SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH

LHOKSEUMAWE

MIDTEM MANAJEMEN ANALISA DATA

FAKTOR-FAKTOR RESIKO KEJADIAN HIPERTENSI PADA PEGAWAI NEGERI

SIPIL DI DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH

Oleh :

LAILA RAHMI ASZA

Nim : 1807201115

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
LHOKSEUMAWE
2022
 Judul :
FAKTOR-FAKTOR RISIKO KEJADIAN HIPERTENSI PADA PEGAWAI NEGERI
SIPIL DI DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH

Tujuan :
a. Untuk mengetahui prevalensi hipertensi pada PNS di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Tengah
b. Untuk mengetahui pengaruh antara merokok dengan terjadinya hipertensi pada PNS di
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
c. Untuk mengetahui pengaruh antara aktifitas/olah raga dengan terjadinya hipertensi pada
PNS di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
d. Untuk mengetahui pengaruh antara stress dengan terjadinya hipertensi pada PNS di Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
e. Untuk mengetahui pengaruh antara obesitas dengan terjadinya hipertensi pada PNS di
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
f. Untuk mengetahui pengaruh antara konsumsi alkhohol dengan terjadinya hipertensi pada
PNS di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
g. Untuk mengetahui pengaruh antara konsumsi kafein /kopi dengan terjadinya hipertensi
pada PNS di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah

Kerangka Konsep
 Pertanyaan :
1) Analisis uni variat setiap variable dalam penelitian tersebut ??? JELASKAN
TEBLNYA
2) Analisis bivariate (variable independent dengan variable dependent) dengan chi-
square test ? JELASKAN TABELNYA
3) Analisis multi variat dengan logistic regresi ? JELASKAN TABELNYA

Jawaban :

1. ANALISA UNIVARIAT

Yaitu karakteristik responden yang dimaksud dalam penelitian ini meliputi umur, jenis

kelamin, pendidikan, dan status kawin. Adapun data karakteristik responden dapat dilihat pada

tabel di bawah ini.

Tabel 1.1: Distribusi frekuensi berdasarkan karakteristik faktor risiko kejadian hipertensi pada
pegawai negeri sipil di dinas kesehatan provinsi jawa tengah (n=207)

No Karakteristik Responden Frekuensi Persentase (%)

1 Umur
25-30 tahun 7 3.4
31-35 tahun 7 3.4
36-40 tahun 10 4.8
41-45 tahun 65 31.4
46-50 tahun 49 23.7
51-55 tahun 57 27.5
Di atas 55 tahun 12 5.8
Total 207 100
Jenis Kelamin
2 Laki-laki 99 47.8
Perempuan 108 52.2
Total 207 100
Pendidikan
3 SMA 37 17.9
S1 116 56.0
S2 49 23.7
SMP 5 2.4
Total 207 100
4 Status Kawin
 Kawin 187 90.3
Tidak 11 5.3
Janda/duda 9 4.3
Total 207 100

Dari Tabel 1.1 menunjukan bahwa dari 207 responden, mayoritas umur responden
adalah berusia sekitar 41- 45 tahun dengan jumlah 65 responden (31.4%). Mayoritas responden
jenis kelamin perempuan dengan jumlah 108 responden (52.2%). Pendidikan responden
mayoritas S1 dengan jumlah 116 responden (56.0%) dan status kawin responden mayoritas ialah
kawin dengan jumlah 187 responden (90.3%).

