Professional Documents
Culture Documents
Revisi Laporan Akhir TA2 A1-2
Revisi Laporan Akhir TA2 A1-2
Penyusun:
Muhammad Wahid Al Fahmi (19524093)
Ahmad Wirayuda (19524111)
Penyusun:
Muhammad Wahid Al Fahmi (19524093)
Ahmad Wirayuda (19524111)
VERIFIKASI TA201
● Bab 1: Pendahuluan
● Bab 2: Usulan Solusi
● Bab 3: Implementasi Desain
VERIFIKASI TA202
Dwi ana Ratna Wati, S.T., M.Eng Medila Kusriyanto, S.T., M.Eng.
035240102 015240101
Tanggal Verifikasi Tanggal Verifikasi
3
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR
Disusun oleh:
Muhammad Wahid Al Fahmi 19524093
Ahmad Wirayuda 19524111
7
Tanggal: -Agustus-2023
Ketua Program Studi Teknik Elektro
4
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN 2
HALAMAN VERIFIKASI TA201 & TA202 3
DAFTAR ISI 6
RINGKASAN TUGAS AKHIR 8
BAB 1: Pendahuluan 9
1.1 Latar Belakang 9
1.2 Rumusan Masalah 10
1.3 Tujuan 10
1.4 Batasan Masalah 10
1.5 Batasan Realistis Engineering 11
BAB 2: Usulan Solusi 12
2.1 Observasi 12
2.1.1 Kajian Terhadap Solusi-solusi Sejenis 12
2.1.2 Survey (opsional) 13
2.2 Spesifikasi Sistem 14
2.3 Usulan-usulan Desain Sistem 14
2.4 Analisis dan Penentuan Usulan Solusi/Desain Terbaik 24
BAB 3: Implementasi Desain 25
3.1 Hasil Rancangan Sistem 25
3.2 Desain Eksperimen 27
3.2.1 Indikator/Parameter yang Diukur 28
3.2.2 Alat dan Bahan 28
3.2.3 Langkah Pengambilan Data 28
6
5.2 Saran 44
LAMPIRAN – LAMPIRAN 46
Daftar Gambar
Gambar 2. 1 Blok diagram proses cara kerja sistem .................................................................... 14
Gambar 2. 2 Desain elektronis ..................................................................................................... 15
Gambar 2. 3 Desain 3D ................................................................................................................ 16
Gambar 2. 4 Blok diagram ........................................................................................................... 19
Gambar 2. 5 Desain elektronis ..................................................................................................... 20
Gambar 2. 6 Desain 3D ................................................................................................................ 21
Daftar Tabel
7
RINGKASAN TUGAS AKHIR
Industri minyak atsiri adalah industri penghasil minyak yang bersumber dari ekstrak
alami dari jenis tumbuhan tertentu. Banyak sekali kegunaan dari minyak atsiri pada berbagai
jenis industri, misalkan pada industri kosmetik, makanan hingga farmasi. Selain itu kegunaan
dari minyak atsiri sebagai wewangian dan bumbu masakan. Agar mendapatkan hasil yang
maksimal, maka perlu dilakukan monitoring pada proses ekstraksi minyak atsiri. Hal yang harus
diperhatikan pada proses ekstraksi minyak atsiri adalah suhu dan tekanan. Salah satu dari
industri kecil di bidang minyak atsiri terdapat di daerah Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Industri
kecil ini masih menggunakan alat monitoring yang sederhana. Selain itu masih belom ada
otomatis sebagai pengamannya. Maka dari itu kami telah membuat alat yang bisa melakukan
monitoring serta terdapat otomatisnya sebagai pengaman. Pada tugas akhir ini komponen yang
digunakan untuk alat ini adalah thermocouple type K sebagai sensor temperatur, pressure sensor
sebagai sensor tekanan, arduino mega 2560 untuk mengrimkan sinyal dari sensor ke LCD, relay
sebagai pemutus arus ketika nilai dari sensor thermocouple melebihi batas, LCD sebagai
penampil nilai dari sensor, keypad untuk memasukan nilai yang diinginkan, buzzer sebagai
alaram, dan SD card module untuk menyimpan data ketika proses sedang berjalan. Untuk
monitoringnya nilai keluaran sensor akan ditampilkan secara langsung di LCD dan hasilnya akan
tersimpan pada SD card module. Pada sistem pengamannya meggunakan relay, dimana jika nilai
dari thermocouple melebihi batas nilai maka relay akan secara otomatis mematikan pemanas.
Sedangkan buzzer jika nilai dari pressure sensor melebihi batas maka akan berbunyi. Dengan
adanya alat ini, kualitas dari minyak atsiri akan meningkat serta harga jualnya akan naik. Alat ini
bisa meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja. Selain itu alat ini juga bisa membuat industri
kecil semakin berkembang dan menjadi terkenal karena kualitas minyak atsiri yang bagus.
