Professional Documents
Culture Documents
2579 7925 3 PB
2579 7925 3 PB
e-ISSN: 2715-2952
Volume 1 Nomor 1 | Mei 2020
Abstract
Public health policies in suppressing maternal and infant mortality rates in Bulukumba and Takalar districts have been
implemented. This study aims to determine and analyze the organization, interpretation, and application of the policy. The
study uses a qualitative approach to the type of case studies, assisted by observation instruments, interviews, and
documentation. Data analysis techniques through reduction and presentation of data and drawing conclusions. The results
showed that the Takalar District Government involved the dukun beranak element in the process of handling maternal birth
by imposing limits on authority according to the rules, while the Bulukumba District Government involved the relevant
SKPD who coordinated the village head or lurah with midwives in handling maternal birth in health facilities and limited
the authority of dukun beranak through a prohibition in the form of sanctions. The Takalar District Government also
provides guidance for TBAs in the form of training on maternal and infant health and makes memorandum of mutual
agreement, while the Bulukumba Regency Government does not do the same, so that there are still many communities in
Bulukumba Regency who entrust the birth process to the TBA based on aspects understanding of local culture that is difficult
to leave.
Abstrak
Kebijakan kesehatan masyarakat dalam menekan angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Bulukumba dan Kabupaten
Takalar telah dilaksanakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa pengoorganisasian, interpretasi,
dan penerapan kebijakan tersebut. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe studi kasus, dibantu instrumen
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisa data melalui reduksi danpenyajian data serta penarikan
kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemerintah Kabupaten Takalar melibatkan unsur dukun beranak dalam
proses penanganan ibu melahirkan dengan memberikan batasan wewenang sesuai aturan, sedangkan Pemerintah
Kabupaten Bulukumba melibatkan SKPD terkait yang mengkoordinir kepala desa atau lurah bersama bidan dalam
penanganan ibu melahirkan di fasilitas kesehatan dan membatasi kewenangan dukun beranak melalui larangan berupa
sanksi. Pemerintah Kabupaten Takalar juga memberikan pembinaan bagi para dukun beranak berupa pelatihan tentang
kesehatan ibu dan bayi serta membuat nota kesepakatan bersama, sedangkan Pemerintah Kabupaten Bulukumba tidak
melakukan hal serupa itu, sehingga masih banyak masyarakat di Kabupaten Bulukumba yang mempercayakan proses
melahirkan pada dukun beranak yang didasari aspek pemahaman budaya lokal yang sulit ditinggalkan.
22
JPPM: Journal of Public Policy and Management
e-ISSN: 2715-2952
Volume 1 Nomor 1 | Mei 2020
23
JPPM: Journal of Public Policy and Management
e-ISSN: 2715-2952
Volume 1 Nomor 1 | Mei 2020
24
JPPM: Journal of Public Policy and Management
e-ISSN: 2715-2952
Volume 1 Nomor 1 | Mei 2020
25
JPPM: Journal of Public Policy and Management
e-ISSN: 2715-2952
Volume 1 Nomor 1 | Mei 2020
karena terdapat 63,98% ibu hamil yang tertulis dalam nota kesepakatan antara bidan
mengalami komplikasi dan tidak tertangani. dengan dukun, yang meliputi: mekanisme
Kondisi ini mengindikasikan bahwa tenaga rujukan informasi ibu hamil, mekanisme
kesehatan membutuhkan bantuan dukun rujukan kasus persalinan, mekanisme
beranak untuk melakukan pendampingan, pembagian biaya persalinan, dan jadwal
mengingat komplikasi yang terjadi akibat pertemuan rutin bidan dengan dukun.
kurangnya pemerikasaan awal kehamilan. Adapun di Kabupaten Bulukumba,
Upaya penanganan kematian ibu dan bayi prosedur pelibatan dukun tidak terjadi interaksi
telah dilakukan dengan pembentukan kelas ibu yang kompleks, sehingga tidak dapat
hamil yang merupakan kelompok belajar ibu- dikatakan sebagai mitra. Prosedur keterlibatan
ibu hamil dengan umur kehamilan antara 4 dukun beranak di Kabupaten Bulukumba
sampai dengan 36 minggu yang dimentori oleh hanya pada fungsi membantu menemukan ibu
bidan. Upaya ini mendorong ibu hamil untuk hamil, mengantar ibu hamil untuk pemeriksaan
menggunakan fasilitas kesehatan. Pendataan fisik antenatal care (ANC), mengantar ibu
masyarakat yang kurang lengkap terutama ibu hamil untuk bersalin, dan mendampingi tenaga
hamil yang ada di Kecamatan Bontobahari kesehatan dalam menolong persalinan.
