Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TERHADAP KEJADIAN

KARIES PADA ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN)

NAOMI DAME HUTASOIT


Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan Jurusan Kesehatan Gigi
Jl. Jamin Ginting No.13,5, Lau Cih, Kec. Medan Tuntungan, Kota Medan, Sumatera Utara 20137
Email : poltekkes_medan@yahoo.com

ABSTRACT

Diseases related to dental and oral health rank first in the list of the top 10 diseases that are
often suffered by Indonesian. Dental caries is a major problem in the oral cavity of children. Mother's
knowledge of dental and oral hygiene will solve dental problems in children in the future. Teething
from the beginning is an important process of a child's growth. For this reason, parents, especially
mothers, must understand how to take care of their teeth and also teach their children how to take care
of their teeth properly and correctly to avoid caries in children. Dental caries is a disease of dental
tissue characterized by damage to the tooth surface that extends towards the pulp.
This study aims to find out the relationship between maternal knowledge about dental health
maintenance and caries status in preschool aged children (3-6 years). This research is a systematic
review reviewing 10 published journals published after 2015.
Through the results of research on 10 journals, the following data was obtained: 60% of the
articles said the mother's level of knowledge was in the good category, 50% of the articles stated that
there was caries in children with the severity level in the high category; The factors that influence the
mother's level of knowledge are: social, living environment, economy, level of education, and
experience of parenting.
This systematic review concluded that as many as 50% of articles found a relationship
between maternal knowledge level and caries incidence in preschool age children, but 50% of articles
did not find a relationship between maternal knowledge level and caries incidence in preschool aged
children.
Keywords : Mother's knowledge, Dental caries, Preschool age children

ABSTRAK
Penyakit kesehatan gigi dan mulut menduduki urutan pertama dari 10 besar daftar penyakit
yang sering di derita oleh masyarakat Indonesia. Masalah utama dalam rongga mulut anak adalah
karies gigi. Pengetahuan ibu terhadap kebersihan gigi dan mulut akan menuntaskan kesehatan gigi
anak kelak. Mulai tumbuhnya gigi merupakan proses penting dari pertumbuhan seoarang anak, orang
tua khususnya ibu harus mengetahui cara merawat gigi anaknya dan juga harus mengajari anaknya
bagaimana cara merawat gigi yang baik dan benar sehingga tidak terjadi karies pada anak. Karies gigi
merupakan penyakit jaringan gigi yang ditandai dengan kerusakan jaringan dimulai dari permukaan
gigi meluas kearah pulpa.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang pemeliharaan
kesehatan gigi dengan status kejadian karies pada anak usia prasekolah (3-6 tahun).
Metode penelitian yang digunakan adalah Systematic Review dengan menggunakan 10 jurnal
atau artikel terpublikasi yang terbit setelah tahun 2015 Hasil penelitian dari 10 jurnal artikel yang telah
diriview ditemukan sebanyak 60 % artikel mengatakan tingkat pengetahuan ibu pada kategori baik, 50
% artikel dengan tingkat keparahan karies pada anak kategori tinggi. Faktor-faktor yang
mempengaruhi tingkat pengetahuan ibu ialah, faktor social, lingkungan tempat tinggal, ekonomi,
tingkat pendidikan, dan pengalaman mengasuh anak.
Simpulan dari Systemtic Review ini ialah bahwa sebanyak 50 % artikel mengatakan adanya
hubungan tingkat pengetahuan ibu terhadap kejadian karies pada anak usia prasekolah, dan 50%
artikel mengatakan tidak adanya hubungan tingkat pengetahua ibu terhadap kejadian karies pada anak
usia prasekolah.
Kata Kunci : Pengetahuan ibu, Karies gigi, Anak usia prasekolah

