Artikel - Rina Anggraini (A1c412028)

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

ARTIKEL ILMIAH

KAJIAN ETNOBOTANI TUMBUHAN YANG DIGUNAKAN


DALAM RITUAL ADAT DAN TUMBUHAN OBAT
DI KECAMATAN TABIR TIMUR
KABUPATEN MERANGIN

OLEH
RINA ANGGRAINI
NIM A1C412028

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS JAMBI
FEBRUARI 2018

RINA ANGGRAINI (A1C412028)| Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 1


RINA ANGGRAINI (A1C412028)| Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 2
The Study of Ethnobotany of Traditional Rituals Plants and Medicinal Plants at Tabir
Timur District Merangin Regency

Rina Anggraini1), Bambang Hariyadi2), Muswita3)


1)
Students of the Department of Biology Education PMIPA FKIP Jambi University
2)
Department of Biology Education Lecturers PMIPA FKIP Jambi University
Email: 1) rina_anggraini945@gmail.com

By:
Rina Anggraini

Abstract. The majority of society at Tabir Timur is a Javanese who are immigrants who bring the
customs of his home region. Utilization of plants not only as a medicinal plants, but also as a
supporting material in traditional rituals become interesting to do a deeper study. The purpose of
this study are to know the various traditional rituals, plants used to traditional rituals, the
meaning of the use of the plants in traditional rituals, the various of medicinals plants, parts of
the plants used, treatment of medicinal plants of Javanese at Tabir Timur district Merangin
regency. The method used in this research is descriptive explorative. Research results indicate
that the type of traditional rituals of Javanese at Tabir Timur district can be divided into wedding
rituals, pregnancy rituals, birth rituals, and kenduri/kenduren. Plants used in traditional rituals are
33 species with 22 family, and plants used in medicinal plants are 51 species with 31 family. The
type of diseases that are cured are grouped into 49 categories of diseases. Part of the plants is the
most widely used as a medicine is a leaf (52,94%). The processing methods of medicinal plants
is boiled, brewed, kneaded, and stuck to the effected part of the body. The use of plants is used
singly or mixed with other plant species. Based on the result of these studies can be concluded
that there are four types of traditional rituals of Javanese at Tabir Timur district. Plants used in
traditional rituals are 33 species, and plants used in medicinal plants are 51 species. The plants
used in traditional rituals are very diverse and have their own meaning. Leaves is the most used
part of the medicinal plants (52,94%). The processing methods that usually used was boiling.
Suggestion from the research that has been done is necessary to do further research on medicinal
plants and conservation efforts should be made to protect local knowledge of the community.
Keywords: ethnobotany, traditional rituals, medicinal plants, Tabir Timur.

RINA ANGGRAINI (A1C412028)| Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 3


