Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

Vol x, No x (2020), x-x

ISSN 2301-5683 (print)


DOI:

Available Online at http://journal.umgo.ac.id/index.php/madu

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU


PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA IBU BEKERJA DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS TILANGO

The Relationship Between Knowledge And Attitudes And Exclusive Breastfeeding


Behavior Of Working Mothers
1YuliandaryYunus, 2Tressan Eka Putri S. Katili,
12Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Gorontalo

(liayunus503@gmail.com)

ABSTRACT

The results of Riskesdas in 2018, exclusive breastfeeding rates for infants aged 0-6 months only
reached 37.3%. The lowest achievement of exclusive breastfeeding in Gorontalo was found in the
area of Tilango Primary Health Center (PHC) which was 35.38%. One of the reasons for not
achieving exclusive breastfeeding was the lack of knowledge and understanding of lactation
procedures that affected the behavior of mothers in exclusive breastfeeding. The purpose of this
study is to determine the relationship between knowledge and attitudes and exclusive
breastfeeding behavior of working mothers in the area of Tilango PHC. This research was a
correlation study using a cross sectional approach. The sample was 52 people which was taken
by using saturated sampling techniques. The results of statistical tests were indicated by the
significance value (p = 0.000 <0.05) and contingency coefficient (0.656). Some respondents with
sufficient attitudes had sufficient behavior in exclusive breastfeeding. The statistical test results
were indicated by the significance value (p = 0.001 <0.05) and contingency coefficient (0.458).
The conclusion of the study states that there is a relationship between knowledge and attitude and
exclusive breastfeeding behavior of working mothers in the area of Tilango PHC
Keywords: Knowledge, Attitude, exclusive breastfeeding behavior

ABSTRAK

Hasil Riskesdas tahun 2018 angka pemberian ASI eksklusif pada bayi berumur 0-6 bulan hanya
mencapai angka 37,3%. Penyebab tidak tercapainya ASI eksklusif adalah kurangnya pengetahuan
dan memahami tata laksana laktasi yang mempengaruhi perilaku ibu dalam pemberian ASI
eksklusif. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan
perilaku pemberian ASI eksklusif pada ibu bekerja di wilayah kerja Puskesmas Tilango. Jenis
penelitian ini yaitu studi korelasi menggunakan pendekatan cross sectional, besar sampel yang
digunakan sebanyak 52 orang, dengan teknik pengambilan sampel sampel jenuh, analisis data
menggunakan spearman rank. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa Sebagian besar
responden memiliki pengetahuan cukup dengan kategori perilaku cukup, hasil uji statistik
ditunjukkan dengan nilai significancy (p = 0,000 < 0,05) dan contingency coefficient (0,656).
Sebagian responden dengan sikap cukup memiliki perilaku cukup dalam pemberian ASI
eksklusif, hasil uji statistik ditunjukkan dengan nilai significancy (p = 0,001 < 0,05) dan
contingency coefficient (0,458). Kesimpulan penelitian ada hubungan pengetahuan dan sikap
dengan perilaku pemberian ASI eksklusif pada ibu bekerja di wilayah kerja Puskesmas Tilango.

Copyright © 2020, Madu Jurnal Kesehatan, Under the license CC BY-SA 4.0
ISSN: 2301-5683 (Print) 1
Vol x, No x (2020), x-x
ISSN 2301-5683 (print)
DOI:

Available Online at http://journal.umgo.ac.id/index.php/madu

Saran bagi tenaga kesehatan untuk meningkatkan program khusus untuk konseling ASI Eksklusif
agar dapat meningkatkan cakupan ASI Eksklusif.
Kata Kunci: Pengetahuan, sikap, pemberian ASI ekslusif