1
LATAR BELAKANG nyeri sehingga anak mengalami penurunan nafsu
Kesehatan gigi merupakan bagian dari makan dan akan berdampak pada kekurangan
kesehatan tubuh yang tidak dapat dipisahkan satu asupan gizi pada anak (Alwi, 2018).
dengan yang lainnya. Kesehatan gigi akan Community Dental Oral Epidimiology
memengaruhi kesehatan secara keseluruhan. menyebutkan bahwa pada anak usia prasekolah,
Kesehatan gigi perlu dijaga sejak awal pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut masih
pertumbuhan agar selalu sehat dan kuat untuk bergantung kepada orangtua terutama ibu sebagai
menjalankan fungsi vitalnya. Pada manusia gigi orang terdekat anak. Peran seorang ibu terhadap
berfungsi sebagai alat pengunyah makanan, bagaimana menjaga kebersihan gigi dan mulut
membantu melumatkan makanan dalam mulut, sangat penting dalam mendasari terbentuknya
dan membantu organ pencernaan sehingga perilaku yang mendukung kebersihan gigi dan
makanan dapat diserap tubuh dengan baik (Alwi, mulut anak sehingga kebersihan gigi dan mulut
2018). anak dapat terjaga dengan baik. Kesehatan gigi
Penyakit gigi dan mulut menduduki urutan susu sangat memengaruhi perkembangan dan
pertama dari 10 besar daftar penyakit yang sering pertumbuhan gigi permanen, oleh karena itu
di derita oleh masyarakat Indonesia. Persepsi dan peran serta orangtua sangat diperlukan didalam
perilaku masyarakat Indonesia terhadap membimbing, memberikan perhatian,
kesehatan gigi dan mulut masih buruk. Ini terlihat memberikan pengertian, mengingatkan, dan
dari masih besarnya angka karies gigi dan menyediakan fasilitas kepada anak agar anak
penyakit mulut di Indonesia yang cenderung kelak dapat memelihara kebersihan giginya
meningkat, karies gigi masih jadi masalah (Rompis dkk, 2019).
kesehatan anak.Organisasi kesehatan dunia Pengetahuan orangtua tentang perawatan
(WHO) menyatakan angka kejadian karies gigi gigi sangat penting untuk mencegah terjadinya
pada anak 60%-90% di Indonesia, prevalensi karies gigi. Hal ini menjadi dasar terbentuknya
karies gigi menurut kelompok usianya,usia 3 perilaku anak untuk melakukan perawatan gigi
tahun 60%, usia 4 tahun 85% dan usia 5 tahun dan mulut dengan benar. Orangtua perlu
86,4% . hal ini menunjukkan bahwa prevalensi mengetahui, mengajarkan serta melatih anak
karies anak usia pra sekolah masih cukup tinggi sejak dini untuk merawat gigi sendiri karena di
(Afiati dkk, 2017). usia dini anak telah mencapai kematangan
Laporan riset kesehatan dasar motorik diikuti perkembangan intelektual
(RISKESDAS) tahun 2018 menyatakan bahwa sehingga sudah mampu belajar. Orangtua yang
proporsi terbesar masalah gigi di Indonesia memiliki pengetahuan perawatan gigi anak yang
adalah gigi berlubang (45%), sedangkan masalah rendah cenderung tidak memerdulikan dan tidak
kesehatan yang dialami penduduk Indonesia mendukung kesehatan gigi anak (Machfoedz,
adalah gusi bengkak. Prevalensi karies gigi anak 2015). Berdasarkan uraian latar belakang diatas
mencapai 93%, proporsi kelompok umur anak dan beberapa jurnal referensi peneliti tertarik
usia pra sekolah sebesar 36,4% ini berarti hanya untuk melakukan review mengenai tentang
7% anak di Indonesia yang bebas karies. “Hubungan tingkat pengetahuan ibu terhadap
Kondisi tersebut akan sangat berdampak kejadia karies pada anak usia pra sekolah”.
pada derajat kesehatan, seperti gangguan tumbuh
kembang pada anak, kekurangan gizi anak karena TUJUAN PENELITIAN
rasa sakitpada gigi dan mulut dapat menurunkan 1. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu
selera makan, serta kemampuan belajar akan tentang kesehatan gigi anak
turun sehingga akan berpengaruh pada prestasi 2. Untuk mengetahui rata-rata karies gigi pada
belajar anak. Penyakit gigi, khususnya karies, anak usia pra sekolah
merupakan suatu penyakit yang tersebar luas
pada sebagian besar penduduk di seluruh dunia
sehingga menjadi masalah kesehatan masyarakat. METODE PENELITIAN
Karies gigi merupakan penyakit yang paling A. Desain Penelitian
banyak diderita anak-anak maupun orang Penelitian ini menggunakan metode
dewasa. Karies gigi terbentuk karena ada sisa systematic review. Systematic review yaitu
makanan yang menempel pada gigi, yang pada metode yang sistematis, eksplisit dan
akhirnya menyebabkan pengapuran gigi. reprodusibel untuk melakukan
Dampaknya, gigi menjadi keropos, berlubang, identifikasi,evaluasi dan sintesis terhadap karya
bahkan patah. Karies gigi dapat menimbulkan hasil penelitian dan pemikiran yang sudah

