127.salinan SK Dirjen - Petunjuk Teknis Bantuan Pemerintah Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Industri 4.0 Tahun 2024

You might also like

Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 20
SALINAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 127/D/M/2023 TENTANG PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMERINTAH PENGEMBANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BERBASIS INDUSTRI 4.0 TAHUN 2024 DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI, Menimbang : Mengingat bahwa untuk kelancaran dan ketertiban dalam pengelolaan Bantuan Pemerintah Pengembangan Sckolah Menengah Kejuruan Berbasis Industri 4.0 dan melaksanakan ketentuan Pasal 5, Pasal 15 ayat (1), dan Pasal 17 ayat (7) Peraturan Menteri_ Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2019 tentang Pedoman Umum Penyaluran Bantuan Pemerintah di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 44 Tahun 2020 tentang Perubahan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 32 Tahun 2019 tentang Pedoman Umum Penyaluran Bantuan Pemerintah di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, perlu menetapkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi tentang Petunjuk Teknis Bantuan Pemerintah Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Industri 4.0 Tahun 2024; 1, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4864) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 121, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6793); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, 10. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157); Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024; Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2021 Tentang Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 242); Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 87, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 66676) sebagimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2022 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2022 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6762); Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2021 Tentang Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan ‘Teknologi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 242); Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 Tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 108); Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mckanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1340) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 132/PMK.05/2021 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 1080); Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 32 Tahun 2019 tentang Pedoman Umum Penyaluran Bantuan Pemerintah di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1167), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 44 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 32 Tahun 2019 tentang Pedoman Umum Penyaluran Bantuan Pemerintah di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 1145); 11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 28 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 963); MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI TENTANG PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMERINTAH PENGEMBANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BERBASIS INDUSTRI 4.0 TAHUN 2024. KESATU : Menetapkan Petunjuk Teknis Bantuan _Pemerintah Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Industri 4.0 Tahun 2024, sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Direktur Jenderal ini. KEDUA : Petunjuk Teknis Bantuan Pemerintah sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU merupakan pedoman bagi: a. Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan; b. Dinas Pendidikan yang membidangi urusan Pendidikan Menengah Kejuruan; Badan Penyelenggara Pendidikan; Sekolah Menengah Kejuruan (SMK); Dunia Usaha, Dunia Industri, dan Dunia Kerja; dan f, Pemangku kepentingan yang terkait, dalam pengelolaan, penyelenggaraan, pertanggungjawaban, pemantauan dan evaluasi, program bantuan pemerintah agar sesuai dengan tujuan dan prinsip-prinsip tepat sasaran, tepat guna, tepat waktu, tepat mutu, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan secara benar. pao0 KETIGA : Keputusan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 04 Desember 2023 DIREKTUR JENDERAL TTD. KIKI YULIATI on) \ Sabyadi/£ UNIP 1977 11222003121002 SALINAN LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 127/D/M/2023 TENTANG PETUNJUK — TEKNIS BANTUAN PEMERINTAH PENGEMBANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BERBASIS INDUSTRI 4.0 TAHUN 2024 PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMERINTAH PENGEMBANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BERBASIS INDUSTRI 4.0 TAHUN 2024 BABI PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemerintah telah menetapkan