• ANALISIS UNIVARIAT

Statistics
Umur Jenis_ Pendidikan Status_kawi Obesitas Hipertensi
kelaimn n
20 20
Valid 207 207 207 207
N 7 7
Missing 0 0 0 0 0 0

Statistics
Merokok Alhohol Kafein Stress
Valid 206 207 207 207
N
Missing 1 0 0 0

Frequency Table

Umur
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
25-30 tahun 7 3,4 3,4 3,4
31-35 tahun 7 3,4 3,4 6,8
36-40 tahun 10 4,8 4,8 11,6
31,
41-45 tahun 65 31,4 43,0
Valid 4
23,
46-50 tahun 49 23,7 66,7
7
27,
51-55 tahun 57 27,5 94,2
5
 Di atas 55 tahun 12 5,8 5,8 100,0
10
Total 207 100,0
0,0

Jenis_kelaimn
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
47,
Laki-laki 99 47,8 47,8
8
52,
Valid Perempuan 108 52,2 100,0
2
10
Total 207 100,0
0,0

Pendidikan
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
17,
SMA 37 17,9 17,9
9
Akademi/ 56,
116 56,0 73,9
SI 0
Valid 23,
S2 49 23,7 97,6
7
Smp 5 2,4 2,4 100,0
10
Total 207 100,0
0,0

Status_kawin
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
90,
Kawin 187 90,3 90,3
3
Valid
Tidak 11 5,3 5,3 95,7
Janda/duda 9 4,3 4,3 100,0
 10
Total 207 100,0
0,0

Obesitas
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
62,
Ya 129 62,3 62,3
3
37,
Valid Tidak 78 37,7 100,0
7
10
Total 207 100,0
0,0

Hipertensi
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
40,
ya 84 40,6 40,6
6
59,
Valid tidak 123 59,4 100,0
4
10
Total 207 100,0
0,0

Merokok
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
23,
ya 49 23,8 23,8
7
75,
Valid tidak 157 76,2 100,0
8
99,
Total 206 100,0
5
Missing System 1 ,5
 10
Total 207
0,0

Alhohol
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
13,
Ya 28 13,5 13,5
5
86,
Valid Tidak 179 86,5 100,0
5
10
Total 207 100,0
0,0

Kafein
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
60,
ya 125 60,4 60,4
4
39,
Valid tidak 82 39,6 100,0
6
10
Total 207 100,0
0,0

Stress
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Berat 20 9,7 9,7 9,7
24,
Sedang 50 24,2 33,8
Valid 2
66,
Ringan 137 66,2 100,0
2
 10
Total 207 100,0
0,0

2. ANALISA BIVARIAT

Analisis bivariat yaitu untuk melihat suatu hubungan antara variabel independen dengan
variabel dependen. Analisis bivariat dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji chi
squere. Hasil analisis bivariat disajikan di dalam bentuk tabel dengan menampilkan nilai p-value,
confidance interval (CI), prevalance ratio (PR), mean, median, standar deviasi, minimum dan
maksimum dari variabel masing-masing sebagai berikut.

Tabel 1.2 Hubungan obesitas dengan faktor risiko kejadian hipertensi pada pegawai negeri sipil
di dinas kesehatan provinsi jawa tengah (n=207)

No Obesitas ρValue OR
Hipertensi Total
(95%CI)
Ya Tidak
N % N % N %
1. Ya 69 52.3 60 76.7 129 74.0 0,000 8,156
(1,983-
2. Tidak 15 31.7 63 46.3 78 78.0
33,547))
Total 84 84.0 123 123.0 207 207.0

Dari tabel 1.2 menunjukkan bahwa responden hipertensi dengan obesitas sebanyak 69
responden (52,3%), dan responden yang tidak hipertensi dengan obesitas sebanyak 60
responden (76,7%). Dan ada sebanyak 15 (31,7%) responden yang tidak obesitas tetapi
hipertensi dan sebanyak 63 responden (46,3%) yang tidak obesitas dan tidak hipertensi. Hasil uji
statistik menunjukkan bahwa nilai p-value = 0.000 < α = 0.05, hal ini membuktikan bahwa ada
hubungan antara obesitas dengan faktor risiko kejadian hipertensi pada pegawai negeri sipil di
dinas kesehatan provinsi jawa tengah.
Tabel 1.3 Hubungan merokok dengan faktor risiko kejadian hipertensi pada pegawai negeri sipil
di dinas kesehatan provinsi jawa tengah (n=207)