2
dihasilkan oleh para peneliti dan praktisi (Okoli C. Prosedur Penelusuran Artikel
& Schabram, 2011). Mengacu kepada PICOS
Peneliti menggunakan Sistematic Review Keterangan :
karena saat ini tidak memungkinkan untuk dapat P :Populatioan = Anak usia pra sekolah (3-6
melakukan penelitian secara langsung saat tahun)
sedang social distancing. Diharapkan dengan I :intervention = Tidak ada data intervensi
menggunakan sistematic Review ini dapat C: Comparison = FGD
meningkatkan pengetahuan ibu terhadap kejian O: Outcome = 1. Menurunnya angka
karies pada anak usia pra sekolah. kejadian karies pada anak
usia pra sekolah.
B. Tempat dan Waktu Penelitian 2. Meningkatnya
1. Lokasi Penelitian pengetahuan ibu tentang
Penelitian dilakukan dengan mencari kesehatan gigi pada anak
dan menyeleksi data dari hasil uji yang S: Studi design = Kuantitatif, kualitatif
dilakukan semua etnis, ras, dan lokasi. 1. Kata Kunci
2. Waktu Penelitian Pencarian jurnal atau artikel
Waktu dari hasil uji yang dipilih ialah menggunakan kata kunci (AND, OR NOT or
2016-2020. Pencarian artikel dilakukan AND NOT). Kata kunci (keyword) yan
paling lama dalam waktu 1 bulan. digunakan dalam systematic review ini yaitu
“Hubungan tingkat pengetahuan ibu terhadap
Kejadian karies pada anak prasekolah”.

D. Langkah Penelusuran Artikel

Membuka HP/Laptop

Memilih Masukkan
jurnal/Artikel yang kata kunci
Sesuai dengan Judul
(keyword)

Gambar 3.1. Skema Penelusuran artikel

E. Langkah Penelitian

Tabel 3.1 Langkah Penelitian


Kriteria Inklusi Eksklusi
Populasi Anak pra sekolah Anak usia sekolah
( 3-6 tahun)
Intervention Penyuluhan Tidak ada
Comparation Tidak ada Tidak ada
Outcome Menurunnya angka karies Kriteria OHIS; (-)
Study Kuantitatif Kualitatif

3
Artikel yang teridentifikasi Penambahan artikel yang
melalui pencarian database teridentifikasi dari pencarian lain

Artikel setelah dipublikasi


dihapus

Artikel yang tersaring Artikel yang dikeluarkan

Full text artikel yang dinilai Full text artikel yang dikeluarkan
layak/eligible dengan alasan

Artikel yang diikutkan dalam


sintesis kualitatif

Artikel yang diikutkan dalam


sintesis meta analisis

Gambar 3.2 Skema Langka Penelitian

F. Variable Penelitian

Variable independen Variabel Dependen

Pengetahuan ibu tentang


kesehatan gigi Karies Gigi

Gambar 3.3 Variabel Penelitian

G. Defenisi Operasional lapisan email yang bisa


1. Pengetahuan Ibu Tentang Kesehatan Gigi meluas sampai kebagian
Definisi : Pemahaman ibu tentang saraf gigi yang disebabkan
kesehatan gigi anak oleh aktifitas bakteri dalam
Outcome : Peningkatan pengetahuan ibu mulut
tentang kesehatan gigi Outcome : Penurunan karies gigi pada
Instrument : Artikel Terpublikasi anak prasekolah
Skala pengukur : Kategorik Instrument : Artikel Terpublikasi
2. Karies Gigi Skala Pengukuran : Kategorik dan
Definisi : Suatu penyakit yang Numerik.
disebabkan oleh kerusakan