kebijakan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) tahun 2020-2024. Revitalisasi pendidikan vokasi merupakan salah satu upaya untuk peningkatan kualitas SDM Indonesia sehingga dapat dihasilkan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja (demand driven). Dalam RPJMN 2020-2024 tersebut, kebijakan pembangunan pendidikan vokasi difokuskan pada upaya mendorong industri-industri dalam kawasan industri melaksanakan kerja sama dengan lembaga pendidikan vokasi, terutama Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan para pelaku UMKM untuk membangun sinergi kekuatan nasional. Kebijakan pendidikan vokasi diperkuat lagi dengan terbitnya Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi yang menyebutkan bahwa berbagai pihak dalam mewujudkan percepatan revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi perlu bersinergi. Sebagaimana Major Project yang tercantum dalam RPJMN 2020-2024, dan menindaklanjuti arahan Presiden RI terkait percepatan pembangunan SDM unggul 2020-2024, untuk menopang struktur ekonomi modern yang berbasis industri, diperlukan skilled labor force yang memiliki keahlian khusus dan keterampilan spesifik. Pendidikan vokasi diharapkan menjadi pilihan strategis untuk mencetak tenaga kerja terampil, kreatif, inovatif dan adaptif sesuai kebutuhan dunia kerja. Revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi perlu ditempuh dengan memperkuat reorientasi dari supply-driven menjadi demand-driven. Pendekatan komprehensif akan dilakukan melalui pendekatan sektor revolusi industri 4.0, mendukung pengembangan KEK/KI, dan memperkuat link & match dengan dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja. Untuk merespons kebutuhan tenaga kerja terampil dan kompeten yang berdaya saing tinggi, perlu memberi bekal bagi siswa SMK dalam memasuki era digitalisasi dan revolusi industri 4.0. Disadari bahwa digitalisasi ekonomi terbukti telah memberikan perubahan mendasar terhadap perilaku agen ekonomi di masyarakat, salah satunya konsumen. Perkembangan perdagangan daring memberikan dampak terhadap industri ritel tradisional di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Perlambatan Konsumsi rumah tangga juga disebabkan oleh peralihan konsumsi dari luring (offline) menjadi daring (online) yang belum dapat terlihat dalam statistik. Sementara revolusi industri 4.0 dengan perkembangan otomasi, robot, dan kecerdasan buatan akan memberikan dampak terhadap penyerapan tenaga kerja dan perubahan kebutuhan jenis SDM yang dibutuhkan di industri. Perubahan dunia kerja yang dipengaruhi Revolusi Industri 4.0 menjadi tantangan bagi lulusan SMK, sebab banyak bidang pekerjaan yang sclama ini diisi tenaga manusia digantikan dengan teknologi, mesin, robot, atau pun kecerdasan buatan. Untuk menghasilkan lulusan SMK yang memiliki kemampuan inovasi, kreativitas dalam menciptakan produk baru dan memiliki keahlian (skill) berbasis Revolusi Industri 4.0, kebijakan yang tepat akan menjadi kunci dalam mengantisipasi perubahan yang ada. Pada tahun 2024 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, melalui Direktorat SMK mengalokasikan dana Bantuan Pemerintah Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Industri 4.0. Program ini mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024. Peraturan Presiden tersebut mengamanatkan bahwa program strategis pengembangan pendidikan dan pelatihan vokasi diperlukan untuk meningkatkan tenaga kerja berkeahlian yang dapat mendukung pengembangan industri 4.0 terutama di Kawasan Prioritas Nasional. Kawasan Prioritas Nasional yang dimaksud adalah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Kawasan Industri (KI) Prioritas Nasional dengan fokus pengembangan kompetensi keahlian pada proses penguatan pembelajaran, dan/atau pemenuhan peralatan praktik, dan/atau pengembangan ruang praktik siswa berbasis industri 4.0. Sesuai RPJMN, bidang keahlian yang dikembangkan telah diselaraskan dengan Major Project Industry 4.0 di lima Sub Sektor Prioritas: Makanan dan Minuman, Tekstil dan Pakaian Jadi, Otomotif, Elektronik, Kimia dan Farmasi. Dalam pelaksanaan Bantuan Pemerintah Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Industri 4.0, diperlukan Petunjuk Teknis agar masing-masing pihak yang terlibat dalam program ini mempunyai pemahaman yang sama, sehingga memperoleh dukungan, perhatian, dan kerja sama baik dari pemerintah, khususnya Pemerintah Daerah Provinsi sesuai tugas dan tanggungjawabnya. Bantuan Pemerintah Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Industri 4.0 diharapkan dapat dimanfaatkan secara optimal bagi SMK penerima bantuan maupun masyarakat. . TUJUAN PENYUSUNAN PETUNJUK TEKNIS Tujuan penyusunan Petunjuk Teknis Bantuan Pemerintah Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Industri 4.0 Tahun 2024 sebagai pedoman dalam perencanaan, —_pengelolaan, _penyelenggaraan, pertanggungjawaban, pemantauan dan evaluasi, serta pengawasan bagi: 1. Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan; 2. Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi; 3. Dinas Pendidikan yang membidangi urusan Pendidikan Menengah Kejuruan; 4. Badan Penyelenggara Pendidikan; 5. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK); 6. Dunia Usaha, Dunia Industri, dan Dunia Kerja; dan 7. Pemangku kepentingan yang terkait, ©. RUANG LINGKUP Ruang lingkup Petunjuk Teknis ini meliputi: 1. Program Pelaksanaan Bantuan Pemerintah Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Industri 4.0 a. Pengertian b. Tujuan Program c. Hasil yang diharapkan 2. Tata Kelola Penyelenggaraan Bantuan Pemerintah Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Industri 4.0 a. Pemberi Bantuan b. Sasaran c. Besaran Dana Bantuan d. Rincian Penggunaan Dana Bantuan e. Persyaratan Calon Sekolah Penerima Bantuan Pemerintah Pengembangan Sekolah Menegah Kejuruan Berbasis Industri 4.0 Mekanisme Calon Penerima Bantuan Pemerintah Pengembangan Sekolah Menegah Kejuruan Berbasis Industri 4.0 Kewajiban dan Hak Calon Penerima Bantuan Pemerintah Pengembangan Sekolah Menegah Kejuruan Berbasis Industri 4.0 Waktu Pelaksanaan Program Jadwal Penyaluran Dana Bantuan Proses Bisnis Bantuan Pemerintah Pengembangan Sekolah Menegah Kejuruan Berbasis Industri 4.0 ‘Tim Verifikasi dan Tim Teknis Penetapan Penerima Bantuan . Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Pencairan Dana Bantuan Penyaluran Dana Bantuan p., Laporan Pertanggungjawaban Bantuan q. :Publikasi Penyelenggaraan r. "Pengembalian Dana Bantuan s. Ketentuan Perpajakan t. Sanksi 3. Pengendalian Mutu a. Indikator Keberhasilan Pemberian Dana Bantuan b. Pemantauan dan Evaluasi c. Komitmen Anti Korupsi 4. Penutup cr ge OPER D. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4864) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 121, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6793); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan 10. 1. Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157); Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024; Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2021 Tentang Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 242); Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 87, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 66676) sebagimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 44 ‘Tahun 2022 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2022 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6762); Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2021 Tentang Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 242); Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 Tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 108); Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme elaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1340) sebagaimana telah beberapa kali diubah teralhir sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 132/PMK.05/2021 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 1080); Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 32 Tahun 2019 tentang Pedoman Umum Penyaluran Bantuan Pemerintah di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1167), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 44 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 32 Tahun 2019 tentang Pedoman Umum Penyaluran Bantuan Pemerintah di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 1145); Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 28 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 963); E. KETENTUAN UMUM 1. Bantuan Pemerintah adalah bantuan yang tidak memenuhi kriteria bantuan sosial yang diberikan oleh pemerintah kepada perseorangan, kelompok masyarakat atau lembaga pemerintah/nonpemerintah. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA adalah pejabat yang memperoleh kuasa dari Pengguna Anggaran untuk melaksanakan sebagian kewenangan dan tanggung jawab penggunaan anggaran pada kantor/satuan kerja di lingkungan Kementerian. 10. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PPK adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh PA/KPA untuk mengambil keputusan dan/atau tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran yang selanjutnya disebut DIPA adalah Dokumen Isian Pelaksanaan Anggaran yang digunakan sebagai acuan Pengguna Anggaran dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan sebagai pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Sekolah Menengah Kejuruan yang selanjutnya disingkat SMK, adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama atau setara SMP atau MTs. Badan Penyelenggara Pendidikan adalah yayasan, perkumpulan, atau badan hukum lain sejenis yang telah menyelenggarakan pendidikan formal dan diakui sebagai badan hukum pendidikan. Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan yang selanjutnya disebut Direktorat SMK adalah unit organisasi yang melaksanakan tugas perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang sekolah menengah kejuruan dan pendidikan layanan khusus pada sekolah menengah kejuruan. Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi yang selanjutnya disebut Direktorat Jenderal adalah unit organisasi Kementerian yang melaksanakan tugas dan fungsi di bidang pendidikan vokasi. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal yang mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pendidikan vokasi. Kementerian adalah kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendidikan. B. Cc BAB IL PROGRAM PELAKSANAAN BANTUAN PEMERINTAH PENGEMBANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BERBASIS INDUSTRI 4.0 PENGERTIAN Bantuan Pemerintah Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Industri 4.0 adalah bantuan yang diberikan dalam rangka pengembangan kompetensi keahlian SMK berbasis digitalisasi pada proses penguatan pembelajaran dan/atau pemenuhan peralatan praktik dan/atau pengembangan ruang praktik siswa berbasis industri 4.0. TUJUAN PROGRAM Program Bantuan Pemerintah Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Industri 4.0 bertujuan untuk: 1, meningkatkan kualitas pembelajaran di SMK melalui pemberian bantuan prasarana untuk menghasilkan lulusan SMK yang berkualitas sesuai dengan standar kebutuhan dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja; 2. membangun citra baru SMK dengan menciptakan proses pembelajaran praktik kejuruan yang berkualitas, sehingga dapat menjadi sekolah penggerak bagi pengembangan SMK lainnya; 3. memberikan bekal bagi peserta didik SMK agar mempunyai keahlian yang berbasis Industri 4.0. HASIL YANG DIHARAPKAN Hasil yang diharapkan dari Program Bantuan Pemerintah Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Industri 4.0, adalah: 1. meningkatnya kualitas pembelajaran di SMK melalui pemberian bantuan prasarana untuk menghasilkan lulusan SMK yang berkualitas sesuai dengan standar kebutuhan dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja; 2. terbangunnya citra baru SMK dengan menciptakan _ proses pembelajaran praktik kejuruan yang berkualitas, sehingga dapat menjadi sekolah penggerak bagi pengembangan SMK lainnya; 3. peserta didik SMK memiliki bekal keahlian berbasis industri 4.0. -10- BAB III TATA KELOLA PENYELENGGARAAN BANTUAN PEMERINTAH PENGEMBANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BERBASIS INDUSTRI 4.0 A. PEMBERI BANTUAN Pemberi Bantuan pemerintah Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Industri 4.0 adalah satuan kerja Direktorat SMK yang dialokasikan kedalam dana DIPA Tahun Anggaran 2024. B. SASARAN Sasaran Bantuan Pemerintah Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Industri 4.0 adalah: 1. SMK yang memenuhi persyaratan pengajuan Bantuan Pemerintah Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Industri 4.0. 2. SMK yang ditetapkan dengan keputusan Direktur Jenderal berdasarkan program prioritas pendidikan vokasi. C. BESARAN DANA BANTUAN Bantuan Pemerintah Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Industri 4.0 tahun 2024 berasal dari APBN yang sudah dialokasikan oleh Kementerian melalui Direktorat SMK. * Nilai Bantuan Pemerintah Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Industri 4.0 Lanjutan, sebesar Rp12.800.000.000,00 (dua belas milyar delapan ratus juta rupiah) untuk 32 SMK. Adapun besaran nilai bantuan pemerintah masing-masing SMK ditentukan berdasarkan verifikasi oleh tim yang ditetapkan Direktorat SMK. * Nilai Bantuan Pemerintah Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Industri 4.0 Baru, sebesar Rp54.250.000.000,00 (lima puluh empat milyar dua ratus lima puluh juta rupiah) untuk 31 SMK. Adapun besaran nilai bantuan pemerintah masing-masing SMK_ ditentukan berdasarkan verifikasi oleh tim yang ditetapkan Direktorat SMK. Nilai besaran bantuan per SMK ditetapkan setelah dilakukan verifikasi oleh tim yang dibentuk Direktorat SMK. D. RINCIAN PENGGUNAAN DANA BANTUAN Penggunaan dana Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Industri 4.0 tahun 2024 dapat dipergunakan antara lain untuk: 1. penguatan proses pembelajaran berbasis dunia kerja; 2. pengadaan peralatan praktik SMK berstandar industri; dan 3. pembangunan/rehabilitasi/renovasi/redesain ruang praktik siswa beserta perabotnya dan prasarana penunjang lainnya termasuk biaya perencanaan dan pengawasan. E. PERSYARATAN CALON SEKOLAH PENERIMA BANTUAN PEMERINTAH PENGEMBANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BERBASIS INDUSTRI 4.0 Persyaratan penerima Bantuan Pemerintah Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Industri 4.0 tahun 2024 adalah: 1. SMK yang sudah mendapatkan bantuan SMK Berbasis Industri 4.0 Tahun sebelumnya dan mengajukan usulan program SMK Berbasis Industri 4.0 Tahun 2024 melalui aplikasi Takola. 