Kontribusi Teknologi Informasi Dan Komunikasi Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

Copyright © Hasriadi et al.

2021
Jurnal Konsepsi, Vol.10, No. 3, November 2021

Kontribusi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam


Meningkatkan Motivasi Belajar

1
Hasriadi, 2Sudirman, 3Arifuddin

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri Palopo123

hasriadi@iainpalopo.ac.id, 2sudirmansosiologi@iainpalopo.ac.id, 3arifuddin_arif@iainpalopo.ac.id


1

Abstract
Information and communication technology is a basic need in people's lives, including
aspects of educational activities. Information and communication technology as a need to
drive motivation in learning activities. Motivation in learning activities is a very important
dynamic aspect. The lack of achievement of students / students is not due to minimal
abilities but efforts to direct all abilities that are not optimal. This descriptive qualitative
research with literature study method examines various reference books, regulations, and
journals that are relevant to the research topic. This study captures and describes the
concept and model of the contribution of information and communication technology in
increasing learning motivation for students in higher education. Students learn based on
various sources, namely utilizing ICT (Information and Communication Technology) in the
learning process. This study found that the contribution of ICT (Information and
Communication Technology) in learning: 1) arouse motivation and change student attitudes,
2) be interesting and not boring, 3) facilitate the presentation of material, 4) facilitate task
completion, 5) can learn from anywhere , 6) as evidence that knowledge is broad, 7) learn
more freely, and 8) Increase creativity and independence.
Keywords: Information and Communication Technology, Student motivation

Introduction
Kebutuhan manusia terhadap teknologi infomasi dan komunikasi (TIK) terus meningkat,
termasuk dalam aspek kegiatan pendidikan. Kehadiran TIK memberikan kemudahan dalam
mengakses berbagai kebutuhan pembelajaran. Sehingga memungkinkan mahasiswa belajar
berbasis aneka sumber. Artinya mahasiswa dapat belajaran dengan siapa saja, kapan, dan
dimana saja. (Kwartolo, 2010: 15-43) Salah satu solusi agar mahasiswa dapat belajar berbasis
aneka sumber yakni memanfaatkan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) dalam proses
pembelajaran.
Kehadiran TIK membawa pengaruh positif dan pengaruh negatif. Menurut Mukaromah
pengaruh postif TIK yakni informasi terbuka dan tersebar keseluru penjuruh dunia dengan cepat.
Pengaruh negatif TIK yakni terjadinya pergeseran nilai dan moral yang bertentangan dalam
kehidupan masyarakat. Sehingga pendidikan perlu mengantisipasi pergeseran nilai tersebut,
serta memaksimalkan pemanfaatan TIK dalam menyiapkan SDM yang berkualitas dan berdaya
sain global. (Mukaromah: 2020: 175-182).

https://p3i.my.id/index.php/konsepsi
294
Jurnal Konsepsi, Vol.10, No. 3, November 2021
pISSN 2301-4059
eISSN 2798-5121

