Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 15

DINAMIKA MANUVER POLITIK PADA PILPRES 2024

Aldrin Tridata, 2002031002


aldrntrdta@gmail.com
M. Sepriyanto Pratama, 2020301011
sepriyan778@gmail.com

Abstract
This article aims to look at the political dynamic maneuvers that are emerging
towards the 2024 Presidential Election. To show the pattern of these dynamics, the
author uses a qualitative approach with the type of research library research obtained
from journals and the internet related to the 2024 Presidential Election. The results of
this research show that several maneuver dynamics The politics of the 2024
presidential election are like Cak Imin's political maneuvers, from initially joining
Prabowo's coalition, Cak Imin was then proposed as vice presidential candidate to
accompany the presidential candidate for the Coalition for Change for Unity (KPP)
Anies Baswedan. The Democratic Party, including political parties within the KPP,
admitted that they felt betrayed by this maneuver. Then the Democratic Party
withdrew support from presidential candidate Anies Baswedan in the 2024
presidential election and then joined the Prabowo Coalition. Next there is President
Jokowi's Two-Foot Politics. Jokowi's two-legged politics is increasingly visible
through the movements of two children. Gibran is considered closer to Prabowo,
while the youngest, Kaesang Pangarep, also caused a public stir by choosing to join
PSI. He was even appointed as chairman of the general party. Next there is also the
Political Maneuver from Gibran Rakabuming Raka. Gibran certainly cannot escape
the influence and relationship he has with Jokowi. Remember, Jokowi's power is very
large and dominates national politics.
Keywords:
Dynamics, Political Maneuvers, Presidential Election

Abstrak
Artikel ini bertujuan untuk melihat dinamika manuver politik yang muncul menuju
Pilpres 2024. Untuk menunjukkan pola dinamika tersebut, penulis menggunakan
pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian library research yang diperoleh dari
jurnal-jurnal dan internet terkait dengan Pilpres 2024. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa beberapa dinamika manuver politik Pilpres 2024 yaitu seperti
manuver Politik Cak Imin, dari awalnya bergabung ke dalam koalisi Prabowo, Cak
Imin kemudian dipinang sebagai cawapres untuk mendampingi bacapres Koalisi
Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan. Partai Demokrat, yang termasuk
partai politik dalam KPP, mengaku merasa dikhianati atas manuver tersebut.
Kemudian Partai Demokrat menarik dukungan dari bakal calon presiden Anies
Baswedan di Pilpres 2024 dan kemudian bergabung ke Koalisi Prabowo. Selanjutnya
ada Politik Dua Kaki Presiden Jokowi. Politik dua kaki Jokowi makin tampak lewat
gerak-gerik dua putranya. Gibran dinilai lebih dekat dengan Prabowo, Sementara si
bungsu Kaesang Pangarep juga membuat geger publik dengan memilih berlabuh di
PSI. Ia bahkan didapuk sebagai ketua umum partai. Selanjutnya, adapula Manuver
Politik dari Gibran Rakabuming Raka. Gibran tentu tidak dapat lepas dari pengaruh
dan hubungan keterkaitannya dengan Jokowi. Mengingat, kuasa Jokowi sangat besar
dan mendominasi politik nasional.
Kata Kunci: Dinamika, Manuver Politik, Pilpres
2

A. Latar Belakang Masalah


Tahun 2024, tepatnya pada hari Rabu, 14 Februari 2024 ditetapkan sebagai
hari pemungutan suara dan Pemilihan Umum serentak berdasarkan keputusan
Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2022 (KPU RI,
2022). Pemilihan Presiden 2024 menjadi momentum nasional dan sebagai bentuk
praktik berdemokrasi negara. Dalam pesta demokrasi mendatang di 2024, perlunya
penyusunan strategi bagi partai politik di tengah kondisi disrupsi digital. Sebagai
upaya menjalankan negara yang demokratis, Presiden Joko Widodo dalam
sambutannya berpesan untuk KPU dikala pelantikan KPU dan Bawaslu bahwa
menegaskan pada pendidikan politik masyarakat agar masyarakat tidak terprovokasi
isu politik identitas.
Dinamika politik Pilpres 2024 nampaknya telah menarik banyak perhatian
dari banyak peneliti. Termasuk bagaimana peluang politik bisa berubah menjadi
kejutan politik yang bisa terjadi kapan saja. Isu-isu strategis seperti peta koalisi
partai politik pada Pilpres 2024, kajian kualifikasi Capres (calon presiden) 2024 dan
Cawapres (calon wakil presiden) yang meningkatkan tensi politik semakin memanas
bahkan terkesan politis. Komposisi paslon kini mulai bermunculan, hal ini terlihat
terlihat dengan adanya deklarasi dukungan, agresivitas gerakan politik dan
konsilidasi elit semakin massif, seolah-olah Pemilihan Presiden akan diadakan
dalam beberapa hari lagi sehingga semua alat politik telah disiapkan sedemikan rupa
dan dipanaskan guna berjuang bersama.1
Ada banyak istilah dalam dunia politik yang sering muncul menjelang
Pilpres 2024 yang sebentar lagi akan digelar, salah satunya adalah manuver politik.
Istilah manuver politik ini sendiri kerap digunakan untuk menunjukkan langkah-
langkah yang diambil partai politik (parpol) ataupun tokoh parpol. Manuver politik
tentu dilakukan dengan maksud dan tujuan tertentu dari pihak yang bersangkutan.
Arti manuver politik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), adalah
gerakan yang cepat dalam bidang politik. Secara umum, manuver politik dapat
diartikan sebagai tindakan atau gerakan politik yang dilakukan untuk mencapai
maksud politik tertentu. Tujuan atau maksud politik yang dimaksud, misalnya untuk
mengamankan posisi pihak yang bersangkutan, atau dikarenakan adanya perbedaan
prinsip, ideologi, atau visi dan misi.
Contoh manuver politik yang sering mendapat sorotan adalah "loncat pagar"
atau disebut juga "lompat pagar". Perpindahan afiliasi politik ini dapat dilakukan
oleh partai politik maupun tokoh parpol. Biasanya, loncat pagar kerap dilakukan
menjelang pemilihan umum (Pemilu) digelar. Ini dikarenakan setiap manuver
politik yang dilakukan dapat memengaruhi jumlah dukungan yang diterima.
Manuver seperti ini juga sering dilakukan pada saat pelaksanaan Pemilu selesai dan
para pejabat terpilih mulai mengisi kursi yang dimenangkan. Dalam pelaksanaan
pemilihan presiden (Pilpres) misalnya. Tak jarang pihak yang mengalami kekalahan,
seperti parpol pengusung calon presiden, melakukan manuver politik dan berkoalisi
dengan partai-partai pemenang. Tujuannya, agar partai tersebut tetap memiliki
pengaruh dalam merumuskan dan menetapkan sebuah kebijakan. Selain itu, dengan
merapat ke pihak pemenang, dukungan yang diterima partai tersebut juga akan tetap
stabil.

