Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 4

Muammad Faisol

18060484015

2018A

Jurnal 1 (internasional)

Influence of Exercise, Age, Body weight, and Growth on the Development of Tarsal Osteoarthritis in
Young Mangalarga Marchador Horses

ABSTRACK

In this study, the effect of early exercise, age, body weight (BW), and growth on the articular
cartilage and subchondral bones of the tarsocrural joints was evaluated in 40 young Mangalarga
Marchador horses allowed free choice exercise in pasture. Twenty of the horses had additional
controlled exercise 3 days per week from a mean age of 30 ± 20 days until 36 months. The training
program consisted of an increasing number of 15-minute gallop sprints in an oval paddock with a
concrete floor covered by a thick layer of sand. BW, withers height (WH), and neck circumference
were measured and body condition scores, cresty neck scores, and obesity index were rated. For
each tarsus and foal, 5 standard radiographic projections were evaluated. All evaluations were
performed at time point 1 (18 months of age) and time point 2 (36 months of age). Radiographic
changes suggestive of tarsal osteoarthritis were observed in two male foals of the trained group at
time point 2 (10% of 20). No horses from the untrained group developed OA. Training of the foals
did not result in alterations of the morphometric parameters evaluated. However, significant
differences were found between time point 1 and 2 in trained and untrained animals. At time point
2, the animals presented greater weights and WHs than at time point 1. We conclude that specific
levels of physical activity during initial development do not increase the prevalence of osteoarthritic
injury in Mangalarga Marchador foals.

Masalah

Prevalensi OA tarsal pada anak kuda MM rendah, dan pengaruh program pelatihan tidak
signifikan. Namun, waktu pelatihan dan berat badan kuda berhubungan positif dengan
perkembangan OA. Faktor lain yang berhubungan atau tidak dengan latihan awal dapat
berkontribusi pada terjadinya OA pada kuda MM dan harus diselidiki dengan lebih baik.

OA = Osteoarthritis adalah peradangan kronis pada sendi akibat kerusakan pada tulang rawan

Jurnal 2

PERAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DALAM PERKEMBANGAN GERAK DAN
KETERAMPILAN SOSIAL SISWA SEKOLAH DASAR

ABSTRACK
Athletic Subject Physical Education and Health is subject owning to have double role. Not
even play a part in to develop aspect fitness of bodily, but also develop ability of motion and skilled
of child social able to be made by stock in associating with positively with friends coeval him, in the
environment of or in broader society environment. Elaborated Athletic Physical Education subject
and Health, child can develop the hobby and talent at selected athletic branch so that can reach
proud achievement and can bring the name of school fragrance, family, society and his nation.
Besides, child also will grow and expand in an optimal fashion well-balanced but among/between
physical and psychical, so that child will become router generation which with quality and made
ready to become exponent for progress and feather in one’s cap of nation later. Becoming duty of
Atlitic Physical Education and Health teacher’s in Elementary School to realize the mentioned.
Because if this matter succeed to be realized, will be able to prove in other teacher eye specially in
Elementary School that Athletic Physical Education subject and Health is subject which is competent
to be reckoned for the preparation of smart future generation, skilled, ad for godfearing august ethic
and also to God Which Is Single The Most

Masalah

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan memiliki peran yang tidak kecil dalam
mengembangkan kemampuan gerak dan keterampilan sosial siswa yang secara langsung maupun
tidak langsung berpengaruh positif terhadap upaya peningkatan sumber daya menusia Indonesia
yang sehat, kuat, terampil, pantang menyerah, kerja keras dan memiliki kemampuan beradaptasi
dengan berbagai perubahan masa depan. Hal tersebut membuktikan bahwa Pendidikan Jasmani
Olahraga dan Kesehatan sangat berguna bagi anak. Sehubungan dengan hal tersebut, guru mata
pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan harus mengupayakan agar mata pelajaran ini
dapat lebih optimal dalam berperan merangsang pertumbuhan dan perkembangan siswa. Selain itu,
guru mata pelajaran ini diharapkan dapat bekerja sama dengan guru lain sehingga mata
pelajarannya dapat didukung oleh guru kelas atau guru-guru pengampu mata pelajaran lainnya di
sekolah. Bila ini dapat dilakukan, tentu stigma terhadap mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga
dan Kesehatan sebagai mata pelajaran pelengkap akan segera berakhir.

Jurnal 3

PENGARUH OLAHRAGA TERPROGRAM TERHADAP TEKANAN DARAH

ABSTRACK

Latar Belakang : Perubahan fungsi kardiovaskuler akibat latihan olahraga secara teratur akan
mempengaruhi nilai Tekanan Darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan
olahraga basket secara teratur selama 12 minggu terhadap perubahan tekanan darah.

Metode : Penelitian ini merupakan quasi experimental dengan parallel group pretest-posttest
design. Sampel penelitian diambil dari mahasiswa Fakultas Kedokteran UNDIP yang mengikuti
ekstrakurikuler basket, yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Sejumlah 40 mahasiswa terpilih
sebagai subjek penelitian, dan didistribusikan secara random menjadi 2 kelompok: kelompok
perlakuan (n=20) dan kelompok kontrol (n=20). Kelompok perlakuan menerima latihan basket
terprogram, yaitu latihan 3 kali seminggu selama 60 menit setiap latihan. Untuk kelompok kontrol
tidak ada latihan terprogram. Tekanan darah sistolik (TDS) dan tekanan darah diastolik (TDD) diukur
pada awal (minggu ke-0) dan akhir penelitian (minggu ke-12). Data diolah dengan menggunakan
program komputer SPSS release 13.0 for Windows. Perbedaan tekanan darah antara minggu ke-0
dan minggu ke-12 pada kelompok kontrol maupun kelompok perlakuan diuji dengan wilcoxon signed
ranks test. Sedangkan perbedaan tekanan darah pada minggu ke-12 antara kelompok kontrol dan
perlakuan diuji dengan mann-whitney test.

