Professional Documents
Culture Documents
Estimasi Kebutuhan Air Irigasi Padi (Oryza Sativa L.) Di Desa Koto Perambahan Kecamatan Kampar Timur Berdasarkan Model Software Cropwat 8.0
Estimasi Kebutuhan Air Irigasi Padi (Oryza Sativa L.) Di Desa Koto Perambahan Kecamatan Kampar Timur Berdasarkan Model Software Cropwat 8.0
1, Agustus 2020 : 17 - 24
ESTIMASI KEBUTUHAN AIR IRIGASI PADI (Oryza sativa L.) DI DESA KOTO
PERAMBAHAN KECAMATAN KAMPAR TIMUR BERDASARKAN MODEL SOFTWARE
CROPWAT 8.0
(Estimation of Oryza sativa L. Irrigation Water Requirement in Koto Perambahan Village East Kampar
Sub District Based on Cropwat 8.0 Software Model)
1* 1 1
DEWI SAGITA AR , OKSANA , TIARA SEPTIROSYA
1)
Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian dan Peternakan
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Jl. H.R. Soebrantas No. 155 KM 15 Simpang Baru Panam Pekanbaru Riau 28293
*E-mail : sagitad467@gmail.com
ABSTRACT
Water availability is one of important factor to assure that a field could support increassing rice
production value. These descriptives quantitative research aimed to get schedule and amount for
irrigation water requirement based on climatic data, soil and crop. Data collected for this research
were temperature, humidity, sunshine hours, wind speed, rainfall, plant morphology, altitude and
latitude. Soil samples was carried out from field area in Koto Perambahan village, East Kampar sub
district using purposive sampling method. Data was processed by Cropwat 8.0 software to get amount
water requirement for replace the water loss caused of evapotranspiration. Based on weather
condition, the field is suitable to plant rice in two seasons. Irrigation water requirement was writed in
decade form, it means for ten days. First planting season occurred on March and irrigation water
requirement was 180,6 mm/dec. Second planting season should be done on October with irrigation
water requirement was 167,2 mm/dec. The highest irrigation water requirement was estimated on
nursery stage, exactly in formation of rice tillers with approximately values 98 mm/dec.
17
Estimasi Kebutuhan Air Irigasi Padi Di Desa Koto Perambahan (Sagita, et al.)
menciptakan kondisi tanah yang sesuai dari BMKG Provinsi Riau, karakteristik tanah
dengan kebutuhan pertumbuhan tanaman, melalui analisis sifat fisik dan morfologi
melalui pemberian air yang dihubungkan tanaman. Data iklim yang diperlukan antara
dengan kondisi ketersediaan air dan udara lain suhu maksimum dan minimum, kecepatan
dalam tanah dikenal dengan istilah irigasi (Tria angin, lama penyinaran, dan kelembaban pada
dkk., 2014). periode 2016-2018 yang disajikan dalam
Menurut Udiana dkk. (2014), bentuk rata-rata bulanan. Karakteristik lahan
penggunaan software Cropwat 8.0 dapat yang menjadi objek penelitian diketahui
membantu untuk mengetahui perkiraan dengan cara wawancara dan survei langsung
pemberian air menyesuaikan pada kebutuhan meliputi topografi wilayah, keadaan tanaman
air tanaman dengan menginputkan data unsur berupa tinggi tanaman, kedalaman perakaran,
cuaca, karakteristik tanah dan tanaman. waktu penanaman dan pemanenan, serta
Program komputer yang dikembangkan oleh umur tanaman, kebiasaan sistem budidaya
Food and Agriculture Organization (FAO) padi yang diterapkan dari masa persiapan
tersebut memberikan peluang untuk dapat lahan hingga pemanenan.
mengestimasi jadwal irigasi dengan Penentuan titik lokasi pengambilan
menyesuaikan pada kondisi ketersediaan air di sampel tanah dilakukan dengan metode
lapangan. Nilai estimasi yang diperoleh lebih purposive sampling, yaitu dengan cara
akurat mendekati fakta di lapangan dan mengambil sampel tanah pada setiap sudut
meminimalisir terjadinya human error dan tengah petakan sawah (teknik diagonal).