No Merokok ρValue OR
Hipertensi Total
(95%CI)
Ya Tidak
N % N % N %
1. Ya 25 20.0 24 29.0 49 49.0 0,000 8,156
(1,983-33,547)
2. Tidak 59 64.0 98 93.0 157 157.0

Total 84 84.0 123 123.0 207 207.0

Dari tabel 1.3 menunjukkan bahwa responden hipertensi dengan merokok sebanyak 25
responden (20.0%), dan responden yang tidak hipertensi dengan merokok sebanyak 24
responden (29.0%). Dan ada sebanyak 59 (64.0%) responden yang tidak merokok tetapi
hipertensi dan sebanyak 98 responden (93.0%) yang tidak merokok dan tidak hipertensi. Hasil
uji statistik menunjukkan bahwa nilai p-value = 0.000 < α = 0.05, hal ini membuktikan bahwa
ada hubungan antara merokok dengan faktor risiko kejadian hipertensi pada pegawai negeri sipil
di dinas kesehatan provinsi jawa tengah.

Tabel 1.4 Hubungan alkohol dengan faktor risiko kejadian hipertensi pada pegawai negeri sipil
di dinas kesehatan provinsi jawa tengah (n=207)

No Alkohol ρValue
Hipertensi Total

Ya Tidak
N % N % N %
1. Ya 17 11,4 11 16,6 28 28,0 0,03
2. Tidak 67 72,6 112 106,4 179 179,0

Total 84 84,0 123 123,0 207 207,0

Dari tabel 1.4 menunjukkan bahwa responden hipertensi dengan alkohol sebanyak 17
responden (11,4%), dan responden yang tidak hipertensi dengan alkohol sebanyak 11 responden
(16,6%). Dan ada sebanyak 67 (72,6%) responden yang tidak alkohol tetapi hipertensi dan
sebanyak 112 responden (106,4%) yang tidak alcohol dan tidak hipertensi. Hasil uji statistik
menunjukkan bahwa nilai p-value = 0.000 < α = 0.03, hal ini membuktikan bahwa ada hubungan
antara alkohol dengan faktor risiko kejadian hipertensi pada pegawai negeri sipil di dinas
kesehatan provinsi jawa tengah.

Tabel 1.5 Hubungan kafein dengan faktor risiko kejadian hipertensi pada pegawai negeri sipil
di dinas kesehatan provinsi jawa tengah (n=207)

No Kafein ρValue
Hipertensi Total

Ya Tidak
N % N % N %
1 Ya 59 50,7 66 74,3 125 125,0 0,24
2 Tidak 25 33,3 57 48,7 82 82,0

Total 84 84,0 123 123,0 207 207,0

Dari tabel 1.5 menunjukkan bahwa responden hipertensi dengan kafein sebanyak 59
responden ( 50,7%), dan responden yang tidak hipertensi dengan kafein sebanyak 66 responden
(74,3%). Dan ada sebanyak 25 respon (33,3%) yang tidak kafein tetapi hipertensi dan
sebanyak 57 responden (48,7%) yang tidak kafein dan tidak hipertensi. Hasil uji statistik
menunjukkan bahwa nilai p-value = 0.000 < α = 0.24, hal ini membuktikan bahwa ada hubungan
antara kafein dengan faktor risiko kejadian hipertensi pada pegawai negeri sipil di dinas
kesehatan provinsi jawa tengah.

