Professional Documents
Culture Documents
Bab 1-3 Faiz
Bab 1-3 Faiz
PENDAHULUAN
ketat ini pun menuntut setiap perusahaan untuk mampu bertahan hidup. Karena
itu, setiap bisnis ritel modern perlu meningkatkan kekuatan yang ada dalam
konsumen. Selain itu, setiap retailer dituntut untuk selalu melakukan inovasi agar
dapat merebut hati konsumennya untuk melakukan pembelian. Oleh karena itu,
situasi pembelian terutama lingkungan fisik seperti warna, suara, cahaya, dan
diantaranya yaitu melalui store atmoshpere dan brand image. store atmoshpere
(suasana toko) merupakan salah satu elemenpenting dari bauran eceran yang
suasana toko bukanlah hal yang mudah karena suasana toko merupakan
konsumen serta sebagai upaya pemahaman perilaku konsumen pada toko ritel
store atmosphere (suasana toko) harus selalu dirancang agar tidak membosankan,
langganan tetap setia, dan mengatasi para saingan. Jika konsumen bosan dengan
tidak. Citra merek yang baik secara tidak langsung akan mempengaruhi emosi
konsumen untuk melakukan pembelian. Citra merek harus dibentuk dalam benak
konsumen agar konsumen memiliki citra positif. Citra merek yang positif dapat
suatu merek. Brand image yang positif akan membuat pelanggan menyukai suatu
produsen brand image yang baik akan menghambat kegiatan pemasaran pesaing.
3
Dari beberapa faktor yang telah dibahas maka jelas bahwa keputusan pembelian
akan tinggi jika produk yang dijual merupakan produk dengan merek yang di
kenal dan memiliki image yang baik serta didukung oleh store atmosphere yang
Indomaret, Alfamaret, Toko bagus dan toko Basmalah. toko Basmalah merupakan
konsumen dan pelanggannya. Hal ini dibuktikan dengan upaya toko Basmalah
memberikan yang terbaik bagi konsumen dan pelanggannya, baik dari segi harga
suasana toko yang nyaman sampai berbagai strategi bisnis yang diterapkan untuk
Sampang?
4
Sampang?
3. Variabel manakah antara Variabel Store atmosphere dan Brand Image yang
Basmalah Sampang?
Sampang.
Sampang.
Sampang.
2. Universitas Madura
3. Peneliti
4. Peneliti Selanjutnya
berikut :
Basmalah Sampang.
SAMPANG
r1
Keputusan Pembelian
R
(Y)
Brand Image
(X2)
r2
Keterangan:
r2 = Brand Image (X2) dimana Brand Image ini dapat memberikan suatu
Basmalah Sampang.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
kajian empiris dari kerangka kajian teoritis bagi permasalahan sebagai dasar untuk
ISLAM (Studi Kasus Pada Brand Pakaian Cordy)" Hasil penelitian yaitu
linier sederhana, uji T dan koefisien dterminan dengan Brand Image sebagai
10
8
sedangkan 72,7% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam
pengujian hipotesis menggunakan uji parsial dengan uji t dan uji simultan
Insidental. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
(uji t), dan pengujian koefisien determinasi (R2). Hasil penelitian ini
Medan (uji F). Pada pengujian secara parsial (uji t) diketahui bahwa variabel
65,5% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.
uji validitas dan uji reliabilitas. Analisis data yang digunakan dalam
pembelian.
11
terhadap barang dan jasa yang ditawarkan oleh pengecer, tetapi juga
dan memelihara citra sangat tergantung pada suasana perusaahaan atau toko.
(atmosphere) setiap toko mempunyai tata letak fisik yang memudahkan atau
penampilan yang berbeda-beda baik itu tidak tertata baik, menarik, megah dan
suram. Suatu toko harus membentuk suasana terencana yang sesuai dengan pasar
12
dan peran secara fisik yang telah direncanakan. Store Atmosphere dapat
atas maka dapat disimpulkan bahwa store amtmosphere adalah suatu kegiatan
yang dilakukan dalam mendesain ruangan toko sesuai dengan barang yang
mereka.
