Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

KONFLIK ANTAR MENANTU DAN MERTUA

Ratu Bilqis Emelqis Ma’arif 1, Rifdah Nafirah Rusli 2, Rania Insyirah Mahfud3
1)Universitas Negeri Makassar

Ratubilqisemelqismaarif@gmail.com, rifdahnr.fiirah@gmail.com, raniainsyirah386@gmail.com

Abstract : Marriage is considered a sacred milestone and a dream for many individuals who aspire to
build a harmonious and peaceful family. However, this journey is not always easy, as marriage involves
not only uniting two individuals but also merging two families with different backgrounds and habits.
Conflict between in-laws, especially when the in-laws live together with the married couple, often
becomes a source of issues in family life. This article explores the causes of conflict, including
differences in values, demands from in-laws, and a lack of understanding of the new family dynamics.
In this context, psychoeducation is seen as an effective approach to managing family conflicts. A survey
was conducted through the Instagram social media platform by sharing infographics containing case
studies, the definition of marriage, conflict sources, and solutions. The data processing method used
qualitative analysis, where data were obtained from the number of likes on the group's posts. The
project's conclusion reflects efforts to provide understanding and solutions to in-law conflicts. The
article also outlines the project's implementation process, starting from planning to creating
infographics and the project report. It is expected that this project will contribute positively to
understanding and managing family conflicts, especially between in-laws living together.
Keywords: Marriage; In-law Conflict; Psychoeducation; Social Media; Psychology

Abstrak: Pernikahan dianggap sebagai tahapan sakral dan impian bagi banyak individu yang ingin
membentuk keluarga yang rukun dan damai. Namun, perjalanan ini tidak selalu mudah karena
pernikahan tidak hanya menyatukan dua individu, tetapi juga dua keluarga dengan latar belakang dan
kebiasaan yang berbeda. Konflik antara menantu dan mertua, khususnya saat mertua tinggal bersama
pasangan menantunya, seringkali menjadi sumber permasalahan dalam kehidupan keluarga. Artikel ini
membahas penyebab konflik, termasuk perbedaan nilai, tuntutan mertua, dan kurangnya pemahaman
terhadap keluarga baru. Dalam konteks ini, psikoedukasi dianggap sebagai pendekatan yang efektif
untuk mengelola konflik keluarga. Survey dilakukan melalui media sosial Instagram dengan
membagikan infografis berisi kasus, pengertian pernikahan, sumber konflik, dan solusi. Metode
pengolahan data menggunakan analisis kualitatif, di mana data diperoleh dari jumlah like di postingan
kelompok. Kesimpulan proyek ini mencerminkan upaya memberikan pemahaman dan solusi terhadap
konflik menantu dan mertua. Artikel ini juga menggambarkan alur pelaksanaan proyek, dimulai dari
perencanaan hingga pembuatan infografis dan artikel laporan. Diharapkan proyek ini dapat memberikan
kontribusi positif dalam memahami dan mengelola konflik keluarga, khususnya antara menantu dan
mertua yang tinggal serumah.
Kata Kunci: Pernikahan; Konflik Menantu dan Mertua; Psikoedukasi; Media Sosial; Psikologi

