Professional Documents
Culture Documents
809 1486 1 SM
809 1486 1 SM
http://jurnal.farmasi.umi.ac.id/index.php/fitofarmakaindo/index
perbandingan 1:10 kemudian didiamkan di tempat menggunakan uji One Way Anova untuk mengetahui
yang terlindung dari cahaya matahari selama 3 hari pengaruh ekstrak etanol daun sembukan terhadap
dan diaduk setiap 12 jam lalu disaring. Residu kadar asam urat tikus putih (Rattus norvegicus)
dimaserasi kembali (remaserasi) sebanyak satu kali jantan dan menggunakan Significant Difference
dengan pelarut yang sama seperti sebelumnya. (LSD) untuk menguji signifikasi dari perbedaan
Dilakukan maserasi. Filtrasi dari proses maserasi rata- rata antar kelompok perlakuan.
dan remaserasi dikumpulkan lalu diuapkan hingga
III. Hasil dan Pembahasan
diperoleh ekstrak kental.
Telah dilakukan penelitian tentang efek
II.3 Pengambilan Darah dan Pengukuran Kadar pemberian ekstrak etanol daun sembukan (Paederia
Asam Urat foetida L.). Penelitian diawali dengan proses
Penelitian ini telah mendapat rekomendasi pembuatan simplisia lalu dilakukan proses ekstraksi
persetujuan etik dari Komisi Etik Penelitian daun sembukan menggunakan metode maserasi
Kesehatan Universitas Muslim Indonesia dan dengan pelarut etanol 70%. Simplisia yang
Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI dengan No. diekstraksi yaitu sebanyak 200 g dan diperoleh
185/A.1/KEPK-UMI/V/2021. Sebelum darah ekstrak etanol daun sembukan sebanyak 18.5 gram,
diambil, ekor tikus dibersihkan dengan etanol 70%. sehingga persen rendemen yang diperoleh yaitu 9.25
Darah diambil melalui ekor dengan cara melukai %. Selanjutnya dilakukan uji skrining fitokimia
bagian ekor menggunakan gunting, kemudian darah untuk mengidentifikasi kandungan senyawa
yang keluar akan diteteskan pada strip asam urat. metabolit sekunder pada tanaman.
Ketika sampel darah menyentuh area target sampel
dari strip, darah secara otomatis ditarik ke dalam
zona reaksi dari strip. Hasil tes (kadar asam urat)
akan tampil pada layar setelah beberapa detik.
Tabel 1. Hasil Skrining Fitokimia ekstrak etanol sembukan (Paederia foetida L.)
Golongan Senyawa Hasil Keterangan
Alkaloid Mayer Tidak terbentuk endapan putih -
Dragendrof Tidak terbentuk endapan jingga -
Wagner Terbentuk endapan coklat +
Flavonoid Terbentuk warna merah +
(a) (b)
Gambar 1. Hasil uji skrining fitokimia (a) uji alkaloid (pereaksi Mayer, Dragendorf dan wagner),
(b) uji flavonoid
Bedasarkan hasil uji pendahuluan (Tabel 1 flavonoid menghasilkan warna merah yang
& Gambar 1), didapatkan hasil bahwa ekstrak etanol menandakan terdapat senyawa flavonoid pada daun
daun sembukan (Paederia foetida L.) pada sembukan.
pengujian senyawa alkaloid menggunakan pereaksi
mayer dan dragendorf tidak menghasilkan endapan
putih, sedangkan pada pereaksi wagner
menghasilkan endapan coklat. Pada pengujian
Gambar 2. Grafik persentase rata-rata penurunan rata-rata kadar asam urat tikus putih
Berdasarkan grafik (Gambar 2) diperoleh mentransfer elektron kepada oksigen, sehingga
persentase penurunan terendah pada pemberian reaksi oksidasi xantin terhambat karena substrat
dosis ekstrak 10 mg/KgBB sebesar 13.2%, dosis tidak lagi dapat berikatan dengan oksigen dan
ekstrak 20 mg/KgBB sebesar 24.5% dan dosis mengakibatkan produk berupa asam urat tidak
ekstrak 40 mg/KgBB sebesar 45.32%. Dari hasil terbentuk.
presentase penurunan efek penurunan yang paling Hasil yang telah diperoleh lalu dianalisis
tinggi adalah ekstrak etanol daun sembukan 40 menggunakan uji ANOVA (Analysis of Variance)
mg/KgBB. Penurunan kadar asam urat tikus putih dengan hasil nilai p=0.010 (p<0.05). Untuk
yang diberikan ekstrak etanol daun sembukan mengetahui perbedaan yang bermakna dari setiap
diduga berkaitan dengan senyawa flavonoid yang kelompok maka dilanjutkan uji LSD (Least
dapat menghambat kerja xantin oksidase, Singnificant Defference). Berdasarkan hasil LSD
superoksidase dan dapat mengurangi kadar asam diperoleh data kontrol positif (+) tidak berbeda nyata
urat di dalam darah, struktur flavonoid terhadap kelompok ekstrak 40 mg/kgBB yang
menyebabkan senyawa tersebut berpotensi menunjukkan nilai p>0.05 yakni 0.862. Hal ini
menghambat xantin oksidase secara kompetitif (Az- menunjukkan pemberian ekstrak daun sembukan
Zahro et al., 2019). Senyawa flavonoid termasuk dosis 40 mg/KgBB memberikan hasil yang hampir
senyawa fenolik alam yang berpotensi sebagai sama dengan kelompok kontrol positif (allopurinol
antioksidan dan mempunyai bioaktivitas sebagai 100 mg) sehingga dianggap berpotensi dalam
obat. Antioksidan merupakan donor elektron akan menurunkan kadar asam urat.