Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

JPPM: Journal of Public Policy and Management

e-ISSN: 2715-2952
Volume 1 Nomor 1 | Mei 2020

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KESEHATAN MASYARAKAT DALAM


UPAYA MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN IBU DAN BAYI (STUDI
KASUS DI KABUPATEN BULUKUMBA DAN TAKALAR)
Andriani AS1, Abdul Mahsyar2, Ihyani Malik3

Program Studi Magister Ilmu Admministrasi Publik Unismuh Makassar


e-mail : andriani@gmail.com

Abstract

Public health policies in suppressing maternal and infant mortality rates in Bulukumba and Takalar districts have been
implemented. This study aims to determine and analyze the organization, interpretation, and application of the policy. The
study uses a qualitative approach to the type of case studies, assisted by observation instruments, interviews, and
documentation. Data analysis techniques through reduction and presentation of data and drawing conclusions. The results
showed that the Takalar District Government involved the dukun beranak element in the process of handling maternal birth
by imposing limits on authority according to the rules, while the Bulukumba District Government involved the relevant
SKPD who coordinated the village head or lurah with midwives in handling maternal birth in health facilities and limited
the authority of dukun beranak through a prohibition in the form of sanctions. The Takalar District Government also
provides guidance for TBAs in the form of training on maternal and infant health and makes memorandum of mutual
agreement, while the Bulukumba Regency Government does not do the same, so that there are still many communities in
Bulukumba Regency who entrust the birth process to the TBA based on aspects understanding of local culture that is difficult
to leave.

Keywords: Policy Implementation, maternal and infant health.

Abstrak

Kebijakan kesehatan masyarakat dalam menekan angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Bulukumba dan Kabupaten
Takalar telah dilaksanakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa pengoorganisasian, interpretasi,
dan penerapan kebijakan tersebut. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe studi kasus, dibantu instrumen
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisa data melalui reduksi danpenyajian data serta penarikan
kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemerintah Kabupaten Takalar melibatkan unsur dukun beranak dalam
proses penanganan ibu melahirkan dengan memberikan batasan wewenang sesuai aturan, sedangkan Pemerintah
Kabupaten Bulukumba melibatkan SKPD terkait yang mengkoordinir kepala desa atau lurah bersama bidan dalam
penanganan ibu melahirkan di fasilitas kesehatan dan membatasi kewenangan dukun beranak melalui larangan berupa
sanksi. Pemerintah Kabupaten Takalar juga memberikan pembinaan bagi para dukun beranak berupa pelatihan tentang
kesehatan ibu dan bayi serta membuat nota kesepakatan bersama, sedangkan Pemerintah Kabupaten Bulukumba tidak
melakukan hal serupa itu, sehingga masih banyak masyarakat di Kabupaten Bulukumba yang mempercayakan proses
melahirkan pada dukun beranak yang didasari aspek pemahaman budaya lokal yang sulit ditinggalkan.

Kata Kunci: Implementasi Kebijakan, kesehatan ibu dan bayi.

1. PENDAHULUAN tetangga. Guna mengatasi permasalahan


tersebut perlu dilakukan peningkatan pada
Masalah kesehatan masyarakat hingga seluruh faktor pembangunan terkait dengan
saat ini masih menjadi perhatian pemerintah. melakukan pendekatan pelayanan kesehatan
Tingkat kesehatan masyarakat yang tidak primer yang komprehensif (Hardisman, 2011).
merata dan sangat rendah, khususnya pada Meskipun telah ada upaya pemerintah
permukiman kumuh disebabkan perilaku dalam meningkatkan akses masyarakat
masyarakat yang tidak higienis. Ditambah lagi terhadap pelayanan kesehatan, akan tetapi
dengan tidak adanya sarana dan prasarana pembangunan kesehatan di Indonesia,
lingkungan yang mendukung (Mitra, 2012). khususnya di sejumlah daerah masih
Pembangunan kesehatan di Indonesia menghadapi berbagai tantangan, antara lain
sejauh ini masih rendah jika dibandingkan masih terjadinya kesenjangan status kesehatan
dengan negara-negara maju yang mempunyai masyarakat pada wilayah tertentu, termasuk
infrastruktur, tingkat ekonomi, dan tingkat pada aspek sosial ekonomi.
pendidikan yang baik. Bahkan, perbaikan Penelitian ini menekankan pada
masalah kesehatan di Indonesia masih komparasi atau perbandingan dari perspektif
tertinggal dibandingkan negara-negara implementasi kedua kebijakan masing-masing

