Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO

HEALTH SCIENCES JOURNAL


http://studentjournal.umpo.ac.id/index.php/HSJ

STUDI KASUS: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DEWASA PENDERITA


PPOK DENGAN MASALAH KEPERAWATAN GANGGUAN POLA TIDUR
DI RUANG ASOKA RSUD DR. HARJONO PONOROGO

Harianto*, Sholihatul Maghfirah, Sri Andayani

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo


E-mail Korespondensi: riantoa588@gmail.com

Sejarah Artikel

Diterima : Februari 2021 Disetujui : Maret 2021 Dipublikasikan: April 2021

Abstract
Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) is a chronic lung disease characterized by obstruction or obstruction of air
flow in the airways resulting in low PaO2 and high PaCO2 in the body. This results in tissue metabolic disorders resulting in
weakness and disturbed sleep patterns. The purpose of this case study was to determine nursing care in adult patients with
COPD with sleep disorders nursing problems. This case study was conducted in the Asoka room RSUD dr. Hardjono
Ponorogo for 3 days in August 2019. The method used is the nursing care process approach method. The results of the study
found that the patient had a disturbed sleep pattern due to an increase in bronchial secretions. Nursing actions taken to
overcome problems include identifying the patient's activity and sleep patterns, providing education about a comfortable
environment, providing education on good sleep patterns, positioning semi-fowler patients, performing chest physiotherapy,
monitoring respiratory and oxygenation status. The evaluation results showed that the patient was able to sleep soundly. In
carrying out nursing care, the role of nurses is needed for the implementation of intensive actions on patients with COPD in
order to prevent disturbances in sleep patterns.

Keywords: COPD, sleep pattern disorders, nursing care

Abstrak
Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) merupakan penyakit paru kronis yang ditandai dengan terjadinya obstruksi atau
hambatan aliran udara di saluran napas yang mengakibatkan PaCO2 dalam tubuh tinggi. Hal ini mengakibatkan gangguan
metabolism jaringan yang mengakibatkan kelemahan dan gangguan pola tidur. Tujuan dalam studi kasus ini untuk
mengetahui asuhan keperawatan pada pasien dewasa penderita PPOK dengan masalah keperawatan gangguan pola tidur.
Studi kasus ini dilaksanakan di ruang Asoka RSUD Dr. Hardjono Ponorogo selama 3 hari di bulan Agustus 2019. Metode
yang digunakan adalah metode pendekatan proses asuhan keperawatan. Hasil pengkajian didapatkan pasien mengalami
gangguan pola tidur akibat peningkatan secret bronkiolus. Tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah antara lain
mengidentifikasi popla aktivitas dan tidur psien, memberikan edukasi mengenai lingkungan yang nyaman, memberikan
edukasi pola tidur yang baik, memposisikan pasien semi fowler, melakukan fisioterapi dada, memonitor status pernapasan dan
oksigenasi. Hasil evaluasi didapatkan pasien sudah tidur nyenyak. Pelaksanaan asuhan keperawatan, adanya peran perawat
sangat dibutuhkan agar pelaksaan tindakan asuhan intensif dan mencegah timbulnya gangguan pola tidur pada penderita PPOK.

Kata Kunci: PPOK, gangguan pola tidur, asuhan keperawatan

How to Cite: Harianto, Sholihatul Maghfirah, Sri Andayani (2021). Studi Literatur : Asuhan Keperawatan Pada Pasien
Dewasa Penderita Ppok Dengan Masalah Keperawatan Gangguan Pola Tidur Di Ruang Asoka Rsud Dr. Harjono Ponorogo.
Penerbitan Artikel Karya Ilmiah Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Ponorogo, Vol. 5 (No. 1)

© 2021 Universitas Muhammadiyah Ponorogo. All rights reserved


ISSN 2598-1188 (Print)
ISSN 2598-1196 (Online)
90 | Health Sciences Journal Vol 5 (No 1) (2021): 8 9 - 9 5

