Professional Documents
Culture Documents
9922 29229 1 RV
9922 29229 1 RV
9922 29229 1 RV
Abstract Abstrak
This study aims to determine how employer branding and e-recruitment Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh
influence the intention to apply for a job of Z Generation. This research employer branding dan e-rekrutmen terhadap minat melamar
is a quantitative study with 203 Z Generation As the Samples. This study pekerjaan Generasi Z. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif
uses three kinds of scales, including employer branding scale, dengan Sampel 203 orang generasi Z. Penelitian ini menggunakan tiga
Acceptance model of e-recruitment scale to measure how Z jenis skala, yaitu skala employer branding, Skala model penerimaan e-
Generation’s Intention toward using e-recruitment, and an Intention recruitment untuk mengukur bagaimana minat Generasi Z dalam
towards company scale to measure how much Intention that Z menggunakan e-recruitment, dan skala minat terhadap perusahaan
Generation had to Apply for a job. The data analysis technique used in untuk mengukur seberapa besar minat Generasi Z untuk melamar
this research is multiple linear. The results of this study indicate that pekerjaan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
there is an influence of employer branding to the interest in applying for adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
jobs of Z generation (t = 0.000 < 0.05). There is an influence from e- terdapat pengaruh employer branding terhadap minat melamar
recruitment to the interest in applying for jobs of Z generation (t = pekerjaan generasi Z (t=0,000 < 0,05). Terdapat pengaruh e-
0.007 < 0.05). There is an effect of employer branding and e- recruitment terhadap minat melamar pekerjaan generasi Z (t=0.007 <
recruitment on the interest in applying for generation Z jobs F count 0,05). Terdapat pengaruh employer branding dan e-rekrutmen
40,520 with a significance value of 0.000 <0.05 (α = 5%). Based on the terhadap minat melamar pekerjaan generasi Z dengan F hitung
results, companies can use employer branding and e-recruitment as sebesar 40.520 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 (α=5%).
strategies to attract the interest of Z Generation in applying for jobs. Berdasarkan hal tersebut, perusahaan dapat menggunakan employer
This is also a solution to overcome the tendency of many generations Z branding dan e-recruitment sebagai strategi menarik minat melamar
who refuse to work in a company. pekerjaan Generasi Z. Hal ini sekaligus menjadi solusi mengatasi
kecenderungan banyaknya Generasi Z yang menolak bekerja di
sebuah perusahaan
Keyword : employer branding; e-recruitment; intention for apply job, z Kata Kunci : Membranding pekerja; rekrutmen online; niat melamar
generation kerja, generasi Z.
PSIKOSTUDIA: Jurnal Psikologi Published by Faculty of Social and Political Siences, University of Mulawarman, Samarinda, East Kalimantan
and This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License
PSIKOSTUDIA: Jurnal Psikologi | Volume xx No. x | Month year xx-xxx
Perusahaan biasanya menerapkan employer branding internet tinggi, secara umum penggunaan internet untuk
dalam proses rekrutmen (Amelia, 2018). Employer brand pencarian kerja masih minim, yaitu sebesar 0,9% saja
(CfDS, 2018)
biasanya diasosiasikan dengan tingkat kesadaran atau . Hal ini tentunya berbanding terbalik dengan
pengakuan serta citra yang disampaikan perusahaan perkembangan teknologi yang seharusnya sudah meningkat
terhadap calon pekerja (Reis & Braga, 2016) . Employer dan menimbulkan pertanyaan terkait dengan bagaimana
branding yang baik dapat digunakan sebagai cara untuk penerimaan Generasi Z terhadap model rekrutmen secara
meningkatkan kualitas rekrutmen itu sendiri daring. Untuk mengetahui perilaku pengguna akan
(Khalid & Tariq, 2015)
. penerimaan teknologi, Davis (Fatmawati, 2015)
(Fadillah, 2021) dalam seminarnya bertajuk employer mengemukakan teori TAM atau Technology Acceptance
branding best practice menjelaskan bahwa generasi Z Model yang merupakan teori sistem informasi yang
merupakan generasi yang serba instan dan membutuhkan modelnya menggambarkan bagaimana pengguna datang
hal termudah dalam melamar pekerjaan, salah satunya untuk menerima dan menggunakan teknologi.
