Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 25

kelompok 3

E L O M P O K 3
K
r
Q n
i a Athiya in
C at Putri

dir r arwa snul Mutia


Na a T a
ia y Hu

n
S
MATERI
(PARU-PARU)

01 02 03
Apa sih itu Anatomi Proses
paru-paru? paru-paru respirasi

04 05 06 07
Penyaringan Udara Gangguan Faktor Risiko Hubungan dengan
dan Pengaturan pH Paru-paru dan Pencegahan Organ Lain
Darah
MATERI
(HATI)
01 02 03
Apa sih itu Anatomi Fungsi
organ hati? Hati Ekskresi Hati

04 05
Pengaturan Peran hati
Keseimbangan dalam
Kimia detoksifikasi

06 07
Hubungan
Gangguan
dengan Sistem
Hati
Ekskresi Lain
Apa sih itu paru-paru?, Anatomi paru-paru, Proses respirasi,
Penyaringan Udara dan Pengaturan pH Darah, Gangguan
Paru-paru, Faktor Risiko dan Pencegahan, dan Hubungan
paru paru- dengan organ Lain
1.APA SIH ITU
PARU PARU?

Paru-paru adalah organ pernapasan


utama dalam sistem pernapasan manusia
dan hewan vertebrata lainnya. Mereka
terletak di dalam dada, di kedua sisi
jantung. Peran utama paru-paru adalah
mengambil oksigen dari udara yang
dihirup dan mengeluarkan karbon
dioksida hasil metabolisme dari tubuh.
2.ANATOMI
PARU-PARU
3.PROSES
s i (Ta r i kan N
RESPIRASI a s d i A l veol i
s

el
la

ka r an G
af

am
I nha

as )

a In
u

h
t

a
r

la
e
P s

Langkah 1: Inspirasi dimulai dengan kontraksi Langkah 4: Oksigen di udara masuk


otot-otot pernapasan, seperti diafragma dan otot ke alveoli, tempat pertukaran gas terjadi.
interkostal, yang menyebabkan peningkatan Oksigen melewati membran alveoli dan
volume rongga dada. kapiler darah menuju sel darah merah.

Langkah 2: Peningkatan volume rongga dada


Langkah 5: Oksigen diangkut oleh
menyebabkan penurunan tekanan udara di dalam
hemoglobin dalam sel darah merah dan
paru-paru.
dibawa ke seluruh tubuh melalui sistem
peredaran darah.
Langkah 3: Udara yang mengandung oksigen
masuk ke dalam paru-paru melalui saluran
pernapasan, mengikuti gradien tekanan yang
lebih rendah di dalam paru-paru.
e nge l ua d i A l veol i
P r s
i( a a s

el
ka r an G
s

n
Ek s hal a

am
Na f a s )

a In
u

h
t

a
r

la
e
P s

Langkah 6: Eksiprasi dimulai dengan relaksasi Langkah 9: Karbon dioksida yang


otot-otot pernapasan, termasuk diafragma dan diangkut oleh darah dari seluruh tubuh
otot interkostal. kembali ke paru-paru melalui sistem
peredaran darah.
Langkah 7: Relaksasi otot-otot pernapasan
menyebabkan penurunan volume rongga dada,
Langkah 10: Karbon dioksida berdifusi
sehingga meningkatkan tekanan udara di dalam
dari darah ke alveoli dan kemudian
paru-paru.
dikeluarkan dari tubuh melalui proses
eksiprasi.
Langkah 8: Udara yang mengandung karbon
dioksida (CO2), yang dihasilkan sebagai produk
sampingan metabolisme, dikeluarkan dari paru-
paru melalui saluran pernapasan.
4.PERAN PARU-PARU DALAM
PENYARINGAN UDARA DAN
PENGATURAN PH DARAH
PENYARINGAN PENGATURAN PH
UDARA DARAH

