Jurnal Ajarcde

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 8

Asian Journal of Applied Research for Community Development and Empowerment. Vol 3 (2019), No.

Journal home page: http://ajarcde-safe-network.org ISSN 2581-0405

THE INFLUENCE OF CONSUMER BEHAVIOR ON THE PURCHASING


DECISION OF WEDANG UWUH CELUP
CV DEWI MAKMUR
S Vongtanaboon1, W Hancharoen2 and S Homya1.
1
Environmental Science Department, Faculty of Science and Technology, Phuket Rajabhat University, Phuket., Thailand,
2
Entrepreneur Department, Faculty of Social Science, Phuket Rajabhat University, Phuket, Thailand
Corresponding author: vongtanaboon@yahoo.com

ARTICLE INFO A B S T R A C T

Article History: This final project aimed to determine the influence of consumer behavior on the
Received: purchasing decisions of wedang uwuh celup, both partially and simultaneously. This
Final Revision: research was a quantitative associative study with a descriptive approach. The sample
Accepted: selection used purposive sampling with Roscoe's theory, with a sample size of 50
Online Publication: respondents. Data for this study were collected through interviews using a guided
questionnaire. The influence of consumer behavior on purchasing decisions was
analyzed using Multiple Linear Regression, Classical Assumption Tests, t-tests, F-tests,
KEYWORDS and Coefficient of Determination. The results of this study showed that consumer
behavior, including cultural factors, social factors, personal factors, and psychological
Consumer Behavior, Cultural Factors, Personal factors, collectively influenced the purchasing decisions of brewed uwuh tea bags at CV
Factors, Psycological Factors, Purchasing Dewi Makmur. However, individually, cultural factors and personal factors had a
Decisions, Social Factors significant influence on the purchasing decisions of brewed uwuh tea bags, while social
factors and psychological factors did not have an impact on the purchasing decisions of
CORRESPONDING AUTHOR wedang uwuh celup.

*E-mail: vongtanaboon@yahoo.com

PENDAHULUAN/ (Heading 1) akan dibeli, akan menggunakan hal tersebut sebagai nilai
optimal dalam keputusan pembelian termasuk dalam keputusan
1.1. Latar Belakang (Heading2) pembelian minuman herbal.
Wedang uwuh adalah minuman herbal yang berasal dari
Keberhasilan suatu usaha salah satunya didukung karena Yogyakarta, khususnya di Kabupaten Imogiri Bantul yang
adanya konsumen, karena konsumen memiliki kebutuhan, terkenal dengan makam kerajaannya. Pada wawancara peneliti
keinginan, dan permintaan yang terus berubah terhadap suatu dengan Dendi Sulistyo Wibowo selaku Kabid Usaha Mikro
produk sehingga dapat memuaskan mereka [1]. Perilaku Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan
konsumen adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh individu Kabupaten Bantul mengatakan bahwa “Di Kabupaten Bantul
atau kelompok untuk memilih, membeli atau menggunakan banyak masyarakat yang membuka UMKM dibidang herbal
suatu produk atau jasa sesuai dengan kebutuhan dan yang memproduksi wedang uwuh, selain mudah diproduksi
kesukaannya. Seorang produsen harus bisa memahami bahan-bahan wedang uwuh sangat mudah diperoleh, sehingga
konsumen. Kemampuan dalam memahami perilaku konsumen masyarakat Bantul lebih memilih usaha herbal yang tidak
dan lingkungan pasar menjadi salah satu tolak ukur yang memerlukan modal banyak”.
digunakan oleh perusahaan dalam mencapai keberhasilan. Salah satu perusahaan yang memproduksi wedang uwuh di
Banyak faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen saat Bantul adalah CV Dewi Makmur. CV Dewi Makmur merupakan
melakukan keputusan pembelian, faktor yang mempengaruhi perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan biofarmaka
yaitu, faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi, dan faktor yang memproduksi minuman herbal dan minuman instan. Salah
psikologis, untuk itu pencegahan atas kegagalan pemasaran satu produk CV Dewi Makmur adalah wedang uwuh celup.
produk, dapat dilakukan dengan cara memahami faktor-faktor Banyaknya produsen yang memproduksi wedang uwuh dengan
dari perilaku konsumen tersebut. Menurut [2] konsumen yang merek dan harga yang berbeda di Bantul, Daerah Istimewa
memiliki informasi secara sempurna mengenai produk yang Yogyakarta mengakibatkan persaingan semakin ketat, sehingga
GIANG VAN TRAN/ASIAN JOURNAL OF APPLIED RESEARCH FOR COMMUNITY DEVELOPMENT AND EMPOWERMENT. VOL 3 (2019), NO.1