PENDAHULUAN terpenting dalam pemberian ASI adalah sikap


Kenaikan kualitas SDM (Sumber Daya aktual ibu dan petugas kesehatan.4
Manusia) berawal dari masih dalam Pemerintah telah mengeluarkan
kandungan, pada masa bayi, anak usia dini, dan kebijakan untuk memperluas cakupan ASI
sejak masa kanak-kanak hingga dewasa. Jika eksklusif di Indonesia. PP No 33 thn 2012
bayi tidak mendapat ASI, ia akan mengalami mengarahkan pemda dan pihak swasta agar
gangguan pencernaan dan daya tahan tubuh bekerja sama memberi dukungan pemberian
untuk melawan penyakit akan berkurang. Oleh ASI secara eksklusif dan inisiasi menyusui dini
karena itu, ketika dewasa, mereka lebih rentan (IMD). Pemberian ASI secara eksklusif dan
terhadap penyakit dan infeksi, lebih rentan IMD tujuannya agar terpenuhinya gizi bayi
terkena diare, dan lebih besar kemungkinannya yang dibutuhkan dan menghindari bayi kurang
mengalami obesitas.1 gizi.5
Sebuah studi Organisasi Kesehatan Peran Petugas Promosi Kesehatan di
Dunia (WHO) tahun 2019 menemukan bahwa Puskesmas adalah memberi sosialisasi
hanya sekitar 42 bayi berusia 0 hingga 6 bulan terhadap masyarakat perihal pentingnya
di dunia yang diberikan ASI secara eksklusif. pemberian ASI secara eksklusif melalui
Dari hasil Survei Kesehatan Dasar (Riskusdas) program sosialisasi di Puskesmas dan di
tahun 2018, nilai pemberian ASI secara Posyandu.6
eksklusif bayi yang berusia 0 hingga 6 bulan Penelitian ini bertujuan untuk
hanya 37,8%. Angka pemberian ASI eksklusif mengetahui faktor apa saja yang
terendah di Nusa Tenggara Barat (81,46%), mempengaruhi kegagalan pemberian asi secara
disusul Gorontalo(53,6%).2 eksklusif pada ibu yang bekerja. Mengingat
Tahun 2022, bayi yang mendapat ASI masalah tentang ASI eksklusif sampai dengan
eksklusif di Provinsi Gorontalo sebanyak 53,6 saat ini masih tetap menonjol, diharapkan
bayi, masih belum sesuai dengan capaian SPM dengan adanya penelitian ini menampilkan
(Standar Pelayanan Minimum) sebesar 80%. beberapa faktor yang menjadi penyebab
Tingkat pemberian tertinggi ASI Eksklusif di gagalnya ibu bekerja dalam memberikan ASI
Kota Gorontalo dengan total prevalensi sebesar secara eksklusif.
58,1%, dan tingkat terendah pemberian ASI
Eksklusif terdapat di Kabupaten Bone Bolango BAHAN DAN METODE
dan total prevalensi sebesar 27,8%. Puskesmas Penelitian ini adalah penelitian
Tilango di Kabupaten Gorontalo merupakan kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif
puskesmas yang memiliki angka prevalensi korelasional. Metode ini dipakai guna
ASI eksklusif terendah yaitu sebesar 35,38% di menjelaskan hubungan tingkat pengetahuan
Provinsi Gorontalo.3 Kurangnya pengetahuan dan sikap serta perilaku pemberian ASI secara
dan pemahaman mengenai manajemen Eksklusif pada ibu yang bekerja di wilayah
menyusui yang tepat juga berpengaruh kerja Puskesmas Tilango.
perilaku ibu dalam memberikan ASI. Faktor Cross-sectional adalah pendekatan
yang digunakan karena penelitian yang belajar

Copyright © 2020, Madu Jurnal Kesehatan, Under the license CC BY-SA 4.0
ISSN: 2301-5683 (Print) 2
Vol x, No x (2020), x-x
ISSN 2301-5683 (print)
DOI:

Available Online at http://journal.umgo.ac.id/index.php/madu

dinamika korelasi faktor risiko dengan Kurang 10 19,2


outcome melalui pendekatan simultan,
observasi, dan pengumpulan data (point time Berdasarkan 1.1, sebagian besar responden (28
apporoach). Populasi penelitian ini terdiri dari orang atau 53,8%) mempunyai tingkat
52 responden, ibu yang bekerja daan memiliki pengetahuan cukup. Pengetahuan menjelaskan
bayi di atas usia 6 bulan di Puskesmas Tilango. keberadaan sesuatu dan diperoleh sehari-hari
Teknik sampel yang digunakan adalah atau sehari-hari melalui pengalaman,
pengambilan sampel jenuh, dimana Sampel kesadaran, informasi, dll.
jenuh adalah teknik pengambilan sampel yang
jumlah sampelnya sesuai dengan populasi. 2. Sikap
Penggabungan sampel dilakukan karena Tabel 1.2 Distribusi Frekuensi Sikap
jumlah responden dalam populasi kurang dari Responden Hasil Penelitian di Puskesmas
100.6 Penulis menggunakan kuesioner tertutup Tilango
menjadi instrument dalam penelitian ini, dan
Frekuensi
mempunya 38 pertanyaan. Sikap Persentase (%)
(n=52)
Analisis univariat dan bivariat adalah
analisis statis pada penelitian. Analisis Baik 27 51,9
univariat dalam penelitian ini memiliki tujuan Cukup 22 42,3
guna mengetahui bagaimana pengetahuan, Kurang 3 5,8
sikap, dan perilaku ibu tentang pemberian ASI Sumber : Data Primer, 2022
secara eksklusif. 7 Analisis bivariat penelitian Tabel 1.2 menampilkan bahwa
bertujuan agar mengetahui ada tidaknya banyaknya responden (total 27 atau 51,9%)
hubungan antara pengetahuan dan sikap mempunyai sikap baik terhadap pemberian
(variabel bebas) dengan perilaku (variabel ASI eksklusif. Sikap yang diterima dari
terikat) dalam memberikan ASI secara pengalaman secara langsung akan memberi
eksklusif pada ibu bekerja di wilayah kerja pengaruh terhadap perilaku. Pengaruh secara
Puskesmas Tilango. Analisis yang digunakan langsung tersebut kemungkinan besar akan
adalah korelasi SPerman rank untuk menguji berbentuk tindakan yang baru disadari apabila
apakah dua variabel berhubungan dengan lingkungan dan keadaan memungkinkan.
menggunakan tipe data ordinal dan datanya Dalam percakapan ini, orang mengembangkan
tidak harus berdistribusi normal.8 model sikap yang tertentu terhadap objek
psikologis.
HASIL
1. Pengetahuan
Tabel 1.1 Frekuensi Pengetahuan 3. Hubungan pengetahuan ibu dan
Responden pada Hasil Penelitian di perilaku pemberian ASI eksklusif
Puskesmas Tilango Hasil dari uji rank spearman diperoleh
koefisien korelasi sebesar 0,656 yang
Frekuensi Persentase
Pengetahuan menunjukkan kuat hubungan dan korelasi
(n=52) (%)
positif antara pengetahuan dan perilaku dalam
Baik 14 26,9
memberikan ASI eksklusif kepada ibu yang
Cukup 28 53,8
bekerja di Puskesmas Tilango.
Sumber : Data Primer, 2022

Copyright © 2020, Madu Jurnal Kesehatan, Under the license CC BY-SA 4.0
ISSN: 2301-5683 (Print) 3
Vol x, No x (2020), x-x
ISSN 2301-5683 (print)
DOI:

Available Online at http://journal.umgo.ac.id/index.php/madu

Tabel 1.3 Hubungan Pengetahuan ibu dengan perilaku pemberian ASI Eksklusif
pada ibu bekerja di Puskesmas Tilango
Perilaku Total P.Value CC
Pengetahuan Baik Cukup Kurang
F % F % F % F %
Baik 11 21,2 3 5,8 0 0 14 26,9
Cukup 2 3,8 23 44,2 3 5,8 28 53,8 0,000 0,656
Kurang 1 1,9 4 7,7 5 9,6 10 19,2
Sumber : Data Primer 2022
Tabel 1.3, mayoritas responden menunjukkan bahwa ada hubungan positif
mempunyai pengetahuan cukup dan perilaku dengan kekuatan korelasi kuat antara
menyusui lengkap dalam kategori cukup. pengetahuan dan perilaku ibu yang bekerja di
Berjumlah 23 orang (44,2%). Hasil uji Puskesmas Tillango yang hanya memberi ASI
Spearmen Rank diperoleh nilai koefisien Ada eksklusif.
korelasi positif sebesar 0,656 yang