masih menjadi kendala, sehingga masih ada Minimnya pendekatan kultural menjadi
ibu hamil yang melahirkan tanpa kendala tersendiri pada kebijakan yang
menggunakan fasilitas kesehatan yang diterbitkan oleh Pemerintah Kabupaten
disediakan Pemerintah Kabupaten Bulukumba. Bulukumba. Hal ini berbeda dengan yang
terjadi di Kabupaten Takalar, dimana dukun
Penerapan (Application) mendapat posisi yang strategis sebagai mitra
Pada aspek penerapan (application), di bidan, sehingga proses program yang
Kabupaten Takalar terdapat prosedur yang bertujuan menurunkan angka kematian ibu dan
dilakukan dalam implementasi kebijakan, bayi menjadi lebih efektif. Implementasi
mulai dari kegiatan asesmen analisa situasi, kebijakan di Kabupaten Takalar pun mendapat
monitoring, dan evaluasi. Puskesmas dukungan dari komponen unit organisasi yang
berkoordinasi dengan Lintas Program/Lintas dilibatkan, baik itu dari unsur masyarakat,
Sektor Kecamatan dan Desa/Kelurahan dalam LSM, asosiasi, dan pemerintah.
pelaksanaan kegiatan, sedangkan bidan Perbedaan implementasi yang telah
melakukan pendataan dan pemetaan dukun diuraikan pada penelitian ini menandakan
yang masih aktif memberikan pelayanan bahwa implementasi kebijakan merupakan
melahirkan dan ritual tradisional. kegiatan yang kompleks dengan begitu banyak
aspek yang mempengaruhi keberhasilannya
Bidan juga memiliki tanggung jawab
(Nugroho, 2009). Penelitian ini secara garis
terhadap pelaksanaan program kemitraan,
besar menguraikan 3 (tiga) aspek utama yang
berupa pelaporan pada puskesmas di wilayah
dikemukakan Jones (1996), yang relevan
masing-masing. Dalam konteks kemitraan ini,
dengan situasi yang terjadi di lapangan,
bidan bersama dukun bayi mempunyai peran
sehingga terlihat jelas perbedaan tindakan dari
dan tanggung jawab masing-masing. Peran
impelementasi kebijakan masing-masing
dukun bayi ini tidak kalah pentingnya
daerah, baik di Kabupaten Takalar maupun di
dibandingkan peran sebelumnya. Proses
Kabupaten Bulukumba dari sisi
perubahan peran dukun ini memerlukan suatu
pengorganisasian, interpretasi, dan penerapan.
adaptasi dan hubungan interpersonal yang baik
Perbandingan implementasi kebijakan
antara bidan dan dukun.
pada kedua Kabupaten menunjukkan
Terdapat 3 (tiga) periode peran bidan dan
perbedaan yang menonjol pada masing-masing
dukun dalam upaya menekan angka kematian
aspek atau dimensi yang telah diuraikan pada
ibu dan bayi, yaitu periode kehamilan,
hasil penelitian. Pada aspek penggonisasian,
persalinan, dan nifas. Dalam proses alih peran
terdapat pelibatan unsur yang lebih kompleks
dan pembagian tugas antara bidan dengan
di Kabupaten Takalar, sementara di Kabupaten
dukun, perlu disepakati mekanisme kemitraan
Bulukumba menjadi lebih tereduksi dengan
yang dijalin antara mereka. Meskipun
dibentuknya kelompok kerja (pokja). Hal ini
mekanisme sangat beragam tergantung
menunjukkan diperlukannya dukungan sumber
keadaan, tetapi ada beberapa hal penting yang
daya maupun stakeholders yang terkait dengan
harus disepakati dan dicantumkan secara
26
JPPM: Journal of Public Policy and Management
e-ISSN: 2715-2952
Volume 1 Nomor 1 | Mei 2020
proses implementasi kebijakan di daerah serta dan bayi serta secara langsung memberikan
tingkat informasi dari aktor-aktor yang terlibat nota kesepakatan berupa batasan wewenang
dalam pelaksanaan, sehingga pelaksana dapat dan insentif yang diterima oleh dukun.
