9183 54275 1 PB

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 13

TAHUN

TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728


2022 2023 ISSN ONLINE: 2655-4712, VOLUME 5 NOMOR 10 TAHUN 2023] HAL 3483-3495

PENGARUH PEMBERIAN ZINC CREAM TERHADAP LUKA KAKI


DIABETIK PADA PROSES PENYEMBUHAN PADA FASE
PROLIFERASI LUKA PASIEN ULKUS DIABETIK
DI WOCARE CENTER BOGOR

Irmayanti Lubis1*, Naziyah2, Millya Helen3


1-3
Universitas Nasional Jakarta

Email Korespondensi: naziyah.ozzy@gmail.com

Disubmit: 02 Februari 2023 Diterima: 23 Februari 2023 Diterbitkan: 01 Oktober 2023


Doi: https://doi.org/10.33024/mnj.v5i10.9183

ABSTRACT

Diabetic ulcers, also know as diabetic foot ulcers, are medical conditions
characterized by long-standing, non-healing, deep, sunken wounds with swelling
and firm borders. Diabetic foot ulcers are a long-term side effect of diabetes
mellitus. They are wounds on the skin of a diabetic's feet that cause deep tissue
damage or death, with or without an infection. To determine the effect of using
zinc cream on diabetic foot wounds. The research was in the form of a quasi-
experiment with a pretest-posttest design approach, namely in this design an
initial observation was made through a pretest, then given an action or
intervention, after which it was continued by giving a posttest. Techniques in
conducting samples in this study with total sampling technique with a total of 20
respondents. This research instrument uses a winner scale observation sheet.
The statistical tests used were univariate and bivariate using Wilcoxon. The
results of the study obtained an average pretest winner scale observation score
of 24.80 ± 7.05 and a posttest of 18.55 ± 6.79. The results showed a difference
in pretest and posttest winner scale observation scores with a p-value of 0.000.
There is a difference in diabetic foot wounds before and after the administration
of zinc cream on diabetic foot wounds. This research is expected to be used as a
reference and improve nursing services and increase understanding of the effect
of zinc cream on diabetic foot wounds in the proliferation phase of healing. in
the proliferation phase of wound healing of diabetic ulcer patients.

Keywords : Zinc Cream, Winner Scale, Diabetic Foot Wounds

ABSTRAK

Ulkus diabetik, umumnya disebut sebagai ulkus kaki diabetik, ialah penyakit
medis ditandai oleh luka yang terus-menerus, tidak sembuh-sembuh, dalam,
cekung dengan edema dan batas yang jelas. Ulkus kaki diabetik sebagai akibat
kronis dari diabetes melitus yang bermanifestasi sebagai lesi pada permukaan
kulit kaki penderita diabetes, diikuti dengan kerusakan jaringan dalam atau
kematian jaringan, dengan atau tanpa infeksi. Mengetahui bagaimana pengaruh
dari penggunaan zinc cream pada luka kaki diabetik. Jenis penelitiannya yaitu
quasi-experimental dan memakai desain pretest-posttest design. Pada desain ini,
observasi awal dilakukan melalui pretest, dilanjutkan dengan tindakan atau
intervensi, kemudian penelitian dilanjutkan dengan pemberian posttest.

3483
TAHUN
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728
2022 2023 ISSN ONLINE: 2655-4712, VOLUME 5 NOMOR 10 TAHUN 2023] HAL 3483-3495

Pengambilan sampel penelitian ini memakai pendekatan tota sampling dengan


jumlah responden sebanyak 20 orang. Alat investigasi berupa lembar observasi
skala pemenang Wilcoxon dipakai untuk melakukan pengujian univariat dan
bivariat. Penelitian ini menghasilkan rata-rata skor observasi skala pemenang
pre-test 24,80 7,05 dan skor rata-rata post-test 18,55 6,79. Nilai p sebesar 0,000
menunjukkan bahwa adanya variasi yang signifikan antara skor observasi skala
pemenang sebelum dan sesudah tes. Adanya perbedaan pada luka kaki diabetik
sebelum dan sesudah pemberian zinc cream pada luka kaki diabetik. Penelitian
ini diharapkan bisa menjadi referensi, meningkatkan pelayanan keperawatan,
dan meningkatkan kesadaran akan dampak zinc cream pada luka kaki diabetik
selama fase proliferasi penyembuhan luka pada pasien ulkus diabetik.

Kata Kunci: Zinc Cream, Winner Scale, Luka Kaki Diabetik

PENDAHULUAN
Diabetes melitus ialah perkembangan jaringan terjadi
gangguan kronis yang muncul ketika (Kreativitas dan Lainnya, 2022). Zinc
pankreas tidak menghasilkan cukup cream/zinc oxide. Selain itu,
insulin ataupun saat tubuh tidak bisa pembalut ini meredakan ruam dan
memakai insulin yang dihasilkannya iritasi kulit ringan lainnya. Pembalut
dengan tepat (WHO, 2016). ini mengurangi iritasi dan menjaga
Ulkus diabetik, juga disebut kelembapan dengan membentuk
sebagai ulkus kaki diabetik, ialah penghalang pada kulit. Zinc cream
kondisi medis ditandai oleh ulkus atau zinc oxide memiliki efek negatif
kronis, tidak sembuh-sembuh, minimal bila dipakai secara topikal
dalam, cekung dengan edema dan pada luka kaki diabetik.
batas yang jelas. Hal ini ialah Pada 2021, menurut
indikasi umum diabetes tipe 1 dan International Diabetes Federation
tipe 2 yang tidak terkontrol (IDF), 537 juta orang (usia 20-79)
(Tinungki & Pangandaheng, 2019). ataupun satu dari sepuluh orang di
Pedoman perawatan luka kaki seluruh dunia akan menderita
diabetik meliputi delapan kategori: diabetes. Selain itu, diabetes
diagnosis, discharge, manajemen mengakibatkan 6,7 juta kematian,
infeksi, persiapan tempat tidur luka, atau satu setiap lima detik. Dengan
dressing luka, pembedahan, terapi total 19,47 juta penderita diabetes,
topikal, dan pencegahan Indonesia menempati urutan keenam
kekambuhan. Pemilihan balutan di antara seluruh negara. Prevalensi
berdasarkan gagasan menjaga diabetes di Indonesia yang
kelembapan luka memakai moist berpenduduk 179,72 juta jiwa ialah
dressing. Perawatan luka dalam 10,6%.
industri kesehatan modern telah Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota
berkembang cukup cepat. Bogor melaporkan prevalensi
Memanfaatkan gagasan moisture diabetes melitus di Bogor terus
balance ialah strategi saat ini dalam meningkat. Pada tahun 2020, akan
perawatan luka. ada 17.431 penderita diabetes. Pada
Metode penyembuhan luka tahun 2021, akan ada 17.801 orang
lembab ialah teknik untuk menjaga lagi. Firy Triyanti, Sub Koordinator
kelembapan luka melalui PPPTM Kesehatan Jiwa dan
penggunaan pembalut yang Olahraga, Dinas Kesehatan (Dinkes)
mempertahankan kelembapan. Agar Kota Bogor, mengatakan 74,7%
penyembuhan luka spontan dan penderita DM berusia 45 tahun

