Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 51

LAPORAN TUGAS AKHIR

MONEKSIR: Sistem Monitoring dan Kontrol Pada


Ekstraksi Minyak Atsiri

Penyusun:
Muhammad Wahid Al Fahmi (19524093)
Ahmad Wirayuda (19524111)

Program Studi Teknik Elektro


Fakultas Teknologi Industri
Universitas Islam Indonesia
Yogyakarta
2023
HALAMAN PENGESAHAN

MONEKSIR: Sistem Monitoring dan Kontrol Pada Ekstraksi


Minyak Atsiri

Penyusun:
Muhammad Wahid Al Fahmi (19524093)
Ahmad Wirayuda (19524111)

Yogyakarta, 20 Juni 2023

Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2

Dwi ana Ratna Wati, S.T., M.Eng


035240102
Medila Kusriyanto, S.T., M.Eng.
015240101

Program Studi Teknik Elektro


Fakultas Teknologi Industri
Universitas Islam Indonesia
Yogyakarta
2023
2
HALAMAN VERIFIKASI TA201 & TA202

MONEKSIR: Sistem Monitoring dan Kontrol Pada Ekstraksi


Minyak Atsiri

VERIFIKASI TA201

● Bab 1: Pendahuluan
● Bab 2: Usulan Solusi
● Bab 3: Implementasi Desain

Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2

Dwi ana Ratna Wati, S.T., M.Eng


035240102
Tanggal Verifikasi Medila Kusriyanto, S.T., M.Eng.
015240101
Tanggal Verifikasi

VERIFIKASI TA202

● Bab 4: Hasil dan Analisis


● Bab 5: Kesimpulan dan Saran

Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2

Dwi ana Ratna Wati, S.T., M.Eng Medila Kusriyanto, S.T., M.Eng.
035240102 015240101
Tanggal Verifikasi Tanggal Verifikasi

3
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

MONEKSIR: Sistem Monitoring dan Kontrol Pada Ekstraksi Minyak Atsiri

Disusun oleh:
Muhammad Wahid Al Fahmi 19524093
Ahmad Wirayuda 19524111

Telah dipertahankan di depan dewan penguji


pada tanggal: 3 Juli 2023

Susunan Dewan Penguji

Ketua Penguji : Medilla Kusriyanto, S.T., M.Eng.


Anggota Penguji 1 : Firdaus, S.T., M.T., Ph.D
Anggota Penguji 2 : Ilham Unggara, S.Kom., M.Cs

Tugas akhir ini telah disahkan sebagai salah satu persyaratan


untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik

7
Tanggal: -Agustus-2023
Ketua Program Studi Teknik Elektro

Dwi Ana Ratna Wati, S.T., M.Eng.


035240102

4
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN 2
HALAMAN VERIFIKASI TA201 & TA202 3
DAFTAR ISI 6
RINGKASAN TUGAS AKHIR 8
BAB 1: Pendahuluan 9
1.1 Latar Belakang 9
1.2 Rumusan Masalah 10
1.3 Tujuan 10
1.4 Batasan Masalah 10
1.5 Batasan Realistis Engineering 11
BAB 2: Usulan Solusi 12
2.1 Observasi 12
2.1.1 Kajian Terhadap Solusi-solusi Sejenis 12
2.1.2 Survey (opsional) 13
2.2 Spesifikasi Sistem 14
2.3 Usulan-usulan Desain Sistem 14
2.4 Analisis dan Penentuan Usulan Solusi/Desain Terbaik 24
BAB 3: Implementasi Desain 25
3.1 Hasil Rancangan Sistem 25
3.2 Desain Eksperimen 27
3.2.1 Indikator/Parameter yang Diukur 28
3.2.2 Alat dan Bahan 28
3.2.3 Langkah Pengambilan Data 28

BAB 4: Hasil dan Analisis 30


4.1 Analisis Hasil 30
4.1.1 Hasil Pengujian Indikator 30
4.1.1.1 Pengujian sensor thermocouple 30
4.1.1.2 Pengujian pressure sensor 34
4.1.1.3 Pengujian relay 37
4.1.2 Pemenuhan Spesifikasi Sistem 39
4.1.3 Pengalaman Pengguna 41
4.1.4 Kesesuaian Perencanaan dalam Manajemen Tim dan Realisasinya 41

4.2 Dampak Implementasi Sistem 43


4.2.1 Teknologi/Inovasi 43

BAB 5: Kesimpulan dan Saran 44


5.1 Kesimpulan 44

6
5.2 Saran 44
LAMPIRAN – LAMPIRAN 46

Daftar Gambar
Gambar 2. 1 Blok diagram proses cara kerja sistem .................................................................... 14
Gambar 2. 2 Desain elektronis ..................................................................................................... 15
Gambar 2. 3 Desain 3D ................................................................................................................ 16
Gambar 2. 4 Blok diagram ........................................................................................................... 19
Gambar 2. 5 Desain elektronis ..................................................................................................... 20
Gambar 2. 6 Desain 3D ................................................................................................................ 21

Gambar 3. 1 Blok diagram baru ................................................................................................... 26


Gambar 3. 2 Desain 3D baru ........................................................................................................ 27

Gambar 4. 1 grafik perbandingan................................................................................................. 31


Gambar 4. 2 Grafik perbandingan ................................................................................................ 33
Gambar 4. 3 Grafik perbandingan Pressure sensor 1 ................................................................... 35
Gambar 4. 4 Perbandingan pressure sensor 2 .............................................................................. 36
Gambar 4. 5 (a) Usulan desain 3D (b) Gambar realisasi desain 3D ............................................ 40

Daftar Tabel

Tabel 2. 1 Hasil survei dengan pemilik alat .................................................................................. 13


Tabel 2. 2 Inventarisasi kebutuhan usulan sistem perangkat keras MONEKSIR ......................... 17
Tabel 2. 3 Rencana anggaran pengembangan sistem MONEKSIR .............................................. 18
Tabel 2. 4 Inventarisasi kebutuhan usulan sistem perangkat keras MONEKSIR ......................... 22
Tabel 2. 5 Rencana anggaran pengembangan sistem MONEKSIR .............................................. 24

Tabel 4. 1 Data pengukuran sensor thermocouple 1 ..................................................................... 30


Tabel 4. 2 Data pengukuran sensor thermocouple 2 ..................................................................... 32
Tabel 4. 3 Hasil Pengukuran Suhu ................................................................................................ 33
Tabel 4. 4 Data pengukuran pressure sensor 1 .............................................................................. 34
Tabel 4. 5 Data pengukuran pressure sensor 2 .............................................................................. 35
Tabel 4. 6 Percobaan relay dengan lampu..................................................................................... 37
Tabel 4. 7 Pengujian sistem........................................................................................................... 37
Tabel 4. 8 Perbandingkan usulan dan hasil perancangan sistem................................................... 39
Tabel 4. 9 Pengalaman Pengguna ................................................................................................. 41
Tabel 4. 10 Kesesuaian antara usulan dan realisasi timeline pengerjaan Tugas Akhir 2 .............. 41
Tabel 4. 11 Kesesuaian RAB Tugas Akhir antara usulan dan realisasi ........................................ 42
Tabel 4. 12 Aspek-Aspek .............................................................................................................. 43
Tabel 4. 13 Dampak Implementasi Sistem pada Aspek Teknologi .............................................. 43

7
RINGKASAN TUGAS AKHIR

Industri minyak atsiri adalah industri penghasil minyak yang bersumber dari ekstrak
alami dari jenis tumbuhan tertentu. Banyak sekali kegunaan dari minyak atsiri pada berbagai
jenis industri, misalkan pada industri kosmetik, makanan hingga farmasi. Selain itu kegunaan
dari minyak atsiri sebagai wewangian dan bumbu masakan. Agar mendapatkan hasil yang
maksimal, maka perlu dilakukan monitoring pada proses ekstraksi minyak atsiri. Hal yang harus
diperhatikan pada proses ekstraksi minyak atsiri adalah suhu dan tekanan. Salah satu dari
industri kecil di bidang minyak atsiri terdapat di daerah Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Industri
kecil ini masih menggunakan alat monitoring yang sederhana. Selain itu masih belom ada
otomatis sebagai pengamannya. Maka dari itu kami telah membuat alat yang bisa melakukan
monitoring serta terdapat otomatisnya sebagai pengaman. Pada tugas akhir ini komponen yang
digunakan untuk alat ini adalah thermocouple type K sebagai sensor temperatur, pressure sensor
sebagai sensor tekanan, arduino mega 2560 untuk mengrimkan sinyal dari sensor ke LCD, relay
sebagai pemutus arus ketika nilai dari sensor thermocouple melebihi batas, LCD sebagai
penampil nilai dari sensor, keypad untuk memasukan nilai yang diinginkan, buzzer sebagai
alaram, dan SD card module untuk menyimpan data ketika proses sedang berjalan. Untuk
monitoringnya nilai keluaran sensor akan ditampilkan secara langsung di LCD dan hasilnya akan
tersimpan pada SD card module. Pada sistem pengamannya meggunakan relay, dimana jika nilai
dari thermocouple melebihi batas nilai maka relay akan secara otomatis mematikan pemanas.
Sedangkan buzzer jika nilai dari pressure sensor melebihi batas maka akan berbunyi. Dengan
adanya alat ini, kualitas dari minyak atsiri akan meningkat serta harga jualnya akan naik. Alat ini
bisa meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja. Selain itu alat ini juga bisa membuat industri
kecil semakin berkembang dan menjadi terkenal karena kualitas minyak atsiri yang bagus.