Paru-paru berperan dalam menyaring dan Paru-paru membantu mengatur keseimbangan pH


membersihkan udara dari partikel debu dan zat darah dengan mengendalikan konsentrasi karbon
berbahaya melalui mekanisme berikut: dioksida melalui proses pernapasan. Berikut adalah
penjelasan ringkasnya:
Rambut Hidung dan Saliva: Rambut hidung
dan saliva berfungsi sebagai penyaring awal Paru-paru memfasilitasi pertukaran gas di
untuk menangkap partikel besar. alveoli, dimana oksigen masuk ke darah, dan
Silia di Saluran Udara: Silia membantu karbon dioksida keluar dari darah. Melalui
menggerakkan lendir ke atas, membawa difusi, karbon dioksida berpindah dari darah
partikel dan zat berbahaya keluar dari ke alveoli, kemudian dieksiprasi saat kita
saluran pernapasan. bernapas. Dalam darah, karbon dioksida
Sel Makrofag: Sel makrofag dalam paru- diangkut sebagai ion bikarbonat yang
paru menelan dan membersihkan partikel berfungsi sebagai buffer, membantu menjaga
dan mikroorganisme. keseimbangan pH. Saat darah menjadi asam,
Sekresi Lendir: Lendir diproduksi untuk ion bikarbonat menetralkan kelebihan asam;
menangkap dan mengeluarkan partikel dari sebaliknya, jika darah menjadi basa, ion
saluran pernapasan. bikarbonat berfungsi sebagai buffer untuk
Refleks Batuk dan Bersin: Refleks ini menetralkan kelebihan basa
membantu mengeluarkan partikel yang
dapat merugikan dari saluran pernapasan.
5.GANGGUAN
PARU-PARU
01 Asma
02 Bronkitis Kronis
03 Emfisema
04 Pneumonia
05 Kanker
Paru-paru
6. FAKTOR RISIKO DAN PENCEGAHAN
Langkah-langkah pencegahan
Faktor-faktor risiko yang dapat dapat membantu menjaga
merusak kesehatan paru-paru kesehatan paru-paru dan
melibatkan paparan terhadap zat- mengurangi risiko gangguan
zat berbahaya dan perilaku tertentu. pernapasan. Berikut adalah
Beberapa di antaranya termasuk beberapa langkah yang dapat
diambil

i Udar Mer dari Po kukan O


ok Temb u s Rokok P r i o ir i la
k ol p da

lah
ungi D

t in M
lus
o

ko
ak

Hin
Asa

as
P
Mer

raga
au

if

i
Udar

Ru
ind
L a

Za t -zat up Tida e rsihan aksinas


i Hidup S
id eb V a
A
Paparan

k
Gaya H

eh
Jaga K

Ru

Ga
sbe s

Sehat

at
mah
s to
7.HUBUNGAN DENGAN ORGAN LAIN
GINJAL HATI KULIT

Keterkaitan antara paru-paru dan Meskipun paru-paru dan kulit adalah


ginjal melibatkan beberapa proses organ yang memiliki fungsi utama yang
penting dalam menjaga homeostasis dan berbeda, keduanya terlibat dalam
beberapa aspek keseimbangan dan
keseimbangan internal tubuh. Berikut
menjaga homeostasis tubuh. Berikut
adalah salah satu keterkaitan antara
adalah salah satu keterkaitan antara
paru-paru dan ginjal:
paru-paru dan kulit:
Pertukaran Gas dan pH Darah: Detoksifikasi Zat Berbahaya: Eliminasi Produk Sampingan
Paru-paru mengeluarkan Paru-paru terlibat dalam Metabolisme:
karbon dioksida sebagai eliminasi karbon dioksida, yang
Paru-paru mengeluarkan
produk sampingan merupakan produk sampingan
metabolisme. Meskipun tidak
karbon dioksida sebagai
metabolisme dan mengambil produk sampingan
oksigen dari udara. Proses ini sepenuhnya detoksifikasi, paru-
paru membantu mengeluarkan metabolisme melalui proses
membantu mengatur pH
zat berbahaya dari tubuh. pernapasan.
darah dengan mengendalikan
Hati adalah organ utama untuk Kulit juga berkontribusi
kadar karbon dioksida dalam
detoksifikasi di dalam tubuh. pada eliminasi zat-zat
darah.
Hati mengubah dan berbahaya dan produk
Ginjal juga berkontribusi
menghilangkan zat beracun, sampingan metabolisme
pada regulasi pH darah obat-obatan, dan senyawa
dengan mengekskresi ion melalui keringat.
berbahaya lainnya dari darah
hidrogen atau ion bikarbonat sebelum mencapai paru-paru
melalui pembentukan urine. atau organ lainnya.
Apa sih itu organ hati?, Anatomi Hati, Fungsi
Ekskresi Hati, Pengaturan Keseimbangan Kimia,
Peran hati dalam detoksifikasi, Gangguan Hati,
dam Hubungan dengan Sistem Ekskresi Lain
1.APA SIH ITU
ORGAN HATI?
Hati adalah organ berbentuk kerucut berwarna coklat kemerahan gelap
yang beratnya sekitar 3 pon. Hati terletak di rongga perut kanan bagian
atas, tepat di bawah rusuk bagian kanan. Meskipun organ hati secara
umum lebih dikenal karena perannya dalam proses pencernaan dan
metabolisme, namun hati juga berperan dalam sistem ekskresi manusia.