1
Bayujati Prakoso, dkk, “Dinamika Politik Menuju Pemilihan Presiden 2024 di Indonesia: Studi
Social Network Analysis”, Jurnal Lanskap Politik, Volume 1, Nomor 3, (2023), 127
3

Artikel ini bertujuan untuk melihat pola dinamika manuver politik yang
muncul menuju Pilpres 2024. Untuk menunjukkan pola dinamika tersebut, penulis
menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian library research yang
diperoleh dari jurnal-jurnal dan internet terkait dengan Pilpres 2024.

B. Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research).
Penelitian pustaka (library research) adalah suatu penelitian yang dilakukan di
ruang perpustakaan untuk menghimpun dan menganalisis data yang bersumber dari
perpustakaan, baik berupa buku-buku periodikal-periodikal, seperti majalah-majalah
ilmiah yang diterbitkan secara berkala, kisah-kisah sejarah, dokumen-dokumen, dan
materi perpustakaan lainnya, yang dapat dijadikan sumber rujukan untuk menyusun
suatu laporan ilmiah.2
Jadi penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian kepustakaan dimana
peneliti mengkaji buku-buku atau literatur yang berhubungan dinamika manuver
politik pilpres 2024.
Penelitian ini bersifat deskriptif. Menurut Cholid Narbuko dan Abu Achmadi
“Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan
masalah yang ada sekarang berdasarkan data, jadi ia juga menyajikan data,
menganalisis, dan menginterpretasi”.3 Penelitian deskriptif yang dimaksud dalam
penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dinamika manuver politik pilpres
2024.
Pada penelitian yang berkaitan dengan permasalahan ini peneliti
menggunakan teknik pengumpulan data berupa studi kepustakaan. Studi pustaka
merupakan langkah awal dalam metode pengumpulan data. Studi pustaka
merupakan metode pengumpulan data yang diarahkan kepada pencarian data dan
informasi melalui dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, foto-foto, gambar,
maupun dokumen elektronik yang dapat mendukung dalam proses penulisan. Studi
kepustakaan berkaitan dengan kajian teoritis dan referensi lain yang berkaitan
dengan nilai, budaya dan norma yang berkembang pada situasi sosial yang diteliti.4
Studi Kepustakaan pada penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan
dokumentasi seperti dokumen-dokumen ataupun buku-buku yang berkaitan dengan
dinamika manuver politik pilpres 2024.
Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisa data
kualitatif dengan menggunakan teknik analisis isi (content analysis) dan dengan cara
berfikir deduktif. Kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif yaitu sumber dari tertulis atau ungkapan tingkah laku yang diobservasikan
dari manusia.5 Analisis isi dapat didefinisikan sebagai teknik mengumpulkan dan
menganalisis isi dari suatu teks. Isi dalam hal ini dapat berupa kata, arti (makna),
simbol, ide, atau beberapa pesan yang dapat di komunikasikan. Analisis isi (content
analysis) adalah sebuah metode analisis yang integratif dan lebih secara konseptual
untuk menemukan, mengidentifikasi, mengolah, dan menganalisis dokumen dalam
rangka untuk memahami makna, signifikasi dan relevansinya. 6 Cara berfikir
2
Abdurrahmat Fathoni, Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2011), 95-96
3
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi. Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), 44
4
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R & D, (Bandung: Alfabeta, 2016), 291
5
Burhan Ashafa, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), 16.
6
Burhan Bungin, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), 147
4

deduktif, yaitu suatu cara berfikir untuk menganalisis data dengan mengurai dan
memposisikan sebuah deskripsi yang bersifat general (umum) dijabarkan pada
uraian yang lebih spesifik (khusus).7

C. Landasan Teori
1. Pengertian Dinamika
Menurut Munir, dinamika adalah suatu sistem ikatan yang saling
berhubungan dan saling mempengaruhi antara unsur-unsur tersebut. Jika salah
satu unsur sistem mengalami perubahan, maka akan membawa perubahan pula
pada unsur-unsur lainnya.8
Menurut kamus bahasa Indonesia dinamika adalah bagian ilmu fisika
mengenai benda-benda yang bergerak dan tenaga yang menggerakkan. Sehingga
dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa dinamika merupakan suatu
proses pergerakan atau perubahan dari suatu peristiwa menjadi peristiwa yang
baru dengan tahapan-tahapan tertentu.
. Sedangkan Menurut Slamet Santoso, dinamika berarti tingkah laku
warga yang satu secara langsung memengaruhi warga yang lain secara timbal
balik, jadi dinamika berarti adanya interaksi dan interdepedensi antara anggota
kelompok yang satu dengan anggota kelompok yang lain secara timbal balik dan
antara anggota dengan kelompok secara keseluruhan.9
Johnson mendefinikan dinamika kelompok sebagai suatu lingkup
pengetahuan sosial yang berkonsentrasi pada pengetahuan tentang hakikat
kehidupan kelompok. Dinamika kelompok adalah studi ilmu tentang perilaku
dalam kelompok untuk mengembangkan pengetahuan tentang hakikat
kelompok, pengembangan kelompok, hubungan kelompok dengan anggotanya,
dan hubungan dengan kelompok lain atau kelompok yang lebih besar.10
Wildan Zulkarnain mengatakan, dinamika adalah suatu yang
mengandung arti tenaga kekuatan, selalu bergerak, berkembang dan dapat
menyesuaikan diri secara memadai terhadap keadaan. Dinamika juga berarti
adanya adanya interaksi dan interdependensi antara kelompok dengan kelompok
secara keseluruhan. Keadaan ini terjadi karena selama ada kelompok, maka
semangat kelompok (Group Spirit) akan terus-terus ada dalam kelompok itu.
Oleh karena itu kelompok tersebut bersifat dinamis, artinya setiap saat kelompok
yang bersangkutan dapat berubah. Sedangkan pengertian kelompok tidak lepas
dari elemen keberadaaan dua orang atau lebih yang melakukan interaksi untuk
mencapai tujuan bersama.11
Jadi Dinamika bisa dikatakan gerak atau kekuatan yang dimiliki
sekumpulan orang di dalam masyarakat yang dapat menimbulkan perubahan
ditata hidup masyarakat yang bersangkutan. Dengan adanya konflik, masyarakat
mencoba melakukan pola perubahan-perubahan dalam mempertahankan
hidupnya menghindari adanya kepunahan berupa materi dan nonmateri, solusi