penjualan wedang uwuh celup di CV Dewi Makmur menjadi Keputusan pembelian adalah Proses pengambilan keputusan
tidak stabil. Menurut [3], penjualan yang stabil akan berdampak oleh konsumen untuk membeli suatu produk diawali dengan
pada profitabilitas perusahaan. Sehingga penting bagi CV Dewi kesadaran akan kepuasan kebutuhan dan keinginan. Setelah
Makmur untuk menganalisis pengaruh dari perilaku konsumen konsumen mengetahui kebutuhan dan keinginan tersebut,
terhadap keputusan pembelian wedang uwuh celup. Hal ini konsumen akan menindak lanjuti untuk memenuhi kebutuhan
dilakukan untuk menyusun strategi yang tepat dalam dan keinginan tersebu [8].Sedangkan menurut [9], dalam proses
memperebutkan konsumen dan meningkatkan penjualan. keputusan pembelian, konsumen melalui lima tahap: pengenalan
Menurut pemilik CV Dewi Makmur adanya wedang uwuh masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan
celup diharapkan dapat diterima di segala kalangan dari pembelian, dan perilaku pasca pembelian.
kalangan lansia, dewasa hingga remaja. Sehingga, dengan
adanya CV Dewi Makmur yang memproduksi wedang uwuh
1.3. Tujuan Penelitian (Heading 2)
celup ini diharapkan tidak hanya untuk memperebutkan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perilaku
konsumen dan meningkatkan penjualan, akan tetapi CV Dewi konsumen terhadap keputusan pembelian wedang uwuh CV
Makmur dapat bermanfaat bagi masyarakat dan dapat digunakan Dewi Makmur.
untuk pemberdayaan masyarakat dengan peningkatan aspek 2. METODE PENELITIAN (Heading 1)
pengetahuan dan keterampilan dengan memberikan akses
kepada masyarakat untuk memperoleh pengetahuan dan 2.1. Lokasi dan Objek Penelitian (Heading 2)
keterampilan yang relevan mengenai wedang uwuh. Dari uraian
penjelasan diatas, peneliti membuat rumusan masalah sebagai Penelitian ini ditempatkan pada CV Dewi Makmur yang
berikut, “Bagaimana pengaruh perilaku konsumen baik secara berlokasi di Gg. Randhim, Tegal Kenanga, Tirtonirmolo, Kec.
simultan maupun parsial terhadap keputusan pembelian wedang Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan objek
uwuh celup CV Dewi Makmur? penelitan konsumen yang pernah membeli dan menkonsumsi
wedang uwuh celup CV Dewi Makmur minimal satu kali.
1.2. Tinjauan Pustaka (Heading 2)
2.2. Metode Penelitian (Heading 2)
Perilaku Konsumen
Menurut [4], perilaku konsumen merupakan suatu tindakan Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah
yang dilakukan individu, kelompok, dan organisasi dalam kuantitatif asosiatif, penggunaan metode ini digunakan untuk
memilih, membeli, menggunakan ataupun mengatur produk atau mengetahui pengaruh atau hubungan antara dua variabel atau
jasa, yang ditujukan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan lebih yang dapat meramalkan dan menjelaskan suatu gejala [10].
konsumen.Tindakan individu yang berhubungan langsung Penelitian ini juga menggunakan pendekatan deskriptif,
dengan proses memperoleh dan mengkonsumsi produk atau jasa, pendekatan ini digunakan untuk mendeskripsikan ataupun
termasuk dalam pengambilan keputusan sebelum melakukan menggambarkan objek yang diteliti.
pembelian, juga disebut sebagai perilaku konsumen. Perilaku
konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian dipengaruhi 2.3. Populasi dan Sampel (Heading 2)
oleh beberapa faktor. Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi
Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh konsumen yang
perilaku konsumen.
pernah membeli dan mengonsumsi wedang uwuh celup milik
Faktor Budaya
CV Dewi Makmur minimal satu (1) kali. Dalam penelitian ini
Menurut [5], faktor budaya merupakan segala nilai, simbol,
peneliti menggunakan sampel yaitu non probability sampling
dan pemikiran, yang mempengaruhi tindakan, sikap,
kepercayaan, dan kebiasaan seseorang atau kelompok. Adapun dengan purposive sampling. Menurut [10] purposive sampling
unsur-unsur budaya antara lain, kebudayaan, sub budaya, dan adalah teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan
kelas sosial. tertentu sesuai dengan kriteria peneliti. Pada penelitian ini
Faktor Sosial sampel yang digunakan sebesar 50 orang responden yang sudah
Menurut [6], faktor sosial adalah sebuah hubungan baik pernah membeli dan mengonsumsi wedang uwuh celup CV
formal maupun informal dalam masyarakat yang anggotanya Dewi Makmur. Hal ini merujuk pada penentuan sampel menurut
menganut minat dan perilaku serupa dalam usaha mencapai Rascoe, apabila penelitian yang dilakukan menggunakan analisis
tujuan bersama, Berapa unsur dalam faktor sosial diantarnya, dengan korelasi atau regresi ganda (multivariate), maka jumlah
kelompok refensi (kelompok acuan), keluarga, peran dan status. anggota sampel yang layak minimal 10 kali dari jumlah variabel
Faktor Pribadi yang diteliti.
Faktor pribadi merupakan suatu keadaan dimana seseorang
mempunyai sifat untuk bisa menentukan keputusannya sesuai 2.4. Uji Validitas
dengan keinginannya tanpa ada paksaan dari pihak lain. Uji Validitas Kuesioner digunakan sebagai alat ukur untuk
Menurut [7], dalam menentukan keputusan pembelian mengukur validitas dan sahnya suatu kuesioner. Suatu kuesioner
dipengaruhi oleh beberapa unsur yaitu, umur dan tahapan dalam dianggap valid apabila pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner
siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, dan gaya hidup. tersebut dapat mengungkapkan sesuatu yang akan diukur dalam
Faktor Psikologis kuesioner tersebut [11]. Pada penelitian ini uji validitas
Faktor psikologi merupakan faktor yang terdapat dalam diri
menggunakan Corrected item total correlation, pengujian
seseorang dan menentukan cara mereka memilih dan
menkonsumsi suatu produk. Menurut [6] terdapat empat unsur tersebut digunakan untuk mengetahui kriteria tersebut valid atau
faktor psikologis yang mempengaruhi keputusan pembelian tidaknya, jika korelasi antara skor setiap pertanyaan dan skor
yaitu, motivasi, persepsi, proses belajar, dan kepercayaan. total secara signifikan lebih rendah dari 0,05 (5%), maka
Keputusan Pembelian masing-masing pertanyaan tersebut dapat dianggap baik atau
GIANG VAN TRAN/ASIAN JOURNAL OF APPLIED RESEARCH FOR COMMUNITY DEVELOPMENT AND EMPOWERMENT. VOL 3 (2019), NO.1

