Professional Documents
Culture Documents
JANUARI 2024 MINGGU I Dan II
JANUARI 2024 MINGGU I Dan II
JANUARI 2024 MINGGU I Dan II
Bagian Kedua
ISI DAN URAIAN 84 NASKAH KHOTBAH
Triwulan pertama Januari-Februari-Maret 2024
“TUHAN Sumber Utama Pemberdayaan”
LATAR BELAKANG
Syalom dan selamat Tahun Baru, 1 Januari 2024. Bagi kita, warga GKI di Tanah
Papua, saat memasuki tahun yang baru, 2024, kepada kita dibentangkan tema
utama dalam tahun pelayanan 2024 adalah “Pemberdayaan”. Artinya selama 12
bulan, 52 hari minggu, 52, Hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat dan Sabtu dalam
365 hari, atau nanti melalui Sidang-Sidang Jemaat, Raker-Raker Klasis dan Sinode
akan merumuskan seluruh Rencana Kerja (Renja) tahunan dalam tahun 2024
dengan tema gumul kita adalah “pemberdayaan”. Dalam Renstra pengertian
“tahun pemberdayaan” di buat rumusannya seperti berikut “Yang dimaksud
dengan tahun pemberdayaan adalah penekanan kepada peningkatan kapasitas
dan kapabilitas dari anggota jemaat untuk memenuhi kualifikasi yang memadai
sesuai tuntutan zaman.”. Dari tema utama itu diturunkan ke dalam sub-sub tema
untuk setiap triwulan. Triwulan I bulan Januari-Februari-Maret 2024 dirumuskan
dengan sub tema Pemberdayaan I adalah “TUHAN Sumber Utama
Pemberdayaan”. Teks Kejadian 1:1-5 menjadi landasan utama yang membimbing
kita menemukan kebenaran “Tuhan Sumber Pemberdayaan Kita”. Dinamika
kehidupan berbangsa kita saat ini, telah ada dalam masa-masa kampanye terbuka,
maka kita sebagai warga negara yang adalah warga gereja dan umat Tuhan,
memberikan diri untuk terlebih dahulu “diberdayakan atau dibangun kapasitas
kewargaan kita dan dibimbing oleh Firman Tuhan” dari Teks Kejadian 1:1-5.
PENJELASAN TEKS
Bagian teks ini terbagi ke dalam 4 bagian, antara lain :
(1) Ayat (1) Elohim sebagai Pencipta
Alam semesta tempat dimana makhluk hidup diami, huni, tinggal sangat
misteri, satu-satunya Nabi yang Allah karuniakan wahyu untuk
menyingkapkan misteri asal-muasal alam semesta adalah Nabi Musa. Dari
5
Pegangan Pelayan Ibadah GKI di Tanah Papua Tahun 2024
6
Pegangan Pelayan Ibadah GKI di Tanah Papua Tahun 2024
alam raya yang sangat luas ini. Nabi Musa sedang mengumumkan, bahwa
“dewa matahari atau “among ra” atau dewa “ra” yang diyakini oleh
bangsa Mesir dan bangsa - bangsa lain, seperti bangsa Jepang
“Amaterasu”, atau dalam mitologi Eropa Utara untuk “Odyn dan Tyr”,
atau di Papua, bangsa Tabi dengan “Tab”, Sentani dengan “Hu dan Oko”,
Bangsa Saireri-Biak dengan “Sampari” dan lainnya, yang antara lain
menyematkan kepercayaan-kepercayaan kepada benda-benda penerang
pada ayat (3) ini Musa menegaskan bahwa Sang Terang adalah Sang
Pencipta. Dari Sang Terang yang adalah Sang Pencipta itu, kemuliaan-Nya
menghadiri dan melingkupi. Dan diatas dasar kehadirat-Nya itu atau
dalam kuasa Sang Terang itu seluruh penciptaan itu diamati dan
berlangsung. Benda-benda penerang di cakrawala, matahari, bulan,
bintang diciptakan, benda-benda langit itu hanya “ciptaan dan bukan
dewa”. Musa mendapatkan wahyu tentang “asal-muasal waktu terjadi di
alam yang diciptakan Tuhan dimulai dari penciptaan benda-benda
penerang, matahari, bulan dan bintang pada hari ke-empat (ay 14-19) ayat
(14) khusus tentang asal-muasal waktu “Berfirmanlah Allah: "Jadilah
benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari
malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang
menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun,..”.