4
H. Instrument Penelitian dan Pengolahan III Sampling Penelitian
Data 1 Total Sampling 4 40
1. Instrumen Penelitian 2 Purposive Sampling 2 20
Pada penelitian ini alat yang dig unakan 3 Random Sampling 4 40
dalam pengumpulan data yaitu dengan Jumlah 100 10
mengambil data dari jurnal maupun artikel yang IV Instrumen Penelitian
terpublikasi yang bersangkutan dengan judul 1 Kuesioner 6 60
“Hubunga Tingkat Pengetahuan Ibu Terhadap 2 Kuesioner dan informed 2 20
Kejadian Karies Pada Anak Usia Prasekolah.” consent
2. Pengolahan Data 3 Lembar Observasi 1 10
Data yang diperoleh dikompulasi, diolah 4 Wawancara 1 10
dan disimpulkan sehingga mendapatkan Jumlah 10 100
kesimpulan mengenai studi systematic review. V Analisis Statistik
Penelitian
I. Analisis Penelitian 1. Uji rank spearman 3 30
Mengetahui tingkat pengetahuan ibu 2 Uji kolerasi koefesien 1 10
terhadap kejadian karies pada anak usia kontingensi
prasekolah sesuai dengan artikel yang di telaah 3 Analisis univariat dan 1 10
dengan outcome yang ingin dicapai dan sesuai bivariat
masing-masing variable. 4 Uji chi square 4 40
5 Analisis Spearman rank 1 10
test
J. Etika Penelitian Jumlah 10 100
Penelitian Systematic Review ini telah
memiliki Ethical clearance yang diterbitkan dari Berdasarkan tabel 4.1 diperoleh data
Komisi Etik Politeknik Kesehatan Kemenkes bahwa 30% artikel di publikasi pada tahun 2016
Medan. dan 2017, masing-masing 20% artikel pada tahun
2018, dan 10% artikel pada tahun 2019 dan 2021.
HASIL PENELITIAN Desain penelitian yang digunakan yaitu analitik
Telah diperoleh artikel berasal dari jurnal dengan design analitik selection 80%,
yang terpublikasi yang direview sesuai tujuan observasional deskriptif 10% dan analitik dengan
penelitian systematic review dan keasliannya design case contol 10%. Sampling penelitian
dapat dipertanggung jawabkan. Tampilan hasil yang digunakan yaitu total sampling dan random
reviewadalah tentang ringkasan dan hasil dari sampling masing-masing 40%, purposive
setiap artikel yang terpilih yang disajikan dalam sampling 20%. Instrumen penelitian yang
bentuk tabel distribusi frekuensi. digunakan yaitu kuesioner 60%, kuesioner dan
informed consent 20%, lembar observasi 10%,
Tabel 4.1 Karakteristik Umum Artikel wawancara 10%, Analisis statistik penelitian
No Kategori f % yang digunakan yaitu uji chi square 40%, uji
I. Tahun Publikasi rank spearman30%, uji kolerasi kontingensi
1. 2016 3 30 10%, analisis univariant dan bivariat 10%,
2. 2017 3 30 analisis spearman rank test 10%.
3. 2018 2 20
4. 2019 1 10 Tabel 4.2 Karakteristik Pengetahuan Ibu
5. 2021 1 10 Tentang Kejadian karies
Jumlah 10 100 Kriteria pengetahuan f %
II Desain Penelitian ibu
1. Analitik dengan design 8 80 Baik 6 60
cross-sectional Sedang 2 20
2. Observasional deskriptif 1 10 Buruk 2 20
3. Analitik dengan design 1 10 Jumlah 10 100
case control
Jumlah 10 100 Pada tabel 4.2 diperoleh data
karakteristik pengetahuan ibu tentang kejadian