22
JPPM: Journal of Public Policy and Management
e-ISSN: 2715-2952
Volume 1 Nomor 1 | Mei 2020

Kabupaten tentang penanganan masalah Implementasi kebijakan dipandang


kematian ibu dan bayi. Mengingat terdapat sebagai sebuah studi yang krusial terutama
perbedaan regulasi atau aturan antara untuk public administration dan public policy.
Pemerintah Kabupaten Bulukumba dengan Implementasi kebijakan merupakan salah satu
Pemerintah Kabupaten Takalar maka tahap kebijakan publik, antara pembentukan
perbandingan implementasi kebijakan kedua kebijakan dan konsekuensi-konsekuensi
kabupaten tersebut menarik untuk ditelusuri kebijakan bagi masyarakat yang
terkait proses implementasi kebijakan yang dipengaruhinya (Edward, 1980).
dilakukan masing-masing daerah sehingga dari Mazmanian dan Sabatier (Agustino,
hasil penelitian nantinya akan memberikan 2012) mendefinisikan implementasi kebijakan
penjelasan tentang kendala yang ditemui sebagai pelaksanaan keputusan kebijaksanaan
dalam pengimplementasian kebijakan di dasar, biasanya dalam bentuk undang-undang,
Kabupaten Bulukumba dan memberikan namun dapat pula berbentuk perintah-perintah
masukan berdasarkan hasil penelitian dari atau keputusan-keputusan eksekutif yang
Kabupaten Takalar yang dapat diadopsi pada penting atau keputusan badan peradilan.
Kabupaten Bulukumba dalam rangka menekan Keputusan tersebut mengidentifikasikan
angka kematian ibu dan bayi. masalah yang ingin diatasi, menyebutkan
Penyelenggaraan Program Peningkatan secara tegas tujuan atau sasaran yang ingin
Upaya Kesehatan Masyarakat Desa dan dicapai, dan berbagai cara untuk
Kelurahan di Bulukumba dimaksudkan untuk menstrukturkan atau mengatur proses
meningkatkan akses terhadap pelayanan implementasinya.
kesehatan yang komprehensif, meliputi untuk mencapai tujuan kebijakan. Jones
pelayanan promotif dan preventif serta (1996), memberikan definisi implementasi
pelayanan kuratif dan rehabilitatif dasar kebijakan sebagai sebuah penerapan, yaitu
termasuk pelayanan kesehatan ibu dan bayi suatu kegiatan yang dimaksudkan untuk
guna meningkatkan derajat kesehatan mengoperasikan sebuah program.
masyarakat secara optimal, melalui upaya Tahjan (2008) menjelaskan bahwa secara
pemberdayaan masyarakat desa dan kelurahan. estimologis implementasi dapat dimaksudkan
Berbeda halnya di Kabupaten Takalar sebagai suatu aktivitas yang bertalian dengan
yang sukses dalam menekan angka kematian penyelesaian suatu pekerjaan dengan
ibu dan bayi, jika ditinjau dari aspek kebijakan penggunaan sarana (alat) untuk memperoleh
Pemerintah daerah Kabupaten Takalar hasil. Bila dirangkaikan dengan kebijakan
mengeluarkan kebijakan melalui Peraturan publik, maka kata implementasi kebijakan
daerah Nomor 2 Tahun 2010 tentang publik dapat diartikan sebagai aktivitas
Kemitraan Bidan dan Dukun sejauh ini penyelesaian atau pelaksanaan suatu kebijakan
terbukti efektif berdasarkan AKB pada Dinas publik yang telah ditetapkan atau disetujui
Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun dengan penggunaan sarana (alat).
2016 telah mencapai nol angka kematian ibu
dan bayi sehingga menjadi daerah percontohan Kebijakan Kesehatan Masyarakat
bagi daerah lain. Keberhasilan tersebut patut Kebijakan kesehatan merupakan bagian
dicermati dari segi implementasi kebijakan. dari kebijakan publik (Damopolii, 2016).
Dari uraian tersebut, maka penelitian ini Untuk menjamin dan mendukung pelaksanaan
bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa kebijakan kesehatan yang efektif dan efisien,
pengoorganisasian, interpretasi, dan penerapan maka penting dilakukan upaya secara
kebijakan kesehatan masyarakat dalam terintegrasi dalam fokus dan lokus kesehatan,
menekan angka kematian ibu dan bayi di yaitu pembangunan kesehatan.
Kabupaten Bulukumba dan Kabupaten Pembangunan kesehatan didasarkan pada
Takalar. paradigma sehat yang mengarahkan
pembangunan kesehatan untuk lebih
2. TINJAUAN PUSTAKA mengutamakan upaya-upaya peningkatan
kesehatan (promotif) dan pencegahan penyakit
Implementasi Kebijakan Publik (preventif), tanpa mengeyampingkan upaya-
upaya penanggulangan atau penyembuhan
(kuratif) dan pemulihan (Iskandarsyah, 2016).