1 2. SMK yang belum mendapatkan bantuan SMK Berbasis Industri 4.0 tahun 2023 dan mengusulkan bantuan program SMK Berbasis Industri 4.0 Tahun 2024 dengan kriteria sebagai berikut: a. Syarat umum: 1) SMK yang sudah mempunyai Nomor Pokok Satuan Pendidikan Nasional (NPSN) dan terdaftar di Data Pokok Pendidikan (Dapodik); 2) mengajukan usulan melalui aplikasi Takola SMK; 3) memiliki guru tersertifikasi kompetensi dan/atau_portofolio sesuai kompetensi keahlian/konsentrasi keahlian yang didaftarkan; 4) Memiliki paling sedikit 216 (dua ratus enam belas) peserta didik; 5) akreditasi SMK minimal B; 6) SMK yang berada di sekitar Kawasan Prioritas Nasional, yaitu: Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Kawasan Industri (KI) sesuai yang tercantum dalam Lampiran I Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024; 7) SMK yang menerima bantuan Program SMK Yang Dikembangkan Berbasis Industri 4.0 untuk pembangunan fisik, wajib memiliki lahan: a) atas nama Pemerintah Pusat/Pemerintah Daerah/SMK untuk SMK yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah; dan b) atas nama Badan Penyelenggara untuk SMK yang diselenggarakan oleh masyarakat. Bukti kepemilikan lahan dapat berupa sertifikat hak milik, akta jual beli, akta ikrar wakaf, akta pelepasan hak, akta hibah, surat perjanjian sewa, atau surat penggunaan lahan yang dicatatkan oleh notaris; 8) tidak memiliki tunggakan laporan bantuan pemerintah dari Direktorat SMK; 9) tidak mendapatkan bantuan pemerintah program SMK Pusat Keunggulan dan/atau Pengembangan Teaching Factory SMK dari Direktorat SMK pada Tahun 2024; 10) memiliki daya listrik yang cukup untuk menjalankan peralatan praktik, kecuali SMK yang berada di daerah khusus yang ditetapkan Kementerian; 11)mendapatkan surat dukungan/rekomendasi dari pemerintah daerah; b. Syarat khusus: 1) memiliki kerja sama dengan dunia kerja minimal dalam hal penyelarasan kurikulum dan pelaksanaan praktik kerja lapangan; 2) SMK yang memiliki rencana pengembangan pembelajaran berbasis digital dan pelaksanaan pembelajaran model Teaching Factory (TeFa); 3) memiliki akun media sosial sekolah; 4) diprioritaskan memiliki Learning Management System (LMS); 5) diprioritaskan bagi SMK yang kepala sekolahnya mempunyai sertifikat pelatihan manajerial berbasis industri, F. -12- MEKANISME CALON PENERIMA BANTUAN PEMERINTAH PENGEMBANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BERBASIS INDUSTRI 4.0 Mekanisme calon SMK penerima Bantuan Pemerintah Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Industri 4.0 tahun 2024 adalah: 1, mengajukan usulan melalui aplikasi Takola SMK; dan 2. menyampaikan dokumen persyaratan bantuan pada saat pelaksanaan bimbingan teknis. KEWAJIBAN DAN HAK CALON PENERIMA BANTUAN PEMERINTAH PENGEMBANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BERBASIS INDUSTRI 4.0 Kewajiban SMK sebagai penerima Bantuan Pemerintah Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Industri 4.0 tahun 2024, adalah: 1. menandatangani surat perjanjian kerjasama antara penerima bantuan dengan PPK Direktorat SMK bagi SMK yang ditetapkan sebagai penerima bantuan; 2. menandatangani Pakta Integritas bagi SMK yang ditetapkan sebagai penerima bantuan; 3. menandatangani Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) bagi SMK yang ditetapkan sebagai penerima bantuan; 4. melaksanakan kegiatan sesuai Rencana Penggunaan Dana (RPD) yang telah disetujui bersama antara penerima bantuan (SMK) dan pemberi bantuan (PPK Direktorat SMK) dengan penuh tanggungjawab; dan 5. menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan sesuai komitmen pada saat penandatangan perjanjian kerja sama dan ketentuan yang ditetapkan dalam Petunjuk Teknis Bantuan Pemerintah Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Industri 4.0. Hak SMK sebagai pelaksana Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Industri 4.0 tahun 2024, adalah: 1. menerima dana Bantuan Pemerintah Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Industri 4.0 tahun 2024 sesuai dengan jumlah yang ditetapkan dalam perjanjian kerja sama antara Direktorat SMK dengan SMK penerima bantuan; 2. menerima bimbingan teknis dari Direktorat SMK; dan 3. hak lain yang diatur dalam perjanjian kerja sama. WAKTU PELAKSANAAN PROGRAM 1. Pelaksanaan Program Bantuan Pemerintah Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Industri 4.0 dilaksanakan sejak dana diterima oleh SMK dan dipertanggungjawabkan paling lama 31 Desember 2024; 2. Apabila karena adanya sesuatu alasan seperti seperti keadaan kahar (force majeur), penerima bantuan dapat mengajukan persetujuan perpanjangan waktu kepada Direktorat SMK sebelum berakhirnya pelaksanaan pekerjaan. JADWAL PENYALURAN DANA BANTUAN Jadwal penyaluran dana Bantuan Pemerintah Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Industri 4.0 tahun 2024 adalah sebagai berikut: zi <7 Waktu Pelaksanaan. 