adalah proses melamar pekerjaan secara online. Generasi Z Urgensi penelitian terutama diketahui bahwa belum
dianggap generasi yang tidak mau dipersulit dengan proses terdapat penelitian yang membuktikan pengaruh employer
penyiapan berkas dan pengiriman berkas lamaran kerja. branding dan E-rekrutmen terhadap minat melamar
Rumangkit & Aditiya (2018) menjelaskan bahwa sistem E- pekerjaan Generasi Z. di Kota Samarinda, oleh sebab itu
recruitment sangat diminati generasi Z untuk mencari perlu dilakukan penelitian tentang peranan employer
informasi tentang pekerjaan yang mereka inginkan. branding dan e-recruitment dalam meningkatkan minat
Penggunaan teknologi berbasis internet lekat dengan melamar pekerjaan generasi Z. Urgensi yang lain bahwa
Generasi Z. Mereka menggunakan waktunya untuk penelitian ini diharapkan dapat menjawab adanya gap
beraktivitas online lebih lama daripada generasi sebelumnya. antara bonus demografi dengan keengganan Generasi Z
Menurut Wijoyo et al., (2020) , dalam sehari generasi Z bisa melamar pekerjaan. Berdasarkan hal tersebut, peneliti
menghabiskan waktu 10 jam atau lebih untuk aktivitas tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh
online. Employer branding dan E-rekrutmen Terhadap Minat
Berdasarkan penjelasan di atas, ada permasalahan Melamar Pekerjaan Generasi Z di Kota Samarinda”.
mendasar pada satu sisi Indonesia mengalami bonus Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran
demografi yang harus dioptimalkan, pada sisi lain generasi Z kepada perusahaan maupun penyedia jasa recruitment
salah satu lapis terbesar dari bonus demografi itu untuk menciptakan strategi yang tepat guna menarik minat
mempunyai kecenderungan enggan melamar atau bekerja di para pencari kerja.
perusahaan. Hal ini merupakan tantangan tersendiri bagi
perusahaan terutama pada divisi sumber daya manusia METODE PENELITIAN
dalam hal rekrutmen karyawan.
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan
Proses rekrutmen secara online dapat menjadi pilihan
kuantitatif. Employer branding dan e-recruitment merupakan
strategi bagi perusahaan untuk menarik minat melamar
variabel terikat dan minat melamar pekerjaan generasi Z
pekerjaan pada generasi ini. Penggunaan e-recruitment tidak
adalah variabel bebas. Populasi penelitian ini adalah seluruh
hanya masalah generasi Z, ketika perusahaan menggunakan
Generasi Z di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Timur
e-recruitment maka perusahaan akan mengalami
(Samarinda). Hasil SUPAS BPS Kalimantan Timur (2020)
penghematan biaya, kemudahan mendapat kandidat,
menyebutkan jumlah penduduk generasi Z yang akan
kemudahan dalam hal penggunaan sistem, mempercepat
memasuki usia produktif pada tahun 2021 di Kota
proses perekrutan dan tingkat keberhasilan yang relatif
Samarinda. Jumlah Responden penelitian ini adalah 203
tinggi.
orang generasi Z yang berada pada rentang usia 18-26 tahun.
E-recruitment (Rekrutmen via Elektronik) mulai
Responden terdiri dari 79 Laki-laki dan 124 perempuan
berkembang dengan cepat sejak tahun 1990 hingga
dengan kelompok usia remaja (18 tahun) 12 orang, Dewasa
sekarang, dan sudah banyak digunakan recruiter dan pencari
muda awal (19-25 tahun) 17 orang, dan dewasa muda akhir
kerja di seluruh dunia
(RoyChowdhury & Srimannarayana (2013) (26 tahun) 16 orang.
. Zin et al., (2016) mendefinisikan e-recruitment
Dalam penelitian ini teknik sampel yang digunakan
sebagai proses perekrutan karyawan dengan menggunakan
adalah Purposive Sampling, menurut Sugiyono (2017)
elektronik, khususnya pada penggunaan internet.
