Professional Documents
Culture Documents
MX King 2015
MX King 2015
PENDAHULUAN
1
1.2. Tujuan Penulisan Laporan
1.2.1. Tujuan umum
a. Sebagai pedoman/acuan bagi adik-adik kelas, disaat akan membuat
laporan PKL.
b. Sebagai persyaratan dapat mengikuti UKK dan UN (Ujian
Nasional)
c. Meningkatkan kualitas kemampuan siswa di tingkat SMK.
1.2.2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui cara yang baik untuk melakukan Servis Berkala
b. Mengetahui cara merawat dan memperbaiki Shock depan
c. Mampu memberikan tujuan khusus kepada peserta PKL, sebelum
mendapat pekerjaan atau setelah tamat sekolah.
1.3. Pembatasan Ruang Lingkup
Pada dasarnya laporan Praktek Kerja Lapangan ini hanya menerangkan
tentang “Servis Berkala, Perbaikan Rem Cakram Belakang, dan Perbaikan
Lampu Kepala Pada Motor MX King Tahun 2015”
2
c. Perbaikan Lampu Kepala
1. Lampu Kota (Head Lamp)
2. Relay
3. Saklar Utama
4. Saklar Pembagi (Saklar Dim)
5. Sekring (Fuse)
1.4. Manfaat Pembuatan Laporan
Ada pun manfaat pembuatan laporan ini adalah sebagai berikut:
a. Penulis dapat mebuat laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dengan baik
dan benar.
b. Sebagai bacaan dan arsip adik-adik kelas.
c. Sebagai pengimplementasian antara teori yang didapat di sekolah dan
praktek kerja lapangan yang di dapat di DU/DI (Dunia Usaha/Dunia
Industri).
Untuk mengetahui komponen, cara kerja dan cara yang baik untuk
melakukan “Servis Berkala, Perbaikan Rem Cakram Belakang, dan
Perbaikan Lampu Kepala Pada Motor MX King Tahun 2015”
3
BAB II
KAJIAN TEORI
4
2.2 Kontruksi Model(SPESIFIKASI)
1. Dimensi
-P X L X T : 1970mm X 670mm X 1080mm
- Jarak sumbu roda : 1290mm
- Jarak terendah ke tanah : 135mm
- Tinggi tempat duduk : 780mm
- Berat isi : 116 kg
- Kapasitas tangki bensin : 4,2 L
2. Mesin
- Tipe mesin : 4 langkah berpendingin cairan, SOHC
- Jumlah / posisi silinder : silinder tunggal / tegak
- Diameter X Langkah : 57,0 X 58,7mm
- Perbandingan kompresi : 10,4 : 1
- Daya maksimum : 11,3 kW / 8500 rpm
- Torsi maksimum : 13,8 kW / 7000 rpm
- Sistem starter : elektrik starter & kickstarter
- Sistem pelumasan : basah
- Kapasitas oli mesin : total = 1,15 L ; berkala = 0,9 L ; ganti filter oli =
1,00 L
- Sistem bahan bakar : fuel injection
Tipe kopling : basah, kopling manual, multiplat
- Tipe transmisi : constant mesh 5-kecepatan
- Pola pengoperasian transmisi : 1-N-2-3-4-5
3. Rangka
- Tipe rangka : Backbone
- Suspensi depan : Teleskopik
- Suspensi belakang : Swingarm
- Ban depan : 70/90-17 M/C (38P)
- Ban belakang : 120/70-17 M/C (58P)
5
- Rem depan : Single disc brake
- Rem belakang : Single disc brake
4. Kelistrikan
- Sistem pengapian : TCI
- Battery : GTZ4V / YTZ4V
- Tipe busi : NGK / CR8E
6
harus diganti, sebab jika dipaksakan akan menimbulkan masalah yang tidak
diinginkan.
A. Battery / ACCU
Battery merupakan salah satu komponen dari kendaraaan yang berfungsi
sebagai penyedia dan penyimpan tegangan arus listrik untuk seluruh kebutuhan
listrik dalam kendaraan.