1 |Pendaftaran Januari-Februari 2024 -13- Eases atan Waktu Pelaksanaan 2 | Seleksi Maret 2024 Penentuan sekolah calon penerima 3 | bantuan pemerintah p er aoe 4 | Bimbingan Teknis April — Mei 2024 5_| Penyaluran Bantuan Juni = Juli 2024 6_| Supervisi ‘September - November 2024 7_| Pelaporan Desember 2024 Keterangan: Jadwal bersifat tentatif. J. TATA CARA PENYELENGGARAAN BANTUAN PEMERINTAH PENGEMBANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BERBASIS INDUSTRI 4.0 1. Penerbitan Petunjuk Teknis Petunjuk Teknis Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Industri 4.0 tahun 2024 diterbitkan oleh Direktorat Jenderal yang dipergunakan sebagai pedoman bagi sekolah penerima bantuan dan para pihak yang berkepentingan. 2. Sosialisasi Sosialisasi Program Bantuan Pemerintah Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Industri 4.0 tahun 2024 dilakukan oleh Direktorat SMK melalui kanal informasi luring dan daring kepada Pemerintah Daerah, Dinas Pendidikan, dan SMK di seluruh Indonesia. 3. Pengajuan Pengajuan usulan Bantuan Pemerintah Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Industri 4.0 tahun 2024 melalui tahapan sebagai berikut: a. SMK mengajukan usulan untuk mendapatkan _ bantuan Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Industri 4.0 tahun 2024 melalui aplikasi Takola; b. mengisi profil sekolah secara online melalui aplikasi Takola; c. menyampaikan dokumen persyaratan bantuan pada saat mengikuti bimbingan teknis. 4. Seleksi Direktorat SMK melakukan seleksi calon Penerima Bantuan Pemerintah Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Industri 4.0 tahun 2024 melalui seleksi administrasi dan wawancara. a. Direktorat SMK membentuk Tim Seleksi untuk melakukan seleksi dari proposal yang masuk. b. Tim seleksi melakukan penilaian terhadap usulan proposal yang masuk. c. Tim Seleksi menyampaikan hasil seleksi kepada Direktur SMK untuk ditetapkan sebagai penerima Bantuan Pemerintah Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Industri 4.0 Tahun 2024. 5. Penetapan hasil seleksi Penetapan hasil seleksi dilakukan oleh Direktur Sekolah Menengah Kejuruan berdasarkan rekomendasi dan pertimbangan dari tim seleksi. K. TIM VERIFIKASI DAN TIM TEKNIS 1. Dalam pelaksanaan program Bantuan Pemerintah Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Industri 4.0 tahun 2024 Direktorat SMK dapat membentuk tim verifikasi dan/atau tim teknis. 2. Tim verifikasi dan/atau tim teknis berasal dari unsur Direktorat SMK -14- dan/atau unsur lainnya apabila diperlukan. 3. Tugas dari tim verifikasi dan/atau tim teknis melakukan penilaian administrasi, proposal, dan dokumen persyaratan calon penerima bantuan dan menyampaikan hasil penilaiannya kepada Direktorat SMK. L. PENETAPAN PENERIMA BANTUAN Hasil seleksi SMK penerima bantuan yang telah ditetapkan oleh Direktur SMK harus mengikuti bimbingan teknis yang diselenggarakan oleh Direktorat SMK. Bagi SMK yang sudah mengikuti bimbingan teknis dan memenuhi kriteria akan ditetapkan sebagai SMK penerima dana bantuan pemerintah Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Industri 4.0 oleh PPK dan disahkan oleh KPA. M. PENANDATANGANAN PERJANJIAN KERJA SAMA 1. PPK menyiapkan Perjanjian Kerja Sama dengan SMK penerima Bantuan Pemerintah Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Industri 4.0 tahun 2024; 2. PPK dan SMK penerima Bantuan Pemerintah Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Industri 4.0 tahun 2024 menandatangani Perjanjian Kerja Sama, paling sedikit memuat: hak dan kewajiban; bentuk dan jumlah bantuan; tata cara penyaluran; Pernyataan kesanggupan menerima bantuan pemerintah Pernyataan kesanggupan untuk menyetor sisa dana yang tidak digunakan f. Sanksi; dan g. Laporan pertanggungjawaban. 3. Jangka waktu pertanggungjawaban pelaksanaan Bantuan Pemerintah berakhir pada 31 Desember 2024. paoge N. PENCAIRAN DANA BANTUAN 1. Pencairan dana bantuan Pencairan dana bantuan dilakukan melalui mekanisme Pembayaran Langsung (LS) melalui Bank Penyalur yang telah ditetapkan. 2. Penyaluran dana bantuan Mekanisme penyaluran dana Bantuan Pemerintah Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Industri 4.0 tahun 2024 dilakukan dalam dua tahap melalui bank penyalur untuk ditransfer langsung ke rekening penerima. Pencairan dana Bantuan Pemerintah Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Industri 4.0 tahun 2024 dengan mekanisme Pembayaran Langsung (LS) yang ditransfer melalui Bank Penyalur (Bank Pemerintah) ke Rekening Sekolah. Bantuan Pemerintah dalam bentuk uang disalurkan langsung ke rekening penerima bantuan pemerintah Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Industri 4.0 dalam dua tahap: a, Tahap pertama bantuan disalurkan sebesar 70% dari total nilai bantuan setelah menandatangani surat perjanjian kerja sama. b. Tahap kedua bantuan disalurkan sebesar 30% dari total nilai bantuan setelah sekolah melaksanakan kegiatan dan —_melaporkan pertanggungjawaban pekerjaan > 50% sesuai dengan perjanjian kerja sama yang telah ditandatangani. -15- O. PENYALURAN DANA BANTUAN Penyaluran dana Bantuan Pemerintah Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Industri 