PENDAHULUAN
Penyakit Paru Obstruksi Kronik tive for Chronic Obstructive Lung Diases
(PPOK) atau Chronic Obstructive GOLD, 2009)
Pulmonary Disease (COPD) merupakan Data Badan Kesehatan Dunia
suatu penyakit paru kronis yang ditandai (WHO), menunjukkan bahwa 55 juta orang
oleh terjadi obstruksi atau hambatan aliran berisiko menderita PPOK. Lebih 3 juta
udara di saluran napas yang mengakibatkan penduduk dunia meninggal dunia karena
PaO2 rendah dan PaCO2 dalam tubuh PPOK pada tahun 2005 atau sekitar 150.000
tinggi. Hal ini mengakibatkan gangguan jiwa (5% dari total). Angka kematian total
metabolism jaringan yang mengakibatkan karena PPOK meninggal sebanyak 30% atau
kelemahan dan gangguan pola tidur sekitar 900.000 jiwa. Untuk 10 tahun
(Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, kedepan jika tidak dilakukan penanganan
2011). secara cepat dan tepat melalui penanganan
Menurut Global Initiative for Chronic factor risiko, yaitu merokok, WHO
Obstructive Lung Diases (GOLD), PPOK memprediksi pada tahun 2020 PPOK akan
merupakan penyakit dengan karakteristik menjadi penyakit mematikan ketiga bagi
keterbatasan saluran napas. Keterbatasan masyarakat dunia (WHO, 2015).
saluran napas tersebut biasanya progresif Berdasarkan survey, Indonesia merupakan
dan berhubungan dengan respon inflamasi negara yang memproduksi dan meng-
dikarenakan bahan yang merugikan atau konsumsi tembakau dengan urutan ke-5
gas. Penyakit paru obstruktif kronik yaitu setelah China dengan total 1.643 miliar
penyakit sistemik yang memiliki hubungan batang rokok setiap tahunnya, kemudian
keterlibatan metabolik otot rangka dan siikuti Amerika Serikat dengan 451 miliar
molekuler genetic. Keterbatasan aktivitas batang setiap tahunnya, jepang 328 miliar
merupakan keluhan utama penderita PPOK batang setiap tahunnya, Rusia 258 miliar
yang sangat mempengaruhi kualitas hidup. batang setiap tahunnya, dan Indonesia 215
Disfungsi otot rangka merupakan hal utama miliar batang setiap tahun (Riyanto dan
yang memiliki peran dalam terbatasnya Hisyam, 2015). Di Jawa Timur prevalensi
aktivitas fisik bagi penderita PPOK. penderita PPOK sekitar 42% atau sebanyak
Inflamasi sistemik, penuruna berat badan, 2,7 juta jiwa per tahun.
peningkatan risiko penyakit kardiovaskuler, Kebiasaan merokok pada umumnya
osteoporosis, dan depresi merupakan menjadi penyebab penyakit PPOK.
manifestasi sistemik PPOK (Global Initia- Bronchitis kronik dan emfisema terjadi
Health Sciences Journal Vol 5 (No 1) (2021): 8 9 - 9 5 | 91

karena adanya infeksi berupa heamophilus kualitas tidur kurang dari kebutuhan
influenza dan streptococcus pneumonia, (Kamanger, 2010).
polusi karena zat-zat pereduksi, gen, factor Obstruksi bronkiolus, udara yang
ekonomi-sosial dimana lingkungan dan masuk pada paru-paru akan tersumbat dan
ekonomi yang memburuk (Muttaqin, 2008). mengakibatkan gangguan metabolism
PPOK sering terjadi penumpukan sekret jaringan. Sehingga metabolism jaringan
yang mengganggu saluran pernapasan, yang yang akan memproduksi ATP menurun,
dapat mengakibatkan suplai oksigen yang mengakibatkan kelemahan atau defisit
masuk akan menurun. Pada kasus ini energi sehingga mempengaruhi aktivitas dan
pemenuhan iksigenasi sangat perlu gangguan pola tidur (Kamanger, 2010).
dilakukan dengan mengatasi bersihan jalan Upaya untuk berhenti merokok
napas (Kamangar, 2010). memiliki dampak yang besar terhadap
Hal ini didukung oleh Hartono seseorang dengan riwayat PPOK. Sebagai
(2015), yang menyatakan bahwa PPOK upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan
menyebabkan kerusakan pada alveolar melakukan edukasi dan control tembakau
fisiologi pernapasan, yang kemudian mem- secara komprehensif, baik dari pemerintah
pengaruhi oksigenasi tubuh keseluruhan. dan atau program yang memuat pesan
Faktor-faktor risiko mendatangkan proses larangan merokok dengan isi pesan yang
inflamasi bronkus dan menimbulkan jelas, efisien, dan kontinu. Seseorang
kerusakan pada dinding bronkiolus. dengan PPOK menjaga aktivitas fisik serta
Akibatnya kerusakan yang terjadi obstruktif tetap aktif agar tubuh tetap terjaga
bronkiolus terminalis, yang mengalami kebugarannya. Pencegahan primer dapat
obstruktif awal fase ekspirasi banyak dilakukan dengan adanya deteksi dini.
terjebak dalam alveolus dan terjadi Baiknya menghindari atau mengurangi
penumpukan udara. Hal ini mengakibatkan paparan polusi di luar ruangan, dapat berupa
adanya keluhan sesak napas dengan akibat polusi pembakaran bahan bakar biomas dan
adanya obstruktif pada awal ekspirasi akan pemanasan atau memasak di ruangan
menimbulkan pemanjangan fase ekspirasi dengan ventilasi yang buruk, pasien
fungsi-fungsi paru seperti ventilasi, sebaiknya memperhatikan pengumuman
distribusi gas, difusi gas, maupun perfusi public tentang tingkat polusi udara
darah mengalami gangguan. Keluhan sesak (Kamnagar, 2010). Agar kualitas tidur
napas ini juga mempengaruhi kualitas tidur sesuai kebutuhan, maka penderita PPOK
kurang efektif, sehingga mengakibatkan harus mendapatkan oksigen yang cukup,
92 | Health Sciences Journal Vol 5 (No 1) (2021): 8 9 - 9 5

