Tugas Geografi (Konsep Regional Megara Malaysia)

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 9

MALAYSIA

A. Deskripsi Umum :
 Nama Negara : Malaysia
 Bentuk Negara : Federal
 Kepala Negara : Raja atau Sultan
 Kepala Pemerintahan : Perdana Menteri
 Agama : Islam
 Mata Uang : Ringgit
 Bahasa : Melayu
 Lagu Kebangsaan : Negaraku

B. Sejarah Singkat :
Malaysia adalah sebuah negara federasi yang terdiri dari 13 negara bagian dan 1
wilayah persekutuan.
Secara geografis, wilayahnya terbagi ke dalam dua bagian, yaitu Semenanjung
Malaysia atau Malaysia Barat dan Malaysia Timur yang terletak di Pulau Kalimantan.
Negara ini mendapatkan kemerdekaannya dari Inggris pada 31 Agustus 1957.

C. Lingkungan Alam
 Batas Geografis : Malaysia adalah negara yang terletak di garis ekuator.
Bentuk dari negara ini adalah elongated. Bentuk tersebut berupa wilayah yang
memanjang. Jumlah gunung berapi aktif di Malaysia sangat sedikit. Selain itu,
gempa juga jarang terjadi, namun banjir cukup sering melanda Malaysia saat
musim hujan. Perbatasan Malaysia dapat dituliskan menjadi 4 bagian utama,
antara lain:
Sebelah Barat berbatasan dengan Indonesia
Sebelah Timur berbatasan dengan Filipina
Sebelah Utara berbatasan dengan Thailand
Sebelah Selatan berbatasan dengan Singapura dan Indonesia
 Letak Lintang : 95° BT–141° BT dan 6° LU–11° LS.
 Luas : Luas Wilayah Malaysia sebesar 330.300 kilometer²
 Gunung, Pegunungan, Dataran : Ibukota negara Malaysia, yaitu Kuala Lumpur
yang berada di Malaysia bagian barat. Kenampakan alam Malaysia Barat
berupa pegunungan dan dataran rendah. Terdapat pula hutan yang lebat.
Puncak tertinggi di Malaysia Barat, yaitu Gunung Tahan (2.187 m). Adapun
gunung-gunung yang lainnya, yaitu Gunung Belumut (1.010 m), Gunung
Lerek (1.049 m), dan Gunung Besar (1.749 m). Sungai-sungai besar yang
mengalir di Malaysia Barat, antara lain Sungai Terengganu, Sungai Perak, dan
Sungai Pahang. Malaysia Timur berada di bagian utara Pulau Kalimantan.
Malaysia Timur terdiri atas dua negara bagian, yaitu Serawak dan Sabah.
Kenampakan alam Malaysia Timur berupa daerah pegunungan dan dataran
tinggi.
 Sungai :
 Iklim : Iklim tropis, hangat dan lembab sepanjang tahun.