PENDAHULUAN METODE PENELITIAN
Etnobotani adalah salah satu cabang Penelitian mengenai kajian
dari ilmu biologi yang mempelajari etnobotani tumbuhan yang digunakan dalam
hubungan antara manusia dan tumbuhan ritual adat dan tumbuhan obat di Kecamatan
(Hakim, 2014:2). Pemanfaatan tumbuhan Tabir Timur Kabupaten Merangin
tidak hanya sebagai obat, tetapi juga merupakan penelitian deskriptif eksploratif
dimanfaatkan dalam ritual adat. Salah satu dengan pendekatan kualitatif. Informasi
suku yang memanfaatkan tumbuhan dalam untuk penelitian diperoleh dengan
ritual adat adalah suku Jawa yang berada di melakukan wawancara terhadap narasumber
Kecamatan Tabir Timur Kabupaten yang dipiih. Selanjutnya, sampel tumbuhan
Merangin. yang diambil dari lapangan dibuat menjadi
Suku Jawa di Kecamatan Tabir spesimen herbarium yang digunakan dalam
Timur merupakan masyarakat pendatang proses identifikasi jenis-jenis tumbuhan.
yang membawa adat istiadat dari daerah Identifikasi tumbuhan dilakukan dengan
asalnya. Kehidupan bermasyarakat suku menggunakan literatur dari Corner dan
Jawa di Tabir Timur tidak terlepas dari Watanabe (1996), Steenis (2006), dan Aspan
ritual-ritual adat yang dilakukan dalam (2008), dan tumbuhan diidentifikasi sampai
kehidupan sehari-hari pada saat masih di pada tingkat spesies.
kampung halaman. Pemanfaatan tumbuhan Pemilihan narasumber dilakukan
sebagai penunjang ritual adat dapat dilihat menggunakan metode snowball sampling,
pada ritual pernikahan, kehamilan, kelahiran yaitu narasumber dipilih berdasarkan
serta acara kenduri/kenduren. rekomendasi narasumber sebelumnya sampai
Pengetahuan etnobotani pada suatu tidak ada lagi nama narasumber baru yang
suku biasanya diwariskan kepada generasi disebutkan. Narasumber yang dipilih adalah
selanjutnya secara turun-temurun melalui masyarakat suku Jawa yang tinggal di Desa
tradisi lisan. Tradisi lisan tersebut sangat Sungai Bulian Kecamatan Tabir Timur
terbatas di lingkungan suku dan keluarga Kabupaten Merangin. Selain itu,
tertentu saja. Selain itu, kemampuan pengumpulan informasi juga dilakukan
memahami dalam pemanfaatan tumbuhan dengan menggunakan kuesioner.
setiap individu juga berbeda, sehingga Data yang diperoleh selama
pengetahuan yang diturunkan tersebut penelitian ini yang meliputi data tentang
bervariasi antara individu satu dengan yang jenis tumbuhan yang digunakan dalam
lainnya. Disamping itu, adanya sosialisasi proses ritual adat dan tumbuhan obat oleh
antara masyarakat pribumi dengan pendatang suku Jawa di Kecamatan Tabir Timur
secara tidak langsung juga akan Kabupaten Merangin dianalisis secara
mempengaruhi kebiasaan atau adat yang deskriptif. Setiap spesies tumbuhan dianalisis
dibawa oleh masyarakat pendatang dari berdasarkan kegunaan, bagian tumbuhan
daerah asalnya. Oleh karena itu, perlu yang digunakan, dan cara pengolahan
dilakukannya kajian mengenai etnobotani tumbuhan tersebut.
bagi masyarakat pendatang (transmigran)
untuk mengetahui adanya perubahan adat HASIL DAN PEMBAHASAN
istiadat masyarakat pendatang di daerah yang Penelitian mengenai kajian
baru tersebut. etnobotani tumbuhan yang digunakan dalam
ritual adat dan tumbuhan obat di Kecamatan
Tabir Timur Kabupaten Merangin dilakukan
pada bulan Januari hingga Maret 2017.

RINA ANGGRAINI (A1C412028)| Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 4


Lokasi penelitian adalah di Desa Sungai kaya)
Bulian Kecamatan Tabir Timur Kabupaten  Dahar
Merangin. kembul  
 Rujak 
Berdasarkan hasil yang diperoleh degan, -
melalui wawancara, dapat diketahui bahwa bubak
ritual adat yang biasa dilakukan oleh kawah dan
masyarakat suku Jawa di Kecamatan Tabir tumplak
Timur Kabupaten Merangin adalah upacara punjen
 Mertui 
pernikahan, upacara kehamilan (tingkeban
 Sungkeman  
atau hamil tujuh bulanan), upacara kelahiran,  Resepsi  
dan upacara kenduri/kenduren. Berdasarkan 
hasil yang diperoleh melalui wawancara dan 2. Keha- Siraman  
angket, terdapat beberapa perubahan dalam milan Brojolan  
penggunaan jenis-jenis tumbuhan yang (tingke- Upacara ganti  
digunakan dalam ritual adat oleh masyarakat ban atau pakaian
hamil Upacara angem  
suku Jawa di Kecamatan Tabir Timur tujuh Upacara mecah  
Kabupaten Merangin. Perubahan-perubahan bulanan) cengkir gading
tersebut dapat disajikan pada Tabel 4.1 Dodol rujak  
berikut ini. 3. Kelahi- Brokohan  
ran Sepasaran  
Tabel 4.1. Perubahan yang terjadi dalam ritual adat di Selapanan  
Kecamatan Tabir Timur Kabupaten Merangin Mudhun siti  -
N Jenis Tahapan Perubahan atau tedak siten
o. Ritual Dahulu Seka: (turun tanah)
rang 4. Kenduri/ Wetonan  
1. Perni- Pasang tarup   kenduren Sabanan  
kahan Pasang tuwuhan   (munggahan)
Bucalan  - Likuran  
Siraman   Ba’dan  -
Rias manten  
Langkahan   Ujar (nazar)  
Midodareni   Muludan  
Pasrah tampi  
Ijab  
Liru kembar   Berdasarkan hasil yang diperoleh
mayang melalui wawancara dan angket, terdapat
Panggih beberapa perubahan dalam penggunaan
 Balang   jenis-jenis tumbuhan yang digunakan dalam
suruh ritual adat oleh masyarakat suku Jawa di
 Mecah wiji  
Kecamatan Tabir Timur Kabupaten
dadi
 Pupuk   Merangin. Perubahan tersebut disebabkan
 Sindur   adanya sosialisasi dengan masyarakat lokal
pinayung serta kemajuan zaman sehingga ada beberapa
 Timbang   jenis tumbuhan yang sekarang tidak
(pangkon) digunakan lagi dalam pelengkap ritual adat.
 Tanem  
Hariyadi (2013:124) menyatakan bahwa
 Tukar
kalpika   bagaimanapun kuatnya suatu sistem
 Kacar kucur tradisional (adat), tekanan yang sistematis
  dan terjadi terus-menerus dalam rentang
(tampa