8
BAB 1: Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Di Indonesia sektor industri menjadi peranan yang besar terhadap perekonomian
Indonesia yaitu mencapai 19,89%. Maka dari itu sektor ini harus lebih dikembangkan dan
diperhatikan dengan baik. Salah satu industri di Indonesia yang mempunyai kekuatan untuk
menguasai pasar hingga 80-90% adalah industri minyak atsiri [1]. Industri minyak atsiri adalah
industri penghasil minyak yang bersumber dari ekstrak alami dari jenis tumbuhan tertentu.
Banyak sekali kegunaan dari minyak atsiri pada berbagai jenis industri, misalkan pada industri
kosmetik, makanan hingga farmasi. Selain itu kegunaan dari minyak atsiri sebagai wewangian
dan bumbu masakan. Minyak Atsiri bisa disebut juga dengan istilah Minyak Eteris atau minyak
terbang (essential oil, volatile oil) yang biasanya dihasilkan oleh beberapa tanaman misalnya
jahe, nilam, cendana, kayu manis, dan lain sebagainya. Minyak ini biasanya akan mudah untuk
menguap terhadap suhu ruangan. Minyak ini mempunyai aroma yang harum tergantung dengan
tanaman yang diolah menjadi minyak atsiri. Biasanya minyak atsiri akan larut terhadap pelarut
organik dan tidak akan larut dalam air. Untuk menghasilkan minyak atsiri yang bagus
diperlukannya ekstraksi dari bahan baku. Terdapat beberapa metode atau cara untuk melakukan
ekstraksi dari tumbuhan menjadi minyak atsiri salah satunya menggunakan proses SCFE atau
bisa disebut juga ekstraksi superkritis pelarut karbon dioksida.
Proses SCFE atau ekstraksi superkritis pelarut karbon dioksida merupakan salah satu cara
yang paling inovatif dan paling baik untuk proses pemisahan serta ekstraksi dari aroma yang
menguap. Metode ini dilakukan dengan menggunakan sebuah cairan contohnya seperti karbon
dioksida[2]. Teknologi ekstraksi ini, mengeksploitasi kekuatan pelarut dan properti fisik
tambahan dari komponen murni atau campuran pada temperatur dan tekanan kritis dalam
kesetimbangan fasa.
Dalam proses ini, hal yang harus diperhatikan adalah suhu dan tekanannya. Pengaturan
tekanan dan suhu ketika dilakukannya proses SCFE juga bisa mempengaruhi kelarutan serta
selektivitas dari sebuah solut ekstrak. Dengan tingginya suhu dan tekanan, maka tekanan dan
kelarutan juga akan meningkat, serta total dari hasil ekstraksi akan semakin meninggi. Lalu
untuk fraksinasi dan hasil ekstraksi SCFE bisa diatur dengan pengolahan dari tekanan dan suhu
temperatur 2 ekstraksi[3]. Pada proses SCFE ketika suhu dan tekanannya meningkat dan tidak
sesuai dengan suhu standar dari bahan yang digunakan, menyebabkan kualitas dari produk
minyak atsiri menjadi rusak baik dari segi warna maupun kandungan dari minyak atsiri.

9
Salah satu dari industri kecil di bidang minyak atsiri terdapat di daerah Ngemplak,
Sleman, Yogyakarta. Mesin yang digunakan untuk proses SCFE minyak atsiri masih terdapat
perbedaan pada pembacaan suhu yang antara tabung yang satu dengan yang lainnya. Hal ini
disebabkan karena sensor yang digunakan masih bergantian antara tabung satu dengan tabung
lainnya. Lalu untuk sistem monitoring suhu dan tekanannya masih manual menggunakan
pressure gauge, jadi untuk memonitoringnya masih sulit. Selain itu diperlukannya rekam data
yang didapatkan dari hasil monitoring selama mesin berjalan. Hal ini diperlukan untuk
melakukan evaluasi pada proses destilasi minyak atsiri. Maka dari itu diperlukannya sebuah alat
yang bisa mengukur suhu dan tekanan secara bersamaan serta dapat merekam data yang
didapatkan dari hasil monitoring mesin.
Setelah melihat dari identifikasi masalah diatas maka akan dibuat sebuah alat monitoring
pada proses SCFE yang dapat merekam data dari hasil monitoring. Alat ini juga bisa memonitor
tabung yang digunakan pada proses destilasi secara bersamaan. Dengan dirancangnya alat
monitoring tersebut agar bisa menutupi kekurangan pada sistem monitoring suhu dan tekanan
yang masih manual, Serta agar bisa mempermudah untuk menganalisa suhu dan tekanan agar
proses SCFE menjadi maksimal.
1.2 Rumusan Masalah
Dari permasalahan yang telah didapatkan maka bisa diketahui bahwa, dibutuhkannya
sebuah alat monitoring suhu dan tekanan pada mesin SCFE yang dapat merekam data nilai
sensor pada mesin. Serta diperlukannya sebuah alat yang dapat mengukur suhu dan tekanan
secara bersamaan antar tabung yang satu dan yang lainnya. Selain itu dibutuhkannya layar LCD
sebagai pengganti pembaca nilai yang berupa pressure gauge. Agar pembacaannya lebih baik
dan tepat daripada menggunakan bar.
1.3 Tujuan
Melanjutkan sub-bab sebelumnya, setelah tim mendefinisikan rumusan masalah, tim
mendeskripsikan tujuan dilakukannya projek berdasarkan rumusan masalah yang diangkat.
Tujuan dari proyek ini adalah untuk mempermudah mitra melakukan proses monitoring minyak
atsiri yang menggunakan mesin SCFE. Selain itu memaksimalkan proses monitoring agar
mendapatkan data yang baik untuk melakukan evaluasi pada proses ekstraksi minyak atsiri.
1.4 Batasan Masalah
● Pengujian sistem suhu dan tekanan dilakukan skala mitra
● Temperatur yang diukur hanya sampai 110 derajat
● Tekanan yang diukur hanya sampai 150 bar

10
1.5 Batasan Realistis Engineering
● Menggunakan metode , ekstraksi superkritis pelarut karbon dioksida(scfe)
● Sistem ini memantau suhu dan tekanan pada proses ekstraksi superkritis pelarut karbon
dioksida(scfe) minyak atsiri
● Tampilan sistem pemantau suhu dan tekanan menggunakan LCD
● Sensor akan digunakan pada suhu yang tinggi
● Pengembangan dana kurang lebih 2 juta

11
BAB 2: Usulan Solusi
2.1 Observasi
Observasi yang dilakukan adalah mengamati bagaimana pembacaan nilai pada mesin
SCFE. Mesin SCFE masih menggunakan bar sebagai alat pembaca nilai tekanan pada tabung
co2. Selain itu belum adanya sebuah peringatan jika gas yang masuk melebihi batas yang
diinginkan. Lalu untuk sensor thermocouple yang digunakan hanya satu, jadi memakainya harus
bergantian antara tabung a dan tabung b. Lalu untuk melakukan kontrol dari suhunya UMKM ini
menggunakan thermocontrol sebagai otomatis agar pemanas mati sendiri ketika suhunya
melebihi batas yang diinginkan. Selain itu kami juga melakukan wawancara kepada user
mengenai mesin SCFE serta proses pembuatan minyak atsiri.

2.1.1 Kajian Terhadap Solusi-solusi Sejenis

Penelitian serupa yang telah dilakukan dengan membuat alat Monitoring suhu dan
tekanan pada destilasi minyak atsiri berbasis ATMega 8535 dengan tampilan PC[4], dalam
penelitian ini alat yang digunakan adalah sensor suhu LM 35 C yang mengubah energi panas
menjadi tegangan dan sensor tekanan udara MPX2100 dimana merubah tekanan udara menjadi
sebuah tegangan. Lalu kedua sensor tersebut akan dikuatkan dengan IC op-amp LM358. Selain
itu menggunakan ATMega8535 untuk pengolahan tegangan output dari kedua sensor tersebut.
Disini Menggunakan Basic-Compiler (BASCOM) dimana dalamnya berisikan perintah untuk
mengaktifkan perangkat yang terdapat pada ATMega8535. Lalu untuk monitoringnya
menggunakan software Microsoft Visual Basic 6.0 yang telah didesain untuk memonitoring suhu
dan tekanan. Alat ini masih memiliki kekurangan yaitu belum adanya pemanas untuk memproses
bahan minyak atsiri.
Penelitian serupa yang telah dilakukan dengan membuat alat perancangan perangkat
pemantau suhu tekanan dan ketinggian berbasis internet of things dengan thingspeak server [5].
Dimana pada penelitian ini alat yang digunakan berupa sensor suhu BMP280 dimana sensor ini
berguna sebagai detektor serta temperatur udara dan board NodeMCU 8266 dengan ditambahkan
LCD i2. Lalu monitoringnya menggunakan aplikasi yang digunakan adalah Arduino IDE. Alat
ini harus terkoneksi dengan wifi agar hasil dari monitoringnya yang ditunjukan pada LCD juga
akan muncul di web Thingspeak dan Thingview. Pengujian alat ini dapat dilakukan dengan
membandingkan hasil dari monitoring alat yang telah dibikin terhadap web penyedia data cuaca.
Penelitian serupa yang telah dilakukan dengan dibuatnya sebuah alat Sistem Pemantau
Suhu dan Tekanan Biogas pada Bio-Digestic berbasiskan Android[6], pada penelitian ini alat
yang digunakan adalah sensor sensor pendeteksi berat, suhu, tekanan gas, pengaduk otomatis,
sensor Load cell, dan mikrokontroler Arduino serta NodeMCU. Lalu monitoringnya
12
menggunakan aplikasi yang digunakan Arduino IDE. alat ini harus terkoneksi dengan WIFI agar
hasil monitoringnya yang ditunjukan pada aplikasi android melalui protokol MQTT. Aplikasi
android dirancang agar dapat menjadi antarmuka bagi pengguna untuk melakukan pemantauan
suhu dan tekanan gas jarak jauh. dengan mudah melihat pantauan suhu dan tekanan gas secara
realtime pada sistem Bio-Digestic (Biodigester Automatic). Suhu digester yang dijaga agar tetap
stabil akan menghasilkan biogas yang maksimal.