D. Lingkungan Sosial
 Jumlah penduduk negara ini mencapai 32.730.000 jiwa pada tahun 2020.
 Populasi Departemen Statistik Malaysia (DOSM) memperkirakan akan ada
penambahan 100.000 penduduk sehingga total populasi Malaysia di akhir
2022 akan mencapai 32,7 juta jiwa.
“Jumlah penduduk Malaysia pada 2022 diperkirakan 32,7 juta berbanding
32,6 juta pada 2021 dengan tingkat pertumbuhan penduduk tahunan 0,2
persen,” kata Ketua Statistik Malaysia Dr Mohd Uzir Mahidin dalam
pernyataannya di Putrajaya, Jumat.
Menurut dia, menurunnya laju pertumbuhan penduduk di negara tersebut
disebabkan oleh jumlah penduduk bukan warga negara yang lebih rendah
yaitu 2,6 juta di 2021 menjadi 2,4 juta di 2022.
Itu terjadi sejalan dengan pembatasan perjalanan internasional oleh negara-
negara selama pandemi COVID-19 di seluruh dunia pada 2020 dan 2021.
Baca juga: Populasi Indonesia 300 juta tahun 2032
Sementara itu, DOSM memperkirakan jumlah penduduk warga negara
Malaysia mengalami penambahan dari 30 juta di 2021 menjadi 30,2 juta jiwa
di 2022, dengan pertumbuhan yang menurun dari 0,8 persen menjadi 0,7
persen pada periode yang sama.
Mohd Uzir mengatakan penurunan pertumbuhan populasi yang perlahan
tersebut juga berlaku di beberapa negara seperti Singapura (-0,3 persen),
Australia (1,3 persen), Inggris (0,4 persen), Jepang (-0,3 persen), Selandia
Baru (1,3 persen) dalam beberapa tahun terakhir disebabkan oleh penurunan
jumlah kesuburan dan migrasi antarnegara serta peningkatan angka kematian
disebabkan penuaan penduduk.
Pada 2022, ia mengatakan jumlah penduduk laki-laki melebihi penduduk
perempuan masing-masing sebesar 17 juta dan 15,7 juta. Rasio gender untuk
keseluruhan populasi adalah 109 laki-laki untuk setiap 100 perempuan.
Jika berdasarkan struktur usia, populasi usia lanjut di Malaysia meningkat
setiap tahun. Persentase penduduk berusia 65 tahun ke atas atau lansia
meningkat dari tujuh persen menjadi 7,3 persen untuk di periode yang sama,
sehingga jika berdasarkan definisi PBB, Malaysia telah menjadi masyarakat
yang menua.
Sedangkan komposisi penduduk usia 0-14 tahun (usia muda) pada 2022
menurun menjadi 23,2 persen dibandingkan 23,6 persen pada 2021.
Sedangkan komposisi penduduk usia 15-64 tahun (usia kerja) meningkat dari
69,4 persen pada 2021 menjadi 69,5 persen pada 2022.
“Dari 30,2 juta penduduk warga negara, komposisi Bumiputera meningkat 0,3
persen menjadi 69,9 persen pada 2022 jika dibandingkan 69,6 persen pada
2021. Walau bagaimanapun, komposisi penduduk China dan India masing-
masing menurun 22,8 persen (2021, 23 persen) dan 6,6 persen (2021, 6,7
persen). Sedangkan etnik lainnya masing-masing tetap pada angka 0,7
persen,” ujar dia.
DOSM memperkirakan komposisi penduduk tertinggi pada 2022 ada di negara
bagian Selangor yakni 21,6 persen, diikuti Johor yakni 12,3 persen dan Sabah
10,4 persen.
 Kewarganegaraan Seseorang harus terlebih dahulu menjadi warga permanen
di Malaysia dengan tinggal di negara itu secara hukum selama 5 tahun atau
menikah dengan pasangan WN Malaysia selama 10 tahun. Kemudian, Anda
perlu membuktikan bahwa Anda telah tinggal di Malaysia selama 10 tahun
dari 12 tahun sebelum penerapan kewarganegaraan.
 Angka Harapan Hidup Salah satu parameternya adalah angka harapan hidup
Malaysia pada tahun 2017 yang mencapai 75,5 tahun.
 Agama dan Kepercayaan Dalam hal kepercayaan, konstitusi Malaysia
menjadikan Islam sebagai agama federasi di Malaysia. Kendati begitu,
pemerintah Malaysia juga memperbolehkan warga negaranya untuk memeluk
agama lain.
Agama yang ada di Malaysia
Melansir dari worldmaters, populasi warga negara Malaysia hanya 32 juta
jiwa atau setara 12% dari keseluruhan jumlah warga negara Indonesia. Sama
seperti Indonesia, mayoritas warga negara Malaysia juga beragama Islam.
Meskipun Islam adalah agama federasi, pemerintah Malaysia memberikan
kebebasan kepada warganya untuk menganut agama lain. Pemerintah
memberikan jaminan keamanan bagi warga untuk beribadah sesuai dengan
agama dan kepercayaan masing-masing. Nah, buat Anda yang belum pernah
atau ingin melancong ke Malaysia, ada baiknya mengetahui kepercayaan yang
ada di Negeri Jiran tersebut.
Dihimpun dari berbagai sumber, berikut ada beberapa agama yang dianut oleh
warga Malaysia.
1. Islam
Islam merupakan agama yang dianut terbanyak oleh warga Malaysia.
Presentasenya berkisar 61,3% dari total jumlah populasi warga Malaysia yang
ada. Seperti halnya dibelahan dunia lain, umat islam di Malaysia juga
melakukan ibadah di masjid. Mereka juga merayakan bulan Ramadhan, Idul