valid, sebaliknya jika skor setiap pertanyaan dan skor total 2.8. Uji Hipotesis
memiliki tingkat signifikan yang lebih tinggi dari 0,05 (5%) dan
Uji Hipotesis Simultan (Uji F)
dilaporkan buruk maka dinyatakan tidak valid [11].
Menurut [11], pengujian simultan (Uji F) adalah pengujian
2.5. Uji Reliabilitas yang menentukan apakah semua variabel independen secara
bersama-sama mempengaruhi variabel dependen. Pengujian ini
Uji reliabilitas adalah uji yang menentukan apakah suatu
kuesioner dapat dipercaya atau tidak. Suatu kuesioner dikatakan dilakukan dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel
reliabel atau dapat dipercaya jika tanggapan terhadap suatu pada tingkat kesalahan 5% (α = 0,05). Kriteria uji berikut yang
pernyataan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji digunakan untuk memverifikasi nilai F yang dihitung adalah
statistik Cronbach's alpha (α) digunakan untuk mengukur sebagai berikut
reliabilitas. Suatu variabel dianggap reliabel jika memberikan Jika F hitung ≥ F tabel : H1 diterima dan H0 ditolak
nilai Cronbach’s alpha > 0,60, jika tidak maka data dianggap
Jika F hitung ≤ F tabel: H1 ditolak dan H0 diterima
tidak reliabel [11].
Uji Hipotesis Parsial (Uji t)
2.6. Uji Asumsi Klasik Uji parsial adalah uji yang digunakan untuk mengetahui
apakah semua variabel bebas berpengaruh terhadap variabel
Uji Normalitas
terikat atau tidak. Pengujian dilakukan dengan membandingkan
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel terikat, variabel bebas, atau keduanya nilai t hitung masing-masing variabel bebas dengan nilai t tabel
berdistribusi normal atau tidak. Contoh regresi yang baik adalah dengan tingkat kesalahan 5% (α = 0,05). Jika t hitung≥ t tabel,
memiliki distribusi data normal atau data titik-titik (ploting)
maka H1 diterima dan H0 ditolak dan jika t hitung ≤ t tabel maka
menggambarkan data sesungguhnya mengikuti garis diagonal
[11]. H1 ditolak dan H0 diterima.
Uji Multikolinearitas 2.9. Koefesien Determinasi
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji model regresi
dan menemukan korelasi antar variabel bebas. Uji Pengujian koefisien determinasi ini dilakukan dengan
multikolinearitas dapat dilihat dari segi toleransi dan koefisien maksud mengukur kemampuan model dalam menerangkan
variasi. Untuk melihat adanya gejala dari multikololinieritas seberapa pengaruh variabel independen secara bersama–sama
dapay dilihat pada besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance (stimultan) mempengaruhi variabel dependen, yang dapat
Inflation Factor) di program SPSS. Nilai yang biasa dipakai diindikasikan oleh nilai adjusted R – Squared. Nilai koefisien
adalah sebagai berikut nilai nikai Tolerance > 0,1 atau dapat determinasi antara nol (0) dan satu (1), dimana 0< R²<1.
juga nilai VIF < 10, jika demikian maka tidak ada terjadinya koefisien determinasi (R²) yang mendekati 1 berarti kemampuan
multikolineritas. Jika terdapat korelasi, maka disebut masalah variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel
multikolinearitas (multiko). Model regresi yang baik seharusnya dependen sangat kuat. Sebaliknya apabila koefisien determinasi
tidak ada korelasi antar variabel independent [11]. (R²) semakin kecil atau mendekati 0 maka kemampuan dan
Uji Heterokedasitas pengaruh variabel independent (bebas) terhadap variabel
Uji heterokedasitas atau uji varian tidak seragam dilakukan dependen (terikat) sangat lemah.
untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan varian dari nilai 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
residual untuk setiap variabel bebas dari regresi. Uji
heterokedasitas dilakukan menggunakan SPSS 25 dengan Hasil Penelitian
menggunakan scatterplot. Syarat regresi yang baik apabila, tidak 3.1. Karakteristik Responden
ada pola yang jelas pada scatterplot dan tidak terdapat titik
menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y. Usia Jumlah Persentase (%)
≤ 25 13 26
2.7. Analisis Regresi Berganda 26-45 31 62
≥ 46 6 12
Analisis regresi berganda merupakan salah satu jenis
Jumlah 50 100
pengembangan dari analisis regresi sederhana, penggunaan
analisis regresi berganda untuk mengetahui pengaruh variabel Berdasarkan hasil tabel tersebut menunjukan bahwa
bebas (independen) terhadap variabel terikat (tergantung). konsumen dengan rentan 26-45 tahun, beranggapan bahwa
Dalam penelitian ini, analisis regresi linier berganda digunakan kepraktisan dalam mengonsumsi minuman herbal seperti
untuk mengetahui pengaruh Budaya ¿ ¿), sosial¿ ¿), pribadi ¿ ¿ wedang uwuh celup menjadi pilihan yang tepat dan mudah
), dan psikologis ¿ ¿) terhadap keputusan pembelian (Y). Hasil untuk menjaga kesehatan mereka. Hal ini sejalan dengan
regresi linier berganda dengan menggunakan program SPSS, pernyataan [12], bahwa orang dewasa biasanya mengalami
metode regresi linier berganda dalam penelitian ini dirumuskan perubahan tertentu seiiring dengan bertambahnya usia mereka.
sebagai berikut, Produk yang dikonsumsi biasanya adalah produk-produk herbal
Y= α+𝑏1 X 1 + 𝑏2 X 2 +𝑏3 X 3 +𝑏4 X 4+e yang praktis seperti wedang uwuh celup ini, responden
beranggapan bahwa produk wedang uwuh celup yang praktis
ini, dapat mereka konsumsi dari usia muda hingga nanti lanjut
usia.
Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)
Perempuan 34 68
GIANG VAN TRAN/ASIAN JOURNAL OF APPLIED RESEARCH FOR COMMUNITY DEVELOPMENT AND EMPOWERMENT. VOL 3 (2019), NO.1