2.1.2 Survey (opsional)

Proses survei kami diawali dengan menghubungi pemilik dari alat untuk melakukan
proses destilasi. Setelah itu kami mengatur waktu luang agar bisa melakukan wawancara
terhadap narasumber, selain itu kami juga menyusun pertanyaan-pertanyaan yang bisa berguna
untuk mengetahui spesifikasi sistem serta kebutuhan apa yang diinginkan dari pemilik alat
tersebut (Tabel 2.1). Adapun beberapa pertanyaan yang sudah dipersiapkan dan respon dari
pemilik alat adalah sebagai berikut

Tabel 2. 1 Hasil survei dengan pemilik alat

Pertanyaan Jawaban/tanggapan

1.Bagaimana perkembangan minyak atsiri di Penyulingan di Indonesia banyak, tetapi yang


indonesia? menggunakan mesin SCFE masih sedikit dan
jarang

2.Mengapa bahan yang digunakan untuk Kebanyakan tumbuhan, tapi hewan juga bisa
membuat minyak atsiri harus menggunakan tapi jarang
tumbuhan?

3.Disini menggunakan metode apa untuk SCFE/ ekstraksi superkritis pelarut karbon
menghasilkan minyak atsiri? dioksida

4.Apakah suhu sangat mempengaruhi Suhu sangat mempengaruhi, ketika suhu


berlangsungnya proses destilasi?Bagaimana melebihi batas maksimalnya maka produk
jika suhu pada proses destilasi melebihi akan menjadi rusak
standar ?

5.Standar Suhu untuk proses destilasi berapa ? 34 derajat - 105 derajat

6. Apakah tekanan dari suhu juga mempengaruhi


mempengaruhi kualitas minyak atsiri?

7. Apakah tekanan pada proses destilasi 50 bar - 130 bar


mempunyai minimal dan maksimalnya?

13
2.2 Spesifikasi Sistem
● Sistem dapat mengukur temperatur pada rentang 34 ⁰C - 105 ⁰C dengan akurasi 0.25 ⁰C
dan respon time 2.25 detik. Untuk pengukurannya akan dilakukan tiap 2 menit
● Sistem dapat mengukur tekanan pada rentang 0 - 150 bar dengan akurasi 1.0% dan
respon time 2.0 ms. Untuk pengukurannya dilakukan tiap 2 menit
● Sistem memiliki penampil nilai temperatur dan tekanan
● Sistem mampu mengendalikan temperatur secara ON/OFF
● Sistem dapat bekerja secara terus menerus selama maksimal 16 jam
● Sistem dapat bekerja pada tegangan 12 VDC
● Sistem mampu memberikan peringatan berupa bunyi alarm

2.3 Usulan-usulan Desain Sistem


a. Desain Sistem 1
Sistem ini diberi nama MONEKSIR, sistem ini mengutamakan monitoring serta
controlling pada temperatur dan tekanan di mesin SCFE. MONEKSIR dirancang agar
user dapat menggunakannya dengan baik serta mengurangi kesalahan pada pembacaan
sensornya.

Gambar 2. 1 Blok diagram proses cara kerja sistem

Gambar 2.2 adalah gambaran blok diagram proses cara kerja sistem
MONEKSIR, disini power supply sebagai sumber tegangannya akan
mengirimkan tegangan pada mikrokontroler dan buzzer. Pada bagian inputnya
terdapat keypad dan sensor. Keypad digunakan untuk memasukan nilai yang
14
diinginkan dari sensor, lalu sensor terdiri atas sensor temperatur dan sensor
tekanan. Dimana ketiga komponen tersebut akan mengirimkan data yang telah
didapatkan menuju mikrokontroler. Ketika data diterima mikrokontroler maka
data tersebut diproses. Lalu data tersebut dikirimkan menuju LCD untuk
ditampilkan. Relay akan mematikan mesin ketika data yang diterima menunjukan
nilai temperatur melebihi batas. Lalu buzzer akan berbunyi ketika data yang
diterima menunjukan nilai tekanan melebihi batas nilai yang telah dimasukan.

Gambar 2. 2 Desain elektronis

Gambar 2.2 adalah rancangan elektronis pada desain 1. Mikrokontroler


sebagai otak pengolahan data serta untuk mengirimkan data. Lalu terdapat sensor
tekanan dan temperatur yang terhubung dengan mikrokontroler. Selain itu ada
juga modul max6675 yang terhubung dengan sensor temperatur. Terdapat juga
LCD dan keypad 4 x 4 yang berguna untuk menginputkan nilai serta melihat hasil
dari pembacaan sensornya. Relay memiliki fungsi untuk mematikan mesin SCFE
saat nilai melebihi batas. Buzzer sebagai penanda jika terdapat kelebihan nilai
ketika pembacaan sensor. Komponen penyusun terakhir yaitu power supply yang
berguna sebagai sumber tegangan untuk mikrokontroler serta buzzer. Rangkaian
elektronis ini dirancang berdasarkan keperluan yang dibutuhkan. Hal ini
dikarenakan agar sistem kerja pada blok diagram dapat berjalan sesuai dengan apa
15
yang diharapkan, sehingga nantinya hasil dari pembacaan yang didapatkan dapat
lebih maksimal.

Gambar 2. 3 Desain 3D

Gambar 2.3 adalah desain 3D. Alat ini ukurannya 350×170 x 10 mm


yang menempel pada mesin SCFE. Hal ini berguna untuk memantau kondisi
temperatur dan tekanan pada tiap tabung mesin SCFE. Ukuran dari alatnya sudah
diperhitungkan dari komponen yang berada didalamnya. Untuk bagian depannya
terdapat layar LCD serta keypad berukuran 4 x 4 yang berguna untuk input nilai
dan monitoring. Lalu pada bagian kiri terdapat lubang yang berguna sebagai
tempat masuknya kabel USB dari laptop menuju mikrokontroler. Untuk bagian
atasnya terdapat dua lubang yang mempunyai kegunaan sebagai tempat masuknya
kabel yang berasal dari luar casing.

Cara kerja sistem ini yaitu ketika sistem ini dinyalakan, inputkan nilai
suhu yang diinginkan sebagai batasannya. Setelah itu sensor temperatur membaca
kondisi temperatur di dalam tabung produksi dan sensor tekanan membaca
tekanan gas yang mengalir pada tabung produksi. Data yang didapatkan dari
sensor dikirim ke microcontroller untuk diproses. Data yang sudah diproses
dikirim ke LCD agar hasilnya bisa dibaca. Untuk sistem keamanan dari alat ini
berupa buzzer dan relay. Relay aktif ketika nilai temperatur melebihi batasnya.
Lalu ketika nilai tekanan melebihi batas maka buzzer berbunyi sebagai tanda
peringatan. Batasan nilai berbeda berdasarkan sensor yang digunakan. Sensor
temperature mempunyai batasan nilai 34 ⁰C - 105 ⁰C. Sedangkan sensor tekanan
batasan nilainya adalah 0 – 150 bar. Sistem ini akan bekerja selama 16 jam sesuai
dengan waktu pemrosesan minyak atsiri.

Untuk dapat memenuhi usulan sistem tersebut, maka diperlukan


inventarisasi kebutuhan sistem perangkat keras. Tabel 2.2 adalah inventarisasi
kebutuhan usulan sistem perangkat keras MONEKSIR. Dengan adanya

16
inventarisasi dapat memperlihatkan kebutuhan sistem sesuai usulan dan
spesifikasi yang dibutuhkan. Selain itu bisa mendata komponen apa saja yang kita
miliki agar tidak terjadi kehilangan atau kekurangan komponen.

Tabel 2. 2 Inventarisasi kebutuhan usulan sistem perangkat keras MONEKS IR

Nama Alat Keterangan

1 Perangkat untuk Dibuat untuk menjadi tempat alat yang telah didesain agar dapat
kemasan melindungi dari tumpahan material bahan pembuatan minyak atsiri.
alat Perangkat ini dapat dibuat dari bahan 3D printing maupun bahan
sejenis.

2 Mikrokontroler Untuk central processing unit dengan ukuran yang kecil dan
Arduino kemampuan akuisisi data yang handal dengan memiliki Pin I/O yang
Mega relatif banyak, 54 digital Input / Output,15 buah di antaranya dapat
digunakan sebagai output PWM, 16 buah analog Input, 4 UART.
Arduino Mega 2560 dilengkapi kristal
16. Mhz Untuk penggunaan relatif sederhana tinggal menghubungkan
power dari USB ke PC / Laptop atau melalui Jack DC pakai adaptor 7-
12 V DC.Hal ini berkaitan dengan ukurannya yang sudah sangat kecil
dan harga yang murah ( Rp. 296.000)

Sebagai pengontrol beban seperti saklar, namun relay bekerja sebagai


3 Relay
saklar otomatis yang digerakkan oleh gaya elektromagnetik yang
dihasilkan oleh suatu kumparan. Fungsi lain dari relay adalah untuk
mengontrol arus besar dengan arus yang kecil.

4 Modul Sensor Mengubah suhu menjadi resistansi/hambatan listrik yang sebanding


Resistance dengan perubahan suhu. Semakin tinggi suhu, resistansinya semakin
Temperature Detector besar. RTD terbuat dari sebuah kumparan kawat platinum pada papan
(RTD) pembentuk dari bahan isolator.

5 Modul Sensor mengirimkan sinyal pengukuran dari suatu alat ukur tekanan
Differential diferensial. Peralatan ini akan memantau perbedaan tekanan antara dua
Pressure transmitter port dan menghasilkan sinyal output dengan mengacu pad a berbagai
tekanan yang dikalibrasi.