Pada ayat ke-3 ini kita menemukan sosok yang muncul adalah “Wayomer
Elohim”. Keseluruhan Penciptaan semuanya hadir dari “Wayomer Elohim”
Firman Allah termasuk dalam penciptaan manusia pada hari ke-6,
sebagaimana tampak pada ayat (26-27)
(4) Ayat (5) Menamai Terang dan Gelap bukan sebagai Permulaan Waktu
Nabi Musa mempersonifikasi Allah Pencipta seolah seperti diri Musa atau
manusia, yang pada ayat (5) ini pertama kali disebutkan bahwa Allah
memberikan “memberikan nama” atas sesuatu yang dipisahkan bukan
“diciptakan”. Pemberian nama ini menunjukkan bahwa Allah yang
berotoritas, termasuk “terang dan gelap ada dalam kendali Allah
Pencipta”. Memang kita kemudian mendapatkan kewenangan tertentu
yang Allah karuniakan atau berikan kepada manusia Adam untuk
memberikan nama kepada semua makhluk atau spesies yang Allah
ciptakan, manusia memberikan nama kepada spesies binatang ternak,
burung di udara dan segala binatang hutan, nama yang diberikan Adam
7
Pegangan Pelayan Ibadah GKI di Tanah Papua Tahun 2024
PENERAPAN
Teks ini mengarahkan kita untuk menatap tahun Baru 2024, saat kita injakkan
tangga yang pertama untuk ingat bahwa Allah Pencipta adalah pokok
pemberdayaan yang kekal. Bahkan saat bumi belum berbentuk damn kosong
gelap-gulita, Pencipta memberdayakannya untuk menjadi suatu tempat
dimana semua yang Allah ciptakan hidup dalam keindahan dan keaneka-
ragamannya. Karena itu itu marilah kita mengadaptasikan teks bacaan kita
dalam konteks pelayanan GKI tahun 2024 “Pemberdayaan” “Yang dimaksud
dengan tahun pemberdayaan adalah penekanan kepada peningkatan kapasitas
dan kapabilitas dari anggota jemaat untuk memenuhi kualifikasi yang
memadai sesuai tuntutan zaman. Maka marilah kita memasuki tahun 2024
dengan masing-masing menggiring pemberdayaan sebagai upaya untuk
bangkit :
(1) Anak-Anak Sekolah Minggu. Anak-anak akan menjadi generasi GKI atau
Kristiani yang hebat karena di masa lalu mereka ada Pengajar dan
pengajaran yang diajarkan berdampak membangun kapasitas karakter dan
moralitas anak yang berdasarkan kepada Alkitab
(2) Pemuda-Pemudi. Hari ini, mungkin karena semalaman tidak istirahat, turut
memeriakan pergantian tahun. Sehingga sebagian tidak merencanakan baik
untuk mengawali tahun yang baru, mengambil bagian bersekutu dengan
Tuhan Pencipta waktu. Sehingga kapasitas Pemuda di awal tahun menjadi
refleksi untuk perjalanan mengiring tahun 2024.
(3) Kaum Perempuan. Teruslah kaum perempuan yang setiawan. Dalam suka
dan duka, perempuan kapasitasnya sebagai penolong akan tampil, pada
saat yang lain tidak tampil.
8
Pegangan Pelayan Ibadah GKI di Tanah Papua Tahun 2024
(4) Kaum Bapa. Teruslah memaknai kapasitas “Bapa sebagai Imam” karena
dari ataslah berkat itu datang. Yaitu dari Bapa yang di Sorga.
(5) Warga berprofesi. Kapasitas profesi menjadi kekuatan lain yang dapat
menggerakkan pelayanan kemanusiaan menjadi lebih bermartabat, profesi
pendidik, profesi medis, dan lainnya.
(6) Penatua, Syamas. Kapasitas hamba Tuhan di tingkat Jemaat, yaitu Penatua
dan Syamas. Adalah yang terpilih karena doa dan gumul warga sidi
jemaat. Tuhan memilih untuk generasi zaman ini, dan itu adalah Penatua
dan Syamas. Teruslah mendoakan Jemaat.
(7) Keluarga. Kapasitas keluarga dari anggota keluarga yang takut akan Tuhan,
Bapa, Mama dan anak-anak sebagai inti dari memulai bangun
pemberdayaan berbasis keluarga, yaitu keluarga yang memilih untuk hidup
yang berkenaan kepada Tuhan. Amin.
