zTcwydA2VI Naskah Publikasi

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

PROSEDUR PEMERIKSAAN RADIOGRAFI SINUS

PARANASAL DENGAN KLINIS SINUSITIS DI


INSTALASI RADIOLOGI RSUD BENDAN
KOTA PEKALONGAN

Naskah Publikasi

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Pendidikan


Diploma III Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Semarang

Diajukan oleh :
DANANG TRILAKSONO M.A.S
NIM. P1337430117096

PROGRAM STUDI DIPLOMA III


TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI SEMARANG
JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2020
LEMBAR PERSETUJUAN

Naskah publikasi dengan judul “Prosedur Pemeriksaan Radiografi Sinus Paranasal


Dengan Klinis Sinusitis di Instalasi Radiologi RSUD Bendan Kota Pekalongan”
telah disetujui dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diunggah atau diupload
pada laman repository.poltekkes-smg.ac.id Politeknik Kesehatan Kemenkes
Semarang.

Semarang, Agustus 2020

Pembimbing

Vederica Farida C.Z, SST, MM


NIP. 19710607 199303 2 001

2
PROSEDUR PEMERIKSAAN RADIOGRAFI SINUS PARANASAL DENGAN KLINIS
SINUSITIS DI INSTALASI RADIOLOGI RSUD BENDAN KOTA PEKALONGAN

Danang Trilaksono M.A.S 1) Vederica Farida C.Z 2)


1) 2)
Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi, Poltekkes Kemenkes Semarang, Indonesia

Corresponding author: Danang Trilaksono M.A.S


Email: danangtrilaksono4@gmail.com1); @gmail.com2)

Received: June 11th, 2020; Revised: July 12th, 2020 ; Accepted: July 16th, 2020

ABSTRACT

The procedure for radiographic examination of paranasal sinuses with clinical sinusitis at the Radiology
Installation at Bendan City Hospital, Pekalongan, only uses water close mouth projections to make a
diagnosis. Meanwhile, according to Lampignano and Kendrick (2018), to examine the paranasal sinuses
using Lateral projection, PA Caldwell, PA Waters open mouth, PA Waters close mouth,
Submentovertical projection (SMV). According to Rasad (2015), to evaluate the paranasal sinuses, it is
enough to use the Caldwell Method, Lateral, and Close Mouth Waters Method projections to provide
diagnostic information on the examination of paranasal sinuses with clinical sinusitis. The purpose of this
study was to determine the SPN examination procedure, to find out the reasons why the SPN examination
only used the Close Mouth Waters Method projection, and to determine the role of the Close Mouth
Waters Method projection in establishing a diagnosis.
This type of research is qualitative research with a case study approach. The time and place of the
research was carried out in March 2020 at the Radiology Installation at Bendan City Hospital,
Pekalongan. The research was conducted by direct observation, documentation and in-depth interviews.
The respondents of this study were three radiographers, one radiology specialist, and one sending doctor.
Data analysis was performed using an interactive model.
The results showed that the radiographic examination procedure of paranasal sinuses with clinical
sinusitis in the Radiology Installation of Bendan City Hospital in Pekalongan used Waters Close Mouth
projections using a 24 x 30 cm cassette. Waters Close Mouth projections play a role in providing
diagnostic information for paranasal sinuses by showing the maxillary sinus, frontal sinus and ethmoid
sinus as a guide for the sending physician to take medication.