Laki-laki 16 32
Jumlah 50 100%
Faktor Sosial
Berdasarkan data yang diperoleh menunjukan bahwa, Kode rhitung rtabel Keterangan
perempuan memiliki kecenderungan lebih tertarik mencoba dan Indikator
membeli wedang uwuh celup milik CV Dewi Makmur
dibandingkan dengan laki-laki, karena perempuan lebih cepat X2.1 0,329 0,284 Valid
sadar untuk memilih produk yang mempunyai manfaat serta X2.2 0,460 0,284 Valid
nilai praktis. Hal ini sejalan dengan peryataan [13], mengatakan X2.3 0,306 0,284 Valid
bahwa perempuan memiliki peran paling tinggi dalam proses
pemilihan. Faktor Pribadi
Kode rhitung rtabel Keterangan
Pendidikan Jumlah Persentase (%) Indikator
SD 0 0
X3.1 0,528 0,284 Valid
SLTP 2 4
SLTA 26 52 X3.2 0,553 0,284 Valid
Perguruan Tinggi 22 44 X3.3 0,552
Jumlah 50 100 X3.4 0,307 0,284 Valid
Mayoritas responden memiliki tingkat pendidikan
menengah, hal ini tentunya memiliki peran penting dalam Faktor Psikologis
pengambilan keputusan, karena tingkat pengetahuan seseorang Kode rhitung rtabel Keterangan
akan mempengaruhi dalam mengambil sebuah tindakan [14]. Indikator
X4.1 0,466 0,284 Valid
Pekerjaan Jumlah Persentase (%) X4.2 0,498 0,284 Valid
Pelajar/Mahasiswa 3 6 X4.3 0,540 0,284 Valid
PNS 8 16 X4.4 0,504 0,284 Valid
Pengusaha/Swasta 13 26
Ibu Rumah Tangga 20 40
Lain-lain 6 12 Keputusan Pembelian
Jumlah 50 100 Kode rhitung rtabel Keterangan
Indikator
Mayoritas responden memiliki pekerjaan sebagai ibu rumah Y1 0,323 0,284 Valid
tangga, karena ibu rumah tangga sering kali menjadi pengambil Y2 0,290 0,284 Valid
keputusan utama dalam hal pembelian produk dan layanan untuk Y3 0,447 0,284 Valid
rumah tangga. Mereka biasanya bertanggung jawab atas tugas- Y4 0,474 0,284 Valid
tugas sehari-hari di rumah, termasuk dalam pembelian wedang Y5 0,323 0,284 Valid
uwuh celup.
3.3. Uji Reliabilitas
Pendapatan Jumlah Persentase (%)
≥ 1.000.000 7 14 Berdasarkan hasil uji reliabilitas yang berjumlah 19
1.000.000 - 2.500.000 13 26 pertanyaan, dapat diketahui bahwa seluruh item pertanyaan
> 2.500.000 30 60 reliabel. Hal ini dibuktikan dengan nilai dari Cronbach’s Alpha
Jumlah 50 100 dari keseluruhan item pertanyaan tersebut lebih besar dari 0,60.