4.0 tahun 2024 dilakukan melalui transfer langsung ke Rekening Bantuan Pemerintah Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Industri 4.0 tahun 2024 atas nama SMK penerima bantuan pemerintah. . LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN SMK penerima Bantuan Pemerintah Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Industri 4.0 tahun 2024 menyusun dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban pada akhir pelaksanaan program, atau pada akhir tahun anggaran kepada Direktorat SMK melalui Aplikasi Takola. Dalam penyusunan laporan pertanggungjawaban harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1. setiap penggunaan Bantuan Pemerintah Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Industri 4.0 tahun 2024 harus dapat dipertanggungjawabkan secara benar yang didukung dengan bukti fisik dan administrasi yang memadai; 2. menyiapkan dokumen teknis, administrasi, dan keuangan untuk kepentingan pemeriksaan; 3. bukti pengeluaran uang dalam jumlah tertentu harus dibubuhi meterai yang cukup sesuai ketentuan; 4. bukti pengeluaran harus diuraikan secara jelas peruntukannya (misainya: transport, pengadaan barang/jasa, dan lain-lain), diberi tanggal dan nomor bukti pengeluaran; 5. penerima bantuan menyerahkan berita acara serah terima hasil pekerjaan kepada PPK; 6. dalam hal bantuan pemerintah yang menghasilkan aset merupakan satuan pendidikan/lembaga yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah, maka berita acara serah terima hasil pekerjaan harus ditembuskan kepada pemerintah daerah terkait. Pemerintah daerah yang telah menerima tembusan berita acara serah terima hasil pekerjaan sebagaimana dimaksud, melakukan pencatatan aset hasil bantuan barang milik daerah; 7. dalam hal bantuan pemerintah yang menghasilkan aset merupakan satuan pendidikan/lembaga yang diselenggarakan oleh masyarakat, maka berita acara serah terima hasil pekerjaan sebagaimana dimaksud harus ditembuskan kepada badan penyelenggara SMK. Badan Penyelenggara SMK yang telah menerima tembusan berita acara serah terima hasil pekerjaan, melakukan pencatatan aset hasil bantuan barang sebagai milik yayasan. Berita acara serah terima hasil pekerjaan dan berita acara pencatatan aset dimaksud juga dilaporkan kepada Pemerintah Daerah untuk diketahui; dan 8. apabila terjadi penyimpangan dalam penggunaan dana bantuan, maka penerima bantuan akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. . PUBLIKASI PENYELENGGARAAN SMK penerima dana bantuan Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Industri 4.0 tahun 2024, mempublikasikan pelaksanaan program melalui media yang dapat diakses/dilihat oleh masyarakat secara umum seperti: media sosial, video, spanduk, brosur, dan/atau bentuk lainnya. R Tr. -16- PENGEMBALIAN DANA BANTUAN SMK Penerima Bantuan Pemerintah Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Industri 4.0 tahun 2024 wajib mengembalikan dana ke Kas Negara apabila: 1. penerima bantuan pemerintah mengundurkan diri; 2. apabila penggunaan dana tidak sesuai dengan RPD dan tidak mendapatkan persetujuan dari Direktorat SMK; 3. apabila terjadi sisa dana bantuan yang diterima; 4. penerima ‘bantuan pemerintah tidak melaksanakan Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Industri 4.0; 5. terjadi kelebihan pembayaran dari besaran dana bantuan yang telah ditetapkan; adanya kegiatan yang tercantum dalam RPD, tetapi tidak dilaksanakan; adanya temuan auditor; pengembalian dana bantuan pemerintah disetorkan ke rekening kas negara pada tahun berjalan, dengan cara pembuatan Billing melalui website MPN G3, sedangkan pengembalian sisa dana melewati tahun anggaran dan bunga jasa giro dapat dilakukan pembuatan billing melalui website Simponi; dan 9. pembuatan billing agar menghubungi fasilitator pada masing-masing sektor. Adapun tata cara pengembalian dana tersebut sebagai berikut: 1. untuk pengembalian sisa dana pada tahun berjalan, akan dicatat dalam laporan keuangan sebagai pengembalian belanja, Bendahara Pengeluaran akan menerbitkan kode billing sesuai dengan besaran angka pengembalian, sisa dana disetor dengan menggunakan Surat Setoran Pengembalian Belanja (SSPB). Akun yang digunakan untuk setoran SSPB disesuaikan dengan akun yang ada di SPM; 2. untuk pengembalian sisa dana yang melewati tahun berjalan, akan dicatat dalam laporan keuangan sebagai PNBP umum. Bendahara Pengeluaran akan menerbitkan kode billing sesuai dengan besaran angka pengembalian, disetor dengan menggunakan Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP); dalam hal pengembalian dana ke rekening kas negara, penerima dana bantuan pemerintah dapat menghubungi Bendahara Pengeluaran Direktorat SMK untuk dibuatkan kode billing setoran ke Kas Negara melalui aplikasi SIMPONI. PND KETENTUAN PERPAJAKAN Penerima bantuan dalam melakukan belanja dana bantuan pemerintah wajib memperhatikan ketentuan perpajakan sesuai peraturan perundang- undangan. SANKSI Pelaksana