Problem penggunaan teknologi informasi dan komunikasi di dunia pendidikan adalah


kurangnya sarana dan prasarana di sekolah/perguruan tinggi, serta kurangnya tenaga pendidik
yang bisa menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan kemampuan
penggunaan TIK bagi siswa/mahasiswa (Asmaningrum, 2018: 048-061). Selain itu, jumlah
kumputer yang masih kurang juga merupakan hambatan bagi setiap siswa/mahasiswa dalam
menemukan topik yang membutuhkan penggunaan Internet. Kendala lainnya adalah kendala bagi
guru untuk belajar menggunakan powerpoint dan video edukasi karenajumlah LCD proyektor
masih belum mencukupidi setiap kelas (Mukaromah, 2020: 175-182).
Motivasi untuk pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi bagi siswa/mahasiswa dan
guru/dosen yang masih kurang menjadi salah satu kendala dalam pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi (TIK) dalam meningkatkan motivasi siswa/mahasiswa (Mukaromah,
2020: 175-182). Mahasiswa yang telah pandai dalam menggunakan komputer akan bertambah
lancar untuk berpartisipasi dalam pembelajaran serta akan lebih memiliki motivasi untuk mencari
ilmu yang bertambah banyak. Begitupun dengan keahlian teknologi informasi dan komunikasi
bagi pendidik.
Kurangnya kompentensi pendidik dalam penggunaan alat teknologi informasi dan komunikasi
diakibatkan oleh faktor usia. Sementara seorang guruharus mampu menggunkan alat teknologi
informasi dan komunikasi dalam proses pembelajaran sebagai inovatif. Oleh Karena itu, dengan
penggunaan TIK dalam proses pembelajaran mesti dilakukan agar semangat peserta didik dalam
menuntutilmu makin bertambah dan tujuan pembelajaran berhasil. Penugasan seorang guru
tidak dapat tergantikan sehingga imajinasi seorang pengajar diperlakukan secara total dalam
pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran (Wicaksono, 2020: 41-51).
Kampus sebagai lembaga pendidikan tinggi formal, berperan penting dalam mempersiapkan
generasi-generasi masa depan yang mampu beradaptasi terhadap perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi. Namun salah satu perspektif yang perlu dibangun adalah menjadikan
teknologi informasi dan komunikasi sebagai alat untuk memotivasi mahasiswa untuk belajar.
Untuk itu, pendidik berperan penting dalam pencapaian target pembelajaran atau tujuan
pembelajaran yang sesuai dengan standar nasional pendidikan yakni pengembangan
kemampuan dan kecakapan. Sehingga dibutukan pelibatkan teknologi informasi dan komunikasi.
Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dapat diartikan sebagai gerakan dari segala jenis
yang berkaitan dengan penanganan, pengelolaan, manipulasi, dan perpindahan data antar media.
Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran tidak dapat dibedakan dengan istilah e-learning. E-learning
adalah kerangka sekolah/perguruan tinggi yang menggunakan TIK dalam sistem
pembelajarannya (Kurniawan, 2019: 55-64).
Menurut Akbar bahwa peningkatan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa
dampak yang signifikan disegala aspek kehidupan, khususnya didalam dunia pendidikan.
Peningkatan teknologi informasi dan komunikasi didalam dunia pendidikan dapat menjadikan
perubahan yang lebih baik dari sebelumnya (Akbar, 2019).
Degeng menyebutkan bahwa kulitas pembelajaran dapat dilihat dari aspek proses dan aspek
hasilnya, prakarsa yang dilakukan oleh peserta didik dan pendidik merupakan upaya
memperbaiki kualitas proses pembelajaran (Rosyid, 2018). Pembelajaran yang berkualitas dalam
mencapai tujuan pendidikan salah satu faktor yang mempengaruhi yakni pemanfaatan TIK dalam
proses pembelajaran (Rosyid, 2018).

295
Jurnal Konsepsi, Vol.10, No. 3, November 2021
pISSN 2301-4059
eISSN 2798-5121

Motivasi dalam kegiatan pembelajaran merupakan salah satu faktor yang sangat urgen
(Arifuddin, 2019: 319-338). Menurut Wina Sanjaya bahwa motivasi dalam kegiatan pembelajaran
merupakan aspek dinamis yang sangat penting. Prestasi mahasiswa yang kurang bukan karena
kemampuan yang minim tetapi usahan mengarahkan segala kemampuannya yang tidak
maksimal disebabkan minimnya motivasi belajar (Emda, 2020: 123-140). Pandangan modern
tentang proses pembelajaran menempatkan motivasi sebagai salah satu aspek penting dalam
membangkitkan motivasi belajar siswa(Emda, 2020: 123-140).
Motivasi merupakan faktor yang sangat penting, sehingga motivasi mendorong seseorang
untuk melakukan sesuatu. Motivasi memandu latihan pembelajaran menuju tujuan yang jelas
untuk dicapai. Pendidik dituntut untuk selalu berinovasi dalam proses pembelajaran untuk
menarik minat peserta didik dan meningkatkan semangat belajarnya.
Pendidik dituntut menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dengan maksimal karena
seorang pendidiklah yang berinterkasi langsung dengan peserta didik (Mukaromah, 2020: 175-
182). Kehadiran ilmu teknologi dalam masyarakat yang begitu terbuka memungkinkan peserta
didik untuk mendapatkan informasi lebih cepat, dan jika seorang pendidik tidak dapat
menggunakan TIK dengan baik dalam pembelajaran, maka kemampuan mental peserta didik
akan lebih menonjol dari pada guru. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan seorang guru yang
memiliki kemampuan dalam memanfaatkan TIK yang cukup baik.
Penggunaaan TIK (Teknologi informasi dan komunikasi) bukan hal yang asing lagi, tetapi
penggunaan teknologi dan informasi dalam pendidikan masih sangat kurang karena pemerintah
belum mempasilitasi atau menyediakan teknologi di setiap lembaga seperti komputer untuk
setiap kelas di sekolah/kampus, jumlah LCD proyektor belum memadai.
Kendala dalam pemanfaatan TIK untuk mengembangkan motivasi belajar peserta didik secara
ideal, namun sarana dan prasarana masih belum cukup. Pendidik diminta untuk menguasai
teknologi dan penggunaannya. Realitasnya, masih banyak pengajar yang belum menguasai
perangkat teknolgi. Sehingga menjadi kendala dalam memacu mahasiswa untuk memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi.

