Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

E-ISSN : 2988-1986 Kohesi: Jurnal Multidisiplin Saintek

https://ejournal.warunayama.org/kohesi Volume 01, No. 05 2023, pp. 1-10

PERBAIKAN PENTANAHAN AKIBAT SAMBARAN PETIR PADA TRANSMISSION


LINE TELLO-BOSOWA PADA TOWER 58

Bayu Faturrachman1, Fadel Mohammad Hasan2 , Rizal Ahdiyat Duyo3 , Zulfajri Basri
Hasanuddin4
1
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Makassar, 2
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Makassar,
3
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Politeknik Negeri Ujung Pandang,
4
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin
e-mail:bayufatur09@gmail.com1,fmuhammad220@gmail.com2,rizalduyo@poliupg.ac.id3,
zulfajri2401@gmail.com4

Abstract: This research aims to increase the grounding resistance value at T/L Tello-
Bosowa Tower 58 in response to disturbances caused by lightning strikes. PT. PLN (Persero),
as the State Electricity Company, has a major role in ensuring the continuity of electrical
energy supply to customers, especially in facing the digital era which is experiencing a
significant increase in electrical energy needs along with rapid technological developments.
Therefore, improving the quality of electrical energy is very important, with an emphasis on
high quality and reliability. With the continuing increase in electrical energy demand, an
electrical power system is needed that can operate optimally.
The electric power system plays an important role in distributing electric power from
generation to consumers through an electric power network consisting of transmission and
distribution lines. However, when using high voltage overhead lines (SUTT), there is a
potential risk of lightning strikes which can cause serious disruption. Lightning strikes can
produce overvoltage or increased voltage which can harm equipment if not handled properly.
Observation results showed that lightning struck the arching at T/L Tello-Bosowa Tower 58
due to the tower grounding resistance value not meeting standards, which resulted in damage
to equipment in the area.

Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tahanan pentanahan pada T/L
Tello-Bosowa Tower 58 sebagai respons terhadap gangguan akibat sambaran petir. PT. PLN
(Persero), sebagai Perusahaan Listrik Negara, memiliki peran utama dalam memastikan
kelangsungan pasokan energi listrik kepada pelanggan, terutama dalam menghadapi era
digital yang mengalami peningkatan signifikan dalam kebutuhan energi listrik seiring dengan
perkembangan teknologi yang pesat. Oleh karena itu, perbaikan mutu energi listrik menjadi
sangat penting, dengan penekanan pada kualitas dan keandalan yang tinggi. Dengan terus
meningkatnya kebutuhan energi listrik, diperlukan sistem tenaga listrik yang dapat beroperasi
secara optimal. Sistem tenaga listrik berperan penting dalam menyalurkan daya listrik dari
pembangkitan ke konsumen melalui jaringan tenaga listrik yang terdiri dari saluran transmisi
dan distribusi. Namun, ketika menggunakan saluran udara tegangan tinggi (SUTT), terdapat
risiko potensial dari sambaran petir yang dapat menyebabkan gangguan serius. Sambaran petir
dapat menghasilkan over voltage atau peningkatan tegangan yang dapat membahayakan
peralatan jika tidak ditangani dengan baik. Hasil observasi menunjukkan bahwa petir
menyambar arching pada T/L Tello-Bosowa Tower 58 akibat nilai tahanan pentanahan tower
yang tidak sesuai standar, yang berdampak pada kerusakan peralatan di wilayah tersebut.