Salah satu fungsi ekskresi hati adalah detoksifikasi, di mana hati


menghilangkan zat-zat beracun atau racun dari darah, memprosesnya, dan
mengeluarkannya dari tubuh. Selain itu, hati juga berperan dalam produksi
empedu, cairan yang membantu dalam pencernaan lemak, yang kemudian
diekskresikan melalui saluran pencernaan. Jadi, meskipun organ hati terlibat
dalam berbagai fungsi tubuh lainnya, namun juga memiliki peran penting
dalam proses ekskresi dan menjaga keseimbangan internal tubuh manusia.
Lokasi: Hati terletak di kuadran kanan atas abdomen manusia, di
bawah diafragma.
2.ANATOMI HATI Bentuk dan Ukuran: Hati memiliki bentuk hampir segitiga dengan
bagian atas yang sedikit membulat. Ukurannya bervariasi antar
individu, tetapi umumnya memiliki panjang sekitar 15-20 cm, lebar
10-15 cm, dan tebal sekitar 10 cm.

Lapisan Pelindung: Hati dilindungi oleh kapsul Glisson, lapisan


jaringan ikat fibrosa yang melindungi organ ini dari cedera.

Lobus: Hati terdiri dari lobus-lobus, yaitu unit fungsional dasar.


Terdapat dua lobus utama: lobus kanan dan lobus kiri, dipisahkan
oleh ligamen falciform.

Struktur Internal: Setiap lobus hati memiliki struktur internal yang


kompleks, termasuk pembuluh darah, saluran empedu, dan sel-sel
hati (hepatosit). Sinusoid, pembuluh darah kecil, menghubungkan
arteri hepatik dan vena porta hepatik dengan vena hepar.

Fungsi: Anatomi hati mendukung fungsi-fungsinya yang vital,


termasuk metabolisme nutrisi, detoksifikasi zat-zat beracun,
produksi empedu, penyimpanan nutrisi, dan produksi protein.
3.FUNGSI EKSKRESI HATI
PERAN HATI DALAM
KONVERSI AMONIA
MEMBERSIHKAN DARAH DARI ZAT-
MENJADI UREA
ZAT BERBAHAYA DAN LIMBAH

Metabolisme dan Detoksifikasi: Sel-sel hati, yang Amonia (NH3) dalam darah: Amonia adalah produk
disebut hepatosit, memiliki enzim-enzim yang memecah sampingan dari metabolisme protein dalam tubuh.
zat-zat beracun atau senyawa berbahaya yang masuk Amonia bersifat toksik dan harus diubah menjadi
ke dalam tubuh, baik melalui makanan, minuman, atau bentuk yang lebih aman sebelum diekskresikan.
udara yang kita hirup. Misalnya, hati dapat mengubah
amonia, produk sampingan dari metabolisme protein, Oksidasi Amonia: Di hati, amonia bereaksi dengan
menjadi urea yang kurang beracun yang kemudian karbon dioksida (CO2) dalam proses yang
diekskresikan melalui urin oleh ginjal. melibatkan enzim-enzim tertentu. Reaksi ini
menghasilkan senyawa antara bernama karbamil
Penyaringan Darah: Hati juga bertindak sebagai filter fosfat.
untuk darah yang mengalir melaluinya. Darah yang
mengandung zat-zat berbahaya atau limbah diarahkan Siklus Urea: Karbamil fosfat kemudian bergabung
melalui hati sebelum kembali ke sirkulasi sistemik. Di dengan asam ornitin untuk membentuk senyawa lain
hati, senyawa-senyawa beracun tersebut dipecah dan yang disebut sitrulin. Sitrulin kemudian bergerak
diubah menjadi bentuk yang kurang berbahaya atau melalui serangkaian reaksi yang melibatkan
larut air sehingga dapat diekskresikan dari tubuh. beberapa enzim dalam siklus urea. Akhirnya, urea
terbentuk sebagai produk akhir dari siklus ini.
Produksi Empedu: Hati juga memainkan peran dalam
produksi empedu, cairan yang penting untuk Ekskresi Melalui Urin: Urea larut dalam air dan
pencernaan lemak. Empedu mengandung zat-zat yang diekskresikan dari tubuh melalui ginjal ke dalam urin.
membantu mengemulsi lemak, sehingga memudahkan Ginjal berperan penting dalam menyaring urea dari
penyerapan lemak oleh usus halus. Proses ini membantu darah dan mengeluarkannya bersama cairan sisa
mengurangi jumlah lemak yang terlarut dalam darah. tubuh melalui proses pembentukan urin.
4.PENGATURAN
KESEIMBANGAN KIMIA