Bantuan Pemerintah Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Industri 4.0 tahun 2024 dikenai sanksi apabila melakukan pelanggaran sesuai yang ditetapkan dalam Petunjuk Teknis dan Perjanjian Kerja Sama yang telah disepakati, sehingga menimbulkan kerugian negara. Sanksi yang dikenakan berupa: 1. teguran kepada SMK penerima bantuan pemerintah dan ditembuskan ke Dinas Pendidikan/masyarakat penyelenggara pendidikan; 2. diminta untuk mengembalikan dana bantuan pemerintah yang sudah diterima ke Kas Negara; -17- 3. dipertimbangkan untuk tidak mendapat bantuan pemerintah yang bersumber dari APBN melalui Direktorat SMK tahun berikutnya; dan 4. dapat dikenakan sanksi lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. -18- BAB VI PENGENDALIAN MUTU A. INDIKATOR KEBERHASILAN PEMBERIAN DANA BANTUAN Indikator keberhasilan Bantuan Pemerintah Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Industri 4.0 tahun 2024 adalah: 1. kualitas pembelajaran dan prasarana di Sekolah Menengah Kejuruan sudah sesuai dengan standar kompetensi keahlian dan tuntutan dunia kerja; 2. terbangunnya citra baru SMK dengan proses pembelajaran_praktik kejuruan yang berkualitas; dan 3. terbentuknya peta jalan (road map) pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Industri 4.0 secara berkelanjutan. B, PEMANTAUAN DAN EVALUASI Pemantauan dan evaluasi dilakukan dengan mekanisme sebagai berikut: 1. pemantauan dan evaluasi dilakukan untuk mengetahui informasi tentang pelaksanaan Bantuan Pemerintah Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Industri 4.0 tahun 2024. pemantauan dan Evaluasi dilaksanakan oleh Kementerian dengan melibatkan unsur Pemerintah Daerah terhadap pelaksanaan Program Bantuan Pemerintah sedang berjalan; 2. waktu pelaksanaan pemantauan dan evaluasi dapat dilakukan pada awal, tengah, dan akhir program Bantuan Pemerintah Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Industri 4.0 tahun 2024; 3. pembiayaan pelaksanaan pemantauan dan evaluasi bersumber dari anggaran unit kerja masing-masing unsur, tidak boleh dibebankan dari dana Bantuan Pemerintah Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Industri 4.0 tahun 2024. C. KOMITMEN ANTI KORUPSI Direktorat SMK, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi berkomitmen dengan praktik anti korupsi, sehingga kami tidak memberikan toleransi kepada pihak-pihak yang melakukan praktik korupsi, di antaranya: 1. melakukan kongkalikong dengan pegawai, tim verifikasi, tim teknis atau siapa saja untuk memperoleh bantuan pemerintah; 2. memberikan imbalan atau sesuatu kepada pegawai, tim verifikasi, tim teknis, dan/atau tim pemantauan dan evaluasi; 3. melakukan penyelewengan atau menggunakan anggaran tidak sesuai dengan perjanjian kerja sama; 4. adanya pemotongan anggaran dengan dalih apapun diluar penggunaan bantuan pemerintah Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Industri 4.0 tahun 2024; dan 5. tidak melaksanakan program sesuai ketentuan yang sangat merugikan peserta didik, masyarakat, dan pemerintah. ‘AWASI, KOREKSI, DAN TEGUR KAMI DEMI TERWUJUDNYA PELAYANAN PRIMA ANTI KORUPSI DAN PUNGUTAN LIAR -19- BABV PENUTUP Petunjuk Teknis ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi semua pihak yang terkait dalam pelaksanaan Bantuan Pemerintah Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Industri 4.0 tahun 2024 agar terdapat kesamaan pandangan dan persepsi dalam pengelolaanya mulai dari proses pengajuan bantuan, penetapan penerima bantuan, pelaksanaan bantuan, hak dan kewajiban penerima dan pemberi bantuan, pelaporan, pemantauan serta evaluasi bantuan pemerintah untuk SMK. Dengan demikian semua pihak memahami dan berkomitmen dalam mendukung keberhasilan dari program ini. INFORMASI DAN PENGADUAN Kepada Direktur Sekolah Menengah Kejuruan Kemendikbudristek, Senayan Gedung E Lt. 12/13 JI. Jenderal. Sudirman, Jakarta 10270 https: //smk.kemdikbud.go.id/ DIREKTUR JENDERAL ‘TTD. KIKI YULIATI wai dengan aslinya, irektorat Jenderal Pendidikan Vokasi -20- Demi kemajuan bangsa dan negara kita, mari bersama-sama kita laksanakan program ini dengan sebaik-baiknya. Jangan Takut Lapor Kasus Pungli. Jika dinilai sudah memiliki cukup bukti, laporan akan diteruskan ke kelompok kerja (pokja) penindakan. Laporan yang dinilai belum memiliki cukup bukti akan ditangani oleh pokja intelijen. Silahkan lapor dengan menghubungi: SAPU BERSIH PUNGUTAN LIAR. JI. Medan Merdeka Barat No. 15 Jakarta Pusat 10110 Email lapor@saberpung! Call Center : 0821 1213 1323 SMS : 1193 Telp : 0856 8880 881 / 0821 1213 1323 No Fax : 021-3453085 Website ‘www. saberpungli.id Jadikanlah wadah ini sebagai alat aspirasi rakyat yang disampaikan dengan bahasa, sudut pandang, dan dukungan positif. Wadah ini terbuka untuk siapapun yang hendak ‘melakukan pelaporan, Apabila ada kekurangan dan keterbatasan dalam hal proses pelaporan di aplikasi kami, mohon diinformasikan agar segera dilakukan perbaikan,

You might also like