Keyword : Sinus Paranasal, Waters Close Mouth, Radiology Installation at Bendan City Hospital,
Pekalongan.
Pendahuluan beban pada kepala, membantu menghangatkan
dan melembabkan udara yang kita hirup,
Sinus paranasal adalah rongga yang bertindak sebagai peredam kejut dalam trauma,
mengandung udara yang terletak di tulang sebagai penyerap getaran serta berperan dalam
frontal, ethmoidal, sphenoidal dan tulang mengontrol sistem imun.
maksila (Long, dkk., 2016). Sinus paranasal Kelainan pada sinus paranasal salah
dibagi menjadi empat sinus yaitu sinus satunya adalah sinusitis. Sinusitis merupakan
maksilaris, sinus frontalis, sinus ethmoidalis dan suatu peradangan membran mukosa yang dapat
sinus sphenoidalis. Hanya sinus maksilaris yang mengenai satu ataupun beberapa sinus paranasal.
berada pada struktur rongga wajah. Sinus Berdasarkan perjalanan penyakitnya, infeksi
frontalis, sinus ethmoidalis, sinus sphenoidalis dapat berlangsung akut maupun kronis, dengan
berada pada tulang cranial (Lampignano dan batasan waktu kurang atau lebih dari 12 minggu
Kendrick, 2018). dan penyebab utamanya ialah selesma yang
Menurut Long, dkk. (2016), Sinus Paranasal merupakan infeksi virus yang selanjutnya dapat
memiliki beberapa fungsi bagi manusia yaitu diikuti dengan infeksi bakteri. Sebagian besar
sebagai ruang resonansi udara, meringankan kasus sinusitis melibatkan lebih dari satu sinus
7
paranasal dan yang paling sering yaitu sinus dalam Karya Tulis Ilmiah ini adalah Prosedur
maksilaris dan sinus ethmoidalis (Posumah, Pemeriksaan Sinus Paranasal dengan Klinis
dkk., 2011). Sinusitis di RSUD Bendan Kota Pekalongan.
Pemeriksaan radiografi untuk Responden dalam penelitian ini adalah 1 (satu)
menampakkan sinus paranasal yaitu dengan pasien, 1 (satu) dokter pengirim, 1 (satu) Dokter
menggunakan proyeksi Lateral, PA Caldwell, radiologi, dan 3 (tiga) radiographer.
PA Waters open mouth, PA Waters close mouth, Anlisis data yang digunakan dalam penulisan
Proyeksi Submentovertical (SMV) (Lampignano karya tulis ilmiah ini adalah analisa deskriptif.
dan Kendrick, 2018). Data yang telah terkumpul dianalisa dengan
Pemeriksaan radiografi sinus paranasal teknik interactive method. peneliti melakukan
proyeksi Lateral untuk menampakkan keempat pengumpulan data dengan observasi, wawancara
sinus. Proyeksi caldwell untuk menampakkan dan studi dokumen, selanjutnya peneliti
sinus frontalis dan anterior sinus ethmoidalis. menyalin dalam bentuk transkrip. Mereduksi
Proyeksi waters open mouth untuk berarti merangkum, memilih hal-hal pokok dan
menampakkan sinus frontalis, sinus maksilaris penting kemudian dicari tema dan polanya. Pada
dan sinus sphenoidalis. Proyeksi waters close tahap ini penulis memilah informasi mana yang
mouth untuk menampakkan sinus frontalis, dan relevan dan mana yang tidak relevan dengan
sinus maksilaris, dan proyeksi SMV untuk penelitian. Setelah direduksi data akan
menampakkan sinus ethmoidalis dan mengerucut, semakin sedikit dan mengarah ke
sphenoidalis (Long, dkk., 2016). inti permasalahan sehingga mampu memberikan
Selama penulis melakukan studi pendahuluan gambaran yang lebih jelas mengenai obyek
di Instalasi Radiologi RSUD Bendan Kota penelitian. Setelah dilakukan reduksi data,
Pekalongan, Pemeriksaan radiografi sinus langkah selanjutnya adalah menyajikan data.
paranasal sering dilakukan dan prosedur tetap Data disajikan dalam bentuk uraian penjelasan
yang digunakan yaitu dengan proyeksi PA yang bersifat deskriptif. Tahap akhir
Waters Close Mouth dalam membantu diagnosa, pengolahan data adalah penarikan kesimpulan.
tanpa menggunakan proyeksi tambahan yang Setelah semua data tersaji permasalahan yang
lain. Menurut Rasad (2015), proyeksi Waters menjadi obyek penelitian dapat dipahami dan
Close Mouth bertujuan untuk menampakkan kemudian ditarik kesimpulan yang merupakan
sinus frontalis, sinus maksilaris, dan hasil dari penelitian.
ethmoidalis, tetapi tidak dapat menampakkan
sinus sphenoidalis Sehingga informasi anatomi Hasil dan Pembahasan
untuk memperlihatkan sinus paranasal kurang
informatif. Pada kasus sinusitis akut dengan a. Hasil
proyeksi Waters Close Mouth sukar 1. Identitas Pasien
membedakan perselubungan sinus maksilaris Berdasarkan catatan dokumen medis
yang disebabkan oleh murni karena sinusitis pasien, penulis mendeskripsikan data
atau karena air fluid level. Untuk mengevaluasi pasien pada pemeriksaan sinus paranasal
SPN cukup mengunakan proyeksi Lateral, sebagai berikut :
Caldwell, dan Waters Method. Apabila dari foto Nama ; Ny. K
tersebut belum memperoleh informasi yang Umur ; 57
lengkap maka dilakukan penambahan dengan Alamat ; Bendan, Pekalongan
proyeksi yang lain. Jenis Kelamin ; Perempuan
Poli / Ruang ; Poli THT
Metode Rekam Medik ; 20 ** **
Nomor Foto ; R. 3.527
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif Dokter Pengirim ; dr. Rony, Sp.THT-KL
dengan pendekatan studi kasus pada
pemeriksaan Sinus Paranasal dengan klinis 2. Riwayat Penyakit
Sinusitis di RSUD Bendan Kota Pekalongan. Berdasarkan hasil observasi secara
Penulis melakukan pengambilan data pada bulan langsung, pada hari Rabu 18 Maret 2020
Februari – April 2020, penulis melakukan pasien datang ke Instalasi Radiologi
pengambilan data di Instalasi Radiologi RSUD RSUD Bendan Kota Pekalongan dengan
Bendan Kota Pekalongan. Subyek penelitian diantar keluarga untuk melakukan

