Professional Documents
Culture Documents
Artikel Nur Sri Hafifah - 010
Artikel Nur Sri Hafifah - 010
Artikel Nur Sri Hafifah - 010
Abstract
Indonesia and corruption give the impression that the two cannot be separated. Indonesia
is synonymous with the problem of corruption is also synonymous with Indonesia. This cannot be
denied considering the many corruption cases in Indonesia that come and go, increase and
change. Education in elementary schools is aimed at providing knowledge and skills so that
children can grow well, including anti-corruption knowledge.
Abstrak
Indonesia dan korupsi memberikan kesan bahwa keduanya tidak dapat dipisahkan.
Indonesia identik dengan masalah korupsi, korupsi juga identik dengan Indonesia. Hal ini tidak
dapat dipungkiri mengingat banyaknya kasus korupsi di Indonesia yang datang silih berganti,
bertambah dan berubah. Pendidikan di sekolah dasar ditujukan untuk memberikan pengetahuan
dan keterampilan agar anak dapat tumbuh dengan baik, termasuk pengetahuan anti korupsi.
PENDAHULUAN
Dunia pendidikan merupakan salah satu wadah untuk mendidik anak agar
dapat hidup di tengah masyarakat. Dalam kehidupan bermasyarakat anak belajar
berinteraksi dan bertingkah laku baik dengan orang lain, dalam berinteraksi perlu
menambah ilmu salah satunya melalui dunia pendidikan formal. Akan tetapi,
dunia pendidikan saat ini menghadapi berbagai masalah yang amat kompleks
yang perlu mendapatkan perhatian khusus bagi semua komponen masyarakat.
Pendidikan merupakan salah satu hal terpenting dalam kehidupan seseorang.
Dimana pendidikan menentukan dan memandu masa depan dan arah hidup
seseorang. Meski tidak semua orang berpendapat demikian, namun pendidikan
tetap menjadi kebutuhan manusia yang paling penting. Bakat dan kemampuan
seseorang dibentuk dan disempurnakan melalui pendidikan.
Hal ini tidak dapat dipungkiri mengingat banyaknya kasus korupsi di
Indonesia yang seolah hilang, hilang, tumbuh dan berubah. Hampir setiap kali
terjadi kasus korupsi baru baik pemain baru maupun pemain lama dan hal ini
memberikan kesan bahwa Indonesia sangat penuh dengan korupsi dan korupsi
sudah seperti budaya yang hidup di masyarakat Indonesia. Indonesia dan korupsi
memberi kesan bahwa keduanya merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan.
Indonesia identik dengan masalah korupsi, korupsi juga identik dengan Indonesia.
Hal ini terjadi secara terus-menerus dan menimbulkan sekelompok orang yang
tidak dikendalikan oleh pemerintah atau masyarakat, memperkaya kantongnya
sendiri melalui korupsi, dan tidak memberikan contoh yang baik kepada generasi
muda, khususnya anak-anak yang duduk di bangku sekolah dasar. Oleh karena itu,
hal ini sering terjadi di kalangan elit politik yang mempunyai kekuasaan dan
mudah melakukan tindakan korupsi dan kriminal.
Kehadiran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sangat penting di negeri
ini dan akan sangat penting jika kurikulum diintegrasikan karena penyalahgunaan
kekuasaan digunakan untuk kepentingan individu atau kelompok. Pemberantasan
korupsi di sekolah, khususnya di sekolah dasar. Dalam hal ini sekolah adalah
lembaga yang menyelenggarakan aktivitas belajar dan mengajar. Pendidikan yang
dilaksanakan pada Sekolah Dasar bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan
keterampilan agar mereka dapat mengembangkan dirinya secara baik, termasuk
didalam pengetahuan antikorupsi. Pengembangan karakter dan watak siswa
melalui pembentukan sikap moral serta kepribadian berasal dari proses yang
cukup panjang, bertahap dan berkelanjutan secara masif dengan melakukan cara
hal-hal sederhana seperti, pembiasaan-pembiasaan yang sering kali dilakukan oleh
siswa. Pendidikan anti korupsi harus terus diterapkan di sekolah terutama pada
siswa sekolah dasar, karena tingkat pendidikan sekolah dasar adalah tingkatan
dimana masa yang sangat penting untuk menanamkan sikap, moral dan
kepribadian sikap antikorupsi yang dimulai sejak dini.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah tinjauan pustaka.
Tinjauan pustaka merupakan suatu proses yang biasa dilakukan untuk
memperoleh teori-teori yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti.
Pada penelitian ini, peneliti memasukan penelitian terdahulu dalam tinjauan
pustaka sebagai rujukan pendukung, pelengkap, pembanding dan memberi
gambaran awal mengenai kajian terkait permasalahan dalam penelitian.
Korupsi di negara kita berada pada tahap yang sangat kritis dan
memprihatinkan, dan dampaknya sangat besar pada hampir seluruh aspek
kehidupan. Korupsi telah menghancurkan institusi demokrasi, sistem politik,
sistem peradilan, sistem pemerintahan, dan tatanan sosial. Sementara itu, upaya
pemberantasan korupsi belum mencapai hasil yang optimal. Korupsi di berbagai
tingkat masih terjadi seolah-olah sudah menjadi bagian dari kehidupan bernegara
dan berbangsa. Jika kita terus membiarkan hal ini, cepat atau lambat korupsi
akan menghancurkan negara kita. Korupsi merupakan kejahatan yang luar biasa
dan memerlukan pemahaman bersama bahwa pemberantasannya memerlukan
upaya yang luar biasa dari semua pihak yang terlibat.