Purposive Sampling adalah teknik penentuan sampel secara
Widhayani Puri S & Sutama Wisnu W (2020) menjelaskan
random dengan pertimbangan/karakteristik tertentu.
bahwa e-recruitment dapat dilakukan melalui website
Karakteristik sampel yang pertama adalah Generasi Z
perusahaan, online job board, media sosial, maupun mobile
berusia 18-26 Tahun, usia 18 tahun ditetapkan sebagai usia
application.
minimal subjek dikarenakan pada usia tersebut individu
Survei Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia
telah memasuki kategori dewasa awal, dimana salah satu
(APJII) pada tahun 2019 mengungkapkan bahwa kelompok
tugas perkembangannya adalah mandiri secara finansial dan
usia 15-24 tahun (kurang lebih 90% generasi Z) berkontribusi
mencari pekerjaan (Hurlock, 2011) . Karakteristik kedua
paling besar dalam penggunaan internet di Indonesia, yaitu
adalah Individu yang memiliki minat untuk bekerja pada
sekitar sebesar 23,7%. Meskipun tingkat penggunaan
DOI: http://dx.doi.org/10.30872/psikostudia 3
PSIKOSTUDIA: Jurnal Psikologi | Volume xx No. x | Month year xx-xxx
sebuah perusahaan tertentu. Karakteristik terakhir adalah analisis ini digunakan untuk melihat apakah ada pengaruh
Individu yang pernah menggunakan/terlibat dalam proses e- antara variabel bebas terhadap variabel terikat baik secara
recruitment, hal ini dikarenakan proses penerimaan sebuah simultan maupun parsial. Peneliti juga melakukan analisa
model teknologi dapat diukur jika seorang individu sudah tambahan menggunakan Microsoft Excel dan Regresi
pernah menggunakan. Dummy melalui SPSS.
Data yang akan diambil pada penelitian ini adalah
data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan HASIL PENELITIAN
melalui penyebaran kuesioner. Kuesioner pada penelitian ini
Deskripsi Subjek Penelitian
akan dibagikan secara daring melalui google form. Kuesioner
Peneliti melakukan analisis menggunakan Microsoft
yang digunakan dalam penelitian berisikan variabel yang
Excel untuk mendapatkan gambaran terkait profil subjek
akan diteliti, yaitu employer branding, e-recruitment, dan
penelitian. Partisipan penelitian ini berjumlah 203 Generasi Z
Minat melamar pekerjaan.
di Kota Samarinda, terdiri dari 79 Laki-laki dan 124
Employer branding akan diukur dengan menggunakan
Perempuan dengan rentang usia 18 hingga 26 tahun.
skala dari (Purusottama & Ardianto, 2019) Skala ini terdiri 5
Hasil analisa menunjukkan bahwa minat melamar
dimensi yang disusun menjadi 15 Item pernyataan dengan
pekerjaan Generasi Z di Kota Samarinda cenderung
nilai loading factor > 0,5 dan telah memenuhi nilai standar
mengarah pada industri minyak dan gas sebesar 17,4%,
convergent validity. Hasil analisis menunjukkan composite
perbankan sebesar 15,76%, dan teknologi sebesar 11,82 %.
reliability pada masing-masing dimensi menunjukkan angka
Sisanya terbagi kepada industri lain seperti industri Fast
di atas 0.6 yang artinya alat ukur ini reliabel.