7
Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta: Andi Offset, 2001), 36
8
Baderel Munir, Dinamika Kelompok: Penerapannya dalam Laboratorium Ilmu Perilaku,
(Palembang: Universitas Sriwijaya, 2001), 16
9
Slamet Santoso, Dinamika Kelompok, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009),
10
D.W. Johnson & F.P. Johnson, Dinamika Kelompok: Teori dan Keterampilan. Terjemahan
oleh Theresia SS, (Jakarta: PT. Indeks, 2012), 20
11
Wildan Zulkarnain, Dinamika Kelompok, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), 25
5

diperlukan didalam kehidupan yang menuntut adanya persatuan diantara


masyarakat dan memberdayakan upaya dan daya yang dimiliki.

2. Manuver Politik
Manuver politik terdiri dari dua kata, yaitu "manuver" dan "politik".
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), "manuver" diartikan sebagai
gerakan yang tangkas dan cepat dari pasukan dalam perang, sedangkan "politik"
artinya pengetahuan mengenai ketatanegaraan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti manuver politik


adalah gerakan yang cepat dalam bidang politik. Secara umum, manuver politik
dapat diartikan sebagai tindakan atau gerakan politik yang dilakukan untuk
mencapai maksud politik tertentu. Tujuan atau maksud politik yang dimaksud,
misalnya untuk mengamankan posisi pihak yang bersangkutan, atau dikarenakan
adanya perbedaan prinsip, ideologi, atau visi dan misi.
Manuver politik dapat mencakup berbagai aspek politik, termasuk
strategi pemilihan umum, perundingan legislasi, diplomasi internasional, dan
sebagainya. Biasanya, manuver politik digunakan oleh para pelaku politik,
seperti politisi, partai politik, atau kelompok kepentingan, dalam upaya
memengaruhi kebijakan, opini publik, atau posisi politik mereka.
Manuver politik seringkali melibatkan berbagai tindakan dan strategi
yang dilakukan oleh para politisi, partai politik, atau kelompok tertentu dengan
tujuan mencapai kepentingan politik mereka.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa manuver politik adalah gerakan yang
cepat dalam bidang politik. Gerakan politik ini terdiri atas bermacam-macam
kegiatan yang berhubungan dengan negara.
Contoh manuver politik yang sering mendapat sorotan adalah "loncat
pagar" atau disebut juga "lompat pagar". Perpindahan afiliasi politik ini dapat
dilakukan oleh partai politik maupun tokoh parpol. Biasanya, loncat pagar kerap
dilakukan menjelang pemilihan umum (Pemilu) digelar. Ini dikarenakan setiap
manuver politik yang dilakukan dapat memengaruhi jumlah dukungan yang
diterima. Manuver seperti ini juga sering dilakukan pada saat pelaksanaan
Pemilu selesai dan para pejabat terpilih mulai mengisi kursi yang dimenangkan.
Dalam pelaksanaan pemilihan presiden (Pilpres) misalnya. Tak jarang pihak
yang mengalami kekalahan, seperti parpol pengusung calon presiden, melakukan
manuver politik dan berkoalisi dengan partai-partai pemenang. Tujuannya, agar
partai tersebut tetap memiliki pengaruh dalam merumuskan dan menetapkan
sebuah kebijakan. Selain itu, dengan merapat ke pihak pemenang, dukungan
yang diterima partai tersebut juga akan tetap stabil. Namun, manuver-manuver
politik yang dilakukan selama ini dinilai lebih sering berfokus pada kekuasaan
dibanding memperjuangkan kepentingan masyarakat.12
Untuk lebih memahami konsep manuver politik, berikut beberapa contoh
tindakan dan strategi yang termasuk dalam manuver politik:

a. Koalisi Partai Politik


12
Andi Muh. Dzul Fadli. Buku Ajar Sistem Politik Indonesia, (Yogyakarta: Deepublish, 2017),
66
6

Salah satu contoh paling umum dari manuver politik adalah


pembentukan koalisi antara beberapa partai politik menjelang pemilu. Dalam
situasi ini, partai-partai politik berusaha untuk bekerja sama dan membentuk
aliansi guna memperoleh lebih banyak suara pemilih. Gabungan koalisi ini
merupakan strategi politik untuk memperoleh sebanyak mungkin suara
dalam pemilu.
b. Politikus yang Pindah ke Partai Lain
Contoh lainnya dari manuver politik adalah fenomena politikus yang
pindah dari satu partai politik ke partai yang lain. Dalam kondisi ini,
politikus memutuskan untuk berganti partai politik. Ada berbagai alasan di
balik tindakan politikus berpindah ke partai politik lain. Namun, tindakan ini
kemungkinan dilakukan demi kepentingan pribadi, termasuk untuk
memperoleh perhatian publik ketika popularitas politikus tersebut mulai
menurun.
c. Kampanye Politik
Kampanye politik adalah wadah utama bagi politisi untuk melakukan
manuver politik. Mereka merancang strategi kampanye politik yang
bertujuan untuk mendapatkan dukungan terbanyak dan mencapai
kemenangan dalam pemilu.
d. Reshuffle Kabinet
Presiden memiliki kekuasaan untuk melakukan reshuffle kabinet,
yaitu mengganti atau memindahkan anggota kabinet untuk mengatasi
kekurangan dalam pemerintahan atau memperkuat dukungannya. Reshuffle
kabinet sering digunakan sebagai manuver politik untuk memastikan
stabilitas pemerintahan. Presiden dapat mengambil langkah ini untuk
menunjukkan respons terhadap tuntutan publik, mengurangi tekanan dari
partai politik, atau mengubah arah kebijakan pemerintah.
e. Lobbying
Banyak kelompok kepentingan, baik yang mewakili bisnis,
lingkungan, atau hak-hak sipil, terlibat dalam manuver politik untuk
memengaruhi kebijakan pemerintah. Kelompok-kelompok ini menggunakan
berbagai cara untuk memengaruhi pejabat pemerintah dan anggota legislatif,
salah satunya Lobbying.
Lobbying dilakukan dengan cara melakukan pertemuan, memberikan
kontribusi keuangan kepada kampanye politik, mengorganisir kampanye
advokasi, dan lain sebagainya. Lobbying bertujuan untuk memastikan bahwa
kebijakan yang diadopsi oleh pemerintah sesuai dengan kepentingan
kelompok tersebut.
Sebagai contoh, industri farmasi dapat melakukan Lobbying untuk
memengaruhi regulasi obat-obatan, sedangkan lembaga swadaya lingkungan
dapat melakukan Lobbying untuk mempromosikan kebijakan lingkungan
yang lebih ketat.13

