TEKS HIKAYAT

“ Batu Hampar “

Di tengah lebatnya hutan Kalimantan, terdapat kisah lama tentang seorang pahlawan
bernama Mahesa. Pria gagah itu berasal dari suku Dayak yang hidup harmonis dengan alam.
Suatu hari, desas-desus tentang hilangnya permata pusaka suku mereka, "Batu Hampar,"
menyebar di seluruh tanah Dayak. Mahesa, yang memiliki tekad tinggi, memutuskan untuk
mencari dan mengembalikan batu tersebut.
Dengan senjata tradisional dan hati yang penuh semangat, Mahesa memulai perjalanan
epiknya. Sungai yang deras dan hutan yang tebal menjadi saksi bisu petualangannya yang
penuh tantangan. Di tengah hutan belantara, Mahesa bertemu dengan makhluk gaib dan
setan-setan pengganggu yang mencoba menghentikannya.
Namun, dengan keberanian dan kebijaksanaannya, ia berhasil melewati setiap ujian. Dalam
perjalanan, Mahesa diberikan bantuan oleh seekor burung hantu bijak yang memberikan
petunjuk berharga untuk menemukan Batu Hampar yang hilang. Perjalanan Mahesa tidak
hanya fisik, tetapi juga spiritual.
Ia harus melewati gua-gua tersembunyi dan sungai-sungai mistis untuk mencapai tempat
persembunyian Batu Hampar. Setelah melalui serangkaian ujian yang berat, Mahesa akhirnya
tiba di gua rahasia. Di sana, ia dihadapkan pada ujian terakhir yang menguji kecintaannya
pada suku Dayak dan keberaniannya dalam menghadapi ketidakpastian.
Dengan hati yang tulus dan tekad yang kuat, Mahesa berhasil melewati semua ujian tersebut.
Batu Hampar pun kembali bercahaya di tangannya. Kemenangan Mahesa bukan hanya
miliknya sendiri, tetapi juga milik seluruh suku Dayak.
Mereka merayakan keberhasilan pahlawan mereka yang telah mengembalikan kejayaan
mereka. Mahesa kembali ke desanya sebagai pahlawan yang dihormati. Ceritanya menjadi
legenda yang terus diceritakan untuk menginspirasi generasi-generasi mendatang.
Hikayat Mahesa mengajarkan nilai-nilai keberanian, kebijaksanaan, dan kesetiaan pada akar
budaya suku Dayak. Legenda ini tetap hidup, menjadi sumber inspirasi bagi masyarakat
Kalimantan yang menjaga warisan leluhur mereka dengan penuh kebanggaan.