3484
TAHUN
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728
2022 2023 ISSN ONLINE: 2655-4712, VOLUME 5 NOMOR 10 TAHUN 2023] HAL 3483-3495

keatas. Persentase pasien antara benar oleh perawat yang kompeten.


usia 35 dan 44 ialah 18,6%. 63,5 Dengan merawat ulkus diabetik
persen penderita diabetes melitus dengan benar, frekuensi amputasi
ialah perempuan, dibandingkan dan kematian bisa dikurangi. Selama
dengan hanya 36,5 persen laki-laki. operasi perawatan luka ulkus
Prevalensi diabetes secara nasional diabetik, sangat penting untuk
10,9%. Frekuensi cedera kaki menjaga moisture ballance di dasar
diabetik dilaporkan 15% di Indonesia, luka untuk merangsang
sedangkan angka amputasi 30% serta pembentukan jaringan sehat
angka kematian 32%. Selain itu, (Kaczander, et al, 2014).
angka kematian satu tahun setelah Diabetes melitus ialah
amputasi ialah 14,8%. Hal tersebut gangguan kronis yang muncul saat
dikuatkan dengan statistik yang pankreas tidak menghasilkan cukup
menunjukkan peningkatan insulin atau ketika tubuh tidak bisa
prevalensi ulkus diabetikum di memakai insulin yang dihasilkannya
Indonesia sebesar 11%, yang dengan tepat (WHO, 2016).
mengindikasikan peningkatan Diabetes melitus (DM) ialah
jumlah penderita ulkus diabetikum suatu kondisi dengan prevalensi
(Riskesdas, 2018). kejadian yang tinggi. Prevalensi
Luka pada penderita diabetes ulkus kaki diabetik secara global
atau ulkus diabetik sering terinfeksi ialah 6,3%, dengan prevalensi
dikarenakan masuknya kuman atau terbesar di Amerika (13,1%) dan
bakteri, serta adanya gula darah terendah di Samudera (3%),
yang tinggi menawarkan lingkungan sedangkan prevalensi di Asia adalah
yang menguntungkan bagi 5,5%. (Zhang et al., 2017). Selain itu,
pertumbuhan mikroorganisme data asing dari penelitian barat tidak
(Smeltzer & Bare, 2013). Hal ini bisa bisa diimplementasikan pada setting
menghambat proses penyembuhan Indonesia sebab variasi demografis,
luka. Selama pengobatan, ulkus gaya hidup, dan perilaku.
diabetik pada grade 1 membutuhkan Konsekuensinya, ada sejumlah
waktu 2-3 minggu untuk sembuh, 3 strategi pencegahan sesuai ciri
minggu hingga 2 bulan pada grade 2, diabetes melitus tipe 2 di Indonesia
2 bulan pada grade 3, serta 3-7 bulan (DMT2) dalam membatasi kejadian
pada grade 4. Walaupun ada bahaya dan cedera kaki diabetik
perkiraan waktu proses (Yusuf et al., 2016). Armstrong
penyembuhan luka, hal ini masih memperkirakan bahwa satu per tiga
bersifat relatif karena dipengaruhi dari 500 juta pasien DM secara global
oleh variabel lain, seperti akan berisiko mengalami LKD pada
kebersihan luka, adanya infeksi, tahun 2020, 17% akan membutuhkan
frekuensi penggantian balutan, dan amputasi, 40% akan kambuh dalam
perawatan pasien luka. Perawatan satu tahun, 65% dalam lima tahun,
luka tergantung pada tingkat serta 90% dalam waktu sepuluh
keparahannya, semakin dalam tahun. Neuropati diabetik dan
lapisan kulit yang terluka, semakin penyakit arteri perifer sering
lama waktu yang dibutuhkan. Luka mengakibatkan cedera kaki diabetik
akibat diabetes melitus yang sering dan amputasi, yang merupakan
dikenal dengan ulkus diabetik bisa penyebab penting morbiditas dan
berakhir dengan gangren atau kematian di antara penderita
bahkan amputasi jika tidak ditangani diabetes. Deteksi dini dan
dengan tepat. Namun, amputasi bisa pengobatan individu dengan
dihindari jika luka dirawat dengan diabetes dan kaki berisiko cedera
baik dengan cara dan teknik yang dan amputasi bisa menunda atau