A. PENDAHULUAN
Pernikahan adalah suatu yang sakral dan menjadi impian banyak orang. Dengan
menikah, seseorang dapat membangun sebuah keluarga yang rukun dan damai. Namun untuk
mencapainya bukanlah hal yang mudah, karena sebuah pernikahan bukan hanya menyatukan
dua pribadi yang berasal dari lingkungan keluarga, latar belakang, adat dan kebiasaan yang
berbeda satu sama lain. Namun juga menyatukan dua keluarga yang memiliki latar belakang
berbeda, karena itulah hal ini terkadang menjadi salahsatu alasan terjadinya permasalahan
dalam keluarga selain dari permasalahan antara pasangan itu sendiri. Khususnya saat mertua
tinggal bersama dengan anaknya yang sudah menikah dapat memicu permasalahan dan konflik
pada pasangan dan kehidupan menantunya. Selain itu, munculnya konflik dan tidak baiknya
hubungan menantu dan mertua dapat memicu pertengkaran diantara pasangan suami istri
(Andriani, Choitimah, & Yuzillah, 2023).
Terdapat berbagai macam penyebab hubungan antara menantu dan mertua tidak terjalin
dengan baik, diantaranya adalah karena memiliki perbedaan nilai dan sikap, mertua yang
terlalu menuntut dan ikut campur kepada menantu dan urusan keluarga anaknya, serta karena
kurangnya kematangan dan pemahaman terhadap keluarga barunya, Namun diantara berbagai
penyebab tadi terdapat yang paling sering ditemui adalah karena komunikasi antara menantu
dan mertua tidak berjalan dengan baik dan lancar. Hal tersebut terjadi karena perasaan kesal
yang sudah lama menggunug dan kebiasaan wanita yang sering mengungkit masa lalu. Selain
itu budaya yang sudah mandarah daging pada orangtua, yang mana orangtua masih
menganggap anaknya yang sudah menikah masih menjadi salahsatu dari tanggung jawabnya,
sehingga membuatnya ikut campur dalam kehidupan keluarga anaknya (Mustikarani dalam
Suciati & Sofyan, 2021). Padahal banyak menantu yang tidak nyaman saat urusan rumah
tangganya dicampuri oleh orang lain, termasuk mertua ataupun orangtuanya sendiri. Sehingga
agar menghindari ketidaknyamanan terssebut, menantu lebih memilih tinggal mandiri bersama
pasangannya. Namun konflik antara mennatu dan mertua terkadang juga tidak dapat dihindari,
khususnhya saat mertuanya mendominasi keluarga anaknya dan masih banyak lagi yang dapat
membuat tekanan mental pada menantunya (Rustiyaningsih dalam Suciati & Sofyan, 2021).
Berdasarkan pembahasan diatas, terdapat kasus yang membahas mengenai konflik antara
menantu dan mertua. Kurniawan, (2021) menyebutkan bahwasanya terdapat konflik antara
menantu dan mertua saat menantu yang merupakan istri anaknya sedang menjalani program
kehamilan ataupun saat hamil. Pada kasus tersebut terdapat sekitar 65% dari 586 istri yang
pada kondisi tersebut mengalaminya. Terdapat 3 konflik yang sering muncul antara menantu
dan mertua terdapat 30% disebabkan oleh menantu yang tidak melakukan suatu hal yang
diinginkan mertua, 28% disebabkankritikan mertua pada menantu, serta 15% disebabkan oleh
mertua yang mendominasi dalam memilih layanan medis saat istri anaknya menjalani program
hamil ataupun saat sedang hamil. Selain itu, terdapat sekitar 65% dari 586 istri mengaku
mengalami konflik dengan mertuanya saat sedang menjalani program kehamilan ataupun
sedang hamil (Kurniawan, 2021).
Dari keseluruhan pemaparan diatas, tujuan dan alasan pemilihan topik konflik antara
menantu dengan mertua ini agar dapat dijadikan psikoedukasi, sehingga bisa menjadi
pendekatan yang bermanfaat dalam konteks edukasi atau pelatihan kehidupan keluarga,
membahas topik ini dapat membantu individu untuk lebih memahami dan mengelola konflik
keluarga dengan lebih baik. Selain itu, psikoedukasi tentang konflik dengan mertua dapat
membantu orang untuk mengembangkan keterampilan komunikasi yang lebih baik.

B. METODE YANG DIGUNAKAN

Metode yang digunakan dalam artikel ini ialah metode survey yang dimana dilakukan pada
populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sample yang diambil
dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-
hubungan antar variable, adapun jumlah subjek yang di dapatkan dari project ini berdasarkan
hasil like di postingan anggota kelompok sebanyak 122 like. Metode project ini memiliki
landasan yang kuat yakni (Teori fungsional) yang digunakan untuk menjelaskan keterkaitan
antara data dan perkiraan teoritis. Maksudnya adalah bagaimana sebuah data yang ditemukan
peneliti akan berpengaruh pada pembentukan teori dan pembentukan tersebut akan

2
mempengaruhi data juga, sehingga muncul hubungan saling mempengaruhi data dan teori.
Teori fungsionalisme struktural yang dibangun Parsons dan dikembangkan oleh sosiolog-
sosiolog Eropa ini membuat teori ini bersifat empiris, positivistis, dan ideal. Ada asumsi bahwa
tindakan manusia itu bersifat sukarela atau voluntaristik. Maksudnya adalah tindakan-tindakan
tersebut didasarkan pada dorongan kemauan, dengan mengindahkan nilai, ide, dan norma yang
telah disepakati sebelumnya secara bersama-sama.

