Professional Documents
Culture Documents
22 68 3 PB
22 68 3 PB
ABSTRACT
Alternative energies, e.g. biomassa, can be utilized using combustion processes in a
stove. Nevertheless, traditional stoves that are available in the market or have been used by the
community for years are not effective and efficient. One thing that may affect their efficiency and
effectiveness is a distance between the combustion chamber and air hole. Therefore, this
research investigates experimentally the effect of the distance.The tested stoves had identical
combustion room and air hole diameters, but the distance between the combustion chamber
and air hole was varied 10 cm, 20 cm, 30 cm, 40 cm. The combustion chamber diameter was
13 cm and the top diameter of the stove was 19 cm. The fuel employed was coconut shell with
various size of 2-4 cm and 5-10 cm. One traditional stove was also tested as a comparison. The
test were conducted by heating the water in a 18 cm diameter pan from the ambient
temperature to the boiling temperature (1000C). Investigated parameters showing the stove
performance were boiling time, FCR, heat input, heat output, heat losses and efficiency.The
results show that the fastest boiling time (472 s) and the highest FCR (0,9407 Kg/h) were
resulted in the stove with the air hole distance of 40 cm and coconut shell size of 5-10 cm. In
this stove, the highest heat input, heat output, heat losses occurred too. On the other hand, the
highest efficiency (15,62 %) was achieved in the stove with the air hole distance of 10 cm.
Keywords: stove, air hole distance, fuel size, FCR, boiling time, efficiency
PENDAHULUAN
Tingkat pemakaian bahan bakar fosil yang dihasilkan digunakan untuk keperluan
didunia semakin meningkat seiring memasak. Desain tungku yang digunakan
meningkatnya populasi manusia dan oleh masyarakat masih sangat sederhana
meningkatnya laju industrialisasi, apabila sehingga efisiensi pembakaran masih sangat
konsumsi bahan bakar ini tidak dibatasi maka rendah (Robith, 2004 dalam Budianto dkk,
krisis bahan bakar minyak (BBM) tinggal 2014). Desain tungku yang baik adalah
menunggu waktu. Pengurangan konsumsi menciptakan pembakaran yang sempurna,
bahan bakar fosil sesuai dengan blue print ruang pembakaran pada tungku harus
pengelolaan energi nasional 2005-2025, memperhatikan pola aliran yang terbentuk
kebijakan indonesia memilki sasaran salah ketika fluida (udara, gas, dan hasil
satunya adalah meningkatkan energi pembakaran) melalui unggun kayu bakar.
terbarukan (penggunaan energi bomassa) Selain itu bentuk geometri ruang bakar,
menjadi 15 % dari total pemakaian sumber lubang pemasukan aliran udara juga sangat
energi (Risenggara, 2008 dalam Utami 2008). mempengaruhi pola aliran yang dihasilkan.
Salah satu bentuk energi alternatif yang Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
jumlahnya melimpah dengan kandungan Mengetahui pengaruh variasi ketinggian
energi yang besar adalah biomasssa. Hampir lubang udara dan variasi ukuran bahan bakar
2 milyar penduduk negara berkembang terhadap karakteristik dari tungku
termasuk indonesia terutama yang bermukim pembakaran biomassa
dipedesaan sudah sejak lama mengandalkan Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini
bahan bakar biomassa dan teknologi adalah dapat memberikan informasi tentang
tradisional untuk kepentingan memasak dan penggunaan bahan bakar alternatif serta
pemanasan. Biomassa yang sering digunakan perbaikan bentuk desain dari tungku
antara lain kayu bakar, batok kelapa, serbuk pembakaran tradisional.
gergaji, ampas tebu, sekam padi dll Hasil penelitian Maulana (2009)
(Kumaradasa et al, 1999 dalam suhandi dkk, menunjukkan bahwa efisiensi paling baik
2013). dihasilkan dengan perlakuan diberi satu
Untuk mengkonversi energi yang lubang pemasukan udara, nyala api yang
terkandung dalam biomassa digunakan efektif dipengaruhi oleh aliran udara pada
tungku pembakaran lansung, kemudian panas tungku sekam yang ber sumber dari udara
https://doi.org/10.29303/dtm.v6i1.22
22
Dinamika Teknik Mesin, Volume 6 No. 1 Juni 2016 Mulyanto, Mirmanto, Athar: Pengaruh ketinggian lubang
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 udara pada tungku pembakaran biomassa terhadap
https://doi.org/10.29303/dtm.v6i1.22
23
Dinamika Teknik Mesin, Volume 6 No. 1 Juni 2016 Mulyanto, Mirmanto, Athar: Pengaruh ketinggian lubang
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 udara pada tungku pembakaran biomassa terhadap
https://doi.org/10.29303/dtm.v6i1.22
24
Dinamika Teknik Mesin, Volume 6 No. 1 Juni 2016 Mulyanto, Mirmanto, Athar: Pengaruh ketinggian lubang
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 udara pada tungku pembakaran biomassa terhadap
Dengan Ploss menyatakan kehilangan daya detik dan tungku tradisional 874 detik.