Mayoritas responden memiliki pendapatan > 2.500.000, Cronbach Alpha N Of Item Keterangan
yang artinya bahwa, responden tersebut termasuk kedalam 0,825 19 Reliabel
konsumen dari wedang uwuh celup milik CV Dewi Makmur.
Menurut [15], kemampuan dalam melakukan pembelian 3.4. Uji Asumsi Klasik
terhadap suatu produk dapat dipengaruhi oleh pendapatan
konsumen, semakin tinggi pendapatan seseorang dapat Uji Normalitas
memungkinkan kemampuan untuk melakukan pembelian yang Berdasarkan dari pengujian normalitas menggunakan
besar. metode grafik normal probability plot dapat dilihat bahwa data
data menyebar disekitar garis diagonal atau mengikuti garis
3.2. Uji Validitas diagonal, artinya data antara variabel dependen dan independent
Pengambilan keputusan pernyataan yang valid tersebut mempunyai distribusi yang normal dan memunuhi syarat uji
berdasarkan nilai rhitung lebih besar dari pada rtabel, untuk asumsi klasik normalitas.
responden dengan jumlah 50 orang (N=50) dengan alpha 0,05
(α= 5%), didapat rtabel sebesar 0,284 (df = n-2, df = 50-2= 48).
Faktor Budaya
Kode rhitung rtabel Keterangan
Indikator
X1.1 0,507 0,284 Valid
X1.2 0,617 0,284 Valid
X1.3 0,305 0,284 Valid
GIANG VAN TRAN/ASIAN JOURNAL OF APPLIED RESEARCH FOR COMMUNITY DEVELOPMENT AND EMPOWERMENT. VOL 3 (2019), NO.1

3.5. Analisis Regresi Berganda


Berdasarkan tabel hasil regresi liniear berganda maka dapat
diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
Y= α +β1X1+β2X2+ β3X3+ β4X4+e
Y= 4,855 + 0,487X1 + 0,188X2 + 0,408X3 - 0,046X4 + e

1) Konstanta atau α dari persamaan regresi linear adalah


4.855 yang berarti jika variabel faktor budaya (X1), faktor
sosial (X2), faktor pribadi (X3) dan faktor psikologis (X4)
bernilai 0 atau tidak ada maka keputusan pembelian (Y)
wedang uwuh celup di CV Dewi Makmur akan tetap terus
meningkat sebesar 4.855.
2) Koefisien regresi faktor budaya (X 1) 0,487, menyatakan
bahwa setiap peningkatan pengaruh faktor budaya (X 1)
sebesar 0,487 maka akan meningkatkan keputusan
Uji Multikolinearitas pembelian (Y) sebesar 0,487.
Uji multikolineritas digunakan untuk menguji model regresi 3) Koefisien regresi faktor sosial (X2) 0,188, menyatakan
bahwa setiap peningkatan pengaruh faktor sosial (X 2)
dan menemukan korelasi antar variabel bebas. Regresi yang baik
sebesar 0,188 maka akan meningkatkan keputusan
adalah yang tidak terjadi multikolinearitas, syarat tidak pembelian (Y) sebesar 0,188.
terjadinya multikolinearitas adalah nilai Tolerance lebih besar 4) Koefisien regresi faktor pribadi (X3) 0,408, menyatakan
dari 0,1 dan nilai VIF (Variance Inflation Factor) lebih kecil dari bahwa setiap peningkatan pengaruh faktor pribadi (X3)
10 (Ghozali, 2016). Hasil dari uji multikolineritas pada sebesar 0,408 maka akan meningkatkan keputusan
penelitian ini dapat dilihat pada tabel dibawah, pembelian (Y) sebesar 0,408.
5) Koefisien regresi faktor psikologi (X4) -0,046 menyatakan
a
bahwa setiap penurunan pengaruh faktor psikologi (X 4)
Coefficients sebesar 0,046 maka akan meningkakan keputusan
Collinearity Statistics pembelian (Y) sebesar 0,046.
Model Tolerance VIF
1 (Constant) 3.6. Pengujian Hipotesis
Faktor Budaya .813 1.230
Faktor Sosial .987 1.014 Uji Koefesien Regresi Secara Simultan (Uji F)
Faktor Pribadi .792 1.262 Uji koefisiensi dilakukan dengan membandingkan nilai
Faktor Psikologis .953 1.049 Fhitung dengan Ftabel pada tingkat kesalahan 5%, nilai Ftabel
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian didapatkan dari k;n-k. Nilai hasil uji F dapat dilihat pada tabel
berikut:
Uji Heterokedasitas
Berdasarkan hasil uji heterokedasitas dapat dilihat bahwa
ANOVAa
pada scatterplot tidak membentuk pola, titik menyebar diatas Mean
dan dibawah angka 0 dan tidak terkumpul pada satu tempat saja. Model Sum of Squares df Square F Sig.
Hal ini membuktikan bahwa didalam model regresi tidak terjadi 1 Regression 130.325 4 32.581 7.708 .000b
gejala heterokedasitas. Residual 190.200 45 4.227
Total 320.525 49
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
b. Predictors: (Constant), Faktor Psikologis, Faktor Sosial,
Faktor Budaya, Faktor Pribadi