8
BAB 1: Pendahuluan
9
Salah satu dari industri kecil di bidang minyak atsiri terdapat di daerah Ngemplak,
Sleman, Yogyakarta. Mesin yang digunakan untuk proses SCFE minyak atsiri masih terdapat
perbedaan pada pembacaan suhu yang antara tabung yang satu dengan yang lainnya. Hal ini
disebabkan karena sensor yang digunakan masih bergantian antara tabung satu dengan tabung
lainnya. Lalu untuk sistem monitoring suhu dan tekanannya masih manual menggunakan
pressure gauge, jadi untuk memonitoringnya masih sulit. Selain itu diperlukannya rekam data
yang didapatkan dari hasil monitoring selama mesin berjalan. Hal ini diperlukan untuk
melakukan evaluasi pada proses destilasi minyak atsiri. Maka dari itu diperlukannya sebuah alat
yang bisa mengukur suhu dan tekanan secara bersamaan serta dapat merekam data yang
didapatkan dari hasil monitoring mesin.
Setelah melihat dari identifikasi masalah diatas maka akan dibuat sebuah alat monitoring
pada proses SCFE yang dapat merekam data dari hasil monitoring. Alat ini juga bisa memonitor
tabung yang digunakan pada proses destilasi secara bersamaan. Dengan dirancangnya alat
monitoring tersebut agar bisa menutupi kekurangan pada sistem monitoring suhu dan tekanan
yang masih manual, Serta agar bisa mempermudah untuk menganalisa suhu dan tekanan agar
proses SCFE menjadi maksimal.
1.2 Rumusan Masalah
Dari permasalahan yang telah didapatkan maka bisa diketahui bahwa, dibutuhkannya
sebuah alat monitoring suhu dan tekanan pada mesin SCFE yang dapat merekam data nilai
sensor pada mesin. Serta diperlukannya sebuah alat yang dapat mengukur suhu dan tekanan
secara bersamaan antar tabung yang satu dan yang lainnya. Selain itu dibutuhkannya layar LCD
sebagai pengganti pembaca nilai yang berupa pressure gauge. Agar pembacaannya lebih baik
dan tepat daripada menggunakan bar.
1.3 Tujuan
Melanjutkan sub-bab sebelumnya, setelah tim mendefinisikan rumusan masalah, tim
mendeskripsikan tujuan dilakukannya projek berdasarkan rumusan masalah yang diangkat.
Tujuan dari proyek ini adalah untuk mempermudah mitra melakukan proses monitoring minyak
atsiri yang menggunakan mesin SCFE. Selain itu memaksimalkan proses monitoring agar
mendapatkan data yang baik untuk melakukan evaluasi pada proses ekstraksi minyak atsiri.
1.4 Batasan Masalah
● Pengujian sistem suhu dan tekanan dilakukan skala mitra
● Temperatur yang diukur hanya sampai 110 derajat
● Tekanan yang diukur hanya sampai 150 bar
10
1.5 Batasan Realistis Engineering
● Menggunakan metode , ekstraksi superkritis pelarut karbon dioksida(scfe)
● Sistem ini memantau suhu dan tekanan pada proses ekstraksi superkritis pelarut karbon
dioksida(scfe) minyak atsiri
● Tampilan sistem pemantau suhu dan tekanan menggunakan LCD
● Sensor akan digunakan pada suhu yang tinggi
● Pengembangan dana kurang lebih 2 juta
11
BAB 2: Usulan Solusi
2.1 Observasi
Observasi yang dilakukan adalah mengamati bagaimana pembacaan nilai pada mesin
SCFE. Mesin SCFE masih menggunakan bar sebagai alat pembaca nilai tekanan pada tabung
co2. Selain itu belum adanya sebuah peringatan jika gas yang masuk melebihi batas yang
diinginkan. Lalu untuk sensor thermocouple yang digunakan hanya satu, jadi memakainya harus
bergantian antara tabung a dan tabung b. Lalu untuk melakukan kontrol dari suhunya UMKM ini
menggunakan thermocontrol sebagai otomatis agar pemanas mati sendiri ketika suhunya
melebihi batas yang diinginkan. Selain itu kami juga melakukan wawancara kepada user
mengenai mesin SCFE serta proses pembuatan minyak atsiri.
Penelitian serupa yang telah dilakukan dengan membuat alat Monitoring suhu dan
tekanan pada destilasi minyak atsiri berbasis ATMega 8535 dengan tampilan PC[4], dalam
penelitian ini alat yang digunakan adalah sensor suhu LM 35 C yang mengubah energi panas
menjadi tegangan dan sensor tekanan udara MPX2100 dimana merubah tekanan udara menjadi
sebuah tegangan. Lalu kedua sensor tersebut akan dikuatkan dengan IC op-amp LM358. Selain
itu menggunakan ATMega8535 untuk pengolahan tegangan output dari kedua sensor tersebut.