pada tungku (kW), Pin adalah daya
https://doi.org/10.29303/dtm.v6i1.22
25
Dinamika Teknik Mesin, Volume 6 No. 1 Juni 2016 Mulyanto, Mirmanto, Athar: Pengaruh ketinggian lubang
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 udara pada tungku pembakaran biomassa terhadap
Semakin tinggi jarak lubang udara pada udara dengan ukuran bahan bakar 2-4 cm
tungku maka boiling time akan semakin cepat sebesar 0,6067 Kg/Jam pada tungku dengan
karena suplay udara yang dapat kontak ketinggian lubang udara 40 cm, konsumsi
dengan bahan bakar semakin baik sehingga bahan bakar terendah sebesar 0,3637
suhu panas yang dihasilkan baik dan waktu Kg/Jam pada tungku dengan ketinggian
pemanasan menjadi lebih cepat, proses lubang udara 10 cm. Sementara pada
pembakaran yang lebih baik menghasilkan ketinggian lubang udara pada tungku dengan
laju pembakaran yang lebih besar, yang ukuran bahan bakar 5-10 cm, nilai konsumsi
berarti jumlah energi pembakaran meningkat bahan bakar terbesar pada tungku dengan
sehingga suhu pembakaran meningkat. ketinggian lubang udara 40 cm yaitu 0,9407
Dari gambar 3 dapat dilihat pengaruh Kg/jam, dan yang terendah pada ketinggian
variasi ketinggian lubang udara dan ukuran lubang udara 10 cm sebesar 0,5361 Kg/Jam.
bahan bakar dengan nilai fuel consumtion rate Terlihat bahwa terjadi kenaikan laju konsumsi
(FCR), dimana variasi ketinggian lubang bahan bakar pada setiap ketinggian lubang
https://doi.org/10.29303/dtm.v6i1.22
26
Dinamika Teknik Mesin, Volume 6 No. 1 Juni 2016 Mulyanto, Mirmanto, Athar: Pengaruh ketinggian lubang
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 udara pada tungku pembakaran biomassa terhadap
udara. Semakin tinggi jarak lubang udara, pembakaran menjadi lebih cepat, akibtanya
maka laju konsumsi bahan bakar juga akan bahan bakar juga akan cepat terbakar. Jika
semakin naik. bahan bakar cepat terbakar, maka bahan
Kenaikan laju konsumsi bahan bakar bakar akan semakin cepat habis.
pada setiap ketinggian lubang udara
disebabkan karena semakin tingginya laju Daya Pembakaran (Pin), Daya Bersih (Pout),
aliran udara. Hal tersebut diakibatkan karena Kehilangan daya (Ploss)
semakin tinggi laju aliran udara, ini berarti Dari gambar 4 terlihat bahwa Daya
bahwa udara yang masuk ke dalam ruang pembakaran dipengaruhi oleh ketinggian jarak
bakar semakin banyak, maka proses lubang udara pada tungku dan ukuran bahan
https://doi.org/10.29303/dtm.v6i1.22
27
Dinamika Teknik Mesin, Volume 6 No. 1 Juni 2016 Mulyanto, Mirmanto, Athar: Pengaruh ketinggian lubang
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 udara pada tungku pembakaran biomassa terhadap
bakar. Semakin tinggi jarak lubang udara Pada gambar 5 hubungan kehilangan
maka power input yang dihasilkan semakin daya dengan ketinggian lubang pemasukan
besar. Pada bahan bakar dengan ukuran 2-4 udara dan ukuran bahan bakar pada tungku
cm, nilai power input untuk ketinggian lubang yang menunjukan perbanding yang lurus
udara 10 cm, 20 cm, 30 cm, dan 40 cm, dengan ketinggian lubang, daya input dan
berturut-turut adalah 2,7226 kW, 3,2678 kW, daya outputnya. Semakin tinggi jarak lubang
3,7409 kW dan 4,3266 kW. Sedangkan pada udara maka daya yang hilang akan semakin
ukuran bahan bakar 5-10 cm, nilai power besar, hal ini disebabkan perbedaan
input dari tungku dengan ketinggian jarak ketinggian lubang udara menyebabkan
lubang pemasukan udara 10 cm, 20 cm, 30 adanya laju aliran udara yang dapat
cm dan 40 cm berturut-turut adalah 3,8078 mengurangi transfer panas baik secara
kW, 4,7160 kW, 5,4120 kW dan 6,3738 kW. konveksi maupun secara radiasi, serta
Sementara pada tungku tradisional dengn banyaknya daya yang terbuang kelingkungan
ukuran bahan bakar 2-4 cm dan 5-10 cm akibat nyala api yang menyebar sehingga
menghasilkan rata-rata 3,3558 kW dan tidak terfokus ke alat memasak.