4. Hubungan Sikap ibu dengan perilaku


pemberian ASI Eksklusif

Tabel 1.4 Hubungan sikap ibu dengan perilaku pemberian ASI eksklusif pada ibu bekerja
di Puskesmas Tilango
Perilaku
Total
Sikap Baik Cukup Kurang P.Value CC
F % F % F % F %
Baik 13 25 11 21,2 3 5,8 27 51,9
Cukup 1 1,9 18 34,6 3 5,8 22 42,3 0,001 0,458
Kurang 0 0,0 1 1,9 2 3,8 3 5,8
Sumber : Data Primer 2022
Tabel 4.8, terdapat 18 responden kurang dari batas error 0,05 (p-value<0,05),
(34,6%) yang mempunyai sikap sesuai sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Sikap
terhadap perilaku pemberian ASI eksklusif dan dan perilaku ibu yang memberikan ASI
termasuk dalam kategori “sesuai”. Ada Eksklusif pada ibu bekerja di Puskesmas
korelasi positif yang cukup kuat antara sikap Tillango. Dari hasil tersebut disimpulkan
dan perilaku terhadap memberikan ASI secara adanya hubungan sikap dengan perilaku ibu
eksklusif kepada ibu bekerja di Puskesmas bekerja dalam memberikan ASI secara
Tilango, menurut uji Spearmen Rank, dengan Eksklusif di Puskesmas Tilango.
koefisien korelasi 0,458. Hasil uji korelasi
juga menunjukkan p-value sebesar 0,001
mempengaruhi kemudahan ibu dalam
PEMBAHASAN pemahaman dan penyerapan informasi tentang
10
Pengetahuan seorang ibu tentang ASI eksklusif. Pengetahuan bisa diartikan
menyusui bayinya dan pemberian ASI yang hasil pengetahuan yang terjadi setelah manusia
berkualitas mempengaruhi persepsinya mempersepsikan suatu benda tertentu yaitu
terhadap manfaat dan pentingnya ASI bagi melihat, merasakan, dan sentuhan.2
bayinya.9 Pengetahuan yang maju juga

Copyright © 2020, Madu Jurnal Kesehatan, Under the license CC BY-SA 4.0
ISSN: 2301-5683 (Print) 4
Vol x, No x (2020), x-x
ISSN 2301-5683 (print)
DOI:

Available Online at http://journal.umgo.ac.id/index.php/madu

Pengetahuan seorang ibu tentang ASI Dalam proses pembelajaran yang


Eksklusif dapat dikatakan kesan dan menyertai perkembangan kehidupan,
pemahaman ibu setelah mempersepsikan perspektif manusia diperoleh. Perasaan
objek-objek yang berkaitan dengan ASI seseorang terhadap sesuatu dapat digambarkan
Eksklusif yang membentuk tingkat sebagai menyukai, mendukung, atau tidak
11
pengetahuan ibu. mendukung.16
Pendidikan mempengaruhi proses Berdasarkan penelitian Yuliana
pembelajaran. Semakin tinggi pendidikan (2013), ditemukan banyak sikap dan keyakinan
seseorang maka semakin mudah memperoleh yang tidak memiliki dasar terhadap pentingnya
informasi. 12 Banyaknya info yang diterima, ASI sehingga mengakibatkan ibu tidak dapat
maka makin banyak juga pengetahuan yang memberikan ASI secara eksklusif dalam waktu
dimiliki tentang informasi kesehatan. 6 bulan.
Keterkaitan Pengetahuan dengan Pendidikan Sebagian besar, ibu tidak menyusui
sangat kuat, dan diharapkan bagi mereka yang karena ketakutan yang tidak beralasan bahwa
telah mengenyam pendidikan tinggi ASI mereka tidak mencukupi atau berkualitas
mempunyai pengetahuan yang lebih luas.13 buruk, menyusui terlambat dan kolostrum
Hal tersebut memberi dukungan pada terbuang, teknik menyusui yang salah, dan
pengetahuan sebelumnya bahwa Pendidikan kebutuhan air bayi yang tinggi.17
mempengaruhi pembentukan pengetahuan. Ini karena, menurut penelitian
Tingkatan pendidikan ini mempengaruhi pola sebelumnya, mulai memberikan MP-Asi pada
pikir seseorang dalam menerima hal-hal baru. bayi saat berusia dibawah enam bulan adalah
Banyaknya informasi, pengetahuan salah satu faktor yang menyebabkan bayi sulit
dan konsep yang baru diterima ibu akan mendapatkan ASI eksklusif. Selain itu, ada
memberikan peningkatan pada pengalaman persepsi dan masalah yang terkait dengan
meraka. Mayoritas responden pada penelitian pemberian ASI yang menyatakan bahwa
ini adalah ibu-ibu dengan pendidikan tinggi pemberian ASI eksklusif belum optimal.19
sebesar 98,1%.14 Pengetahuan tentang ASI dapat
Menurut Green, usia seseorang juga memengaruhi perilaku ibu saat memberi ASI
mempengaruhi pengetahuan juga. Kelompok secara eksklusif. Pengetahuan yang lebih baik
umur yang dominan dalam penelitian ini tentang ASI dapat memengaruhi perilaku ibu
adalah antara 20 dan 35 tahun yaitu sebesar saat memberi ASI eksklusif.20
80,8%. Daya tangkap dan pola pikir dapat Hasil dari penelitian ini menunjukkan
dipengaruhi oleh usia seseorang. Seiring bahwa responden yang mempunyai
bertambahnya usia, pemahaman dan pola pengetahuan yang cukup cenderung
berpikir kita berkembang, dan memungkinkan melakukan tindakan menyusui yang baik, dan
memperoleh pengetahuan yang lebih baik.2 untuk responden yang memiliki pengetahuan
Pada usia paruh baya, seseorang lebih kurang tinggi, cenderung melakukan tindakan
siap untuk beradaptasi dengan usia tua dan yang buruk. Hal ini menunjukkan bahwa
lebih aktif terlibat dalam masyarakat dan pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh
kehidupan sosial. Usia meningkatkan jumlah tingkat pendidikan mereka.
informasi yang dimiliki dan dipelajari. Dengan Penelitian sebelumnya mendukung
kata lain, pengetahuan masyarakat tumbuh temuan baru. Hasil penelitian menunjukkan
bersamaan dengan usia.15 bahwa pengetahuan memiliki peran dalam
perilaku ibu. Jika ibu tahu perihal ASI

