Artikel Ilmiah - Magang - Studi Independen Bersertifikat - Mokhamad Yunus - 202069090027 - Asisten Pendata Cagar Budaya

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

REVOLUSI KOMUNIKASI DALAM PELESTARIAN DAN

PENGHARGAAN TERHADAP WARISAN BUDAYA


(STUDI KASUS BANGUNAN BERSEJARAH KAMPUNG PENELEH
SURABAYA)

COMMUNICATION REVOLUTION IN PRESERVATION AND


APPRECIATION OF CULTURAL HERITAGE
(A CASE STUDY OF HISTORICAL BUILDINGS OF KAMPUNG
PENELEH SURABAYA )

Mokhamad Yunus
Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Yudharta Pasuruan
Mokhamadyunus123@gmail.com

Abstract
The communication technology revolution has affected the way we understand, preserve, and
appreciate cultural heritage. In the context of historical buildings, communication technology
plays an important role in promoting awareness of the importance of preservation. Through
social media, websites, and other digital platforms, information about the history, cultural
values, and uniqueness of historical buildings can be easily accessed by the wider community.
It allows the dissemination of stories, photos, and videos that revive the cultural values
associated with each building. However, the communications revolution also presents
challenges. Globalization causes foreign cultural influences that can obscure local identities.
Therefore, it is important to use communication technology wisely to promote cultural diversity
without sacrificing local heritage.
Local stakeholders, governments, and communities should work together to utilize
communication technology to document, maintain, and promote historic buildings. Thus, the
use of this technology not only expands the range of information, but also raises awareness of
the importance of preserving local cultural heritage for future generations. This study reflects
the importance of the involvement of communication technology in maintaining and respecting
cultural heritage, especially in the context of historical buildings in Kampung Peneleh,
Surabaya.

Keywords : Historical Buildings, Kampung Peneleh,Cultural Heritage Preservation,


Communication Revolution.

Abstrak
Revolusi teknologi komunikasi telah mempengaruhi cara kita memahami, melestarikan, dan
menghargai warisan budaya. Dalam konteks bangunan bersejarah, teknologi komunikasi
memainkan peran penting dalam mempromosikan kesadaran akan pentingnya pelestarian.
Melalui media sosial, situs web, dan platform digital lainnya, informasi mengenai sejarah, nilai
budaya, dan keunikan bangunan bersejarah dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat luas.
Ini memungkinkan penyebaran cerita, foto, dan video yang menghidupkan kembali nilai-nilai
budaya yang terkait dengan setiap bangunan. Namun, revolusi komunikasi juga menghadirkan
tantangan. Globalisasi menyebabkan pengaruh budaya asing yang dapat mengaburkan identitas
lokal. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan teknologi komunikasi secara bijaksana
untuk mempromosikan keberagaman budaya tanpa mengorbankan warisan lokal. Stakeholder
lokal, pemerintah, dan komunitas harus bekerja sama dalam memanfaatkan teknologi
komunikasi untuk mendokumentasikan, memelihara, dan mempromosikan bangunan
bersejarah. Dengan demikian, penggunaan teknologi ini tidak hanya memperluas jangkauan
informasi, tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya melestarikan warisan budaya
lokal bagi generasi mendatang. Studi ini mencerminkan betapa pentingnya keterlibatan
teknologi komunikasi dalam menjaga dan menghargai warisan budaya, khususnya dalam
konteks bangunan bersejarah di Kampung Peneleh, Surabaya.

Kata kunci : Bangunan Bersejarah, Kampung Peneleh, Pelestarian Warisan Budaya, Revolusi
Komunikasi