3485
TAHUN
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728
2022 2023 ISSN ONLINE: 2655-4712, VOLUME 5 NOMOR 10 TAHUN 2023] HAL 3483-3495

menghindari terjadinya komplikasi pada 2010, DM diklasifikasikan


yang lebih serius (Americam menjadi tipe 1 atau tipe II. Diabetes
Diabetes Association, 2018). mellitus tipe 1, juga dikenal sebagai
Penderita diabetes mengalami IDDM diabetes yang bergantung pada
amputasi 15 kali lebih sering insulin, ialah penyakit katabolik yang
dibandingkan non-penderita ditandai dengan tidak adanya insulin
diabetes. Akan ada peningkatan luka yang bersirkulasi, peningkatan
kaki diabetik pada tahun 2032, glukagon plasma, dan
karena jumlah penderita diabetes ketidakmampuan sel beta pankreas
tumbuh secara global untuk bereaksi terhadap semua
(Endocrinology, 2015). rangsangan insulinogenik. Gangguan
Berdasarkan data dari wocare tertentu (termasuk infeksi virus dan
center kota bogor didapatkan data autoimunitas) yang menghambat
penderita yang melakukan sintesis insulin mesti disalahkan.
perawatan luka di wocare center Diabetes berhubungan langsung
bogor pada tahun 2021 dengan 763 dengan prevalensi antigen HLA
pasien dan 51% pasien dengan luka spesifik. Gen penghasil antigen ini
kaki diabetikum. dengan diabetic ditemukan di lengan pendek
foot ulcer 80%, pressure injury 10%, kromosom. Permulaan diabetes
venue lake ulser 5%. melitus tipe 1 terjadi sepanjang
masa bayi atau sekitar usia 14 tahun
(Wirnasari, 2019).
KAJIAN PUSTAKA Diabetes mellitus tipe II ialah
Menurut Pahlawati dan diabetes non-ketoik yang tidak
Nugroho (2019), Diabetes Mellitus terkait dengan penanda HLA pada
ialah suatu kondisi hiperglikemia kromosom keenam dan autoantibodi
yang disebabkan oleh insensitivitas sel. Dimulai dengan resistensi insulin
insulin di dalam sel. Karena insulin yang belum terbentuk secara klinis
masih dihasilkan oleh sel beta diabetes melitus. Menurut Perkeni
pankreas, kadar insulin mungkin (2011), kadar glukosa darah puasa
sedikit lebih rendah atau dengan normal ialah 126 mg/dl, dan kadar
kisaran yang biasa. glukosa darah normal postprandial
Diabetes mellitus ialah kondisi ialah 200 mg/dl.
metabolisme kronis ditandai oleh Patofisiologi Diabetes tipe I
meningkatnya kadar gula darah, disebabkan oleh kegagalan sel
sering dikenal sebagai hiperglikemia, pankreas untuk menghasilkan
sebagai akibat dari ketidakmampuan insulin. Ketidakmampuan sel
tubuh untuk memproduksi hormon pankreas sering dikaitkan dengan
insulin atau ketidakmampuan tubuh cedera sel pankreas yang disebabkan
untuk memanfaatkan insulin secara oleh penyakit autoimun.
efisien (Novita Fajeriani et al, 2019). Ketidakmampuan hati untuk
DM diartikan sebagai menyimpan glukosa dari makanan
hiperglikemia disertai kelainan menyebabkan hiperglikemia
metabolisme karbohidrat, lipid, dan postprandial, yang ditandai dengan
protein akibat penurunan produksi lonjakan kadar gula darah setelah
insulin, penurunan sensitivitas makan. Ketika konsentrasi glukosa
insulin, atau keduanya, dan darah cukup tinggi, ginjal tidak bisa
mengakibatkan masalah menyerap kembali seluruh glukosa
mikrovaskular, makrovaskular, dan yang disaring. Dengan demikian,
neuropati yang persisten (Yuliana glukosa dikeluarkan dalam urin
dalam NANDA, 2015). Menurut (glukosuria).
American Diabetes Association (ADA)

3486
TAHUN
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728
2022 2023 ISSN ONLINE: 2655-4712, VOLUME 5 NOMOR 10 TAHUN 2023] HAL 3483-3495

Kondisi ini akan disertai Ulkus kaki diabetik ialah luka


dengan diuresis osmotik, yaitu nontraumatik pada kulit (sebagian
kehilangan cairan dan elektrolit yang atau seluruh lapisan) kaki penderita
berlebihan dengan frekuensi DM tipe 1 atau tipe 2 (R. Hidayat,
berkemih yang meningkat (poliuria), Naziyah, et al., 2022). Ulkus kaki
sehingga menyebabkan pasien sering diabetik sering diakibatkan oleh
merasa perlu berkemih (polidipsia) tekanan berulang (geser dan
(Smeltzer and Bare). tekanan) pada kaki dalam keadaan
Pada DM tipe II, ada dua neuropati perifer atau penyakit
masalah terkait insulin: resistensi arteri perifer, dan penyembuhan
insulin dan penurunan sekresi terkadang terhambat oleh
insulin. Insulin normal menempel perkembangan infeksi (Jia et all.,
pada reseptor permukaan sel 2017).
tertentu. Akibat pengikatan insulin Ulkus kaki diabetik ialah luka
pada reseptor, metabolisme glukosa terbuka pada permukaan kulit yang
seluler akan mengalami serangkaian timbul akibat makroangiopati,
peristiwa. Retensi insulin dikaitkan insufisiensi vaskular, dan neuropati.
dengan penurunan respons (R. Hidayat, Naziyah, dkk., 2022).
intraseluler pada diabetes tipe II. Perry & Potter, mengatakan
Insulin kehilangan kemampuannya tujuan penatalaksanaan luka yang
untuk merangsang penyerapan efektif yaitu untuk menjaga
glukosa jaringan. Karena intoleransi lingkungan luka yang sehat dengan
glukosa yang bertahap dan mengikuti prinsip-prinsip berikut:
berkembang ini, diabetes tipe II mencegah dan mengelola infeksi
mungkin tidak terdiagnosis. Gejala (seperti mencuci luka), membuang
pertama yang ringan mungkin jaringan mati (debridemen),
termasuk kelelahan, poliuria, mengelola eksudat (irigasi luka) ,
polidipsia, lekas marah, menjaga kelembaban luka, dan
penyembuhan luka yang buruk, melindungi luka (pemilihan balutan).
penglihatan kabur, atau infeksi Sebelum menutup luka dengan
vagina pada pasien (jika kadar pembalut, luka harus dicuci untuk
glukosa sangat tinggi). Diabetes menghilangkan sampah organik dan
menghasilkan kelainan pada arteri anorganik. Prosedur pembersihan
darah tubuh, suatu kondisi yang luka melibatkan pemilihan larutan
dikenal sebagai angiopati diabetik. pembersih yang tepat dan mencuci
Penyakit ini bersifat kronis dan luka dengan cara yang tidak
diklasifikasikan menjadi dua membahayakan jaringan
subtipe: makrovaskular (kelainan penyembuhan (WOCN, 2003, dikutip
saluran darah besar; dalam Perry & Potter, 2009).
makroangiopati) dan mikrovaskular Tujuan dari irigasi luka ialah
(pada pembuluh darah kecil; untuk memberikan sedikit tekanan
mikroangiopati) (Saesfao, 2020). pada luka dengan rongga untuk
Ulkus kaki diabetik merupakan menghilangkan mikroorganisme dari
salah satu komplikasi kronik DM yang dasar luka. Untuk menjaga tekanan
bermanifestasi sebagai luka pada irigasi yang tepat, jarum 19-gauge
kulit kaki penderita diabetes yang atau angiocatheter dan infus larutan
menyebabkan kerusakan jaringan garam 35-ml pada tekanan 8 psi
dalam atau kematian, dengan atau mesti dipakai (Perry & Potter, 2009).
tanpa infeksi, dan terkait dengan Debridemen ialah
neuropati dan/atau perifer. Pasien penghilangan jaringan yang
dengan diabetes yang memiliki membusuk atau nekrotik. Hal ini
penyakit arteri (Najihah, 2020). penting dalam menghilangkan