Moving Consumer Good (FMCG) (7,39%), Agrobisnis (5,91%),
Skala yang akan digunakan untuk mengukur
Kosmetik (5,91%), Pertambangan (4,43%), Start-Up (3,45%),
penerimaan e-recruitment pada penelitian ini didapat dari
Telekomunikasi (3,45%), konstruksi (2,45%) dan industri
hasil penelitian (Brahmana & Brahmana, 2013) yang terdiri
lainnya.
dari 14 item dengan nilai butir setiap faktornya >0.3 dan
Berdasarkan hasil analisis, diketahui pula bahwa
alpha cronbach masing-masing dimensi > 0.7. Oleh karena itu
sebesar 46,80% Generasi Z di Kota Samarinda ini cenderung
alat ukur ini dapat dinyatakan valid dan reliabel.
menggunakan waktu 30 hingga 60 menit untuk mencari
Skala yang digunakan untuk mengukur minat
pekerjaan secara online (menggunakan e-recruitment)
melamar pekerjaan adalah skala Intention towards to
dengan 68,37% menggunakan e-recruitment jenis Media
company oleh Highouse dkk yang telah diadaptasi ke dalam
Sosial (LinkedIn, Whatsapp, Telegram dan sebagainya),
bahasa Indonesia oleh Fridantara (2018). Skala ini terdiri dari
24,14% menggunakan Online Job-Board (Jobstreet, Glints,
5 Item dengan nilai loading factor > 0,5 dan composite
dan sebagainya), 5,91% menggunakan website perusahaan
reliability pada masing-masing dimensi menunjukan angka
dan 0,99% menggunakan Aplikasi mobile.
diatas 0,7 yang artinya alat ukur ini reliabel dan valid.
Sebelum melakukan uji analisis hipotesis, maka
Sebelum ketiga kuesioner digunakan, peneliti
terlebih dahulu melakukan uji asumsi yang terdiri atas uji
melakukan uji coba pemahaman bahasa item penelitian. Uji
normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasional dan
ini dilakukan untuk menyesuaikan item dengan calon
heteroskedasitas. Hasil uji asumsi dapat dilihat sebagai
responden yang akan menggunakannya, dan hasilnya calon
berikut:
responden memahami butir0butir pernyataan pada
keseluruhan skala. Data sekunder yang digunakan dalam
Uji Normalitas
penelitian ini diambil dari berbagai sumber seperti jurnal,
Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji
buku, artikel berita, survei lembaga terkait dan penelitian
Kolmogorov smirnov. Hasil analisis yang dapat dilihat pada
terdahulu (Sugiyono, 2017).
tabel 1 menunjukan bahwa signifikansi yang dihasilkan
Teknik analisis data penelitian ini menggunakan
sebesar 0,181>0,05 (α=5%), Hasil ini menyimpulkan bahwa
regresi linear berganda, dengan satu variabel dependen dan
asumsi normalitas terpenuhi.
dua atau lebih variabel independent (Sugiyono, 2017). Teknik
Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas dilakukan dengan asumsi Jika multikolinearitas. Hasil menunjukan bahwa nilai VIF kedua
nilai VIF berada disekitar angka 1 dan nilai tolerance variabel bebas sebesar 1.227 dan tolerance menunjukkan
mendekati angka 1 maka data terbebas dari 0,815 yang artinya tidak terdapat masalah multikolinearitas.
Tabel 2. Hasil Uji Multikolinearitas
Collinearity Statistics
Model
Tolerance VIF
Employer branding .815 1.227
1
E-recruitment .815 1.227
Uji Autokorelasi regresi adalah 1,862 dimana nilai ini terletak diantara -2
Pengujian ada tidaknya autokorelasi dilakukan hingga +2 sehingga menandakan tidak ada masalah
dengan uji Durbin-Watson. Nilai Durbin-Watson dari hasil autokorelasi pada model regresi.
Uji Hipotesis
Setelah melakukan uji asumsi klasik, peneliti Uji t
selanjutnya melakukan uji hipotesis. Hipotesis dalam Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah ada
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh antara pengaruh dari variabel employer branding dan e-recruitment
employer branding dan e-recruitment terhadap minat secara parsial terhadap minat melamar pekerjaan generasi
melamar pekerjaan generasi Z baik secara parsial dan Z. Hasil dari analisa yang telah dilakukan dapat dilihat pada
simultan. Analisis regresi linier berganda adalah teknik tabel 4 di bawah ini:
analisis yang digunakan dalam penelitian ini. Berikut adalah
hasilnya:
Berdasarkan tabel diatas, besarnya nilai variabel berpengaruh parsial terhadap minat melamar pekerjaan
bebas Employer branding (X1) pada uji t adalah 0,000 atau < generasi Z sehingga H2 diterima.