Kata Kunci: PT. PLN (Persero), Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT), Sambaran Petir,
Over Voltage.
E-ISSN : 2988-1986 Kohesi: Jurnal Multidisiplin Saintek
https://ejournal.warunayama.org/kohesi Volume 01, No. 05 2023, pp. 1-10

I. PENDAHULUAN

Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang memiliki misi utama dalam menjaga
perkembangan pasokan energi listrik hingga ke pelanggan[1].
Pada era digital ini, kebutuhan akan tenaga listrik terus bertambah sejalan dengan
perkembangan teknologi yang pesat.Pertumbuhan ini membutuhkan peningkatan kualitas dan
keandalan energi listrik yang dihasilkan. Dengan meningkatnya permintaan energi listrik,
Dibutuhkan sistem energi listrik yang beroperasi dengan efisiensi maksimal. Sistem tenaga
listrik yang efisien sangat diperlukan guna menghadapi permintaan energi listrik yang terus
berkembang. Sistem ini memiliki peran kunci dalam mengirimkan daya dari lokasi Pembagian
tenaga listrik ke pelanggan melalui sistem distribusi dan transmisi listrik. Namun, dalam
implementasinya, penyaluran energi listrik sering kali menjadi tugas yang kompleks karena
berbagai kendala yang dapat menghambat kelancaran prosesnya. Pembangkitan energi listrik
biasanya dilakukan di lokasi yang jauh dari tempat konsumsi. Ada beberapa alasan, di
antaranya polusi suara yang dihasilkan oleh generator yang digunakan dalam pembangkitan
listrik. Karena pembangkitan berlokasi jauh dari beban, maka penyaluran energi listrik
terkadang harus menjangkau jarak hingga beberapa kilometer [2].
Distribusi energi listrik melalui jalur udara dengan tegangan tinggi, yang disebut
sebagai Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT), sering kali melewati wilayah yang memiliki
potensi petir yang tinggi. Hal ini dapat menimbulkan gangguan akibat petir yang langsung
terjadi. Serangan kilat yang mempengaruhi sistem energi listrik bisa menyebabkan terjadi
kelebihan tegangan atau "over voltage." Kelebihan tegangan ini dapat membahayakan
peralatan jika dibiarkan mengalir dalam sistem. Over voltage adalah peningkatan tiba-tiba
dalam tegangan pada jaringan penghantar tegangan tinggi akibat energi dari sambaran petir
[3].
Studi yang kami lakukan pada ULTG Maros telah terjadi gangguan akibat sambaran
petir pada ruas T/L Tello-Bosowa Towet 58 yang terjadi pada tanggal 15 Februari 2022 yang
menyebabkan terjadinya padam transmisi pada jalur tersebut dan meninggalkan bekas
sambaran petir pada arching tower.[4]
Untuk melindungi jaringan SUTT dari sambaran petir pada tower maka dipasanglah
kawat tanah (ground wire) dan dengan nilai ukur pentanahan sebaiknya kurang dari 5 Ohm.
Berdasarkan observasi diketahui bahwa petir menyambar arching pada T/L Tello-Bosowa
Tower 58 akibat nilai pentanahan tower kurang dari standart serta merusak peralatan pada
daerah terjadinya gangguan tersebut. [5].
Sebagai upaya mitigasi lanjutan dalam meminimalisir gangguan petir maka
diprogramkan solusi baru dengan metode instalasi Transmission Line Arrester (TLA) dan
upaya unbalance insulator dengan penambahan 3 PT. PLN (Persero) - Forum Pemeliharaan
Transmisi Direktorat Operasi Indonesia Barat 2012 insulator pada salah satu line pada tower
SUTT backbone sebagai solusi untuk meminimalisir gangguan transmisi akibat sambaran
petir. [6]. Dengan menerapkan langkah-langkah mitigasi ini, gangguan pada transmisi yang
disebabkan oleh sambaran petir akibat masalah pentanahan pada tower transmisi dapat
diminimalkan atau bahkan sepenuhnya dihindari. [7]