5
karies , dengan masing- masing kategori baik memungkinkan penggunaan populasi dari
60%, kategori sedang 20% dan kategori buruk masyarakat umum, relatif mudah dan hasil dapat
20%. cepat diperolah, dapat meneliti banyak varibabel,
subjek jarang drop out, dapat digunakan pada
Tabel 4.3 Tingkat Kejadian Karies penelitian selanjutnya (Wahyudin, 2015).
karies ( Kategori)
F % Sampling penelitian yang digunakan
Sangat rendah 1 10 yaitu total sampling dan random sampling
Rendah 1 10 masing-masing 40%, total sampling adalah
Sedang 2 20 seluruh unit populasi diambil sebagai unit
Tinggi 5 50 sampel. Secara teori semakin besar sampel maka
Sangat tinggi 1 10 semakin besar keterwakilan sampel terhadap
Jumlah 10 100 populasinya, karena semakin dekat jumlah unit
sampel dengan jumlah unit populasinya atau
Pada tabel 4.3 dapat dilihat bahwa margin of eror nya semakin kecil, ini menjadi
tingkat kejadian karies pada anak mayoratis alasan peneliti menggunakan total sampling
artikel berada pada kategori tinggi 50% (Roflin dkk, 2021). Simpel random sampling
selanjutnya kategori sedang 20% dan 10% pada merupakan prosedur pengambilan sampel secara
kategori rendah,sanga rendah dan sangat tinggi fair, artinya setiap unit mempunyai kesempatan
Tabel 4.4 Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu yang sama untuk dapat terpilih, kelebihan dari
Terhadap Kejadian Karies simpel random sampling yaitu cara pengambilan
Pada Anak Usia Prasekolah sampel dan teknik estimasi lebih sederhana dan
rumus yang digunakan juga relatif mudah
No Hubungan tingkat F % (Sumargo, 2020).
pengetahuan ibu Instrumen penelitian yang digunakan
terhadap kejadian quesioner dengan jumlah 60%, instrumen
karies pada anak usia quesioner lebih banyak digunakan karena dalam
prasekolah waktu yang relative singkat diperoke informasi
1 Ada pengaruh 5 50 dari beberapa responden, sejumlah data yang
2 Tidak ada pengaruh 5 50 terkumpul dapat di cek kembali, peneliti dapat
Jumlah 10 100 merencanakan secara tenang dan menyusun nya
secara sistematis (Fatihudin, 2020).
Pada tabel 4.5 diperoleh data artikel yang Analisis statistik penelitian yang
mempunyai hubungan tingkat pengetahuan ibu digunakan uji chi square 40%, uji chi square
terhadap kejadian karies pada anak usia digunakan untuk menguji hubungan atau
prasekolah sebesar 50% dan artikel yang tidak pengaruh dua buah variabel nominal dan
mempunyai hubungan tingkat pengetahuan ibu mengukur kuatnya hubungan antara variabel
terhadap kejadian karies pada anak terdapat 50%. yang satu dengan variabel lainya. Jenis penelitian
ini digunakan karean pada uji chi square test
PEMBAHASAN tidak hanya menguji ada tidaknya perbedaan tiga
A. Karakteristik Umum Artikel atau lebih porsi populasi namun juga sekaligus
Artikel pengaruh tingkat pengetahuan ibu pengaruh antar dua variabel data yang
terhadap kejadian karies pada anak usia dikelompokkan menjadi beberapa golongan
prasekolah mengalami penurunan publikasi yaitu karakteristik (Zakio, 2016).
pada tahun 2016 publikasi artikel 30% dan 10%
pada tahun 2021, artinya tingkat pengetahuan ibu B. Karakteristik pengetahuan ibu
mengalami peningkatan. Desain yang digunakan Dari 10 jurnal atau artikel yang telah di
dalam beberapa artikel pada tabel 4.1. 90% review pada tabel 4.2 di peroleh data 60% tingkat
bersifat analitik, dengan masing-masing analitik pengetahuan ibu kategori baik. Tingkat
design cross-selection sebesar 80%, analitik pengetahuan seorang ibu dapat dipengaruhi oleh
design case control 10%, observasional deskriftif. beberapa faktor yaitu, tingkat pendidikan, status
Analitik cross selection adalah jenis penelitian pekerjaan, pengalaman mengasuh anak,
yang menekankan waktu pengukuran /observasi lingkungan tempat tinggal ,status ekonomi
data variabel indenpenden dan dependen dinilai keluarga dan usia. Usia merupakan salah satu
secara simultan pada satu saat (Nursalam, 2008), faktor yang dapat menentukan kematangan
desain ini lebih banyak digunakan karena seseorang baik dalam berfikir, bertindak maupun