Disini Menggunakan Basic-Compiler (BASCOM) dimana dalamnya berisikan perintah untuk
mengaktifkan perangkat yang terdapat pada ATMega8535. Lalu untuk monitoringnya
menggunakan software Microsoft Visual Basic 6.0 yang telah didesain untuk memonitoring suhu
dan tekanan. Alat ini masih memiliki kekurangan yaitu belum adanya pemanas untuk memproses
bahan minyak atsiri.
Penelitian serupa yang telah dilakukan dengan membuat alat perancangan perangkat
pemantau suhu tekanan dan ketinggian berbasis internet of things dengan thingspeak server [5].
Dimana pada penelitian ini alat yang digunakan berupa sensor suhu BMP280 dimana sensor ini
berguna sebagai detektor serta temperatur udara dan board NodeMCU 8266 dengan ditambahkan
LCD i2. Lalu monitoringnya menggunakan aplikasi yang digunakan adalah Arduino IDE. Alat
ini harus terkoneksi dengan wifi agar hasil dari monitoringnya yang ditunjukan pada LCD juga
akan muncul di web Thingspeak dan Thingview. Pengujian alat ini dapat dilakukan dengan
membandingkan hasil dari monitoring alat yang telah dibikin terhadap web penyedia data cuaca.
Penelitian serupa yang telah dilakukan dengan dibuatnya sebuah alat Sistem Pemantau
Suhu dan Tekanan Biogas pada Bio-Digestic berbasiskan Android[6], pada penelitian ini alat
yang digunakan adalah sensor sensor pendeteksi berat, suhu, tekanan gas, pengaduk otomatis,
sensor Load cell, dan mikrokontroler Arduino serta NodeMCU. Lalu monitoringnya
12
menggunakan aplikasi yang digunakan Arduino IDE. alat ini harus terkoneksi dengan WIFI agar
hasil monitoringnya yang ditunjukan pada aplikasi android melalui protokol MQTT. Aplikasi
android dirancang agar dapat menjadi antarmuka bagi pengguna untuk melakukan pemantauan
suhu dan tekanan gas jarak jauh. dengan mudah melihat pantauan suhu dan tekanan gas secara
realtime pada sistem Bio-Digestic (Biodigester Automatic). Suhu digester yang dijaga agar tetap
stabil akan menghasilkan biogas yang maksimal.
Proses survei kami diawali dengan menghubungi pemilik dari alat untuk melakukan
proses destilasi. Setelah itu kami mengatur waktu luang agar bisa melakukan wawancara
terhadap narasumber, selain itu kami juga menyusun pertanyaan-pertanyaan yang bisa berguna
untuk mengetahui spesifikasi sistem serta kebutuhan apa yang diinginkan dari pemilik alat
tersebut (Tabel 2.1). Adapun beberapa pertanyaan yang sudah dipersiapkan dan respon dari
pemilik alat adalah sebagai berikut
Pertanyaan Jawaban/tanggapan
2.Mengapa bahan yang digunakan untuk Kebanyakan tumbuhan, tapi hewan juga bisa
membuat minyak atsiri harus menggunakan tapi jarang
tumbuhan?
3.Disini menggunakan metode apa untuk SCFE/ ekstraksi superkritis pelarut karbon
menghasilkan minyak atsiri? dioksida
13
2.2 Spesifikasi Sistem
● Sistem dapat mengukur temperatur pada rentang 34 ⁰C - 105 ⁰C dengan akurasi 0.25 ⁰C
dan respon time 2.25 detik. Untuk pengukurannya akan dilakukan tiap 2 menit
● Sistem dapat mengukur tekanan pada rentang 0 - 150 bar dengan akurasi 1.0% dan
respon time 2.0 ms. Untuk pengukurannya dilakukan tiap 2 menit
● Sistem memiliki penampil nilai temperatur dan tekanan
● Sistem mampu mengendalikan temperatur secara ON/OFF
● Sistem dapat bekerja secara terus menerus selama maksimal 16 jam
● Sistem dapat bekerja pada tegangan 12 VDC
● Sistem mampu memberikan peringatan berupa bunyi alarm
Gambar 2.2 adalah gambaran blok diagram proses cara kerja sistem
MONEKSIR, disini power supply sebagai sumber tegangannya akan
mengirimkan tegangan pada mikrokontroler dan buzzer. Pada bagian inputnya
terdapat keypad dan sensor. Keypad digunakan untuk memasukan nilai yang
14
diinginkan dari sensor, lalu sensor terdiri atas sensor temperatur dan sensor
tekanan. Dimana ketiga komponen tersebut akan mengirimkan data yang telah
didapatkan menuju mikrokontroler. Ketika data diterima mikrokontroler maka
data tersebut diproses. Lalu data tersebut dikirimkan menuju LCD untuk
ditampilkan. Relay akan mematikan mesin ketika data yang diterima menunjukan
nilai temperatur melebihi batas. Lalu buzzer akan berbunyi ketika data yang
diterima menunjukan nilai tekanan melebihi batas nilai yang telah dimasukan.