3487
TAHUN
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728
2022 2023 ISSN ONLINE: 2655-4712, VOLUME 5 NOMOR 10 TAHUN 2023] HAL 3483-3495

penyebab luka menjadi infeksi dan Ketika kondisi hipoksia,


memberikan dasar yang bersih dalam perawatan luka tertutup akan
menyembuhkan luka (Perry & Potter, mempercepat pertumbuhan
2009). Ada prosedur mekanis, pembuluh darah baru
autolitik, kimia, dan bedah untuk (neovaskularisasi).
debridemen. Prosedur mekanis 3. Menurunkan resiko infeksi
memakai pembalut kasa basah- Bila digunakan dengan balutan
kering. luka lembab, dapat mengurangi
Untuk debridemen kimia, kemungkinan infeksi yang
preparat enzim topikal, Dakin's sea, disebabkan oleh balutan kering.
atau manggis steril bisa dipakai. 4. Mempercepat pembentukan
Debridemen autolitik memakai Growth factor
pembalut sintetis yang, karena Growth factor membantu
adanya enzim dalam cairan luka, stratum korneum dan
memungkinkan bekas luka untuk angiogenesis terbentuk saat
memakan dirinya sendiri. Pemilihan penyembuhan luka. Produksi
balutan mempengaruhi proses bagian-bagian ini dapat terjadi
debridemen. (2009), Perry & Potter. lebih cepat di lingkungan yang
Pembalut luka diperlukan lembab.
untuk melindungi luka dari 5. Mempercepat pembentukan sel
kontaminasi eksternal dan untuk aktif
menutupi luka. Bergantung pada Saat lingkungan lembab,
kebijakan penyedia perawatan dan neutrofil, makrofag, monosit,
kebutuhan serta kemampuan pasien, dan limfosit bergerak lebih
ada beberapa jenis pembalut yang cepat ke bagian luka.
tersedia saat ini. (Br. Sidabutar dkk., Di Amerika Serikat, 15-25%
2019). Balutan yang diaplikasikan penderita diabetes mengalami luka
pada luka mempunyai sejumlah diabetik. Risiko amputasi adalah 15-
fungsi, diantaranya perlindungan 46 kali lebih tinggi untuk orang
luka dari kontaminasi oleh dengan DM dibandingkan orang
mikroorganisme, membantu proses tanpa DM. Data epidemiologis dari
hemostatik, mendukung Amerika Serikat menunjukkan bahwa
penyembuhan dengan menyerap DM menjadi penyebab lebih dari
drainase dan debridemen luka, separuh dari 12.000 kasus amputasi
mendukung atau membebat sisi luka, tungkai bawah yang tidak
mencegah pasien melihat luka diakibatkan oleh trauma melainkan
karena hal tersebut bisa dirasakan DM. Di Indonesia, penderita luka DM
sebagai ketidaknyamanan, mencapai sekitar 15% dari seluruh
mempromosikan isolasi termal dari penderita DM. Angka amputasi 30%,
permukaan luka, dan menyediakan angka kematian 32%, dan luka
lingkungan yang lembab untuk luka. diabetik menjadi alasan utama 80%
(Br. Sidabutar dkk., 2019). pasien DM menjalani perawatan di
Menurut (Amelia, 2018), ada rumah sakit (Al Fady, 2015)
berbagai alasan penggunaan balutan Obat topikal merupakan jenis
lembab, diantaranya: obat yang sering dipergunakan pada
1. Mempercepat fibrinolis terapi dermatologi. Kata topikal
Dalam lingkungan yang lembab, berasal dari kata Yunani "topicos",
neutrofil dan sel endotel dengan yang berarti "daerah permukaan
cepat menghilangkan fibrin tertentu". Pada literatur lain, kata
pada luka kronis. "topikal" berasal dari kata "topos",
2. Mempercepat angiogenesis dengan arti tempat atau lokasi. Obat
topikal didefinisikan sebagai obat