3. Pemilihan Presiden

13
Tim Editor Berita Hari Ini, “Apa Itu Manuver Politik?”, dalam https://kumparan.com/berita-
hari-ini/apa-itu-manuver-politik-ini-pengertian-dan-contohnya-21TuShnthrZ/full, diakses pada tanggal 25
November 2023
7

Pengertian pemilihan umum secara luas yaitu sebuah sarana yang


dilakukan dalam negara demokrasi khususnya Indonesia untuk menjalankan
kedaulatan sesuai dengan asas yang tertera pada Undang-Undang Dasar 1945,
dilaksanakan oleh rakyat yang mempunyai hak pilih untuk memilih wakil-wakil
mereka dalam menyampaikan aspirasi kepada pemerintah.
Pemilihan umum yang dilakukan secara langsung oleh rakyat merupakan
sarana pelaksanaan kadaulatan rakyat guna menghasilkan pemerintahan negara
demokratis berdasarkan pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, yang
berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, adil untuk memilih
presiden dan wakil presiden. Sedangkan pengertian pemilihan umum presiden
dan wakil presiden menurut Undang-Undang No 42 Tahun 2008 adalah
pemilihan umum untuk memilih presiden dan wakil presiden dalam Negara
Kasatuan Republik Indonesia berdasarkan pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945.
Dalam Undang-Undang No 42 Tahun 2008 dibahas juga tentang
pasangan calon presiden dan calon wakil presiden diusulkan oleh partai politik,
kemudian yang dimaksud dengan partai politik disini adalah partai politik yang
telah ditetapkan sebagai pemilihan umum anggota Dewan Perwakilan Rakyat.
Republik Indonesia menganut suatu sistem dimana kedaulatan tertinggi
berada ditangan rakyat, hal tersebut juga terdapat dalam dasar negara Indonesia
yaitu Undang-Undang Dasar 1945, kemudian salah satu kedaulatan rakyat yang
penulis bahas dalam tulisan ini yaitu Pemilihan Umum Presiden dan Wakil
Presiden, pemilihan umum presiden dan wakil presiden di Indonesia
dilaksanakan dengan azaz langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
Untuk menjamin pelaksanaan pemilihan Umum Presiden dan Wakil
Presiden sesuai dengan Asas yang diinginkan tersebut, serta demi terwujudnya
demokrasi yang sehat, partisipatif, dan bertanggung jawab perlu adanya
peraturan atau undang-undang yang mengatur tentang hal tersebut.
Dasar hukum pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden terdapat
pada:
a. Undang-Undang Dasar 1945 dalam Pasal 6A yang berbunyi :
1) Presiden dan Wakil Presiden dipilih dalam satu pasangan secara
langsung oleh rakyat.
2) Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden diusulkan oleh partai
politik atau gabungan partai politik peserta pemilihan umum sebelum
pelaksanaan pemilihan umum.
3) Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang mendapatkan suara
lebih dari lima puluh persen dari jumlah suara dalam pemlihan umum
dengan sedikitnya dua puluh persen suara di setiap provinsi yang
tersebar di lebih dari setengah jumlah provinsi di Indonesia, dilantik
menjadi Presiden dan Wakil Presiden.
4) Dalam hal tidak ada pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden
terpilih, dua pasangan calon yang memperoleh suara terbanyak pertama
dan kedua dalam pemilihan umum dipilih oleh rakyat secara
langsungdan pasangan yang memperoleh suara rakyat terbanyak dilantik
sebagai Presiden dan Wakil Presiden.
8

5) Tata cara pelaksanaan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden lebih


lanjut diatur dalam Undang-Undang.14
Berdasarkan ketentuan Pasal 6A ayat (1) Undang-Undang Dasar
1945 Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden di Indonesia pertama
kali dilakukan secara langsung oleh rayat. Sebelum diadakanya amandemen
pada Undang-Undang Dasar 1945 dalam Pasal 6 ayat (2) Pemilihan Presiden
dan Wakil Presiden dipilih oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Telah kita ketahui bahwa Undang-Undang dasar merupakan pilar dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia jadi semua aspek dalam bernegara
mempunyai dasar awal dari UndangUndang Dasar 1945.
b. Undang-Undang Dasar 1945 No 22E Pasal 1 dan 2
Pasal 1 berbunyi “Pemilihan umum presiden dan wakil presiden
dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil setiap
lima tahun sekali”, dan Pasal 2 berbunyi “Pemilihan umum diselenggarakan
untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rayat, Dewan Perwakilan
Daerah, Presiden dan Wakil Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah”. Dalam pasal ini sudah jelas bahwa pemilihan presiden dan wakil
presiden dipilih secara langsung setiap lima tahun sekali.15
c. Undang-Undang No 2 Tahun 2008 diperbaharui dengan Undang-Undang No
2 Tahun 2011 Tentang Partai Politik
Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam Undang-Undang dasar
1945 mengeluarkan pendapat merupakan suatu hak asasi manusia yang harus
dilaksanakan untuk memperkuat kesatuan republik Indonesia yang
demokratis, kemudian partai politik sebagai salah satu pilar utama dalam
menegakannya demokrasi perlu diatur dalam mewujudkan sistem politik
untuk mendukung sistem presidensial yang efektif. Undang-undang ini juga
merupakan salah satu dasar hukum pemilihan umum presiden dan wakil
presiden karna partai politik memberikan konstribusi yang besar bagi sistem
perpolitikan di Indonesia, seperti yang kita ketahui hanya partai politik yang
berhak mengajukan calon dalam pemilihan umum, begitu juga calon
presiden dan wakil presiden dipilih partai politik agar dapat mencalonkan
dirinya.16
d. Undang–Undang No 10 Tahun 2008 diperbaharui dengan Undang-Undang
No 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD
Dalam Undang-Undang ini Pemilu Adalah pemilihan umum tentang
Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan
Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Dalam pasal 1 angka 1
disebutkan pemilihan umum, selanjutnya disebut pemilu, adalah sarana
pelaksanaan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum,
bebas, rahassia, jujur dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
berdasarkan Pancasila dan Undang -Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.17