8
pemeriksaan radiografi sinus paranasal Persiapan pasien pada pemeriksaan
dengan klinis sinusitis. Pasien datang radiografi sinus paranasal tidak
lalu mendaftar di bagian administrasi memerlukan persiapan khusus.
radiologi dengan membawa surat c. Teknik Pemeriksaan
permintaan foto dari dokter pengirim, Menurut dokter pengirim, untuk
pasien menunggu sebentar untuk menegakkan diagnosa sinusitis pada
dilakukan registrasi oleh petugas pemeriksaan radiografi sinus paranasal di
administrasi, setelah proses registrasi Instalasi Radiologi RSUD Bendan Kota
selesai petugas administrasi memberikan Pekalongan cukup hanya menggunakan
lembar permintaan foto ke radiografer. satu proyeksi yaitu proyeksi waters close
Selang beberapa menit pasien mouth karena kebijakan rumah sakit
dipersilahkan masuk ke ruang terkait penggunaan BPJS.
pemeriksaan untuk dilakukan Teknik pemeriksaan radiografi sinus
pemeriksaan radiologi oleh radiografer, paranasal dengan klinis sinusitis di
sesampainya didalam ruangan, Instalasi Radiologi RSUD Bendan Kota
radiografer mempersilahkan pasien Pekalongan dilakukan mengunakan satu
untuk duduk di kursi yang telah proyeksi yaitu proyeksi waters dengan
disediakan. Radiografer melakukan cara pasien tutup mulut dan posisi pasien
anamnesa terhadap pasien terlebih duduk tegak menghadap bucky stand.
dahulu sebelum melakukan prosedur Hasil observasi secara langsung
pemeriksaan. Anamnesa meliputi tentang proyeksi yang digunakan di
menanyakan nama, tanggal lahir, dan Instalasi Radiologi RSUD Bendan Kota
alamat pasien serta menanyakan keluhan Pekalongaan adalah sebagai berikut :
yang diderita pasien, pasien 1) Proyeksi Close Mouth Waters Method
menceritakan keluhan bahwa pasien a) Posisi Pasien
mengalami flu yang lama sekitar 6-7 Pasien duduk tegak menghadab
bulan. bucky stand
b) Posisi Obyek
3. Prosedur Pemeriksaan Radiografi Kepala diposisikan menghadap
Sinus Paranasal dengan Klinis Sinusitis bucky dengan Mid Sagital Plane
di Instalasi Radiologi RSUD Bendan (MSP) diatur pada pertengahan
Kota Pekalongan bucky stand, dagu dan hidung
a. Persiapan Alat menempel pada bucky
Berdasarkan hasil observasi yang c) Central Ray (CR)
penulis lakukan pada pemeriksaan Horizontal tegak lurus kaset.
sinus paranasal dengan klinis d) Central Point (CP)
sinusitis di Instalasi Radiologi RSUD Pada pariental menuju acanthion
Bendan Kota Pekalongan peralatan e) Focus Film Distance (FFD)
dan bahan yang digunakan sebagai 100 cm
berikut : f) Faktor Eksposi
1) Pesawat sinar-X dengan kV 74 dan mAs 16
spesifikasi sebagai berikut : g) Kolimasi
Merk : Toshiba E7239 Seluas obyek pemeriksaan
Unit model : E7239X h) Kriteria Radiograf (Lampignano
No Seri : 18M1354 dan Kendrick, 2018).
kV maksimal : 125 kV Sinus maksilaris bebas dari
Tahun : 2018 gambaran processus alveolar dan
2) Bucky stand petrous ridge. Inferior orbita terlihat
3) Imaging plate ukuran 24 x 30 cm dan sinus frontalis tampak oblique.
4) Apron i) Proteksi Radiasi
5) Kursi Menggunakan dosis seoptimal
6) CR unit mungkin, luas kolimasi sesuai
7) Printer film dengan objek
b. Persiapan Pasien