3488
TAHUN
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728
2022 2023 ISSN ONLINE: 2655-4712, VOLUME 5 NOMOR 10 TAHUN 2023] HAL 3483-3495

yang dipergunakan pada daerah lesi. mencegah kerusakan saat balutan


Obat topikal memiliki dua komponen dibuka, dan mengurangi bau tak
utama: zat pembawa dan bahan sedap. Dan bisa dipergunakan pada
aktif. Zat aktif adalah bagian dari seluruh jenis luka dan semua tingkat
bahan topikal dengan efek kedalaman luka (Gitarja dalam
terapeutik. Zat pembawa Handayani, 2010).
merupakan bagian tidak aktif dari Terapi ini mempunyai reaksi
sediaan topikal yang bisa berbentuk hipersensitivitas terhadap zinc
cair atau padat dan membuat bahan oxide, metronidazole, dan nistatin.
aktif berkontak dengan kulit Saat merawat luka dengan terapi
(Yanhendri & Yenny, 2012). radiasi, tidak bisa menggunakan
Zinc Cream adalah pengobatan salep ini karena mengandung zinc,
topikal yang terbuat dari campuran yang dapat mengganggu aktivitas
zinc, nistatin, dan metronidazole. perawatan terapi radiasi (Tim
Racikan ini telah diuji di rumah sakit perawatan luka di Wocare Clinic,
kanker "Dharmais" dan home nursing 2013).
Wocare Center (buku panduan TIME adalah serangkaian
pelatihan perawatan luka, 2012). strategi berbeda yang dapat
Metronidazole, nistatin, zinc, dan digunakan pada berbagai jenis luka
bahan pencampur lainnya ada di untuk membantunya sembuh lebih
dalam Zinc Cream ini. Terapi topikal optimah. International Wound Bed
ini tidak boleh digunakan pada orang Preparation Advjsory Board
yang alergi terhadap zinc, nistatin, (IWBPAB) telah mengemukakan
metronidazole, atau radioterapi banyak konsep persiapan dasar luka.
(Gitarja dalam Handayani, 2010). Persiapan luka dasar merupakan
Nama merek terapi topikal merawat luka sehingga dapat
Zinc cream yang terdaftar a.n membantu tubuh menyembuhkan
Widasari Sri Gitarja, SKp,. WOC(ET)N dirinya sendiri atau membuat
sebagai penemu formula pengobatan lain lebih efektif. Cara
metcovazine, yang telah terdaftar di ini dimaksudkan untuk
Lembaga Hak Atas Kekayaan menghilangkan infeksi, benda asing,
Intelektual, Departemen Kehakiman atau jaringan mati pada dasar luka
sebagai nama terapi topikal yang sehingga proses epitelisasi secara
dipergunakan untuk mengobati luka. baik berubah menjadi merah cerah.
Obat topikal tersedia dalam bentuk TIME Management diperkenalkan
salep atau krim berwarna putih, pertama kali oleh Prof. Vincent
jingga, atau kuning. Bahan aktif Falanga dan Dr. Gary Sibbllad
dalam obat ini adalah berdasarkan pengalamanya merawat
metronidazole. Terapi topikal zinc luka kronis tahun 2003 dan
cream berfungsi mempertahankan disponsori oleh produk Smith dan
kelembapan luka sehingga Nephew pada penelitian ini.
permukaan luka tetap dalam kondisi Akibatnya, hal tersebut
terbaik (moist wound healing). mengeluarkan akronim (sebutan)
Sehingga pengobatan topikal ini manajemen TIME. T Tissue
dapat mengatasi infeksi bakteri dan Management (manajemen jaringan),
jamur (Tim Perawatan Luka di I Inflammation atau Infection
Wocare Clinic, 2013). Control (pengendalian infeksi), M
Sebagai pengobatan topikal, Moist Balance (Keseimbangan
Zinc Cream mempunyai sejumlah kelembapan), dan E Edge of the
manfaat, seperti membantu Wound (pinggiran luka)
debridemen autolisis dalam Menurut latar belakang di atas,
mempersiapkan luka merah, maka rumusan masalah pada

3489
TAHUN
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728
2022 2023 ISSN ONLINE: 2655-4712, VOLUME 5 NOMOR 10 TAHUN 2023] HAL 3483-3495

penelitian yaitu apakah ada sampel mengambil besar sampel


pengaruh pemberian zinc cream yang dilakukan secara statistik
terhadap luka kaki diabetik pada secara estimasi penleitian tanpa
proses penyembuhan pada fase mencerminkan sifat dari populasinya
proliferasi luka pasien ulkus (Nuaeni,2020). Sugiyono (2010)
diabetik. mengatakan bahwa metode
pengambilan sampel diperlukan
untuk mengetahui sampel yang akan
METODOLOGI PENELITIAN digunakan dalam penelitian. Total
Penelitian ini menggunakan sampling adalah metode yang
desain quasi eksperimen dengan digunakan untuk pengambilan
metode pre dan post test. Penelitian sampel penelitian ini. Total sampling
eksperimental adalah jenis merupakan metode pengambilan
penelitian kuantitatif yang sangat sampel dimana jumlah sampel sama
kuat mengukur hubungan sebab- dengan jumlah populasi, yaitu
akibat. Penelitian ini dilakukan sebanyak 20 responden.
untuk mengetahui seberapa besar Penelitian ini dilakukan di
pengaruh zinc cream terhadap klinik Wocare Center Pusat
penyembuhan luka kaki diabetik Perawatan Luka, Stoma,
selama fase proliferasi luka pada Inkontinensia, dan Kesehatan Jiwa.
pasien ulkus diabetik. Sugiyono Beralamat di Jl. Sholeh Iskandar
(2017:72), mengatakan bahwa No.9, RT.01/RW.04, Cibadak, Kec.
metode penelitian eksperimen dapat Tanah Sereal, Kota Bogor, Jawa
dilihat sebagai cara untuk Barat. Lembar observasi ulkus kaki
mengetahui bagaimana perlakuan diabetik skala winner scale
yang berbeda mempengaruhi hal lain digunakan untuk mengukur atau
dalam kondisi yang terkontrol. menilai kondisi ulkus kaki diabetik.
Pada bulan Oktober, 20 Winner Scale sebagai alat untuk
respinden sebagai pasien DM dan mengkaji luka. Winner Skala
luka kaki diabetik (disebut ulkus memiliki sepuluh cara untuk menilai
diabetik) yang menjalani rawat jalan luka: luas luka, stadium luka, tepi
di Wocare Center Bogor sebagai luka, warna dasar luka, jenis dan
populasi pada penelitian ini. Sampel jumlah eksudat, warna kulit di
adalah jumlah dari karakteristik sekitar luka, epitelisasi, jaringan
yang dimiliki populasi. Penelitian edematous, goa.