2. Jenis barang dagangan dan kepadatan, Jenis barang dagangan yang dijual
elegan (terbuat dari kayu jati), trendi (dari logam dan kaca tidak tembus
ingin diciptakan.
seorang pelanggan. Musik juga bisa membuat konsumen tinggal lebih lama
bersuasana hati lebih baik bila ada aroma yang dapat disetujui. Para
eceran.
perhatian, warna merah kuning atau orange dianggap sebagai warna yang
seperti hijau, dan violet digunakan untuk membuka tempat yang tertutup,
dan menciptakan suasana yang elegan dan bersih. Pencahayaan juga dapat
berbelanja pada malam hari di daerah tertentu dan lebih merasa senang
1. Instore Atmosphere
menyangkut:
ruangan yang terdiri dari tata letak meja kursi pengunjung, tata letak
ruangan untuk menciptakan kesan rileks yang terdiri dari live music yang
d. Tekstur merupakan tampilan fisik dari bahan- bahan yang digunakan untuk
2. Outstore atmosphere
menyangkut :
diluar ruangan yang meliputi tata letak parkir pengunjung, tata letak
masuk, bentuk bangunan dilihat dari luar, dan sistem pencahayaan luar
ruangan.
dan kekokohan spirit perusahaan dan sifat kegiatan yang ada di dalamnya,
toko, pintu masuk, luas bangunan, desain toko, fasilitas parkir, halaman toko,
diciptakan melalui warna dinding toko yang menarik, cahaya ruangan, musik
yang diperdengarkan, pengaturan rak barang yang rapi, pegawai yang ramah,
16
c. Store layout atau tata letak toko yang merupakan rencana untuk menentukan
lokasi tertentu dan pengaturan dari jalan/gang di dalam toko yang cukup lebar
Kotler dan Garry, (2008), Brand Image (Citra Merek) merupakan suatu
hasil dari pandangan atau penelitian konsumen terhadap suatu merek baik itu
penawarannya sesuai dengan kebutuhan akan terpilih. Selain itu, citra yang kuat
dan positif akan menjadi salah satu hal penting, tanpa citra yang kuat dan positif,
Menurut Kotler, (2010), citra merek adalah suatu asosiasi dengan nama
Rangkuti (2006), citra merek adalah sekumpulan asosiasi merek yang berbentuk
menerus melalui media periklanan secara konsisten agar citra merek yang tercipta
tetap kuat dan dan diterima secara positif. Ketika sebuah merek memiliki citra
yang kuat dan positif dibenak konsumen maka merek tersebut akan selalu diingat
membentuk citra atas suatu produk atau jasa yang dapat memberikan kesan yang
baik dibenak konsumen. Merek sebenarnya janji penjual untuk secara konsisten
merek terbaik memberikan jaminan mutu, karena merek lebih baik dari sekedar
symbol.
a. Citra pembuat (corporate image), citra yang ada dalam perusahaan itu sendiri.
segala hal mengenai apa yang akan dilakukan oleh perusahaan. Hal ini
atau jasa.
b. Citra pemakai (user image), dapat dibentuk langsung dari pemahaman dan
konsumen yang diletakkan terhadap atribut dari produk atau layanan jasa
tersebut.
c. Citra produk (produk image), citra konsumen terhadap produk yang dapat
pemasaran yang digunakan sudah tepat atau belum. Ada beberapa manfaat dari
b. Citra merek digunakan untuk bersaing dengan merek lain yang mempunyai
c. Citra merek dipakai untuk mengevaluasi strategi dalam pemasaran dan juga
efek kualitas.
Jadi, pada dasarnya citra merek adalah elemen yang sangat penting bagi
yang positif dan baik akan membuat konsumen lebih memilih produk tersebut
daripada produk pesaing yang sejenis dengan citra yang buruk, maka dari itu
suatu perusahaan harus selalu meningkatkan citra positif merek mereka dimata
konsumen.
Menurut Etta Mamang Sangadji dan Sopiah (2013: p.323), Brand Image
1.Atribut
menyiratkan mobil yang mahal, kokoh, direkayasa dengan baik, tahan lama,
bergengsi tinggi.
2.Manfaat
fungsional.
3.Nilai
4.Kepribadian
atau tidak terhadap produk. Dari berbagai faktor yang mempengaruhi konsumen
dalam melakukan pembelian suatu produk atau jasa, biasanya konsumen selalu
20
sebagai suatu sistem yang terdiri dari input, proses dan output.
Keputusan konsumen terkait erat dengan informasi yang dimiliki oleh konsumen
dan berbagai faktor yang dipengaruhi oleh pengetahuan konsumen tentang produk
Menurut suryani (2012), ada tiga aktivitas yang berlangsung dalam proses
membeli yang diambil oleh pembeli itu sebenarnya merupakan kumpulan dari
membeli yang dilalui konsumen. Keputsan sebagai pemilihan suatu tindakan dari
berikut:
a. Produk (Product)
Produk adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun tidak
Jika suatu produk mempunyai kualitas yang bagus maka banyak konsumen
yang akan memutuskan untuk membeli produk tersebut. Oleh karena itu
kualitas produknya.
b. Harga (price)
Harga diartikan sebagai ekspresi dari sebuah nilai, dimana nilai tersebut
menyangkut potongan.
c. Promosi (promotion)
d. Tempat (place)
a. Budaya
yang sama . adapun bagian-bagian dari sub budaya sendiri, yitu: faktor
23
orientasi nilai.