II. DASAR TEORI

Pentingnya pemahaman tentang pentanahan tower adalah bahwa ini adalah komponen
pembumian dalam sistem transmisi yang bertugas mengalirkan arus listrik dari badan tower
ke tanah. Dalam hal ini, penting untuk mencapai nilai tahanan grounding kaki tower
meminimalisir agar menghindari terjadinya tegangan tinggi pada tower akibat petir, yang bisa
menghalangi integritas sistem penyaluran listrik [8]. Kerusakan listrik pada tower dapat
terjadi ketika adanya gangguan yang bersumber dari tegangan arus listrik yang berlebih,
sehingga kebutuhan akan system perlindungan dan pengamanan merupakan factor penting
dalam system pentanahan. Mekanisme kerja dari system pentanahan yaitu menyalurkan arus
yang menjadi gangguan secara cepat menuju dalam tanah serta disebarkan ke berbagai arah
E-ISSN : 2988-1986 Kohesi: Jurnal Multidisiplin Saintek
https://ejournal.warunayama.org/kohesi Volume 01, No. 05 2023, pp. 1-10

dengan tujuan agar mengisolasi gangguang dengan cepat sehingga tidak berdampak fatal pada
system ketenaga listrikan.
Kerusakan listrik pada tower dapat terjadi ketika adanya gangguan yang bersumber
dari tegangan arus listrik yang berlebih, sehingga kebutuhan akan system perlindungan dan
pengamanan merupakan factor penting dalam system pentanahan. Mekanisme kerja dari
system pentanahan yaitu menyalurkan arus yang menjadi gangguan secara cepat menuju
dalam tanah serta disebarkan ke berbagai arah dengan tujuan agar mengisolasi gangguang
dengan cepat sehingga tidak berdampak fatal pada system ketenaga listrikan.
Salah satu tindakan pengamanan terbaik terhadap gangguan pada peralatan listrik,
seperti arus berlebih atau hubung singkat akibat petir, adalah dengan menerapkan sistem
pentanahan tower. Pendekatan ini tidak hanya bertujuan untuk melindungi perangkat, tetapi
juga untuk memastikan keselamatan individu dari risiko yang dapat menyebabkan kecelakaan.
Prinsip dasarnya adalah dengan mengkoneksikan komponen-komponen peralatan dalam
jaringan kelistrikan dengan sistem grounding. Pentanahan sendiri adalah proses yang
melibatkan penghubungan suatu titik dalam rangkaian listrik dengan tanah melalui metode
yang telah ditentukan. Pentanahan tower, pada dasarnya, adalah bagian penting dari sistem
pembumian dalam transmisi tenaga listrik yang memiliki peran untuk mengalirkan arus listrik
dari kawat tanah yang terhubung pada tower atau groundwire ke badan tower, dan akhirnya
menuju tanah sebagai respons terhadap hubung singkat yang disebabkan oleh sambaran petir
[9].
Agar dapat mengurangi risiko terjadinya tegangan sentuhan dan tegangan berlebih
akibat petir yang mengenai tower konstruksi yang tidak terhubung, sejumlah batang
penghantar tanah atau ground rod dipasang dan saling dihubungkan menggunakan kawat atau
lembaran tembaga. Selain itu, batang-batang pentanahan ini terhubung ke tower dari dua sisi
yang berlawanan. Pendekatan ini dikenal sebagai metode drive ground, di mana elektroda
berbentuk batang (biasanya memiliki diameter 1-2 inci dan panjang 3-15 meter) ditanam
secara vertikal ke dalam tanah dengan kedalaman mencapai 1 hingga 10 meter.
 Untuk satu batang elektroda ditanam tegak lurus

Berdasarkan rumus di atas, penting untuk menekankan bahwa pengurangan tahanan kaki
tower dapat dicapai dengan meningkatkan panjang batang grounding. Walau demikian,
penting untuk diingat bahwa keterkaitan ini tidak linier, dan akan mencapai suatu poin di
E-ISSN : 2988-1986 Kohesi: Jurnal Multidisiplin Saintek
https://ejournal.warunayama.org/kohesi Volume 01, No. 05 2023, pp. 1-10

mana pertambahan ukuran tiang grounding hanya akan sedikit mempengaruhi hambatan kaki
menara. Itulah sebabnya, untuk mencapai kekuatan struktur kaki menara yang sesuai dengan
persyaratan, sering kali diperlukan penambahan batang elektroda yang ditanam
berdampingan. Sebagai garis besar, menggunakan dua elektroda memadai untuk mencapai
persyaratan nilai resistansi kaki menara [10]. Tetap menggunakan Persamaan (1), kita dapat
menghitung tahanan kaki menara dengan mengganti kata "d" menjadi "A" serta berasumsi
bahwa jarak antara batang pentanahan tetap sama (sesuai dengan persamaan 1).