6 LCD Jenis media tampilan yang menggunakan kristal cair sebagai tampilan
suatu data, baik karakter, huruf ataupun grafik. bentuknya tipis,
mengeluarkan sedikit panas, dan memiliki resolusi tinggi.

7 Power Supply Mengaliri arus listrik untuk komponen-komponen atau hardware pada
komputer dengan arus DC (arus searah), arus listrik yang masuk ke
dalam power supply berupa arus AC (arus bolak-balik ) kemudian
dikonversi (dirubah) menjadi arus DC (arus searah).

17
Nama Alat Keterangan

8 Keypad 4x4 Menentukan data teks yang akan dipilih oleh pengguna. Selanjutnya,
data masukan tersebut akan diolah oleh mikrokontroler.

Meningkatkan akurasi sensor dengan memanfaatkan Arduino sebagai


9 Max6675
template mikroprosesor dan data akuisisi

Komponen elektronika yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi


1 Buzzer
getaran suara
0

b. Rencana anggaran desain 1


Untuk rencana anggaran desain 1 diperoleh dengan melakukan sebuah
survei baik di online shop maupun secara langsung di toko elektronik. Setelah
melakukan beberapa kali survei maka didapatkan harga untuk tiap komponennya
seperti pada Tabel 2.3 dimana harganya sudah dipilih yang paling murah dengan
kualitas yang bagus.

Tabel 2. 3 Rencana anggaran pengembangan sistem MONEKSIR

N Item/Pengeluaran Satuan Harga Juml Harga Total


o satuan ah
.
1
Arduino Mega Pcs Rp. 1 Rp. 296.000, -
296.000, -
2 Sensor Temperatur Pcs Rp. 2 Rp. 300.000, -
Thermocouple 150.000, -
Type K
3 Pressure Switch Transmitter Pcs Rp. 2 Rp. 576.000, -
288.000, -
4
Power Supply Pcs Rp. 20.000, 1 Rp. 20.000, -
-
5 LCD Pcs Rp. 1 Rp. 115.000, -
115.000, -
6 Keypad 4 x 4 Pcs Rp. 10.000, 1 Rp. 10.000, -
-
7 Max6675 Pcs Rp. 2 Rp.226.000,-
113.000,-
8 Buzzer Pcs Rp. 1 Rp. 8000,-
8000,-

18
N Item/Pengeluaran Satuan Harga Juml Harga Total
o satuan ah
.
9 Relay Pcs Rp. 80.000, 2 Rp. 160.000, -
-
Total Rp. 1.711.000,
Belanja -

c. Analisis resiko desain 1


Analisis risiko desain pertama adalah tidak ada SD card module. Hal ini
menyebabkan tidak bisa merekam data dari sensor untuk dianalisis. Selain itu hanya
menggunakan satu buzzer pada sensor tekanan. Untuk rangkaian kabel yang
digunakan banyak. Terutama kabel yang terletak di luar box. Hal ini dikarenakan
sensor akan diletakan pada empat titik yang berbeda.
d. Desain sistem 2
Untuk desain kedua memiliki perbedaan pada komponennya dan sistem
kerja pada alat ini. Desain kedua menggunakan LCD yang jadi satu dengan
keypad. Selain itu pada desain kedua ini menggunakan SD card module untuk
merekam data. Tiap sensor diberikan tambahan buzzer sebagai peringatan
masing- masing sensor.

Gambar 2. 4 Blok diagram

Gambar 2.5 menunjukan blok diagram pada desain kedua. Power supply
memberikan tegangan listrik pada mikrokontroler, buzzer, dan SD card module.
Nilai set point temperatur dan tekanan diinputkan pada keypad. Sensor membaca
nilai temperatur serta tekanan, lalu dikirim menuju mikrokontroler untuk diproses.
Hasil pemrosesan tersebut dikirim menuju LCD untuk ditampilkan. Relay akan

19
aktif bersamaan dengan buzzer saat nilai temperatur melebihi batas. Sedangkan
jika nilai tekanan melebihi batas buzzer akan menyala. Kedua buzzer dari masing-
masing sensor mempunyai suara yang berbeda. Hal ini agar dapat membedakan
antara sensor tekanan dan temperatur. Semua data dari sensor direkam pada SD
card module untuk keperluan analisis selanjutnya.

Gambar 2. 5 Desain elektronis

Gambar 2.6 adalah rangkaian elektronis desain dua. Terdapat


mikrokontroler sebagai otak pengolahan data dan untuk mengirim data. Sensor
tekanan dan temperatur terhubung dengan mikrokontroler. Selain itu modul
max6675 terhubung dengan sensor temperatur. Desain kedua ini menggunakan
satu set LCD dan keypad. Fungsinya untuk menginputkan nilai dan menampilkan
data dari sensor. Selain itu terdapat relay yang fungsinya untuk mematikan mesin
SCFE. Buzzer berfungsi sebagai penanda jika nilai dari sensor melebihi batas.
Komponen selanjutnya yaitu power supply yang berguna sebagai sumber
tegangan untuk mikrokontroler, buzzer, dan SD card module. Lalu SD card
module terhubung dengan mikrokontroler. Fungsi SD card module untuk
merekam data yang telah dari sensor. Rangkaian elektronis ini dirancang
berdasarkan keperluan yang dibutuhkan. Hal ini dikarenakan agar sistem kerja
pada blok diagram dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Sehingga
hasil dari pembacaan yang didapatkan dapat lebih maksimal.
20
Gambar 2. 6 Desain 3D

Gambar 2.7 adalah desain 3D dari desain kedua. Untuk ukuran dari
alatnya sudah diperhitungkan berdasarkan ukuran komponen didalamnya. Ukuran
alatnya sekitar 350 x 170 x 10 mm. Alat ini menempel pada mesin SCFE untuk
memantau kondisi temperatur dan tekanan pada tiap tabung mesin SCFE. Hasil
dari pembacaan akan ditampilkan pada LCD yang terhubung dengan
mikrokontroler. Bagian depannya terdapat satu set LCD beserta keypadnya. Lalu
pada bagian kiri terdapat lubang sebagai tempat masuknya kabel USB yang
menghubungkan laptop dengan mikrokontroler. Untuk bagian atas terdapat dua
lubang untuk masuknya kabel dari luar menuju mikrokontroler. Pada bagian
kanannya terdapat lubang sebagai tempat untuk memasukan SD card.

Cara kerja sistem ini yaitu ketika sistem dinyalakan inputkan nilai
temperatur atau tekanan yang diinginkan sebagai batasannya. Setelah itu sensor
akan membaca kondisi temperatur pada tabung produksi dan sensor tekanan akan
membaca tekanan gas yang mengalir pada tabung produksi. kemudian hasil
pembacaannya dikirim ke microcontroller untuk diproses. Data yang sudah
diproses dikirim ke LCD agar hasilnya bisa ditampilkan. Mikrokontroler akan
mengirimkan data yang telah diproses ke SD card. Lalu SD card merekam data
yang sudah diproses oleh mikrokontroler. Untuk sistem keamanan alat ini berupa

21
sebuah relay dan buzzer. Ketika nilai temperatur melebihi batas yang diinputkan
maka relay aktif lalu mematikan pemanasnya. Selain itu buzzer akan berbunyi
sebagai tanda jika nilai dari temperatur telah melebihi batasannya. Ketika nilai
tekanan melebihi batas yang telah diinput maka buzzer akan berbunyi. Untuk
bunyi buzzernya akan berbeda daripada buzzer yang digunakan untuk sensor
temperatur. Batasan nilai berbeda berdasarkan sensor yang digunakan. Sensor
temperature mempunyai batasan nilai 34 ⁰C - 105 ⁰C. Sedangkan sensor tekanan
batasan nilainya adalah 0 – 150 bar. Sistem ini akan bekerja selama 16 jam sesuai
dengan waktu pemrosesan minyak atsiri. Ketika proses sedang berjalan dan ada
kendala maka bisa menekan tombol reset pada menu setting di setiap sensornya.

Untuk dapat memenuhi usulan sistem tersebut, maka diperlukan


inventarisasi kebutuhan sistem perangkat keras. Tabel 2.4 adalah inventarisasi
kebutuhan usulan sistem perangkat keras MONEKSIR. Dengan adanya
inventarisasi dapat memperlihatkan kebutuhan sistem sesuai usulan dan
spesifikasi yang dibutuhkan. Selain itu bisa mendata komponen apa saja yang kita
miliki agar tidak terjadi kehilangan atau kekurangan komponen

Tabel 2. 4 Inventarisasi kebutuhan usulan sistem perangkat keras MONEKS IR

Nama Alat
Keterangan
1 Dibuat untuk menjadi tempat alat yang telah didesain
Perangkat untuk kemasan agar dapat melindungi dari tumpahan material bahan
alat pembuatan minyak atsiri. Perangkat ini dapat dibuat dari
bahan 3D printing maupun bahan sejenis.

2 Untuk central processing unit dengan ukuran yang kecil


Mikrokontroler Arduino dan kemampuan akuisisi data yang handal dengan
Mega memiliki Pin I/O yang relatif banyak, 54 digital Input /
Output,15 buah di antaranya dapat digunakan sebagai
output PWM, 16 buah analog Input, 4 UART. Arduino
Mega 2560 dilengkapi kristal 16. Mhz Untuk
penggunaan relatif sederhana tinggal menghubungkan
power dari USB ke PC / Laptop atau melalui Jack DC
pakai adaptor 7-12 V DC.Hal ini berkaitan dengan
ukurannya yang sudah sangat kecil dan harga yang
murah ( Rp. 296.000)

Sebagai pengontrol beban seperti saklar, namun relay


3 Relay
bekerja sebagai saklar otomatis yang digerakkan oleh
gaya elektromagnetik yang dihasilkan oleh suatu
kumparan. Fungsi lain dari relay adalah untuk
mengontrol arus besar dengan arus yang kecil.