Gambar 2. 3 Desain 3D
Cara kerja sistem ini yaitu ketika sistem ini dinyalakan, inputkan nilai
suhu yang diinginkan sebagai batasannya. Setelah itu sensor temperatur membaca
kondisi temperatur di dalam tabung produksi dan sensor tekanan membaca
tekanan gas yang mengalir pada tabung produksi. Data yang didapatkan dari
sensor dikirim ke microcontroller untuk diproses. Data yang sudah diproses
dikirim ke LCD agar hasilnya bisa dibaca. Untuk sistem keamanan dari alat ini
berupa buzzer dan relay. Relay aktif ketika nilai temperatur melebihi batasnya.
Lalu ketika nilai tekanan melebihi batas maka buzzer berbunyi sebagai tanda
peringatan. Batasan nilai berbeda berdasarkan sensor yang digunakan. Sensor
temperature mempunyai batasan nilai 34 ⁰C - 105 ⁰C. Sedangkan sensor tekanan
batasan nilainya adalah 0 – 150 bar. Sistem ini akan bekerja selama 16 jam sesuai
dengan waktu pemrosesan minyak atsiri.
16
inventarisasi dapat memperlihatkan kebutuhan sistem sesuai usulan dan
spesifikasi yang dibutuhkan. Selain itu bisa mendata komponen apa saja yang kita
miliki agar tidak terjadi kehilangan atau kekurangan komponen.
1 Perangkat untuk Dibuat untuk menjadi tempat alat yang telah didesain agar dapat
kemasan melindungi dari tumpahan material bahan pembuatan minyak atsiri.
alat Perangkat ini dapat dibuat dari bahan 3D printing maupun bahan
sejenis.
2 Mikrokontroler Untuk central processing unit dengan ukuran yang kecil dan
Arduino kemampuan akuisisi data yang handal dengan memiliki Pin I/O yang
Mega relatif banyak, 54 digital Input / Output,15 buah di antaranya dapat
digunakan sebagai output PWM, 16 buah analog Input, 4 UART.
Arduino Mega 2560 dilengkapi kristal
16. Mhz Untuk penggunaan relatif sederhana tinggal menghubungkan
power dari USB ke PC / Laptop atau melalui Jack DC pakai adaptor 7-
12 V DC.Hal ini berkaitan dengan ukurannya yang sudah sangat kecil
dan harga yang murah ( Rp. 296.000)
5 Modul Sensor mengirimkan sinyal pengukuran dari suatu alat ukur tekanan
Differential diferensial. Peralatan ini akan memantau perbedaan tekanan antara dua
Pressure transmitter port dan menghasilkan sinyal output dengan mengacu pad a berbagai
tekanan yang dikalibrasi.
6 LCD Jenis media tampilan yang menggunakan kristal cair sebagai tampilan
suatu data, baik karakter, huruf ataupun grafik. bentuknya tipis,
mengeluarkan sedikit panas, dan memiliki resolusi tinggi.
7 Power Supply Mengaliri arus listrik untuk komponen-komponen atau hardware pada
komputer dengan arus DC (arus searah), arus listrik yang masuk ke
dalam power supply berupa arus AC (arus bolak-balik ) kemudian
dikonversi (dirubah) menjadi arus DC (arus searah).
17
Nama Alat Keterangan
8 Keypad 4x4 Menentukan data teks yang akan dipilih oleh pengguna. Selanjutnya,
data masukan tersebut akan diolah oleh mikrokontroler.
18
N Item/Pengeluaran Satuan Harga Juml Harga Total
o satuan ah
.
9 Relay Pcs Rp. 80.000, 2 Rp. 160.000, -
-
Total Rp. 1.711.000,
Belanja -
Gambar 2.5 menunjukan blok diagram pada desain kedua. Power supply
memberikan tegangan listrik pada mikrokontroler, buzzer, dan SD card module.
Nilai set point temperatur dan tekanan diinputkan pada keypad. Sensor membaca
nilai temperatur serta tekanan, lalu dikirim menuju mikrokontroler untuk diproses.
Hasil pemrosesan tersebut dikirim menuju LCD untuk ditampilkan. Relay akan
19
aktif bersamaan dengan buzzer saat nilai temperatur melebihi batas. Sedangkan
jika nilai tekanan melebihi batas buzzer akan menyala. Kedua buzzer dari masing-
masing sensor mempunyai suara yang berbeda. Hal ini agar dapat membedakan
antara sensor tekanan dan temperatur. Semua data dari sensor direkam pada SD
card module untuk keperluan analisis selanjutnya.