14
Undang-Undang Dasar 1945
15
Undang-Undang Dasar 1945
16
Undang-Undang No 2 Tahun 2008 diperbaharui dengan Undang-Undang No 2 Tahun 2011
Tentang Partai Politik
17
Undang–Undang No 10 Tahun 2008 diperbaharui dengan Undang-Undang No 8 Tahun 2012
tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD
9

e. Undang-Undang No 42 Tahun 2008 Tentang Pemilihan Umum Presiden dan


Wakil Presiden.
Undang-Undang pemilihan Presiden dan wakil Presiden pada awal
nya terdapat pada Undang-Undang No 23 Tahun 2006 yang kemudian
diperbaharui dalam Undang-Undang No 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan
Umum Presiden dan Wakil Presiden ini, mengatur mekanisme pelaksanaan
untuk menghasilkan Presiden dan Wakil Presiden yang memiliki integritas
tinggi, menjunjung tinggi etika dan moral, serta memiliki kapasitas dan
kapabilitas yang baik. Untuk mewujudkan hal tersebut, dalam Undang-
Undang ini diatur beberapa substansi penting yang signifikan antara lain
mengenai persyaratan Calon Presiden dan Wakil Presiden wajib memiliki
visi, misi, dan program kerja yang akan dilaksanakan selama 5 (lima) tahun
ke depan.18

Setelah Amandemen III Undang-Undang Dasar 1945 dasar hukum


pemilihan Presiden dan Wakil Presiden di Indonesia diawali dengan adanya
Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 6A ayat 1 sampai dengan 6 yang mana pasal
tersebut merupakan dasar awal terjadinya pemilihan Presiden dan Wakil
Presiden di Indonesia. Adapun peraturan atau Undang-Undang mengenai
pemilihan umum tidak diatur hanya dalam satu peraturan atau undang-undang
saja melainkan diatur dalam beberapa undang-undang yang mana undang-
undang tersebut mempunyai peran masing-masing dalam konteks pemilihan
umum, seperti halnya Undang-Undang No 15 Tahun 2011 tentang
penyelenggaraan pemilihan umum dan Undang - Undang No 8 Tahun 2012
tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD dalam kedua undang-
undang ini menjelaskan pemilihan umum tidak hanya untuk memilih anggota
badan legislatif saja namun pemilihan umum juga ditunjukan untuk memilih
anggota badan eksekutif, dimana kedua lembaga ini merupakan lembaga yang
penting di Indonesia. Selanjutnya Undang-Undang No 2 Tahun 2011 tentang
partai politik, Indonesia merupakan negara demokrasi, partai politik merupakan
salah satu pilar untuk mewujudkan negara demokrasi, dan tanpa partai politik
juga tidak akan muncul calon-calon anggotan legislatif dan eksekutif yang
nantinya akan mengusung calon presiden dan wakil presiden. Selanjutnya
peraturan atau Undang-Undang yang mendasari pemilihan umum Presiden dan
Wakil Presiden yaitu Undang-Undang No 42 Tahun 2008 tentang pemilihan
Presiden dan Wakil Presiden, dalam undang-undang ini semua ketentuan tentang
pemilihan umum presiden dan wakil presiden di Indonesia dibahas secara jelas
dan terperinci.

D. Pembahasan
Dinamika Manuver Politik Pilpres 2024
Menjelang pemilihan presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres)
2024, dinamika politik di Indonesia semakin menjadi sorotan. Beberapa dinamika
manuver politik Pilpres 2024 yaitu sebagai berikut:

1. Manuver Politik Cak Imin


18
Undang-Undang No 42 Tahun 2008 Tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden.
10

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin melancarkan


sejumlah manuver untuk Pilpres 2024 mendatang. Menurut Undang-undang
Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, syarat bagi partai politik untuk
mendaftarkan capres-cawapres adalah 20 persen kursi DPR atau 115 kursi hasil
pemilu sebelumnya. PKB memiliki 58 kursi di DPR saat ini. Karenanya, PKB
mesti berkoalisi dengan partai politik lain agar dapat mengusung capres-
cawapres.
Pilihan PKB jatuh pada Partai Gerindra. Keduanya pun resmi
mendeklarasikan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya di Sentul International
Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 13 Agustus 2022. Deklarasi
dilakukan pada penutupan rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Gerindra
Prabowo mengungkapkan PKB mendekati pihaknya lebih dulu sebelum
membangun koalisi. Ia pun berterima kasih atas ajakan PKB itu.
Kala itu, Cak Imin dan Prabowo menandatangani piagam kerja sama
politik. Setelahnya, Prabowo tampak merangkul Cak Imin hingga keduanya
menunjukkan piagam itu kepada peserta Rapimnas. Lalu, Ketua Harian DPP
Gerindra Sufmi Dasco Ahmad dan Wakil Ketua Umum DPP PKB Jazilul
Fawaid bergantian membacakan deklarasi kerja sama. Dalam deklarasi itu turut
tertuang lima poin kerja sama yang bakal dilakukan kedua partai. Salah satunya,
Prabowo dan Cak Imin menentukan pasangan calon presiden (capres) dan calon
wakil presiden (cawapres) yang akan diusung untuk 2024 mendatang. Tak hanya
itu, PKB dan Partai Gerindra kian terang-terangan memamerkan komitmen
bersama.
Hal itu diwujudkan kedua partai dengan mendirikan Sekretariat Bersama
(Sekber) sebagai rekan koalisi untuk menghadapi Pemilu dan Pilpres
2024.Pendirian Sekber disebut sebagai lanjutan dari kesepakatan kedua partai
untuk berkoalisi. Sekber Gerindra dan PKB yang berlokasi persis di sebelah
rumah dinas Wakil Presiden, Jalan Ki Mangunsarkoro Nomor 1, Menteng,
Jakarta Pusat diresmikan pada Senin, 23 Januari 2023. Pada kesempatan yang
sama, Cak Imin berharap Sekber itu akan membawa PKB dan Gerindra semakin
maju menghadapi Pemilu tahun depan. Cak Imin mengaku telah saling meyakini
bahwa kedua partai bakal membawa kemajuan bagi negara ke depan.
Setelah peresmian Sekber di tingkat pusat, koalisi PKB dan Gerindra
juga mengklaim akan membentuk sekretariat bersama (Sekber) hingga ke
tingkat daerah demi menghadapi Pilpres 2024.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyebut bahwa Sekber
menunjukkan bahwa koalisi Gerindra dengan PKB makin solid. Tepat satu tahun
setelah deklarasi, koalisi PKB-Gerindra kedatangan dua partai baru yang ikut
merapat. Partai Golkar danPAN sepakatbergabung dengan koalisi Gerindradan
PKBmenghadapi Pemilu 2024. Koalisi ini untuk mengusung Ketua Umum
GerindraPrabowo Subiantosebagai capres di Pilpres 2024. Deklarasi
bergabungnya Golkar dan PAN digelar di Museum Perumusan Naskah
Proklamasi (Munasprok), Jakarta pada Minggu, 13 Agustus 2023. Deklarasi itu
dihadiri langsung oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua
Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, Ketua Umum Partai Golkar
Airlangga Hartarto, dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
11

