Rancangan Bantu Diri

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

Nama mahasiswa : Riza Adzkia

Kelas : ☐ 2020A1 | ☒ 2020A2 | ☐ 2020B1 | ☐ 2020B2 | ☐ 2020C1 | ☐ 2020C2

Urutan
Aktivitas Apakah ada
Short-term
(sesuai Therapeutic Interventions lembar kerja?
Objectives
urutan di Jika ada, apa?
buku)
2 Identify areas of 1. Assess the student’s current level The Revised
elevated anxiety. and areas of anxiety by Children’s
administering a measure of anxiety Manifest Anxiety
(e.g.,The Anxiety Disorders Scale
Interview Schedule for Children—
parent version or child version—by
Silverman and Albano; or The
Revised Children’s Manifest Anxiety
Scale, second edition, by Reynolds
and Richmond).
3 Identify how 1. Ask the student to note in a journal Physical
stress is several incidents of elevated stress Receptors of
demonstrated in and related physical symptoms Stress
physical (e.g., rapid heartbeat, headache,
symptoms. stomach distress, sweaty palms,
etc.).

2. Ask the student to identify areas on


an image of the human body where
personal stress is most commonly
reflected (or assign “Physical
Receptors of Stress” from the
School Counseling and School
Social Work Homework Planner by
Knapp).
5 Implement 1. Teach the student to implement 101 Ways to
relaxation diaphragmatic (deep breathing) Cope with Stress
behaviors techniques to facilitate stress
that reduce reduction; review and process
stress. success; and redirect when needed.

2. Teach the student how to relax


different areas of the body by first
tightening and then relaxing
muscles, paying particular attention
to areas where stress is typically
manifested (e.g., jaw, neck,
shoulders, stomach, etc.), or assign
the “101 Ways to Cope with Stress”
activity from the School Counseling
and School Social Work Homework
Planner by Knapp.
9 Identify, 1. Explore the student’s cognitive Reframing Your
challenge, and schemas and self-talk that mediate Worries
replace fearful his/her fear response; challenge the
self-talk with biases; assist him/her in replacing
positive, realistic, the distorted messages with reality-
and empowering based alternatives and positive self-
self-talk. talk that will increase his/her self-
confidence in coping with irrational
fears or worries.

2. Assign the student a homework


exercise in which he/she identifies
fearful self-talk and creates reality-
based alternatives (or assign the
“Reframing Your Worries” activity
from the School Counseling and
School Social Work Homework
Planner by Knapp); review and
reinforce success, providing
corrective feedback toward
improvement.

3. Teach the student to implement a


“thought-stopping” technique
(thinking of a STOP sign and then a
pleasant scene or positive
statement) for fears or worries that
have been addressed but persist;
monitor and encourage the student’s
use of the technique in daily life
between sessions.
15 Verbalize 1. Assist the student in identifying and
confidence in recording several self-talk
own test-taking statements that can be used during
ability and test-taking to ward off worry (e.g., “I
reduced fear of am prepared for this test,” “I can
testing event. handle this subject,” “I practiced for
this at home,” or “I’ve done well on
tests like this before,” etc.).

2. Assist the student in recording in a


personal journal the steps
necessary to prepare for an
upcoming academic test or
classroom presentation. Prioritize
the steps and assign a time for their
completion.

Urutan ke-1
Short term objectives: Mengidentifikasi area-area dengan tingkat kecemasan yang tinggi
Therapeutic Interventions: Menilai tingkat kecemasan siswa saat ini dan area kecemasannya
dengan memberikan sebuah alat ukur kecemasan seperti menggunakan The Revised
Children’s Manifest Anxiety Scale
Tuliskan detail konten di sini.
Cemas atau anxiety adalah perasaan gugup atau gelisah. Biasanya orang akan mengalami
rasa cemas ketika berhadapan dengan situasi tertentu, seperti sebelum sebelum ujian, saat
harus mengambil keputusan penting, atau ketika menunggu hasil pemeriksaan dokter. Rasa
cemas merupakan reaksi alami tubuh terhadap stres, yang sebenarnya bermanfaat untuk
membuat kita menjadi lebih berhati-hati dan waspada. Namun, rasa cemas bisa menjadi tidak
sehat jika muncul secara berlebihan, sulit dikontrol, atau sampai mengganggu aktivitas sehari-
hari. Kondisi ini disebut sebagai gangguan kecemasan.

Untuk mengetahuinya, yuk coba mengukur tingkat kecemasan kalian dengan mengisi
beberapa pertanyaan berikut ini.

Yuk kita cocokkan jawabanmu dengan penghitungan di bawah ini!

1. Skor tinggi pada Faktor Fisiologis (item 1, 5, 9, 13, 17, 19, 21, 25, 29, 33) dapat
mengindikasikan tanda-tanda fisiologis dari kecemasan (misalnya tangan berkeringat,
sakit perut).
2. Nilai tinggi pada Faktor Kekhawatiran/Obsensitivitas (item 2, 6, 7, 10, 14, 18, 22, 26, 30,
34, 37) menunjukkan bahwa kamu menginternalisasi pengalaman kecemasannya dan
kamu mungkin merasa kewalahan dan menarik diri.
3. Skor tinggi pada Faktor Kecemasan Konsentrasi (item 3, 11, 15, 23, 27, 31, 35) akan
menunjukkan bahwa kamu cenderung merasa bahwa kamu tidak dapat memenuhi
harapan orang penting lainnya, tidak mampu dan tidak dapat berkonsentrasi pada tugas-
tugas.