III. METODOLOGI

a. Tempat dan Waktu Penelitian


Proses penelitian ini dilakukan di PT.PLN (Persero) UPT MAKASSAR ULTG Maros pada
tower Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV T/L Tello-Bosowa Tower 58 yang
akan dilaksanakan pada tanggal 17 sampai 31 Juni 2023
b. Alat dan Bahan
Dalam melaksaakan penelitia tesebut diperlukan peralatan dan bahan guna mempermudah
jalannya penelitian.
a) Peralatan dan bahan yang digunakan adalah
1. Earth Tester
2. Kunci pas ukuran 13,19, 22, 24
3. Kunci Shock ukuran 13,19,22 dan 22
4. Martil/palu
5. Elektroda Batang CU (arde)
6. Gergaji besi
7. Tang
8. Isolator Support
9. Persipan Baut
10. Persediaan Mur
b) Alat dan bahan yang digunakan dalam membuat pentanahan tower :
1. Alat press
2. Pipa Galvanis/Tembaga yang di lancipkan
3. Skun 240
E-ISSN : 2988-1986 Kohesi: Jurnal Multidisiplin Saintek
https://ejournal.warunayama.org/kohesi Volume 01, No. 05 2023, pp. 1-10

4. Paralel Groove (Klem)


5. Kawatarde

c. Prosedur Penelitian

Mulai

Studi Literatur

Pengukuran Tahanan Pentanahan


Kaki Tower

Hasil Pengukuran Tahanan


Pentanahan

Tidak

Melakukan
Pemasangan
Pentanahan
Tambahan

Ya

Pengukuran Tahanan Pentanahan Kaki


Tower

Selesai

Gambar 3. 1 Diagram Alir Penelitian


E-ISSN : 2988-1986 Kohesi: Jurnal Multidisiplin Saintek
https://ejournal.warunayama.org/kohesi Volume 01, No. 05 2023, pp. 1-10

d. Teknik Pengumpulan Data


langkah yang ditempuh untuk mengambil informasi dari variabel yang menjadi fokus
penelitian. Dalam kegiatan ini, digunakan beberapa metode yang akan dijelaskan lebih rinci
sebagai berikut:
a) Metode Studi Literatur: Metode ini digunakan untuk mengakses data tertulis yang relevan
dengan topik penelitian. Studi literatur melibatkan membaca, mempelajari, dan mengkaji
teori-teori serta bacaan-bacaan yang sama dengan masalah yang sedang diteliti. Informasi dari
studi literatur digunakan sebagai landasan untuk menjelaskan dan merinci permasalahan yang
akan diteliti.
b)Metode Pengumpulan Data (Dokumentasi): Metode ini bertujuan untuk menghimpun semua
data yang berkaitan dengan kegiatan penelitian. Ini melibatkan pengumpulan berbagai jenis
informasi, dokumein, atau cetatan yang berhubungan dengan penelitian yang diteliti.
c) Metode Wawancara: Metode wawancara melibatkan interaksi langsung dengan narasumber
yang memiliki kompetensi dalam bidang yang relevan dengan topik penelitian. Peneliti
menggunakan teknik wawancara untuk mengajukan pertanyaan yang mendalam dan
mendapatkan penjelasan dari narasumber terkait aspek-aspek yang mungkin tidak jelas atau
tidak diketahui sebelumnya [11].