Copyright © 2020, Madu Jurnal Kesehatan, Under the license CC BY-SA 4.0
ISSN: 2301-5683 (Print) 5
Vol x, No x (2020), x-x
ISSN 2301-5683 (print)
DOI:

Available Online at http://journal.umgo.ac.id/index.php/madu

eksklusif, mereka dapat lebih memahami diyakini masyarakat, iipendidikan, dan


dampak positif dan negatif dari ASI eksklusif. sosialiekonomi.
Pemahaman inilah yang memicu ibu untuk bisa Tak hanya itu, perilaku dan
memberi ASI eksklusif kepada bayi mereka..21 sikapiperilaku tenaga kesehatan juga
Pengetahuan merupakan landasan dipengaruhi oleh faktor penguat yang
dalam membentuk perilaku kesehatan. Hal mendorong perilaku pemberian ASI eksklusif.2
tersebut berkesinambungan dengan teori Penelitian yang dilakukan menemukan
Green, yang mengatakan bahwa pengetahuan sikap dan keyakinan yang tanpa dasar terhadap
mempunyai pengaruh terhadap perilaku pentingnya ASI dan mengakibatkan ibu harus
kesehatan seseorang dan dapat diartikan berhenti memberikan ASI eksklusif selama
sebagai kebutuhan untuk memiliki enam bulan. Secara umum, alasan ibu tidak
pengetahuan yang cukup untuk melakukan menyusui semata-mata karena ketakutan yang
tindakan yang tepat.11 tidak berdasar bahwa ASI yang diproduksi
Penelitian (Wijaya, 2018) juga kurang atau kualitasnya buruk, keterlambatan
menyampaikan bahwa adanya korelasi yang inisiasi menyusui dan kolostrum yang
signifikan antara sikap ibu dalam memberikan terbuang, cara menyusui yang salah, dan bayi.
ASI secara eksklusif, dan perilaku mereka haus dan membutuhkan cairan lain untuk
sebagai faktor penentu siap atau tidaknya ibu diminum.15 Tidak hanya itu, minimnya
dalam pemberian ASI secara eksklusif. Ibu dukungan layanan kesehatan dan marketing
dengan sikap yang kompoten terhadap susu formula sebagai pengganti ASI menjadi
pemberian ASI secara eksklusif bisa lebih hambatan ibu dalam menyusui bayinya secara
konsisten dalam bertindak.12 eksklusif.
Proses belajar mempengaruhi Lingkungan social yang kompleks
pembentukan sikap, dan sarana belajar menjadi bagian yang melatar belakangi
berubah. Pembelajaran bertujuan untuk pemberian ASI secara eksklusif dan norma
mengubah satu atau lebih aspek: kognitif, lebih bernilai dari pertimbangan sikap dalam
afektif, psikomotorik, atau dialogis, tergantung pengambilan keputusaniuntuk menerapkan
pada tujuan pembelajaran. Individu juga dapat ASI secara eksklusif. Hasil dari penelitian ini
mencapai perubahan ini melalui lembaga menunjukkan bahwa keinginan sebagai
pendidikan. Sikap berasal dari pengetahuan determinan pemberian ASI tidak akan cukup
dan pengalaman dari luar, bukan dari diri kuat jika tidak dipengaruhi oleh elemen
seseorang sendiri; itu pandangan atau reaksi potensial seperti dukungan sosial sebagai
seseorang yang pikirannya tertutup pada determinan pemberian ASI dan norma
rangsangan atau objek tertentu. Perubahan subyektif mengenai pemberian ASI.16
sikap dicapai melalui proses pembelajaran.14 Hasil dari penelitian ini menunjukkan
Green mengemukakan beberapa faktor bahwa kurangnya sikap juga menyebabkan
yang berpengaruh terhadap pengetahuan: perilaku buruk. Sesuai dengan penelitian yang
faktor predisposisi, faktor pemungkin, dan dilakukan Wijaya sebelumnya mengemukakan
faktor penguat. Faktor predisposisi adalah bahwa faktor yang menyebabkan gagalnya ASI
pengetahuan dan sikap masyarakat tentang eksklusif adalah pengenalan MP-Asi saat bayi
kesehatan, kebiasaan, dan kepercayaan berusia dibawah 6 bulan.
mengenai masalah kesehatan, nilai-nilai yang

