Professional Documents
Culture Documents
Acara 8 Biofilter Riana Fixxxxx
Acara 8 Biofilter Riana Fixxxxx
Riana Fitria Gozali 1*, Triana Oktaviana 2, Anika Ratnawati 3, William Wisnu 4, Khoirul Umam 5
1)
*Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Jalan Kalimantan No. 37, Tegal Boto,
Jember, Jawa Timur, Indonesia
*Korespondensi : Riana Fitria Gozali, Email : Rianafitriafitria79@gmail.com
ABSTRACT
The most dominant environmental problem currently is liquid waste originating from households
and industry, where managed liquid waste will have the impact of water pollution, one of which is that the
resulting liquid waste is directly thrown into rivers. Tofu liquid waste contains quite high levels of protein,
fat, and carbohydrates. Liquid waste that is immediately disposed of can have a negative impact on the
environment. Therefore, this practicum is carried out with the aim of students being able to design liquid
waste processing systems using biofilter techniques and knowing the influence of microorganisms in waste
processing. With the biofilter method, two methods can be used, namely aerobic and anaerobic, with sponge
and bioball supports used. Biofilters are able to improve the quality of waste water for the better. Water
quality testing is done by testing PH, TDS, Salinity and DO in tofu wastewater. The results obtained have
decreasing values for all parameters. This shows that waste water that is reprocessed using the biofilter
method is able to have better water quality. In the biofilter there are microorganisms that are able to break
down organic materials in tofu waste water.
pada pengolahan limbah cair. Teknologi biofilter aerob polutan organik yang masih
biofilter banyak dikembangkan karena tersisi akan terurai menjadi gas karbon
memiliki keunggulan anatara lain dioksida (CO2) dan air (H2O), amoniak akan
pengoperasian yang mudah (Apelabi & teroksidasi menjadi nitrit selanjutnya menjadi
Rostina, 2021). efektifitas proses biofilter nitrat, sedangkan H2S akan diubah menjadi
sangat dipengaruhi oleh jenis serta bentuk sulfat. Dengan proses biofilter kombinasi
media yang digunakan. Penting untuk anaerob aerob akan menghasilkan air olahan
diketahui bahwa media biofilter berfungsi dengan kualitas yang baik dengan
untuk menyediakan area permukaan tempat menggunakan energi yang lebih rendah (Said,
bakteri atau mikroorganisme berkoloni. Dalam 2018).
hal ini bakteri mempunyai peranan yang 2. Limbah Tahu
penting di dalam sistem biofilter. Agar bakteri Limbah tahu merupakan sisa
bekerja secara efektif, disain biofilter serta pengolahan kedelai yang terbuang karena tidak
media penyangga selain harus mampu terbentuk menjadi tahu. Limbah tahu ada
menyediakan distribusi nutrient dan oksigen, dalam bentuk padat dan cair. Kebutuhan
tetapi harus mampu juga menghilangkan terhadap kedelai mencapai 2,3 juta ton
produksi buangan baik yang terlarut maupun pertahun, dimana 40% yang dikonsumsi
yang tersuspensi. Umumnya biofilter berupa tahu, 50% berupa tempe dan 10%
menggunakan bakteri aerobik namun dapat minyak kedelaiLimbah bentuk padat yang
pula didisain dan dioperasikan untuk bakteri merupakan kotoran hasil pembersihan kedelai,
anaerobik (Muliyadi, 2020). sisa bubur biasa disebut ampas tahu,
kelebihan sistem biofilter adalah air sedangkan hasil pencucian tahu, berupa limbah
limbah yang masih mengandung zat organisme cair. Limbah yang dominan terbuang yaitu
yang belum teruraikan pada bak pengendap dalam bentuk cair dan berpotensi mencemari
bila melalui lapisan lendir ini akan mengalami perairan. Pada proses produksi tahu akan
proses penguraian secara biologis. Efisinesi menghasilkan limbah cair yang berasal dari
biofilter tergantung dari luas kontak antara air pembersihan kedelai, pembersihan peralatan,
limbah dengan mikroorganisme yang perendaman, pencetakan dan apabila dibuang
menempel pada permukaan media filter langsung ke perairan akan berbau busuk dan
tersebut. Makin luas bidang kontaknya, maka mencemari lingkungan, limbah tahu yang tidak
efisiensi penurunan zat organiknya (BOD) diolah berbau dan berwarna hitam (Pagoray et
semakin besar. Selain menghilangkan atau al, 2021).
mengurangi konsentrasi BOD dan COD, cara
ini juga dapat mengurangi konsentrasi padatan METODE PENELITIAN
tersuspensi, ammonium, dan phospor. Alat dan Bahan
Pengolahan air limbah dengan proses Alat dan bahan pada praktikum Sistem
biofilter anaerob-aerob adalah proses Produksi Bersih acara 8 mengenai biofilter
pengolahan air limbah dengan cara yaitu alat-alat yang digunakan seperti, wadah
menggabungkan biofilter anaerob dan biofilter kotak transparan, spons, pompa aquarium,
aerob. Pada biofilter anaerob, polutan organik aerator. Dan bahan yang digunakan yaitu
pada air limbah akan terurai menjadi gas limbah organik cair yaitu limbah tahu.