Adha, dan hari raya keagamaan Islam lainnya.
2. Buddha
Di posisi kedua, agama terbesar yang dianut warga Malaysia adalah agama
Budhha. Jumlah tersebut sama dengan 19% dari total keseluruhan populasi.
Sama halnya di negara lain, umat Buddha di Malaysia juga turut merayakan
hari besarnya seperti Hari Raya Waisak.
3. Kristen
Urutan ketiga terbesar ditempati oleh agama Kristen. Jumlah warga negara
Malaysia yang beragama Kristen yaitu sekitar 9 persen dari total keseluruhan.
Mereka juga merayakan Hari Raya Natal dan Paskah.
4. Hindu
Agama yang dianut oleh warga Malaysia berikutnya adalah agama Hindu.
Jumlah penganut agama Hindu berkisar 6 persen dari total keseluruhan
populasi. Mereka sebagian besar adalah warga keturunan seperti dari India. Di
luar agama yang sudah disebutkan, terdapat pula eksistensi agama lain, seperti
Taoisme atau Konghucu dan agama tradisional dengan jumlah penganutnya
lebih kecil dari total populasi.
 Bahasa asli di Malaysia masuk dalam keluarga Mon-Khmer dan Malayo-
Polinesia. Bahasa nasional atau resminya adalah Melayu yang merupakan
bahasa ibu kelompok etnis mayoritas Melayu. Kelompok etnis utama di
Malaysia meliputi Melayu, Tionghoa dan India, dengan beberapa kelompok
etnis lainnya yang terwakili dalam jumlah yang lebih kecil, masing-masing
dengan bahasa mereka sendiri. Bahasa asli terbesar yang digunakan di
Malaysia Timur adalah bahasa Iban, Dusunik, dan Kadazan. Bahasa Inggris
biasanya digunakan dalam industri pelayanan dan subyek pengajaran di
sekolah dasar dan menengah. Bahasa tersebut juga merupakan bahasa utama
yang dipakai di sebagain besar kolese dan universitas swasta. Bahasa Inggris
mendapatkan tempat penting di kalangan Melayu dalam konteks resmi tertentu
sesuai yang diatur pada Undang-Undang Bahasa Nasional, khususnya di
negara bagian Sabah dan Sarawak, di mana bahasa tersebut menjadi bahasa
kerja resmi.
 Pendidikan di Malaysia diurus oleh Kementerian Pendidikan. Meskipun
pendidikan adalah tanggung jawab pemerintah federal, setiap negara bagian
dan teritorial federal memiliki sebuah Departemen Pendidikan untuk
membentuk bahan-bahan pengajaran di teritorialnya. Legislasi utama yang
mengatur pendidikan adalah Undang-Undang Pendidikan 1996.
Sistem pendidikan tersebut terbagi dalam pendidikan pra-sekolah, pendidikan
dasar, pendidikan menengah, pendidikan pasca-menengah dan pendidikan
tinggi. Pendidikan tersedia dari sistem sekolah negeri multi-bahasa yang
menyediakan pendidikan gratis bagi seluruh warga Malaysia, atau sekolah
swasta, atau melalui sekolah di rumah. Menurut hukum, pendidikan dasar
adalah wajib. Seperti beberapa negara Asia-Pasifik macam Republik Korea,
Singapura dan Jepang, tes-tes terstandardisasi adalah sebuah fitur umum. Saat
ini, terdapat 37 universitas swasta, 20 kolese unviersitas swasta, tujuh kampus
cabang universitas luar negeri dan 414 kolese swasta di Malaysia.[1]
 Sebaran Penduduk sangat tidak merata, dengan lebih dari 17 juta penduduk
menetap di Malaysia Barat, sedangkan tidak lebih dari 7 juta menetap di
Malaysia Timur.
 Ras Secara garis besar, mayoritas kelompok penduduk Malaysia berasal dari
ras Melayu, ras Tionghoa, serta ras India. Ada tiga kelompok penduduk asli
yang bertempat tinggal di wilayah Malaysia, yakni 'Orang Asli' di
Semenanjung, 'Orang Penang' di Serawak, serta 'Orang Rungus' di Sabah.
 Masalah Kependudukan Jumlah kelahiran sedikit
 Transportasi Transportasi di Malaysia mulai berkembang selama
pemerintahan kolonial Inggris, dan jaringan transportasi di negara itu kini
beragam dan berkembang. Jaringan jalan Malaysia sangat luas, meliputi
63.445 km, termasuk 1.630 km jalan tol. Jalan raya utama negara ini
membentang lebih dari 800 km, mencapai perbatasan Thailand dan Singapura.
Jaringan jalan di Semenanjung Malaysia adalah berkualitas tinggi, sementara
sistem jalan di Malaysia Timur tidak seperti yang berkembang dengan baik.
Modus utama transportasi di Semenanjung Malaysia termasuk bus, kereta api,
mobil dan hingga ke perbatasan, dan juga pesawat terbang.
Malaysia memiliki enam bandar udara internasional. Maskapai penerbangan
resmi Malaysia adalah Malaysia Airlines, menyediakan layanan udara
internasional dan domestik bersama dua operator lainnya. Sebagian besar
kota-kota besar yang dihubungkan dengan jalur udara. Sistem kereta api
dikelola oleh negara, dan mencakup total 1798 km, di Semenanjung Malaysia
saja. Moda transportasi yang populer dalam kota adalah Light Rail Transit,
yang mengurangi beban lalu lintas di sistem lain, dan dianggap aman, nyaman
dan dapat diandalkan.