bekerja secara optimal. Sedangkan, di Kabupaten Bulukumba, masih
Implementasi juga dipengaruhi oleh banyak masyarakat yang mempercayakan
banyaknya dukungan yang harus dimiliki agar proses melahirkan pada dukun beranak yang
kebijakan dapat dilaksanakan dan pembagian didasari aspek pemahaman budaya lokal yang
dari potensi-potensi stakeholder atau aktor- sulit ditinggalkan.
aktor yang terlibat dalam kebijakan (Suwitri, Diperlukan perencanaan yang matang dan
2008). pengorganisasian yang melibatkan seluruh
Perbedaan lain yang menjadi sorotan komponen terkait yang dapat memberikan
adalah pendekatan dalam impelemetasi kontribusi bagi upaya menekan angka
kebijakan. Pemerintah Kabupaten Takalar kematian ibu dan bayi sebagaimana yang telah
melakukan pendekatan kultural, sementara dilakukan di Kabupaten Takalar, dimana
Pemerintah Kabupaten Bulukumba lebih proses awal studi banding dan perencanaan
menekankan pada pemberian sanksi. Adapun dengan melibatkan seluruh unit terutama
dari sisi prosedur, di Kabupaten Takalar dukun beranak sebagai mitra bidan menjadi
dilakukan secara kompleks mulai dari kegiatan kunci keberhasilan implementasi.
asesmen analisa situasi, monitoring, dan
evaluasi, sedangkan pada level puskesmas 6. DAFTAR PUSTAKA
berkoordinasi dengan Lintas Program/Lintas
Sektor Kecamatan dan Desa/Kelurahan. Agustino, Leo. (2012). Dasar-Dasar
Sedangkan, di Kabupaten Bulukumba prosedur Kebijakan Publik. Alfabeta, Bandung.
pelibatan dukun tidak terjadi interaksi yang Arisandy, W. (2015). Strategi Dinas Kesehatan
kompleks sehingga tidak dapat dikatakan dalam Meningkatkan Kualitas
sebagai mitra. Pelayanan Kesehatan melalui Metode
CRC (Citizen Report Card) di Kota
Surabaya. (Doctoral dissertation,
5. KESIMPULAN DAN SARAN Universitas Airlangga).
Creswell, J. W. (2010). Research design:
Secara keseluruhan terdapat perbedaan pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan
pendekatan yang dilakukan Pemerintah mixed. Yogyakarta: PT Pustaka Pelajar.
Kabupaten Takalar dan Pemerintah Kabupaten Damopolii, R. V. (2016). Implementasi
Bulukumba. Hal ini ditandai dengan adanya Kebijakan Pemerintah Daerah dalam
pelibatan unsur dukun beranak atau bayi yang Pelayanan Kesehatan Masyarakat
juga terlibat dalam proses upaya penanganan (Studi di Kecamatan Kotamobagu
ibu melahirkan dengan memberikan batasan Selatan Kota Kotamobagu). Jurnal
wewenang sesuai aturan dalam kebijakan Politico, Volume 3 Nomor 1.
daerah Kabupaten Takalar. Berbeda halnya Edward III, (1980). Implementation Public
dengan kebijakan di Kabupaten Bulukumba, Policy. Washington DC: Congresional
meskipun terdapat upaya pembentukan Quarter Press.
kelompok kerja (pokja) yang melibatkan Hapsari, S. K. (2016). Pencegahan Kematian
SKPD Seperti Dinas Kesehatan dan Bappeda Ibu dan Anak melalui Pendekatan
yang mengkoordinir kepala desa atau lurah Strategi Komunikasi pada Program
bersama bidan dalam penanganan ibu EMAS (Expanding Maternal and
melahirkan di fasilitas kesehatan, namun Neonatal Survival). Jurnal Ilmu
dukun beranak dibatasi kewenangannya Komunikasi, 14(3).
melalui larangan berupa sanksi. Hal ini Hardisman, H. (2011). Pembangunan
menunjukkan kurangnya pendekatan kulutural Terestegrasi sebagai Pendekatan
yang mewadahi dukun beranak atau bayi di Pemecahan Masalah Kesehatan di
Kabupaten Bulukumba. Indonesia. Jurnal Kesehatan Masyarakat
Di Kabupaten Takalar terdapat proses Andalas, 5(2), 94-99.
pembinaan bagi para dukun dengan Iskandarsyah, M. N. (2016). Pelaksanaan
memberikan pelatihan tentang kesehatan ibu Strategi Promosi Kesehatan dalam
27
JPPM: Journal of Public Policy and Management
e-ISSN: 2715-2952
Volume 1 Nomor 1 | Mei 2020
28