Hasil : Pada awal penelitian, tekanan darah kelompok kontrol adalah kurang lebih sama dengan
kelompok perlakuan. Setelah 12 minggu, dijumpai tidak ada perubahan yang bermakna (p=0.705)
pada TDS kelompok kontrol, dan sedikit peningkatan TDD, tetapi peningkatan tersebut tidak
bermakna (p=0.157). Pada kelompok perlakuan dijumpai penurunan TDS yang bermakna (p=0.000)
dan penurunan TDD yang tidak bermakna (p=0.083). Didapatkan pula perbedaan yang bermakna
pada TSD minggu ke-12 antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan (p=0.022), akan tetapi
tidak dijumpai perbedaan yang bermakna pada TDD minggu ke-12 antara kelompok kontrol dan
kelompok perlakuan (p=0.614).

Simpulan : Latihan basket secara teratur selama 12 minggu pada mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro yang mengikuti ekstrakurikuler basket menyebabkan penurunan TDS yang
bermakna. Penelitian selanjutnya dengan melibatkan kelompok umur yang berbeda serta parameter
untuk menilai kekuatan otot, daya tahan otot, fleksibilitas dan daya tahan kardiorespirasi perlu
dilakukan untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap mengenai manfaat latihan olahraga
secara teratur.

Masalah

Melakukan olahraga terprogram selama 12 minggu dengan mengikuti ekstrakurikuler


basket, menyebabkan penurunan tekanan sistolik yang bermakna dan penurunan tekanan diastolik
yang tidak bermakna.

Jurnal 4

PERANAN OLAHRAGA DALAM MENINGKATKAN KESEHATAN

ABSTRACK

Kesehatan dan olahraga merupakan dua hal yang saling berkaitan dalam kehidupan
manusia. Untuk tetap menjadi sehat, olahraga salah satu cara untuk mendapatkannya. Beberapa
manfaat berolahraga : meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan fungsi otak, menghilangkan
stress, menurunkan kolestrol. Olahraga sederhana yang dapat dijadikan pilihan dalam menjaga
kesehatan adalah, jalan cepat,senam, renang,lari dan bersepeda.

Masalah

Kesehatan merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia. Menjaga kesehatan dapat
dilakukan dengan melakukan olahraga, karena sudah terbukti dapat menyehatkan badan. Olahraga
juga dapat meningkatkan kepadatan tulang, sehingga baik mencegah Osteoporosis. Berolahraga
merupakan salah satu aspek penting dalam membentuk tubuh yang sehat dan bugar. Olahraga perlu
dilakukan secara teratur dalam durasi waktu tertentu Selain itu, olahraga yang dilakukan tidak harus
membuat tubuh melakukan hal yang berat. Olahraga juga bisa dilakukan dengan melakukan
beberapa jenis gerakan ringan, santai dan menyenangkan

Jurnal 5

PERBEDAAN PENGARUH OLAHRAGA TERHADAP TOLERANSI STRES PSIKOLOGIS MAHASISWA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

ABSTRACK

Perbedaan Pengaruh Olahraga Terhadap Toleransi Stres Psikologis Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang. Latar Belakang: Stres yang dialami oleh mahasiswa kedokteran
disebabkan oleh berbagai penyebab, meliputi metode pembelajaran, materi yang luas dan waktu
pendidikan yang cukup lama. Tuntutan tersebut menyebabkan timbulnya stres psikologis dengan
tingkatan yang bervariasi, mulai dari stres ringan, sedang dan berat. Olahraga bermanfaat tidak
hanya untuk kesehatan fisik tetapi juga bermanfaat untuk kesehatan mental dan melatih respon
terhadap kondisi stress. Tujuan: Membuktikan perbedaan aktivitas olahraga terhadap toleransi stres
psikologis pada mahasiswa FK-UMM. Metode: Observasional analitik dengan rancangan cross-
sectional. Sampel mahasiswa laki-laki FKUMM angkatan 2010 dan 2011 yang masuk dalam kriteria
inklusi. Analisis data menggunakan unpaired t-test. Hasil Penelitian dan Diskusi: Hasil uji t-tidak
berpasangan, didapatkan perbedaan yang bermakna antara pengaruh olahraga dengan toleransi
stres psikologis mahasiswa FK-UMM yaitu dengan nilai sig = 0.001 ( p < 0.05). Faktor BDNF dan Beta-
Endorfin memiliki pengaruh yaitu meningkatkan respon seseorang terhadap stres psikologis.
Kesimpulan: Terdapat perbedaan pengaruh aktivitas olahraga terhadap toleransi stres psikologis
mahasiswa FK-UMM

Masalah

Stres adalah suatu kondisi yang menimbulkan perubahan fisik serta psikologis dan perilaku .Stres
yang berlebihan atau kontinu akan berdampak buruk yang menyebabkan timbulnya masalah mental
seperti gangguan psikologis, emosi yang labil bahkan bunuh diri serta gangguan fisik yaitu beberapa
penyakit kronis seperti gangguan kardiovaskular, muskuloskeletal, gastrointestinal, kanker dan
penurunan imunitas oleh karna itu di susunlah penelitian ini

You might also like