Method
Penelitian ini menggunakan pendekatan library research (penelitian kepustakaan) yang
bersumber dari buku dan jurnal, dan menggunakan metodologi penelitian yang berusaha
menguraikan masalah yang diteliti mengenai penggunaan teknologi informasi dan komunikasi
untuk meningkatkan motivasi belajar mahasiswa. Referensi adalah sumber informasi utama saat
menulis artikel ini, termasuk buku yang dicetak secara online.

Results and Discussion


Konsep Teknologi Informasi dan Komunikasi
Teknologi adalah penerapan dari ilmu atau pengetahuan lain yang terorganisir ke dalam
tugas-tugas praktis (Riyana, 2008). Teknologi digunakan untuk menangani berbagai masalah
dalam kehidupan kita sehari-hari. Tidak sulit untuk menggambarkan teknologi sebagai prodak,
siklus, atau organisasi (Anshori, 2017). Sedangkan Informasi adalah sesuatu yang belum
tertangani dan tidak dapat dimanfaatkan sebagai alasan kuat untuk menetapkan suatu pilihan.
Komunikasi adalah demonstrasi yang menghubungkan antara pengirim dan penerima, dengan

296
Jurnal Konsepsi, Vol.10, No. 3, November 2021
pISSN 2301-4059
eISSN 2798-5121

bantuan pesan; pengirim dan penerima memiliki beberapa kesamaan pertemuan yang memberi
makna pada gambar yang dikirim oleh sumberdan diterima oleh penerima (Eni Fariyatul, 2017).
Teknologi informasi dan komunikasi merupakan alat yang digunakan untuk mengolah data,
termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam
berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan,
akurat dan tepat waktu (Wardiana, 2002).
Teknologi informasi itu meliputi teknologi komputer, dan teknologi komunikasi yang akan
digunakan untuk memproses dan menyebarkan data, baik itu finansial maupun non finansial.
Sehingga dapat dikatakan bahwa teknologi informasi adalah sepenuhnya yang menggabungkan
teknik atau perangkat yang digunakan untuk memperoleh informasi, memproses dan mengirim
atau menyajikan secara elektronik ke dalam data dalam pengaturan yang berbeda yang
menguntungkan pemakainya (Ningrum, 2018).
Teknologi informasi diartikan sebagai teknologi yang menggabungkan komputer dengan jalur
transmisi data berkecepatan tinggi, transmisi informasi, suara dan video. (Saufik, 2021: 1-65).
Definisi ini menunjukkan bahwa dalam teknologi data pada dasarnya ada dua bagian, yaitu
teknologi PC dan teknologi korespondensi.
Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) adalah beragam set alat teknologi dan sumber daya
yang digunakan untuk berkomunikasi dan menciptakan, menyebarkan, menyimpan dan
mengolah informasi. Dari definisi tersebut TIK mencakup radio, televise, video, DVD, telepon,
sistem satelit, computer, dan perangkat keras jaringan dan perangkat lunak, serta peralatan dan
jasa terkait dengan teknologi, seperti videoconferencing dan surat elektronik (Huda, 2020: 121-
125).
Teknologi informasi dan komunikasi adalah sebuah perangkat yang diidentik dengan
penanganan dan penyampaian berbagai informasi, termasuk informasi tentang dunia
pendidikan. TIK di zaman sekarang tidak hanya terbatas pada komputer dan internet saja, akan
tetapi semua jenis media informasi dan komunikasi yang berbasis online maupun offline
(Albantany, 2021: 121-140). Begitu pun dengan konten TIK memiliki keragaman, misalnya
berbasis teks, gambar, suara, video, gerakan, rekreasi.
Berdasarkan definisi TIK yang sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa teknologi
informasi dan komunikasi (TIK) dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang sangat penting
terutamanya bagi dunia pendidikan karena TIK dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran.
Selain itu TIK juga sangat diperlukan di zaman sekarang untuk mengelolah informasi agar
informasi tersebut mudah ditemukan. TIK bukan hanya dengan komputer atau internet saja akan
tetapi semua media yang berbasis online dan offline.

Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran


Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam masyarakat sudah menjadi bagian yang
sangat penting terutamanya bagi dunia pendidikan di zaman sekarang karena dengan teknologi
informasi dan komunikasi dapat dimanfaatkan sebagai sumber pembelajaran. Situasi saat ini
internet adalah salah satu produk TIK yang menjadi perpustakaan besar di dunia pendidikan
dengan jumlah sumber data yang dapat diakses kapan dan dimana saja. Teknologi adalah bagian
dari ilmu pengetahuan yang sangat penting dan harus dikuasai oleh seorang guru dan peserta
didik (Mukaromah, 2020: 175-182).
Penggunaan teknologi informasi dapat didefinisikan sebagai pengguna sistem informasi
dalam melakukan tugas-tugas sesuai pemanfaatan yang diharapkan (Nasution, 2019: 101-114).
Pengukuran didasarkan pada intensitas penggunaan, frekuensi penggunaan, dan jumlah aplikasi
atau perangkat lunak yang digunakan. Sedangkan Penggunaan teknologi adalah yang

297
Jurnal Konsepsi, Vol.10, No. 3, November 2021
pISSN 2301-4059
eISSN 2798-5121

berhubungan dengan perilaku penggunakan teknologi untuk melakukan tugasnya (Soraya, 2018:
183-204).
Menurut Rosenberg bahwa dengan berkembangnya penggunaan TIK ada beberapa
pergeseran dalam proses pembelajaran yaitu: 1) dari ruang kelas ke dimana dan kapan saja, 2)
dari kertas ke “online” atau saluran, dan 3) dari fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja
(Rosenberg, 2001: 8).
Robin Paul Ajjelo mengemukakan secara ilustratif bahwa di masa-masa mendatang isi tas
anak sekolah/mahasiswa bukan lagi buku-buku dan alat tulis seperti sekarang ini, akan tetapi
berupa: 1) Komputer notebook dengan akses internet tanpa kabel, yang bermuatan materi-
materi belajar yang berupa bahan bacaan, materi untuk dilihat atau di dengar, dan dilengkapi
dengan kamera digital serta perekam suara. 2) Jam tangan yang dilengkapi dengan data pribadi,
uang elektronik, kode security untuk masuk rumah, kalkulator dan sebagainya. 3) Videophone
bentuk saku dengan perangkat lunak, akses internet, permainan, musik, dan T V. 4) Alat-alat
musik. 5) Alat-alat olahraga. 6) Bingkisan untuk makan siang (Hariningsih, 2005: 36). Hal itu
menunjukkan bahwa gejala kelengkapan anak sekolah/mahasiswa dimasa itu nanti berupa
perlengkapan yang bernuansa internet sebagai alat bantu belajar.
Khususnya dalam kegiatan pembelajaran, ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari
perkembangan IPTEK, yaitu: 1) Pembelajaran menjadi lebih efektif dan menarik. 2) Dapat
menjelaskan sesuatu yang sulit / Kompleks. 3) Mempercepat proses yang lama. 4)
Menghadirkan peristiwa yang jarang terjadi. 5) Menunjukkan peristiwa yang berbahaya atau
diluar jangkauan (Yohannes, 2018: 51).
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) disebut juga “media komputer” yang
dimanfaatkan sebagai media pembelajaran, baik yang bersifat disconnected maupun onweb
(Imawanty, 2019: 129-135). Media komputer sebagai media pembelajaran di sisi lain disinggung
sebagai penglihatan dan suara. Hal ini karena inovasi kapasitas gadget PC yang dapat
menggabungkan kapasitas media yang berbeda dalam satu media yang dikenal sebagai
komputer (Situmeang, 2020).
Berdasarkan penjelasan para pakar mengenai pemanfaatan tekonologi informasi, penulis
dapat menyimpulkan bahwa pemanfaatan teknologi informasi telah di zaman ini yang sudah
dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran seperti menggunkan radio, telefon, komputer,
dan televisi. Berbeda dengan revolusi pertamayang hanya mengandalkan orang tua sebagai
pendidiknya.

