Professional Documents
Culture Documents
Pendidikan Inklusi
Pendidikan Inklusi
Pendidikan Inklusi
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Inklusi
Disusun Oleh:
Kelompok 8
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga kami
dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari teman satu kelompok yang telah membantu dalam penyelesaian
makalah yang berjudul “Landasan dan Kebijakan Pemerintah dalam pendidikan ABK dan
Perkembangan Pendidikan ABK di Indonesia”.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, serta seluruh Masyarakat Indonesia khususnya para mahasiswa untuk
ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah ini agar menjadi
lebih baik lagi.
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
BAB II........................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 3
PENUTUP.................................................................................................................................. 9
A. Kesimpulan ..................................................................................................................... 9
B. Saran ............................................................................................................................... 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Landasan Pedagogis, pada UU No. 20 tahun 2003 pasal 3, disebutkan bahwa
tujuan pendidikan nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis dan
bertanggungjawab. Melalui pendidikan peserta didik berkelainan dibentuk menjadi
warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab, yakni individu yang mampu
menghargai perbedaan, berpartisipasi dalam masyarakat.
4
berperilaku. Kebijakan yang mengatur tentang system pendidikan disebut dengan
kebijakan pendidikan. Kebijakan pendidikan lahir dikarenakan beberapa permasalahan
muncul yang terjadi didalam pendidikan, permasalahan ini terjadi karena adanya suatu
kesenjangan antara penyelenggara suatu pendidikan dan tujuan pendidikan itu sendiri.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, diarahkan untuk mencapai hal-hal sebagai berikut:
1) Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh
pendidikan yang bermutu tinggi bagi seluruh rakyat Indonesia menuju
terciptanya manusia Indonesia berkualitas tinggi dengan peningkatan
anggaran pendidikan secara berarti;
2) Meningkatkan kemampuan akademik dan professional serta meningkatkan
jaminan kesejahteraan tenaga kependidikan sehingga tenaga pendidik
mampu berfungsi secara optimal terutama dalam peningkatan pendidikan
watak dan budi pekerti agar dapat mengembalikan wibawa lembaga dan
tenaga kependidikan;
3) Melakukan pembaharuan system pendidikan termasuk pembaharuan
kurikulum, berupa diversifikasi kurikulum untuk melayani keberagaman
peserta didik, penyusunan kurikulum yang berlaku nasional dan local sesuai
dengan kepentingan setempat, serta diversifikasi jenis pendidikan secara
professional;
4) Memberdayakan lembaga pendidikan baik sekolah maupun luar sekolah
sebagai pusat pembudayaan nilai, sikap, dan kemampuan, serta
meningkatkan partisipasi keluarga dan masyarakat yang didukung oleh
sarana dan prasarana memadai;
5) Melakukan pembaharuan dan pemantapan system pendidikan nasional
berdasarkan prinsip desentralisasi, otonomi keilmuan dan manajemen;
6) Meningkatkan kualitas lembaga pendidikan yang diselenggarakan baik oleh
masyaraka tmaupun pemerintah untuk memantapkan system pendidikan
yang efektif dan efisien dalam menghadapi perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni;
7) Mengembangkan kualitas sumber daya manusia sedini mungkin secara
terarah, terpadu dan menyeluruh melalui berbagai upaya proaktif dan reaktif
oleh seluruh komponen bangsa agar generasi muda dapat berkembang
5
secara optimal disertai dengan hak dukungan dan lindungan sesuai dengan
potensinya;
8) Meningkatkan penguasaan, pengembangan dan pemanfaatan ilmu
pengetahuan dan teknologi, termasuk teknologi bangsa sendiri dalam dunia
usaha, terutama usaha kecil, menengah, dan koperasi.
6
C. Perkembangan Pendidikan ABK di Indonesia
7
tingkat Kabupaten/Kota yang berada di bawah garis komando mereka dengan
berbagai alasan termasuk alasan klasik yaitu Hak Otonomi Daerah maupun
keterbatasan anggaran. Begitu pula dengan berbagai macam kendala sekolah
di Kabupaten/Kota lain yang berada dibawah provinsi-provinsi yang
belum mendeklarasikan diri menjadi provinsi penyelenggara Pendidikan Inklusif,
sedangkan mereka telah menyelenggarakan pendidikan inklusif secara mandiri.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
Naufal, M., Abdurahim, M., & Afriansyah, A. (2009). Kebijakan Pendidikan Nasional Pada
Anak Berkebutuhan Khusus. https://doi.org/10.32832/djip-uika.v3i1.8665
Kebijakan Pemerintah Terhadap Pendidikan Inklusif. Golden Age: Jurnal Ilmiah Tumbuh
Kembang Anak Usia Dini, 1(3), 1–15. https://doi.org/10.14421/jga.2016.13-01
10