22
Nama Alat
Keterangan
Mengubah suhu menjadi resistansi/hambatan listrik yang
4 Modul Sensor sebanding dengan perubahan suhu. Semakin tinggi suhu,
Resistance Temperature resistansinya semakin besar. RTD terbuat dari sebuah
Detector (RTD) kumparan kawat platinum pada papan pembentuk dari
bahan isolator.
Mengirimkan sinyal pengukuran dari suatu alat ukur
5 Modul Sensor tekanan diferensial. Peralatan ini akan memantau
Differential Pressure perbedaan tekanan antara dua port dan menghasilkan
transmitter sinyal output dengan mengacu pada berbagai tekanan
yang dikalibrasi.
Jenis media tampilan yang menggunakan kristal cair
6 LCD+Keypad sebagai tampilan suatu data, baik karakter, huruf ataupun
grafik. bentuknya tipis, mengeluarkan sedikit panas, dan
memiliki resolusi tinggi.

Mengaliri arus listrik untuk komponen-komponen atau


7 Power Supply
hardware pada komputer dengan arus DC (arus searah),
arus listrik yang masuk ke dalam power supply berupa
arus AC (arus bolak-balik ) kemudian dikonversi
(dirubah) menjadi arus DC (arus searah).

SD card module Membaca dan menulis data ke/ dari SD Card. Modul
8 ini memiliki interfacing menggunakan komunikasi
SPI. Tegangan kerja dari modul ini dapat
menggunakan level tegangan 3.3 V DC atau 5V DC,
yang dapat digunakan salah satunya.

Meningkatkan akurasi sensor dengan memanfaatkan


9 Max6675
Arduino sebagai template mikroprosesor dan data
akuisisi

Komponen elektronika yang dapat mengubah sinyal


1 Buzzer
listrik menjadi getaran suara
0

e. Anggarandesain2

Untuk rencana anggaran desain 2 ini diperoleh dengan melakukan sebuah


survei baik di online shop maupun secara langsung di toko elektronik. Setelah
melakukan beberapa kali survei maka didapatkan harga untuk tiap komponennya
seperti pada Tabel 2.5 dimana harganya sudah dipilih yang paling murah dengan
kualitas yang bagus.

23
Tabel 2. 5 Rencana anggaran pengembangan sistem MONEKSIR

No. Item/Pengeluaran Satu Harga Juml Harga Total


an satuan ah
1
Arduino Mega Pcs Rp. 296.000, - 1 Rp. 296.000, -

2 Sensor Temperatur Pcs Rp. 150.000, - 2 Rp. 300.000, -


Thermocouple
Type K
3 Pressure Switch Transmitter Pcs Rp. 288.000, - 2 Rp. 576.000, -

4
Power Supply Pcs Rp. 20.000, - 1 Rp. 20.000, -

5 LCD + keypad Pcs Rp. 400.000, - 1 Rp. 400.000, -

7 Max6675 Pcs Rp. 113.000,- 2 Rp.226.000

8 Buzzer Pcs Rp. 8000,- 1 Rp. 8000,-

9 Relay Pcs Rp. 80.000, - 2 Rp. 160.000, -

10 SD Card Module Pcs Rp. 10.000,- 1 Rp. 10.000,-


Total Rp. 1.959.000,
Belanja -

f. Analisis resiko desain 2


Analisis risiko desain kedua ini yaitu ,ketika LCD yang jadi satu dengan
keypad terjadi kerusakan pada LCD atau Keypadnya maka akan kesulitan untuk
memperbaikinya. Hal ini dikarenakan LCD dan keypadnya satu paket jadi
menggantinya tidak bisa satu satu. Selain itu sistem pada desain ini bertambah rumit
dikarenakan adanya penambahan komponen SD card module.
2.4 Analisis dan Penentuan Usulan Solusi/Desain Terbaik

Berdasarkan dari analisis desain 1 dan desain 2 usulan solusi yang akan kami
gunakan adalah usulan solusi yang desain 2. Hal ini dikarenakan desain 2 terdapat alat untuk
merekam data. Dengan adanya alat untuk merekam data maka dapat melakukan evaluasi
pada proses ekstraksi minyak atsiri. Lalu pada desain 2 semua sensor akan terhubung dengan
buzzer. Jadi jika nilai pada tiap sensor melebihi batas maka sensor akan berbunyi, bunyi dari
tiap sensor akan berbeda-beda.

24
BAB 3: Implementasi Desain

3.1 Hasil Rancangan Sistem


Disini untuk proses implementasi .desain 2 terdapat beberapa sub-proses. Proses yang
pertama yaitu ketika menekan keypad maka nilainya akan masuk kedalam sistem dan
ditampilkan di LCD. Setelah itu menentukan nilai sebagai batasan pada tiap sensor dengan cara
menginputkan nilai dari keypad. Sensor yang sudah terpasang pada mesin akan mengirimkan
sinyal ke mikrokontroler lalu ditampilkan ke LCD berupa sebuah angka. Sensor temperatur akan
membaca suhu yang berada di dalam tabung. Sedangkan Pressure sensor akan membaca tekanan
gas yang mengalir pada pipa. Pada desain 2 ini terdapat tambahan yaitu berupa fitur menu
setting. Di dalam menu setting terdapat dua menu untuk mengatur sensor temperatur dan sensor
tekanan. Tiap menu tersebut terdapat tombol reset yang berguna ketika mesin mengalami
kendala maka batasan nilai sensor bisa di reset ke nilai normal tiap sensor. Lalu nilai yang telah
didapatkan dari monitoring temperatur dan tekanan akan dikirimkan ke SD card melalui
mikrokontroler yang terhubung dengan SD card modul. Untuk proses perekaman data diambil
tiap satu menit sekali. Tetapi untuk waktu pengambilannya bisa dirubah sesuai dengan
kebutuhan. Hasil dari perekaman data berupa file txt, lalu file tersebut di convert menjadi file
excel agar pembacaanya lebih enak. Untuk proses controlling menggunakan relay dan buzzer.
Ketika nilai pada sensor thermocouple melebihi batas yang dimasukkan maka relay akan aktif
dan mematikan pemanas mesinnya. Selain itu buzzer juga berbunyi ketika relay tersebut menyala
sebagai peringatan. Lalu saat nilai melebihi batas yang dimasukan pada pressure sensor maka
buzzer akan berbunyi secara bergantian dengan suara yang berbeda. Ketika semua sensor
nilainya diatas, buzzer akan menyala sesuai urutan yang ada di dalam programnya dan suaranya
berbeda. Kabel buzzer akan ditambah panjangnya sesuai dengan kebutuhan user yaitu 2 meter.
Untuk desain 3D nya berbeda dengan rancangan awal. Bentuk awalnya memanjang ke
samping menyesuaikan LCD dengan keypad. Lalu untuk desain yang baru dapat dilihat pada
gambar 3.2 bentuknya menjadi seperti kalkulator. Hal ini dikarenakan tidak menggunakan LCD
dengan keypad melainkan LCD dan Keypad akan terpisah. Lalu pada bagian kiri dan kanannya
terdapat lubang masuknya sensor. Bagian kirinya juga terdapat lubang untuk meletakan dua buah
relay. Bagian atasnya ada lubang untuk tempat SD card modul. Pada bagian bawah terdapat
lubang untuk masuknya power ke mikrokontroler. Lalu buzzer diletakkan di dalam box bersama
dengan mikrokontroler. Desain ini juga terdapat perubahan dalam sumber tegangan yang
digunakan. Desain sebelumnya menggunakan dua buah sumber yaitu multi power supply dan
tegangan langsung dari rumah. Lalu dapat dilihat pada Gambar 3.1 desain terbaru ini hanya

25
menggunakan sumber tegangan langsung dari rumah. Hal ini dikarenakan desain ini
menggunakan PCB, dimana semua komponen dapat dihubungkan dalam satu sumber tegangan.
Berbeda dengan desain sebelumnya yang menggunakan kabel jumper saja, jadi masukan untuk
sumber tegangannya sedikit maka menggunakan multi power supply.

Gambar 3. 1 Blok diagram baru

26
Gambar 3. 2 Desain 3D baru

3.2 Desain Eksperimen


Pada eksperimen project ini kami akan melakukan beberapa percobaan untuk menguji
performa dari alat ini. Disini yang akan diuji adalah sensor thermocouple, sensor tekanan, dan
relay. Untuk sensor thermocouple (temperatur) uji cobanya dilakukan dengan cara memasukan
sensor thermocouple ke dalam air yang direbus. Lalu sensor ini akan dibandingkan dengan alat
ukur yang sudah ada yaitu termometer digital. Selain itu sensor akan ditempelkan di dalam
tabung mesin SCFE secara langsung dan dibandingkan dengan alat ukur yang biasa digunakan
pada UMKM tersebut. Dengan melakukan uji coba ini bertujuan agar mengetahui perbedaan
nilai yang didapatkan dari sensor dengan alat ukur yang sudah ada di pasaran. Selain itu untuk
membandingkan time respon antara sensor dengan alat ukur yang sudah ada di pasaran.
Untuk uji coba pressure sensor (tekanan) akan dilakukan dengan menggunakan
kompresor yang tekanannya tinggi. Sensor ini akan dibandingkan dengan alat ukur yang sudah
ada yaitu pressure gauge. Dengan melakukan uji coba ini bertujuan untuk mengetahui selisih
nilai yang didapatkan antara sensor dan pressure gauge. Serta untuk mengetahui time respon dari
pressure sensor alat ini. Uji coba yang dilakukan untuk relay yaitu dengan menghubungkan relay
dengan lampu. Hal ini dilakukan agar bisa mengetahui apakah relay menyala atau tidak.
Selain uji coba pada tiap sensor, akan dilakukannya uji coba untuk mengetahui proses
monitoring serta controllingnya berjalan sesuai dengan keinginan atau tidak. Untuk proses
monitoring suhu dilakukan dengan mengatur nilai batasan pada sensor. Nilai sensor bisa dilihat
pada LCD. Ketika nilai yang terbaca lebih tinggi maka relay akan menyala untuk mematikan
pemanas pada mesin. Selain itu buzzer akan menyala sebagai tanda peringatan ketika nilainya
tinggi. Lalu untuk proses monitoring dan controlling tekanan dilakukan dengan mengatur nilai
batasan sensor tersebut. Untuk monitoring nilai tekanan yang didapat bisa di lihat pada LCD.