9
sinus ethmoidalis, pengunaan proyeksi
waters close mouth juga tergantung
dari permintaan dokter pengirim.

6. Informasi anatomi yang didapatkan pada


pemeriksaan Radiografi Sinus Paranasal
dengan klinis Sinusitis di Instalasi
Radiologi RSUD Bendan Kota
Pekalongan
Dari hasil wawancara dengan
responden tentang informasi anatomi
yang didapat pada pemeriksaan
Hasil Radiograf Proyeksi Waters Close Mouth
radiografi sinus paranasal dengan klinis
Ny.K
sinusitis di Instalasi Radiologi RSUD
2) Hasil Bacaan Radiograf Bendan Kota Pekalongan dengan
Berdasarkan hasil bacaan dokter menggunakan proyeksi waters close
spesialis radiologi tentang pemeriksaan mouth yaitu sinus maksilaris, sinus
sinus paranasal Ny. K, hasil frontalis, dan sinus ethmoidalis.
pemeriksaan sebagai berikut :
a. Kesuraman disinus maksilaris kiri 7. Peran Proyeksi Waters Close Mouth
dengan air fluid level (+) dalam menegakkan diagnosa pada
b. Deviasi septum nasi (-) pemeriksaan Sinus Paranasal.
Kesan Sinusitis maksilaris kiri Berdasarkan hasil wawancara dengan
responden tentang pemeriksaan
4. Bagaimana proteksi radiasi yang radiografi sinus paranasal dengan klinis
dilakukan terhadap pasien pada sinusitis di Instalasi Radiologi RSUD
pemeriksaan radiografi Radiografi Sinus Bendan Kota Pekalongan dengan
paranasal dengan Klinis Sinusitis di proyeksi waters close mouth berperan
Instalasi Radiologi RSUD Bendan Kota dalam memberikan informasi diagnostik
Pekalongan yang sudah dapat membantu dokter
Proteksi radiasi yang dilakukan dalam menegakkan diagnosa dan dapat
membantu pada tindakan pengobatan
saat pemeriksaan sinus paranasal selanjutnya.
dengan klinis sinusitis di Instalasi
Radiologi RSUD Bendan Kota b. Pembahasan
Pekalongan adalah dengan 1. Prosedur Pemeriksaan Radiografi Sinus
menggunakan apron, mengatur Paranasal di Instalasi Radiologi RSUD
faktor eksposi seoptimal mungkin, Bendan Kota Pekalongan.
jarak, dan mengatur luas kolimasi a) Persiapan Alat
sesuai dengan luas obyek yang Alat yang digunakan untuk
diperiksa. pemeriksaan radiografi sinus paranasal
dengan klinis sinusitis meliputi
Pesawat sinar-X, Kaset dan film
5. Alasan hanya mengguanakan proyeksi
ukuran 18 x 24 cm,Grid, Marker R/L,
waters close mouth dalam pemeriksaan
dan Pengolah film.
Radiografi Sinus paranasal dengan
Di Instalasi Radiologi RSUD
Klinis Sinusitis di Instalasi Radiologi
Bendan Kota Pekalongan Persiapan
RSUD Bendan Kota Pekalongan
alat yang digunakan pada pemeriksaan
Berdasarkan hasil wawancara dengan
sinus paranasal meliputi pesawat sinar-
responden tentang alasan hanaya
X merk Toshiba yang dilengkapi
menggunakan proyeksi waters close
dengan Bucky stand, kaset dan film
mouth pada pemeriksaan Radiografi
ukuran 24 x 30 cm, Apron, Kursi ,CR
Sinus paranasal tujuannya untuk
unit, Printer film.
menampilkan atau memperlihatkan
sinus frontalis, sinus maksilaris, dan
10
Penulis berpendapat terdapat Menurut Lampignano dan
perbedaan persiapan alat di Instalasi Kenderick (2018), pada teknik
Radiologi RSUD Bendan Kota pemeriksaan radiografi sinus