HASIL PENELITIAN
Analisa Univariat

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia

Usia Frekuensi (N) Persentase (%)


Dewasa Akhir 9 45,0
Lansia 11 55,0
Total 20 100,0

Menurut hasil penelitian (55,0) responden. Dari hasil


terkait distribusi frekuensi menurut distribusi usia, kebanyakan (55,0%)
usia, dari 20 responden didapatkan responden di klinik Wocare Center
Dewasa Akhir berjumlah 9 (45,0%) adalah Lansia.
responden, Lansia sebanyak 11

3490
TAHUN
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728
2022 2023 ISSN ONLINE: 2655-4712, VOLUME 5 NOMOR 10 TAHUN 2023] HAL 3483-3495

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Berdasarjan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi (N) Persentase (%)


Laki-laki 8 40,0
Perempuan 12 60,0
Total 20 100,0

Berdasarkan hasil penelitian sebanyak 12 (60,0%) responden.


mengenai distribusi frekuensi Berdasarkan hasil distribusi jenis
berdasarkan jenis kelamin, dari 20 kelamin, mayoritas (60,0%)
responden didapatkan 8 (40,0%) responden di klinik Wocare Center
responden laki-laki dan Perempuan berjenis kelamin perempuan.

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pendidikan Frekuensi (N) Persentase (%)


SD 3 15,0
SMP 3 15,0
SMA 9 45,0
Diploma 2 10,0
Sarjana 3 15,0
Total 20 100,0

Berdasarkan hasil penelitian berjumlah 2 (10,0%) responden, dan


terkait distribusi frekuensi menurut Sarjana berjumlah 3 (15,0%)
pendidikan terakhir, dari 20 responden. Berdasarkan hasil
responden didapatkan SD berjumlah distribusi pendidikan terakhir,
3 (15,0%) responden, SMP berjumlah mayoritas (45,0%) responden di
3 (15,0%) responden, SMA berjumlah klinik Wocare Center dengan
9 (45,0%) responden, Diploma pendidikan terakhir SMA.

Analisa Bivariat

Tabel 4. Uji Normalitas

Test of Normality
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Pre Test
Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.
Hasil ,245 20 ,003 ,865 20 ,010

Didapatkan 0,010 sebagai nilai Sebab nilai Sig. <0,05, uji hipotesis
signifikan berdasarkan hasil uji dapat dilanjutkan dengan uji
normalitas Shapiro-Wilk. Hasil uji statistik non parametrik, seperti uji
normalitas data menunjukkan bahwa Wilcoxon.
data berdistribusi tidak normal.

3491
TAHUN
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728
2022 2023 ISSN ONLINE: 2655-4712, VOLUME 5 NOMOR 10 TAHUN 2023] HAL 3483-3495

Tabel 5. Hasil Uji Perbedaan Proses Luka Kaki Diabetik Sebelum dan
Sesudah diberikan zinc cream

Mean N Std.Deviation p-Value


Pair 1 Pre Test 24.80 20 7.053
Post Test 18.55 20 6.794 0,000

Wilcoxon menemukan p-value Dari hasil uji normalitas


sebesar 0,000 (p < 0,05) yang berarti Shapiro-Wilk diperoleh p-value
H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya sebesar 0,010 (<0,05) yang berarti
ada perbedaan nilai winner scale data tidak berdistribusi normal.
lembar observasi sebelum dan Maka uji hipotesis dapat dilanjutkan
sesudah zinc cream dioleskan pada dengan ui statistik non-parametrik
luka kaki diabetik di Klinik Wocare dengan uji Wilcoxon diperoleh p-
Center Bogor. value sebesar 0,000 (p<0,05), maka
dikatakan terdapat perbedaan
antara nilai lembar observasi Winner
PEMBAHASAN Scale sebelum dan sesudah diberikan
Hasil Analisa Univariat zinc cream pada pasien luka kaki
Berdasarkan hasil penelitian, diabetik di Klinik Wocare Center
diketahui 55% pasien di klinik Bogor. Dengan demikian, H0 ditolak
Wocare Center Bogor berusia Lansia dan H1 diterima yang artinya
(>60 tahun) hampir sebanding terdapat pengaruh pemberian zinc
Dewasa Akhir (42-60 tahun) sebesar cream pada pasien luka kaki diabetik
45%. Penelitian yang dilakukan oleh di Klinik Wocare Center Bogor.
(Fitria et al., 2017) dimana Berdasarkan observasi kaki 20
penderita luka kaki diabetik terjadi responden, hasil perbandingan
pada rentang usia lansia akhir (56- kondisi luka pasien menunjukkan
65tahun) kemudian diikuti oleh status responden. Hasil observasi pre
rentang usia lansia awal (46-55th). test 20 responden menunjukkan
Berdasarkan hasil penelitian, bahwa semuanya mengalami
diketahui bahwa jenis kelamin paling penyembuhan luka dengan nilai rata-
banyak terjadi pada responden rata 7,05 Sedangkan hasil observasi
perempuan berjumlah 12 dengan posttest 20 responden menunjukkan
persentase (60%). Hal tersebut bahwa semuanya mengalami
selaras dengan penelitian penyembuhan luka dengan nilai rata-
(Khoirunisa, 2020) menunjukan rata 6,79. Nilai observasi winner
bahwa jumlah pasien berjenis scale turun untuk seluruh responden.
kelamin laki-laki lebih sedikit Dalam penelitian ini,
daripada perempuan. Dalam epitelisasi bernilai lebih rendah dari
penelitian ini juga didapatkan hasil sebelumnya. Hal ini sesuai dengan
pendidikan terakhir, mayoritas (45%) penelitian M. Husaini yang
responden di klinik Wocare Center menemukan bahwa penggunaan zinc
dengan pendidikan terakhir SMA. cream membuat nilai rata-rata
Pendidikan terkait pada kesadaran, epitelisasi menjadi turun. Semakin
terutama dalam masalah kesehatan. rendah nilai epitelisasi maka
Semakin rendah pendidikan semakin baik proses epitelisasi luka
seseorang, semakin kecil (Husaini, 2020). Inilah yang
kemungkinannya untuk mengetahui ditemukan Kevin Woo, Caroline
apa saja tanda-tanda DM tipe 2 Dowsett, BenCosta, Stephen Ebohon,
(Milita,2018). Emma J. Woodmansey, dan Matthew