Koalisi empat partai politik pendukung Prabowo sebagai calon presiden


di Pilpres 2024 ini diklaim tidak dapat arahan dari Presiden Joko Widodo
(Jokowi). Prabowo mengumumkan nama koalisi partai pendukungnya dalam
pemilihan presiden (Pilpres) 2024 adalah Koalisi Indonesia Maju. Nama itu
diumumkan Prabowo dalam pidato politiknya di acara HUT ke-25 Partai
Amanat Nasional (PAN) di Hotel Sultan, Jakarta, Senin, 28 Agustus 2023.
Ketua Umum PKB, Golkar, dan PAN turut hadir pada kesempatan itu.
Prabowo mengaku telah berunding dengan para ketua umum partai
koalisi untuk menentukan nama tersebut. Kendati demikian, Cak Imin mengaku
dirinya tak dilibatkan dalam pemberian nama Koalisi Indonesia Maju. Dia
mengaku tidak tahu menahu saat Prabowo dalam pidatonya di HUT ke-25 PAN
secara tiba-tiba memberi nama baru koalisinya sebagai pengganti Koalisi
Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
Cak Imin pun mempertanyakan soal kelanjutan KKIR setelah nama baru
tersebut. Iamengaku bakal melapor kepada partainya soal pemberian nama
tersebut. Sementara itu, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengakui
pihaknya belum dapat memastikan nasib KKIR usai pemberian nama Koalisi
Indonesia Maju. Menurut Muzani, hal itu akan dibicarakan bersama partai
koalisi. Muzani turut mengklarifikasi alasan Cak Imin tak dilibatkan saat
memberi nama Koalisi Indonesia Maju. Menurut dia, Prabowo semula sempat
menunggu Cak Imin saat nama itu sudah disepakati para ketua umum yang lain.
Namun Cak Imin tak kunjung datang hingga acara dimulai. Karenanya, Prabowo
tak sempat menyampaikan hingga ia mengumumkannya di tengah sambutan.
Beberapa hari setelahnya, Partai Demokrat menyebut Cak Imin dipinang
sebagai cawapres untuk mendampingi bacapres Koalisi Perubahan untuk
Persatuan (KPP) Anies Baswedan. Partai Demokrat, yang termasuk partai politik
dalam KPP, mengaku merasa dikhianati atas manuver tersebut.19
2. Manuver Politik Partai Demokrat
Partai Demokrat telah menarik dukungan dari bakal calon presiden Anies
Baswedan di Pilpres 2024. Demokrat juga otomatis hengkang dari Koalisi
Perubahan untuk Persatuan (KPP). Keputusan ini diambil setelah Ketum
NasDem Surya Paloh meminang Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias
Cak Imin untuk menjadi cawapres pendamping Anies. Kesepakatan antara Paloh
dan Cak Imin ini membuat Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY) meradang. Demokrat merasa dikhianati oleh NasDem dan
Anies.20
Kemudian beberapa hari kemudian, Ketua Umum Partai Demokrat, Agus
Harimurti Yudhoyono (AHY) resmi mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai
bakal calon presiden (capres) untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Partai
Demokrat juga terkesan dengan semangat dan visi kepemimpinan yang
ditawarkan oleh Prabowo. Apalagi, Menteri Pertahanan itu menjadi pihak yang
membuka ruang sinergi dan kerja sama yang sangat baik.

19
CNN Indonesia, “Manuver Cak imin di Pilpres 2024: Dulu Prabowo, Kini Anies”, dalam
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20230903072939-617-994061/manuver-cak-imin-di-pilpres-
2024-dulu-prabowo-kini-anies/2, diakses pada tanggal 25 November 2023.
20
CNN Indonesia, “Manuver Politik Demokrat: Bentuk Poros Baru atau Gabung Capres Lain”,
dalam https://www.cnnindonesia.com/nasional/20230904075432-617-994314/manuver-politik-demokrat-
bentuk-poros-baru-atau-gabung-capres-lain, diakses pada tanggal 25 November 2023.
12