Metode survey ini di tujukan atau di peruntukkan kepada dewasa awal dan dewasa tengah
yang menjalankan biduk rumah tangga dan tidak jarang terjadi konflik pernikahan dan keluarga
terkhusus untuk konflik menantu dan mertua. Lama pelaksaan project ini di mulai dari 24
November sampai pada tanggal 1 Desember 2023 dan menggunakan platfom media sosial
Instagram dengan membuat infografis yang bersilde dengan di dalamnya berisi kasus,
pengertian sebuah pernikahan, sumber konflik atau hal yang dapat memunculkan konflik serta
solusi terhadap konflik tersebut lalu setelahnya seiap anggota kelompok menyebarkan
infografis tersebut Instagram mereka masing-masing dengan membuka kolom komentar yang
tertera.

Lalu Teknik analisis data dalam artikel ini menggunakan Teknik kualitatif dimana teknik
pengolahan data ini digunakan untuk memahami fenomena yang kompleks dan sulit diukur
dengan angka. Jumlah like/subjek yang di dapat kan dalam project ini. Lalu pada lokasi project
ini menggunakan free parkir dimana dalam melakukan project kami tidak berkunjung ke suatu
tempat. Adapun flowchart dari project ini ialah

Kasus konflik menantu dan


Teori Fungsional mertua

Konten (Instagram)

C. HASIL DAN PEMBAHASAN

Proses pelaksanaan project yang dilakukan kelompok kami mencakup beberapa hal
mengenai konflik mertua dan menantu, dalam isi konten kami, kami menamaparkan bahwa isu
yang terjadi di antara menantu dan mertua ini sudah tidak asing lagi dalam ranah biduk rumah
tangga. Edukasi kepada pembaca atau yang melihat hasil project yang telah kami lakukan
mengenai isu konflik menantu dan mertua alami dewasa awal dan akhir. Kelompok kami
membagikan presentasi kami dalam bentuk video di feed Instagram dan juga di story
Instagram, dengan tujuan agar orang-orang dapat melihatnya dan memberikan masukan

3
sebagai evaluasi. Kami juga menyebarkan tautan yang berisi informasi mengenai tanggapan
yang diterima pembaca setelah melihat postingan kami.

Keluarga adalah tempat berlindung yang sangat aman dan nyaman bagi setiap orang,
karena didalam keluargalah seseorang yang ada didalamnya termasuk suami, istri, dan anak
seharusnya mendapatkan kesenangan, ketenangan, dan kasih sayang yang penuh. Sehingga
dapatlah terwujud suatu peribahasa bahwa “Rumahku adalah Surgaku”, yang pasti apabila
rumah itu adalah surga, siapapun yang ada didalamnya pasti akan merasa betah karena tidak
ada yang merasakan kesepian, kesendirian, ataupun kekurangan kasih sayang dan juga
Terciptanya keluaraga yang baik pasti terjadi karena pernikahan yang baik pula (Fitroh, 2011).

Terjadinya sebuah pernikahan tidak hanya melibatkan dua insan yang saling mencintai.
Di waktu yang sama, pernikahan juga menyatukan dua keluarga yang sebelumnya saling tidak
mengenal. Mertua adalah orang tua yang harus dihormati, sebagaimana menghormati orang tua
kandung sendiri (Mawadda, 2001: 22-24). Rasulullah SAW memberi pesan bahwa orang yang
paling baik adalah orang yang memperlakukan keluarganya dengan baik. Salah satu contoh
bentuk kebaikan kepada keluarga ialah seperti pada beberapa kondisi, keluarga muda memilih
tinggal bersama orang tua, bukan dirumah kontrakan atau bahkan rumah sendiri. Sebagian
memilih tinggal bersama mertua karena desakan orang tua atau sanak kerabat istri. Sebagian
karena desakan ekonomi, sehingga lebih baik dana yang terbatas dialokasikan untuk
kepentingan-kepentingan lain yang maslahat daripada membayar sewa rumah.

Penyebab terjadinya konflik menantu yang tinggal serumah dengan mertua biasanya
disebabkan oleh beberapa faktor yaitu mertua sering berkomentar, mertua sering ikut campur,
mertua yang kerap membandingkan menantu dan menikah tanpa restu orang tua (Rahmah et
al., 2019). Selain itu juga ada berbicara mengenai konflik pernikahan pada penelitian yang
dilakukan oleh Eva Meizara Puspita Dewi dan Basti yang menyatakan bahwa konflik lebih

4
tinggi dialami oleh Pasangan suami istri (pasutri) yang tinggal satu rumah dibandingkan
dengan pasutri yang tinggal terpisah. Ada empat cara pasangan dalam menyelesaikan
konfliknya diantaranya adalah menghindari konflik, mengalah, diskusi,dan kompetensi (Dewi,
2008:48-49).
Menurut hasil yang kelompok kami peroleh ialah dimana sebagaian yang menjawab
kebanyakan di rentang usia 25 tahun itu pre test dan post test yang telah kami sebarkan, dan
kebanyakan dari subjek kami menjawab bahwa hubungan konflik rumah tangga biasanya
terjadi akibat finansial atau komunikasi yang buruk