Kontribusi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Meningkatkan Motivasi Belajar


Motivasi merupakan faktor yang sangat penting. Motivasi memberi orang dorongan untuk
bergerak. Motivasi memandu latihan pembelajaran menuju tujuan yang jelas untuk dicapai.
Motivasi belajar diharapkan dapat mendorong siswa untuk melakukan tindakan. Motivasi belajar
siswa seringkali dipengaruhi oleh banyak hal yang berbeda, salah satunya adalah teknologi yang
digunakan dalam pembelajaran, baik dari segi metode pembelajaran, teknik pengajaran maupun
materi pembelajaran (Mukaromah, 2020: 175-182).
Istilah motivasi berasal dari kata niat yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang ada di dalam
diri seseorang. Motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk
berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya.
Motivasi dapat muncul dari dalam atau dari luar individu. Dengan demikian, motivasi adalah
bagian utama dalam setiap tindakan karena tanpa motivasi, tindakan akan menjadi hampa
(Yusvidha, 2017).

298
Jurnal Konsepsi, Vol.10, No. 3, November 2021
pISSN 2301-4059
eISSN 2798-5121

Motivasi adalah serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi–kondisi tertentu, sehingga


seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu dan bila tidak suka maka akan berusaha untuk
meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu. Jadi motivasi dapat dirangsang oleh
faktor dari luar, tetapi motivasi itu tumbuh di dalam diri seseorang. Lingkungan merupakan salah
faktor dari luar yang dapat menumbuhkan motivasi dalam diri seseorang untuk belajar (Tasrim,
2020: 48-53).
Wina Sanjaya mengemukakan bahwa ada dua fungsi motivasi dalam proses pembelajaran
yaitu: 1) Mendorong mahasiswa untuk beraktivitas, 2) Sebagai pengarah (Sanjaya, 2010: 251-
252). Sedangkan menurut Varia Winarsih mengatakan bahwa pentingnya motivasi bagi siswa
adalah sebagai berikut: 1) Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses dan hasil akhir, 2)
Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar, yang dibandingkan dengan teman sebaya,
3) Mengarahkan kegiatan belajar. 4) Membesarkan semangat dalam belajar, dan 5)
Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja yang berkesinambungan
(Winarsih, 2009: 114).
Kompri mengatakan bahwa dalam proses pembelajaran motivasi baik bagi guru dan siswa
adalah sangat penting dalam mencapai keberhasilan belajar sesuai tujuan yang diharapkan.
Adapun pentingnya motivasi bagi guru adalah sebagai berikut: 1) membangkitkan, meningkatkan
dan memelihara semangat siswa untuk belajar sampai berhasil, 2) mengetahui dan memahami
keragaman motivasi di kelas, 3) meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih keragaman
peran seperti sebagai penasehat, fasilitator, instruktur, teman diskusi atau pendidik, dan 4)
memberi peluang guru untuk unjuk kerja rekayasa pedagogis (Kompri, 2016: 234).
Berdasarkan pengertian motivasi yang dijelaskan di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa
motivasi siswa adalah dorongan yang diperoleh siswa untuk bisa melakukan sesuatu yang dapat
merubah tingkah laku mereka menjadi lebih baik dari sebelumnya yaitu dengan melakukan suatu
gerakan belajar untuk mencapai suatu prestasi.
Sedangkan pengembangan TIK menurut Rosenberg bahwa dengan berkembangnya
penggunaan TIK ada beberapa pergeseran dalam proses pembelajaran yaitu: 1) dari ruang kelas
ke dimana dan kapan saja, 2) dari kertas ke “online” atau saluran, dan 3) dari fasilitas fisik ke
fasilitas jaringan kerja (Rosenberg, 2001: 8).
Pengembangan dan penerapan teknologi informasi juga bermanfaat untuk pendidikan, antara
lain: 1) munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat
Pendidikan. Seperti jaringan Internet, Lab. Komputer Sekolah/kampus dan lain-lain, 2)
munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam
proses pembelajaran, 3) sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka, 4) adanya sistem
pengolahan data hasil penilaian yang menggunakan pemamfaatan teknologi, dan 5) pemenuhan
kebutuhan akan fasilitas pendidikan dapat dipenuhi dengan cepat (Suripto, 2014: 3). Sehingga
lahirnya Teknologi Pendidikan yang mencuat saat ini, meliputi pemerataan kesempatan
memperoleh pendidikan, peningkatan mutu/kualitas, relevansi, dan efisiensi pendidikan.
Hasil dari penelitian yang ditemukan oleh Mukaromah, bahwa pemanfaatan TIK dalam sistem
pembelajaran dapat membangkitkan motivasi dan mengubah sikap siswa sehingga mereka lebih
termotivasi dalam belajar, dengan media dapat menangani kecepatan belajar dan memberikan
siswa pengalaman yang lebih maju. Temuan ini didasarkan pada hasil wawancara di mana
sebagian besar siswa menyukai belajar dengan menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi karena penggunaan TIK bagi siswa itu menarik dan tidak membosankan, misalnya
dengan penggunaan proyektor LCD untuk menjelaskan materi dan penggunaan Internet untuk
menyelesaikan tugas. Ciri-ciri siswa yang bersemangat belajar diantaranya; antusiasme untuk
berpartisipasi dalam pembelajaran, keberanian untuk menjawab pertanyaan, memberikan