B. Karburator
7
Karburator
Prinsip kerja karburator
Karburator memproses bahan bakar cair menjadi partikel kecil dan
dicampur dengan udara sehingga memudahkan penguapan. Prosesnya
serupa dengan penyemburan ( spray).
Aturan Kerja Karburator.
Bahan bakar dan udara dibutuhkan motor bensin untuk berjalan. Bahan
bakar berupa bensin dicampur dengan udara oleh karburator supaya
mudah terbakar dan di alirkan keruang bakar. Dengan kata lain,
karburator bekerja sesuai aturan sebagai Berikut :
1. Volume campuran udara dan bahan bakar sesuai kebutuhan mesin.
2. Menciptakan campuran udara dan bahan bakar sedemikian rupa
tepat sesuai kecepatan mesin.
3. Merubah bensin menjadi partikel-partikel bercampur dengan udara
sehingga mudah disemburkan atau dikabutkan.
C.Saringan Udara
Saringan udara merupakan salah satu komponen dari kendaraan yang
berpungsi untuk menyaring debu dan kotoran yang terkandung dalam udara
bebas, sehingga debu dan kotoran tidak masuk ke mesin.
8
Udara luar yang akan diisap kedalam silinder banyak mengandung kotoran, oleh
karena itu perlu dibersihkan, karena jika kotoran tersebut ikut terhisap kedalam
silinder maka akan menyebabkan keausan didinding silinder, selain itu juga akan
mengotori oli sehingga memperpendek umur pemakaian oli, untuk mencegah hal
itu perlu dipasangkan saringan udara untuk membersihkan udara tersebut.
D.Busi
Tugas busi adalah sebagian menghubungkan pengapian keruangan
pembakaran dan sebagian memberi celah dimana bunga api ditimbulkan. Tekanan
tinggi,temperatur tinggi dan tegangan pengapian tinggi semuanya dipakai busi
untuk muatan berat.
Terminal mur busi dan demikian juga elektroda tengah dihubungkan pada
datu ujung dari lilitan tegangan tinggi, sisi elektroda dihubungkan melalui massa
Ke ujung lainnya dari lilitan tegangan tinggi, arus pengapian terus kecelah busi di
antara elektroda yg penyalaan berlangsung. Isolator teerbuat dari porselin dan sel
perapat gas terbuat dari almunium oksida. Elektroda tengah duduk pada isolator
dengan sebuah perapat yang mencegah kebocoran. Kedua elektroda terbuat dari
kam campuran nikel yg dapat bertahan terhadap temperatur yg tinggi.Panas
dipindahkan dari busi terutama melalui gasket busi,kesalahan gasket atau
pengikatan busi terlmpau panas memberi pembangkitan pengapian dengan
penyalaan kapasitor untuk meredam percikan bunga api.
Bagian-bagian
1. Terminal
2. Rumah busi
3. Isolator
4. Elektrode ( paduan nikel )
5. Perintang rambatan arus
6. Rongga pemanas
7. Elektrode massa ( paduan
nikel )
8. Cincin perapat
9
9. Celah elektrode
10. Baut sambungan
11. Cincin perapat
12. Penghantar
E.RANTAI
Kode rantai
10
06401KEV88
Drive Chain Kit Supra, Supra Fit
1
F. tekanan Ban
diambil dari buku manual salah satu jenis motor kondisi tekanan ban diluar yang
direkomendasikan selain berpengaruh terhadap keselamatan juga akan
mempengaruhi usia pakai ban itu sendiri. Jika kekurangan tekanan, maka ban
akan cepat habis di bagian sisi luarnya, sebaliknya jika selalu memberinya
tekanan terlalu tinggi akan berakibat cepat gundul di bagian tengahnya. Ada dua
tipe alat ukur tekanan ban, digital dan analog. Menurut informasi yang digital
lebih akurat dibanding analog.