Di samping itu, Partai Demokrat menilai pentingnya kebersamaan dan


rasa saling percaya dalam membangun sebuah kerja sama. Sebab dalam satu
koalisi, dibutuhkan peran saling menguatkan antarpartai politik. Partai Demokrat
sendiri menitipkan dua hal kepada Menteri Pertahanan itu. Pertama adalah
menghadirkan kesinambungan dari presiden sebelumnya, mulai dari Soekarno,
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), hingga ke Joko Widodo (Jokowi). Hal
kedua yang dititipkan oleh Partai Demokrat kepada Prabowo adalah gagasan
perubahan. Khususnya perubahan menuju perbaikan di sektor ekonomi, hukum,
kesejahteraan, keadilan, dan demokrasi.21
3. Politik Dua Kaki Presiden Jokowi
Politik dua kaki Jokowi makin tampak lewat gerak-gerik dua putranya.
Gibran dinilai lebih dekat dengan Prabowo, dan itu terlihat dari beberapa
pertemuan intim Wali Kota Solo tersebut dengan Prabowo. Sementara si bungsu
Kaesang Pangarep juga membuat geger publik dengan memilih berlabuh di PSI.
Ia bahkan didapuk sebagai ketua umum partai milenial tersebut. Kedekatan PSI
dengan Prabowo semakin memperjelas dugaan bahwa Jokowi 'menitipkan'
dukungan untuk Ketum Gerindra itu melalui Kaesang. Mengapa hal itu terjadi,
salah satu alasannya karena mantan Wali Kota Solo itu tidak memiliki posisi
yang kuat di PDIP. Seperti diketahui, sulit untuk menggeser sosok Megawati
Soekarnoputri sebagai orang yang paling berkuasa di PDIP. Sementara Jokowi
hanya berstatus ‘kader biasa’ setelah purna tugas sebagai presiden.22
4. Manuver Politik Gibran Rakabuming Raka
Pemilihan umum (pemilu) 2024 menjadi topik hangat yang masyarakat
Indonesia bicarakan saat ini. Keputusan memasangkan Gibran Rakabuming
Raka sebagai calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi Prabowo
Subianto mengundang perhatian luas. Menimbang status Gibran yang masih
menjadi anggota PDIP yang merupakan salah satu oposisi dari kubu koalisi
Prabowo.
Ada strategi politik di balik pemasangan Gibran sebagai cawapres
mendampingi Prabowo. Pemasangan tersebut tentu dampak dari putusan
Mahkamah Konstitusi (MK) yang memungkinkan calon presiden (capres) dan
cawapres berusia di bawah 40 tahun, asalkan memiliki pengalaman menjadi
kepala daerah.
Gibran tentu tidak dapat lepas dari pengaruh dan hubungan
keterkaitannya dengan Jokowi. Mengingat, kuasa Jokowi sangat besar dan
mendominasi politik nasional. Kehadirannya sebagai anak pertama Presiden
Jokowi juga memunculkan pertanyaan tentang apakah ini merupakan tanda
pembangunan politik dinasti. Hal ini berpotensi memengaruhi opini publik dan
mengangkat pertanyaan tentang kelanjutan kekuasaan dalam keluarga presiden.
Rekam jejak karir Gibran sebagai walikota Solo tidak lepas dari privilege
keberhasilan Jokowi sebagai walikota pada periode 2005-2012. Tentu hal
tersebut menjadi ‘karpet merah’ saat maju dalam kontestasi pemilihan kepala

21
Nawir Arsyad Akbar, “Alasan Partai Demokrat Gabung Koalisi Prabowo, Bukan Koalisi
Ganjar”, dalam https://rejogja.republika.co.id/berita/s1cyop291/alasan-partai-demokrat-gabung-koalisi-
prabowo-bukan-koalisi-ganjar, diakses pada tanggal 25 November 2023.
22
Tim Redaksi VOI, “Mengamati Manuver Politik Jokowi di Pilpres 2024”, dalam
https://voi.id/bernas/320456/mengamati-manuver-politik-jokowi-di-pilpres-2024, diakses pada tanggal 25
November 2023.
13

daerah (pilkada) di Solo. Kepercayaan masyarakat Solo pada Jokowi secara


tidak langsung akan juga diwariskan ke Gibran.
Keputusan MK yang memperbolehkan pencalonan presiden dan wakil
presiden di bawah usia 40 tahun dengan prasyarat sudah pernah menjabat
menjadi kepala daerah juga menjadi sorotan. Irfai menyampaikan, wajar jika
publik menerjemahkan putusan tersebut mengerucut pada Gibran. Regulasi
tersebut seakan sebagai ‘pesanan’ untuk melanggengkan Gibran dalam
panggung Pemilu 2024. Keputusan ini telah memicu reaksi publik yang
beragam.
Keputusan MK ini memunculkan pertanyaan tentang resistensi terhadap
intervensi dari kepala negara atau bahkan kepentingan keluarga. Selain itu, jika
menarik hubungan kekerabatan putusan MK yang menjadi tiket Gibran, putusan
tersebut berasal ketua MK yang juga merupakan pamannya sendiri. Sehingga
menimbulkan dugaan subjektivitas oleh publik. Sangat rasional jika tirani
kekuasaan tersebut untuk mengubah regulasi yang ada.
Status Gibran yang menyebrang koalisi belum mendapat konfirmasi
resmi dari Partai Demokrasi Indonesia (PDIP). Keanggotaan Gibran sebagai
anggota PDIP masih ditangguhkan karena belum ada surat terkait. Manuver ini
tentu bukan hal yang bersifat mendadak. Pihaknya menduga sebelumnya sudah
ada negosiasi internal dari jangka panjang terkait keputusan ini.
Dilihat dari sikap Jokowi yang seakan meng-endorse figur figur potensial
yang maju sebagai capres dan cawapres selama menuju Pemilu 2024. Proses
tawar menawar tersebut dilihat dari statement Jokowi yang seolah mendukung
beberapa pihak dalam kontestasi pemilu 2024. Sikap Jokowi yang terbuka ini
juga dimanfaatkan beberapa pihak untuk berafiliasi secara politik. Posisi ini juga
yang bisa dimanfaatkan Gibran untuk berjejaring dengan partai politik selain
PDIP.
Sebelumnya, adik Gibran yaitu Kaesang Pangarep dilantik menjadi
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Semakin terlihat asumsi bahwa
keluarga Jokowi seolah sedang menyebrangkan diri ke pihak lain. Akan sulit
untuk berdiri di dua kaki, mungkin sebelum masa pilpres akan mudah. Namun
perlu menitikberatkan bahwa pemilu 2024 perlu sisi keberpihakan yang jelas.23