23
JPPM: Journal of Public Policy and Management
e-ISSN: 2715-2952
Volume 1 Nomor 1 | Mei 2020

Menurut Pranata dkk (2011), terdapat


Peningkatan Pelayanan Kesehatan upaya pemerintah berupa program yang
Masyarakat dilakukan untuk menurunkan AKI dan AKB
Peningkatan pelayanan di bidang dari aspek medis serta kebijakan dan
kesehatan sangat penting karena kesehatan manajemen pelayanan kesehatan, antara lain
merupakan kebutuhan dasar yang dengan meningkatkan cakupan dan
keberadaannya sangat diperlukan oleh meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
masyarakat. Kesehatan juga merupakan aspek maternal.
yang sangat vital dalam mencapai Millenium Untuk meningkatkan cakupan dan
Development Goals (MDG’s), karena kualitas pelayanan, sudah dilakukan kegiatan
kesehatan merupakan indikator perkembangan dengan target meningkatkan cakupan
suatu bangsa. Memperoleh kesehatan persalinan oleh tenaga kesehatan terampil.
merupakan hak setiap individu atau kelompok. Hasil dari program tersebut dapat dilihat dari
(Arisandy, 2015). tersedianya tenaga bidan di tingkat desa dan
Indikator yang sering digunakan pada meningkatnya cakupan persalinan oleh tenaga
upaya kesehatan kuratif antara lain meliputi kesehatan.
cakupan pelayanan, jumlah rumah sakit, Pemerintah terus berupaya untuk
jumlah puskesmas, jumlah puskesmas meningkatkan akses masyarakat terhadap
pembantu, jumlah balai pengobatan, dan pelayanan kesehatan yang bermutu. Namun,
jumlah dokter per penduduk. Padahal, secara pembangunan kesehatan masih menghadapi
rasional jumlah dokter, rumah sakit, berbagai tantangan, antara lain masih
puskesmas yang tinggi tidak menjamin derajat terjadinya kesenjangan status kesehatan
kesehatan masyarakat yang tinggi. Perilaku masyarakat antar wilayah, antar status sosial
petugas pemberi layanan kesehatan juga dan ekonomi, dan munculnya berbagai
menjadi hal yang menentukan kualitas masalah lainnya (Nainggolan dkk, 2016).
pelayanan yang diterima oleh masyarakat
3. METODE
(Mahsyar, 2014).
Upaya kesehatan yang bertumpu pada
Penelitian ini dilaksanakan di Dinas
upaya kuratif tersebut justru memperlemah
Kesehatan Kabupaten Bulukumba, Dinas
argumentasi bahwa kesehatan itu berperan
Kesehatan Kabupaten Takalar, serta di
penting dalam pembangunan bangsa yang
Kelurahan Tanah Beru dan Desa Bira
menyebabkannya dianggap konsumtif dan
Kecamatan Bonto Bahari Kabupaten
tidak produktif (Sampoerno, 2008).
Bulukumba atas dasar tingginya kasus
kematian ibu dan bayi di wilayah tersebut.
Penanganan Kematian Ibu dan Bayi
Penelitian ini menggunakan tipe
Kematian ibu bagi suatu keluarga bukan
penelitian kualitatif agar dapat mengungkap
semata-mata kehilangan salah satu anggota
dan memahami makna di balik fenomena yang
keluarga, tapi kematian ibu telah menjadikan
belum diketahui terkait implementasi
keluarga menjadi kurang sempurna dalam
kebijakan kesehatan masyarakat dalam upaya
menjalankan fungsi keluarga. Kematian ibu
menurunkan angka kematian ibu dan bayi di
dalam perspektif gender berarti mengurangi
Kabupaten Bulukumba dan Kabupaten
hak hidup perempuan. Perempuan, baik dalam
Takalar.
keluarga, masyarakat, dan bangsa memiliki
Instrumen utama penelitian ini adalah
peranan yang sangat urgen, karena mereka
peneliti sendiri dengan menggunakan metode
perlu dilindungi dalam mendapatkan
wawancara mendalam (in-depth interview)
pelayanan kesehatan yang memadai (Hapsari,
berdasarkan panduan pertanyaan yang telah
2016).
disiapkan. Analisis data dilakukan dengan
Berdasarkan Tujuan Pembangunan
mengolah data dan mengintrepetasikan data,
Milenium (Millenium Development Goals)
membaca keseluruhan data, menganalisis lebih
2015, target Indonesia adalah menurunkan
detail dengan mengkoding data, dan
angka kematian ibu (AKI), angka kematian
menerapkan proses koding untuk
bayi (AKB), dan angka kematian balita
mendeskripsikan setting, orang-orang,
(AKABA) masing-masing menjadi 102 per
kategori, dan tema-tema yang akan dianalisis.
100.000 jiwa. (Saputra dkk, 2013).