3492
TAHUN
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728
2022 2023 ISSN ONLINE: 2655-4712, VOLUME 5 NOMOR 10 TAHUN 2023] HAL 3483-3495

Malone dalam penelitian mereka digunakan sebagai terapi topikal


tahun 2020. untuk luka kronik. Cara kerjanya
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan memberikan barrier pada
dengan penelitian Amanda (2021) kulit agar tidak teriritasi dan
yang menyatakan bahwa proses menjaga kelembapan kulit.
penyembuhan luka pasien luka ulkus Perawatan luka modern lebih
diabetic belum terjadi perubahan efektif daripada perawatan
serta masih pada proses perbaikan. konvensional, sebeb mudah dipakai,
Ferawati (2020) dalam Amanda sesuai dengan bentuk tubuh, mudah
(2021) Di usia lanjut, fungsi fisiologis dilepas, nyaman dipakai, tidak perlu
tubuh menurun. Hal ini karena sering diganti, menyerap drainase,
sekresi atau retensi insulin menurun, menekan luka dari pendarahan dan
sehingga kemampuan tubuh untuk mencegahnya imobilisasi, mencegah
mengontrol gula darah yang tinggi terjadinya luka baru, menghentikan
kurang optimal. infeksi, dan meningkatkan
Luka diabetik, juga disebut homeostatis dengan menekan
ulkus diabetik, adalah luka yang balutan. Hal ini juga dapat
terjadi pada penderita diabetes menghemat tenaga dan waktu
karena gangguan perfusi pada perawatan rumah sakit
jaringan, masalah pernapasan (Handayani,2016).
peripheral, dan proses peradangan
yang berlangsung lama, serta
pertumbuhan berlebih dari bakteri KESIMPULAN
yang mengakibatkan infeksi (Gitarja, 1. Adanya perbedaan pada luka kaki
2011; Pashar, 2018). Hal ini diabetik sebelum dan sesudah
dikarenakan luka pada pasien sudah pemberian zinc cream pada luka
lama meradang, mengalami infeksi, kaki diabetik.
dan terdapat beberapa jaringan yang 2. Mayoritas usia responden yaitu
mati. 55% lansia, jenis kelamin
Menyembuhkan luka pada responden paling banyak adalah
dasarnya sebagai proses fisiologis perempuan 15%, pendidikan
tubuh, di mana sel-sel jaringan hidup terendah yaitu SD 15% dan
beregenerasi kembali ke struktur pendidikan tertinggi yaitu S1 15%
aslinya. Proses penyembuhan luka .
memiliki tiga tahap: fase inflamasi, 3. Berdasarkan penelitian yang
yang berlangsung dari hari ke 0 dilakukan dapat disimpulkan
hingga 3 atau 5; fase proliferatif, adanya pengaruh dari pemberian
yang berlangsung dari hari ke-2 zinc cream pada pasien luka kaki
hingga ke-24; dan fase maturasi, diabetik di Klinik Wocare Center
yang berlangsung dari hari ke 24 Bogor dalam proses perawatan
hingga satu tahun atau lebih luka kaki diabetik dengan hasil p-
(Arisanty, 2014). Value sebesar 0,000 (p<0,05).
Metode perawatan penulis
adalah dengan mengoleskan Zinc SARAN
Cream. Zinc cream adalah terapi Berdasarkan hasil penelitian
topikal yang sering dipergunakan dengan judul “Pengaruh Pemberian
untuk mengobati dan mencegah Zinc Cream Terhadap Luka Kaki
ruam kulit akibat popok dan iritasi Diabetik Pada Proses Penyembuhan
kulit ringan lainnya (seperti luka Pada Fase Proliferasi Luka Pasien
bakar, teriris, tergores). Selain Ulkus Diabetik Di Wocare Center
untuk perawatan kondisi luka kecil Bogor”, maka peneliti dapat
atau akut, zinc oxide juga bisa memberikan saran sebagai berikut:

3493
TAHUN
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728
2022 2023 ISSN ONLINE: 2655-4712, VOLUME 5 NOMOR 10 TAHUN 2023] HAL 3483-3495