dibandingkan dengan metode lain dalam Pengambilan sampel tanah dilakukan apabila
menduga evapotranspirasi tanaman (ETc) usia tanaman padi di lahan tersebut akan
(Shalsabillah dkk., 2018). Hal tersebut turut memasuki masa pemasakan (±100 hst)
dibuktikan oleh Adha dkk. (2016) yang dengan keadaan tanah lembab.
membandingkan nilai ETo dari hasil Lysimeter,
Panci Evaporasi dan Penman-Monteith, HASIL DAN PEMBAHASAN
hasilnya menunjukkan bahwa kebocoran
Lysimeter dan aliran air dari parameter lain Kondisi Geografis dan Iklim
yang tidak terukur menjadi pengecoh dalam Desa Koto Perambahan berada
menentukan nilai kebutuhan air tanaman. di wilayah Kecamatan Kampar Timur,
Susanawati dan Suharto (2018) dalam Kabupaten Kampar, Provinsi Riau yang secara
penelitiannya menyatakan bahwa kriteria administrasi berbatasan dengan Sungai
selang irigasi tanaman jeruk pada selang Kampar (Utara), Desa Hidup Baru dan Desa
waktu 10 harian yang disimulasikan pada Kampar (Selatan), Desa Tanjung Bungo dan
software Cropwat 8.0 lebih mudah Desa Kampar (Barat), Desa Palung Raya dan
dipraktikkan oleh petani. Desa Kuamang (Timur).
Suplai air secara optimal sesuai Letak geografis tersebut dapat
dengan kebutuhan tanaman merupakan salah memberikan gambaran bahwa kegiatan
satu faktor yang menentukan nilai produksi pertanian di wilayah ini dapat dipengaruhi oleh
padi. Penting dilakukan pendugaan untuk keberadaan aliran sungai yang dapat menjadi
mengetahui Estimasi Kebutuhan Air Irigasi salah satu sumber pengairan untuk sawah.
Padi (Oryza sativa L.) di Desa Koto Menurut Baidlowi (2017) bahwa sawah yang
Perambahan Kecamatan Kampar Timur didukung dengan pengairan dari air sungai
menggunakan Software Cropwat 8.0” . memberikan hasil panen yang lebih baik
dibandingkan hanya mengandalkan air yang
tersedia di lahan.
BAHAN DAN METODE Desa Koto Perambahan berada pada
ketinggian 25 mdpl yang berarti wilayah ini
Objek lokasi penelitian berupa lahan tergolong sebagai dataran rendah. Suhu udara
persawahan yang berada di Desa Koto yang melingkupi wilayah penelitian tercatat
Perambahan, Kecamatan Kampar Timur, berkisar 20-33
o
C dengan kelembaban
Kabupaten Kampar. Penelitian dilaksanakan berkisar 85-91 %. Menurut Sareh dan Rayes
pada Juli hingga Agustus 2019. (2019) lahan dengan kriteria tersebut dapat
Metode penelitian yang digunakan dikategorikan sebagai lahan yang sesuai untuk
bersifat Deskriptif Kuantitatif, diawali dengan budidaya padi sawah beririgasi dengan tekstur
kegiatan survei lapangan berkaitan dengan tanah yang tergolong sedang.
keadaan lahan dan tanaman. Estimasi nilai Suhu dan kelembaban adalah unsur
kebutuhan air tanaman diperoleh berdasarkan cuaca yang berpengaruh dalam penyediaan
hasil analisis data software Cropwat 8.0 lingkungan yang optimal untuk pertumbuhan
sebagai kalkulasi data iklim yang diperoleh tanaman, yaitu berhubungan dengan
18
Jurnal Agroteknologi, Vol. 11 No. 1, Agustus 2020 : 17 - 24
ketersediaan air dan proses pengairan padi berubah, seperti panas, kelembaban, atau
sawah. Hal tersebut didukung oleh pernyataan gerak udara. Iklim adalah peluang statistik
Sasminto dkk. (2015) bahwa perubahan iklim keadaan cuaca rata-rata atau keadaan cuaca
dapat memberikan dampak terhadap berbagai jangka panjang pada suatu daerah, meliputi
aktivitas manusia, terutama di bidang kurun waktu beberapa bulan atau beberapa
pertanian. tahun (Ardhitama dan Sholihah, 2014). Kondisi
Cuaca adalah keadaan fisik atmosfer cuaca di wilayah penelitian berdasarkan data
pada suatu saat (waktu tertentu) di suatu rataan bulanan pada periode tahun 2016-2018
tempat, yang dalam waktu singkat dapat dapat dilihat pada Tabel 1.