PENDAHULUAN mempromosikan, dan menjaga kekayaan


Pelestarian warisan budaya budaya ini.
merupakan tugas penting dalam menjaga Melalui revolusi digital, informasi
identitas suatu masyarakat. Di tengah tentang bangunan bersejarah di Surabaya
dinamika perkembangan zaman, tantangan menjadi lebih mudah diakses oleh
dalam melestarikan warisan budaya masyarakat luas. Namun, dengan
semakin kompleks, terutama dengan kemudahan ini juga datang tantangan baru.
adanya perubahan dalam paradigma Bagaimana kita menggunakan platform
komunikasi. Revolusi komunikasi telah komunikasi modern untuk mengedukasi
membawa dampak signifikan dalam cara dan menginspirasi masyarakat agar lebih
kita memahami, menghargai, dan menjaga peduli terhadap pelestarian bangunan
warisan budaya, khususnya dalam konteks bersejarah? Bagaimana pula cara efektif
bangunan bersejarah di Surabaya. menggunakan media sosial dan teknologi
Surabaya, sebagai salah satu kota informasi untuk meningkatkan kesadaran
dengan sejarah panjang di Indonesia, akan pentingnya melestarikan warisan
memiliki warisan budaya yang kaya, budaya?
terutama dalam bentuk bangunan Tidak hanya soal akses informasi,
bersejarah yang menjadi saksi bisu namun juga bagaimana pesan-pesan
perjalanan waktu. Namun, ketika kita pelestarian warisan budaya disampaikan
membahas pelestarian warisan ini, peran kepada khalayak. Komunikasi tidak hanya
komunikasi tak dapat diabaikan. Revolusi sekadar menyampaikan informasi, tetapi
dalam komunikasi, mulai dari media sosial juga membentuk persepsi dan nilai-nilai
hingga teknologi informasi, telah dalam masyarakat. Oleh karena itu, strategi
memberikan pengaruh besar terhadap komunikasi yang efektif sangatlah penting
bagaimana kita memahami, dalam membangun kesadaran akan
pentingnya menjaga bangunan bersejarah Kampung Peneleh, Surabaya, menjadi
di Surabaya. hambatan serius dalam mengkomunikasi
Dalam konteks ilmu komunikasi, kan nilai warisan budaya yang terkandung
penelitian yang mendalam tentang di dalamnya. Ada beberapa faktor yang
bagaimana pesan-pesan tentang pelestarian menyebabkan kurangnya pemahaman ini
warisan budaya disusun, disebarkan, dan dan dampaknya terhadap komunikasi nilai-
diterima oleh masyarakat menjadi krusial. nilai warisan budaya:
Hal ini tidak hanya melibatkan aspek Kurangnya Edukasi dan Informasi yang
teknologi, tetapi juga aspek psikologi, Tersedia: Masyarakat seringkali tidak
sosiologi, dan antropologi dalam memiliki akses yang memadai terhadap
komunikasi. informasi dan edukasi mengenai sejarah,
Dalam tulisan ini, akan diselami nilai-nilai kultural, dan arsitektur dari
bagaimana revolusi komunikasi bangunan bersejarah di Kampung Peneleh.
membentuk cara kita melihat, merawat, dan Kurangnya materi edukasi, panduan, atau
memberdayakan warisan budaya, informasi yang mudah dipahami dan
khususnya dengan studi kasus bangunan diakses membuat kesadaran akan
bersejarah di Surabaya. Dengan menggali pentingnya pelestarian warisan budaya
lebih dalam, diharapkan dapat tergambar menjadi rendah.
gambaran komprehensif tentang bagaimana Tidak Adanya Pengalaman Langsung
peran revolusi komunikasi dalam atau Keterlibatan Masyarakat: Bagi
pelestarian dan penghargaan terhadap sebagian besar masyarakat, kurangnya
warisan budaya yang menjadi bagian tak pengalaman langsung atau keterlibatan
terpisahkan dari identitas suatu masyarakat. dalam kegiatan pelestarian bangunan
bersejarah dapat menghambat pemahaman
PEMBAHASAN akan nilai-nilai yang terkandung di
A. Kurangnya pemahaman masyarakat dalamnya. Tanpa pengalaman mendalam,
tentang pentingnya pelestarian sulit bagi mereka untuk menghargai dan
bangunan bersejarah di Kampung memahami signifikansi sejarah serta nilai-
Peneleh menjadi hambatan dalam nilai kultural yang terkait dengan bangunan
mengkomunikasikan nilai warisan tersebut.
budaya yang terkandung di dalamnya Prioritas Pembangunan dan
Tingkat pemahaman yang rendah di Modernisasi: Dalam konteks
kalangan masyarakat tentang pentingnya perkembangan perkotaan, masyarakat
pelestarian bangunan bersejarah di seringkali lebih terfokus pada
pembangunan yang lebih modern dan berbagai pihak, diharapkan kesadaran akan
fungsional daripada memahami dan pentingnya pelestarian bangunan
melestarikan warisan budaya. Kondisi ini bersejarah di Kampung Peneleh, Surabaya,
memunculkan persepsi bahwa pelestarian dapat ditingkatkan secara signifikan.
bangunan bersejarah adalah hambatan bagi
kemajuan, sehingga pentingnya pelestarian B. Revolusi komunikasi mempengaruhi
menjadi terpinggirkan. konflik antara kebutuhan akan
Kurangnya Kesadaran Akan Identitas pembangunan modern dengan upaya
Budaya Lokal: Terkadang, masyarakat pelestarian bangunan bersejarah
tidak menyadari bahwa melestarikan Revolusi komunikasi telah
bangunan bersejarah adalah upaya untuk membawa perubahan mendalam dalam