apabila pasien masih merasa sesak maka diikuti secara berurutan (Wasis, 2008: 11-
posisikan pasien dengan posisi semi fowler 12)
dan usahakan ruangan dalam keadaan
nyaman, tidak bising. Semua pasien PPOK HASIL DAN PEMBAHASAN
mendapat keuntungan dari pola aktivitas Pada bab ini akan dibahas kesenjangan
fisik yang rutin dan kontinu. antara tinjauan teori dengan tinjauan kasus
Adanya fenomena tersebut, peneliti yang telah dilakukan di wilayah kerja
teertarik untuk mengangkat studi kasus Rumah Sakit Dr. Hardjono Ponorogo pada
tentang Asuhan Keperawatan pada Pasien tanggal 04-07 Agustus 2019. Setelah
Dewasa Penderita PPOK dengan Masalah dilakukan asuhan keperawatan pada Tn. A
Keperawatan Gangguan Pola Tidur. dengan masalah PPOK selama 3 hari maka
penulis menganalisis beberapa kesenjangan
METODE PENELITIAN antara teori dan kasus yang akan dibahas
Studi kasus yaitu sebuah penelitian dengan sistematika lima proses kelewatan,
pada manusia (dapat sebuah organisasi, yaitu pengkajian, diagnose keperawatan,
ataupun perorangan), atau sebuah peristiwa intervensi, implementasi, dan evaluasi.
baik luar dan secara mendalam. Penelitian
ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran KESIMPULAN
mendalam tentang suatu kasus yang sedang 1. Pada pengkajian didapat data subjektif
diteliti. Pengumpulan data diperoleh melalui bahwa Tn. A sesak dan batuk sejak 2
wawancara, observasu, dan dokumentasi. hari yang lalu. Data objektif yang
Studi kasus merupakan penelitian dengan didapat adalah terdapat ronchi di paru
pendekatan yang tidak mengadakan kanan, pola nafas cepat dangkal, batuk
perhitungan (Sujarweni, 2014). berdahak, kehitaman di sekitar mata,
Peneliti pada studi kasus ini konjungtiva merah muda, seklera
mengambil judul Asuhan Keperawatan pada merah, tidak ada pembengkakan,
Pasien Dewasa Penderita PPOK dengan terdapat mata panda, palpebra
masalah Keperawatan Gangguan Pola Tidur. kehitaman, tidur 4 jam per hari, kualitas
Teknik penulisan ini menggunakan metode tidur klien berkurang, sering terbangun
deskriptif yang berbentuk studi kasus. saat merasa sesak, sering menguap
Sedangkan pada studi kasus merupakan cara namun tidak bisa tidur.
pemecahan masalah pada suatu kasus 2. Diagnosa keperawatan yang muncul
tertentu yang telah ditetapkan secara insentif pada klien yaitu gangguan pola tidur
dan mendetail. Perkembangan masalah
Health Sciences Journal Vol 5 (No 1) (2021): 8 9 - 9 5 | 93