24
JPPM: Journal of Public Policy and Management
e-ISSN: 2715-2952
Volume 1 Nomor 1 | Mei 2020

4. HASIL DAN PEMBAHASAN Adapun di Kabupaten Bulukumba, setiap


ibu hamil wajib memeriksakan kesehatan
Hasil penelitian ini menguraikan temuan (antennal care) pada bidan atau tenaga medis
penelitian pada aspek komparasi atau yang berkualitas. Hal ini didasarkan pada
perbandingan dari implementasi kebijakan Peraturan Daerah Kabupaten Bulukumba
pelayanan kesehatan di Kabupaten Takalar dan Nomor 7 Tahun 2014 Tentang
Kabupaten Bulukumba yang memiliki Penyelenggaraan Keluarga Sehat. Salah satu
perbedaan regulasi atau aturan terkait bentuk pengoorganisasian dalam implementasi
penanganan kematian ibu dan bayi di masing- kebijakan ini adalah adanya upaya
masing daerah. pembentukan kelompok kerja (Pokja) dari
Permasalahan penelitian ini dianalisis Pemerintah Daerah Bulukumba yang
berdasarkan aspek implementasi kebijakan melibatkan SKPD, seperti Dinas Kesehatan
pada 3 (tiga) pilar utama, yaitu organisasi/ dan Bappeda yang mengkoordinir kepala desa
pengoorganisasian (organization), interpretasi atau lurah bersama bidan.
(interpretation), dan penerapan (application). Pemerintah Daerah Bulukumba
memberikan sanksi terhadap persalinan di luar
Pengoorganisasian (Organization) fasilitas kesehatan, termasuk sanksi bagi
Hasil penelitian berdasarkan aspek pasien, bidan, dan dukun beranak yang
organisasi atau pengoorganisasian melakukan praktek persalinan di luar fasilitas
(organization) menunjukkan bahwa di kesehatan. Hal ini menunjukkan kurangnya
Kabupaten Takalar proses awal pendekatan kultural yang mewadahi dukun
pengorganisasian kebijakan ini diawali dengan beranak atau bayi di Kabupaten Bulukumba.
keterlibatan lembaga internasional UNICEF
dalam mengatasi angka kematian ibu hamil di Interpretasi (Interpretation)
Kabupaten Takalar. Selanjutnya ada Pada aspek Interpretasi (Interpretation)
keterlibatan berbagai intansi dalam upaya menunjukkan bahwa di Kabupaten Takalar
menurunkan angka kematian ibu hamil dan terdapat proses pembinaan bagi paran dukun
terdapat sejumlah organisasi yang dilibatkan dengan memberikan pelatihan tentang
dalam menurunkan angka kematian Ibu selain kesehatan ibu dan bayi serta secara langsung
SKPD pemerintah, seperti Bappeda, Dinas memberikan nota kesepakatan berupa batasan
Kesehatan, lembaga profesi IBI, LSM, dan wewenang dan insentif yang diterima oleh
juga Ormas di Kabupaten Takalar. Pendekatan para dukun beranak. Pemerintah Kabupaten
kultural juga dilakukan dengan pembentukan Takalar juga memberikan insentif bagi para
unit Dukun Bayi yang diakomodir dalam dukun beranak sebagai bentuk pengakuan atas
kebijakan Peraturan Daerah Kabupaten keberadaan mereka sekaligus sebagai motivasi
Takalar Nomor 2 Tahun 2010. untuk membantu persalinan pada fasilitas
Dukun beranak memiliki peran dalam kesehatan yang lebih tinggi.
menunjang keselamatan ibu dan bayi dengan Adapun di Kabupaten Bulukumba, masih
mengantar ibu hamil untuk memeriksakan diri banyak masyarakat yang mempercayakan
ke bidan, namun untuk aktifitas tradisional proses melahirkan pada dukun beranak, karena
seperti ritual “mappasili” 7 bulanan dapat adanya pemahaman budaya lokal bahwa ada
dibantu oleh dukun beranak selama tidak keberkahan dan rezeki jika melahirkan di
bertentangan dengan aspek kesehatan dan rumah. Hak bagi dukun beranak dibatasi
sesuai dengan tradisi setempat. dalam memberikan tindakan dalam persalinan.
Kemitraan Bidan dan Dukun (KBD) Pemerintah Kabupaten Bulukumba
mengarahkan agar persalinan dapat ditolong memberikan petunjuk untuk melakukan
oleh tenaga kesehatan yang memiliki persalinan pada fasilitas kesehatan seperti
kemampuan dan keterampilan dalam puskesmas atau rumah sakit.
menangani persalinan, namun dukun tetap Direkomendasikan pula untuk melakukan
dilibatkan dalam kegiatan non-medis. Dampak pemeriksaan pada bidan/ dokter minimal 4 kali
langsung sejak praktik KBD diterapkan tahun selama kehamilan.
2011, secara statistik, AKI menurun drastis, Pelayanan kesehatan ibu hamil di
dimana Angka Kematian Ibu per 100.000 Kecamatan Bontobahari mendapat perhatian
kelahiran menjadi 0%. serius oleh Pemerintah Kabupaten Bulukumba,