Y-Values;
Y-Values;
R² = 0.7361 5,7;
5,4; 4,08
Y-Values;
5; 3,95
maka petani dapat melakukan dua kali masa r2 = 0,86 4,8; 3,81
5; 3,71
4,4; 3,7
Y-Values;
tanam, jika kurang dari tiga bulan basah Y-Values;
4,1; 3,09
Y-Values;
Y-Values;
berurutan, maka tidak dapat membudidayakan 3,5;
1,8; 2,56Y-Values; 2,58
4,1; 2,52
2,8; 2,18
padi tanpa irigasi tambahan. Menurut Y-Values;
klasifikasi iklim Oldemen, wilayah dengan 2,8; 1,48
19
Estimasi Kebutuhan Air Irigasi Padi Di Desa Koto Perambahan (Sagita, et al.)
2
determinasi (R ) lama penyinaran sebesar 30.848, artinya setiap kenaikan suhu sebesar
o
0,7361 yang berarti evapotranspirasi 1 C memberikan pengaruh kenaikan nilai
dipengaruhi oleh lama penyinaran sebesar evapotranspirasi pada kelipatan 1.0314
73,61 %, sisanya adalah pengaruh dari unsur dikurang 30.848 mm. Suhu memiliki hubungan
cuaca yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa yang tergolong kuat dengan ETo, yaitu
nilai evapotranspirasi tanaman akan memiliki nilai koefisien korelasi sebesar 0,80.
meningkat sesuai dengan peningkatan durasi Tanaman akan mengalami penguapan lebih
lama penyinaran matahari yang terjadi. banyak jika suhu di lingkungan sekitarnya
Peningkatan ini diduga disebabkan oleh mengalamai kenaikan, oleh sebab itu tanaman
kenaikan suhu permukaan serta nilai akan menyesuaikan keadaan fisiknya dengan
kelembaban yang turun sehingga mengatur buka dan tutup stomata untuk
mengakibatkan semakin banyak uap air meminimalisisr penguapan yang berlebihan.
terangkat ke atmosfer. Asumsi ini sejalan Hal ini sesuai dengan pernyataan Nasution
dengan Sari dkk. (2015) bahwa penyinaran dan Nuh (2018) bahwa suhu sangat erat
matahari mempengaruhi naik turunnya suhu kaitannya dengan perkembangan tanaman
permukaan bumi dan menjadi sumber energi yang dapat dikaji secara fenologi.
yang penting untuk kehidupan. Haditiya dan Prijono (2018)
menyatakan bahwa peningkatan suhu sebesar
o
2-6 C dapat meningkatkan kebutuhan air
y = 1.0314x - 30.848
Series1;
Series1;
tanaman sebesar 5-15 % dari kondisi aktual
EVAPOTRANSPIRASI (MM)
33,7;
33,4; 4,08
Series1;
R² = 0.6401 Series1;
Series1;
33,3;
33,2;
3,95
3,81 sehingga dapat berdampak pada ketersediaan
r2 = 0,8 33,6;
33,3;3,71
3,7
Series1;
air tanaman terutama di bulan kering. Hal
33,5; 3,09 tersebut mengindikasikan bahwa kondisi
Series1; Series1;
Series1;
Series1;
32; 2,56 32,6; 2,58
32,9; 2,52 cuaca panas mengakibatkan penguapan yang
31,6; 2,18 berlebihan sehingga akan semakin banyak
Series1; kuantitas air yang diperlukan untuk
32,4; 1,48
mendukung perkembangan tanaman.