0,05. Hal ini menunjukan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima.
Sehingga variabel bebas employer branding berpengaruh Uji F
secara parsial terhadap minat melamar pekerjaan generasi Z Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel
sehingga H1 diterima. employer branding dan e-recruitment terhadap minat
Nilai signifikansi variabel bebas e-recruitment pada uji melamar pekerjaan generasi Z secara
t adalah 0,007 atau < 0,05 hal ini menunjukan H0 ditolak dan bersama-sama/simultan. Berikut adalah hasil uji F yang
H1 diterima sehingga variabel bebas e-recruitment dihasilkan pada model regresi dalam penelitian ini:
DOI: http://dx.doi.org/10.30872/psikostudia 5
PSIKOSTUDIA: Jurnal Psikologi | Volume xx No. x | Month year xx-xxx
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menggunakan memperkenalkan dinamika baru dalam sistem sebuah
uji parsial (uji t), diperoleh hasil bahwa employer branding organisasi (Otieno & Nyambegera, 2019) . Perusahaan harus
(X1) memiliki pengaruh terhadap minat melamar pekerjaan mampu menyesuaikan dinamika lingkungan pekerjaan
generasi Z, hall ini dapat diketahui dari nilai signifikansi pada sesuai dengan tenaga kerja yang generasinya terus berubah
uji t variabel employer branding (X1) sebesar 0,000 atau lebih (Shukla et al., 2016).
kecil dari level of significance 0,05 dan Berdasarkan hal ini, Generasi Z diketahui pula tertarik dengan lingkungan
maka hipotesis pertama yang berbunyi “Employer branding pekerjaan yang mampu mendorong kreativitas mereka.
mempengaruhi minat melamar pekerjaan generasi Z” (Schwieger & Ladwig, 2018) menjelaskan bahwa generasi ini
terbukti kebenarannya dan dinyatakan diterima. menyadari pentingnya membangun keterampilan di usia
Sumbangan efektif employer branding dalam muda. Pola pemikiran visual yang dominan, imajinasi yang
mempengaruhi minat melamar pekerjaan generasi Z adalah baik dan kreativitas menjadi kekuatan pada generasi ini.
sebesar 26,2%, dan 73,8% minat melamar pekerjaan Perusahaan perlu mendorong kreativitas karyawan dengan
dipengaruhi oleh variabel lain, yang mungkin saja seperti berbagai macam cara, (Pradhan & Jena, 2019)
kompensasi mengungkapan bahwa interaksi yang bermakna dengan
(Komang Dede Permadi, 2015; Marna & Latiffa, 2021)
, karakteristik pekerjaan, Pengetahuan terkait rekan kerja, manajer, dan klien memiliki efek positif pada
perusahaan, dan daya tarik perusahaan perilaku inovatif karyawan yang mengarah pada solusi kerja
(Zaki & Pusparini, 2020)
. yang inovatif dan pengembangan kreatifitas.
Hasil analisis menunjukkan adanya pengaruh Berdasarkan hal tersebut, sebuah perusahaan dapat
employer branding terhadap minat melamar kerja generasi Z. melakukan strategi dengan lebih memberikan informasi
Artinya semakin baik employer branding yang ditawarkan pada calon pelamar kerja bahwa perusahaan mereka adalah
oleh sebuah perusahaan maka akan semakin meningkatkan perusahaan dengan lingkungan kerja dinamis serta
minat melamar pekerjaan generasi Z. Dengan kata lain, Jika memberikan ruang terbuka bagi karyawannya untuk
organisasi ingin menarik lebih banyak orang yang memenuhi menyalurkan kreatifitas dalam bekerja. Hal ini dapat
syarat, mereka harus menarik sebagai pemberi kerja dengan meningkatkan minat Generasi Z untuk melamar pekerjaan
berfokus pada faktor-faktor berbeda yang berkontribusi pada perusahaan.
terhadap employer branding, dengan cara ini mereka dapat
meningkatkan minat pelamar kerja Pengaruh E-recruitment Terhadap Minat melamar
(Alnaçk & Alnaçk, 2012; Saini et al., 2015)
. Pekerjaan.