25
JPPM: Journal of Public Policy and Management
e-ISSN: 2715-2952
Volume 1 Nomor 1 | Mei 2020

karena terdapat 63,98% ibu hamil yang tertulis dalam nota kesepakatan antara bidan
mengalami komplikasi dan tidak tertangani. dengan dukun, yang meliputi: mekanisme
Kondisi ini mengindikasikan bahwa tenaga rujukan informasi ibu hamil, mekanisme
kesehatan membutuhkan bantuan dukun rujukan kasus persalinan, mekanisme
beranak untuk melakukan pendampingan, pembagian biaya persalinan, dan jadwal
mengingat komplikasi yang terjadi akibat pertemuan rutin bidan dengan dukun.
kurangnya pemerikasaan awal kehamilan. Adapun di Kabupaten Bulukumba,
Upaya penanganan kematian ibu dan bayi prosedur pelibatan dukun tidak terjadi interaksi
telah dilakukan dengan pembentukan kelas ibu yang kompleks, sehingga tidak dapat
hamil yang merupakan kelompok belajar ibu- dikatakan sebagai mitra. Prosedur keterlibatan
ibu hamil dengan umur kehamilan antara 4 dukun beranak di Kabupaten Bulukumba
sampai dengan 36 minggu yang dimentori oleh hanya pada fungsi membantu menemukan ibu
bidan. Upaya ini mendorong ibu hamil untuk hamil, mengantar ibu hamil untuk pemeriksaan
menggunakan fasilitas kesehatan. Pendataan fisik antenatal care (ANC), mengantar ibu
masyarakat yang kurang lengkap terutama ibu hamil untuk bersalin, dan mendampingi tenaga
hamil yang ada di Kecamatan Bontobahari kesehatan dalam menolong persalinan.
masih menjadi kendala, sehingga masih ada Minimnya pendekatan kultural menjadi
ibu hamil yang melahirkan tanpa kendala tersendiri pada kebijakan yang
menggunakan fasilitas kesehatan yang diterbitkan oleh Pemerintah Kabupaten
disediakan Pemerintah Kabupaten Bulukumba. Bulukumba. Hal ini berbeda dengan yang
terjadi di Kabupaten Takalar, dimana dukun
Penerapan (Application) mendapat posisi yang strategis sebagai mitra
Pada aspek penerapan (application), di bidan, sehingga proses program yang
Kabupaten Takalar terdapat prosedur yang bertujuan menurunkan angka kematian ibu dan
dilakukan dalam implementasi kebijakan, bayi menjadi lebih efektif. Implementasi
mulai dari kegiatan asesmen analisa situasi, kebijakan di Kabupaten Takalar pun mendapat
monitoring, dan evaluasi. Puskesmas dukungan dari komponen unit organisasi yang