Gambar 2.7 adalah desain 3D dari desain kedua. Untuk ukuran dari
alatnya sudah diperhitungkan berdasarkan ukuran komponen didalamnya. Ukuran
alatnya sekitar 350 x 170 x 10 mm. Alat ini menempel pada mesin SCFE untuk
memantau kondisi temperatur dan tekanan pada tiap tabung mesin SCFE. Hasil
dari pembacaan akan ditampilkan pada LCD yang terhubung dengan
mikrokontroler. Bagian depannya terdapat satu set LCD beserta keypadnya. Lalu
pada bagian kiri terdapat lubang sebagai tempat masuknya kabel USB yang
menghubungkan laptop dengan mikrokontroler. Untuk bagian atas terdapat dua
lubang untuk masuknya kabel dari luar menuju mikrokontroler. Pada bagian
kanannya terdapat lubang sebagai tempat untuk memasukan SD card.
Cara kerja sistem ini yaitu ketika sistem dinyalakan inputkan nilai
temperatur atau tekanan yang diinginkan sebagai batasannya. Setelah itu sensor
akan membaca kondisi temperatur pada tabung produksi dan sensor tekanan akan
membaca tekanan gas yang mengalir pada tabung produksi. kemudian hasil
pembacaannya dikirim ke microcontroller untuk diproses. Data yang sudah
diproses dikirim ke LCD agar hasilnya bisa ditampilkan. Mikrokontroler akan
mengirimkan data yang telah diproses ke SD card. Lalu SD card merekam data
yang sudah diproses oleh mikrokontroler. Untuk sistem keamanan alat ini berupa
21
sebuah relay dan buzzer. Ketika nilai temperatur melebihi batas yang diinputkan
maka relay aktif lalu mematikan pemanasnya. Selain itu buzzer akan berbunyi
sebagai tanda jika nilai dari temperatur telah melebihi batasannya. Ketika nilai
tekanan melebihi batas yang telah diinput maka buzzer akan berbunyi. Untuk
bunyi buzzernya akan berbeda daripada buzzer yang digunakan untuk sensor
temperatur. Batasan nilai berbeda berdasarkan sensor yang digunakan. Sensor
temperature mempunyai batasan nilai 34 ⁰C - 105 ⁰C. Sedangkan sensor tekanan
batasan nilainya adalah 0 – 150 bar. Sistem ini akan bekerja selama 16 jam sesuai
dengan waktu pemrosesan minyak atsiri. Ketika proses sedang berjalan dan ada
kendala maka bisa menekan tombol reset pada menu setting di setiap sensornya.
Nama Alat
Keterangan
1 Dibuat untuk menjadi tempat alat yang telah didesain
Perangkat untuk kemasan agar dapat melindungi dari tumpahan material bahan
alat pembuatan minyak atsiri. Perangkat ini dapat dibuat dari
bahan 3D printing maupun bahan sejenis.
22
Nama Alat
Keterangan
Mengubah suhu menjadi resistansi/hambatan listrik yang
4 Modul Sensor sebanding dengan perubahan suhu. Semakin tinggi suhu,
Resistance Temperature resistansinya semakin besar. RTD terbuat dari sebuah
Detector (RTD) kumparan kawat platinum pada papan pembentuk dari
bahan isolator.
Mengirimkan sinyal pengukuran dari suatu alat ukur
5 Modul Sensor tekanan diferensial. Peralatan ini akan memantau
Differential Pressure perbedaan tekanan antara dua port dan menghasilkan
transmitter sinyal output dengan mengacu pada berbagai tekanan
yang dikalibrasi.
Jenis media tampilan yang menggunakan kristal cair
6 LCD+Keypad sebagai tampilan suatu data, baik karakter, huruf ataupun
grafik. bentuknya tipis, mengeluarkan sedikit panas, dan
memiliki resolusi tinggi.
SD card module Membaca dan menulis data ke/ dari SD Card. Modul
8 ini memiliki interfacing menggunakan komunikasi
SPI. Tegangan kerja dari modul ini dapat
menggunakan level tegangan 3.3 V DC atau 5V DC,
yang dapat digunakan salah satunya.
e. Anggarandesain2
23
Tabel 2. 5 Rencana anggaran pengembangan sistem MONEKSIR
4
Power Supply Pcs Rp. 20.000, - 1 Rp. 20.000, -
Berdasarkan dari analisis desain 1 dan desain 2 usulan solusi yang akan kami
gunakan adalah usulan solusi yang desain 2. Hal ini dikarenakan desain 2 terdapat alat untuk
merekam data. Dengan adanya alat untuk merekam data maka dapat melakukan evaluasi
pada proses ekstraksi minyak atsiri. Lalu pada desain 2 semua sensor akan terhubung dengan
buzzer. Jadi jika nilai pada tiap sensor melebihi batas maka sensor akan berbunyi, bunyi dari
tiap sensor akan berbeda-beda.
24
BAB 3: Implementasi Desain
25
menggunakan sumber tegangan langsung dari rumah. Hal ini dikarenakan desain ini
menggunakan PCB, dimana semua komponen dapat dihubungkan dalam satu sumber tegangan.
Berbeda dengan desain sebelumnya yang menggunakan kabel jumper saja, jadi masukan untuk
sumber tegangannya sedikit maka menggunakan multi power supply.
