Professional Documents
Culture Documents
Artkel Kecanduan Gadget
Artkel Kecanduan Gadget
1
Korespondensi: Intan Permata Sari
Telp/Hp: 082287407990
Email: intanpermatasari0806@gmail.com
HUBUNGAN KECANDUAN GADGET DENGAN TINGKAT KONSENTRASI
BELAJAR REMAJA DI SMA N 1 KECAMATAN GUGUAK
ABSTRAC
ABSTRAK
LATAR BELAKANG
TUJUAN
Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui ada hubungan antara
kecanduan gadget dengan tingkat konsentrasi belajar pada siswa remaja di
SMA N 1 Kecamatan Guguak.
METODE
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan
jenis penelitian korelasi dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini
terdiri dari dua variabel yaitu berupa variabel bebas (independen) adalah
kecanduan gadget sedangkan variabel terikat (dependen) ialah konsentrasi
belajar. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2022 di SMA N 1 Kec.
Guguak. Populasi pada penelitian ini adalah remaja kelas X dan XI di SMA N
1 Kec.Guguak dengan total populasi sebanyak 620 orang siswa. Sampel
penelitian ini adalah siswa/i kelas X dan XI SMA N 1 Kec. Guguak yang
berjumlah 268 siswa, dengan teknik pengambilan sampel proportional
stratified random sampling.
HASIL
Karakteristik Reponden Berdasarkan Umur, Jenis Kelamin, Berapa
Lama Menggunakan Gadget, dan Seberapa Sering Memeriksa Gadget
Remaja SMA N 1 Kec.Guguak
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan Umur dan Jenis
Kelamin Responden di SMA N 1 Kecamatan Guguak.
Berdasarkan tabel 5.1 dapat diketahui bahwa penelitian ini lebih dari
setengah responden yang berumur 17 tahun yaitu sebanyak (64,2%). Dari
jenis kelamin diketahui bahwa siswa yang berjenis kelamin perempuan lebih
banyak dari siswa yang berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 190
responden (70,9%) yang berjenis kelamin perempuan. Selanjutnya terlihat
dari 268 responden terdapat 106 atau 40,3% responden yang yang
menggunakan gadgetnya selama 5-6 jam, 79 atau 29,5% responden yang
menggunakan gadgetnya selama lebih dari 7 jam. Selanjutnya dapat diketahui
bahwa dari 268 responden terdapat 63 atau 23,5% responden yang melihat
gadget setiap 30 menit.
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kecanduan Gadget
di SMA N 1 Kecamatan Guguak tahun 2022 (n=268)
No Kecanduan Gadget f %
1 Rendah 87 32,5
2 Sedang 75 28,0
3 Tinggi 106 39,6
Total 268 100
Berdasarkan tabel 5.2 menunjukkan bahwa dari 268 responden,
terdapat (39,6%) responden yang mengalami kecanduan gadget dengan
kategori tinggi.
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Konsentrasi
Belajar di SMA N 1 Kecamatan Guguak tahun 2022
No Tingkat Konsentrasi Belajar f %
1 Rendah 93 34,7
2 Sedang 88 32,8
3 Tinggi 87 32,5
Total 268 100
Pada tabel 5.4 dapat dilihat bahwa dari 87 responden yang kecanduan
gadget dengan kategori rendah terdapat 54 orang atau (20,1%) yang memiliki
tingkat konsentrasi belajar yang baik. Sementara dari 106 orang responden
yang mengalami kecanduan gadget terdapat 90 orang atau (33,6%) responden
yang mengalami tingkat konsentrasi belajar dengan kategori rendah.
Didapatkan juga hasil bahwa dari 268 responden ada 2 responden dengan
konsentrasi belajar dan tingkat kecanduan gadget rendah, dan terdapat 3
responden dengan konsentrasi belajar tinggi dan kecanduan gadget yang
tinggi. Hasil analisis lanjut didapatkan nilai p value 0,000 yang berarti bahwa
terdapat hubungan yang bermakna antara kecanduan gadget dengan tingkat
konsentrasi belajar remaja.