299
Jurnal Konsepsi, Vol.10, No. 3, November 2021
pISSN 2301-4059
eISSN 2798-5121

pertanyaan yang tidak dapat dipahami, mengerjakan tugas dengan benar dan tepat waktu dan
dapat memecahkan masalah secara mandiri (Mukaromah, 2020: 175-182).
Arie Kurniawan mengatakan bahwa selama proses pembelajaran yang memanfaatkan TIK
siswa memiliki inspirasi belajar yang tinggi dibandingkan dengan masyarakat yang tidak
memanfaatkan TIK karena siswa menunjukkan reaksi positif ketika memanfaatkan TIK dalam
sistem pembelajaran. Reaksi positif tersebut antara lain: bersemangat, energik, memusatkan
perhatian, minat tinggi, dan dinamis dalam mengikuti pembelajaran. Reaksi ini lebih positif
dibandingkan dengan reaksi siswa saat mengikuti pembelajaran biasa. Namun, dengan
menggunakan TIK dalam pembelajaran, semua responden menyatakan bahwa sebagian besar
siswa mengalami peningkatan hasil belajar karena tertarik untuk belajar dengan menggunakan
inovasi data dan surat menyurat (Kurniawan, 2019).
Kwartolo mengemukakan dampak positif yang dirasakan oleh siswa mengenai pemanfaatan
TIK khusunya komputer dengan perangkat penyerta lainnya dalam proses belajar dan
pembelajaran antara adalah: 1) siswa dapat belajar dari mana saja, tidak harus dari guru; 2)
siswa bisa belajar dari komputer dan media-media belajar lainnya, dan 3) siswa menyadari
bahwa pengetahuan itu luas sekali dan sumbernya dari mana saja (Kwartolo, 2010: 51). Dari sisi
siswa, pemanfaatan komputer dengan perangat penyerta lainnya dalam proses belajar dan
pembelajaran begitu membantu dalam memahami materi, dan mempermudah siswa mencari
informasi yang dibutuhkan. Dampak positif lainnya, proses pembelajaran lebih efisien,
presentasi lebih mudah, pembuatan materi dapat dikombinasikan dengan gambar, suara,
animasi, dan media-media lain yang cocok; pengalaman belajar siswa lebih variatif dibandingkan
hanya dengan memanfaatkan whiteboard, objek lebih nyata atau riil jika dibandingkan hanya
dengan kata-kata (Kwartolo, 2010: 38).
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran dapat mendorong
siswa untuk belajar lebih leluasa dengan kemampuan dan potensi yang dimiliki. Peningkatan
kreativitas dan kemandirian siswa juga sangat terbuka dengan menjadikan internet sebagai
media pembelajaran. Penggunaan internet sebagai media pembelajaran yang sangat membantu
dalam mengurangi jarak antara guru dan siswa. Dengan e-mail guru dapat menyampaikan pesan
kepada siswa tanpa dibatasi oleh waktu dan tempat. Siswa juga dapat melakukan diskusi kapan
saja dan dari mana saja. Dengan menggunakan website tersebut, siswa berperan sebagai
seorang ilmuwan dan peneliti. Dengan menyelidiki berbagai informasi yang telah diperoleh.
Sementara itu, dengan memanfaatkan e-mail siswa dapat berkomunikasi dengan guru dan siswa
lainnya untuk dapat bertukar informasi tentang materi yang sedang dipelajari. Pemanfaatan e-
mail dan wibsite dalam pembelajaran dapat menghilangkan batasan waktu dan tempat (Chaidar,
2014).

Conclusion
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran dapat mendorong
siswa untuk belajar lebih leluasa dengan kemampuan dan potensi yang dimilikinya. Peningkatan
kreativitas dan kemandirian siswa juga sangat terbuka dengan menjadikan internet sebagai
media pembelajaran. Penggunaan internet sebagai media pembelajaran yang sangat membantu
dalam mengurangi jarak antara guru dan siswa. Dengan e-mail guru dapat menyampaikan pesan
kepada siswa tanpa dibatasi oleh waktu dan tempat. Siswa juga dapat melakukan diskusi
kapanpun dan di mana saja.