E. Kesimpulan
Berdasarkan hasil kajian dari artikel ini, maka dapat disimpulkan bahwa
menjelang pemilihan presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) 2024,
dinamika politik di Indonesia semakin menjadi sorotan. Beberapa dinamika
manuver politik Pilpres 2024 yaitu seperti manuver Politik Cak Imin, dari awalnya
bergabung ke dalam koalisi Prabowo, Cak Imin kemudian dipinang sebagai
cawapres untuk mendampingi bacapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP)
Anies Baswedan. Partai Demokrat, yang termasuk partai politik dalam KPP,
mengaku merasa dikhianati atas manuver tersebut. Kemudian Partai Demokrat
menarik dukungan dari bakal calon presiden Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Keputusan ini diambil setelah Ketum NasDem Surya Paloh meminang Ketua Umum
PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin untuk menjadi cawapres pendamping

23
Satriyani Dewi Astuti, “Dosen UNAIR Tanggapi Manuver Politik Gibran sebagai Cawapres di
Pemilu 2024”, dalam https://unair.ac.id/dosen-unair-tanggapi-manuver-politik-gibran-sebagai-cawapres-
di-pemilu-2024/, diakses pada tanggal 25 November 2023.
14

Anies. Selanjutnya ada Politik Dua Kaki Presiden Jokowi. Politik dua kaki Jokowi
makin tampak lewat gerak-gerik dua putranya. Gibran dinilai lebih dekat dengan
Prabowo, dan itu terlihat dari beberapa pertemuan intim Wali Kota Solo tersebut
dengan Prabowo. Sementara si bungsu Kaesang Pangarep juga membuat geger
publik dengan memilih berlabuh di PSI. Ia bahkan didapuk sebagai ketua umum
partai milenial tersebut. Kedekatan PSI dengan Prabowo semakin memperjelas
dugaan bahwa Jokowi 'menitipkan' dukungan untuk Ketum Gerindra itu melalui
Kaesang. Selanjutnya, adapula Manuver Politik dari Gibran Rakabuming Raka.
Ada strategi politik di balik pemasangan Gibran sebagai cawapres mendampingi
Prabowo. Pemasangan tersebut tentu dampak dari putusan Mahkamah Konstitusi
(MK) yang memungkinkan calon presiden (capres) dan cawapres berusia di bawah
40 tahun, asalkan memiliki pengalaman menjadi kepala daerah. Gibran tentu tidak
dapat lepas dari pengaruh dan hubungan keterkaitannya dengan Jokowi. Mengingat,
kuasa Jokowi sangat besar dan mendominasi politik nasional.

F. Daftar Pustaka

Akbar, Nawir Arsyad. “Alasan Partai Demokrat Gabung Koalisi Prabowo. Bukan
Koalisi Ganjar”. dalam https://rejogja.republika.co.id/berita/s1cyop291/
alasan-partai-demokrat-gabung-koalisi-prabowo-bukan-koalisi-ganjar.
diakses pada tanggal 25 November 2023.

Ashafa, Burhan. Metode Penelitian Hukum. Jakarta: Rineka Cipta, 2013.

Astuti, Satriyani Dewi. “Dosen UNAIR Tanggapi Manuver Politik Gibran sebagai
Cawapres di Pemilu 2024”. dalam https://unair.ac.id/dosen-unair-tanggapi-
manuver-politik-gibran-sebagai-cawapres-di-pemilu-2024/. diakses pada
tanggal 25 November 2023.

Bungin, Burhan. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada,


2003.

CNN Indonesia. “Manuver Cak imin di Pilpres 2024: Dulu Prabowo. Kini Anies”.
dalam https://www.cnnindonesia.com/nasional/20230903072939-617-994
061/manuver-cak-imin-di-pilpres-2024-dulu-prabowo-kini-anies/2. diakses
pada tanggal 25 November 2023.

. “Manuver Politik Demokrat: Bentuk Poros Baru atau Gabung Capres


Lain”. dalam https://www.cnnindonesia.com/nasional/202309040 75432-
617-994314/manuver-politik-demokrat-bentuk-poros-baru-atau-gabung-
capres-lain. diakses pada tanggal 25 November 2023.

Fadli, Andi Muh. Dzul. Buku Ajar Sistem Politik Indonesia. Yogyakarta:
Deepublish, 2017.

Fathoni, Abdurrahmat. Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi.


Jakarta: Rineka Cipta, 2011.

Hadi, Sutrisno. Metodologi Research. Yogyakarta: Andi Offset, 2001.


15

Johnson, D.W. & F.P. Johnson. Dinamika Kelompok: Teori dan Keterampilan.
Terjemahan oleh Theresia SS. Jakarta: PT. Indeks, 2012.

Munir, Baderel. Dinamika Kelompok: Penerapannya dalam Laboratorium Ilmu


Perilaku. Palembang: Universitas Sriwijaya, 2001.

Narbuko, Cholid dan Abu Achmadi. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara,
2013.

Prakoso, Bayujati, dkk. “Dinamika Politik Menuju Pemilihan Presiden 2024 di


Indonesia: Studi Social Network Analysis”. Jurnal Lanskap Politik. Volume
1. Nomor 3. 2023

Santoso, Slamet. Dinamika Kelompok. Jakarta: Bumi Aksara, 2009.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif. Kualitatif. R & D. Bandung: Alfabeta,


2016.

Tim Editor Berita Hari Ini. “Apa Itu Manuver Politik?”. dalam
https://kumparan.com/berita-hari-ini/apa-itu-manuver-politik-ini-pengertian-
dan-contohnya-21TuShnthrZ/full. diakses pada tanggal 25 November 2023

Tim Redaksi VOI. “Mengamati Manuver Politik Jokowi di Pilpres 2024”. dalam
https://voi.id/bernas/320456/mengamati-manuver-politik-jokowi-di-pilpres-
2024. diakses pada tanggal 25 November 2023.

Undang-Undang Dasar 1945

Undang–Undang No 10 Tahun 2008 diperbaharui dengan Undang-Undang No 8


Tahun 2012 tentang Pemilihan Umum Anggota DPR. DPD. dan DPRD

Undang-Undang No 2 Tahun 2008 diperbaharui dengan Undang-Undang No 2


Tahun 2011 Tentang Partai Politik

Undang-Undang No 42 Tahun 2008 Tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil


Presiden.

Zulkarnain, Wildan. Dinamika Kelompok. Jakarta: Bumi Aksara, 2013.

You might also like