mempertahankan identitas budaya lokal berbagai aspek kehidupan termasuk dalam
mereka. Kurangnya pengenalan akan nilai- konteks pelestarian bangunan bersejarah
nilai identitas lokal dan peran pentingnya dan kebutuhan akan pembangunan modern.
dalam keberlangsungan budaya masyarakat Dalam konteks Kampung Peneleh di
dapat mengurangi rasa memiliki terhadap Surabaya, dampak revolusi komunikasi
warisan budaya tersebut. terhadap konflik antara kebutuhan
Untuk mengatasi kurangnya pembangunan modern dengan upaya
pemahaman ini, diperlukan serangkaian pelestarian bangunan bersejarah bisa
langkah strategis. Salah satunya adalah diuraikan sebagai berikut:
meningkatkan akses terhadap edukasi yang Aksesibilitas Informasi yang Luas:
mudah dipahami dan menarik, baik melalui Revolusi komunikasi, terutama melalui
program pendidikan formal maupun internet dan media sosial, telah
informal. Selain itu, melibatkan masyarakat meningkatkan aksesibilitas informasi bagi
secara aktif dalam kegiatan pelestarian, masyarakat secara luas. Ini berarti
seperti tur sejarah, lokakarya, atau proyek informasi seputar rencana pembangunan,
komunitas, dapat membantu mereka sejarah bangunan bersejarah, nilai budaya,
memahami nilai dan arti penting dari dan upaya pelestariannya dapat dengan
warisan budaya tersebut. Upaya ini harus cepat diakses oleh masyarakat. Namun,
didukung oleh kampanye komunikasi yang terlalu banyak informasi juga bisa
kuat, termasuk pemanfaatan media sosial, menimbulkan kebingungan atau perspektif
pameran, dan acara publik untuk yang beragam di antara masyarakat tentang
menjangkau masyarakat lebih luas. Dengan kepentingan pelestarian dan pembangunan.
pendekatan holistik dan melibatkan
Persepsi Nilai Ekonomi vs. Nilai Budaya: terkadang suara masyarakat kecil bisa
Revolusi komunikasi telah membantu terabaikan atau tidak didengar dalam
dalam mengkomunikasikan nilai-nilai dinamika keputusan pembangunan.
ekonomi yang terkait dengan pembangunan Pola Pikir Generasi Baru: Generasi yang
modern. Banyak pihak yang melihat tumbuh di era revolusi komunikasi
pembangunan baru sebagai peluang memiliki pola pikir yang berbeda terkait
ekonomi yang menguntungkan, sementara dengan warisan budaya. Mereka mungkin
pelestarian bangunan bersejarah dianggap lebih terbuka terhadap nilai-nilai
sebagai hambatan ekonomi. Oleh karena modernisasi, tetapi juga bisa sangat peka
itu, terdapat konflik antara pihak yang ingin terhadap aspek budaya dan sejarah.
memanfaatkan lahan untuk pembangunan Komunikasi dengan generasi ini
ekonomi dengan mereka yang ingin membutuhkan pendekatan yang sesuai agar
melestarikan warisan budaya. mereka dapat melihat pentingnya
Peran Media dalam Pencitraan Isu: melestarikan warisan budaya dalam
Media dalam revolusi komunikasi memiliki konteks pembangunan modern.
peran besar dalam membentuk opini Untuk menyeimbangkan kebutuhan
masyarakat. Saat media memberikan fokus akan pembangunan modern dengan upaya
pada pembangunan modern dan pelestarian bangunan bersejarah, penting
mengabaikan pentingnya pelestarian untuk menciptakan dialog yang inklusif
warisan budaya, hal ini dapat antara semua pemangku kepentingan.
mempengaruhi persepsi masyarakat. Diperlukan strategi komunikasi yang baik
Pemberitaan yang kurang seimbang bisa untuk mengedukasi masyarakat tentang
membuat masyarakat cenderung nilai-nilai budaya dan sejarah yang
mendukung pembangunan modern terkandung dalam bangunan bersejarah.
daripada pelestarian. Melibatkan masyarakat dalam proses
Partisipasi Publik dan Keterlibatan pengambilan keputusan, mempromosikan
Komunitas: Revolusi komunikasi juga inovasi yang mempertimbangkan
memfasilitasi partisipasi publik yang lebih pelestarian, serta memanfaatkan media
besar dalam diskusi tentang rencana sosial dan platform digital untuk
pembangunan dan pelestarian. Komunitas menyebarkan informasi yang seimbang dan
lokal dapat menggunakan platform online edukatif dapat membantu menyelesaikan
untuk menyuarakan pendapat, konflik antara kebutuhan pembangunan
mengorganisir petisi, atau memobilisasi modern dan pelestarian warisan budaya.
dukungan untuk pelestarian. Namun,
C. Revolusi Komunikasi Mempengaruhi nilai-nilai budaya yang ingin
Upaya Pengelolaan Informasi Dan dipertahankan. Ini tidak hanya membuat
Edukasi Mengenai Warisan Budaya di informasi lebih menarik, tetapi juga
Kampung Peneleh meningkatkan daya tarik terhadap warisan
Revolusi komunikasi telah membawa budaya di kalangan generasi yang lebih
perubahan signifikan dalam upaya muda.
pengelolaan informasi dan edukasi Pemberitaan dan Kampanye Online:
mengenai warisan budaya di Kampung Revolusi komunikasi mempengaruhi cara
Peneleh, Surabaya. Berikut adalah pemberitaan dan kampanye terkait warisan
beberapa cara di mana revolusi komunikasi budaya. Media daring, blog, dan platform