Penelitian ini sejalan dengan hasil dalam temuan Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menggunakan
penelitian sebelumnya. Beberapa penelitian sebelumnya uji parsial (uji t) diperoleh hasil bahwa e-recruitment (X2)
mengungkapkan bahwa employer branding mempengaruhi memiliki pengaruh terhadap minat melamar pekerjaan
minat melamar kerja. Terindikasi bahwa secara keseluruhan generasi Z (Y). Hal ini dapat diketahui dari nilai signifikansi
employer branding mampu memberikan kontribusi yang pada uji t variabel e-recruitment (X2) sebesar 0,007 atau
positif dan signifikan terhadap minat melamar kerja lebih kecil dari level of significance 0,05. Berdasarkan hal ini,
(Santiago, 2019). maka hipotesis kedua yang berbunyi “E-recruitment
Hasil dari penelitian juga menunjukan bahwa dimensi mempengaruhi minat melamar pekerjaan generasi Z.”
employer branding yang paling berpengaruh dalam terbukti kebenarannya dan dinyatakan diterima.
meningkatkan minat melamar pekerjaan generasi Z adalah Pengaruh yang diberikan E-recruitment terhadap
lingkungan pekerjaan, diketahui bahwa lingkungan minat melamar pekerjaan generasi Z adalah sebesar 13,4%
pekerjaan memberikan sumbangan efektif terhadap minat dan 86,8% dipengaruhi oleh variabel lain. Bilgiç et al., (2021)
melamar pekerjaan sebesar 12,58 %. menjelaskan bahwa minat melamar pekerjaan dapat pula
Komang Dede Permadi (2015)
seorang individu akan merasa tertarik untuk melamar dipengaruhi oleh jenis iklan/lamaran kerja yang ditampilkan
pekerjaan di sebuah perusahaan, jika perusahaan tersebut secara online dan kredibilitas dari sebuah perusahaan.
memiliki lingkungan pekerjaan sesuai dengan yang mereka Hasil analisis menunjukkan adanya pengaruh e-
harapkan. Dari hal tersebut dapat diartikan bahwa recruitment terhadap minat melamar kerja generasi Z
lingkungan kerja adalah salah satu pertimbangan kuat untuk sebesar 13,4%. Artinya ketika sebuah perusahaan
menerima sebuah tawaran kerja (Swider et al., 2015). Pada menggunakan model e-recruitment yang baik pada sistem
penelitian ini, lingkungan yang diharapkan generasi Z adalah recruitment mereka, maka akan meningkatkan minat
lingkungan kerja yang bersifat dinamis serta mampu melamar pekerjaan generasi Z. Internet, teknologi selular,
mendorong kreativitas karyawan, hal ini sesuai isi item pada media sosial, dan jaringan sosial menjadi bagian dari
dimensi lingkungan kerja. kehidupan sehari-hari bagi generasi muda. Internet menjadi
Arar & Yüksel, (2015)menerangkan bahwa salah satu alat fundamental untuk pencarian kerja yang mudah
hal yang menjadi pertimbangan generasi Z dalam memilih (Potkány & Hajduková, 2015).
perusahaan adalah kondisi lingkungan perusahaan yang Penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya.
bersifat dinamis dan etika kerja yang tinggi. Generasi ini Beberapa penelitian sebelumnya mengungkapkan bahwa e-
akan hadir ke pasar kerja dunia dengan membawa recruitment mempengaruhi minat melamar pekerjaan
serangkaian karakteristik dan perilaku yang akan (Brahmana & Brahmana, 2013; Mansor et al., 2014; Rumangkit & Adi
6 PSIKOSTUDIA: Jurnal Psikologi
Pengaruh Employer Branding dan E-recruitment Terhadap Minat Melamar Pekerjaan Generasi Z
(Ravika Geofanny, Faraz)
DOI: http://dx.doi.org/10.30872/psikostudia 7
PSIKOSTUDIA: Jurnal Psikologi | Volume xx No. x | Month year xx-xxx
Reis, G. G., & Braga, B. M. (2016). Employer attractiveness from a generation Sugiyono. (2017). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan r & d. Alfabet.