300
Jurnal Konsepsi, Vol.10, No. 3, November 2021
pISSN 2301-4059
eISSN 2798-5121

Motivasi merupakan faktor yang sangat penting. Motivasi memberi orang dorongan untuk
bergerak. motivasi memandu latihan pembelajaran menuju tujuan yang jelas untuk dicapai.
Motivasi belajar diharapkan dapat mendorong siswa untuk melakukan tindakan (Arifuddin,
2018). Motivasi belajar siswa seringkali dipengaruhi oleh banyak hal yang berbeda, salah satunya
adalah teknologi yang digunakan dalam pembelajaran, baik dari segi metode pembelajaran,
teknik pengajaran maupun materi pembelajaran.
Kontribusi TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) dalam pembelajaran: 1) membangkitkan
motivasi dan mengubah sikap mahasiswa, 2) menarik dan tidak membosankan, 3)
mempermudah penyajian materi, 4) mempermudah penyelesaian tugas, 5) dapat belajar dari
mana saja, 6) sebagai bukti pengetahuan itu luas, 7) belajar lebih leluasa, dan 8) Peningkatan
kreativitas dan kemandirian.

References
Akbar, Amin, and Nia Noviani. (2019) Tantangan dan solusi dalam perkembangan teknologi
pendidikan di Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Program Pascasarjana Universitas
Pgri Palembang.
Albantany, Achmad Sopian. (2021) Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Digital pada
Pendidikan Dasar Islam di MI Islam Tonoboyo Magelang. BASICA: Journal of Arts and
Science in Primary Education 1.2, 121-140.
Anshori, Sodik, (2017) Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai Media
Pembelajaran, Ilmu Pendidikan PKn dan Sosial Budaya.
Arie Kurniawan, (2019) Pemanfaatan Inovasi Data dan Korespondensi (TIK) untuk Pembelajaran
di SMPN 5 Ponogoro Jawa Timur, Jurnal Teknodik 23, No. 1.
Arifuddin, A. (2019). Konsep Pendidikan Profetik (Melacak Visi Kenabian Dalam
Pendidikan). Jurnal MUDARRISUNA: Media Kajian Pendidikan Agama Islam, 9(2), 319-
338.
Arifuddin, A. (2018). Pengaruh Profesionalitas Guru Terhadap Perkembangan Potensi Belajar
Siswa Dalam Mata Pelajaran Akidah Akhlak Di Madrasah Aliyah Al-Ikhlas Ujung. AL-
QAYYIMAH: Jurnal Pendidikan Islam, 1(1).
Asmaningrum, Henie Poerwandar. (2018) Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi oleh
guru dalam pembelajaran kimia SMA di Distrik Merauke. Magistra: Jurnal Keguruan
dan Ilmu Pendidikan 5.1: 048-061.
Cahyani, Adhetya, Iin Diah Listiana, and Sari Puteri Deta Larasati. (2020) Motivasi belajar siswa
SMA pada pembelajaran daring di masa pandemi covid-19. IQ (Ilmu Al-qur'an): Jurnal
Pendidikan Islam 3.01: 123-140.
Chaidar Husain, (2014) Pemanfaatan Inovasi Data dan Korespondensi dalam Pembelajaran di
SMA Muhammadiyah Tarakan, Strategi dan Peningkatan Instruktif 2, No. 2
Cholik Cecep Abdul. (2014) Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Untuk
Meningkatkan Pendidikan Di Indonesia, ilmiah indonesia 2, No. 6.
Emda, Amna. (2018) Kedudukan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran. Lantanida
Journal 5.2: 172-182.
Eni Fariyatul Fahyuni, (2017) Tekonologi, Informasi dan Komunikasi, (Sudiarjo Jawa Timur,
Umsida Press.
Hariningsih, (2005) Teknologi Informasi, Yogyakarta: Graha Ilmu.