mempengaruhi pengelolaan informasi dan sosial memfasilitasi diskusi, promosi, dan
edukasi terkait warisan budaya di kawasan advokasi terkait pelestarian warisan budaya
tersebut: Kampung Peneleh. Aktivitas kampanye
Aksesibilitas Informasi yang Luas: online dapat meningkatkan kesadaran
Melalui internet dan media sosial, masyarakat, memobilisasi dukungan, dan
informasi mengenai warisan budaya menyoroti pentingnya pelestarian.
Kampung Peneleh dapat diakses oleh Kolaborasi dan Jaringan Global:
masyarakat luas dengan cepat dan mudah. Revolusi komunikasi juga memungkinkan
Situs web, platform media sosial, dan kolaborasi dan jaringan antara berbagai
aplikasi khusus menyediakan akses ke data pihak yang peduli terhadap pelestarian
historis, dokumentasi visual, dan informasi warisan budaya. Melalui platform online,
terkait. Hal ini memungkinkan individu orang-orang dari berbagai belahan dunia
dari berbagai lapisan masyarakat untuk dapat berbagi pengetahuan, pengalaman,
belajar tentang sejarah, nilai budaya, dan dan praktik terbaik dalam pelestarian
upaya pelestarian tanpa terbatas oleh warisan budaya. Hal ini membuka peluang
batasan geografis. untuk belajar dari pengalaman internasional
Media Digital Sebagai Alat Edukasi: dan menerapkan strategi yang lebih efektif.
Revolusi komunikasi memungkinkan Peluang Pendidikan Jarak Jauh:
penggunaan media digital, seperti video Revolusi komunikasi juga memungkinkan
dokumenter, tur virtual, dan konten pendidikan jarak jauh tentang warisan
interaktif lainnya, sebagai alat edukasi yang budaya. Kursus online, webinar, dan
efektif. Masyarakat dapat menjelajahi sumber belajar lainnya memungkinkan
secara mendalam tentang bangunan masyarakat lokal dan global untuk
bersejarah, cerita-cerita di baliknya, serta mengakses pengetahuan tentang sejarah
dan pelestarian budaya Kampung Peneleh media sosial, telah membuka pintu bagi
tanpa harus berada di lokasi fisik. akses yang lebih luas terhadap informasi
Namun, sementara revolusi mengenai sejarah, nilai budaya, dan upaya
komunikasi membawa manfaat besar, juga pelestarian. Hal ini memberikan
terdapat tantangan. Informasi yang kesempatan bagi masyarakat dari berbagai
berlimpah bisa menyebabkan kebingungan lapisan untuk belajar, memahami, dan
atau munculnya informasi yang tidak terlibat dalam pelestarian warisan budaya
akurat. Selain itu, tidak semua orang tanpa terbatas oleh batasan geografis.
memiliki akses yang sama terhadap Pemanfaatan media digital sebagai
teknologi atau internet. Oleh karena itu, alat edukasi telah memperkaya pengalaman
diperlukan upaya untuk memastikan bahwa belajar tentang warisan budaya. Tour
informasi yang tersedia terpercaya, virtual, konten interaktif, dan dokumentasi
diverifikasi, dan dapat diakses oleh semua visual memungkinkan eksplorasi
kalangan masyarakat. mendalam mengenai bangunan bersejarah
Secara keseluruhan, revolusi dan kisah di baliknya, yang menjadikan
komunikasi telah secara signifikan informasi lebih menarik dan relevan bagi
memengaruhi cara pengelolaan informasi generasi yang lebih muda. Pemberitaan dan
dan edukasi mengenai warisan budaya di kampanye online juga telah memainkan
Kampung Peneleh, memungkinkan peran penting dalam meningkatkan
pendekatan yang lebih inklusif, inovatif, kesadaran masyarakat serta mendukung
dan luas dalam melestarikan dan upaya pelestarian, melalui diskusi,
menghargai warisan budaya tersebut. advokasi, dan mobilisasi dukungan.
Namun, sementara revolusi
KESIMPULAN komunikasi membawa banyak manfaat,
Dalam pembahasan tentang juga terdapat tantangan. Informasi yang
pengaruh revolusi komunikasi terhadap berlimpah dapat menyebabkan
pelestarian warisan budaya, terutama kebingungan atau munculnya informasi
terkait Kampung Peneleh di Surabaya, yang tidak akurat. Selain itu, kesenjangan
dapat disimpulkan bahwa perubahan dalam akses terhadap teknologi dan internet juga
cara kita berkomunikasi dan berbagi dapat menjadi hambatan dalam menjaga
informasi telah membawa dampak inklusivitas informasi terkait warisan
signifikan dalam upaya melestarikan dan budaya.
menghargai warisan budaya. Revolusi Dalam menghadapi tantangan ini,
komunikasi, terutama melalui internet dan penting untuk terus mengembangkan
strategi yang memastikan informasi yang menghargai warisan budaya. Dengan upaya
tersedia dapat dipercaya, diverifikasi, dan yang berkelanjutan dan kesadaran yang
diakses oleh semua lapisan masyarakat. terus meningkat, revolusi komunikasi
Kolaborasi lintas batas dan pendekatan memiliki potensi besar untuk menjadi
inklusif yang melibatkan semua pemangku sarana yang kuat dalam menjaga dan
kepentingan akan menjadi kunci dalam mewariskan warisan budaya untuk generasi
mengambil manfaat penuh dari revolusi mendatang.
komunikasi untuk melestarikan dan