Tabel 1.6 Hubungan stress dengan faktor risiko kejadian hipertensi pada pegawai negeri sipil di
dinas kesehatan provinsi jawa tengah (n=207)

No stress ρValue
Hipertensi Total

Ya Tidak
N % N % N %
1 berat 12 8,1 8 11,9 20 20,0 0,43
2 Sedang 22 20,3 28 29,7 50 50,0

ringan 50 55,6 87 81,4 137 137,0

Total 84 84,0 123 123,0 207 207,0

 Dari tabel 1.6 menunjukkan bahwa responden hipertensi dengan stress berat sebanyak
12 responden (8,1%), dan responden yang tidak hipertensi dengan stress berat sebanyak 8
responden (11,9%). Dan ada sebanyak 22 respon (20,3%) yang stress sedang dengan
hipertensi dan sebanyak 28 responden (29,7%) ,yang stress sedang tetapi tidak hipertensi,. Dan
ada sebanyak 50 (55,6%) yang stress ringan dengan hipertensi ,dan responden stress ringan yang
tidak hipertensi sebanyak 87 (81,4) . Hasil uji statistik menunjukkan bahwa nilai p-value = 0.000
< α = 0.43, hal ini membuktikan bahwa ada hubungan antara stress dengan faktor risiko kejadian
hipertensi pada pegawai negeri sipil di dinas kesehatan provinsi jawa tengah.

ANALISIS BIVARIAT

Case Processing Summary

Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
obesitas * 20 10 0,0 20
0 100,0%
Hipertensi 7 0,0% % 7
merokok * 20 99, 0,5 20
1 100,0%
Hipertensi 6 5% % 7
Alhohol * 20 10 0,0 20
0 100,0%
Hipertensi 7 0,0% % 7
kafein * 20 10 0,0 20
0 100,0%
Hipertensi 7 0,0% % 7
stress * 20 10 0,0 20
0 100,0%
Hipertensi 7 0,0% % 7
umur * 20 10 0,0 20
0 100,0%
Hipertensi 7 0,0% % 7

obesitas * Hipertensi
Crosstab
Hipertensi Total
Ya Tidak
Count 69 60 129
Ya Expected 52, 76,
Obesitas 129,0
Count 3 7
Tidak Count 15 63 78
 Expected 31, 46,
78,0
Count 7 3
12
Count 84 207
3
Total
Expected 84, 12
207,0
Count 0 3,0

Chi-Square Tests
Va df Asymp. Exact Exact
lue Sig. (2-sided) Sig. (2-sided) Sig. (1-sided)
Pearson Chi- 23,
1 ,000
Square 658a
Continuity 22,
1 ,000
Correctionb 259
24,
Likelihood Ratio 1 ,000
997
Fisher's Exact
,000 ,000
Test
Linear-by-Linear 23,
1 ,000
Association 544
20
N of Valid Cases
7

a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is
31,65.
b. Computed only for a 2x2 table

merokok * Hipertensi

Crosstab
Hipertensi Total
Ya Tidak
Count 25 24 49
Ya Expected 20, 29,
49,0
Count 0 0
merokok
Count 59 98 157
Tidak Expected 64, 93,
157,0
Count 0 0
 12
Count 84 206
2
Total
Expected 84, 12
206,0
Count 0 2,0

Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
(2-sided) sided) sided)
2,7
Pearson Chi-Square 1 ,095
94a
2,2
Continuity Correctionb 1 ,132
65
2,7
Likelihood Ratio 1 ,097
60
Fisher's Exact Test ,099 ,067
Linear-by-Linear 2,7
1 ,095
Association 80
20
N of Valid Cases
6

a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is
19,98.
b. Computed only for a 2x2 table

Alkohol * hipertensi

Crosstab
Hipertensi Total
ya tidak
Count 17 11 28
Ya Expected
11,4 16,6 28,0
Count
Alkohol
Count 67 112 179
Tidak Expected
72,6 106,4 179,0
Count
Count 84 123 207
Total Expected
84,0 123,0 207,0
Count
 Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.
(2-sided) (2-sided) (1-sided)
a
Pearson Chi-Square 5,444 1 ,020
Continuity Correctionb 4,521 1 ,033
Likelihood Ratio 5,339 1 ,021
Fisher's Exact Test ,023 ,017
Linear-by-Linear
5,418 1 ,020
Association
N of Valid Cases 207
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 11,36.
b. Computed only for a 2x2 table

