Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 63

Novi Mayasari

Elvia Hernawan
hernawan.elvia@yahoo.com
Buku acuan :
1. Ackers .2002. Lactation and The Mammary
gland. Iowa State Press.
2. Bauman.D.E,.2004. Regulation of Nutrient
Partitioning during Laktation : Homeostasis and
Homeorhesis Revisited. In Ruminant
Physiologi. editor Cronje. CABI Publishing.
3. Soeharsono. 2009. Laktasi. Widya Pajajaran
Pretest
ž Tersedia 10 Pertanyaan
ž Setiap kelompok memilih 1 nomor
ž Diskusikan dalam kelompok (10 menit)
ž Lakukan diskusi Kelas :
a. Secara bergiliran berikan jawaban singkat
& padat oleh perwakilan kelompok
b. Kelompok lain memberikan feed back
mengenai jawaban tersebut.
Pre Test
1. Apa yang dimaksud dengan susu ?
2. Sebutkan bagian–bagian dari kel. ambing?
3. Komposisi susu?
4. Apa saja yang disintesis dalam kel.ambing?
5. Apa beda kolostrom dan susu?
6. Apa yang disebut periode laktasi?
7. Apa peran hormon oksitosin?
8. Apa yang dimaksud dengan Milk let down ?
9. Faktor yang mempengaruhi produksi susu?
10.Modifikasi apa yang dapat digunakan untuk
meningkatkan produksi susu?
PETERNAKAN SAPI PERAH
BERBASIS
PETERNAKAN RAKYAT
Modal Kecil
91,1 %
Kepemilikan Ternak 4-6 ekor
Produksi Susu ± 8-10 Liter /ekor
/hari
≈ 2 500-3 000 L/ laktasi
PERUSAHAAN SAPI PERAH
8,9 %
3 000–5 000 L/ laktasi
Produksi FH di 7 342 kg/ laktasi
Amerika
Berapa besar konsumsi rakyat indonesia susu perkapita per tahun ?
Milk production in Indonesia (1980-2016)
Agricultural Data and Information System Center, 2016

ž Period 2012 – 2016, milk production reduce 1% per year or reduce


about 900.000 ton.
Dairy cows in Indonesia
Development of Population of Dairy Cows in Java and Outside Java

• Milk production is
concentrated in Java
• 55% of national milk
comes from East
Java
• Imports of milk
(various forms of
products) are still
Agricultural Data and Information System Center, 2016
high
Challenges
Upstream Downstream
§ Low milk production (11 L/d) § Low price
§ Smallholder (2-3 § International milk prices are
cows/farmer), cheaper,
§ Lack of land § High cost economy, especially in
the distribution of imported cows
§ Bad farming practices
§ Coordination between government
§ Less capital agencies that handle dairy is still
§ Mentoring is not optimal lacking

In Indonesia, high occurrence of mastitis (80%)

(Boediyana, 2008).
National Dairy
Development
Strategies
v Increased Population of Dairy Cows
v Improve Good Farming Practices to Increase Milk Production

v Maintenance of pregnant cows,


v Feeding, through sustainable feed management
v Handling of maternal health (e.g. mastitis)

(Farid and Sukesi, 2001; Moren and Morey, 2015)


Pengertian Laktasi:
“Proses sintesis air susu oleh sel-sel ephitel “Glandula
Lactifera” dan proses mengalirnya air susu dari sitoplasma
ke lumen alveoli serta pencurahan air susu dari alveoli ke
sisterna atau sinus ke luar”.

Pengertian Susu:
Makanan hewan mammalia atau bayi yang baru lahir,
yang mengandung zat makanan yang dibutuhkan oleh
individu yang baru lahir.