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Sistem grounding merupakan serangkaian penghantar listrik yang menghubungkan


komponen sistem, peralatan tubuh, dan instalasi dengan lapisan tanah atau bumi. Fokus paling
pentingnya adalah melindungi individu dari dampak kejut listrik serta menjaga elemen
pemasangan dari potensi risiko tegangan atau arus tak normal. Pentingnya sistem grounding
dalam sistem kelistrikan adalah untuk memastikan keselamatan individu dari risiko kejutan
listrik, baik dalam keadaan normal maupun saat terjadi tegangan yang dapat mempengaruhi
manusia. Selain itu, sistem ini juga bertujuan untuk melindungi peralatan listrik atau
elektronik dari kerusakan, serta untuk mengarahkan energi yang muncul akibat serangan petir
menuju tanah, sehingga mengurangi dampak yang mungkin terjadi.

Tabel
Pemasangan Direct Grounding dan Pengukurannya

NO KETERANGA GAMBAR
N
1

Pemasangan
Direct
Grounding
E-ISSN : 2988-1986 Kohesi: Jurnal Multidisiplin Saintek
https://ejournal.warunayama.org/kohesi Volume 01, No. 05 2023, pp. 1-10

Hasil
Pengukursn
Setelah
Pemasangan
Direct
Grounding

Berdasarkan tabel 4.1 yang memuat tentang aktivitas pemasangan direct grounding
beserta pengukurannya menunjukkan bahwa nilai resistensi tahanan pentanahan setelah
dilakukannya pemasangan direct grounding angkanya sebesar 1Ω sesuai dengan standar ≤
E-ISSN : 2988-1986 Kohesi: Jurnal Multidisiplin Saintek
https://ejournal.warunayama.org/kohesi Volume 01, No. 05 2023, pp. 1-10

Ω5. Hasil pengukuran tersebut menunjukkan adanya perbaikan penurunan nilai resistensi
dimana sebelum dilakukan pemasangan direct grounding nilai resistensinya sebesar 9Ω.
Pentanahan sistem merujuk pada praktik pentanahan yang merupakan komponen integral
dari suatu jaringan listrik. Ini mencakup titik-titik penting seperti Penggunaan sistem
pemasangan pentanahan bertujuan untuk menghubungkan titik tengah yang ada pada
generator, transformator, titik di tengah sistem kabel, dan juga titik tak berarus. Sistem
pentanahan menghubungkan titik netral pada generator, transformator, titik pada hantaran
tengah, dan hantaran netral. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi dan mengisolasi
gangguan bumi (Ground Fault) pada salah satu bagian sistem tanpa memerlukan pemadaman
atau gangguan terhadap keseluruhan sistem. Hal ini berkontribusi pada keandalan sistem dan
memberikan jaminan kepada masyarakat pelayanan listrik. Dengan adanya sistem pentanahan
yang terpasang, Dampak gangguan yang muncul dapat terbatas hanya pada sistem-sistem
tertentu yang terdampak. tanpa harus memengaruhi keseluruhan jaringan listrik. Pendekatan
ini bertujuan untuk meminimalkan gangguan dan mempertahankan kinerja sistem secara
efisien (Ariawan. Putu Rusdi: 2009).