Bagaimana sih cara hati


01 02
berperan dalam mengatur Glukoneogenesis Glikogenolisis
keseimbangan glukosa Glukoneogenesis adalah proses di Glikogenolisis adalah proses di
dalam darah melalui mana hati memproduksi glukosa
mana hati menguraikan
baru dari prekursor non-
proses glukoneogenesis glikogen menjadi glukosa.
karbohidrat, seperti asam amino
dan glikogenolisis? dan gliserol. Glikogen adalah polimer
Proses ini terjadi ketika kadar glukosa yang disimpan dalam
glukosa dalam darah turun, hati dan otot sebagai
misalnya saat puasa atau saat cadangan energi untuk
dibutuhkan energi tambahan. digunakan ketika diperlukan.
Hati mengambil prekursor non- Ketika kadar glukosa dalam
karbohidrat dari sumber-sumber
darah turun atau dibutuhkan
seperti protein otot dan lemak
lebih banyak energi, hormon
jaringan adiposa.
Prekursor ini kemudian diubah seperti glukagon atau
menjadi glukosa melalui adrenalin merangsang hati
serangkaian reaksi biokimia yang untuk menghidrolisis glikogen
melibatkan enzim-enzim khusus menjadi glukosa.
dalam hati. Glukosa yang dihasilkan dari
Glukosa yang dihasilkan kemudian glikogenolisis dilepaskan ke
dilepaskan ke dalam darah untuk
dalam darah untuk menjaga
dipakai sebagai sumber energi
keseimbangan glukosa darah.
oleh jaringan tubuh lainnya.
Apa itu detoksifikasi
Detoksifikasi adalah proses biologis di mana organisme, seperti manusia atau hewan,
menghilangkan atau mengubah zat-zat beracun atau limbah yang ada dalam tubuh
menjadi bentuk yang kurang beracun atau lebih mudah diekskresikan.

Peran hati dalam detoksifikasi


Hati berperan dalam detoksifikasi tubuh dengan mengubah zat-zat beracun
menjadi bentuk yang dapat diekskresikan. Ini dilakukan melalui enzim-enzim hati
yang memetabolisme senyawa-senyawa beracun menjadi bentuk yang lebih aman
atau larut air. Contohnya, hati mengubah amonia menjadi urea yang kemudian
diekskresikan melalui urin. Selain itu, hati juga menyaring darah untuk
menghilangkan berbagai zat beracun atau limbah dari sirkulasi darah. Dengan
melakukan detoksifikasi ini, hati membantu menjaga keseimbangan internal tubuh
dan melindungi tubuh dari efek negatif zat-zat beracun
6.GANGGUAN HATI
Terdapat beberapa faktor risiko utama yang dapat
menyebabkan gangguan hati:
Hepatitis S i ros i s
Alkohol: Konsumsi alkohol berlebihan secara teratur dapat menyebabkan
kerusakan hati.
Infeksi Virus Hepatitis: Infeksi virus hepatitis, terutama tipe B dan C, dapat
menyebabkan peradangan dan kerusakan hati.
s Auto Obesitas dan Sindrom Metabolik: Obesitas, diabetes, dan sindrom
t osis Hep C i r rhosis t iti i metabolik meningkatkan risiko steatosis hepatis (penumpukan lemak dalam
a a

m
at

Hep
Ste

hati).