Pekalongan dengan Lampignano dan paranasal proyeksi waters close
Kendrick (2018), yaitu di Instalasi mouth menggunakan posisi pasien
Radiologi RSUD Bendan Kota duduk atau berdiri didepan bucky
Pekalongan menggunakan kaset stand dengan Mid Sagital Plane
ukuran 24 x 30 cm yang seharusnya (MSP) kepala pada pertengahan
masih bisa menggunakan kaset ukuran kaset dan kedua bahu diatur
18 x 24 cm alasannya agar radiografer simetris. Pasien mengekstensikan
lebih berhati-hati dalam memberikan leher, sehingga dagu dan hidung
luas kolimasi pada obyek pemeriksaan. menempel pada bucky stand.
b) Persiapan Pasien Kepala diatur sehingga Mento
Menurut Lampignano dan Metal Line (MML) tegak lurus
Kendrick (2018), pada pemeriksaan terhadap kaset atau Orbito Meatal
sinus paranasal, pasien tidak perlu Line (OML) membentuk sudut 370
melakukan persiapan khusus. dari kaset. Central Ray (CR)
Pasien hanya diinstruksikan untuk horizontal tegak lurus sedangkan
melepas benda logam atau plastik Central Point (CP) pada pariental
di area kepala agar tidak menuju acanthion.
mengganggu hasil radiograf. Pada pemeriksaan radiografi
Berdasarkan hasil observasi dan sinus paranasal di Instalasi
wawancara penulis dengan Radiologi RSUD Bendan Kota
responden pada pemeriksaan Pekalongan hanya menggunakan
radiografi sinus paranasal di proyeksi waters close mouth
Instalasi Radiologi RSUD Bendan dengan posisi pasien duduk tegak
Kota Pekalongan tidak ada menghadap bucky stand. Kemudian
persiapan khusus. Pasien radiografer memposisikan obyek
diinstruksikan untuk melepas sehingga Mid Sagital Plane (MSP)
benda-benda yang dapat kepala pasien tepat berada
mengganggu pemeriksaan seperti dipertengahan bucky stand, dagu
logam dan lain sebagainya di area pasien menempel pada bucky stand
kepala. dengan hidung tidak menempel
Menurut penulis, persiapan pada bucky stand, jarak antara
pemeriksaan radiografi waters pada hidung dengan bucky stand kurang
kasus sinusitis di Instalasi lebih 1 cm, kepala pasien daiatur
Radiologi RSUD Bendan Kota true PA dengan posisi mulut pasien
Pekalongan sudah sesuai dengan tertutup. Central Ray (CR)
terori yang disampaikan oleh horizontal tegak lurus bucky stand.
Lampignano dan Kendrick (2018), Central Point (CP) pada parietal
yaitu tidak memerlukan persiapan menuju acanthion.
khusus, cukup melepas benda- Menurut penulis, pemeriksaan
benda yang dapat mengganggu radiografi sinus paranasal di
hasil radiograf di area sinus atau Instalasi Radiologi RSUD Bendan
kepala. Kota Pekalongan terdapat
c) Teknik Pemeriksaan perbedaan dengan teori yang
Menurut Lampignano dan dikemukakan Lampignano dan
Kenderick (2018), Pada Kendrick (2018) yaitu pemeriksaan
pemeriksaan radiografi sinus radiografi sinus paranasal di
paranasal terdapat 4 proyeksi yaitu Instalasi Radiologi RSUD Bendan
Caldwell Method, Waters Method Kota Pekalongan hanya
(Close/open mouth), dan menggunakan proyeksi waters
Submentovertical (SMV). close mouth. Menurut Rasad
(2015), pada kasus sinusitis akut