1. Pusat Kesehatan Masyarakat Dengan Terjadinya Komplikasi


Hasil penelitian ini diharapkan Luka Kaki Diabetes Pada Pasien
dapat dijadikan sebagai referensi Diabetes Melitus Tipe 2 Di
dan meningkatkan pelayanan Puskesmas Tuntungan Kota
keperawatan dalam memberikan Medan. Talenta Conference
asuhan keperawatan serta Series: Tropical Medicine
meningkatkan pemahaman (Tm),
mengenai pengaruh pemberian 1(1),124131.Https://Doi.Org/
zinc cream terhadap luka kaki 10.32734/Tm.V1i1.56
diabetik pada fase proliferasi Barus, S., Tampubolon, B., &
penyembuhan luka pasien ulkus Aminah, S. (2022). Pengaruh
diabetikum. Tehnik Modern Wound Dressing
2. Institusi (Prodi Keperawatan) Terhadap Proses Penyembuhan
Memberi pengetahuan kepada Luka Ulkus Diabetikum Pada
mahasiswa tentang pengaruh Pasien Diabetes Mellitus Di
pemberian zinc cream terhadap Klinik Wound & Footcare Rsud
luka kaki diabetik pada fase Al Ihsan Provinsi Jawa Barat.
proliferasi penyembuhan luka Malahayati Nursing Journal,
pasien ulkus diabetikum 5(2),420431.Https://Doi.Org/
3. Peneliti Selanjutnya 10.33024/Mnj.V5i2.5913
Untuk meningkatkan wawasan Br. Sidabutar, A. M., Patty, R. A.,
dan pengalaman belajar dalam Simanjuntak, S., Kartika, L., &
melakukan penelitian serta Aiba, S. (2019). Gambaran
menerapkan ilmu yang telah di Pengetahuan Perawat Tentang
dapat selama belajar. Perawatan Luka Modern
Dressing Di Satu Rumah Sakit
Swasta Di Indonesia Barat.
DAFTAR PUSTAKA Jurnal Keperawatan Raflesia,
1(2),7786.Https://Doi.Org/10.
Agustuti, T. D., & Aliyupiudin, Y. 33088/Jkr.V1i2.415
(2019). Hubungan Metode Haskas, Y., Ikhsan, & Restika, I.
Perawatan Luka Modern (2021). Evaluasi Ragam Metode
Dressing Dengan Tingkat Perawatan Luka Pada Pasien
Kepuasan Pasien Dalam Proses DenganUlkusDiabetes:Literatu
Perawatan Luka Diabetes re Review. Jurnal
Melitus Di Rs Pmi Kota Bogor. Keperawatan Priority, 4(2),
Jurnal Ilmiah Wijaya, 11(1), 12–28.
93– Hidayat, R., Hisni, D., & Farikha, I.
98.Https://Www.Jurnalwijaya (2022). Faktor-Faktor Yang
.Com/Index.Php/Jurnal/Articl Berhubungan Dengan
e/Download/Pv11n1p93/35/1 Penundaan Penyembuhan Luka
36 Pada Pasien Luka Kaki Diabetik
Amanda, A., Iksan, R. R., & Di Wocare Center. Malahayati
Wahyuningsih, S. A. (2021). Nursing Journal, 4(6), 1451–
Penerapan Perawatan Luka 1460.Https://Doi.Org/10.3302
Modern Dressing Pada Lansia 4/Mnj.V4i6.6279
Penderita Diabetes Melitus. Hidayat, R., Naziyah, N., & Alifa, A.
Malahayati Nursing Journal, Z (2022). Efektifitas
1(1),1326.Https://Doi.Org/10. Cadexomer Iodine Dan Zinc
33024/Mnj.V1i1.5324 Cream Terhadap Penyembuhan
Amelia, R. (2018). Hubungan Luka Kaki Diabetik Di Klinik
Perilaku Perawatan Kaki Wocare

3494
TAHUN
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728
2022 2023 ISSN ONLINE: 2655-4712, VOLUME 5 NOMOR 10 TAHUN 2023] HAL 3483-3495

CenterBogor.MalahayatiNursin 18.
g Journal, 4(7), 1619–1626. Pratama, D. A., Sukarni, & Nurfianti,
Https://Doi.Org/10.33024/Mn A. (2021). Analisis Faktor -
j.V4i7.6281 Faktor Terjadinya Luka Kaki
Hidayat, S., R, N. M., Astuti, P., & Berulang Pada Pasien Diabetes
Ponirah. (2021). Literature Melititus. 61, 1–23.
Review Efektivitas Modern Rahman, H. F., Santoso, A. W., &
Dressing Hydrocolloid Siswanto, H. (2020). Pengaruh
Terhadap Penyembuhan Luka Edukasi Perawatan Kaki
Pada Pasien Diabetes Mellitus Dengan Media Flip Chart
Stikes Bani Saleh , Jawa Barat Terhadap Perubahan Perilaku
, Indonesia. Jurnal Klien Diabetes Melitus. Jurnal
Keperawatan Merdeka, Nasional Ilmu Kesehatan
1(Perawatan Luka), 81–92. (Jnik), 2(3), 151–168.
Https://Jurnal.Poltekkespale Suparyanto Dan Rosad (2015. (2020).
mbang.Ac.Id/Index.Php/Jkm/ 済無no Title No Title No Title.
Article/Download/987/413/ Suparyanto Dan Rosad (2015,
Kreativitas, J., Kepada, P., Pkm, M., 5(3), 248–253.
Penggunaan, D., Cream, Z., & Tinungki, Y. L., & Pangandaheng, N.
Chitosan, D. A. N. (2022). Tahu D.(2019). Puskesmas
Tahu. 4034–4045. Manganitu Kabupaten
Lenny, E., Marisi, D., Mataputun, D. Kepulauan Sangihe Sulawesi
R., & Aprilya, D. (2022). Utara : Studi Kualitatif The
Pelatihan Perawatan Luka Care Process Of Patients With
Metode Modern Dressing Pada Diabetic Foot Ulcers In The
Perawat Di Pstw Budi Mulia 4 Community Health Center Of
Cengkareng. Selaparang : Manganitu District Of Sangihe
Jurnal Pengabdian Masyarakat Islands , North Of Sulawesi :
Berkemajuan, 6(1), 422–426. Qualitative Study. 35–42.
Najihah. (2020). Infeksi Luka Kaki Ns. Moh. Faisal Al Fady, S. K. (2015).
Diabetik Dan Faktor Madu Dan Luka Diabetik.
Resikonya : Literature Review. Gosyen.
Jurnal Ilmiah Kesehatan (Ns. Moh. Faisal Al Fady, 2015)
Pencerah, 09(2), 179–185. Hawks, J. M. B. J. H. (2014).
Ningsih, S., Hidayati, L., & Akbar, R. Keperawatan Medikal Bedah.
(2015). Pasta Zinc Oxide Elsevier.
Sebagai Mild Astrigent Ns. Moh. Faisal Al Fady, S. K. (2015).
Menggunakan Basis Amilum Madu Dan Luka Diabetik.
Singkong (Manihot Utilisima Gosyen.
Pohl). Khazanah, 7(2), 95–103. Hawks, J. M. B. J. H. (2014).
Https://Doi.Org/10.20885/Kh Keperawatan Medikal Bedah.
azanah.Vol7.Iss2.Art7 Elsevier.
Prasetya, R. G. (2017). No Title‫بررسی‬ Ns. Moh. Faisal Al Fady, S. K. (2015).
‫ سرسختی روان‬،‫مقایسه هوش معنوی‬ Madu Dan Luka Diabetik.
‫شناختی مبتالیان به بیماری عروق کرونر و‬ Gosyen.
‫ههه‬ ‫ههههه‬. ‫سالم‬ ‫افراد‬ (Ns. Moh. Faisal Al Fady,
‫هههههه ههه ههه هههه‬ 2015)(Hawks, 2014)
‫هه هههه هههههه‬, Dm, 6–

3495

You might also like