Copyright © 2020, Madu Jurnal Kesehatan, Under the license CC BY-SA 4.0
ISSN: 2301-5683 (Print) 6
Vol x, No x (2020), x-x
ISSN 2301-5683 (print)
DOI:

Available Online at http://journal.umgo.ac.id/index.php/madu

KESIMPULAN DAN SARAN Tilango. Terminologi pengetahuan, sikap dan


Tujuan penelitian adalah untuk perilaku mengenai manfaat menyusui, akibat
diketahuinya hubungan antara pengetahuan pemberian ASI non-eksklusif, cara menyimpan
dan sikap terhadap perilaku pemberian ASI ASI dan cara memompa ASI agar terpenuhinya
eksklusif pada ibu bekerja di Puskesmas pemberian ASI secara eksklusif.
Tillango. Hasil uji analisis dengan Spearmen Di Puskesmas Tillango, bidan
rank memperlihatkan terdapat hubungan antara khususnya dapat memperluas pengetahuannya
pengetahuan dan perilaku ibu bekerja dalam dengan mengikuti pelatihan dan seminar
memberikan ASI Eksklusif di Puskesmas tentang ASI eksklusif, dan staf promosi
Tillango. kesehatan serta ahli gizi dapat membantu ibu
Berdasarkan hasil penelitian secara memahami pentingnya ASI eksklusif. Program
keseluruhan, ada pandangan yang dijadikan konseling khusus menyusui eksklusif dapat
sebagai saran peneliti, antara lain: Diharapkan ditingkatkan.
info tentang ASI eksklusif bisa lebih
ditingkatkan pada ibu hamil di Puskesmas

DAFTAR PUSTAKA
1. Yunus Y, Ratrikaningtyas PD, Ernawati D. Determinants of Unsuccesful Exclusive
Breastfeeding - a Scoping Review. Eur J Public Heal Stud. 2021;4(2):59–75.
2. Santacruz-Salas E, Aranda-Reneo I, Segura-Fragoso A, Cobo-Cuenca AI, Laredo-
Aguilera JA, Carmona-Torres JM. Mothers’ expectations and factors influencing
exclusive breastfeeding during the first 6 months. Int J Environ Res Public Health.
2020;17(1):3–5.
3. Dinas kesehatan Gorontalo. Kesehatan. Tinjauan-Pustaka-Kesehatan-Adalah.
2021;3:103–11.
4. Yunitasari E, Triningsih A, Pradanie R. Analysis of Mother Behavior Factor in Following
Program of Breastfeeding Support Group in the Region of Asemrowo Health Center,
Surabaya. NurseLine J. 2020;4(2):94.
5. Awaliyah SN, Rachmawati IN, Rahmah H. Breastfeeding self-efficacy as a dominant
factor affecting maternal breastfeeding satisfaction. BMC Nurs. 2019;18(Suppl 1):1–7.
6. Jama A, Gebreyesus H, Wubayehu T, Gebregyorgis T, Teweldemedhin M, Berhe T, et al.
Exclusive breastfeeding for the first six months of life and its associated factors among
children age 6-24 months in Burao district, Somaliland. Int Breastfeed J. 2020;15(1):1–8.
7. Rochma E, Rohman R, Ansori W, Aiyanto F, Muthmainah Q, Dewi Suciningtyas P. Effect
Of Seft Giving (Spiritual Emotional Freedom Technique) On The Level Of Anxiety Of
Covid 19 Patients In The Edelweis Isolation,Orthopedic Hospital Prof. Dr. R.
Soeharsosurakarta. Int J Sci Technol Manag. 2023;4(4):780–4.
8. Purnama AS, Makkawaru Z, Tira A. Analisis Yuridis Perjanjian Gadai Tanah Menurut
Undang-Undang Nomor. 56/PRP/1960 Di Desa Parasangang Beru Kecamatan Turatea
Kabupaten Jeneponto. Clavia J Law. 2020;18(1):67–74.
9. Alianmoghaddam N, Phibbs S, Benn C. Reasons for Stopping Exclusive Breastfeeding
Between Three and Six Months: A Qualitative Study. J Pediatr Nurs [Internet].
2018;39:37–43. Available from: https://doi.org/10.1016/j.pedn.2018.01.007
10. Chen J, Xin T, Gaoshan J, Li Q, Zou K, Tan S, et al. The association between work related
factors and breastfeeding practices among Chinese working mothers: A mixed-method
approach. Int Breastfeed J. 2019;14(1):1–13.
11. Nabatanzi M, Seruwagi GK, Tushemerirwe FB, Atuyambe L, Lubogo D. “Mine did not
breastfeed”, mothers’ experiences in breastfeeding children aged 0 to 24 months with oral