Bagaimana hasil milikmu?

Urutan ke-2
Short term objectives: Mengidentifikasi bagaimana dampak fisik jika seseorang mengalami
stres
Therapeutic Interventions: Mintalah siswa mencatat di bukunya beberapa peristiwa yang
menyebabkan stresnya meningkat dan gejala fisik yang dirasakan; Disajikan gambar tubuh
manusia, siswa mengidentifikasi area tubuh yang berdampak jika sedang merasa stress
Tuliskan detail konten di sini.
Saat merasa stres, bukan hanya berdampak pada mental dan emosi kita saja, tetapi
berdampak juga pada fisik kita. Setiap bentuk stres akan menyebabkan keluhan pada fisik
seperti jantung berdetak cepat, sering berkeringat, atau bahkan gangguan pencernaan.
Untuk itu, cobalah ceritakan di buku kalian masing-masing apa saja peristiwa yang pernah
kamu alami yang menyebabkan stresmu meningkat. Kemudian, apa saja dampak di fisikmu
ketika merasakan stress itu?

Jika sudah, kamu tandai bagian tubuh pada gambar ini yang berdampak ketika sedang
merasakan stres!
Beberapa kegiatan seperti mendengarkan musik, berolahraga, melakukan relaksasi,
mengatur pernapasan, serta berbicara dengan teman dapat membantu meredakan gejala fisik
ketika sedang merasa stres. Apa kegiatan yang kamu lakukan untuk mengatasi gejala fisik
yang dirasakan ketika merasa stres?

Urutan ke-3
Short term objectives: Menerapkan perilaku relaksasi ang mengurangi stres
Therapeutic Interventions: Mengajarkan siswa untuk menerapkan teknik diafragma
(pernapasan dalam) untuk memfasilitasi pengurangan stres; Mengajarkan siswa cara
melemaskan berbagai area tubuh dengan mengencangkan kemudian melemaskan otot,
memberikan perhatian khusus pada area dimana stres biasanya muncul (rahang, leher, bahu,
perut) atau berikan tugas “101 Ways to Cope With Stress”
Tuliskan detail konten di sini.
Menurut The American Institute of Stress (AIS), mengambil napas yang dalam dari perut
selama 20-30 menit setiap hari mampu mengurangi kecemasan dan stres. Bernapas dalam-
dalam meningkatkan suplai oksigen ke otak dan menstimulasi sistem saraf parasimpatis, yang
meningkatkan ketenangan.

AIS merekomendasikan teknik yang menggabungkan pernapasan yang dalam dan


visualisasi. Teknik ini hanya membutuhkan waktu enam detik:

• Pertama-tama, tersenyumlah dan coba melemaskan bahu.


• Bayangkan ada lubang di telapak kaki. Saat kamu menarik napas yang dalam,
bayangkan udara panas mengalir melalui lubang tersebut dan bergerak perlahan ke
atas kaki, melalui perut dan mengisi paru-paru.
• Saat menghembuskan napas, bayangkan kebalikannya, sehingga kamu ‘melihat’
udara panas keluar dari lubang yang sama di kaki.

Kemudian, berikut adalah 101 cara untuk mengatasi stres. Dari berbagai cara tersebut
cobalah lakukan hal berikut ini:

• Pilihlah cara yang sudah pernah kamu gunakan untuk mengatasi stres
• Jelaskan cara mana saja yang tidak berhasil di dirimu untuk mengurangi tingkat stres
• Tentukan juga cara mana yang paling efektif untukmu. Pilih satu atau dua cara untuk
digunakan lebih sering pada minggu berikutnya
• Setelah beberapa minggu mencoba berbagai cara untuk mengatasi stres dan cemas,
tuliskan 10 cara yang efektif untuk dirimu.

Urutan ke-4
Short term objectives: Identifikasi, lawan, dan ganti pembicaraan diri yang penuh ketakutan
dengan pembicaraan diri yang positif, realistis, dan menguatkan
Therapeutic Interventions: Mengeksplorasi skema kognitif siswa dan pembicaraan diri yang
memediasi respons rasa takutnya, menantang bias-bias tersebut, membantunya mengganti
pesan yang terdistorsi dengan alternatif berbasis realitas dan pembicaraan diri yang positif
yang akan meningkatkan rasa percaya diri dalam mengatasi ketakutan atau kekhawatiran
yang tidak rasional; Menugaskan siswa untuk melakukan latihan pekerjaan rumah di mana
ia mengidentifikasi pembicaraan diri yang menakutkan dan menciptakan alternatif berbasis
realitas atau menugaskan kegiatan "Reframing Your Worries”; Ajarkan siswa untuk
menerapkan teknik "penghentian pikiran" (memikirkan tanda STOP dan kemudian adegan
yang menyenangkan atau pernyataan positif) untuk ketakutan atau kekhawatiran yang telah
diatasi namun masih ada, pantau dan dorong siswa untuk menggunakan teknik ini dalam
kehidupan sehari-hari di antara sesi.
Tuliskan detail konten di sini.
Berpikir positif sering kali dimulai dengan self-talk. Self-talk adalah aliran pikiran tak terucap
tanpa akhir yang mengalir di kepalamu. Pikiran otomatis ini bisa positif atau negatif. Jika
sebagian besar pikiran yang ada di kepalamu negatif, pandangan hidupmu kemungkinan
besar akan berubah menjadi ketakutan dan kekhawatiran. Jika sebagian besar pikiranmu
positif, kemungkinan besar kamu akan menjadi seorang yang optimis dan percaya diri.