RINA ANGGRAINI (A1C412028)| Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 5


waktu yang lama pada akhirnya akan Roxb.), temulawak (Curcuma xanthorrhiza
melemahkan dan melumpuhkan peranan dan Roxb.), kencur (Kaempferia galanga L.),
fungsi adat serta nilai-nilai yang terkandung lempuyang (Zingiber aromaticum Roxb.),
di dalamnya. bengle (Zingiber montanum Koenig.) dan
Tumbuhan yang digunakan dalam jahe (Zingiber officinale Roscoe.). Selain
ritual adat oleh masyarakat suku Jawa di dimanfaatkan sebagai obat, spesies
Kecamatan Tabir Timur Kabupaten tumbuhan yang termasuk dalam famili
Merangin adalah 33 spesies dengan 22 Zingiberaceae juga dimanfaatkan untuk
famili. Tumbuhan yang paling sering keperluan lain seperti untuk bumbu masakan.
digunakan adalah kelapa (Cocos nucifera L.) Jika dibandingkan dengan penelitian
dari famili Arecaceae. Sementara tumbuhan sebelumnya, terdapat kesamaan famili
yang hanya digunakan untuk satu jenis ritual tumbuhan yang dominan dimanfaatkan
adalah inai (Lawsonia inermis L.) dari famili sebagai obat. Zaman (2009) melakukan
Lythraceae yang digunakan untuk rias penelitian tentang tumbuhan obat di
manten (mewarnai kuku) dalam tahapan Kabupaten Pamekasan-Madura Provinsi
pernikahan dan nangka (Artocarpus Jawa Timur. Berdasarkan hasil penelitian,
heterophyllus Lamk.) dari famili Moraceae diketahui 116 spesies tumbuhan yang
yang digunakan dalam ritual kelahiran dimanfaatkan sebagai obat. Tumbuhan yang
tahapan mudhun siti atau tedak siten (turun paling banyak dimanfaatkan adalah obat
tanah). tradisional oleh masyarakat Pamekasan
Kelapa (Cocos nucifera L.) menjadi didominasi oleh spesies tumbuhan rimpang-
spesies tumbuhan terbanyak yang digunakan rimpangan dari famili Zingiberaceae, seperti
karena kelapa digunakan dalam semua jenis jahe (Zingiber officinale Roscoe.), kencur
ritual adat, yaitu mulai dari pernikahan, (Kaempferia galanga L.), dan lainnya.
kehamilan, kelahiran dan kenduri/kenduren. Penyakit yang dapat disembuhkan
Hal ini sejalan dengan pernyataan Basyari dengan menggunakan tumbuhan obat oleh
(2014:54) yang menyatakan bahwa kelapa masyarakat suku Jawa di Kecamatan Tabir
memiliki peranan penting dalam rangkaian Timur Kabupaten Merangin dapat
adat suku Jawa. dikelompokkan menjadi 49 kategori
Tumbuhan yang dimanfaatkan penyakit. Tumbuhan yang bermanfaat untuk
sebagai obat oleh masyarakat suku Jawa di mengobati darah tinggi memiliki jumlah
Kecamatan Tabir Timur Kabupaten spesies terbanyak, yaitu 8 spesies (15,68%).
Merangin adalah 51 spesies dengan 31 Adapun spesies tumbuhan yang bermanfaat
famili. Terdapat 11 famili tumbuhan yang untuk mengobati darah tinggi diantaranya
dominan atau yang paling banyak adalah sambiloto (Andrographis paniculata
dimanfaatkan sebagai obat, diantaranya (Burm. F) Wallich ex Ness), sambung
adalah Zingiberaceae 8 spesies (15,7%), nyowo (Gynura procumbens (Lour.) Merr),
Euphorbiaceae 4 spesies (7,8%), kates (Carica papaya L.), timun (Cucumis
Acanthaceae 3 spesies (5,9%), Annonaceae, sativus L.), rosella (Hibiscus sabdariffa L.),
Arecaceae, Asteraceae, Cucurbitaceae, mengkudu (Morinda citrifolia L.), ciplukan
Lamiaceae, Malvaceae, Myrtaceae dan (Physalis minima L.) dan mahkota dewa
Piperaceae masing-masing 2 spesies (3,9%). (Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl).
Beberapa jenis tumbuhan yang Spesies tumbuhan terbanyak kedua
termasuk famili Zingiberaceae adalah laos yang ditemukan adalah spesies tumbuhan
(Alpina galanga SW.), kunir (Curcuma yang bermanfaat untuk mengobati bisul,
longa L.), temu ireng (Curcuma aeruginosa yaitu sebanyak 7 spesies (13,72%). Adapun