3,7369 kW. Peningkatan daya pembakaran ini
disebabkan karena semakin banyaknya Efisiensi (ɳ)
bahan bakar yang terbakar yang Efisiensi tungku adalah perbandingan
mengakibatkan semakin banyaknya daya antara energi yang digunakan pada
yang dilepaskan oleh bahan bakar. pemanasan air (Pout) dengan energi panas
Berdasarkan gambar 6 power output yang terkandung pada bahan bakar (Pin).
yang dihasilkan dari proses pembakaran pada Dari gambar 7 terlihat bahwa efisiensi
tungku dengan variasi ketinggian lubang tungku pada pemanasan air untuk masing-
udara 10 cm, 20 cm, 30 cm, 40 cm, dan masing ketinggian lubang udara menunjukkan
tungku tradisional dengan ukuran bahan bahwa semakin tinggi jarak lubang udara
bakar 2-4 cm masing-masing adalah 0,4254 semakin kecil efisiensi yang dihasilkan.
kW, 0,4621 kW, 0,5073 kWh, 0,5604 kW dan Seperti yang terlihat pada penggunaan tungku
0,3202 kW, sedangkan pada variasi ukuran dengan ketinggan lubang udara pada
bahan bakar 5-10 cm masing-masing adalah penggunaan bahan bakar ukuran 2-4 cm,
0,4844 kW, 0,5269 kW, 0,5821 kW, 0,6363 memdapatkan nilai efisiensi sebesar 15,62 %
kW, dan 0,3436 kW. Power output pada pada ketinggian lubang udara 10 cm, dan
tungku pembakaran biomassa menunjukkan efisiensi yang terkecil sebesar 12,95 % pada
kemampuan dari tungku untuk menghasilkan ketinggian lubang udara 40 cm, begitu juga
energi yang nantinya akan digunakan untuk dengan penggunaan tungku yang
memasak/memanaskan air. menggunakan ukuran bahan bakar 5-10 cm,
efisiensi terbesar pada ketinggian lubang
https://doi.org/10.29303/dtm.v6i1.22
28
Dinamika Teknik Mesin, Volume 6 No. 1 Juni 2016 Mulyanto, Mirmanto, Athar: Pengaruh ketinggian lubang
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 udara pada tungku pembakaran biomassa terhadap
udara 10 cm yaitu sebesar 12,72 %, dan lubang udara maka daya yang hilang
efisiensi terkecil yang dihasilkan pada tungku semakin besar, hal ini dikarenakan
dengan ketinggian lubang udara 40 cm penggunaan diameter panci yang
sebesar 9,98 %. Hal ini disebabkan karena digunakan terlalu kecil sehingga nyala api
nilai dari efisiensi tungku tergantung dari hasil pembakaran banyak yang menyebar
jumlah konsumsi bahan bakar yang ke lingkungan dan tidak terfokus kealat
digunakan pada proses pembakaran, jadi memasak.