27
Ketika nilai telah melebihi batas maka buzzer akan menyala sebagai tanda peringatan. Selain
melakukan uji coba proses monitoring dan controlling, kami juga akan mencoba ketahanan dari
alat ini ketika dioperasikan selama mesin hidup sampai mati.

3.2.1 Indikator/Parameter yang Diukur

Parameter yang digunakan untuk menguji kinerja sistem pada bagian akurasi deteksi dan
hasil kalibrasi sistem adalah dengan membandingkan dengan alat ukur yang sudah ada di pasaran
serta sudah terkalibrasi. Untuk alat ukur pembanding sensor thermocouple adalah sensor suhu
ruang dan thermocontrol. Lalu parameternya adalah sistem dapat mengukur temperatur pada
rentang 34 ⁰C - 105 ⁰C dengan akurasi 0.25 ⁰C dan respon time 2.25 detik. Lalu pressure sensor
dibandingkan dengan alat ukur berupa pressure gauge. Parameter untuk pressure sensor adalah
dapat mengukur tekanan pada rentang 0 - 150 bar dengan akurasi 1.0% dan respon time 2.0 ms.
Untuk parameter ketahanan dar alat mengikuti waktu pengoperasian mesin yaitu 5 - 8 jam.

3.2.2 Alat dan Bahan

Berdasarkan indikator/parameter yang telah ditentukan, tentukan alat dan bahan yang
digunakan untuk proses pengujian.
- Kompresor
- pressure gauge
- air yang mendidih
- termometer digital
- lampu bohlam

3.2.3 Langkah Pengambilan Data

Berdasarkan indikator/parameter yang telah ditentukan, uraikan langkah-langkah


pengambilan datanya pada bagian ini.
a. Pengambilan data sensor thermocouple
- Pertama didihkan air menggunakan kompor
- Setelah air pada panci mulai panas, masukan sensor thermocouple dan
termometer digital
- Amati nilai yang keluar pada kedua sensor tersebut sampai suhu maksimal air
yang mendidih
- catat hasil pengamatan tersebut dan hitung selisih antara sensor thermocouple
dengan sensor suhu

28
b. Pengambilan data pressure sensor
- pertama siapkan kompresor bertekanan tinggi (30 mpa atau 300 bar)
- hubungkan regulator pada kompresor dengan pressure sensor
- kemudian nyalakan kompresor tersebut
- mengatur tekanan pada kompresor mulai dari 0 sampai tekanan maksimalnya
- amati dan bandingkan selisih nilai antara pressure sensor dan pressure gauge
- catat hasil pengamatan tersebut

29
BAB 4: Hasil dan Analisis
4.1 Analisis Hasil

4.1.1 Hasil Pengujian Indikator

Hasil pengujian indikator dilakukan dengan beberapa percobaan yang berguna untuk
mengetahui performa dari alat MONEKSIR: Sistem Monitoring dan Kontrol Pada Ekstraksi
Minyak Atsiri. Untuk pengujian ini dilakukan beberapa percobaan yaitu pengujian sensor
thermocouple, pengujian pressure sensor, dan relay.

4.1.1.1 Pengujian sensor thermocouple


Data hasil pengujian dari sensor thermocouple type k dilakukan dengan melakukan uji
coba memasukan sensor dan pembanding di air mendidih. Kedua sensor diamati sampai nilai
mencapai batasan air yang mendidih. Lalu nilai yang ditampilkan pada LCD dibandingkan
dengan nilai yang tampil pada sensor suhu ruang. Setelah mendapatkan data yang dibutuhkan,
lalu menghitung selisih dari kedua sensor dan mencari nilai rata-rata persentase error untuk
mengetahui seberapa besar persentase error pada sensor thermocouple.

Tabel 4. 1 Data pengukuran sensor thermocouple 1

thermocouple 1 termometer Eror Persentase Error


(selisih)

33 33,3 0,3 0,900900901

36,25 36,5 0,25 0,684931507

45,25 45,6 0,35 0,76754386

46,25 46,3 0,05 0,107991361

57,5 57,9 0,4 0,690846287

59,75 60 0,25 0,416666667

64,5 64,7 0,2 0,309119011

72,75 72,9 0,15 0,205761317

30
thermocouple 1 termometer Eror Persentase Error
(selisih)

75,25 75,5 0,25 0,331125828

83,25 83,5 0,25 0,299401198

86,25 86,6 0,35 0,404157044

89,5 89,6 0,1 0,111607143

90,5 90,6 0,1 0,110375276

Total 0,23076923 0,410802107

Gambar 4. 1 grafik perbandingan

31
Tabel 4. 2 Data pengukuran sensor thermocouple 2

thermocouple 2 termometer Eror Persentase Error


(selisih)

33,25 33,3 0,05 0,15015015

36,5 36,5 0 0

45,25 45,6 0,35 0,76754386

46,25 46,3 0,05 0,107991361

57,5 57,9 0,4 0,690846287

59,75 60 0,25 0,416666667

64,5 64,7 0,2 0,309119011

72,5 72,9 0,4 0,548696845

75,25 75,5 0,25 0,331125828

83 83,5 0,5 0,598802395

86,5 86,6 0,1 0,115473441

89,5 89,6 0,1 0,111607143

90,5 90,6 0,1 0,110375276

Total 0,21153846 0,327569097

32
Gambar 4. 2 Grafik perbanding an

Tabel 4. 3 Hasil Pengukuran Suhu

No No. Sensor Suhu Capaian Suhu

1 Sensor 1 Akurasi 99,59%

2 Sensor 2 Akurasi 99,68%

Dapat dilihat pada tabel 4.1 dan tabel 4.2 menunjukan data yang didapat dari
sensor thermocouple. Data tersebut dibandingkan dengan alat ukur yang sudah dijual
dipasaran yaitu termometer digital ruangan. Pada data sensor thermocouple 1 rata-rata
selisih yang didapatkan dari termometer dan thermocouple adalah 0,23 Celcius. Lalu
untuk sensor thermocouple 2 mempunyai rata-rata selisih dengan termometer adalah
0.21. Untuk persentase error yang didapatkan setelah dilakukan perhitungan yaitu
sensor thermocouple 1 sebesar 0,41% dan sensor thermocouple 2 sebesar 0,32%. Dari
nilai persentase error yang telah didapatkan, sensor ini sudah bisa dibilang bagus
dikarenakan persentase errornya sedikit. Dapat dilihat pada gambar 4.1 dan 4.2
menunjukan bahwa terdapat selisih nilai antara thermocouple dan termometer. Selisih
nilainya tidak begitu banyak. Terdapatnya error antara thermocouple dengan sensor
suhu ruang bisa disebabkan karena sensitivitas thermocouple dengan termometer
ruangan digital berbeda. Selisih nilai yang didapatkan dari thermocouple 1 dan

33
thermocouple 2 disebabkan karena perbedaan waktu ketika dimasukan ke air yang
mendidih.

4.1.1.2 Pengujian pressure sensor


Data hasil pengujian pressure sensor dilakukan dengan uji coba menggunakan
kompresor. Disini kami seharusnya menggunakan kompresor yang mempunyai tekanan
sebesar 25 Mpa atau 250 bar. Tetapi dikarenakan kompresor dari mitra rusak dan masih
diperbaiki, jadi kami menggunakan kompresor yang hanya mempunyai tekanan sebesar 0,9
Mpa atau 9 bar. Disini kami memasang sensor di lubang yang ada pada kompresor. Lalu kami
membandingkan nilai yang tampil di LCD dengan nilai yang keluar di pressure gauge. Setelah
itu menghitung selisih nilai dan persentase error dari pressure sensor dan pressure gauge. Hal
ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar persentase error pada pressure sensor.

Tabel 4. 4 Data pengukuran pressure sensor 1

Pressure sensor 1 Pressure gauge Selisih Persentase Error

2 2 0 0

3.2 3.5 0.3 8.571428571

4 4 0 0

4.8 5 0.2 4

6 6 0 0

6.8 7 0.2 2.857142857

8 8.25 0.25 3.03030303

8.4 9 0.6 6.666666667

Total 0.19375 3.140692641

34
Gambar 4. 3 Grafik perbanding an Pressure sensor 1

Tabel 4. 5 Data pengukuran pressure sensor 2

Pressure sensor 2 Pressure gauge Selisih Persentase Error

1.88 2 0.12 6

3 3 0 0

4.03 4.1 0.07 1.707317073

5.48 5.5 0.02 0.363636364

6.05 6.75 0.7 10.37037037

7.03 7.1 0.07 0.985915493

8.07 8.1 0.03 0.37037037

8.56 8.75 0.19 2.171428571

Total 0.15 2.74612978

35
Gambar 4. 4 Perbandingan pressure sensor 2

Dapat dilihat dari Tabel 4.4 dan 4.5 menunjukan data yang telah didapatkan dari
percobaan menggunakan pressure sensor. Data yang telah didapatkan dibandingkan
dengan nilai pada pressure gauge. Hal ini dilakukan untuk mengetahui selisih dan
persentase error pada sensor ini. Dilihat pada tabel 4.4 rata-rata selisih nilai pressure
sensor dan pressure gauge adalah 0,19. Lalu setelah dilakukan perhitungan nilai
persentase error dari pressure sensor 1 maka rata-rata persentase error yang didapat
sebesar 3,1%. Lalu pada tabel 4.5 rata-rata error yang didapatkan dari selisih nilai
pressure sensor dan pressure gauge adalah 0,15. Lalu setelah dilakukan perhitungan
nilai persentase error dari pressure sensor 2 maka rata-rata persentase error yang
didapat sebesar 2,7%. Pada gambar 4.5 dan 4.6 menunjukan perbandingan antara nilai
yang didapatkan dari pressure sensor dan pressure gauge. Nilai yang didapatkan dari
pressure sensor ada yang mendekati dan ada yang hampir mendekati dari nilai yang
didapatkan pressure gauge. Terjadinya error pada pressure sensor dan pressure gauge
disebabkan karena kurangnya sensitivitas pada pressure sensor. Selain itu bisa juga
disebabkan karena kurangnya presisi pada saat kalibrasi pressure sensor.