E. Perekonomian
Ekonomi Malaysia merupakan terbesar ketiga di Asia Tenggara dan kedua puluh
sembilan di dunia berdasarkan PDB. Inflasi yang hanya sekitar 0,4% [1]serta angka
kemiskinan sebesar 3,5% menjadikan Malaysia sbg salah satu negara yang
perekonomiannya maju dengan pesat setelah krisis ekonomi 1998 yang mengguncang
Asia.[2] Mata uang yang dipakai secara resmi diseluruh Malaysia adalah ringgit.
Malaysia dikenal dengan hasil Pertanian yang melimpah, terutama dalam produksi
karet dan minyak kelapa. Mitra ekspor utamanya adalah RRC, Singapura, Amerika
Serikat dan Thailand. Ekspor terutama dalam bagian peralatan elektronik, gas dunia
cair, kayu serta produk olahannya, karet dan tekstil. Malaysia sukses mendiami
peringkat kedua puluh satu untuk kategori kemudahan berbisnis.

Hasil Pertanian Malaysia lainnya, yaitu kelapa, buah-buahan tropis, sayuran, bunga, dan
beberapa jenis tanaman tahunan.
Dilansir dari situs Food and Agriculture Organization (FAO), sebagian besar lahan pertanian
di Malaysia dikhususkan untuk karet, kelapa sawit, dan padi.
Awalnya tanaman karet mendominasi lahan pertanian Malaysia. Namun sejak 1985, lahan
pertanian untuk kelapa sawit dan padi meningkat pesat. Ini turut didukung dengan tingkat
pertumbuhannya yang tinggi.
Dalam situs International Trade Administration (ITA), dituliskan bahwa kelapa sawit
merupakan hasil pertanian utama Malaysia.Sebab negara ini merupakan produsen dan
pengekspor minyak sawit terbesar kedua di dunia setelah Indonesia.Diperkirakan produksi
minyak sawit Malaysia menyumbang sekitar 26 persen dari total produksi dunia, dan 34
persen dari jumlah ekspor dunia.Selain kelapa sawit, karet, dan beras, Malaysia juga memiliki
hasil pertanian lainnya, berupa lada, kopi, teh, kakao, beberapa jenis buah-buahan, dan
kelapa.Bisa disimpulkan bahwa sebenarnya Malaysia memiliki hasil pertanian utama, berupa
kelapa sawit. Untuk padi dan karet juga termasuk hasil pertanian, namun bukan yang utama.