DAFTAR PUSTAKA

Alrianingrum, S. (2010). Cagar budaya subak sebagai bagian warisan


Surabaya kota pahlawan sebagai budaya dunia unesco di desa
sumber belajar (studi kasus mengesta kabupaten
mahasiswa pendidikan sejarah tabanan. Jumpa, 2(1), 79-103.
fakultas ilmu sosial di Universitas Kurjum, M., & Ridlo, M. Historisitas
Negeri Surabaya) (Doctoral lembaga pendidikan islam: jejak
dissertation, UNS (Sebelas Maret cagar budaya di Surabaya.
University)). Persada, S. F., Kunaifi, A., Ardiantoro, D.
Dewi, N. R., & Suprihardjo, R. (2013). S., Nareswari, N., & Noer, B. A.
Kriteria Partisipasi Masyarakat (2021). Peran Bisnis pada Upaya
dalam Pelestarian Kawasan Cagar Pemajuan Usaha Kampung
Budaya (Studi Kasus: Kawasan Sejarah Penelah di Surabaya:
Cagar Budaya Peneleh, Pengembangan Value Proposition
Surabaya). Jurnal Teknik Produk
ITS, 2(2), C96-C99. Cindermata. Sewagati, 5(1), 36-
Endang, S. (2020). Riwayat Kota Lama 41.
Semarang dan Keunggulannya Suwarlan, S. A. (2020). Analisis Pola
Sebagai Warisan Budaya. Permukiman Kampung Peneleh
Monograf. Surabaya. Jurnal Arsitektur
Handana, P. D. (2021). “Babar Lontar” ARCADE, 4(1), 52-56.
Strategi Geliat Budaya Pelestarian Wibowo, J., Tanuwijaya, H., & Aliffianto,
Lontar Di Bali Pada Masa A. Y. (2016). LP: Rancang
Pendemi Covid-19. Kalangwan Bangun Management Information
Jurnal Pendidikan Agama, System Batik Tradisional Jawa
Bahasa dan Sastra, 11(1), 44-49. Timur sebagai Upaya Pelestarian
Herawati, N. (2015). Pengembangan Warisan Budaya Bangsa.
pariwisata berkelanjutan berbasis

You might also like