Berdasarkan pada Tabel 2 tanah di tanah. Tanah dengan ruang pori total tinggi
lokasi penelitian tergolong dalam kelas tekstur cenderung mempunyai bobot isi lebih rendah,
lempung liat berdebu. Karakteristik tekstur sebaliknya tanah dengan tekstur kasar,
tersebut merupakan salah satu keuntungan walaupun ukuran porinya lebih besar, namun
yang menunjukkan bahwa tanah di lokasi total ruang porinya lebih kecil, sehingga
penelitian tepat untuk dimanfaatkan sebagai mempunyai bobot isi yang lebih besar
areal persawahan dengan kadar liat yang (Khodijah dan Soemarno, 2019). Berat isi
tinggi. Menurut Haditiya dan Prijono (2018) tanah kering (BD) di lokasi penelitian berkisar
3
nilai ruang pori total (RPT) pada tanah lokasi antara 0,8-1 g/cm dengan kriteria rendah.
penelitian rata-rata sebesar 62,88%. Menurut Jumlah pori yang ada di dalam tanah
Susanawati dan Suharto (2018) tanah dengan dapat mempengaruhi kadar air yang dapat
karakteristik tersebut dapat dikatakan sangat disimpan oleh tanah dan akan berimplikasi
poros berdasarkan pada klasifikasi porositas langsung terhadap pertumbuhan tanaman.
20
Jurnal Agroteknologi, Vol. 11 No. 1, Agustus 2020 : 17 - 24
Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa maka kekurangan tersebut diisi dengan air
tanah di lokasi penelitian memiliki nilai kadar irigasi dari luar (Sahrirudin dkk., 2014).
air tanah (KA) pada saat lembab adalah 47-50 Petani pada umumnya berpedoman
%, maka dapat tergambar bahwa keadaan air bahwa awal musim tanam dilakukan pada
tanah di lokasi penelitian tergolong sedang. bulan basah atau minimal pada masa
Perbedaan nilai kadar air tanah diduga peralihan bulan kering menuju bulan basah.
dipengaruhi oleh letak dari petakan yang Kalender tanam yang telah dirilis oleh Badan
berjauhan dengan sumber air sehingga Penelitian dan Pengembangan Pertanian
menyebabkan petakan ketiga lebih kering Provinsi Riau (2019) berdasarkan pada musim
dibandingkan petakan yang lain. Ketersediaan hujan dari bulan Oktober 2019 sampai Maret
asupan air yang kurang menjadikan distribusi 2020, jadwal tanam padi sawah di Provinsi
air di dalam tanah tidak merata sehingga Riau sebaiknya dilakukan pada awal bulan
menyebabkan air yang perlu ditambahkan November dan akhir bulan Februari.
untuk tanaman berbeda-beda pada setiap fase Rekomendasi jadwal penanaman tersebut
hidup tanaman. sesuai dengan hasil estimasi yang diperoleh
jika memperhatikan pada keadaan unsur
Estimasi Irigasi Software Cropwat 8.0 cuaca di wilayah penelitiam seperti yang
Kegiatan budidaya tanaman padi tertera pada Tabel 1. Curah hujan tertinggi
melibatkan dua proses besar yang terjadi pada bulan Maret untuk periode tanam
membutuhkan air dalam jumlah banyak, yaitu satu, curah hujan pada periode tanam dua
kebutuhan air pada proses pengolahan dan juga dianggap cukup tinggi. Suplai air yang
kebutuhan air saat penanaman sampai dapat dibutuhkan akan semakin tinggi ketika nilai
dipanen. Suplai air untuk fase pengolahan evapotranspirasi yang menandakan jumlah
dapat dipenuhi dari air hujan dan air irigasi, konsumsi air meningkat.
apabila air hujan yang terjadi tidak meencukupi
21
Estimasi Kebutuhan Air Irigasi Padi Di Desa Koto Perambahan (Sagita, et al.)
22
Jurnal Agroteknologi, Vol. 11 No. 1, Agustus 2020 : 17 - 24
23
Estimasi Kebutuhan Air Irigasi Padi Di Desa Koto Perambahan (Sagita, et al.)
24