perspective: Implications for employer branding. Revista de Administração,
Swider, B. W., Zimmerman, R. D., Charlier, S. D., & Pierotti, A. J. (2015). Deep-level
51(1). https://doi.org/10.5700/rausp1226 and surface-level individual differences and applicant attraction to
RoyChowdhury, T., & Srimannarayana, M. (2013). Applicants’ Perceptions on organizations: A meta-analysis. Journal of Vocational Behavior, 88.
Online Recruitment Procedures. Management and Labour Studies, 38(3). https://doi.org/10.1016/j.jvb.2015.01.005
https://doi.org/10.1177/0258042X13509737 Vasantha, S., & Vinoth, K. (2017). The key factors of employer brand an empirical
Rumangkit, S., & Aditiya, M. D. (2018). Minat Generasi Z pada Penggunaan E- analysis with special reference to IT industry. Indian Journal of Public Health
Rekrutmen. Seminar Nasional Teknologi Dan Bisnis. IIB DARMAJAYA Bandar Research and Development, 8(2). https://doi.org/10.5958/0976-
Lampung. 5506.2017.00128.0
Saini, G. K., Gopal, A., & Kumari, N. (2015). Employer Brand and Job ApplicationWallace, B. (2019). Gen Z: The Entrepreneurial Generation.
Decisions: Insights from the Best Employers. Management and Labour Wardani, L. M. I., & Oktafiansyah, D. (2020). EMPLOYER BRANDING AND WORK
Studies, 40(1–2). https://doi.org/10.1177/0258042X15601532 ENGAGEMENT IN NON-BANK FINANCING COMPANY. Jurnal Psikologi, 19(2).
Santi Rimadias, L. K. P. (2017). Planned Behavior Pada E-Recruitment Sebagai https://doi.org/10.14710/jp.19.2.152-173
Penggerak Intention To Apply For Work (Kasus Fresh Graduate Pada Widhayani Puri S, & Sutama Wisnu W. (2020). ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG
Universitas Swasta di Jakarta). Prosiding Seminar Nasional Riset Manajemen BERPERAN DALAM PELAKSANAAN E-RECRUITMENT PADA PT.CIPTA
& Bisnis. ANEKA SELERA. Majalah Ekonomi, 25(2).
Santiago, J. (2019). The relationship between brand attractiveness and the intent https://doi.org/10.36456/majeko.vol25.no2.a2937
to apply for a job: A millennials’ perspective. European Journal Wijoyo,of H., Indrawan, I., Cahyono, Y., Handoko, A. L., & Santamoko, R. (2020).
Management and Business Economics, 28(2). https://doi.org/10.1108/EJMBE- Generasi z & revolusi industri 4.0. Purwokerto: CV. Pena Persada.
12-2018-0136 Zaki, M. N., & Pusparini, E. S. (2020). What Constitute Intentions to Apply for the
Schwieger, D., & Ladwig, C. (2018). Reaching and Retaining the Next Generation: Job in Indonesia Technology-Based Start-ups Companies?
Adapting to the Expectations of Gen Z in the Classroom. In Information https://doi.org/10.2991/aebmr.k.201222.044
Systems Education Journal (ISEDJ) (Issue 3). Zin, S. M., Fazlin, N., Jaafar, H. N., Mat, R. C., Nurfahizul, W., Alias, I. W., Husna, E.,
Shukla, P., Banerjee, M., & Singh, J. (2016). Customer commitment to luxury Eg, M., & Ashari, H. (2016). E-Recruitment Technology: The Effective Source
brands: Antecedents and consequences. Journal of Business Research, 69(1), of Recruitment. J. Appl. Environ. Biol. Sci, 6(1S).
323–331.
Sokro, E. (2012). Impact of Employer Branding on Employee Attraction and
Retention. European Journal of Business and Management, 4(18).
DOI: http://dx.doi.org/10.30872/psikostudia 9