Kehutanan
Hutan yang luas di Semenanjung Malaysia dan Malaysia Timur dieksploitasi secara
besar-besaran untuk diambil kayunya. Hutan hujan tropis dataran rendah yang selalu
hijau , kaya akan spesies dari famili Dipterocarpaceae yang bernilai ekonomi ,
merupakan formasi hutan utama yang memiliki kepentingan komersial. Sarawak dan
Sabah menyumbang sebagian besar dari semua produksi kayu. Kekhawatiran telah
dikemukakan, bagaimanapun, tentang kecepatandeforestasi yang disebabkan oleh
kombinasi pertanian berpindah dan operasi penebangan intensif di Malaysia Timur.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk membatasi ekspor kayu gelondongan dari
wilayah tersebut dan untuk mensubstitusi industri berbasis kayu, seperti pembuatan
kayu lapis dan furnitur. Penebangan tetap penting di Semenanjung Malaysia,
meskipun banyak kayu yang mudah diakses telah ditebang. Wilayah ini juga memiliki
sejarah panjang dalam pengelolaan dan konservasi hutan yang hati-hati. Pemerintah
pada tahun 2005 meluncurkan skema hutan tanaman—bagian dari prakarsa
keberlanjutan yang ditawarkan kepada sektor swasta—untuk menanami lahan
terutama dengan kayu karet tetapi juga dengan akasia, jati, dan kayu keras yang
mudah dikerjakan yang disebut sentang

Perikanan
Secara historis, sebagian besar tangkapan ikan Malaysia berasal dari laut dangkal
lepas pantainya, di mana tingkat nutrisi air—dan karenanya produktivitasnya—
umumnya rendah. Pada tahun 1970-an negara ituindustri perikanan ditingkatkan dan
diperluas, terutama dengan penambahan kapal pukat dan kapal penangkap ikan
mekanis. Hal ini memungkinkan sumber daya ikan lepas pantai yang lebih melimpah
untuk disadap, yang mengarah pada peningkatan tangkapan yang dramatis. Malaysia
telah menjadi negara perikanan utama, meskipun produksi mencapai puncaknya
sekitar tahun 1980 dan sebagian besar industri perikanan tetap terbatas pada perairan
darat dangkal yang dieksploitasi secara berlebihan. Akibatnya, pemerintah secara
aktif mempromosikan perikanan laut dalam dan produksi akuakultur. Meskipun
industri terakhir berkembang agak lambat, pada awal abad ke-21 lebih dari
sepersepuluh hasil ikan Malaysia berasal dari akuakultur.

Industri
Produksi industri Malaysia naik dan menyentuh rekor tertinggi di angka 50,1%
dibandingkan bulan yang sama setahun lalu (year-on-year). Hal ini menandai tingkat
tertinggi dalam satu dekade, dimana terjadi permintaan lebih kuat di semua sektor,
Disandur dari Reuters, Jumat (11/6/2021), berdasarkan data pemerintah menunjukkan
indeks produksi mengukur output pabrik di bidang manufaktur, pertambangan dan
pembangkit listrik.
Ekspansi pada bulan April mengalahkan perkiraan lonjakan 46,1% oleh 10 ekonom
dalam jajak pendapat Reuters, dan jauh lebih tinggi dari kenaikan 9,3% yang tercatat
pada bulan Maret.
Rekor sebelumnya untuk produksi industri adalah lonjakan 20,2% pada Maret 2009.
Peningkatan tajam mencerminkan pemulihan karena efek dasar dari penguncian virus
corona pada Maret tahun lalu ketika pemerintah menutup semua kegiatan ekonomi,
kata Departemen Statistik dalam sebuah pernyataan.Output manufaktur naik 68%
tahun-ke-tahun di bulan April, didorong oleh permintaan untuk peralatan transportasi
dan manufaktur lainnya, dan produk mineral non-logam dan logam dasar dan produk
logam fabrikasi, kata departemen itu.
Output listrik naik 14,3%, sementara pertambangan naik untuk pertama kalinya sejak
Februari tahun lalu sebesar 22,9%, menurut data.
Ekspor Malaysia naik 63% pada bulan April, laju tercepat sejak 1998, pada
peningkatan pengiriman di semua kategori kecuali gas alam cair dan peralatan
transportasi. (TYO)