6
praktek seseorang dapat memberikan sesuatu masyarakat tentang kesehatan ditentukan oleh
pengalaman yang tidak mudah dilupakan (Bakar , pengetahuan, untuk berperilaku sehat diperlukan
2017). pengetahuan. Misalnya pemeriksaan kesehatan
Menurut Adin dalam, usia gigi secara berkala, diperlukan pengetahuan
memepengaruhi terhadap saya tangkap dan pola tentang manfaat memeriksakan gigi secara teratur
pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan ( Sukarsih dkk, 2018), dari data artikel yang
semakin berkembang pula daya tangkap dan pola diperoleh tingkat pengetahuan ibu tinggi tetapi
pikirnya. Sehingga pengetahuan yang diperoleh frekuensi kejadian karies pada anak usia
semakin membaik. Pendidikan merupakan hal prasekolah masih tinggi yang menjadi salah satu
yang sangat memepengaruhi pikiran seseorang, penyebab nya ialah kurang nya tindakan ibu
seseorang yang berpendidikan ketika menemui terhadap perawatan gigi anak. Tindakan ibu yang
suatu masalah akan berusaha difikirkan sebaik kurang benar menandakan bahwa kurangnya
mungkin dalam menyelesaikan masalah tersebut. kepercayaan terhadap kerentanan penyakit
Orang yang berpendidikan cenderung akan sehingga ibu balita tidak melakukan pencegahan
maampu berfikir tenang terhadap suatu masalah. atau pengobatan terhadap penyakit gigi pada
Melalui proses pendidikan yang melibatkan balita (Cahyaningrum, 2016).
serangkaian aktivitas, maka seseorang individu Dari jurnal atau artikel yang telah di
akan memperoleh pengetahuan, pemahaman, review menunjukkan bahwa walaupun
keahlian dan wawasan yang lebih tinggi pengetahuan ibu tentang pemeliharaan kesehatan
Selain pendidikan yang berpengaruh gigi dan mulut sebagian besar mempunyai
pengetahuan seseorang ada pula intelegensi, kriteria tinggi tidak menjamin anak terbebas dari
perhatian, minat seseorang. Dalam hal ini karies karena, pengetahuan saja tidak cukup,
khususnya bagi para ibu dalam mendapatkan perlu diikuti dengan sikap dan tindakan yang
informasi dari tenaga kesehatan dan terpuji. Pengetahuan orang tua tidak menjamin
keingintahuan ibu untuk mendapat informasi perilaku sehari-hari anaknya untuk merawat
tentang kesehatan gigi dan mulut dari tetangga, kebersihan gigi dan mulut mereka. Peran serta
teman, maupun berbagai media massa seperti perhatian orang tua yang dibutuhkan anak usia
surat kabar, radio, televisi, dan juga poster-poster prasekolah (Rusmiati dkk, 2017).
yang dipasang petugas kesehatan. Sehingga
meningkatkan pengetahuan responden tentang C. Tingkat Kejadian Karies
kesehatan gigi dan mulut meskipun pendidikan Data yang diperoleh dari sistematic
orang tua masih dalam kategori dasar namun review artikel tingkat keparahan karies pada anak
memiliki pengetahuan relatif baik (Bakar, 2017) terdapat 5 jurnal publikasi dengan kategori tinggi
Lingkungan tempat tinggal menjadi salah 50%, hal ini disebabkan oleh kurang nya sikap,
satu faktor yang dapat mempengaruhi tingkat tindakan, dan perhatian ibu terhadap perawatan
pengetahuan, sebagai contoh seseorang yang kesehatan gigi anak. Community Dental Oral
tinggal di perkotaan lebih relatif mudah untuk Epidimiology meyebutkan bahwa anak usia
mendapatkan informasi kesehatan gigi anak dari Taman Kanak-kanak (TK) di Indonesia memiliki
media massa, penyuluhan, atau informasi dari risiko besar terkena karies. Pada anak usia Taman
tenaga kesehatan. Kanak-kanak (TK) perawatan gigi dan mulut
Pengetahuan ibu berpengaruh terhadap masih bergantung kepada perilaku orangtua,
perilaku dalam memelihara kebersihan gigi anak. khususnya ibu sebagai figur terdekat seorang
Menurut Notoatmodjo (2015) perilaku seseorang anak ( Chandra, dkk 2019)
dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan seseorang Pengetahuan dan perilaku ibu memiliki
berkaitan dengan perilaku tersebut (Cristian, pengaruh dalam membimbing, memberikan
2018). Notoatmodjo menyimpulkan bahwa penjelasan dan mengawasi anak dalam
apabila penerimaan perilaku didasari oleh memelihara kesehatan gigi dan mulutnya secara
pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang positif baik dan benar yang berpengaruh terhadap risiko
maka perilaku tersebut akan bersifat long lasting. terjadinya karies pada anak tersebut terdapat dua
Sebaliknya apabila perilaku itu tidak didasari faktor utama penyebab karies faktor dari dalam
oleh pengetahuan dan kesadaran maka tidak akan host, mikroorganisme, dan host faktor risiko luar
berlangsung lama. terdiri dari tingkat pengetahuan, tindakan, sikap,
Pengetahuan merupakan faktor perhatian, serta sosial ekonomi (Chandra, dkk
predisposisi yang mempengaruhi perilaku 2019).
kesehatan dan perilaku seseorang atau