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai Fhitung


7,708 ≥ Ftabel 2,81, maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak
dan H1 diterima. Hal ini menyatakan bahwa variabel
independen (X1, X2, X3, dan X4) secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian wedang uwuh (Y).
Coefficientsa
Uji Koefesien Regresi Secara Parsial (Uji t)
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients thitung ttabel Nilai
Variabel Kategori
Sig
Std. Faktor Budaya 2.929 2,014 0,05 Signifikan
Model B Error Beta t Sig. Faktor Sosial 1.334 2,014 0,05 Tidak Signifikan
1 (Constant) 4.855 2.790 1.740 .089 Faktor Pribadi 2.784 2,014 0,05 Signifikan
Faktor Budaya .487 .166 .373 2.929 .005 Faktor -.349 2,014 0,05
Tidak Signifikan
Faktor Sosial .188 .141 .154 1.334 .189 Psikologis
Faktor Pribadi .408 .147 .359 2.784 .008 α
Faktor -.046 .131 -.041 -.349 .728 ttabel = ; n-k-1
Psikologis 2
ttabel = 2,014
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
1) Pengujian Hipotesis Faktor Budaya
H0: Faktor budaya tidak berpengaruh terhdap keputusan
pembelian wedang uwuh celup di CV Dewi Makmur
GIANG VAN TRAN/ASIAN JOURNAL OF APPLIED RESEARCH FOR COMMUNITY DEVELOPMENT AND EMPOWERMENT. VOL 3 (2019), NO.1