Mammalia Penghasil Susu:


Sapi, Kerbau, Domba, Kambing, Kuda, Keledai, Unta
Kandungan susu sangat bervariasi antar spesies:

Komposisi Susu (gr/100 gr) berbagai Spesies


Spesies Lemak Kasein Whey Laktosa Kadar Abu

Manusia 4,6 0,8 0,7 6,8 0,2


Sapi:
B. Taurus 4,2 2,6 0,6 4,6 0,7
B. Indicus 4,7 2,6 0,6 4,7 0,7
Kerbau 7,8 3,2 0,6 4,9 0,8
Kambing 4,5 2,6 0,6 4,4 0,8
Domba 7,6 3,9 0,7 4,8 0,9
Kuda 1,6 1,3 1,2 6,2 0,4
Keledai 1,5 1,0 1,0 7,4 0,5
Unta 4,0 2,7 0,9 5,4 0,7

Sumber: Soeharsono, 2003, Fisiologi Laktasi


ASI (manusia) cocok untuk bayinya
Susu sapi cocok untuk anak sapi
Bila diberikan antar spesies perlu penyesuaian
walau tersedia bahan-bahan esensial di dalamnya

Catatan khusus ASI :


Kandungan faktor pertahanan tubuh :
•Laktoferin
•Lizozim
•Immunoglobulin → antipoliomyelitik yang dapat
mempengaruhi vaksin folio dan berjuta-juta sel
hidup.
Kolostrum ASI berisi antipoliomyelitik
(Siregar et al 1992) :
Minggu ke I laktasi : 92,1 %
Minggu ke II laktasi : menurun 2,5 %
Bulan ke I laktasi : menurun 13,1 %
Bulan ke V laktasi : 0%
Sapi relatif tinggi produksinya → dijadikan
“Susu Pengganti”
ANATOMI KELENJAR AMBING

Kelenjar ambing bukan bagian dari abdomen tetapi diluar


ruang perut
• Pada hewan muda (betina) ambing berkembang di bawah
kulit
• Ambing berkembang penuh 25-60 lb → susu 40-150 lb
• Ligamen → jaringan pendukung sehingga ambing dapat
berpaut kuat :
1. Media suspensory ligaments
2. Lateral suspensory ligaments
3. Ligaments lain : fasciae

Bila ligaments lemah → broken down udder


Sistem Pembuluh Darah pada Sapi
Sel-Sel Myoephitel, Pembuluh Arteriole, Venule,
Limpatik
HORMON YANG TERLIBAT DALAM
PERKEMBANGAN KELENJAR MAMMAE
Sistem Syaraf Ambing

• Keluar dari Lumbales (L1), L2, Scarum


• Nerves (N) Lumbalis, N. Inguinalis, N. Perinealis
INTERRELASI HORMON DAN SYARAF DALAM PROSES
LAKTASI

Pengeluaran susu merupakan refleks neurohormonal


FISIOLOGI PEMERAHAN
Milk Let Down
• Puting dirangsang
• Rangsangan terus ke Pituitari
• Pituari mengeluarkan oxytocin kedalam darah, oleh jantung disebarkan
• Sebagian sampai di ambing, alveoli berkotraksi → susu sampai di sisterne →
diperah → keluar.

Dengan reflex bersyarat → susu akan mudah keluar


PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN “GLANDULA
LACTIFERAE”

1. Fase Pertumbuhan Lambat


• Sejak lahir → menjelang dewasa
• Ambing hanya berupa bantalan lemak
• Mulai terbentuknya sisterna dan kelenjar
• Ambing bengkak
• Ductus Lactiferous belum tumbuh

• Menjelang dewasa
• Hormon ovari merangsang pertumbuhan
• Tumbuh Ductus Lactiferous secara intermiten dipengaruhi
(dominan) oleh estrogen
• Ambing lebih membesar
2. Fase Pertumbuhan Cepat
• Ductus tumbuh secara kontinu
• Mulai terbentuknya cabang-
cabang ductus

• Terbentuknya alveoli dominan


dipengaruhi: progesteron

• Tumbuh sistem lobule-alveoli

• Perubahan sel-sel sekretori

• Sel membesar, mulai sekresi susu

• Tampak luar, ambing membesar


PROSES PEMBENTUKAN DAN BIOSINTESIS SUSU

Pembentukan Susu:
• Dibentuk di sel-sel alveol (protein, lemak, laktosa)
• Terdiri atas dua tahap:
1. Suplai prekursor susu oleh aliran darah
2. Konversi bahan baku menjadi susu oleh sel-sel kelenjar
ambing

Bahan baku pembentuk susu:


Zat makanan (darah/plasma) → Cairan Intersisial → Sel-sel
Alveoli
Perbandingan 500:1 → setiap 500 vol darah yang mengalir
ke dalam kelenjar ambing dibentuk 1 volume susu
Waktu dan Persentase Komponen Susu

Waktu setelah melahirkan Total Solid Protein Lemak

Lahir 27,40 14,00 8,45

6 jam 27,50 9,34 13,00

12 jam 15,60 4,80 5,68

18 jam 14,55 4,25 5,26

24 jam 13,98 3,99 4,88

Kolostrum:
• Kolostrum mempunyai kandungan protein tinggi (gamma globulin
yang berfungsi melawan serangan bakteri yang menyebabkan
penyakit dalam hari-hari pertama kehidupan)
• Kandungan unsur protektif tinggi seperti vitamin A
• Perubahan kolostrum menjadi susu dalam 24 jam
Tabel Prekursor Konstituen Air Susu

Konstituen Air Susu Prekursor dalam Darah


Air Air
Lipida
Lemak Asam lemak (dari dalam darah atau dari katabolisme
Kolesterol protein dan karbohidrat
Ergosterol
Lecithin
Cephalin
Pigmen Langsung dari darah
Protein
Casein Globulin, asam amino dan NPN lainnya
Albumin
Globulin
Non Protein Nitrogen
Creatin Dari filtrasi produk dalam darah dan produk
Urea metabolisme dari aktivitas kelenjar mammae
Amonia, dll.
Laktose Glukose dan asam laktat
Konstituen Anorganik
Ca, K, Na, Mg, Mn, PO4, Cl, SO4, Garam (filtrasi selektif dan pengaturan molekuler)
CO2, dll.
Vitamin Langsung dari darah
Enzim Tidak tentu
Gas yang larut : O2, N2, CO2 Produk metabolisme kelenjar dan difusi melalui
jaringan
Tabel Perbandingan Komposisi Plasma Darah dengan Susu (%)
Komponen Plasma Darah Air Susu
Air 91,000 87,000
Glukose 0,050 -
Laktose - 4,900
Serum Albumin 3,200 -
Laktalbumin - 0,520
Globulin 4,400 0,050
Asam amino 0,003 -
Casein - 2,900
Lemak Netral 0,060 3,700
Fosfolipid 0,240 0,040
Kolesterol ester 0,170 Trace
Calcium 0,009 0,120
Fosfor 0,011 0,100
Natrium 0,340 0,050
Kalium 0,030 0,150
Khlor 0,350 0,110
Asam sitrat Trace 0,200
BIOSINTESIS
1. Sintesis Protein Susu
Sumber utama bahan pembentuk protein susu
a. Berasal dari darah:
• Peptida – Peptida
• Plasma protein
• Asam-asam amino yang bebas

b. Disintesis dalam sel ephitel:


• Kasein
• Beta Laktoglobulin dan Alpha Laktalbumin
(90-95% dari protein susu)
Sintesis Lemak Susu
1. Bahan utama pembentuk lemak susu:
• Glukosa
• Asetat
• Keton hidroksibutirat
• Trigliserida
(Tahapan Sintesis)
Proses Pembentukan Lemak Susu ( Bauman dan Davis, 1974 )
Dinding kapiler Membrana basal

2 – monogliserida 2 – monogliserida Trigliserida

Non esterifikasi
Asam Lemak Gliserol Gliserol - gliserol-P

Glukose Glukose. Sintesis Fatty Acyl

( C4 – C16)
Asetat Asetat

hidroksibutirat hidroksibutirat Ruminansia


3. Sintesis Laktosa
Sumber utama sintesis laktosa → glukosa
Laktosa (85% dari atom karbon dalam
laktosa berasal dari glukosa)
(Tahapan Sintesis)
4. Calcium dan Phosphor
Kalsium dalam air susu berasal dari kalsium darah, yang berasal
dari makanan
Penambahan kandungan Ca sangatlah lambat → Ca akan
muncul dalam air susu setelah beberapa jam sesudah
pemberian