PEMBAHASAN
Kecanduan Gadget
Berdasarkan hasil penelitian kecanduan gadget pada remaja di SMA N
1 Kecamatan Guguak didapatkan dari 268 responden didapatkan (39.6%)
remaja yang mengalami kecanduan gadget dengan tingkat tinggi.
Saat ini, gadget telah menjadi bagian utama dari gaya hidup kita,
sebagai sarana komunikasi dan kebutuhan dasar karena gadget memberikan
manfaat yang tak terhitung banyaknya seperti internet, jejaring sosial, buku
arian pribadi, pengirim pesan dan kamera (Prasad et al., 2017)
Menurut para remaja, di satu sisi gadget telah membuat hidup mereka
lebih nyaman, nyaman, dan lebih aman, tetapi di sisi lain penggunaan gadget
yang berlebihan menyebabkan persepsi kesehatan yang buruk yang meliputi
kelelahan, stres, sakit kepala, dan kesulitan konsentrasi (Prasad et al., 2017).
Sesuai dengan pernyataan yang banyak jawab oleh responden dapat
diidentifikasikan bahwa dari 23,5% responden diketahui dari hasil analisis
kuesioner disebabkan karna responden yang selalu memeriksa gadgetnya
setiap 30 menit dan 38 darinya memeriksa gadgetnya setiap 5 menit, hal ini
dilakukan responden untuk melihat adanya atau tidak pesan dari orang lain
agar tidak melewatkan percakapan dari orang lain di aplikasi manapun.
(Kwon, M; Kim, D.J;Yang, 2013) menyebutkan bahwa istilah
kecanduan gadget ialah sebagai perilakuu perlaku keterikatan atau kecanduan
terhadap gadget yang 67 memungkinkan menjadi masalah sosial seperti
halnya menarik diri, dan kesulitan dalam perfoma aktivitas sehari hari atau
sebagai gangguan control impuls terhadap diri seseorang.
Sebuah studi epidemiologi menunjukkan bahwa pengguna ponsel
yang menggunakan ponsel mereka secara berlebihan lebih rentan terhadap
gejala terkait kesehatan seperti sakit kepala, kelelahan, gangguan konsentrasi,
sulit tidur, dan masalah pendengaran (Liza et al., 2023)
Tingkat Konsentrasi Belajar
Pada hasil penelitian didapatkan hasil dari 268 responden terdapat 90
atau 33,7% responden yang memiliki konsentrasi rendah. Hasil penelitian ini
sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Adelia, T;Fauzi, 2021)
yaitu terdapat 28% yang memiliki konsentrasi rendah.
Factor terpenting yang memiliki dampak langsung pada kinerja
akademik, kegiatan belajar, dan keberhasilannya adalah karakteristik pribadi
siswa. Oleh karena itu, telah ditetapkan dampak berbagai kelompok faktor
pada kinerja akademik siswa, seperti karakteristik intelektual dan pribadi,
motivasi, tingkat pengaturan diri dan pemerintahan sendiri, orientasi nilai,
organisasi proses pendidikan, tingkat keterampilan pedagogik, karya mandiri
siswa dan lain-lain.
Menurut Institute of age physiology of RAE, lebih dari 50% siswa
mengalami kesulitan yang signifikan dalam menguasai program pendidikan,
dan dengan demikian termasuk dalam kategori tidak berhasil dalam belajar
Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan hasil bahwa dari 268
responden terdapat 93 responden atau terdapat 34,7% responden yang
mengalami konsentrasi belajar dengan kategori rendah. Dari hasil analisis
kuesioner responden yang mengalami konsentrasi belajar rendah disebabkan
karena responden yang tidak mampu menangkap pelajaran yang diajarkan
oleh guru dengan baik, sehingga tidak mampu memecahkan masalah pada
soal latihan yang diberikan oleh guru.