7
Status sosial ekonomi menjadi salah satu Berdasarkan beberapa hal tersebeut dapat
faktor penyebab tingkat kejadian karies pada diketahui pentingnya pengetahuan, sikap, dan
anak, status ekonomi rendah terdapat tingkat tindakan ibu dalam pemeliharaan kesehatan gigi
keparahan karies yang tinggi disebabkan kurang dan mulut,sangat berpengaruh dalam pemberian
nya biaya untuk menyediakan fasilitas kesehatan dukungan didalam membimbing, memberikan
gigi dan memeriksakan kondisi kesehatan gigi pengertian, mengingatkan dan menyediakan
dan mulut anak ke dokter gigi, status ekonomi fasilitas kepada anak agar dapat memelihara
atau status sosial mempengaruhi perilaku hidup kebersihan gigi dan mulutnya (Cahyaningrum,
sehat pada seseorang, pendapatan mempunyai 2017).
pengaruh langsung pada perawatan medis, jika
pendapatan meningkat biaya untuk perawatan D. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu
kesehatan pun ikut meningkat, orang dengan Terhadap Kejadain Karies Pada Anak
status ekonomi rendah cenderung mengabaikan usia prasekolah
perilaku hidup sehat. Anak-anak dari kelompok Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat
ekonomi rendah cenderung berada pada resiko adanya hubungan tingkat pengetahuan ibu
karies yang parah dan karies dijumpai lebih terhadap kejadian karies pada anak usia
sedikit pada kelompok sosial ekonomi tinggi dan prasekolah sebesar 50 % jurnal. Jurnal- jurnal
sebaliknya, hal ini dikaitkan dengan lebih tersebut menyatakan adanya hubungan yang
besarnya minat hidup sehat pada kelompok sosial signifikan antara tingkat pengetahuan ibu
ekonomi tinggi (Afiati dkk, 2017). terhadap kejadian karies pada anak usia
Konsumsi makanan manis dan lengket prasekolah didapat nilai p-Value = 0,027 (<
menjadi penyebab terjadinya keparahan karies 0,05), nilai p= 0,001 (< 0,05) , nilai p= 0,000
pada anak meningkat, makanan yang lengket dan (<0,05), nilai p=0,002 (<0,05) dan nilai p=0,004
kenyal dapat menempel lebih lama di permukaan (< 0,05). Nilai P menunjukan signifikan suatu
gigi. Jenis makanan dengan resiko rendah hipotesa statistika, jika nilai P<0,05 menunjukan
terhadap gigi berlubnag atau disebut makanan ada hubungan , jika nilai P > 0,05 maka tidak ada
nonkariogenik yaitu daging , wortel dan jenis hubungan. Nilai 0.05 sendiri sebenarnya
sayuran lainnya. Sedangkan yang paling berisiko menggambarkan 5% penyimpangan dari
tinggi untuk gigi berlubang adalah makanan distribusi normal.
ringan yang dikonsumsi dalam waktu lebih dari
lima menit contohnya seperti konsumsi permen, KESIMPULAN
cokelat, dan biskuit dalam jumlah yang banyak Berdasarkan Systematic Review dari 10
(Sukasrsih dkk, 2018). Faktor penyebab karies artikel penelitian dapat disimpulkan bahwa :
gigi juga dipengarhi oleh struktur gigi, morfologi 1. Terdapat hubungan tingkat pengetahuan
gigi, susunan gigi geligi di rahang, derajat ibu terhadap kejadian karies pada anak
keasaman saliva yang tidak normal, kebersihan usia prasekolah
gigi dan mulut yang kurang baik dan tindakan 2. Tingkat pengetahuan ibu berada pada
pemeliharaan kesehatan gigi yang kurang baik ( kategori baik 60%
Afiati dkk, 2017) 3. Kejadian karies pada anak usia
Perilaku dan perhatian orang tua khusus prasekolah berada pada kategori tinggi
nya ibu menjadi faktor yang dapat mengurangi 50%
tingkat kejadian karies pada anak, dari artikel
yang telah di review di peroleh bahwa tindakan SARAN
perilaku dan perhatian ibu terhadap perawatan Saran untuk ibu:
gigi anak masih rendah, seperti contoh tidak 1. Diharapkan kepada ibu untuk dapat
mengajarkan anak menggosok giginya dua kali memberikan perhatian lebih terhadap
dalam sehari yaitu pagi setelah sarapan dan perawatan kesehatan gigi dan mulut anak
malam sebelum tidur, tidak memeriksakan 2. Melakukan pemeriksaan kondisi
kondisi kesehatan gigi dan mulut ke dokter gigi, kesehatan gigi anak setiap 6 bulan sekali
tidak menggunakan fluoride pada anak dan 3. Mengajarkan anak bagimana cara
penggunaan susu botol. Edwina (2015) menggosok gigi yang baik
menjelaskan bahwa penyebab timbulnya masalah Saran untuk peneliti selanjutnya
gigi dan mulut pada masyarakat salah satunya Diharapkan penelitian Systematic Review
adalah faktor perilaku atau sikap mengabaikan ini dapat memberikan wawasan dan ilmu
kebersihan kesehatan gigi dan mulut. tambahan bagi peneliti selanjutnya.

8
DAFTAR PUSTAKA Machfoedz. 2015. Menjaga Kesehatan Gigi Dan
Mulut Anak-anak Dan Ibu Hamil.
Repository.unissula.ac.id
Abuaffan, A. H. 2016. Knowledge and Practice
of Mothers in Relation to Dental Health Mufarrikoh Zainul. 2019. Statistika Pendidikan
of Pre- School Children. Abduljalil and Konsep Sampling dan Uji Hipotesis.
Abuaffan.adv Genet Eng 2016,5:1 Yogyakarta.