berkoordinasi dengan Lintas Program/Lintas dilibatkan, baik itu dari unsur masyarakat,
Sektor Kecamatan dan Desa/Kelurahan dalam LSM, asosiasi, dan pemerintah.
pelaksanaan kegiatan, sedangkan bidan Perbedaan implementasi yang telah
melakukan pendataan dan pemetaan dukun diuraikan pada penelitian ini menandakan
yang masih aktif memberikan pelayanan bahwa implementasi kebijakan merupakan
melahirkan dan ritual tradisional. kegiatan yang kompleks dengan begitu banyak
aspek yang mempengaruhi keberhasilannya
Bidan juga memiliki tanggung jawab
(Nugroho, 2009). Penelitian ini secara garis
terhadap pelaksanaan program kemitraan,
besar menguraikan 3 (tiga) aspek utama yang
berupa pelaporan pada puskesmas di wilayah
dikemukakan Jones (1996), yang relevan
masing-masing. Dalam konteks kemitraan ini,
dengan situasi yang terjadi di lapangan,
bidan bersama dukun bayi mempunyai peran
sehingga terlihat jelas perbedaan tindakan dari
dan tanggung jawab masing-masing. Peran
impelementasi kebijakan masing-masing
dukun bayi ini tidak kalah pentingnya
daerah, baik di Kabupaten Takalar maupun di
dibandingkan peran sebelumnya. Proses
Kabupaten Bulukumba dari sisi
perubahan peran dukun ini memerlukan suatu
pengorganisasian, interpretasi, dan penerapan.
adaptasi dan hubungan interpersonal yang baik
Perbandingan implementasi kebijakan
antara bidan dan dukun.
pada kedua Kabupaten menunjukkan
Terdapat 3 (tiga) periode peran bidan dan
perbedaan yang menonjol pada masing-masing
dukun dalam upaya menekan angka kematian
aspek atau dimensi yang telah diuraikan pada
ibu dan bayi, yaitu periode kehamilan,
hasil penelitian. Pada aspek penggonisasian,
persalinan, dan nifas. Dalam proses alih peran
terdapat pelibatan unsur yang lebih kompleks
dan pembagian tugas antara bidan dengan
di Kabupaten Takalar, sementara di Kabupaten
dukun, perlu disepakati mekanisme kemitraan
Bulukumba menjadi lebih tereduksi dengan
yang dijalin antara mereka. Meskipun
dibentuknya kelompok kerja (pokja). Hal ini
mekanisme sangat beragam tergantung
menunjukkan diperlukannya dukungan sumber
keadaan, tetapi ada beberapa hal penting yang
daya maupun stakeholders yang terkait dengan
harus disepakati dan dicantumkan secara