5. Vitamin
Kelenjar susu tidak dapat mensintesa vitamin-vitamin, oleh
karena itu kebutuhan vitamin tergantung pada suplainya di
dalam darah
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Laktasi:
1. Nutrisi
- Prepartum
- Postpartum
2. Keturunan
3. Umur
4. Kebuntingan
5. Heat
6. Handling
7. Kandungan lemak
• Jumlah Pemerahan • Status Reproduksi
Perubahan dari: ü Calving interval
ü 2x ke 3x per hari naik 17% ü Days open
ü Days in milk at first breeding
ü 3x ke 4x per hari naik 9%
ü Service per conception
ü 2x ke 4x per hari naik 26% ü Service per cow
• Interval Pemerahan ü Age at first calving
ü Siang hari ü Average days in milk
ü Malam hari ü Percentage in milk
• Lama Masa Kering
• Efisiensi Reproduksi
ü Definisi
ü Index efisiensi reproduksi
ü Interpretasi
ü Kalkulasi efisiensi deteksi estrus
MANAGERIAL
• Jumlah Pemerahan
ü 2x ke 3x per hari naik 17%
ü 3x ke 4x per hari naik 9%
ü 2x ke 4x per hari naik 26%
• Interval Pemerahan
ü Siang hari
ü Malam hari
• Lama Masa Kering
• Efisiensi Reproduksi
ü Definisi
ü Index efisiensi reproduksi
ü Interpretasi
ü Kalkulasi efisiensi deteksi estrus
• Status Reproduksi
ü Calving interval
ü Days open
ü Days in milk at first breeding
ü Service per conception
ü Service per cow
ü Age at first calving
ü Average days in milk
ü Percentage in milk
KONDISI IKLIM
Ø Langsung
• Suhu udara
• Kelembaban udara
• Radiasi matahari
• Intensitas matahari
• Curah hujan

Ø Tidak Langsung
• Kualitas pakan
• Kesinambungan
Fisiologi
Produksi
Susu
Fisiologi Produksi
TA 2017/2018
ž Fisiologi :
Ilmu yang mempelajari fenomena yang terjadi
dalam tubuh , khususnya berkaitan dengan
fungsi organ-organ.

Produksi susu :
q Akumulasi (hasil) aktivitas metabolisme
dari sel-sel ephitel kelenjar ambing

q Aktivitas sel-sel ephitel sangat


bergantung pada supplai prekursor yang
diperoleh dari aliran darah.
Lumen alveol
Alveoli
Sel ephitel

Ambing Bag. Dalam Ambing


0 4 8 12 16 20 24 28 32 36 40 44

Gambar 1 Kurva Produksi Susu selama Laktasi (Alim et al. 2001)


Kurva Laktasi
ž Segera setelah melahirkan produksi susu
menunjukkan trend meningkat tajam
ž Puncak laktasi dicapai pada 6 -8 minggu (= 145%
dari rataan produksi)
ž Setelah 8 minggu kurva menunjukkan penurunan
(28 -32 mg = 78% dari rataan produksi)
ž Menurun hingga melahirkan ( =70% dari rataan
produksi)
Status Sapi Perah pada Awal Laktasi
Karakter sapi pada awal laktasi antara
Milk energy and maintenance lain:
n Kesetimbangan energi negatif
n Tingginya kasus penyakit

Feed energy n Rendahnya immunitas1


n Tingginya status inflamasi2
22

Body Energy Stores

Friggens el al., 2004

Adapted from Hoffman et al. (2000). 1Kehrly, 1997;


Lacetera et al. 2005; 2Cappa et al. 1989; Bionaz et al.
2007
Penurunan Bobot Badan pada masa Awal
Laktasi
• Selama periode ini menghasilkan susu meningkat lebih cepat
dibandingkan konsumsi bahan kerning (puncak produksi).

• Kebutuhan energi lebih besar dari jumlah energi dikonsumsi sehingga


ternak akan memobilisasi cadangan tubuh dan akan menyebabkan
terganggunya keseimbangan energi keseimbangan

• Potensi genetik sangat berperan selama periode ini dan ternak akan
tertekan untuk berproduksi. Ternak pada tahap ini memiliki
keterbatasan kapasitas untuk menelan pakan.

