Professional Documents
Culture Documents
Makalah Moderasi Beragama
Makalah Moderasi Beragama
Disusun Oleh:
Kelompok 13 (A - 01SIGP005)
Marilah kita panjatkan puji dan syukur atas kehadirat Allah swt yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya kepada seluruh hambanya, terutama bagi penulis yang alhamdulillah
mampu menyelesaikan makalah yang berjudul
“Moderasi Beragama dalam Perspektif Islam”
Makalah ini disusun sedemikian rupa dengan bahasa sederhana dan contoh-contoh yang
mempermudah pemahaman mengenai moderasi. Informasi yang disajikan dalam makalah ini
tentunya akan sangat bermanfaat bagi pembaca yang membutuhkan.
Dengan keterbatasan saya dalam membuat makalah, maka cukup banyak hambatan yang
penulis temui . Hambatan yang dimaksud adalah pada pembuatan makalah. Dan jika makalah ini
bisa di selesaikan dengan baik tentunnya karena dukungan dari banyak pihak terkait.
1. Keluarga yang selalu mendukung setiap saat.
2. Teman-teman yang membantu dalam menyusun makalah ini.
Tak ada yang bisa diberikan selain doa dan rasa terimakasih secara tulus kepada orang-
orang yang mendukung dalam membuat makalah ini. Namun saya tidak lupa juga dengan
masukan yang bermanfaat seperti saran dan kritik dari Ibu Fatimah S.Ag. , M.A.selaku dosen
mata kuliah Pendidikan Agama Islam. Penulis berharap bahwa laporan penelitian ini sangat
bermanfaat bagi siapa saja yang membaca dan menambahkan pengetahuan kepada kami semua.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………….…………………………………..i
Daftar Isi………………………………………………………….………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………...………………1
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………………...1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
gejala segmentasi sosial, dan kesenjangan sosial-ekonomi yang timbul dari dan memupuk
perpecahan yang tidak diinginkan di antara sesama anggota masyarakat. Masyarakat ideal
diwujudkan dengan kedamaian dan kesejahteraan.
Ada pula moderasi menurut hadits antara lain:
A. HR. Muslim
Jâbir b. Samurah berkata, “aku telah shalat bersama Nabi saw. berkali-kali, dan (aku
dapati) shalatnya dalam pertengahan dan khutbahnya juga pertengahan.”
B. HR. Nasai dan Ibnu Majah
Ibn ‘Abbâs berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Wahai manusia, hindarilah sikap
berlebihan (melampaui batas), sebab umat-umat terdahulu binasa karena sikap
melampaui batas dalam beragama.”
Konsep ini mengacu pada prinsip-prinsip tengah dan keseimbangan dalam berbagai aspek
kehidupan. Idealnya, hal ini menciptakan masyarakat Madani yang berlandaskan pada nilai-nilai
keadilan, tolong-menolong, dan perdamaian. Masyarakat Madani ini, jika dijalankan dengan
baik, bisa menjadi model masyarakat yang baik (khairu ummah) bagi dunia.
7
mengevaluasi seluruh aktivitasnya, termasuk aktivitas transendental. Masyarakat ideal ditandai
dengan kedamaian dan kekayaan. Al-Quran mengkritisi dua aspek masyarakat yang berkaitan
erat: perilaku musyrik, yang merupakan gejala segmentasi sosial, dan kesenjangan sosial-
ekonomi yang timbul dari dan memupuk perpecahan yang tidak diinginkan di antara sesama
anggota masyarakat. Masyarakat ideal diwujudkan dengan kedamaian dan kesejahteraan.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Text here
3.2 Saran
Text here
9
DAFTAR PUSTAKA
10