RINA ANGGRAINI (A1C412028)| Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 6


spesies tumbuhan tersebut adalah sirsak masyarakat Jawa di Kecamatan Tabir Timur
(Annona muricata L.), kamboja (Plumeria Kabupaten Merangin. Jenis-jenis tumbuhan
acuminate L.), cocor bebek (Bryophyllum tersebut antara lain kelapa (Cocos nucifera
pinnatum Lam), katu (Sauropus L.), kenanga (Cananga odorata L.), kunyit
androgynous L.), senggani (Melastoma (Curcuma longa L.), sirih (Piper betle L.),
malabathricum), sirih (Piper betle L.) dan salam (Syzygium polyanthum Wight.),
sirih merah (Piper crocatum Ruiz. & Pav). pandan (Pandanus amaryllifoluis Roxb.),
Bagian tumbuhan yang dimanfaatkan timun (Cucumis sativus L.), dan pepaya
sebagai obat berupa daun yaitu sebesar (Carica papaya L.).
52,94%, bagian rimpang sebesar 21,56%, Cara pengolahan tumbuhan obat yang
bagian buah sebesar 17,64%, bagian bunga digunakan oleh masyarakat suku Jawa di
sebesar 7,84%, bagian batang dan getah Kecamatan Tabir Timur Kabupaten
sebesar 3,92%, bagian akar dan biji sebesar Merangin cukup sederhana dan mudah.
1,96%. Persentase bagian tumbuhan yang Bagian tumbuhan yang dimanfaatkan cukup
dimanfaatkan sebagai obat disajikan pada direbus, diseduh, dibalur, diremas, dan
Gambar 4.2. ditempelkan ke bagian tubuh yang sakit.
Cara pengolahan tumbuhan obat yang paling
banyak dilakukan adalah dengan cara direbus
atau diseduh. Selain itu cara penggunaan
tumbuhan tersebut juga ada yang digunakan
secara tunggal maupun dicampur dengan
spesies tumbuhan lainnya. Penggunaan
tumbuhan dengan lebih dari satu spesies
tumbuhan biasanya digunakan untuk
membuat ramuan atau jamu.
Gambar.4.2. Persentase bagian tumbuhan yang
dimanfaatkan sebagai obat KESIMPULAN
Jenis ritual adat suku Jawa di
Berdasarkan gambar di atas, dapat
kecamatan Tabir Timur dapat
diketahui bahwa bagian tumbuhan yang
dikelompokkan dalam empat kategori, yaitu
paling banyak dimanfaatkan sebagai obat
ritual pernikahan, kehamilan, kelahiran dan
oleh suku Jawa di Kecamatan Tabir Timur
kenduri/kenduren. Tumbuhan yang
Kabupaten Merangin adalah daun yaitu
dimanfaatkan dalam ritual adat adalah
sebesar 52,94%. Hal ini didukung oleh Pisa
sebanyak 33 spesies dengan 22 famili,
(2016) dan Wartini (2014) yang memperoleh
sedangkan tumbuhan yang dimanfaatkan
hasil bahwa bagian tumbuhan yang paling
sebagai obat adalah sebanyak 51 spesies
banyak dimanfaatkan sebagai obat adalah
dengan 31 famili. Tumbuhan yang
daun. Daun menjadi bagian tumbuhan yang
digunakan dalam ritual adat sangat beragam
paling banyak dimanfaatkan karena daun
dan memiiki makna tersendiri disetiap
memiliki jumlah terbanyak diantara bagian
tahapannya. Bagian tumbuhan yang paling
tumbuhan yang lain dan daun paling mudah
banyak dimanfaatkan sebagai obat adalah
untuk diambil.
daun yaitu sebesar 52,94%. Cara pengolahan
Berdasarkan hasil yang diperoleh
tumbuhan obat yang paling banyak
melalui wawancara dan angket, terdapat
dilakukan adalah dengan direbus/diseduh.
beberapa jenis tumbuhan yang selain
Selain itu cara penggunaan tumbuhan ada
digunakan sebagai pelengkap dalam acara
adat juga digunakan sebagai obat oleh