26
Gambar 3. 2 Desain 3D baru
27
Ketika nilai telah melebihi batas maka buzzer akan menyala sebagai tanda peringatan. Selain
melakukan uji coba proses monitoring dan controlling, kami juga akan mencoba ketahanan dari
alat ini ketika dioperasikan selama mesin hidup sampai mati.
Parameter yang digunakan untuk menguji kinerja sistem pada bagian akurasi deteksi dan
hasil kalibrasi sistem adalah dengan membandingkan dengan alat ukur yang sudah ada di pasaran
serta sudah terkalibrasi. Untuk alat ukur pembanding sensor thermocouple adalah sensor suhu
ruang dan thermocontrol. Lalu parameternya adalah sistem dapat mengukur temperatur pada
rentang 34 ⁰C - 105 ⁰C dengan akurasi 0.25 ⁰C dan respon time 2.25 detik. Lalu pressure sensor
dibandingkan dengan alat ukur berupa pressure gauge. Parameter untuk pressure sensor adalah
dapat mengukur tekanan pada rentang 0 - 150 bar dengan akurasi 1.0% dan respon time 2.0 ms.
Untuk parameter ketahanan dar alat mengikuti waktu pengoperasian mesin yaitu 5 - 8 jam.
Berdasarkan indikator/parameter yang telah ditentukan, tentukan alat dan bahan yang
digunakan untuk proses pengujian.
- Kompresor
- pressure gauge
- air yang mendidih
- termometer digital
- lampu bohlam
28
b. Pengambilan data pressure sensor
- pertama siapkan kompresor bertekanan tinggi (30 mpa atau 300 bar)
- hubungkan regulator pada kompresor dengan pressure sensor
- kemudian nyalakan kompresor tersebut
- mengatur tekanan pada kompresor mulai dari 0 sampai tekanan maksimalnya
- amati dan bandingkan selisih nilai antara pressure sensor dan pressure gauge
- catat hasil pengamatan tersebut
29
BAB 4: Hasil dan Analisis
4.1 Analisis Hasil
Hasil pengujian indikator dilakukan dengan beberapa percobaan yang berguna untuk
mengetahui performa dari alat MONEKSIR: Sistem Monitoring dan Kontrol Pada Ekstraksi
Minyak Atsiri. Untuk pengujian ini dilakukan beberapa percobaan yaitu pengujian sensor
thermocouple, pengujian pressure sensor, dan relay.
30
thermocouple 1 termometer Eror Persentase Error
(selisih)
31
Tabel 4. 2 Data pengukuran sensor thermocouple 2
36,5 36,5 0 0
32
Gambar 4. 2 Grafik perbanding an
Dapat dilihat pada tabel 4.1 dan tabel 4.2 menunjukan data yang didapat dari
sensor thermocouple. Data tersebut dibandingkan dengan alat ukur yang sudah dijual
dipasaran yaitu termometer digital ruangan. Pada data sensor thermocouple 1 rata-rata
selisih yang didapatkan dari termometer dan thermocouple adalah 0,23 Celcius. Lalu
untuk sensor thermocouple 2 mempunyai rata-rata selisih dengan termometer adalah
0.21. Untuk persentase error yang didapatkan setelah dilakukan perhitungan yaitu
sensor thermocouple 1 sebesar 0,41% dan sensor thermocouple 2 sebesar 0,32%. Dari
nilai persentase error yang telah didapatkan, sensor ini sudah bisa dibilang bagus
dikarenakan persentase errornya sedikit. Dapat dilihat pada gambar 4.1 dan 4.2
menunjukan bahwa terdapat selisih nilai antara thermocouple dan termometer. Selisih
nilainya tidak begitu banyak. Terdapatnya error antara thermocouple dengan sensor
suhu ruang bisa disebabkan karena sensitivitas thermocouple dengan termometer
ruangan digital berbeda. Selisih nilai yang didapatkan dari thermocouple 1 dan
33
thermocouple 2 disebabkan karena perbedaan waktu ketika dimasukan ke air yang
mendidih.
2 2 0 0
4 4 0 0
4.8 5 0.2 4
6 6 0 0
34
Gambar 4. 3 Grafik perbanding an Pressure sensor 1
1.88 2 0.12 6
3 3 0 0
35
Gambar 4. 4 Perbandingan pressure sensor 2
Dapat dilihat dari Tabel 4.4 dan 4.5 menunjukan data yang telah didapatkan dari
percobaan menggunakan pressure sensor. Data yang telah didapatkan dibandingkan
dengan nilai pada pressure gauge. Hal ini dilakukan untuk mengetahui selisih dan
persentase error pada sensor ini. Dilihat pada tabel 4.4 rata-rata selisih nilai pressure
sensor dan pressure gauge adalah 0,19. Lalu setelah dilakukan perhitungan nilai
persentase error dari pressure sensor 1 maka rata-rata persentase error yang didapat
sebesar 3,1%. Lalu pada tabel 4.5 rata-rata error yang didapatkan dari selisih nilai
pressure sensor dan pressure gauge adalah 0,15. Lalu setelah dilakukan perhitungan
nilai persentase error dari pressure sensor 2 maka rata-rata persentase error yang
didapat sebesar 2,7%. Pada gambar 4.5 dan 4.6 menunjukan perbandingan antara nilai
yang didapatkan dari pressure sensor dan pressure gauge. Nilai yang didapatkan dari
pressure sensor ada yang mendekati dan ada yang hampir mendekati dari nilai yang
didapatkan pressure gauge. Terjadinya error pada pressure sensor dan pressure gauge
disebabkan karena kurangnya sensitivitas pada pressure sensor. Selain itu bisa juga
disebabkan karena kurangnya presisi pada saat kalibrasi pressure sensor.
