Mooi Indie

You might also like

Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 3

Mooi Indie

Mooi Indie atau Mooi Indië (bahasa Indonesia: Hindia Elok, Hindia Jelita, Hindia Molek) adalah aliran seni
lukis yang berkembang di Hindia Belanda pada abad ke-19. Seniman Belanda dan Eropa saat itu hanya
melukis lukisan-lukisan yang menggambarkan keindahan alam Hindia Belanda dengan tujuan
menggencarkan daya tarik pariwisata.

Contoh lukisan beraliran Mooi Indie

Oleh pemerintah Hindia Belanda gaya naturalistik ini diteruskan hingga awal abad 20. Pemerintah menaja
para pelukis Belanda-seperti Du Chattel–maupun bumiputera untuk membuat lukisan Mooi Indie. Mereka
“diminta” melukis suasana alam Indonesia yang molek. Lukisan tersebut kemudian dipamerkan di Eropa.
Dengan menggambarkan Hindia yang cantik jelita, pemerintah Hindia Belanda bertujuan menarik para
wisatawan Eropa datang ke Indonesia.

Pada mulanya istilah Mooi Indie dipakai untuk memberi judul reproduksi sebelas lukisan pemandangan cat
air Du Chattel yang diterbitkan dalam bentuk portofolio di Amsterdam tahun 1930. S. Sudjojono lantas
memopulerkan istilah Mooi Indie pada 1939 untuk menyebut karya lukis yang menggambarkan
pemandangan-pemandangan di Hindia atau Indonesia yang serba indah, damai, romantis, surgawi dan
tenteram, yang sesungguhnya berbeda sekali dengan keadaan rakyat negeri jajahan.
Ciri Ciri

Ciri khas lukisan Mooi Indie dapat diketahui dari objek-objek lukisannya, antara lain:

Pemandangan alam, seperti sungai, gunung, hutan, suasana pedesaan, sawah yang indah di Hindia
Belanda.
Menggambarkan wanita-wanita di Hindia Belanda yang juga eksotik. Umumnya wanita Timur ini
digambarkan sedang menari atau melakukan kegiatan sehari-hari, ataupun dalam keadaan setengah
berbusana.
Laki-Iaki pribumi juga sering muncul sebagai objek lukisan, biasanya sebagai orang desa, penari atau
bangsawan.
Menggunakan pilihan warna yang teduh, terang, dan damai.

Pelukis beraliran Mooi Indie


Pelukis yang beraliran Mooi Indie dapat terbagi menjadi empat kelompok besar, yakni:

Orang Asing
Orang asing yang datang dari luar negeri yang jatuh cinta pada keindahan Hindia Belanda dan menemukan
objek-objek yang menarik di tanah Hindia. Misalnya

Isaac Israels
Willem Jan Pieter van der Does
F.J. du Chattel
Manus Bauer
W.O.J. Nieuwenkamp
PAJ Moojen
Carel Dake
Romualdo Locatelli

Orang Belanda kelahiran Hindia Belanda


Orang-orang Belanda kelahiran Hindia Belanda, misalnya Henry van Velthuijzen, Charles Sayers, Ernest
Dezen~e, Leonard Eland, Jan Frank, dll.
Orang Pribumi
Orang pribumi yang berbakat melukis dan mendapat ketrampilan dari dua kelompok di atas,

Raden Saleh (1807-1880)


R. Abdullah Suryosubroto (1878-1914).
Basar Idjonati (1900-1990)
Basoeki Abdullah (1915-1993)
Wakidi (1889-1979)
Mas Pirngadi (1875-1936)

Orang Tionghoa
Orang-orang Cina yang mulai muncul pada dasawarsa ketiga abad 20, khususnya Lee Man Fong, Oei Tiang
Oen dan Siauw Tik Kwie.

Agus Djaja dan Sudjojono melawan wacana kesenian ini dengan mendirikan Persagi atau Persatuan Ahli-
Ahli Gambar Indonesia. Lewat tulisan-tulisannya, Sudjojono mengkritik lukisan mooi indie yang
serbamolek melenakan masyarakat bumiputera dari keadaan sesungguhnya: terjajah. Dia menganggap
lukisan mooi indie tak lebih hanya untuk “menghibur” orang-orang asing.

“Benar mooi indie bagi si asing, yang tak pernah melihat pohon kelapa dan sawah, benar mooi indie bagi si
turis yang telah jemu melihat skyscapers mereka dan mencari hawa dan pemandangan baru, makan angin
katanya, untuk menghembuskan isi pikiran mereka yang hanya bergambar mata uang sahaja,” tulis
Sudjojono dalam tulisannya di Majalah Keboedajaan dan Masjarakat, Oktober 1939.

Walaupun setelah melawan habis-habisan aliran seni ini, Sudjojono pada penghujung hayatnya akhirnya
juga melukis mooi indie karena ternyata mazhab ini sangat kuat berakar di masyarakat
.
Contoh Gambar Mooi Indie

You might also like