Lalu, bagaimana caranya agar kita selalu berpikir positif? Yuk, latihan dengan cara sebagai
berikut:

Catatlah beberapa kekhawatiranmu yang paling besar, skenario terburuk dan solusi optimis
pada setiap kekhawatiran tersebut. Cobalah untuk memikirkan sebanyak mungkin cara positif
untuk mempertimbangkan masalah tersebut. Contohnya sebagai berikut:

Situasi Negatif Realistis/Positif

Aku putus dengan pacarku Tidak ada yang bisa Aku kesepian, tetapi aku
kulakukan. Aku menangis juga masih muda dan
sepanjang waktu. Aku tidak menyenangkan. Aku punya
bisa fokus ke pendidikanku. teman yang lain. Ini akan
Aku tidak akan pernah sulit, tetapi aku bisa
menemukan cinta sejatiku melaluinya. Masih banyak
yang lain. Aku harus laki-laki yang lain. Lagipula
mendapatkannya kembali. Ia aku belum siap untuk serius.
pikir aku payah. Ia adalah Mungkin dia bukan orang
hidupku. Aku tidak memiliki yang tepat untukku.
alasan untuk hidup.

Sekarang giliranmu!

Situasi Negatif Realistis/Positif


Selanjutnya, cobalah untuk menerapkan teknik thought stopping yang bisa membantu
mengelola pikiran negatif yang mengganggu, mengkhawatirkan, dan mengakibatkan
kecemasan. Bagaimana, sih caranya?

Ketika pikiran cemas dan negatif datang, cobalah secara sadar mengeluarkan perintah,
“berhenti!” atau ”stop!” pada pikiran dan alihkan pikiranmu dari sesuatu yang membuat cemas.
Teriakan ini adalah isyarat fisik kamu untuk mengalihkan pikiran yang membuatmu cemas
menuju tempat yang membuatmu lebih tenang sehingga membuat pikiran dan imajinasimu
menjadi lebih positif. Agar thought stopping efektif maka harus dilakukan selama berulang
kali. Maka cobalah untuk menerapkannya pada kehidupan sehari-harimu!

Urutan ke-5
Short term objectives: Meningkatkan kepercayaan diri dalam kemampuan mengambil tes dan
mengurangi rasa takut akan ujian
Therapeutic Interventions: Bantu siswa dalam mengidentifikasi dan mencatat beberapa
pernyataan self-talk yang dapat digunakan selama pengambilan tes untuk menangkal rasa
khawatir (misalnya, "Saya siap menghadapi tes ini," "Saya dapat menangani mata pelajaran
ini," "Saya telah berlatih untuk hal ini di rumah," atau "Saya telah melakukan tes seperti ini
dengan baik sebelumnya," dan sebagainya); Bantu siswa untuk mencatat dalam jurnal pribadi
langkah-langkah yang diperlukan untuk mempersiapkan diri menghadapi tes akademis atau
presentasi di kelas yang akan datang. Prioritaskan langkah-langkah tersebut dan tetapkan
waktu untuk menyelesaikannya
Tuliskan detail konten di sini.
Kalimat apa yang kamu pikirkan ketika berada disituasi yang membuatmu cemas? Cobalah
untuk mencatat kalimat self talk positif yang akan membantu dirimu untuk meredakan rasa
cemas itu.
1.
2.
3.

Jika dirimu sebentar lagi akan ujian atau ada presentasi di kelas, apa saja langkah-langkah
yang akan kamu lakukan untuk menghadapinya? Cobalah untuk mengisi tabel ini dengan
langkah-langkah yang akan kamu lakukan untuk menghadapi ujian dan tentukan kapan kamu
akan melakukannya.
Langkah yang Akan Kamu Lakukan Waktu

Dengan menuliskan langkah yang akan dilakukan untuk mempersiapkan sesuatu, kamu jadi
lebih memiliki perencanaan agar kamu menjadi lebih siap dalam melakukan ujian atau
kegiatan penting lainnya. Ketika merasa siap untuk melakukan sesuatu, rasa cemas otomatis
akan berkurang. Jadi, kedepannya cobalah untuk menerapkan cara ini di kegiatan penting
lainnya juga, ya!

You might also like