1. Pentanahan Langsung Atau Tanpa Langsung (solid Grounding)


Pada sistem ini, titik tengah atau titik netral terhubung secara langsung dengan elektroda
yang memiliki kontak yang baik dengan tanah. Tujuan primer dari sistem pentanahan titik
netral adalah untuk mengendalikan peningkatan tegangan dari fasa-fasa yang terpengaruh agar
tetap dalam nilai yang biasa. Salah satu tujuan tambahan adalah mengurangi arus kapasitif
yang dapat mengalir ke tanah saat terjadi hubung singkat ke tanah. Tujuan utamanya adalah
memelihara stabilitas sistem dan menghindari peningkatan tegangan yang tidak diharapkan.
2. Pentanahan Melalui Tahanan (Reistance Grounding)
Prosedur ini melibatkan penempatan narapidana di antara titik setimbang dan lapisan
bumi. Pembebasan tahanan penggantung yang minim menghasilkan aliran menghubung yang
tidak signifikan, mendekati situasi penggantung langsung. Namun, jika tahanan terlalu tinggi,
risiko arus hubung singkat besar. Dalam praktiknya, tahanan pentanahan biasanya dirancang
untuk memungkinkan aliran arus Apabila terjadi gangguan hubung singkat ke tanah dari
sumber tenaga, generator atau transformator akan mengalami arus beban penuh.
3. Pentanahan Reactor (Reactor Grounding)
Penggunaan grounding reaktor diperlukan saat transformator daya tidak mampu membatasi
aliran gangguan dengan memadai. Reaktor ini dipergunakan pada sistem dengan tingkat aliran
gangguan yang melebihi 25% dari aliran gangguan tiga fasa (X0/X1 ≤ 10). Sistem ini, ketika
dibandingkan antara X0 dan X1, terletak di antara grounding yang efektif dan grounding
menggunakan kumparan Petersen.
4. Pentanahan Efektif (Effective Grounding)
Pentanahan yang efisien merupakan jenis pentanahan di mana perbandingan antara
resistansi urutan nol dan resistansi urutan positif tidak melebihi tiga. Di samping itu,
perbandingan antara tahanan urutan nol dan reaktansi urutan positif perlu lebih kecil atau
sama dengan satu di setiap lokasi dalam sistem.
5. Pentanahan Dengan Kumparan Petersen
Pentanahan menggunakan kumparan Petersen merupakan teknik yang menghubungkan
titik tengah trafo daya dengan resistansi yang dapat disesuaikan, dengan nilai resistansi yang
dapat dimodifikasi dengan berbagai variasi. [12].
Metode Perhitungan Menggunakan Direct Grounding
Metode ini menggunakan data pentanahan sebelum dan setelah dilakukan pemeliharaan
dengan menyambungkan kawat GSW dengan menggunakan metode direct grounding atau
E-ISSN : 2988-1986 Kohesi: Jurnal Multidisiplin Saintek
https://ejournal.warunayama.org/kohesi Volume 01, No. 05 2023, pp. 1-10

DG dengan terlebih dahulu mencari RPKT (R Pentanahan Kaki Tower) [13] dengan rumus
sebagai berikut :
1 1 1 1 1
= + + +
𝑅𝑝 𝑅𝛼 𝑅𝑏 𝑅𝑐 𝑅𝑑
1 1 1 1 1
= + + +
𝑅𝑝 200 100 100 200
1
= 33.3
𝑅𝑝
RPKT = 33.3
Setelah mendapatkan RPKT maka dimasukkan rumus menggunakan rumus
dengan metode Direct Grounding dimana rumus tersebut sebagai berikut :

1 1 1
= +
𝑅𝑇 𝑅𝐷𝐺 𝑅𝑃𝐾𝑇
Keterangan :
RT = R Total Kaki Tower ( Ω )
RDG = R Setelah di pasang DG ( Ω )
RPKT = Rp = R Pentanahan Kaki Tower ( Ω )

1 1 1
= +
𝑅𝑇 𝑅𝐷𝐺 𝑅𝑃𝐾𝑇
1 1 1
= + 𝑑𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 𝑅𝑇 = 1.886 𝑂ℎ𝑚
𝑅𝑇 2 33,3
Hasil Perhitungan Pesentase Error
Perhitungan error menggunakan data antara hasil pengukuran perhitungan RDG dan RT
dengan hitungan sebagai berikut :
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖 − 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛
𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟(100%) = 𝑥 100%
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖
1,886 − 2
𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟(100%) = 𝑥 100%
1,886
=6%
Jadi Hasil perhitungan errornya adalah 6%

V. KESIMPULAN

1. Nilai resistensi tahanan pentanahan pada kaki Tower 58 SUTT 150kV pada jalur
Transmission Tello-Bosowa sebesar 9Ω sehingga angka tersebut masih menunjukkan nilai
yang diatas standar resistensi dimana standar yang ditetapkan sebesar ≤5Ω.
2. Metode yang dilakukan untuk memperbaiki tahanan pentanahan kaki tower pada Tower 58
T/L Tello-Bosowa adalah pemasangan direct grounding untuk mengurangi nilai resistensi
tahanan pentanahan. Setelah dilakukan pengukuran diketahui nilai resistensi menjadi 1Ω
dimana nilai tersebut telah sesuai dengan standar yang ditetapkan yaitu ≤5Ω.