F. Hubungan Dengan Indonesia


Hubungan antara Indonesia dan Malaysia beberapa kali mengalami pasang surut.
Sebagai dua negara yang bertetangga, bahkan sering disebut negara serumpun, potensi
kerjasama maupun potensi konflik antar dua negara tersebut besar.
1963: Pada tahun 1963, terjadi konfrontasi antara Indonesia dan Malaysia. Perang ini
berawal dari keinginan Malaysia untuk menggabungkan Brunei, Sabah dan Sarawak
dengan Persekutuan Tanah Melayu pada tahun 1961 (Lihat: Konfrontasi Indonesia-
Malaysia).[butuh rujukan]
2002: Hubungan antara Indonesia dan Malaysia juga sempat memburuk pada tahun
2002 ketika kepulauan Sipadan dan Ligitan diklaim oleh Malaysia sebagai wilayah
mereka, dan berdasarkan keputusan Mahkamah Internasional (MI) di Den Haag,
Belanda bahwa Sipadan dan Ligitan merupakan wilayah Malaysia. Sipadan dan
Ligitan merupakan pulau kecil di perairan dekat kawasan pantai negara bagian Sabah
dan Provinsi Kalimantan Timur, yang diklaim dua negara sehingga menimbulkan
persengketaan yang berlangsung selama lebih dari tiga dekade. Sipadan dan Ligitan
menjadi ganjalan kecil dalam hubungan sejak tahun 1969 ketika kedua negara
mengajukan klaim atas kedua pulau itu. Kedua negara tahun 1997 sepakat untuk
menyelesaikan sengketa wilayah itu di MI setelah gagal melakukan negosiasi
bilateral. Kedua belah pihak menandatangani kesepakatan pada Mei 1997 untuk
menyerahkan persengketaan itu kepada MI. MI diserahkan tanggung jawab untuk
menyelesaikan sengketa dengan jiwa kemitraan. Kedua belah pihak juga sepakat
untuk menerima keputusan pengadilan sebagai penyelesaian akhir sengketa tersebut.
[butuh rujukan]
2005: Pada 2005 terjadi sengketa mengenai batas wilayah dan kepemilikan Ambalat.
Namun pada akhirnya Ambalat diakui sebagai milik Indonesia.[butuh rujukan]
2007: Pada Oktober 2007 terjadi konflik akan kepemilikan lagu Rasa Sayang-Sayange
dikarenakan lagu ini digunakan oleh departemen Pariwisata Malaysia untuk
mempromosikan kepariwisataan Malaysia, yang dirilis sekitar Oktober 2007.
Sementara Menteri Pariwisata Malaysia Adnan Tengku Mansor mengatakan bahwa
lagu Rasa Sayange merupakan lagu Kepulauan Nusantara (Malay archipelago),
Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu bersikeras lagu “Rasa Sayange” adalah milik
Indonesia, karena merupakan lagu rakyat yang telah membudaya di provinsi ini sejak
leluhur, sehingga klaim Malaysia itu hanya mengada-ada. Gubernur berusaha untuk
mengumpulkan bukti otentik bahwa lagu Rasa Sayange merupakan lagu rakyat
Maluku, dan setelah bukti tersebut terkumpul, akan diberikan kepada Menteri
Kebudayaan dan Pariwisata. Menteri Pariwisata Malaysia Adnan Tengku Mansor
menyatakan bahwa rakyat Indonesia tidak bisa membuktikan bahwa lagu Rasa
Sayange merupakan lagu rakyat Indonesia.[butuh rujukan]
April 2011: Pada bulan April 2011 dua negara ini kembali digegerkan dengan kasus
penangkapan nelayan Malaysia yang tertangkap tangan melanggar perbatasan oleh
petugas Departemen Kelautan dan Perikanan Indonesia.[butuh rujukan]
April 2011: Pada bulan yang sama, masyarakat Indonesia dikagetkan dengan
didirikannya Museum Kerinci di Malaysia. Gedung ini berdiri atas kerjasama
Malaysia dengan Pemkab Kerinci, Indonesia. Kedua pihak berharap keberadaan
museum akan mempererat hubungan Kerinci-Malaysia. Namun masyarakat Indonesia
banyak yang menyayangkan pendirian museum ini.[1]
Oktober 2011: Pada Oktober 2011 Komisi I DPR RI menemukan adanya perubahan
tapal batas negara di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat yaitu Camar Bulan &
Tanjung Datu. Pemerintah Indonesia diminta untuk menginvestigasi masalah ini
secara hati-hati.[2]