• Ternak dengan potensi genetik yang lebih tinggi akan memobilisasi


lemak tubuh untuk waktu yang agak lama daripada sapi dengan
potensi genetik yang lebih rendah

• Selama periode ini, pada sapi dapat kehilangan sebanyak 0,7 kg / hari.
Monitoring Konsumsi Pakan selama masa
Awal Produksi
• Konsumsi pakan adalah hal yang paling penting dalam
mempertahankan tingginya produksi susu

• Ternak harus dimaksimalkan dalam mengkonsumsi


pakan selama awal laktasi

• Setiap tambahan per kg konsumsi bahan kering 2-2.4


kg susu.

• Konsumsi pakan ternak dipengaruhi oleh : tingkat


produksi, kualitas dan kuantitas hijauan/pakan
berserat, kecernaan pakan, pengolahan makanan,
frekuensi makan, konsistensi ratio bahan dll
Proses fisiologis dan biokimiawi yang
terjadi selama laktasi :

1. Homeostasis
2. Homeorhesis
3. Partitioning nutrient
Homeostasis
Berbagai system control feed back
mechanism positif ataupun negatif untuk mempertahankan
kondisi konstan (steady state)
Contoh : mempertahankan suhu tubuh normal
( evaporasi- konveksi – konduksi -radiasi dll)

Homeorhesis
orchestra atau perubahaan yang terkoordinasi dalam
metabolisme dari jaringan tubuh yang diperlukan untuk
mensupport suatu keadaan fisiologis (Bauman &
Currie,1980)
ž Homeorhesis berasal dari bhs Yunani :
Uniform –Flow
ž contoh :
Pada puncak laktasi proporsi nutrisi yang
digunakan oleh kelenjar susu bisa jadi luar
biasa. ( rodentia : 300-400 % )
Untuk memenuhi kebutuhan produksi bila
dari makanan tidak tercukupi, dilakukan
perombakan simpanan ( lemak, protein)
Tabel 1. Situasi Physiologi yang menerapkan
konsep umum pengaturan homeorhetic,

1. Laktasi 8.Hibernasi
2. Pregnansi 9.Premigrasi/migrasi
3. Pertumbuhan 10.Egg laying
4. Pubertas 11. Incubation anorexia
5. Ageing 12.Seasonal cycles
6. Chronis 13.Exercise
under nutrition
7. Chronic illness
Sumber: Cronje 2004, Physiology
Ruminant
Adaptasi Fisiologi yang terjadi pada sapi laktasi
Proses / jaringan respons
Jaringan mammary Peningkatan secretory cells
Peningkatan penggunaan nutrien meningkat
Peningkatan Supplai darah meningkat

Intake makanan Peningkatan kuantitas

Tract.Digestivus Bertambah ukuran


Kapasitas absorpsi meningkat
Laju absorpsi nutrien meningkat

Liver Peningkatan ukuran


Laju glukoneogenesis meningkat
Mobilisasi glikogen meningkat
Sintesis protein meningkat

Jaringan adiposa Sintesis lemak de novo berkurang


Up take fatty acid berkurang
re estrifikasi fatty acids berkurang
Lipolisis meningkat
Lanjutan………….

Proses atau jaringan Respons


Otot skelet Penggunaan glukosa berkurang
Sintesis protein berkurang
Degradasi protein meningkat

Tulang Mobilisasi Kalsium dan Phosfor meningkat

Jantung Cardiac output dgn persentase besar menuju kel


mammae

Plasma hormon Insulin berkurang


Somatotropin meningkat
Prolaktin meningkat
Glukokortikoid meningkat
Tiroid hormon berkurang
IGF-1 berkurang
Adaptasi fisiologi dalam pengaturan metabolisme
Yang terjadi selama laktogenesis dan awal laktasi pada
ruminansia
Jaringan/proses Homeostatis Respon thd set poin
kontrol
Feed intake Multiple kontrol Peningkatan Appetiite dan satiety
set point