karbon dioksida dan metan tanpa
menggunakan energi (blower udara), tetapi Tahapan Praktikum
amoniak dan gas hydrogen sulfide (H2S) tidak Tahapan praktikum pada praktikum
hilang. Oleh karena itu jika hanya dengan Sistem Produksi Bersih acara 8 mengenai
menggunakan biofilter anaerob hanya akan biofilter pada pengolahan limbah tahu dengan
menurunkan polutan organic (BOD, menggunakan pengolahan biofilter yaitu
tersuspensi COD) dan pada (TSS). Sehingga langkah pertama dilakukan yaitu melakukan
air dari olahan biofilter anaerob akan uji kualitas air seperti DO, TDS , Salinitas dan
dilanjutkan dengan biofilter aerob. Pada proses pH. Langkah berikutnya yaitu pembuatan
cukup mikroba pada penyangga biofilter. Pada Berdasarkan hasil yang didapat jumlah
hari ke-7 metode anaerob spons didaptkan mikroba yang memiliki hasil yang banyak
cukup mikroba pada penyangga biofilter. yaitu pada biofiler bioball, hal ini menurut
Berdasarkan hasil pengamatan yag Apema et al, (2023) media bioball mempunyai
didapat pada hari ke-o tidak adanya mikroba keunggulan luas spesifik yang cukup besar,
pada penyangga. Hal ini terjadi karena pemasangannya random, sehingga untuk paket
mikroba membutuhkan waktu untuk menyebar instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) kecil
dan mengkolonisasi media atau substrat sangat sesuai. Keunggulan dari media bioball
biofilter. Pada hari ke-7 dilakukan pengamatan yaitu karena ringan, mudah dicuci ulang, dan
terdapat jumlah mikroba yang terdapat pada memiliki luas permukaan spesifik yang paling
semua metode. Jumlah banyaknya mikroba besar di bandingkan dengan jenis media
yang dihasilkan tergantung pada jenis media biofilter lainnya. Pada media spons memiliki
yang digunakan. Hal ini sesuai dengan hasil yang cukup mikroorganisme dimana
literature oleh Muliyadi (2020) bahwa di menurut Faradiba et al, (2021) Area
dalam aplikasinya, efektifitas proses biofilter permukaan yang luas dan berpori maksimum
sangat dipengaruhi oleh jenis serta bentuk merupakan tempat yang cocok untuk media
media yang digunakan. Penting untuk pertumbuhan mikroorganisme di dalam dan di
diketahui bahwa media biofilter berfungsi luarnya. Luas permukaan yang tinggi berguna
untuk menyediakan area permukaan tempat bagi mikroorganisme untuk berkoloni, yang
bakteri atau mikroorganisme berkoloni. Dalam memungkinkan mikroorganisme untuk
hal ini bakteri mempunyai peranan yang mendegradasi beban pencemar lebih baik, agar
penting di dalam sistem biofilter. Agar bakteri jumlah mikroorganisme dapat berkembang,
bekerja secara efektif, disain biofilter serta diperlukan media biofilter yang dapat
media penyangga selain harus mampu melekatkan mikroorganisme dalam jumlah
menyediakan distribusi nutrient dan oksigen, yang besar. Biasanya untuk media biofilter
tetapi harus mampu juga menghilangkan dari bahan anaorganik, semakin luas
produksi buangan baik yang terlarut maupun permukaannya semakin besar, jumlah
yang tersuspensi. mikroorganisme yang dapat dibiakkan juga
Pada hasil yang didapat dengan metode menjadi besar pula.
aerob dan anaerob menurut Apelabi &
Rostina, (2021) bahwa faktor yang PENGUJIAN KUALITAS AIR LIMBAH
mempengaruhi proses biofilter aerob, yaitu TAHU SEBELUM DAN SESUDAH
suhu, pH, waktu tinggal hidrolis, nutrien, PENGOLAHAN
media biofilter, dan ketersedian bak Hasil setelah dilakukan pengamatn
pengendap. Sedangkan faktor yang kemudian dilakukan pengujian air limbah tahu
mempengaruhi proses biofilter anaerob, yaitu dengan menggunakan empat parameter yang
suhu, pH, waktu tinggal hidrolis, nutrien, di uji yaitu pH, TDS, salinitas dan DO. Hasil
media biofilter, volume reaktor, dan pengujian kualitas air dapat dilihat pada
ketersediaan bak pengendap. Tabel.2 hasil pengujian air limbah sebagai
berikut
Tabel 2. Pengujian Mutu Air Limbah
Parameter pH TDS Salinitas DO
Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
Perlakuan
Aerob spons 3,69 7,84 1,49 mg/L 1,47 mg/L 1,10 ppt 0,75 ppt 1,14 mg/L 12,4 mg/L
Aerob bioball 3,69 7,75 1,49 mg/L 1,33 mg/L 1,10 ppt 0,93 ppt 1,14 mg/L 5,6 mg/L
Anaerob spons 3,69 5,11 1,49 mg/L 1,44 mg/L 1,10 ppt 0,79 ppt 1,14 mg/L 22,3 mg/L
Anaerob bioball 3,69 5,31 1,49 mg/L 1,42 mg/L 1,10 ppt 0,96 ppt 1,14 mg/L 5,1 mg/L