H1: Faktor budaya berpengaruh terhdap keputusan 3.8. Pengaruh Faktor Budaya Terhadap Keputusan
pembelian wedang uwuh celup di CV Dewi Makmur. Pembelian Wedang Uwuh
Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa variabel faktor
budaya memiliki nilai thitung 2,929 ≥ ttabel 2,014 maka H0 ditolak Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku yang
dan H1 diterima. Hal tersebut mengartikan bahwa faktor paling mendasar, pada kajian peniliti ini ada tiga indikator
budaya memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan yang termuat didalam faktor budaya yang menyebabkan faktor
pembelian wedang uwuh celup. budaya berpengaruh terhadap keputusan pembelian,
diantaranya yaitu kebudayaan, sub budaya dan kelas
2) Pengujian Hipotesis Faktor Sosial sosial.Berdasarkan hasil analisis linear berganda dan uji t
H0: Faktor sosial tidak berpengaruh terhdap keputusan menunjukan variabel faktor budaya memiliki nilai positif
pembelian wedang uwuh celup di CV Dewi Makmur
artinya faktor pribadi di daerah penelitian mempunyai
H11: Faktor sosial berpengaruh terhdap keputusan
pembelian wedang uwuh celup di CV Dewi Makmur. pengaruh dalam peningkatan keputusan pembelian wedang
Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa variabel faktor uwuh celup. Secara signifikan faktor pribadi berpengaruh
budaya memiliki nilai thitung 1,334 ≤ ttabel 2,014 maka H0 diterima dalam keputusan pembelian wedang uwuh milik CV Dewi
dan H1 ditolak. Hal tersebut mengartikan bahwa faktor sosial Makmur. Hal ini di didasarkan dengan nilai thitung 2,929 ≥
tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian nilai ttabel 2,014, dimana H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini
wedang uwuh celup. menyatakan bahwa perkembangan budaya yang semakin
3) Pengujian Hipotesis Faktor Pribadi modern dan kebiasaan konsumen yang menyukai hal praktis
H0: Faktor pribadi tidak berpengaruh terhdap keputusan membuat konsumen memilih untuk mencoba dan membeli
pembelian wedang uwuh celup di CV Dewi Makmur wedang uwuh celup. Hasil kajian ini didukung oleh penelitian
H1: Faktor pribadi berpengaruh terhdap keputusan yang pernah dilakukan oleh [16].
pembelian wedang uwuh celup di CV Dewi Makmur. 3.9. Pengaruh Faktor Sosial Terhadap Keputusan
Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa variabel faktor
pribadi memiliki nilai thitung 2,784 ≥ ttabel 2,014 maka H0 ditolak
Pembelian Wedang Uwuh
dan H1 diterima. Hal tersebut mengartikan bahwa faktor Berdasarkan hasil analisis uji t menunjukan variabel faktor
pribadi memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan sosial tidak berpengaruh secara signifikan secara parsial
pembelian wedang uwuh celup. terhadap keputusan pembelian wedang uwuh milik CV Dewi
4) Pengujian Hipotesis Faktor Psikologis Makmur. Hal ini didasarkan oleh nilai thitung 1,334 ≤ nilai
H0: Faktor psikologi tidak berpengaruh terhdap keputusan ttabel 2,014 maka dapat dikatakan bahwa H0 diterima dan H1
pembelian wedang uwuh celup di CV Dewi Makmur
ditolak. Hal ini sejalan dengan penelitian [16]. Adapun
H1: Faktor psikologi berpengaruh terhdap keputusan
pembelian wedang uwuh celup di CV Dewi Makmur. indikator yang termuat didalam faktor sosial yang
Berdasarkan tabel 4.16 dapat dilihat bahwa variabel faktor menyebabkan faktor sosial berpengaruh terhadap keputusan
budaya memiliki nilai thitung -0,349 ≤ ttabel 2,014 maka H0 pembelian, diantaranya yaitu, kelompok refrensi, peran dan
diterima dan H1 ditolak. Hal tersebut mengartikan bahwa status serta keluarga.
faktor psikologi tidak berpengaruh signifikan terhadap 3.10. Pengaruh Faktor Pribadi Terhadap Keputusan
keputusan pembelian wedang uwuh celup. Pembelian Wedang Uwuh
3.7. Koefesien Determinasi
Pada kajian ini faktor pribadi secara parsial mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian di
Model Summaryb
didasarkan dengan nilai thitung 2,784 ≥ nilai ttabel 2,014,
R Adjusted R Std. Error of the maka dapat dikatakan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Hal
Model R Square Square Estimate ini sejalan dengan penelitian [17], mengenai “Pengaruh
Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Susu
1 .638a .460 .407 2.055885 Morinaga di Kota Lhokseumawe”. Pada nilai koefesien faktor
a. Predictors: (Constant), Faktor Budaya, Faktor Sosial, pribadi bernilai positif, yang artinya setiap peningkatan pada
faktor pribadi akan berpengaruh terhadap meningkatnya
Faktor Psikologi, Faktor Pribadi
keputusan pembelian. Ada beberapa indikator yang terdapat
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian pada faktor pribadi yang menyebabkan faktor pribadi
memberikan peningkatan terhadap keputusan pembelian 14
Nilai Adjusted R Square dalam kajian ini adalah sebesar diantaranya yaitu, umur dan siklus hidup, pekerjaan, keadaan
0,407 yang menunjukan bahwa nilai koefisien determinasi ekonomi, dan gaya hidup.
sebesar 40,7%. Koefisien determinasi tersebut menunjukan 3.11. Pengaruh Faktor Psikologis Terhadap
bahwa variabel keputusan pembelian dalam pembelian
Keputusan Pembelian Wedang Uwuh
wedang uwuh dapat dijelaskan oleh variabel bebas dalam
penelitian ini, sedangkan sisanya 59,3% dapat dijelaskan oleh Pada kajian ini faktor psikologis tidak berpengaruh
variabel lain yang tidak dikaji dalam kajian ini. signifikan secara parsial terhadap keputusan pembelian
wedang uwuh celup milik CV Dewi Makmur. Hal ini
PEMBAHASAN dibuktikan dengan nilai nilai thitung -0,349 ≤ nilai ttabel 2,014
dapat dikatakan bahwa H0 diterima dan H1 ditolak. Sejalan
dengan penelitian [18], pada penelitian ini, koefisien regresi
faktor psikologis bernilai negatif yang artinya, semakin
meningkatnya faktor psikologis maka akan menurunkan
GIANG VAN TRAN/ASIAN JOURNAL OF APPLIED RESEARCH FOR COMMUNITY DEVELOPMENT AND EMPOWERMENT. VOL 3 (2019), NO.1

keputusan pembelian. Hal itu dikarenakan dalam REFERENSI


penkonsumsian wedang uwuh celup milik CV Dewi makmur,
responden tidak didasarkan atas keyakinan atau kepercayaan
akan produk tersebut dapat membuat pikiran dan badan terasa
segar, akan tetapi lebih menilai dari segi kepraktisan,
kepopularitan produk dan manfaat lainnya salah satunya
adalah dapat menghangatkan badan. Adapun indikator yang
terdapat pada faktor psikologis yaitu motivasi,persepsi,proses
belajar dan gaya hidup.
3.12. Pengaruh Perilaku Konsumen Terhadap
Pengambilan Keputusan Pembelian Wedang
Uwuh Di CV Dewi Makmur
Dalam kajian ini menunjukan bahwa perilaku konsumen
berpengaruh signifikan secara simultan terhadap keputusan
pembelian wedang uwuh. Hal ini didasarkan pada nilai nilai
Fhitung 7,708 ≥ nilai Ftabel 2,810. Maka dapat disimpulkan
bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Berdasarkan nilai
Adjusted R- squared (R2) memiliki pengaruh sebesar 40,7%
terhadap keputusan pembelian. yang artinya bahwa perilaku
konsumen memiliki pengaruh dengan kategori moderat. [11],
nilai R-Square dikategorikan kuat jika lebih dari 0,67, moderat
jika lebih dari 0,33 tetapi lebih rendah dari 0,67, dan lemah
jika lebih dari 0,19 tetapi lebih rendah dari 0,33. Sedangkan,
sisanya 59,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
diteliti dalam penelitian ini. Menurut [19] variable yang dapat
mempengaruhi keputusan pembelian adalah bauran
pemasaran. Bauran pemasaran meliputi beberapa elemen
yaitu, produk (product), harga (price), tempat (place), dan
promotion (promotion).