un
is

Paparan Toksin: Paparan logam berat, bahan kimia, atau obat-obatan


tertentu dapat merusak hati.
Penyalahgunaan Obat-obatan: Penggunaan obat-obatan tertentu dapat
a tomeg nker Ha menyebabkan kerusakan hati, terutama jika digunakan secara tidak
ep a t terkontrol.
K
al

i
H

Faktor Genetik: Faktor genetik juga dapat memengaruhi risiko seseorang


terhadap gangguan hati.
Kehamilan dan Kelahiran: Kondisi medis selama kehamilan, seperti
preeklamsia atau HELLP syndrome, dapat memengaruhi kesehatan hati.
Kondisi Medis Lainnya: Penyakit autoimun, peradangan usus, atau
gangguan penyimpanan glikogen juga dapat meningkatkan risiko
gangguan hati.
7.HUBUNGAN DENGAN ORGAN LAIN
GINJAL HATI KULIT

1. Detoksifikasi: Hati mengubah zat- 1. Ekskresi: Hati mengubah zat-zat


zat beracun menjadi bentuk yang beracun menjadi bentuk yang 1. Ekskresi: Kulit mengeluarkan
aman untuk diekskresikan, dapat diekskresikan, sementara zat-zat beracun melalui keringat,
sementara ginjal menyaring limbah paru-paru mengeluarkan karbon sementara hati detoksifikasi dan
dan produk sampingan metabolisme dioksida (CO2) melalui mengubah zat-zat beracun
dari darah. pernapasan. dalam darah menjadi bentuk
2. Pengeluaran Produk Sampingan: 2. Pertukaran Gas: Paru-paru yang lebih aman untuk
Hati mengeluarkan produk-produk mengambil oksigen dari udara dan diekskresikan.
sampingan seperti urea dan bilirubin, melepaskan CO2, yang dibawa 2. Keseimbangan: Kulit membantu
sementara ginjal mengeluarkan oleh darah ke hati untuk proses menjaga keseimbangan air dan
kreatinin dan asam urat. metabolisme. elektrolit dengan keringatnya,
3. Regulasi Keseimbangan: Ginjal 3. Keseimbangan Asam-Basa: Hati sedangkan hati juga berperan
mengatur keseimbangan air, menghasilkan bikarbonat untuk dalam menjaga keseimbangan ini
elektrolit, dan pH dalam tubuh, menjaga pH darah, sementara melalui produksi empedu yang
sementara hati juga berkontribusi paru-paru mempengaruhi tingkat mengandung garam empedu.
dalam menjaga keseimbangan keasaman darah dengan 3. Detoksifikasi: Kulit mengeluarkan
elektrolit dan produksi hormon yang mengeluarkan CO2. sejumlah kecil zat beracun
memengaruhi tekanan darah. 4. Regulasi Volume Darah: Hati melalui keringat, sementara hati
4. Pengaturan Tekanan Darah: Ginjal mempengaruhi volume darah
adalah pusat utama detoksifikasi
mengatur tekanan darah dengan melalui produksi protein-plasma
dalam tubuh.
mengatur volume darah dan kadar dan pengeluaran empedu,
garam, sementara hati juga sementara paru-paru
berperan dalam regulasi tekanan memengaruhi volume darah
darah. dengan mengatur kadar oksigen
dalam darah.
Dalam sistem ekskresi manusia, paru-paru bertanggung jawab
atas pertukaran gas, mengambil oksigen dan mengeluarkan
karbon dioksida. Hati, di sisi lain, berperan dalam detoksifikasi
dan mengeluarkan zat-zat beracun dari darah.

Paru-paru dan hati juga bekerja sama dalam menjaga


keseimbangan air, elektrolit, dan asam-basa. Paru-paru
mempengaruhi tingkat keasaman darah melalui pengeluaran
CO2, sedangkan hati menghasilkan bikarbonat untuk menjaga
pH darah.

Keduanya juga berkontribusi pada pengeluaran produk


sampingan metabolisme dan detoksifikasi. Meskipun fungsi
utamanya berbeda, kolaborasi paru-paru dan hati penting dalam
menjaga keseimbangan tubuh dan eliminasi zat beracun.
SESI TANYA "Rasulullah shallallhu 'alaihi wa sallam
bersabda : Barang siapa menyulitkan (orang

JAWAB lain) maka Allah akan mempersulitnya pada


hari Kiamat" (HR Al-Bukhari no. 7152).
gambaran sebantar
malam bagi orang
orang yang
bertanya dengan
pertanyaan yang
tidak manuk akal
THANK YOU
TO SEE THIS PRESENTATION

You might also like