36
4.1.1.3 Pengujian relay
Dapat dilihat pada tabel 4.4 menunjukan bahwa relay berfungsi dengan baik. Data
hasil pengujian dari relay dilakukan dengan menyambungkan relay dengan
menghubungkan lampu bohlam. Ketika nilai sensor berada dibawah batas maka relay
akan mati dan lampu akan menyala. Sedangkan jika nilai berada di atas batas maka
relay akan menyala dan akan mematikan lampu secara otomatis.
37
Thermocoupl Kondisi Kondisi Kondisi buzzer Pressure sensor Kondisi
e2 relay lampu 1 buzzer
46 ON Mati ON 8 ON
Dapat dilihat pada tabel 4.7 menunjukan data yang didapatkan dari simulasi alat
MONEKSIR. Tabel diatas menunjukan bahwa alat ini berjalan sesuai dengan keinginan. Jadi
pada saat melakukan simulasi, alat di setting pada nilai 40 celcius untuk thermocouple dan 7 Kpa
pada pressure sensor. Ketika nilai thermocouple 41.25 celsius maka relay akan menyala lalu
akan mematikan lampu secara otomatis. Hal ini dikarenakan nilainya sudah melebihi batas dari
nilai yang telah dimasukan. Selain itu buzzer juga akan menyala ketika sudah melebihi batas
nilai yang dimasukan. Lalu ketika nilai pressure sensor sudah melebihi batas nilai yang sudah
dimasukan, maka buzzer akan menyala sebagai penanda jika nilainya melebihi batas. Seperti
pada tabel 4.7 ketika nila pressure sensor 7.1 buzzer akan menyala dan akan mati ketika nilai
pressure sensor turun dibawah 7.
38
4.1.2 Pemenuhan Spesifikasi Sistem
(a)
39
(b)
40
Pada bagian usulannya berat dari alat ini adalah 319 gram. Lalu pada realisasinya
beratnya bertambah menjadi 343 gram. Hal ini dikarenakan terdapat kesalahan pada saat
mendesain 3Dnya. Dapat dilihat dari Gambar 4.5 merupakan perbandingan dari usulan dan
realisasinya jadi pada LCD terdapat kekurangan ruang maka kami memotong bagian atasnya dan
menambahkan penutup pada bagian tersebut. Maka dari itu berat dan desain dari alat ini menjadi
berbeda.
Bagian ini berisi tentang pengalaman pengguna saat mengimplementasikan sistem. Adapun
pengalaman dalam menggunakan alat ini terdapat beberapa point yang berkaitan dengan fitur
yaitu fungsi alat, kemudahan alat, dan keamanan alat. hal ini dapat dilihat pada tabel 4.8 yang
menjelaskan bagaimana pengalaman dari pengguna.
Tabel 4. 10 Kesesuaian antara usulan dan realisasi timeline pengerjaan Tugas Akhir 2
41
No Kegiatan Usulan waktu Realisasi Pelaksanaan
3 Mencoba kodingan Minggu ketiga bulan Maret - Minggu Minggu ketiga bulan Maret - Minggu
dengan sensor dan keempat bulan Maret keempat bulan Maret
kalibrasi
4 Merangkai alat dan Minggu pertama bulan April - Minggu pertama bulan April - minggu
mencoba kodingan minggu kedua bulan April kedua bulan April
5 Uji coba alat dan Minggu ketiga bulan April - minggu Minggu ketiga bulan April - minggu
pengambilan data kedua bulan Mei kedua bulan Mei
6 Menulis laporan TA Minggu ketiga bulan Mei Minggu ketiga bulan Mei
7 Uji coba alat dan Minggu keempat bulan Mei - minggu Minggu keempat bulan Mei - minggu
pengambilan data ketiga bulan Juni ketiga bulan Juni
8 Menulis laporan TA Minggu keempat bulan Juni Minggu keempat bulan Juni
42
4.2 Dampak Implementasi Sistem
Tabel 4. 12 Aspek-Aspek
Aspek Kesehatan dan keselamatan kerja Pengaruh alat ini pada aspek kesehatan dan
keselamatan kerja adalah meminimalisir terjadinya
kecelakaan kerja dengan adanya alarm sebagai
peringatan jika terjadi kelebihan nilai.