11
Gambar 2.8 Alat Ukur Tekanan Ban Analog
Sistem rem adalah suatu mekanisme yang dipasang pada suatu kendaraan
yang berfungsi untuk memperlambat, dan menghentikan roda kendaraan. Hal ini
agar dapat memberikan rasa aman, dan nyaman dalam berkendara.
Gambar
2.9 Cara
Kerja Sistem Rem Cakrm Hidrolis
12
Melalui selang rem tekanan ini diteruskan oleh minyak rem untuk
mendorong piston yang berada di dalam silinder caliper. Akibatnya piston pada
caliper ini mendorong pad untuk mencengkram cakram, sehingga terjadilah aksi
pengereman.
Keunggulan dipasangnya sistem rem cakram hidrolis adalah:
1. Daya pengereman tipe hidrolis lebih besar, sehingga tidak memerlukan
tenaga yang besar.
2. Daya rem yang dihasilkan lebih besar
3. Panas akan hilang dengan cepat dan memiliki sedikit kecendrungan
menghilang pada saat disk dibuka. Sehingga pengaruh rem yang stabil
dapat terjamin.
4. Jika rem basah, maka air tersebut akan dipercikkan keluar dengan gaya
Sentrifugal.
Kerugian dipasngnya sistem rem cakram hidrolis adalah:
1. Kontruksi lebih rumit
2. Biaya perawatan agak mahal
Semua sistem Teresebut perlu dirawat secara berkala, sebab, dengan sistem
rem yang baik dan sesuai dengan standar akan dapat memberikan rasa aman dan
nyaman, serta menjamin keselamatan dalam berkendara hingga selamat sampai
tujuan.
Dalam laporan ini penulis membahas sistem rem cakram hidrolis pada motor
Yamaha Jupiter MX.
13
1 Reservoir cover 7 Brake lever 12 piston assembly
A. Handle Rem
Hendle Rem adalah komponen pada sistem rem yang berfungsi sebagai
mekanisme tempat pengereman.
Handle rem juga harus mempunyai gerak bebas yang cukup. Tanpa gerak
bebas ini, piston master silinder akan selalu terdorong keluar dimana
mengakibatkan rem akan bekerja terus dikarenakan adanya tekanan hidrolis yang
terjadi pada sistem rem.
Master silinder rem merupakan salah satu komponen dari sistem rem yang
berfungsi untuk mengubah gerak handle rem menjadi tekanan hidraulik dan
memampatkan (menekan) minyak rem.
14
Gambar 2.12 Master Silinder
Cara kerja master silinder adalah apa bila handle rem di tekan maka gaya
handle akan diteruskan ke master silinder kemudian master silinder akan
mengubah gerakan dari handle menjadi tekanan hidraulik.
Cara kerja piringan cakram/disk break adalah pada saat kendaraan berjalan
piringan akan selalu berputar dan ketika handle rem ditekan pluida akan menekan
piston pada caliper kemudian piston akan menekan pad dan pad akan menekan
disk sehingga terjadi proses pengereman.
D. Caliper
Fungsi dari caliper adalah sebagai tempat caliper piston dan kampas rem
(pad rem). Di caliper terdapat caliper piston yang berfungsi mendorong atau
menekan pad rem.
15
Gambar 2.14 Bagian-Bagian Caliper
Cara kerja caliper adalah pada saat handle rem di tarik atau ditekan pluida
akan dimampatkan oleh master silinder yang selanjutnya pluida akan diteruskan
ke caliper melalui selang rem, didalam caliper pluida akan mendorong caliper
piston, caliper piston akan mendorong pad rem dan pad rem akan menekan
piringan cakram (disk break) sehingga terjadi proses pengereman.
Cara kerja pad rem adalah pada saat handle rem ditekan atau ditarik fluida
akan menekan piston pada caliper kemudian piston akan menekan pad rem dan
pad rem akan menekan disk sehingga terjadilah suatu pengereman.
16
2.2.3 Perbaikan Lampu Kepala
1. Relay
Saklar Pembagi (Saklar Dim) berfungsi untuk menyalakan lampu jarak jauh
dan dekat.