Kafein* hipertensi

Crosstab
Hipertensi Total
Ya Tidak
Count 59 66 125
Ya Expected
50,7 74,3 125,0
Count
Kafein
Count 25 57 82
Tidak Expected
33,3 48,7 82,0
Count
Count 84 123 207
Total Expected
84,0 123,0 207,0
Count

Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.
(2-sided) (2-sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square 5,736a 1 ,017
Continuity Correctionb 5,063 1 ,024
Likelihood Ratio 5,826 1 ,016
Fisher's Exact Test ,021 ,012
Linear-by-Linear
5,708 1 ,017
Association
N of Valid Cases 207
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 33,28.
b. Computed only for a 2x2 table

Stress* hipertensi

Crosstab
Hipertensi Total
ya tidak
Count 12 8 20
Berat Expected
8,1 11,9 20,0
Count
Count 22 28 50
Stress Sedang Expected
20,3 29,7 50,0
Count
Count 50 87 137
Ringan Expected
55,6 81,4 137,0
Count
Count 84 123 207
Total Expected
84,0 123,0 207,0
Count

Chi-Square Tests
Value df Asymp.
Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 4,318a 2 ,115
Likelihood Ratio 4,253 2 ,119
Linear-by-Linear
4,080 1 ,043
Association
N of Valid Cases 207
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is 8,12.
 3. ANALISIS MULTIVARIAT

Variabel yang akan dimasukkkan ke dalam analisis regresi logistik yaitu variabel yang
pada analisis bivariat mempunyai nilai P < 0,25. Adapun variabel dalam penelitian ini meliputi
obesitas, alkohol, kafein dan stres.
Tabel 3.1 Seleksi Bivariat dalam pemodelan multivariat

Variabel P-Value PR crude 95% CI

Obesitas 0,00 0,181 0,90 - 0,363

Alkohol 0,58 0,394 0,151 - 1,032
Kafein 0,51 0,523 0,273 - 1,002
Stres 0,439 0,650 0,218 - 1,935

Dari tabel 3.1 diatas, dari analisis multivariat yang digunakan untuk melihat semua
variabel yang dapat dilanjutkan ke tahap selanjutnya dimana hasil seleksi bivariat yang
menghasilkan variabel dengan P-Value < 0,25 yaitu variabel jenis obesitas sedangkan variabel
dengan P-Value > 0,25 yaitu alkohol, kafein dan stres. Hal ini membuktikan bahwa terdapat
hubungan antara obesitas dengan hipertensi berdasarkan hasil P-value < 0,25 = 0,00 pada
pegawai negeri sipil di dinas kesehatan provinsi jawa tengah.
Hasil Multivariat

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B) 95% C.I.for
EXP(B)
Lower Upper
Obesitas 1,723 ,356 23,408 1 ,000 5,602 2,787 11,260
Merokok ,107 ,412 ,067 1 ,795 1,113 ,497 2,494
Alhohol ,903 ,505 3,203 1 ,073 2,467 ,918 6,633
Step 1a
Kafein ,609 ,340 3,199 1 ,074 1,838 ,943 3,580
Stress ,184 ,253 ,530 1 ,467 1,202 ,733 1,972
Constant -5,101 1,202 18,009 1 ,000 ,006
Obesitas 1,722 ,356 23,386 1 ,000 5,593 2,784 11,238
Alhohol ,933 ,491 3,611 1 ,057 2,543 ,971 6,657
Kafein ,628 ,332 3,590 1 ,058 1,875 ,979 3,591
Step 2a
Stress ,200 ,245 ,667 1 ,414 1,221 ,756 1,973
Constant -5,035 1,173 18,435 1 ,000 ,007
Alhohol 1,035 ,476 4,724 1 ,030 2,816 1,107 7,165
 Kafein ,671 ,328 4,197 1 ,041 1,957 1,029 3,719
Constant -4,790 1,130 17,956 1 ,000 ,008
a. Variable(s) entered on step 1: obesitas, merokok, Alhohol, kafein, stress.