Aspek Sosial Ketika alat yang dirancang telah selesai maka akan
meningkatkan kualitas dari minyak atsiri dikarenakan
pada prosesnya bisa dimonitoring dengan baik. Selain
itu dapat UMKM menjadi lebih berkembang dan
semakin banyak dikenal.
4.2.1 Teknologi/Inovasi
Tabel 4. 13 Dampak Implementasi Sistem pada Aspek Teknologi
43
BAB 5: Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
1. Rangkaian sensor suhu dan sensor tekanan dapat bekerja dengan baik, dengan
penyimpangan yang kecil. Dimana persentase error temperatur adalah 0,41%
untuk thermocouple 1 dan 0,32% untuk thermocouple 2. Untuk Persentase error
pressure sensor 1 adalah 4,1% dan persentase error pressure sensor 2 adalah 4,6%.
Terdapatnya error dari kedua sensor didapat karena perbedaan sensitivitas antara
sensor dan alat pembanding. Selain itu pada pressure sensor juga disebabkan
karena kurangnya presisi pada saat kalibrasi.
2. Sistem monitoring suhu dan tekanan pada destilasi minyak atsiri dapat
menampilkan database suhu dan tekanan secara realtime pada LCD, data dari
sensor disimpan kedalam sd card module dengan format Excel.
3. Sistem pada alat ini dapat menyimpan data yang didapat dari sensor ke dalam SD
Card module . Penyimpanan ini akan otomatis tersimpan jika sedang melakukan
proses monitoring.
5.2 Saran
Beberapa saran yang dapat dipertimbangkan untuk pengembangan di masa mendatang,
antara lain :
1. Pada sistem monitoring suhu dan tekanan pada ekstraksi minyak atsiri ini sensor
suhu yang dipakai masih maksimal 105 dan sensor tekanan 1 maksimal 50 bar
dan tekanan 2 adalah 300 bar. Untuk itu diharapkan kedepannya dengan range
maksimal kedua sensor melebihi range sebelumnya.
2. Pada pembuatan proyek akhir ini tidak ada tombol on off untuk mematikan
alatnya
44
Daftar Pustaka
[1] Aji Rahmadi, “RANCANG BANGUN SISTEM PEMANTAU SUHU KONDENSOR PADA
MESIN DESTILASI MINYAK ATSIRI BERBASIS WEBSITE,” yogyakarta, Jul 2020.
[2] D. Kumar Verma, D. Kumar Mahato, dan M. Kapri, “Supercritical Fluid Extraction (SCFE) for
Rice Aroma Chemicals: Recent and Advance Extraction Method,” 2018. [Daring]. Available:
https://www.researchgate.net/publication/318672467
[3] N. Harimurti dan D. Sumangat, “APLIKASI FLUIDA SUPERKRITIS PADA EKSTRAKSI
MINYAK ATSIRI,” Prosiding Seminar Nosional Teknologi lnovotif Pascopanen untuk
Pengembongan lndustri Berbosis Pertanion, hlm 801-806, Bogor, Des 2010.
[4] Asep Juliyansyah, “MONITORING SUHU DAN TEKANAN PADA DESTILASI MINYAK
ATSIRI BERBASIS ATMEGA 8535 DENGAN TAMPILAN PC,” Tugas Akhir, hlm. 1–71,
Feb 2012.
[5] Anang Saputra, “RANCANGAN PERANGKAT PEMANTAUAN SUHU TEKANAN DAN
KETINGGIAN BERBASIS INTERNET OF THINGS DENGAN THINGSPEAK SERVER,”
Jurnal Impresi Indonesia, vol. 1, No 9, hlm. 1002–1009, Sep 2022.
[6] A. Putri dan M. G. N. S. S. Gumay, “Sistem Pemantau Suhu dan Tekanan Biogas pada
Biodigester Berbasiskan Android,” Konferensi Nasional Sistem Informasi 2018, hlm 8-9,
Pangkalpinang, Mar 2018.
45
LAMPIRAN – LAMPIRAN
▪ Flowchart
47
▪ Skematik elektronik keseluruhan
48
Usulan Biaya Realisasi Biaya
No Jenis Pengeluaran
Kuantitas Total Harga Kuantitas Total Harga
5 Keypad 1 pcs Rp 10.000,00 1 pcs Rp 8.000,00
6 Max6675 2 pcs Rp 100.000,00 2 pcs Rp 94.000,00
7 Buzzer 1 pcs Rp 8.000,00 1 pcs Rp 10.000,00
8 Relay 2 pcs Rp 20.000,00 2 pcs Rp 13.000,00
9 SD card 1 pcs Rp 10.000,00 1 pcs Rp 6.000,00
10 Cetak desain 3D 1 pcs Rp 500.000,00 1 pcs Rp 400.000,00
Total Rp 2.063.000,0 Rp 1.771.000,0
49
50
Saran pembimbing
51