Jar. Adiposa Insulin Penurunan Lipogenesis


Penurunan Uptake performed
fatty acid

Catekolamines Peningkatan stimulasi thd lipolisis


Adenosine Peningkatan Inhibisi lipoliysis

Skeletal muscle Insulin Penurunsn Glukose uptake


Insulin (?) Penurunan Protein synthesis
Penurunan acid uptake
Peningkatan degradation
Adaptasi fisiologi dalam pengaturan metabolisme yg
terjadi selama laktogenesis dan awal laktasi pada
ruminansia
Jaringan/proses Homeostatis Respon thd set poin
kontrol

Liver Insulin Peningkatan Glukoneogenesis

Pankreas Insulinotropic Penurunan Insulin release


agent

Whole Animal Insulin Penurunan oksidasi glukosa


Penurunan penggunaan glukosa
oleh nonmammary tissues
Manipulasi produksi susu
ž Photoperiod:
efek positif thd sekresi prolaktin,
Prolaktin à laktogenesis

ž Effect of dietary manipulation on mammary


Development
laju pertambahan bobot badan (prepubertal) berkorelasi
negatif dengan produksi susu.

ž Effect of growth hormon on mammary development


:
Memberikan efek positif pada perkembangan mammary
gland saat prepubertal
Sumber : Akers (2002)
SOMATOTROPIN DAN PRODUKSI SUSU

0 4 8 12 16 20 24 28 32 36 40 44

Gambar 2 Kurva Produksi Susu selama Laktasi (grs putih)


Kurva Produksi Susu dengan penambahan r bST (grs merah)
1

3 2

4
bST rekombinan
ž Hasil rekayasa genetika yang pertama di
bidang peternakan, bahkan dijadikan “alat
peternakan “
ž Lebih dari 60 tahun telah dipercaya dapat
meningkatkan produksi susu ( 15 -40%
bergantung pada dosis)
ž Bekerja species spesifik
ž Penggunaan bST direkomendasikan sesudah
puncak laktasi
ž Nilai BCS (Body Condition Score) sangat perlu
diperhatikan erat kaitannya dengan laju
perombakan simpanan (lemak, protein)
MEKANISME
HIPOTALAMUS
UMPAN BALIK
GHRH SOMATOSTATIN

PITUITARI
SOMATOTROF

SOMATOTROPIN

AKSI TAK LANGSUNG AKSI LANGSUNG

PROLAKTIN
KHORIONIK EFEK ANTI INSULIN
HATI SOMATOTROPI
N
INSULIN
SOMATOMEDIN
SEL LEMAK METABOLISME
KARBOHIDRAT
LIPOLISIS

SEL LEMAK KHONDROSIT OTOT

LIPOGENESIS SINTESIS PROTEIN FFA DAN GLUKOSA


GLISEROL

PEMBENTUKAN KARTILAGO
AKTIVITAS DIABETOGENIK

PERTUMBUHAN TULANG
bST
EKSOGEN

JARINGAN LEMAK
HATI TULANG
(Lemak)

IGF
(Insulin like growth factor)

KELENJAR SUSU
MAIN MENU

JARINGAN TUBUH

PENGAMBILAN GLUKOSA

OKSIDASI ASAM AMINO UNTUK ENERGI


GLUKOSA
NEFA
ASAM AMINO
HATI

GLUKONEOGENESIS

GUDANG LEMAK KELENJAR SUSU

ALIRAN DARAH
PENGAMBILAN GLUKOSA DAN ASETAT
SINTESIS SUSU
LIPOGENESIS SELAMA NERACA ENERGI
POSITIF PENGAMBILAN GLUKOSA DAN SINTESIS
LIPOLISIS SELAMA NERACA ENERGI NEGATIF LAKTOSA
PENGGUNAAN NEFA UNTUK SINTESIS LEMAK
GLUKOSA DARI GLISEROL MELALUI LIPOLISIS
PENGGUNAAN ASAM AMINO UNTUK PROTEIN
SUSU
PEMELIHARAAN JUMLAH SEL SEKRETORI
TUGAS
individu
ž Lactogenesis
ž Galactopoeitic
ž Laktosa sebagai osmoregulator
ž Peran prolaktin dan oksitosin pada
proses produksi susu
ž Hubungan stres dan produksi susu

Dikumpulkan hari ?
TERIMA KASIH

You might also like