Diagram project
6 0 29
5 0 25
4 0 25
3 0 27
2 0 25
1 0 21
0 10 20 30 40

Profesi usia

Berdasarkan beberapa hasil dari diagram di atas dapat diketahui bahwa mayoritas dewasa awal
dan akhir yang menjadi responden dalam penelitian ini tidak jarang mengalami konflik dalam
rumah tangga ataupun dengan mertua Hal tersebut juga sesuai dengan pendapat Setiawan
(2007) tentang faktor-faktor yang menyebabkan rusaknya hubungan mertua dan menantu
tentang ketidakmandirian anak setelah menikah Setiawan menyebutkan bahwa dalam hal ini
banyak pasangan menikah tetapi masih tinggal di rumah orang tuanya. Secara finansial mereka
belum mandiri. Dengan adanya campur tangan ini, maka tidak salah apabila orang tua masih
mencampuri urusan rumah tangga anaknya (Suciati & Sofyan, 2020). Oleh karena itu, peneliti
melakukan intervensi berupa psikoedukasi untuk mencegah atau mengurangi konflik yang
terjadi di rumah tangga .

Tabel 1. Alur pelaksanaan project


No Kegiatan Pelaksanaan
1 Pembuatan PPT perencanaan 20 November 2023
project
2 Pembagian Infografis 2 4 November 2023

3 Pembagian Pre-Post test 24 November 2023

4 Pembuatan artikel laoporan 30 Desembeber


2023

5
Jadi, pelaksanaan project ini dimulai pada tanggal 20 November hingga 30 November yang
mana semua kegiatan sudah berlangsung pada tanggal tersebut. Dari beberapa penelitian yang
dilakukan sebelumnya lebih berfokus pada tingkat kepuasan antara menantu dan mertua yang
tinggal serumah dengan yang tidak serumah sedangkan penelitian ini berfokus pada identifikasi
konflik antara menantu dan mertua yang tinggal serumah. Penelitian mengenai identifikasi
konflik antara menantu dan mertua yang tinggal serumah masih sangat sedikit, karena hal
tersebut maka perlu kiranya menggali informasi mengenai identifikasi konflik yang dialami
oleh menantu dan mertua yang tinggal serumah, khususnya yang ada di gang giat Palangka
Raya, sehingga kedepannya tidak mengalami hal negatif yang dapat mempengaruhi kualitas
hubungan antara menantu dan mertua yang tinggal serumah

D. KESIMPULAN

Kesimpulan dari kegiatan proyek ini mencerminkan upaya kelompok untuk menyoroti
dan mendalami isu konflik antara mertua dan menantu yang tinggal serumah. Tujuan proyek
ini tercapai dengan memberikan edukasi kepada pembaca mengenai konflik tersebut pada
dewasa awal dan akhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor finansial dan komunikasi
yang buruk menjadi pemicu konflik rumah tangga. Mayoritas responden dari kelompok usia
tersebut mengalami konflik dengan mertua, menegaskan relevansi isu yang dibahas. Sebagai
solusi, kelompok merekomendasikan agar pasangan muda mandiri secara finansial setelah
menikah dan memberikan dukungan serta pemahaman kepada mertua mengenai peran mereka
dalam rumah tangga anak-anak mereka. Meskipun proyek ini berhasil dalam pembuatan materi
dan presentasi, perlu diakui bahwa fokus penelitian terbatas pada situasi mertua dan menantu
yang tinggal serumah, sehingga hasilnya mungkin tidak mencakup semua aspek konflik dalam
keluarga. Meskipun demikian, harapannya proyek ini dapat memberikan kontribusi positif
terhadap pemahaman masyarakat mengenai dinamika konflik keluarga.