3. Saklar Utama
17
Gambar 2.18 Saklar Utama
4. Sekring (Fuse)
Sekring berfungsi untuk pengaman terhadap kerusakan jaringan sistem
penerangan dan hubungan singkat.
18
BAB III
PELAPORAN
u
JALAN RAYA
Tempat Penjualan WC
19
Gambar 3.1 Denah Tempat Kerja
51060
20
LOKASI TEMPAT KERJA
UD. DARMA
MOTOR
S
PASAR
KIDUL
SMK N 3 BANGLI
3.2.Gangguan-Gangguan
21
3.2.1. Ganguan Ganguan Yang Menghambat Sistem Kerja Dari Servis
berkala
No Gangguan Penyebab Cara Mengatasi
1 Aliran bahan a. Saringan bahan bakar a. Bersihkan
bakar tidak kotor saringan bahan
lancar bakar dan semprot
b. Pompa macet
dengan udara dari
kompresor
b. Ganti pompa
2 Mesin brebet dan a. Karburator kotor a. Bongkar dan
perfoma mesin b. Setelan sekrup pada bersihkan
kurang maksimal karburator kurang tepat komponen
dalam
c. Busi kotor
karburator
b. Sekrup penyetel
disetel kembali
c. Bersihkan dan
stel celah busi
22
sesuai atau imitasi
3 Handle keras tapi a. Kampas rem a. Ganti kampas rem
tidak terjadi daya aus/habis b. Bersihkan piston
pengereman yang b. Piston kaliper macet kaliper
optimal
23
c. Kompresor.
d. Avometer.
e. Amplas.
f. Gemuk.
g. Hidrometer.
h. Perlengkapan keselamatan knerja.
o Pelepasan dan Pemasangan Komponen Servis berkala :
1. Langkah –Lanagkah Pelepasan Dan Pemasangan Battery
a. Parkir kendaraan di tempat yang sesuai..
b. Buka jok motor dan lepaskan tutup aki yang berada dibawah jok.
c. Periksa berat jenis elektrolit battery dengan mengunakan hidrometer.
d. Periksa battery dari kebocoran dan hubungan terminal battery.
e. Periksa tegangan battery dengan avometer,tegangan standarnya 12volt.
f. Periksa banyaknya elektrolit pada setiap sel, jika kurang maka harus
ditambah.
g. Pasang kembali Battery pada dudukannya.
h. Pasang mur penahan battery.
i. Pasang kembali kabel battery-nya.
2. Langkah –Lanagkah Pelepasan Dan Pemasangan Karburator:
a. Kendorkan baut pada bagian manipol dan pada saringan udara.
a. Lepaskan tali gas pada karburator dan semua selang.
b. Lepakan saringa udaradan Lepaskan karburator dari manipol.
c. Lepaskan komponen komponen karburator seperti:
1). Main jet dan pilot jet dengan obeng (+) dan (-).
2). Pelampung dengan tang lancip .
3). Slow jet.
4). Skrup penyetel.
b. Bersihkan komponen-komponen karburator seperti:
1). Main jet dan pilot jet dengan obeng (+) dan (-).
2). Pelampung.
3) Slow jet .
4). Skrup penyetel.
24
Dengan mengunakan kuas, bensin, amplas dann kompresor untuk
menyemprot kotoran-kotoran yang menempel.
a. Pasang komponen-komponen karburator dengan obeng (+) dan (-)dan tang.
b. Pasang karburator pada manipolnya dan kencangkan clam dengan obeng +.
c. Pasang semua selang yang berhubungan dengan karbutaor dengn
mengunakan tang.
d. Hidupkan mesin dan putar skrup penyetel idele sampai kendaraan bagus.
.
a. Bila hendel rem di tekan gerak bebas atau jarak cadangan kecil atau
menyentuh stang atau daya pengereman kurang
b. Pedal rem keras tapi kurang efisien
25
c. Timbul bunyi menderit saat dilakukan pengereman
d. Rem kurang pakem
Urutan Pekerjaan Perbaikan Sistem Rem Cakram
2. Piston Kaiper
Periksa piston caliper secara visual, jika terdapat karat atau
kotoran bersihkan piston dan ganti piston jika ada lobang atau piston
rusak.