Hubungan Kecanduan Gadget Dengan Tingkat Konsentrasi Belajar
Berdasarkan dari hasil analisa bivariat dengan uji chi-square diperoleh
p value = 0,000 (p < 0,05), yang artinya terdapat hubungan yang bermakna
antara kecanduan gadget dengan tingkat konsentrasi belajar pada remaja
SMA N 1 Kec. Guguak 2022. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh yang menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara
kecanduan gadget dengan tingkat konsentrasi dengan nilai p value = 0,001 (p
< 0,05). Seseorang dengan kecanduan gadget selain kurang mampu
mengontrol dalam penggunaan gadget, lamanya waktu yang digunakan ketika
memakai gadget berakibat pada kurangnya perhatian langsung secara tatap
muka. Remaja menggunakan gadget gadget sebagai tempat dalam
berkomunikasi seperti mengirim pesan, melakukan panggilan, telepon, media
pembelajaran, dan juga games (Sundari, 2017).
Siswa yang duduk pada bangku Sekolah Menengah atas saat ini lebih
memilih menggunakan waktu senggangnya untuk bermain gadget
dibandingkan berinteraksi dengan teman di kehidupan nyata. Berdasarkan
hasil penelitian, siswa lebih banyak menggunakan gadget selama 3 jam
bahkan lebih. Siswa yang yang menggunakan gadget lebih dari 3 jam
sebanyak 94,5% dari total keseluruhan responden. Hal ini sejalan dengan
penelitian (rahmandani, F; Tinus, 2018) yang mengatakan bahwa rata-rata
penggunaan gadget oleh siswa berada pada rentangan 3 sampai 7 jam dalam
sehari.
Konsentrasi belajar merupakan salah satu modal utama siswa untuk
dapat mengikuti pembelajaran yang diajarkan dengan baik. Pada dasarnya,
siswa yang memiliki konsentrasi belajar rendah akan menyebabkan timbulnya
kreativitas yang berkualitas rendah juga. Hal tersebut akan menyebabkan
ketidakseriusan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Kondisi ini
menyebakan kurangnya pemahaman terhadap topic yang sedang yang sedang
dipelajari (marhaeni, L, 2020). Hal ini sejalan dengan penelitian (Aviana, R;
Hidayah, 2017) yang menyatakan bahwa ketidakseriusan dalam kegiatan
pembelajaran akan mempengaruhi daya pemahaman terhadap materi.
KESIMPULAN
Bester, G., & Brand, L. (2013). The effect of technology on learner attention and
achievement in the classroom. South African Journal of Education, 33(2), 1–
15. https://doi.org/10.15700/saje.v33n2a405
Chopra, S., Bansal, P., & Bansal, P. (2020). Journal of Advanced Medical and
Dental Sciences Research |Vol. 8|Issue 1|. J Adv Med Dent Scie Res, 8(1),
184–186. https://doi.org/10.21276/jamdsr
Fajri, Z., Toba, R., Muali, C., Ulfah, M., & Zahro, F. (2022). The Implications of
Naturalist Illustration Image Media on Early Childhood Learning
Concentration and Motivation. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia
Dini, 6(4), 3278–3290. https://doi.org/10.31004/obsesi.v6i4.2092
Lin, Y. H., Chang, L. R., Lee, Y. H., Tseng, H. W., Kuo, T. B. J., & Chen, S. H.
(2014). Development and validation of the Gadget Addiction Inventory
(SPAI). PLoS ONE, 9(6). https://doi.org/10.1371/journal.pone.0098312
Lin, Y., & Zhou, X. (2022). Bedtime gadget use and academic performance: A
longitudinal analysis from the stressor-strain-outcome perspective.
Computers and Education Open, 3(January), 100110.
https://doi.org/10.1016/j.caeo.2022.100110
Liza, M. M., Iktidar, M. A., Roy, S., Jallow, M., Chowdhury, S., Tabassum, M.
N., & Mahmud, T. (2023). Gadget addiction among school-going children
and its association to cognitive function: A cross-sectional survey from
Bangladesh. BMJ Paediatrics Open, 7(1). https://doi.org/10.1136/bmjpo-
2022-001759
Prasad, M., Patthi, B., Singla, A., Gupta, R., Saha, S., Kumar, J. K., Malhi, R., &
Pandita, V. (2017). Nomophobia: A cross-sectional study to assess mobile
phone usage among dental students. Journal of Clinical and Diagnostic
Research, 11(2), ZC34–ZC39.
https://doi.org/10.7860/JCDR/2017/20858.9341