26
JPPM: Journal of Public Policy and Management
e-ISSN: 2715-2952
Volume 1 Nomor 1 | Mei 2020

proses implementasi kebijakan di daerah serta dan bayi serta secara langsung memberikan
tingkat informasi dari aktor-aktor yang terlibat nota kesepakatan berupa batasan wewenang
dalam pelaksanaan, sehingga pelaksana dapat dan insentif yang diterima oleh dukun.
bekerja secara optimal. Sedangkan, di Kabupaten Bulukumba, masih
Implementasi juga dipengaruhi oleh banyak masyarakat yang mempercayakan
banyaknya dukungan yang harus dimiliki agar proses melahirkan pada dukun beranak yang
kebijakan dapat dilaksanakan dan pembagian didasari aspek pemahaman budaya lokal yang
dari potensi-potensi stakeholder atau aktor- sulit ditinggalkan.
aktor yang terlibat dalam kebijakan (Suwitri, Diperlukan perencanaan yang matang dan
2008). pengorganisasian yang melibatkan seluruh
Perbedaan lain yang menjadi sorotan komponen terkait yang dapat memberikan
adalah pendekatan dalam impelemetasi kontribusi bagi upaya menekan angka
kebijakan. Pemerintah Kabupaten Takalar kematian ibu dan bayi sebagaimana yang telah
melakukan pendekatan kultural, sementara dilakukan di Kabupaten Takalar, dimana
Pemerintah Kabupaten Bulukumba lebih proses awal studi banding dan perencanaan
menekankan pada pemberian sanksi. Adapun dengan melibatkan seluruh unit terutama
dari sisi prosedur, di Kabupaten Takalar dukun beranak sebagai mitra bidan menjadi
dilakukan secara kompleks mulai dari kegiatan kunci keberhasilan implementasi.
asesmen analisa situasi, monitoring, dan
evaluasi, sedangkan pada level puskesmas 6. DAFTAR PUSTAKA
berkoordinasi dengan Lintas Program/Lintas
Sektor Kecamatan dan Desa/Kelurahan. Agustino, Leo. (2012). Dasar-Dasar
Sedangkan, di Kabupaten Bulukumba prosedur Kebijakan Publik. Alfabeta, Bandung.
pelibatan dukun tidak terjadi interaksi yang Arisandy, W. (2015). Strategi Dinas Kesehatan
kompleks sehingga tidak dapat dikatakan dalam Meningkatkan Kualitas
sebagai mitra. Pelayanan Kesehatan melalui Metode
CRC (Citizen Report Card) di Kota
Surabaya. (Doctoral dissertation,
5. KESIMPULAN DAN SARAN Universitas Airlangga).
Creswell, J. W. (2010). Research design:
Secara keseluruhan terdapat perbedaan pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan
pendekatan yang dilakukan Pemerintah mixed. Yogyakarta: PT Pustaka Pelajar.
Kabupaten Takalar dan Pemerintah Kabupaten Damopolii, R. V. (2016). Implementasi
Bulukumba. Hal ini ditandai dengan adanya Kebijakan Pemerintah Daerah dalam
pelibatan unsur dukun beranak atau bayi yang Pelayanan Kesehatan Masyarakat
juga terlibat dalam proses upaya penanganan (Studi di Kecamatan Kotamobagu
ibu melahirkan dengan memberikan batasan Selatan Kota Kotamobagu). Jurnal
wewenang sesuai aturan dalam kebijakan Politico, Volume 3 Nomor 1.
daerah Kabupaten Takalar. Berbeda halnya Edward III, (1980). Implementation Public
dengan kebijakan di Kabupaten Bulukumba, Policy. Washington DC: Congresional
meskipun terdapat upaya pembentukan Quarter Press.
kelompok kerja (pokja) yang melibatkan Hapsari, S. K. (2016). Pencegahan Kematian
SKPD Seperti Dinas Kesehatan dan Bappeda Ibu dan Anak melalui Pendekatan
yang mengkoordinir kepala desa atau lurah Strategi Komunikasi pada Program
bersama bidan dalam penanganan ibu EMAS (Expanding Maternal and
melahirkan di fasilitas kesehatan, namun Neonatal Survival). Jurnal Ilmu
dukun beranak dibatasi kewenangannya Komunikasi, 14(3).
melalui larangan berupa sanksi. Hal ini Hardisman, H. (2011). Pembangunan
menunjukkan kurangnya pendekatan kulutural Terestegrasi sebagai Pendekatan
yang mewadahi dukun beranak atau bayi di Pemecahan Masalah Kesehatan di
Kabupaten Bulukumba. Indonesia. Jurnal Kesehatan Masyarakat
Di Kabupaten Takalar terdapat proses Andalas, 5(2), 94-99.
pembinaan bagi para dukun dengan Iskandarsyah, M. N. (2016). Pelaksanaan
memberikan pelatihan tentang kesehatan ibu Strategi Promosi Kesehatan dalam