b. Sosial
c. Pribadi
pribadi meliputi usia dan taha[ dalam siklus hidup pembeli, pekerjaan dan
keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri serta gaya hidup dan nilai.
d. Psikologi
Psikologi adalah perilaku seseorang baik yang tampak maupun yang tidak
alternative.
suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan
pembelian adalah:
a. Pengenalan Masalah
dalam diri pembeli atau dari luar. Para pemasar perlu mengenal berbagai hal
kebutuhan yang dirasakan taua masalah yang timbul, apa yang menyebabkan
semua itu muncul dan bagaiamana kebutuhan atau masalah itu menyebabkan
b. Pencarian Informasi
informasi ynag lebih banyak lagi tentang produk yang ia ingin beli. Jika
25
dorongan konsumen adalah kuat, dan objek yang dapat memuaskan kebuthan
itu tersedia, konsumen akan membeli objek itu. Jika tidak, kebutuhan
c. Penilaian Alternatif
d. Keputusan Pembelian
Setelah tahap-tahap awal tadi dilakukan, sekarang tiba saatnya bagi pembeli
yang menentukan kesan terhadap sebuah toko, dan motif langganan yang
kepuasan atau tidak ada kepuasan. Ada kemungkinan bahwa pembeli memiliki
dianggap teralalu mahal, atau mungkin karena tidak sesuai dengan keinginan
H1: Variabel Store Atmosfer Dan Brand Image berpengaruh secara simultan
H2: Variabel Store Atmosfer Dan Brand Image berpengaruh secara parsial
BAB III
METODE PENELITIAN
variabel-variabel yang diteliti serta pengaruh antara variabel satu dengan variabel
ialah untuk menguji hipotesis yang diajukan, maka diharapkan dari penelitian ini
dapat menjelaskan hubungan dan pengaruh antara variabel bebas dan terikat yang
Jenis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kuantitatif di
data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Selain data
data yang berupa angka dalam penelitian kuantitatif juga ada data berupa
28
informasi kualitatif
Data Primer Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari lapangan.
Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh di lokasi penelitian
3.4.1 Populasi
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya.
Yang menjadi populasi pada penelitian ini adalah konsumen yang sedang
Sampang dengan jumlah populasi yang tidak diketahui secara pasti, karena
3.4.2 Sampel
jumlah dan karakteristik dimiliki oleh populasi tersebut”. Dalam sampel disini
bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data”.
melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau
berikut:
atribut fisik toko dimana diharapkan mampu memuaskan kedua belah pihak
yang terkait, retailer dan para konsumennya.. Store Atmosfer diukur dengan
a. Store exterior
b. General interior
c. Store layout
d. Interior display.
Brand Image adalah Persepsi mengenai sebuah merek yang melekat dalam
a. Atribut
b. Manfaat
c. Nilai
d. Kepribadian.
berkaitan
berbagai alternative
survey lapangan, survey lapangan dilakukan dengan cara melihat secara langsung
menyebarkan kuesioner.
atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Angket yang digunakan
responden tinggal memilih pada jawaban yang di anggap sesuai. Adapaun skala
penelitiannya yaitu :
Adapun dari uji coba ini adalah untuk menguji apakah pertanyaan yang
telah disusun dapat dipahami oleh subyek dan tidak menimbulkan interprestasi
ganda, selain itu juga untuk mengetahui validitas dan reabilitas alat ukur, untuk itu
1. Uji Validitas
Uji validitas data bertujuan untuk mengetahui sejauh mana data yang
=
32
N = jumlah responden
Agar memperoleh nilai yang signifikan, maka dilakukan uji korelasi dengan
2. Uji reliabilitas
butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu Arikunto (2010:171).
alpha. Untuk mendapatkan hasil kuesioner yang reable dapat dilakukan pengujian
a. Apabila hasil koefisien alpha lebih besar dari taraf signifikan 60% atau 0,6
b. Apabila hasil koefisien alpha lebih kecil dari taraf signifikan 60% atau 0,6
model dan hubungan yang dikembangkan dalam penelitian. Pada penelitian ini
berdasarkan angka-angka yang berasal dari data yang diolah, dan tujuannya
sebagai berikut :
Y = a + bI XI + b2 X2 + e
a = konstanta intercept
e = faktor kesalahan/eror
Hipotesis yang akan di uji dalam penelitian ini adalah ada atau tidak
adanya pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel X yaitu Variabel Store
data yang diperoleh selanjutnya di analisis dengan rumus uji f dan uji t.
a. Uji F
digunakan teknik statistik yang disebut analisis varian dengan rumus (sugiyono,
2010).
F=
Dimana :
perhitungan :
b. Uji t
secara persial dar masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat dan
untuk mencari nilai t yang paling tinggi atau dominan dengan menggunakan
t=
n = jumlah sampel