Copyright © 2020, Madu Jurnal Kesehatan, Under the license CC BY-SA 4.0
ISSN: 2301-5683 (Print) 7
Vol x, No x (2020), x-x
ISSN 2301-5683 (print)
DOI:

Available Online at http://journal.umgo.ac.id/index.php/madu

clefts in Uganda. BMC Pregnancy Childbirth. 2021;21(1):1–9.


12. Emmott EH, Page AE, Myers S. Typologies of postnatal support and breastfeeding at two
months in the UK. Soc Sci Med [Internet]. 2020;246(September 2019):112791. Available
from: https://doi.org/10.1016/j.socscimed.2020.112791
13. Al Dasoqi K, Safadi R, Badran E, Basha AS, Jordan S, Ahmad M. Initiation and
continuation of breastfeeding among jordanian first-time mothers: A prospective cohort
study. Int J Womens Health. 2018;10:571–7.
14. Susiloretni KA, Hadi H, Blakstad MM, Smith ER, Shankar AH. Does exclusive
breastfeeding relate to the longer duration of breastfeeding? A prospective cohort study.
Midwifery [Internet]. 2019;69:163–71. Available from:
https://doi.org/10.1016/j.midw.2018.11.008
15. Giannì ML, Lanzani M, Consales A, Bestetti G, Colombo L, Bettinelli ME, et al.
Exploring the Emotional Breastfeeding Experience of First-Time Mothers: Implications
for Healthcare Support. Front Pediatr. 2020;8(May):1–7.
16. Lechosa-Muñiz C, Paz-Zulueta M, Sota SM, de Adana Herrero MS, del Rio EC, Llorca J,
et al. Factors associated with duration of breastfeeding in Spain: A cohort study. Int
Breastfeed J. 2020;15(1):1–9.
17. Salih M. Relactation in lactation failure and low milk supply. Sudan J Paediatr.
2018;18(1):39–47.
18. Jamie K, McGeagh L, Bows H, O’Neill R. ‘I just don’t think it’s that natural’: adolescent
mothers’ constructions of breastfeeding as deviant. Sociol Heal Illn. 2020;42(7):1689–
708.
19. Gianni ML, Bettinelli ME, Manfra P, Sorrentino G, Bezze E, Plevani L, et al.
Breastfeeding difficulties and risk for early breastfeeding cessation. Nutrients.
2019;11(10):1–10.
20. Brown LJ, Sear R. Are mothers less likely to breastfeed in harsh environments? Physical
environmental quality and breastfeeding in the Born in Bradford study. Matern Child Nutr.
2019;15(4).
21. Ayton JE, Tesch L, Hansen E. Women’s experiences of ceasing to breastfeed: Australian
qualitative study. BMJ Open. 2019;9(5).

Copyright © 2020, Madu Jurnal Kesehatan, Under the license CC BY-SA 4.0
ISSN: 2301-5683 (Print) 8

You might also like