36
4.1.1.3 Pengujian relay

Tabel 4. 6 Percobaan relay dengan lampu

Kondisi Relay Lampu

Di bawah batas OFF ON

Di atas batas ON OFF

Dapat dilihat pada tabel 4.4 menunjukan bahwa relay berfungsi dengan baik. Data
hasil pengujian dari relay dilakukan dengan menyambungkan relay dengan
menghubungkan lampu bohlam. Ketika nilai sensor berada dibawah batas maka relay
akan mati dan lampu akan menyala. Sedangkan jika nilai berada di atas batas maka
relay akan menyala dan akan mematikan lampu secara otomatis.

4.1.1.4 Pengujian sistem

Tabel 4. 7 Pengujian sistem

Thermocoupl Kondisi Kondisi Kondisi buzzer Pressure sensor Kondisi


e2 relay lampu 1 buzzer

33.25 OFF Menyala OFF 6.26 OFF

34 OFF Menyala OFF 6.33 OFF

34.5 OFF Menyala OFF 6.4 OFF

35 OFF Menyala OFF 6.54 OFF

36 OFF Menyala OFF 6.68 OFF

36.75 OFF Menyala OFF 6.75 OFF

37.25 OFF Menyala OFF 6.82 OFF

37.75 OFF Menyala OFF 6.81 OFF

38.25 OFF Menyala OFF 6.89 OFF

39.25 OFF Menyala OFF 6.96 OFF

37
Thermocoupl Kondisi Kondisi Kondisi buzzer Pressure sensor Kondisi
e2 relay lampu 1 buzzer

39.75 OFF Menyala OFF 7 OFF

40 OFF Menyala OFF 7.1 ON

41.25 ON Mati ON 7.26 ON

41.75 ON Mati ON 7.3 ON

42.25 ON Mati ON 7.44 ON

43.5 ON Mati ON 7.65 ON

43.75 ON Mati ON 7.72 ON

44.75 ON Mati ON 7.79 ON

45.25 ON Mati ON 7.93 ON

46 ON Mati ON 8 ON

46.5 ON Mati ON 8.1 ON

Dapat dilihat pada tabel 4.7 menunjukan data yang didapatkan dari simulasi alat
MONEKSIR. Tabel diatas menunjukan bahwa alat ini berjalan sesuai dengan keinginan. Jadi
pada saat melakukan simulasi, alat di setting pada nilai 40 celcius untuk thermocouple dan 7 Kpa
pada pressure sensor. Ketika nilai thermocouple 41.25 celsius maka relay akan menyala lalu
akan mematikan lampu secara otomatis. Hal ini dikarenakan nilainya sudah melebihi batas dari
nilai yang telah dimasukan. Selain itu buzzer juga akan menyala ketika sudah melebihi batas
nilai yang dimasukan. Lalu ketika nilai pressure sensor sudah melebihi batas nilai yang sudah
dimasukan, maka buzzer akan menyala sebagai penanda jika nilainya melebihi batas. Seperti
pada tabel 4.7 ketika nila pressure sensor 7.1 buzzer akan menyala dan akan mati ketika nilai
pressure sensor turun dibawah 7.

38
4.1.2 Pemenuhan Spesifikasi Sistem

Untuk pemenuhan spesifikasi sistem mempunyai tujuan untuk membandingkan usulan


spesifikasi sistem dengan realita spesifikasi sistem yang telah dirancang. terdapat beberapa
spesifikasi sistem yang dibandingkan yaitu dimensi alat, berat, desain, Sumber tegangan, Akurasi
thermocouple, akurasi pressure sensor, display, kendali, daya tahan, dan alarm.

Tabel 4. 8 Perbandingkan usulan dan hasil perancangan sistem

No Spesifikasi Usulan Realisasi


1 Dimensi (panjang x lebar x tinggi) 15 x 13 x 7 cm 15 x 13 x 7 cm
2 Berat (gram) 319 gram 343 gram
3 Desain Berbentuk kalkulator Tambahan bagian atas
4 Sumber tegangan 1 1
5 Akurasi thermocouple 0.25 ⁰C 0.25 ⁰C
6 Akurasi pressure sensor 1.0 % 1.0 %
7 Display menampilkan nilai menampilkan nilai
tekanan dan temperatur tekanan dan temperatur
8 Kendali mengendalikan mengendalikan
temperatur secara temperatur secara
ON/OFF ON/OFF
9 Daya tahan 16 jam 16 jam
10 Alarm peringatan berupa bunyi peringatan berupa bunyi
alarm alarm

(a)

39
(b)

Gambar 4. 5 (a) Usulan desain 3D (b) Gambar realisasi desain 3D

40
Pada bagian usulannya berat dari alat ini adalah 319 gram. Lalu pada realisasinya
beratnya bertambah menjadi 343 gram. Hal ini dikarenakan terdapat kesalahan pada saat
mendesain 3Dnya. Dapat dilihat dari Gambar 4.5 merupakan perbandingan dari usulan dan
realisasinya jadi pada LCD terdapat kekurangan ruang maka kami memotong bagian atasnya dan
menambahkan penutup pada bagian tersebut. Maka dari itu berat dan desain dari alat ini menjadi
berbeda.

4.1.3 Pengalaman Pengguna

Bagian ini berisi tentang pengalaman pengguna saat mengimplementasikan sistem. Adapun
pengalaman dalam menggunakan alat ini terdapat beberapa point yang berkaitan dengan fitur
yaitu fungsi alat, kemudahan alat, dan keamanan alat. hal ini dapat dilihat pada tabel 4.8 yang
menjelaskan bagaimana pengalaman dari pengguna.

Tabel 4. 9 Pengalaman Pengguna

No Fitur/Komponen Capaian Aksi/Perbaikan


Fungsi sebagai monitoring sistem
yang ditampilkan melalui LCD dan
1 Fungsi Dipertahankan
dapat merekam data sudah berjalan
dengan baik.
Pengoperasian alat sudah dibuat
2 Kemudahan semudah mungkin agar user tidak Dipertahankan
mengalami kesulitan
Keamanan alat sudah baik, terdapat
password serta ada alarm dan
3 Keamanan Dipertahankan
otomatis ON/OFF sebagai
pengaman

4.1.4 Kesesuaian Perencanaan dalam Manajemen Tim dan Realisasinya

Bagian ini menunjukan kesesuaian dari perencanaan manajemen terhadap realisasinya.


Pada bagian ini terdapat dua tabel berbeda yang menunjukan data perbandingan antara timeline
dan RAB perencanaan terhadap realisasinya. Kesesuaian dari timeline perencanaan terhadap
realisasinya dapat dilihat pada tabel 4.10 dan perbedaan RAB perencanaan dengan realisasinya
dapat dilihat pada tabel 4.10.

Tabel 4. 10 Kesesuaian antara usulan dan realisasi timeline pengerjaan Tugas Akhir 2

No Kegiatan Usulan waktu Realisasi Pelaksanaan


1 Melengkapi komponen Minggu pertama bulan Maret Minggu kedua bulan Maret
dan mencari referensi
kodingan
2 Mencoba kodingan Minggu kedua bulan Maret Minggu kedua bulan Maret
dengan sensor

41
No Kegiatan Usulan waktu Realisasi Pelaksanaan
3 Mencoba kodingan Minggu ketiga bulan Maret - Minggu Minggu ketiga bulan Maret - Minggu
dengan sensor dan keempat bulan Maret keempat bulan Maret
kalibrasi
4 Merangkai alat dan Minggu pertama bulan April - Minggu pertama bulan April - minggu
mencoba kodingan minggu kedua bulan April kedua bulan April
5 Uji coba alat dan Minggu ketiga bulan April - minggu Minggu ketiga bulan April - minggu
pengambilan data kedua bulan Mei kedua bulan Mei
6 Menulis laporan TA Minggu ketiga bulan Mei Minggu ketiga bulan Mei
7 Uji coba alat dan Minggu keempat bulan Mei - minggu Minggu keempat bulan Mei - minggu
pengambilan data ketiga bulan Juni ketiga bulan Juni
8 Menulis laporan TA Minggu keempat bulan Juni Minggu keempat bulan Juni

Tabel 4. 11 Kesesuaian RAB Tugas Akhir antara usulan dan realisasi

Usulan Biaya Realisasi Biaya


No Jenis Pengeluaran
Kuantitas Total Harga Kuantitas Total Harga
1 Arduino Mega 1 pcs Rp 300.000,00 1 pcs Rp 210.000,00
2 Thermocouple type K 2 pcs Rp 400.000,00 2 pcs Rp 375.000,00
3 Pressure sensor 2 pcs Rp 600.000,00 2 pcs Rp 575.000,00
4 I2C LCD 20x4 1 pcs Rp 115.000,00 1 pcs Rp 80.000,00
5 Keypad 1 pcs Rp 10.000,00 1 pcs Rp 8.000,00
6 Max6675 2 pcs Rp 100.000,00 2 pcs Rp 94.000,00
7 Buzzer 1 pcs Rp 8.000,00 1 pcs Rp 10.000,00
8 Relay 2 pcs Rp 20.000,00 2 pcs Rp 13.000,00
9 SD card 1 pcs Rp 10.000,00 1 pcs Rp 6.000,00
10 Cetak desain 3D 1 pcs Rp 500.000,00 1 pcs Rp 400.000,00
Total Rp 2.063.000,0 Rp 1.771.000,0

42
4.2 Dampak Implementasi Sistem

Tabel 4. 12 Aspek-Aspek

Aspek yang mempengaruhi sistem Dampak dari sistem

Aspek ekonomi meningkatnya kualitas dari minyak atsiri maka harga


jual dari minyak atsiri juga akan meningkat seiring
dengan alat yang sudah di perbaharui .