11
dengan proyeksi waters close sinusitis di Instalasi Radiologi RSUD
mouth sukar membedakan Bendan Kota Pekalongan
perselubungan sinus maksilaris Berdasarkan observasi yang telah
yang disebabkan oleh murni karena dilakukan penulis dan wawancara dengan
sinusitis atau karena air fluid level. responden, proyeksi waters close mouth
Sebaiknya pada pemeriksaan sudah mampu menjadi panduan bagi
radiografi sinus paranasal pada dokter pengirim didalam melakuan
klinis sinusitis ditambahkan dengan tindakan operasi atau pengobatan
proyeksi lainnya yang dapat nantinya, namun proyeksi ini juga
memvisualisasikan sinus memiliki kelemahan yaitu kurang
sphenoidalis. informatif sehingga perlu ditambahkan
2. Alasan penggunaan proyeksi Waters proyeksi lainnya. Menurut penulis dengan
Close Mouth pada pemeriksaan sinus menambahkan proyeksi lateral pada
paranasal dengan klinis sinusitis di pemeriksaan radiografi sinus paranasal
Instalasi Radiologi RSUD Bendan Kota akan dapat melihat keseluruhan dari sinus
Pekalongan paranasal, menurut Long, dkk (2016)
Menurut Rasad (2015), pada kasus bahwa tujuan proyeksi lateral untuk
sinusitis akut dengan proyeksi Waters menampakkan sinus maksilaris, sinus
Close Mouth sukar membedakan frontalis, sinus ethmoidalis, dan sinus
perselubungan sinus maksilaris yang sphenoidalis dalam aspek lateral, selain
disebabkan oleh murni karena sinusitis itu menurut Rasad (2015) untuk
atau karena air fluid level. Untuk mengevaluasi SPN cukup mengunakan
mengevaluasi SPN cukup mengunakan proyeksi Lateral, Caldwell, dan Waters
proyeksi Lateral, Caldwell, dan Waters Method.
Method. Apabila dari foto tersebut belum
memperoleh informasi yang lengkap Kesimpulan
maka dilakukan penambahan dengan
pemeriksaan yang lain. 1. Prosedur pemeriksaan radiografi sinus
Menurut dokter pengirim, untuk paranasal di Instalasi Radiologi RSUD
menegakkan diagnosa sinusitis pada Bendan kota Pekalongan dilakukan hanya
pemeriksaan radiografi sinus paranasal di dengan satu proyeksi yaitu proyeksi waters
Instalasi Radiologi RSUD Bendan Kota close mouth dengan posisi pasien duduk
Pekalongan cukup hanya menggunakan tegak menghadap bucky stand. Kemudian
satu proyeksi yaitu proyeksi waters close radiografer memposisikan obyek sehingga
mouth karena kebijakan rumah sakit Mid Sagital Plane (MSP) kepala pasien tepat
terkait penggunan BPJS. Sehingga ada berada dipertengahan bucky stand, dagu
pembatasan salam penggunaan Bahan pasien menempel pada bucky stand dengan
Habis Pakai (BHP) berupa film radiografi hidung tidak menempel pada bucky stand,
seminimal mungkin. jarak antara hidung dengan bucky stand
Menurut dokter spesialis radiologi, kurang lebih 1 cm, kepala pasien daiatur true
pemeriksaan radiografi sinus paranasal PA dengan posisi mulut pasien tertutup.
dengan menggunakan proyeksi waters Central Ray (CR) horizontal tegak lurus
close mouth memiliki kelebihan yaitu bucky stand. Central Point (CP) pada parietal
jumlah foto yang dibaca dokter lebih menuju acanthion dengan FFD = 100 cm dan
sedikit, menghemat biaya, mengurangi faktor eksposi = 74 kV dan 16 mAs dengan
paparan radiasi dan menghemat waktu menggunakan kaset ukuran 24 x 30 cm..
pemeriksaan, gambaran sinus maksilaris, 2. Alasan pemeriksaan radiografi sinus
ethmoid dan sinus frontalis nampak jelas, paranasal hanya menggunakan proyeksi
sedangkan kekurangannya adalah sinus waters close mouth, karena tergantung dari
sphenoid sukar didiagnosa karena permintaan dokter pengirim, mengingat
letaknya di dasar tengkorak dan Instalasi Radiologi RSUD Bendan kota
strukturnya yang tumpang tindih.. Pekalongan belum memiliki prosedur tetap
3. Peran proyeksi Waters Close Mouth pada yang bisa menjadi patokan didalam
pemeriksaan sinus pranasal dengan klinis pemeriksaan radiografi sinus paranasal.