DAFTAR PUSTAKA

Abilleira, M. P., García, M. L. R., Vázquez, T. C., Deus, M. P. R., Josefa, M., & Cortizas, M. J. I.
(2019). Personality characteristics of a sample of violent adolescents against their partners.
Journal Psicologia: Reflexao e Critica, 37(11), 1–11.
https://doi.org/https://doi.org/10.1186/s41155-019-0122-7
Turama, A. R. (2020). Formulasi teori fungsionalisme struktural Talcott Parsons. EUFONI:
Journal of Language, Literary and Cultural Studies, 2(1), 58-69.
Fitroh, S. F. (2021). Hubungan Antara Kematangan Emosi Dan Hardiness Dengan Penyesuaian
Diri Menantu Perempuan Yang Tinggal Di Rumah Ibu Mertua. Psikoislamika : Jurnal
Psikologi Dan Psikologi Islam, 8(1). https://doi.org/10.18860/psi.v0i1.1547
Rahmah, M., Quraisy, H., & Risfaisal, R. (2019). Konflik Sosial Menantu Yang Tinggal
Serumah Dengan Mertua (Studi Kasus Di Desa Lempang Kecamatan Tanete Riaja
Kabupaten Barru). Equilibrium: Jurnal Pendidikan, 7(2), 206–210.
https://doi.org/10.26618/equilibrium.v7i2.
Dewi, E. M. P. (2008). Konflik Perkawinan Dan Model Penyelesaian Konflik Pada Pasangan
Suami Istri. 2(1), 10.

6
Suciati, S., & Sofyan, N. (2020). Mewujudkan Keluarga Harmonis Melalui Pengelolaan
Konflik Mertua Dan Menantu. Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian
Masyarakat. https://doi.org/10.18196/ppm.37.26

7
LAMPIRAN
1. BUKTI-BUKTI HASIL PENELUSURAN FENOMENA

2. POSTER ATAU LINK VIDEO PROJECT, SCREENSHOOT MEDIA SOSIAL


(SESUAIKAN DENGAN MEDIA PSIKOEDUKASI YANG DIGUNAKAN)
https://www.instagram.com/p/C0A35dRLnp3JrZPWrf-
qxOwYfXPoTx8hg0ij1A0/?igshid=MzRlODBiNWFlZA==
https://www.instagram.com/p/C0AxFquvHC_/?igshid=MzRlODBiNWFlZA==
https://www.instagram.com/p/C0Q4FBZvXAT/?igshid=MzRlODBiNWFlZA==

8
3. BUKTI PELAKSANAAN PROGRAM

4. ALAT UKUR/INSTRUMEN YANG DIGUNAKAN (GFORM ATAU HASIL


WAWANCARA/OBSERVASI)
Pre-test

Post test

9
5. DATA HASIL PRE DAN POST TEST

Nama (Inisial) Usia Profesi


ai 21 Mahasiswa
nayla 25 Pengawai
varah 27 Pengawai
SR 25 PNS
Salsa 25 PNS
Putri 29 Apoteker

6. BUKTI DOKUMENTASI

10
7. BIODATA MAHASISWA

BIODATA MAHASISWA

1. Identitas Diri:
Nama Lengkap : Ratu Bilqis Emelqis Ma’arif
Tempat Tanggal Lahir : Makassar, 27 September 2004
Alamat : Daya Indah Persada blok B, no.2
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
No. Telepon : 0887435512207
Email : ratubilqisemelqismaarif@gmail.com
Biodata Pendidikan
SD : SD Inpres Pajjaiang
SMP : MTsN 02 Makassar
SMA : MAN 3 Kota Makassar
Kuliah di Fakultas Psikologi UNM Semester 3

Makassar, 1 Desember 2023

(RATU BILQIS EMELQIS MA’ARIF)

2. Identitas Diri:
Nama Lengkap : Rifdah Nafirah Rusli
Tempat Tanggal Lahir : Makassar, 05 April 2002
Alamat : Jl. Penjernihan VI, Karampuang, Kecm Panakkukang,
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
No. Telepon : 089524401379
Email : rifdahnr.fiirah@gmail.com
Biodata Pendidikan
SD : SDIT Al-Insyirah Makassar (1 - 2 SD), SDIT Al-Ikhlas
Pinrang (2-6 SD)
SMP : SW Islamic Centre Binbaz Yogyakarta
SMA : MA Islamic Centre BinBaz Yogyakarta
Kuliah di Fakultas Psikologi UNM Semester 3

Makassar, 1 Desember 2023

(RIFDAH NAFIRAH RUSLI)

11
3. Identitas Diri:

Nama Lengkap : Rania Insyirah Mahfud


Tempat Tanggal Lahir : Sabbang 25 oktober 2004
Alamat : Jl. RS. Faisal
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
No. Telepon : 087769810660
Email : raniainsyirah386@gmail.com
Biodata Pendidikan
SD : SD 089 Center Masamba
SMP : Datok Sulaiman Palopo
SMA : Datok Sulaiman Palopo
Kuliah di Fakultas Psikologi UNM Semester 3

Makassar, 1 Desember 2023

(RANIA INSYIRAH MAHFUD)

12

You might also like