301
Jurnal Konsepsi, Vol.10, No. 3, November 2021
pISSN 2301-4059
eISSN 2798-5121

Huda, Irkham Abdaul. (2020) Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) terhadap
kualitas pembelajaran di sekolah dasar. Jurnal Pendidikan Dan Konseling (JPDK) 2.1:
121-125.
Imawanty, Imawanty, and Andi B. Fransiska. (2019) Optimalisasi Asesmen dan Evaluasi
Bimbingan dan Konseling dengan Memanfaatkan Aplikasi Formulir Daring Jotform.
Konvensi Nasional Bimbingan dan Konseling XXI: 129-135.
Kompri. (2016) Motivasi Pembelajaran Perspektif Guru dan Siswa, (Bandung: PT Rosda Karya,
234.
Kurniawan, Arie. (2019) Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk
Pembelajaran Di SMP Negeri 5 Ponorogo, Jawa Timur. Jurnal Teknodik: 55-64.
Kwartolo, Yuli. (2010) Teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pembelajaran. Jurnal
Pendidikan Penabur 14.9: 15-43.
Mukaromah, Euis. (2020) Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam
Meningkatkan Gairah Belajar Siswa. Indonesian Journal of Education Management &
Administration Review 4.1: 175-182.
Mulyono, H., and Ismail Suardi Wekke. (2018) Strategi Pembelajaran di Abad Digital. Gawe Buku.
Gawe Buku.
Nasution, Dito Aditia Darma. (2019) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Pengguna
Sistem Informasi Manajemen Daerah-Keuangan Pemerintah Provinsi Sumatera
Utara. Jurnal Akuntansi Bisnis dan Publik 10.2: 101-114.
Ningrum, Khoirina Kencana. (2018) Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan
Teknologi Informasi, Dan Sistem Pengendalian Intern Terhadap Kualitas Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Kebumen.
Riyana, Cepi. (2008) Peranan teknologi dalam pembelajaran." Universitas Indonesia, Jakarta.
Rosenberg, Marc. J. (2001) E-Learning: Strategies For Delivering Knowledge In The Digital Age,
USA : McGraw - Hill Companies.
Rosyid, Ngandul. (2018) Pengaruh Penggunaan Teknologi Terhadap Prestasi Siswa SMKN 8
Purworejo. Seminar Nasional Pendidikan Teknik Otomotif.
Sanjaya, Wina, (2010) Kurikulum dan pembelajaran, Teori dan praktek Pengembangan
Kurikulum KTSP, Jakarta: Kencana.
Saufik, Iman. (2021) Pengantar Teknologi Informasi." Penerbit Yayasan Prima Agus Teknik: 1-
65.
Situmeang, Ilona V. Oisina. (2020) Buku Media Konvensional dan Media Online.
Soraya, Nyayu. (2018) Analisis persepsi mahasiswa terhadap kompetensi dosen dalam mengajar
pada program studi PAI fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan UIN Raden Fatah
Palembang. Tadrib 4.1: 183-204.
Suripto, Fatmasari R., dan Purwantiningsih. (2014) Penggunan Teknologi Informasi dan
Komunikasi dan Dampaknya Dalam Dunia Pendidikan. Makalah disajikan dalam seminar
Citizen Journalism dan Keterbukaan Informasi Publik untuk Semua, Jakarta, 16 April h.
3
Tasrim, Tasrim, and Elihami Elihami. (2020) Motivasi Kerja Pendidik dalam Meningkatkan
Manajemen Lembaga Pendidikan Dasar. Mahaguru: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah
Dasar 1.1: 48-53.
Wardiana, Wawan. (2002) Perkembangan teknologi informasi di Indonesia, (makalah Seminar
dan Pameran Teknologi Informasi FT Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).
Wicaksono, Vinikke, and Marzul Hidayat. (2020) Analisis Penguasaan Guru terhadap Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) di Sekolah Dasar: Analysis of Teacher Mastery of

302
Jurnal Konsepsi, Vol.10, No. 3, November 2021
pISSN 2301-4059
eISSN 2798-5121

Information and Communication Technology (ICT) in Elementary Schools. Jurnal


Pendidikan Tematik DIKDAS 5.1: 41-51.
Winarsih, Varia. (2009) Psikologi Pendidikan, Medan: Latansa Pers.
Yohannes Marryono Jamun, (2018) Dampak Teknologi Terhadap Pendidikan, Jurnal Pendidikan
dan Kebudayaan Missio, Volume 10, Nomor 1, Januari 51.
Yuli Kwartolo. (2010) Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Proses Pembelajaran, Jurnal
Pendidikan Penabur- No.14/Tahun ke-9/Juni, h. 51
Yusvidha Emata. (2017) Analisis Motivasi Belajar Peserta Didik Melalui Pemberian Reward dan
Punishment, Pemikiran dan Pengembangan SD, Volume 5, Nomor 2, September.

303

You might also like