4. KESIMPULAN

Pada penelitian ini perilaku konsumen terhadap keputusan


pembelian wedang uwuh celup di CV Dewi Makmur
berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian.
Sedangkan secara parsial pada faktor budaya dan pribadi
berpengaruh secara signifikan, kemudian pada faktor sosial dan
psikologis tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
keputusan pembelian wedang uwuh celup di CV Dewi Makmur.

SARAN

Dari hasil penelitian disarankan kepada pemilik CV Dewi


Makmur untuk mengoptimalkan faktor budaya dan faktor
pribadi dengan melakukan pengembangan dan pemberdayaan
masyarakat dengan melibatkan aspek pengetahuan dan
keterampilan konsumen melalui pelatihan dan pembelajaran
pembuatan wedang uwuh celup. Kemudian penulis
menyarankan untuk melibatkan masyarakat setempat dalam
pengembangan produk Wedang Uwuh. Misalnya, mereka dapat
bekerja sama dengan petani lokal untuk memperoleh bahan baku
berkualitas tinggi atau memberdayakan perajin lokal untuk
pembuatan kemasan atau aksesoris produk.

[1] N. S. Novalia, "Pengaruh Kreativitas Dan Inovasi Produk Terhadap Keberhasilan Usaha (Studi Pada Wirausaha Batik Di
Kota Semarang).," Ekonomi dan Bisnis, p. 3, 2019.
[2] Danang, Perilaku Konsumen dan Pemasaran, Yogyakarta: CAPS (Center oF Academic Publishing Service), 2015.
[3] L. T. Pratama, R. R. Sihaloho, I. Elita and K. Sandi, "Menjaga Stabilitas Penjualan Dalam Upaya Mencapai Kinerja
Keuangan Yang Optimal Di Tengah Pandemi Covid19," Kompetitif Bisnis Edisi COVID-19, p. 64, 2020.
GIANG VAN TRAN/ASIAN JOURNAL OF APPLIED RESEARCH FOR COMMUNITY DEVELOPMENT AND EMPOWERMENT. VOL 3 (2019), NO.1

[4] K. Keller and A. Gary, Manajemen Pemasara. Jilid I. Edisi ke 13, Jakarta: Erlangga, 2019.
[5] L. Schiffman and L. Kanuk, Perilaku, Jakarta: PT Indeks, 2008.
[6] Kotler, Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid 1, Jakarta: Erlangga, 2008.
[7] N. N. A. Salamah, "Pengaruh Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Kosmetika Sari Ayu Pada Toko La Tahzan
Palembang," Media Wahana Ekonomika, p. 12, 2015.
[8] Sutisna, Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2016.
[9] M. Mowen, Perilaku Konsumen Jilid Kedua, Jakarta: Erlangga, 2017.
[10] Sugiyono, "Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D," Bandung, Alfabeta, 2021, p. 127.
[11] I. Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS 23, Semarang: Badan Penerbit Universitas
Dipenogoro, 2016.
[12] S. Sangadji, Perilaku Konsumen, Yogyakarta: Andi, 2013.
[13] G. Rachael, M. O’Connor, Angelaives, C. Saunders, S. J.Hardcastle and K. Investigators, "Influences On Decision-Marketing
For Young Women Undergoing Bilateral Prophylatic Mastectomy," Journal Of Patient Education And Counseling, vol. 101,
no. 2, pp. 318-323, 2018.
[14] N. N. Kusumawati, "Pengaruh Pengetahuan Dan Motivasi Terhadap Keputusan Pembelian," Ekonomi, p. 37, 2019.
[15] R. H. Pardade, "Analisis Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Kopi Luwak Liar Sipirok," Agribisnis, p. 64,
2016.
[16] Mawarti and Amidi, "Pengaruh Budaya, Persepsi, dan Kepercayaan terhadap Keputusan Pembelian Obat Herbal," Jurnal
Ilmu Manajemen Vol. 7 No. 2 , p. 176, 2018.
[17] Adnan, "Pengaruh Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Susu Morinaga di Kota Lhokseumawe," Fisioner dan
Strategis Vol 7, p. 7, 2018.
[18] D. Khusnul, F. Nadila and M. R. Tendah, "Analisis Faktor yang Mempengaruhi Konsumen dalam Membeli Obat Tradisional
di Kota Luwuk," Diana: Analisis Faktor yang Mempengaruhi Konsumen dalam Membeli Obat Tradisional di Kota Luwuk 79
Jurnal Farmasi Galenika Vol. 9 No. 2, p. 84, 2022.
[19] A. Sonia and Y. B. Siregar, "Pengaruh Bauran Promosi terhadap Keputusan Pembelian Herbal Sari Dinda," Ilmu Komunikasi
dan Bisnis, p. 260, 2020.

You might also like