27
JPPM: Journal of Public Policy and Management
e-ISSN: 2715-2952
Volume 1 Nomor 1 | Mei 2020

Program Perilaku Hidup Bersih dan


Sehat (PHBS) Tatanan Rumah Tangga
di Puskesmas Puuwatu Kota Kendari
Tahun 2015. Jurusan Kesehatan
Masyarakata Fakultas Kesehatan
Masyarakat, Universitas Halu Oleo,
Vol.1, No.1.
Jones, C. O. (1996). Pengantar Kebijaksanaan
Publik (Publik Policy), Terjemahan
Ricky Ismanto. Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
Mahsyar, A. (2014). The Interaction Model
Between Street-Level Bureaucrats and
the Public in Health Service Provision at
Puskesmas. Bisnis & Birokrasi Journal,
21(1), 44-48.
Mitra, M. (2012). (Masih) Masalah Kesehatan
Masyarakat di Indonesia. Jurnal
Kesehatan Komunitas, 1(4), 170-170.
Nainggolan, O., Hapsari, D., & Indrawati, L.
(2016). Pengaruh Akses ke Fasilitas
Kesehatan terhadap Kelengkapan
Imunisasi Baduta (Analisis Riskesdas
2013). Media Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan, 26(1), 15-28.
Nugroho, Riant. (2014). Public Policy. Jakarta:
PT. Elex Media Komputindo.
Pranata, S., Pratiwi, N. L., & Rahanto, S.
(2011). Pemberdayaan masyarakat di
bidang kesehatan, gambaran peran kader
posyandu dalam upaya penurunan angka
kematian ibu dan bayi di kota Manado
dan Palangkaraya. Buletin Penelitian
Sistem Kesehatan, 14(2).
Sampoerno , Does. (2008). Membangun
Bangsa yang Sehat Produktif KESMAS,
Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional
Vol. 3, No. 1.
Saputra, W., Fanggidae, V., & Mafthuchan, A.
(2013). Efektivitas kebijakan daerah
dalam penurunan angka kematian ibu
dan bayi. Kesmas: National Public
Health Journal, 7(12), 531-537.
Suwitri, S. (2008). Jejaring Kebijakan Dalam
Perumusan Kebijakan Publik, Suatu
Kajian Tentang Perumusan Kebijakan
Penanggulangan Banjir Dan Rob
Pemerintah Kota Semarang. Jurnal
Delegasi, Jurnal Ilmu Administrasi,
STIA Banjarmasin, 6(3), 01-32.
Tahjan, H. (2008), Implementasi Kebijakan
Publik, Bandung : RTH.

28

You might also like