3. Kampas Rem
Periksa ketebalan kampas rem, jika tebal tidak sesuai standar ganti
kampas dengan yang baru dan bersihkan kampas rem menggunakan
sikat baja.
4. Piringan Cakram
26
Periksa piringan cakram, jika terdapat oli atau minyak bersihkan
piringan menggunakan lap dan periksa tebal piringan cakram, jika tidak
sesuai standar ganti dengan yang baru.
5. Master Rem
Periksa master rem secara visual jika master rem kotor bersihkan
master rem dan jika master rem bocor ganti dengan yang baru.
6. Selang Rem
Periksa selang rem secara visual, jika selang rem bocor ganti
7. Handle Rem
Periksa gerak bebas atau jarak cadangan hendel, jika gerak bebas
8. Minyak Rem
Periksa minyak rem, jika minyak rem kurang atau habis tambahkan
minyak rem.
27
3.3.2. Lampu Kepala
Analisis kerusakan pada lampu tanda depan
a. Lampu depan tidak mau menyalaa
b. Switch berkarat
c. Kabel putus atau robek
Urutan Pekerjaan Perbaikan Sistem Lampu Tanda Belok
2. Switch
Periksa switch, jika switch kotor/berkarat atau macet bersihkan
switch dan ganti swich jika tidak bisa di perbaiki.
3. Sekring
28
Periksa sekring, jika sekring putus atau terbakar ganti sekring
dengan yang baru.
4. Flasher
Periksa flasher, jika seluruh sambungan dan kabel sistem lampu
tanda belok masih bagus, periksa flasher lampu tanda belok dengan cara
menghubung singkatkan antara terminal yang ada dalam lampu tanda
belok menggunakan kabel jumper. Kemudian periksa nyala lampu tanda
belok dengan memposisikan saklar lampu tanda belok ke ‘ON”. Jika
lampu tanda belok menyala, berarti flasher rusak dan harus diganti
dengan yang baru.
5. Kabel
Periksa kabel yang berhubungan dengan sistem lampu tanda belok,
jika kabel ada yang robek atau terputus sambung kabel lalu balut dengan
selotif.
29
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari penulisan laporan ini penulis dapat simpulkan bahwa kerusakan yang
terjadi pada kendaraan disebabkan oleh enggannya pemilik kendaraan melakukan
Servis/perawatan berkala pada kendaraannya.
Hal – hal yang menjadi penyebab kerusakan pada kendaraan adalah sebagai
berikut:
1. Motor kurang perawatan.
2. Pemakaian kendaraan yang kurang baik.
3. Pada saat melakukan Servis dan penggantian part tidak standar.
Oleh sebab itu dengan melakukan Servis berkala, maka anda akan
mendapatkan berbagai kemudahan dalam merawat kendaraan kesayangan anda,
sehingga dapat menjaga kendaraan selalu dalam keadaan bagus dan optimal.
4.2 Saran
Agar terhindar dari kerusakan yang parah, yang dapat anda lakukan untuk
mencegah penggantian part yang berat dan mahal adalah:
1. Selalu melakukan pemeriksaan pada kendaraan anda sebelum dan sesudah
digunakan.
2. Selalu melakukan perawatan secara berkala pada kendaraan anda.
3. Periksakan kendaraan anda jika menemukan kerusakan.
30
Daftar Pustaka
http://balekreatif.wordpress.com/2012/05/27/mengantongi-alat-pengukur-
tekanan-ban-urgent-kah/
<img src="http://kampq.hypermart.net/indoto/relay2lampubig.jpg"
alt="Contoh rangkaian relay untuk lampu"
width="326" height="222">
http://motor-dan-sekuter.tokobagus.com/suku-cadang-motor/gear-set-bmb-
bahan-baja-semua-motor-21930738.html
31