Afiati,R, dkk. 2017. Hubungan Perilaku Ibu Notoatmodjo. 2015. Promosi Kesehatan dan
Tentang Pemeliharaan Kesehatan Gigi Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka
Dan Mulut Terhadap Status Karies Cipta Hal 55
Gigi Anak. Dentino Jurnal Kedokteran
Gigi Vol II.No 1. Notoatmodjo. 2016. Metodologi Penelitian
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Alwi. 2018. Pengaruh Penyuluhan Terhadap
Pengetahuan Kesehatan Gigi Dan Nursalam. 2015. Pendidikan Karakter. Bandung :
Mulut. Media Kesehatan Gigi. Vol. 17 Salemba Medika. Hal 15
No.1 2018
Retnaningsih. 2015. Akses Layanan Kesehatan.
Asrori, A, 2014. Konsep Manajemen Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Hal
Pengetahuan. Jakarta : UB Press. hal: 10
57
Riset Kesehatan Dasar RISKESDAS 2018 Data
Bakar, S. A. 2017. Gambaran Pengetahuan prevalensi karies gigi Hal: 238 (online),
Orang Tua Terhadap Pencegahan (https;//pusdatin.kemkes.go.id/pusdatin/
Primer Karies Pada Anak Usia Pra infodatin-gigi.)
Sekolah 3-5 Tahun Di TK Kemala
Bhayangkari 20 Kab. Pangkep. Media Riset Kesehatan Dasar RISKESDAS 20183 Data
kesehatan gigi vol.16 No.1. prevalensi karies gigi Hal: 236 (online),
(https;//pusdatin.kemkes.go.id/pusdatin/
Budiyanti, D. Hubungan sikap dan pengetahuan infodatin-gigi.)
ibu tentang kebersihan gigi dan mulut
dengan kejadian karies gigi pada anak Roflin, E. 2021. Sampel Vaeriabel Dalam
usia 3-5 tahun Di Desa Sei Kepayang Penelitian Kedokteran. Jakarta : PT.
Tengah Kabupaten Asahan Tahun Nasya Expanding Management. Hal 13
2016. Vol.4. No.1 2016
Rompis, C. 2016. Hubungan Tingkat
Cahyaningrum, A.N. 2017 Hubungan Perilaku Pengetahuan Ibu Tentang Kesehatan
Ibu Terhadap Kejadian Karies Gigi
Pada Balita di Paud Putra Sentosa. Rusmiati, dkk. 2017. PengetahuanIbu Tentang
Fkm_Unair.Vol.5 No.2 Agustus 2017 Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan
Mulut Terhadap Karies Rampan Murid
Gunarsa. 2015. Peranan Ibu Terhadap Pengasuh Taman Kanak-Kanak (TK) Di
Anak Balita. Jakarta: Kedokteran EGC Kecamatan Kota Baru Jambi Tahun
2017. Jurnal Bahan Kesehatan
Jyoti Parama, N. P. 2019. Hubungan Tingkat Masyarakat Vol.2 No.2.
Pengetahuan dan Perilaku Ibu Dalam
Merawat Gigi Anak Terhadap Kejadian Sholekhah, N.K. 2021. Hubungan Pengetahuan
Karies Anak di TK Titi Dharma Ibu Tentang Kesehatan Gigi dan Mulut
Denpasar. Bali Dental Journal,Volume dengan Kejadian Karies Gigi pada
3,Nomor 2 Anak Balita di Posyandu Wiratama.
Lakhanpal. 2014. Pengaruh Pasta Gigi Yang Siyoto, S, dkk. 2015. Metode Penelitian.
Mengandung Fluroide Menurunkan Semarang : Perpustakaan Indonesia
Angka Kejadian Karies.
Repository.ump.ac.id Sukarsih, S, dkk. 2018. Hubungan Pengetahuan
Ibu Tentang Pemeliharaan Kesehatan

9
Gigi Dengan Status Karies pada anak
TK AL-Hikma Kota Jambi Tahun
2018. Jurnal Bahana Kesehatan
Masyarakat (Bahana of Journal Public
Health). Vol.2. No.2 2018

Suryawati. 2015. Etiologi Karies Gigi. Media


Kesehatan Gigi. Vol 2. No 1

Wahyudin. 2015. Metodologi Penelitian. Jakarta:


Zifatama. Hal 67

World Health Organization. 2015. Media Centre


Oral Health (online),
(http://www.who.int/mediacentre/factsh
eet/fs318/en/html, diakses pada februari
2015)

Yusuf, A.M. 2016. Metode Penelitian Kuantatif,


Kualitatif & Penelitian Gabungan.
Bandung : PT. Fajar Interpratama
Mandiri. Hal 21- 24

Zakio Y.N. 2016. Pengujian Hipotesis Proporsi


dan Ragam. Yogyakarta: CV.Jakad
Media Publising

10

You might also like