G. Dampak Pendudukan Jepang Dalam Berbagai Aspek Kehidupan Bangsa Indonesia

Aspek Politik Malaysia mengadopsi sistem demokrasi parlementer di bawah


pemerintahan monarki konstitusional. Malaysia dipimpin oleh Seri Paduka Baginda
Yang di-Pertuan Agong yang dipilih dari sembilan sultan negeri Melayu untuk
menjabat selama lima tahun sebagai Kepala Negara dan Pemerintah Tertinggi
Angkatan Bersenjata.Bangunan parlemen di Kuala Lumpur.
Sistem ini adalah berdasarkan sistem Westminster karena Malaysia merupakan bekas
koloni Inggris. Kekuasaan eksekutif ditentukan oleh kabinet yang dipimpin oleh
Perdana Menteri. Berdasarkan konstitusi Malaysia, Perdana Menteri haruslah seorang
anggota Dewan Rakyat, yang menurut Yang di-Pertuan Agong, memimpin kelompok
mayoritas dalam parlemen. Sedangkan kabinet merupakan anggota parlemen yang
dipilih dari Dewan Rakyat atau Dewan Negara.
Malaysia mengamalkan sistem parlemen dua kamar: Dewan Rakyat dan Dewan
Negara. Dewan Negara memiliki 70 orang yang terpilih selama 3 tahun. Pemilihan
anggotanya bisa dibagi dua: 26 anggota dipilih oleh Dewan Undangan Negeri sebagai
perwakilan 13 negara bagian, 44 anggota lagi ditunjuk oleh Seri Paduka Baginda
Yang di-Pertuan Agong atas nasihat Perdana Menteri, termasuk dua anggota dari
Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur, dan satu anggota masing-masing dari Labuan
dan Putrajaya.
Dewan Rakyat itu memiliki sebanyak 222 anggota, dan setiap anggota mewakili satu
daerah pemilihan. Anggota dipilih atas dasar dukungan banyak pihak melalui pemilu.
Setiap anggota Dewan Rakyat menjabat selama 5 tahun, dan setelah itu pemilu yang
baru akan diadakan.

H. Hubungan Luar Negri


Hubungan luar negeri Malaysia
Malaysia merupakan anggota aktif dalam berbagai organisasi internasional, termasuk
Negara-negara Persemakmuran, Perserikatan Bangsa-Bangsa, Organisasi Kerja Sama
Islam, dan Gerakan Non Blok. Dewasa ini Malaysia juga giat mendukung kerjasama
regional.
Kebijakan luar negeri 1957–1969
Malaysia telah menjadi anggota Persemakmuran sejak tahun 1957, apabila memeterai
Perjanjian Pertahanan Tanah Melayu-Britania (AMDA) bersama Britania Raya yang
mana Britania menjamin pertahanan Malaya (dan kemudiannya Malaysia). Kehadiran
tentara Britania dan negara Persemakmuran lain adalah penting untuk keselamatan
negara ketika menghadapi darurat (1948–1960) dan Konfrontasi Indonesia (1962–
1966) yang dipicu oleh penggabungan Tanah Melayu dengan jajahan-jajahan Britania
lain yaitu Singapura, Sarawak dan Borneo Utara untuk membentuk Malaysia pada
tahun 1963.

You might also like