Tindak korupsi terhitung sebagai salah satu dari kejahatan luar biasa.
Sebab, tindak pidana korupsi menimbulkan kerugian yang besar bagi masyarakat
luas. Pengobatan dan pencegahan diperlukan pada seluruh masyarakat, dan
khususnya partisipasi masyarakat sangat diperlukan untuk menghindari
terjadinya tindak pidana korupsi. Korupsi yang terjadi di Indonesia sangat
mengkhawatirkan dan memberikan dampak yang sangat negatif pada hampir
seluruh aspek kehidupan. Korupsi menghancurkan sistem ekonomi, demokrasi,
politik, hukum, pemerintahan, dan tatanan sosial. Upaya pemberantasan korupsi
selama ini dinilai belum menunjukkan hasil optimal. Korupsi di berbagai tingkat
masih terjadi seolah-olah sudah menjadi bagian dari kehidupan kita dan
merupakan hal yang lumrah. Jika situasi ini dibiarkan, cepat atau lambat korupsi
akan menghancurkan negara ini. Korupsi harus dianggap sebagai kejahatan yang
luar biasa, oleh karena itu pemberantasannya memerlukan upaya yang luar biasa.
Upaya pemberantasan korupsi terdiri dari dua komponen utama: (1) penegakan
hukum, dan (2) pencegahan, namun tidak akan berhasil secara maksimal jika
dilaksanakan oleh pemerintah sendiri tanpa partisipasi masyarakat. Oleh karena
itu, tidak berlebihan jika dikatakan bahwa siswa diharapkan berpartisipasi aktif
dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia, baik sebagai anggota
masyarakat yang penting maupun sebagai penerus masa depan. Pendidikan anti
korupsi harus ditanamkan secara terpadu mulai dari pendidikan dasar
sampai perguruan tinggi. Diharapkan melalui pendidikan mengenai anti
korupsi sejak dini dapat menciptakan anak yang memiliki kepribadian lebih
mawas diri, sehingga ketika saatnya terjun ke masyarakat, anak tidak lagi
mudah terpengauh dan memiliki pengetahuan yang cukup dan benar
mengenai anti korupsi. Pendidikan anti korupsi diberikan agar terciptanya
generasi muda yang dengan sadar dan memahami bahaya korupsi, bentuk-
bentuk korupsi, dan juga mengetahui sanksi-sanksi yang akan diterima jika
seseorang melakukan korupsi. Pendidikan antikorupsi dilaksanakan dan
dikembangkan di sekolah dasar dengan mengedepankan sikap jujur dan
merupakan langkah awal pencegahan praktik korupsi.
Sebagai pendidik, guru harus menggunakan cara dan media yang tepat
untuk mencapai tujuan belajar mengajar di sekolah, seperti kejujuran, ketekunan,
disiplin, kemandirian, keadilan, tanggung jawab, kasih sayang, kesederhanaan,
keberanian, dan lain sebagainya dapat menanamkan karakter antikorupsi
(Amiruddin dan Afifah, 2021). Nilai integritas untuk mencegah korupsi dapat
disampaikan melalui berbagai cara, antara lain menanamkan nilai-nilai
keagamaan, menanamkan sikap disiplin pada diri siswa, membentuk rasa
percaya diri pada diri siswa, memberikan peraturan dan sanksi bagi yang
melanggar, mengutamakan kejujuran dalam segala hal, dan mendorong kerja
sama, serta dengan membiasakan sikap tanggung jawab. Integritas bukan hanya
sekedar kata, namun merupakan cerminan tindakan yang konsisten dengan
prinsip dan nilai moral. Integritas adalah konsistensi pikiran, perasaan,
perkataan, dan tindakan yang stabil melintasi waktu dan situasi. Pencegahan
korupsi melalui integritas materi pembelajaran dapat dicapai melalui nilai-nilai
integritas dalam materi pembelajaran, sedangkan pencegahan korupsi melalui
kegiatan ekstrakurikuler dapat dicapai melalui nilai-nilai integritas seperti
Pramuka, Lintas Remaja Merah (PMR), dll. (Sukadari dkk, 2018).
DISKUSI
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Harahap, N. D., Sitompul, S., Firmansyah, E., Siregar, A., & Wulandari, A.
(2023). Pentingnya Pendidikan Anti Korupsi Dimulai Sejak Dini. Jurnal
Ilmiah Pengabdian pada Masyarakat, 2(1), 55-58.
Indrajaya, A. N., Susanti, Y. F., Eddywidjaja, R., Heryudi, H., Setianto, C., &
Juliana, J. (2021). Menumbuhkan Integritas melalui Karakter Anti Korupsi
untuk Mempersiapkan Remaja menjadi Agen Perubahan. Journal of
Sustainable Community Development (JSCD), 3(1), 11-20.
Perdana, D. R., & Adha, M. M. (2021). Model dan Strategi Penanaman Nilai-
Nilai Antikorupsi di Sekolah Dasar. Bhineka Tunggal Ika: Kajian Teori
Dan Praktik Pendidikan PKn, 8(01), 21–31.