9
Pegangan Pelayan Ibadah GKI di Tanah Papua Tahun 2024
LATAR BELAKANG
Dalam tahun 2024, hari ini kita sudah mencapai tanggal 7, hari ke-7, minggu
pertama dari bulan Januari. Tema “pemberdayaan” menjadi tema ajakan
untuk semua karya dan pelayanan. Yang akan diwujudkan dalam triwulan I
(satu) terfokus ke tuntunan tema triwulan satu : “TUHAN Sumber Utama
Pemberdayaan”. Tema ini akan diarahkan melalui teks Firman Tuhan yang
berlaku dalam minggu pertama bulan Januari tahun 2024 ini, yaitu dari
Kejadian 4 : 1 – 16 yang mengingatkan kita tentang “memiliki kapasitas untuk
menjadi pekerja, karena manusia diberdayakan, dibangun keahliannya
sehingga memiliki keahlian khusus dan menjadi pekerja, manusia dan
pekerjaannya dikaruniakan oleh TUHAN”. Sebagai warga negara yang baik,
masa kampanye yang sedang kita jalani dalam masa tahun baru ini, terus kita
gumuli untuk semua jadwal kampanye berlangsung sesuai pentahapan
kampanye yang ada di dalam PKPU dan diawasi oleh Bawaslu dan
masyarakat, sehingga suatu kampanye berlangsung dengan tertib dan
berwawasan damai.
PENJELASAN TEKS
Ayat 1 – 5 : Geneaologi Pekerjaan dan Genealogi Persembahan
Nabi Musa menyajikan dua genealogi atau asal-mula hadirnya suatu peristiwa
atau aktivitas dalam dunia manusia, genealogi tersebut antara lain : Genealogi
pertama : tentang asal-muasal pekerjaan manusia, sebagai gembala kambing-
domba yang diwakili oleh Habel, dan asal-muasal pekerjaan manusia sebagai
petani diwakili oleh Kain”, dan Genealogi kedua : tentang asal-muasal
persembahan, yaitu mempersembahkan sebagian hasil dari pekerjaan yang
dikerjakan manusia, hasil pekerjaan yang diperoleh, yang terbaik
dipersembahkan kepada TUHAN.
Gambaran tentang pemberdayaan kepada manusia tampak disini, yaitu
manusia diberdayakan, dibangun kapasitasnya, bukan hanya menekuni satu
bidang saja, tetapi dapat menekuni berbagai bidang ilmu sesuai dengan
kapasitas keilmuan dan keahlian yang dimilikinya, sehingga manusia hidup dan
10
Pegangan Pelayan Ibadah GKI di Tanah Papua Tahun 2024
11
Pegangan Pelayan Ibadah GKI di Tanah Papua Tahun 2024
12
Pegangan Pelayan Ibadah GKI di Tanah Papua Tahun 2024
PENERAPAN
Manusia adalah manusia yang selalu bekerja “homo faber”, kerja adalah suatu
aktivitas yang menuntut seseorang memiliki keahlian untuk tanggungjawab yang
ia peroleh untuk mengerjakannya.
Bila kita hari ini memiliki pekerjaan seperti kain, yaitu membutuhkan : lahan,
benih, air, masa-masa menanam, masa-masa menyiangi, memberikan pupuk,
sampai dengan masa panen, artinya membutuhkan kerjasama untuk
menghasilkan sesuatu, maka marilah kita “memelihara dan menjaga kekompakan
TIM”, karena satu orang tidak mungkin dapat menyelesaikan semua pekerjaan
sebagai petani, jika tidak memiliki tim kerja yang handal.
Bila hari ini kita memiliki pekerjaan seperti Habel, membutuhkan kesabaran
untuk menuntun domba, membawa ke air yang tenang pada saat sudah
memakan rumput, menuntun mereka ke kandang domba, merawat dan
memelihara domba dengan baik, pada saat penguntingan bulu domba tiba, maka
hasil sebagai penggembala domba titik puncaknya ada pada domba yang
digunting bulunya, atau pada saat makanan dan makanan itu mengutuhkan
daging, maka daging domba menjadi salah satu santapan yang baik dan
terhormat untuk kultur Timur Tengah pada masa itu.
Marilah kita bekerja sebagai ibadah kita kepada Tuhan. Baik sebagai karyawan
ataupun pimpinan, kerjakanlah semuanya sebagai ibadah kepada Tuhan, Amin,
13