Aspek Kesehatan dan keselamatan kerja Pengaruh alat ini pada aspek kesehatan dan
keselamatan kerja adalah meminimalisir terjadinya
kecelakaan kerja dengan adanya alarm sebagai
peringatan jika terjadi kelebihan nilai.

Aspek Sosial Ketika alat yang dirancang telah selesai maka akan
meningkatkan kualitas dari minyak atsiri dikarenakan
pada prosesnya bisa dimonitoring dengan baik. Selain
itu dapat UMKM menjadi lebih berkembang dan
semakin banyak dikenal.

4.2.1 Teknologi/Inovasi
Tabel 4. 13 Dampak Implementasi Sistem pada Aspek Teknologi

Sistem yang dibuat


No Fitur/Komponen Sistem A Sistem B Sistem C
(MONEKSIR)
Sensor
1 Sensor Thermocouple type k LM 35 C BMP280
suhu
LCD dan
software
web
Microsoft Aplikasi
2 User Interface LCD Thingspeak
Visual Basic di android
dan
6.0
Thingview.
3 Harga Sedang Sedang Sedang Sedang
.4 User Friendly Mudah Sedang Sedaang Mudah

43
BAB 5: Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan
1. Rangkaian sensor suhu dan sensor tekanan dapat bekerja dengan baik, dengan
penyimpangan yang kecil. Dimana persentase error temperatur adalah 0,41%
untuk thermocouple 1 dan 0,32% untuk thermocouple 2. Untuk Persentase error
pressure sensor 1 adalah 4,1% dan persentase error pressure sensor 2 adalah 4,6%.
Terdapatnya error dari kedua sensor didapat karena perbedaan sensitivitas antara
sensor dan alat pembanding. Selain itu pada pressure sensor juga disebabkan
karena kurangnya presisi pada saat kalibrasi.
2. Sistem monitoring suhu dan tekanan pada destilasi minyak atsiri dapat
menampilkan database suhu dan tekanan secara realtime pada LCD, data dari
sensor disimpan kedalam sd card module dengan format Excel.
3. Sistem pada alat ini dapat menyimpan data yang didapat dari sensor ke dalam SD
Card module . Penyimpanan ini akan otomatis tersimpan jika sedang melakukan
proses monitoring.

5.2 Saran
Beberapa saran yang dapat dipertimbangkan untuk pengembangan di masa mendatang,
antara lain :
1. Pada sistem monitoring suhu dan tekanan pada ekstraksi minyak atsiri ini sensor
suhu yang dipakai masih maksimal 105 dan sensor tekanan 1 maksimal 50 bar
dan tekanan 2 adalah 300 bar. Untuk itu diharapkan kedepannya dengan range
maksimal kedua sensor melebihi range sebelumnya.
2. Pada pembuatan proyek akhir ini tidak ada tombol on off untuk mematikan
alatnya

44
Daftar Pustaka

[1] Aji Rahmadi, “RANCANG BANGUN SISTEM PEMANTAU SUHU KONDENSOR PADA
MESIN DESTILASI MINYAK ATSIRI BERBASIS WEBSITE,” yogyakarta, Jul 2020.
[2] D. Kumar Verma, D. Kumar Mahato, dan M. Kapri, “Supercritical Fluid Extraction (SCFE) for
Rice Aroma Chemicals: Recent and Advance Extraction Method,” 2018. [Daring]. Available:
https://www.researchgate.net/publication/318672467
[3] N. Harimurti dan D. Sumangat, “APLIKASI FLUIDA SUPERKRITIS PADA EKSTRAKSI
MINYAK ATSIRI,” Prosiding Seminar Nosional Teknologi lnovotif Pascopanen untuk
Pengembongan lndustri Berbosis Pertanion, hlm 801-806, Bogor, Des 2010.
[4] Asep Juliyansyah, “MONITORING SUHU DAN TEKANAN PADA DESTILASI MINYAK
ATSIRI BERBASIS ATMEGA 8535 DENGAN TAMPILAN PC,” Tugas Akhir, hlm. 1–71,
Feb 2012.
[5] Anang Saputra, “RANCANGAN PERANGKAT PEMANTAUAN SUHU TEKANAN DAN
KETINGGIAN BERBASIS INTERNET OF THINGS DENGAN THINGSPEAK SERVER,”
Jurnal Impresi Indonesia, vol. 1, No 9, hlm. 1002–1009, Sep 2022.
[6] A. Putri dan M. G. N. S. S. Gumay, “Sistem Pemantau Suhu dan Tekanan Biogas pada
Biodigester Berbasiskan Android,” Konferensi Nasional Sistem Informasi 2018, hlm 8-9,
Pangkalpinang, Mar 2018.

45
LAMPIRAN – LAMPIRAN

▪ Logbook Kegiatan Selama Proses Tugas Akhir 2


No Hari, Tanggal Nama kegiatan
1 16 Maret 2023 Membeli komponen pressure sensor
2 18 Maret 2023 Membeli thermocouple, relay, dan buzzer
3 20 Maret 2023 Membeli LCD, keypad, dan Arduino mega 2560
4 28 Maret 2023 Membuat kodingan thermocouple dan pressure sensor
5 30 Maret 2023 Membuat kodingan buzzer dan relay
6 1 April 2023 Mencoba komponen secara satu persatu
7 4 April 2023 Mencari alat ukur pembanding pressure sensor
8 12 April 2023 Desain PCB
9 13 April 2023 Mencetak PCB
10 20 April 2023 Merangkai komponen pada PCB
11 3 Mei 2023 Evaluasi komponen setelah dirangkai dengan PCB
12 4 Mei 2023 Bertemu dengan mitra membahas alat
13 5 Mei 2023 Kalibrasi pressure sensor
14 8 Mei 2023 Bimbingan dengan dospem 1
15 10 Mei 2023 Membuat kodingan untuk mereset jika alat eror dan untuk
membuat setting display
16 15 Mei 2023 Mempelajari cara membuat 3D desain di solidwork
17 19 Mei 2023 Bimbingan dengan dospem 1
18 20 Mei 2023 Mendesain 3D desain
19 21 Mei 2023 Membeli SD card module
20 22 Mei 2023 Membuat kodingan untuk password pada alat dan untuk
penyimpanan data pada SD card module
21 23 Mei 2023 Mengevaluasi penyimpanan data pada SD card module
23 25 Mei 2023 Mencetak 3D printig
24 27 Mei 2023 Menyusun komponen pada 3D printing
25 30 Mei 2023 Evaluasi sensor thermocouple dengan alat ukur pembanding
26 3 Juni 2023 Membuat laporan TA bab 1-2
27 4 Juni 2023 Membuat laporan TA bab 3
28 13 Juni 2023 Bertemu dengan mitra membahas mesin
29 16 Juni 2023 Bertemu dengan dospem 2
46
30 22 Juni 2023 Bertemu dengan dospem 2
31 23 Juni 2023 Bertemu dengan dospem 2
32 23 Juni 2023 Membuat laporan TA
33 24 Juni 2023 Evaluasi pressure sensor dengan alat ukur pembanding
34 26 Juni 2023 Evaluasi thermocouple dengan alat ukur pembanding
35 27 Juni 2023 Meminjam alat ukur pembanding pressure sensor pada mitra
36 28 Juni 2023 Mencoba alat dengan alat pembanding
37 29 Juni 2023 Mengambil data pada masing- masing sensor
38 29 Juni 2023 Dokumentasi alat
39 30 Juni 2023 Laporan akhir TA

▪ Desain model/produk/sistem termasuk aplikasi jika ada

▪ Flowchart

47
▪ Skematik elektronik keseluruhan

▪ Dokumentasi keuangan (tabel excelnya saja, tidak perlu nota dsb)


Usulan Biaya Realisasi Biaya
No Jenis Pengeluaran
Kuantitas Total Harga Kuantitas Total Harga
1 Arduino Mega 1 pcs Rp 300.000,00 1 pcs Rp 210.000,00
2 Thermocouple type K 2 pcs Rp 400.000,00 2 pcs Rp 375.000,00
3 Pressure sensor 2 pcs Rp 600.000,00 2 pcs Rp 575.000,00
4 I2C LCD 20x4 1 pcs Rp 115.000,00 1 pcs Rp 80.000,00

48
Usulan Biaya Realisasi Biaya
No Jenis Pengeluaran
Kuantitas Total Harga Kuantitas Total Harga
5 Keypad 1 pcs Rp 10.000,00 1 pcs Rp 8.000,00
6 Max6675 2 pcs Rp 100.000,00 2 pcs Rp 94.000,00
7 Buzzer 1 pcs Rp 8.000,00 1 pcs Rp 10.000,00
8 Relay 2 pcs Rp 20.000,00 2 pcs Rp 13.000,00
9 SD card 1 pcs Rp 10.000,00 1 pcs Rp 6.000,00
10 Cetak desain 3D 1 pcs Rp 500.000,00 1 pcs Rp 400.000,00
Total Rp 2.063.000,0 Rp 1.771.000,0

49
50
 Saran pembimbing

51

You might also like