RINA ANGGRAINI (A1C412028)| Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 7


yang digunakan secara tunggal maupun Hariyadi, B. 2013. Orang Serampas: Tradisi
dicampur dengan spesies tumbuhan lainnya. dan Pengetahuan Lokal ditengah
Perubahan. Bogor: PT Penerbit
UCAPAN TERIMA KASIH IPB Press.
Terima kasih banyak kepada semua
pihak yang terlibat dan telah membantu Pisa, Y. 2016. Kajian Etnobotani Tumbuhan
dalam penyelesaian penelitian ini baik secara Obat Yang Dimanfaatkan Oleh
moril maupun materil. Seluruh civitas Masyarakat di Kawasan Situs Candi
akademika FKIP Universitas Jambi Muaro Jambi Kabupaten Muaro
khususnya dosen-dosen Pogram Studi Jambi. Skripsi. Universitas Jambi,
Pendidikan Biologi yang telah banyak Jambi.
memberi masukan dan saran yang
Steenis, C. G. G. J. 2006. Flora. Jakarta: PT.
membangun dalam pelaksanaan penelitian.
PERCA.
Seluruh sahabat dan rekan, penulis
mengucapkan terima kasih atas izin dan Wartini. 2014. Studi Etnobotani Tumbuhan
bantuan yang diberikan selama pelaksanaan Obat Tradisional Desa Lubuk
penelitian. Beringin Kecamatan Bathin III Ulu
Kabupaten Bungo. Skripsi.
DAFTAR PUSTAKA Universitas Jambi. Jambi.
Aspan, R. 2008. Taksonomi Koleksi
Tanaman Obat Kebun Tanaman Zaman, M.Q. 2009. Etnobotani Tumbuhan
Obat Citeureup. Jakarta: Badan Obat di Kabupaten Pamekasan-
Pengawas Obat dan Makanan Madura Provinsi Jawa Timur.
Republik Indonesia. Skripsi. Universitas Islam Negeri
(UIN) Malang, Malang.
Basyari, W. 2014. Nilai-Nilai Kearifan Lokal
Tradisi Memitu. Jurnal Edunomic.
Vol.2:54.
Corner, E.J.H and Watanabe, K. 1996.
Illustrated Guide to Tropical
Plants. Tokyo: Hirokawa
Publishing Company, INC.
Hakim, L. 2014. Etnobotani dan Manajemen
Kebun-Pekarangan Rumah:
Ketahanan Pangan, Kesehatan
dan Agrowisata. Malang: Selaras.

RINA ANGGRAINI (A1C412028)| Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 8

You might also like