12
3. Peran proyeksi waters close mouth pada
pemeriksaan sinus paranasal dengan klinis
sinusitis di Instalasi Radiologi RSUD Bendan
kota Pekalongan untuk memperlihatkan sinus
maksilaris, sinus ethmoidalis, dan sinus
frontalis yang digunakan sebagai panduan
dokter pengirim dalam melakukan tindaakan
operasi atau pengobatan selanjutnya, namun
dengan proyeksi ini sinus sphenoidalis tidak
terlihat, jadi diperlukan penambahan
proyeksi yang dapat memvisualisasikan
seluruh sinus.

Daftar Pustaka

Lampignano, J. P. dan L. E. Kendrick. 2018.


Bontrager’s of Radiographic and Related
Anatomy. Edisi 9th. St. Louis: Elsevier.
Long, B. W., J. . H. Rollins, dan B. J. Smith.
2016. Merrill’s Atlas of Radiographic
Positioning&Procedures. Edisi thirteenth.
Martini, F. H., R. B. Tallitsch, dan J. L.
Nath. 2018. HUMAN ANATOMY. Edisi
9th. Pearson.
Miles, M. B., A. M. Huberman, dan J. Saldana.
2014. Qualitative data analysis.
Miller, D. N. 2020. Sinustis.
https://growyouthful.com/ailment/sinusitis.
php [Diakses pada November 12, 2019].
Posumah, A. H., R. H. Ali, dan E. Loho. 2011.
Gambaran foto waters dengan dugaan
klinis sinusitis maksilaris di bagian
radiologi fk unsrat/smf radiologi blu rsup
prof. dr. r. d. kandou. Jurnal EBiomedik.
1(1):129–134. Rasad, S. 2015. Radiologi
Diagnostik. Edisi 2nd. Jakarta: EGC.
Tortora, G. J. dan M. Nielsen. 2017. Principle of
Human Anatomy. Edisi 14th. Wiley. 9.
Journal of Chemical Information and
Modeling.

13
14

You might also like