REFERENSI
[1] PT.PLN (Persero). (2014). Buku Pedoman Pemeliharaan Transmisi Kepdir 0520-I.K. 145.
[2] Poise, S. M. D. M. C., Hernawan, H., & Quadri, M. A. “Perbaikan Nilai Tahanan
Pentanahan Tower 120 Jalur.
E-ISSN : 2988-1986 Kohesi: Jurnal Multidisiplin Saintek
https://ejournal.warunayama.org/kohesi Volume 01, No. 05 2023, pp. 1-10

[3] Handi Wihartady, E. P. (2016). MITIGASI GANGGUAN TRANSMISI AKIBAT PETIR


PADA PT. PLN (PERSERO) P3B SUMATERA UPT TANJUNG KARANG. Jurnal
Ilmiah.
[4] Dian Eka Putra, F. A. (2018). STUDI SISTEM PENTANAHAN SALURAN UDARA
TEGANGAN TINGGI(SUTT) PENGHANTAR 150 KV LUBUK LINGGAU -
PEKALONGAN PT. PLN (PERSERO) UNIT PEMBANGKIT DAN TRAMSISI
(UPT) BENGKULU. Jurnal Surya Energy.
[5] Agung Tri Wahyudi, S. H. (2018). ANALISIS PERBAIKAN SISTEM PENTANAHAN
PADA KAKI MENARA DI JARINGAN TRANSMISI 150 KV GARDU INDUK
PEDAN-KENTUNGAN. Jurnal Elektrikal.
[6] Agus Riyanto, J. W. (2019). ANALISIS SISTEM PENTANAHAN JARINGAN GARDU
INDUK 150 KV PT BEKASI POWER CIKARANG. Ejournal Kajian Teknik Elektro.
[7] Fitriani, A., Syafriwel, S., Hidayat, J., Panjaitan, J., & Syahputra, S. A. (2023). Analisis
Pentanahan Gardu Induk Akibat Surja Petir Menggunakan Finite Elemen
Method. Jambura Journal Of Electrical And Electronics Engineering, 5(2), 210-215.
[8] Ashar AR, S. M. (2020). Analisis Resistansi Pentanahan Pada Menara Transmisi 150 kV
Jalur Maros – Sungguminasa. Jurnal Ilmiah.
[9]Hermansyah. (2019). Evaluasi Kehandalan Sistem Grounding Pada Instalasi Listrik Rumah
Tinggal Di Kabupaten Bantaeng. Jurnal Ilmiah.
[10] Ija Darmana, D. O. (n.d.). IMPLEMENTASI SISTEM PENTANAHAN GRID PADA
TOWER TRANSMISI 150 KV (APLIKASI PADA TOWER SUTT 150 KV TOWER
33). Jurnal Ipteks Terapan (JIT).
[11] Nurmiatai Pasra, A. B. (2022). Analisa Penggunaan Metode Direct Grounding Pada
Perhitungan Pentanahan Sistem Transmisi 150kV ULTG Panakukang. Jurnal Teknik, 8.
[12] Wihartady, H., Prasetyo, E., Rahmady, M. B., Hidayat, R., Wibowo, A. T., & No, J. B.
R. MITIGASI GANGGUAN TRANSMISI AKIBAT PETIR PADA PT. PLN
(PERSERO) P3B SUMATERA UPT TANJUNG KARANG.
[13] Bantari, B. W., & Makkulau, A. (2018). Perbaikan Tahanan Pentanahan Dengan Metode
Pemasangan Groiinding Suntik Pada Gi Wates (Doctoral Dissertation, Sekolah Tinggi
Teknik Pln).

You might also like