semakin tinggi jarak lubang udara dengan 5. Dari hubungan antara efisiensi (ɳ) dengan
ukuran bahan bakar yang semakin besar variasi ketinggian lubang udara dan variasi
akan menyebabkan konsumsi bahan bakar ukuran panjang bahan bakar dapat
akan semakin besar, sehingga efisiensi disimpulkan bahwa semakin tinggi jarak
tungku menjadi kecil. Selain itu juga nilai lubang udara dengan ukuran bahan bakar
efisiensi juga tergantung dari nilai kalor bahan 5-10 cm, maka semakin rendah efisiensi
bakar yang digunakan. (ɳ) yang dihasilkan. Pada penelitin ini
diperoleh efisiensi (ɳ) yang paling besar
KESIMPULAN DAN SARAN pada variasi tinggi lubang udara 10 cm
Kesimpulan dengan ukuran bahan bakar 2-4 cm yaitu
Berdasarkan hasil perhitungan dan 15,62 %, sedangkan efisiensi (ɳ) paling
analisa data yang telah dilakukan pada bab rendah diperoleh dari tinggi jarak lubang
sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan udara 40 cm dengan ukuran bahan bakar
diantaranya : 5-10 cm yaitu 9,98 %. Sementra untuk
1. Dari hubungan antara boiling time dengan tungku tradisional menghasilkan nilai
variasi ketinggian lubang udara pada efisiensi tertinggi pada ukuran bahan bakar
tungku dan variasi ukuran panjang bahan 2-4 cm yaitu 9,72 %.
bakar di peroleh boiling time yang paling
lambat pada ketinggian lubang udara 10 Saran
cm dengan ukuran bahan bakar 2-4 cm, 1. Pada penelitian selanjutnya diharapkan
sedangkan nilai boiling time tercepat pada untuk meminimalisir kehilangan daya yang
tungku pembakaran dengan ketinggian dihasilkan diantaranya dengan
lubang udara 40 cm dan ukuran bahan memperhatikan penggunaan diameter
bakar 5-10 cm . Artinya semakin tinggi panci harus lebih besar dari diameter
jarak lubang udara, maka waktu yang tungku dan ketebalan dinding tungku
dibutuhkan untuk mendidihkan air semakin sehingga efisiensi yang dihasilkan akan
cepat, dengan demikian dapat dikatakan lebih baik.
bahwa ketinggian lubang berbanding 2. Untuk penelitian selanjutnya juga perlu
terbalik dengan nilai boiling time yang diperhitungkan perpindahan panas baik
dihasilkan. secara konduksi, konveksi dan radiasi
2. Dari hubungan antara fuel consumtion rate sehingga dihasilkan efisiensi thermal dari
(FCR) dengan variasi ketinggian lubang tungku pembakaran biomassa tersebut.
udara dan variasi ukuran bahan bakar,
diperoleh kesimpulan bahwa semakin DAFTAR PUSTAKA
tinggi jarak lubang udara dengan bahan Anonim1, 2007, Bahan bakar dan
bakar yang besar, maka semakin besar pembakaran, Pedoman Efisiensi Energi
konsumsi bahan bakar yang digunakan, untuk Industri di Asia pada
artinya penggunaan bahan bakar akan www.energyefficiencyasia.org. diunduh
semakin boros. pada tanggal 25 januari 2015
3. Dari hubungan antara daya pembakaran Barlin, Nainggolan M.P., 2012, Studi performa
(Pin), daya bersih (Pout) dan daya yang tungku pembakaran biomassa
hilang (Ploss) dengan variasi ketinggian berbahan bakar limbah sekam padi,
lubang udara dan variasi ukuran bahan Prosiding Seminar Nasional Resatek,
bakar diperoleh hasil bahwa semakin tinggi Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
jarak lubang udara dengan ukuran panjang Universitas Sriwijaya, Palembang.
bahan bakar 5-10 cm, maka daya Budianto, A., Nurhuda, M., Nadhir , A., 2014,
pembakaran dan daya bersih yang Uji Efisiensi Tungku Tanah Liat
dihasilkan akan semakin besar. Berdaya Sedang, Jurusan Fisika,
4. Dari hubungan antara daya yang hilang FMIPA, Universitas Brawijaya.
(Ploss) dengan variasi ketinggian lubang Maulana, R., 2008., Optimasi efisiensi Tungku
udara dan variasi ukuran bahan bakar Sekam dengan Variasi Lubang pada
diperoleh hasil bahwa semakin tinggi jarak
https://doi.org/10.29303/dtm.v6i1.22
29
Dinamika Teknik Mesin, Volume 6 No. 1 Juni 2016 Mulyanto, Mirmanto, Athar: Pengaruh ketinggian lubang
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 udara pada tungku pembakaran biomassa terhadap
https://doi.org/10.29303/dtm.v6i1.22
30