kurang dari kebutuhan berhubungan 5. Evaluasi tindakan keperawatan yang


dengan obstruksi bronkiolus. dilakukan peneliti pada Tn. A dengan
3. Perencanaan keperawatan dari diagnosa masalah gangguan kurang tidur kurang
yang muncul, peneliti membuat rencana dari kebutuhan teratasi. Dibuktikan
keperawatan pada pasien selama 3 x 24 dengan klien mengatakan sudah bisa
jam untuk mengontrol pola tidur, agar tidur nyenyak mulai pukul 20.00-04.00
sesuai dengan kebutuhan yaitu selama WIB, respiration rate 22 x/menit, mata
6-8 jam/hari, menjelaskan pentingnya klien sudah tidak merah, mata panda
tidur yang adekuat, memfasilitasi untuk sudah sedikit hilang, klien sudah dapat
mempertahankan aktivitas sebelum tidur delapan jam per hari. Evaluasi
tidur (membaca), menciptakan sudah dilakukan peneliti sesuai keadaan
lingkungan yang nyaman, pasien.
mengkolaborasi pemberian obat tidur,
mendiskusikan dengan pasien dan DAFTAR PUSTAKA
keluarga tentang teknik tidur pasien, Agustin, H., Yunus, F. 2008. Proses
mengintruksikan untuk memonitor tidur Metabolisme pada Penyakit Paru
pasien, memonitor waktu makan dan Obstruktif.
minum dengan waktu tidur, memonitor
Alimul. 2009. Metode Penelitian dan
atau mencatat kebutuhan tidur pasien
Keperawatan & Tehnik Analisa Data.
setiap hari dan jam.
Jakarta : Salemba Medika
4. Tindakan keperawatan yang dilakukan
peneliti pada Tn. A selama tiga hari American Lung Association. 2010. Chronic
yaitu mengukur tanda-tanda vital, Obstructive Pulmonary Diseases
memposisikan klien dengan posisi semi
American Thoracic Society. 2011. American
fowler, fisioterapu dada, memberikan
Thoracic Society statement
edukasi mengenai lingkungan yang
nyaman agar tidur dengan nyaman, Ardiansyah. 2013. Penderita Insomnia
mendiskusikan dengan pasien dan Tergolong Cukup Besar,
keluarga tentang teknik tidur yang baik, http://www.insomnia, diakses tanggal
auskultasi suara napas, memonitor tidur 14 Maret 2015. COPD, Amerika
pasien.
94 | Health Sciences Journal Vol 5 (No 1) (2021): 8 9 - 9 5

Brunner & Suddarth. 2012. Buku Ajar Irianto, K. 2014. Epidemilogi Penyakit
Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Menular dan Tidak Menular Panduan
volume 2. Jakarta : EGC Klinis. Bandung : Alfabeta.

Djojodibroto, D. 2016. Respirologi Jackson, D. 2014. Keperawatan Medikal


(Respiratory Medicine). Jakarta : EGC Bedah Edisi 1. Yogyakarta : Rapha
Pubising.
Edward Ringel. 2012. “buku saku hitam
kedokteran paru”. Jakarta : Permata Kamangar, N. 2010. Buku Ajar Penyakit
Puri Media. Dalam Edisi 4. Jakarta : ECG

Ernawati. 2013. Faktor-faktor yang Kowalak. 2011. Buku Ajar Patofisiologi.


berhubungan dengan terjadinya Jakarta : ECG
insomnia pada lanjut usia di desa
Kronik (PPOK), J Respire Indo, Vol 28 No
Gayang Kacamatan Sukohardjo. for
3, Jakarta. Occupational Contribution
COPD Prevention. Atlanta, GA:
to The Burden of Airway Diseas, In:
Centers for Disease Control and for
Centers
Disease Control and Prevention.
Public Health Strategic Framework Manjoer, dkk. 2008. Kapita Selekta
Kedokteran. Jakarta : Aeskulapius
Global initiative for chronic Obstruktif Lung
FKUI
Disease (GOLD), 2011, Inc. Pocket
Guide to COPD Diagnosis, Muttaqin, Arif. 2010. Buku Ajar Asuhan
Management, and Prevention. Keperawatan Klien Dengan Gangguan
http://www.goldc opd.com. Sistem Imunologi. Jakarta : Salemba
Medika
Grace, P., & Baerly, N. (2011). At A Glance
Ilmu Bedah Edisi 3. Jakarta : Nanda. 2015. Diagnosis Keperawatan
Erlangga Definisi & Kalsifiikasi 2015-2017
Edisi 10 editor Heather Herdiman
Hawari. 2011. Manajemen Stres, Cemas dan
Shigemi Kamitsuru. Jakarta : EGC
Depresi. Jakarta : FKUI
Padila. 2012. Buku ajar : Keperawatan
Hidayat, A., A. 2016. Metode Penelitian
Medical Bedah. Yogyakarta : Nuha
Keperawatan dan Tehnik Analisa
Medika Prevention
Data. Jakarta : Salemba Medika
Health Sciences Journal Vol 5 (No 1) (2021): 8 9 - 9 5 | 95

Potter &Perry. 2009. Fundamental


Keperawatan. Edisi7. Jakarta :
Salemba Medika

Price, S.A dan Wilson. 2014. Patofisiologi


Konsep Klinis. Proses-Proses
Penyakit. Jakarta : EGC

Somantri, Irman. 2009. Asuhan


Keperawatan Pada Klien Drngan
Gangguan Sistem Penrnapasan. Edisi
2. Jakarta : Salemba Medika.

You might also like