Seminar FKMTSI Kupang 10 Juli 2023 - Bahan Tayangan (Final)

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 49

FORUM KOMUNIKASI MAHASISWA TEKNIK SIPIL (FKMTSI) 2023

UNIVERSITAS CITRA BANGSA

“Peran Insinyur Indonesia di Dunia Jasa Konstruksi


Untuk Mendukung Daerah Tertinggal Menuju
Indonesia Emas 2045”

Disajikan oleh:

Ir. Bambang Goeritno, MSc., MPA., IPU., APEC Eng., ACPE.


Sekretaris Jenderal PII

Kupang, 10 Juli 2023


Outline  PII dan Transformasi Keinsinyuran di Indonesia pasca lahirnya UU
No. 11/2014
 Insinyur Profesional (PE) di dalam praktik di Indonesia
 Urgensi Pembangunan Infrastruktur
 Karya Insinyur Indonesia Dalam Pengembangan Teknologi
Keinsinyuran
 Prinsip dan KPI Pengembangan Kota Baru
 Program Pembangunan Infrastruktur di Daerah Tertinggal
 Profil Insinyur Indonesia untuk Mendukung Indonesia Emas 2045,
sebuah idealisme PII
 Kesimpulan
PII dan Transformasi Keinsinyuran di
Indonesia pasca terbitnya UU No. 11/2014
The
LAW Nr. 11/2014
The law has mandated to

Journey
PII in carrying out
Engineering Profession
Implementation in
PERSATUAN INSINYUR Indonesia.
INDONESIA (PII)
PII was formed as a
forum for gathering all
“A CALL OF HISTORY”
Engineers, established
in 23 May 1952
 23 May 1952  22 March 2014  Present 

Law Nr. 11/2014


INDONESIAN
DEVELOPMENT Law 11/2014 is a call from “Ibu Pertiwi”
Engineers become agent
to all “Engineers” gathered in PII to
of change and agent of give their contributions by preparing
development themselves to become competent
GLOBALLY engineers to make Indonesia more
RECOGNIZED developed and compet tive in the world
Indonesian Engineers, not arena.
only active within the
country, but are also very
well recognized globally
Esensi UU No. 11/2014 tentang KEINSINYURAN

8. 1.
Pemutakhiran Kompetisi Global
Pengetahuan

2.
7.
Keselamatan Publik
Membangun Inovasi
UU No. 11/2014 & Lingkungan
tentang
KEINSINYURAN
6.
3.
Mengelola Insinyur
Meningkatkan Minat
Asing
Keinsinyuran

5.
4.
Meningkatkan Peran
Mengatasi Kesenjangan
Insinyur di Industri
Pendidikan
Transformasi PII Setelah Berlakunya UU No. 11/2014

Accreditation of Engineering
Education in the University

TRANSFORMATION
Collective Calls for
Engineers Engineer’s Profession
Program
Law
PE Certification System
11/2014 PII as Implementing
& Body of Engineering Accreditation of Engineering
Gov. Reg. Profession Associations
25/2019 License to Practice - STRI
Government partner
in preparing Engineers CPD/PKB
as human capital to
support national International Recognition/
development goals International Registration
PII telah menjadi bagian dari:
International Engineering Alliance (IEA)
Educational Accord Competence Recognition/
Mobility Agreements

Washington Sydney Dublin International APEC International


Accord Accord Accord Professional Engineer Engineering
Engineers Technologist
Professional Engineering Engineering Agreement Professional Agreement
Engineers Technologist Technicians Engineers
Professional (Regional Engineering
Engineers Agreement) Technologist

• PII diakui oleh IEA sebagai bagian dari APEC Engineer Membership sejak awal 2000-an
• PII/IABEE – Indonesian Accreditation Board for Engineering Education; PII adalah “Full Signatory Member” untuk
Washington Accord sejak Agustus 2022, Provisional Member untuk Seoul Accord (computing) sejak 2021, dan sedang
mengajukan sebagai Provisional Member untuk Sydney Accord (vokasi).
International Recognition
(ASEAN Eng, ACPE, APEC
Engineer’s Roadmap to International Recognition Eng)

Engineer in Training (Insinyur)

Bachelor/Vocation
al Degree

IPM/IPU (Senior/
Executive PE)
IPP (Junior PE)

International Recognition

• ASEAN Chartered Professional Engineer – ASEAN MRA on Engineering Services


• ASEAN Engineer – AFEO membership for ASEAN recognition
• APEC Engineer – International Engineering Alliance (IEA) membership for
APEC Countries
The Role of Professional Engineers in Higher Education
Post Law 12/2012 on Higher Education
& Law 11/2014 on Engineering

Through PII:
- Together setting the
Discipline Criteria in
Accreditation Mostly:
- Curriculum Development Institutional Approach
- “More” PEs/Industry Reps
involved in Accreditation
Processes

Program Approach
Main Roles:
- Developing Main Discipline Curriculum
- Discussion and consultation forums

The Engineering Law strengthens the role of Engineers in the industry


PE = Professional Engineer and contributes to improving the quality of engineering education in
Indonesia
23+ 21K+
PE staffs in
PE/Insinyur 78
Profesional APEC
setara Jakarta
ASEAN & Head Office Engineers
APEC sejak Registered

2003 79.5K+
Anggota 27
2022
2023
IABEE becomes Badan 2147
PII Full Signatory Kejuruan ASEAN
Berdiri Member of Engineers
Washington 15 Registered
sejak Accord
Komite
1952 19 2022
Bidang 232
43+ Universitas ASEAN
225 sebagai
Chartered
Penyelenggara
Cabang 5 PS-PPI dan telah Professional
30 Overseas meluluskan 17K Engineer
Wilayah Branch Insinyur
 Insinyur Profesional (PE) di dalam praktik di
Indonesia
History of The Failure of Quebec Bridge, Canada.
Ethics and Professionalism
86 workers on the bridge that August 29, 1907, 75 died, many of them local Caughnawaga, famous
for their high steel work. Some of the dead had been crushed by the twisted steel; others by the
fall. Still others drowned before the rescue boats could reach them.

The disaster showed what unquestionable power an engineer could have at the time in a project
that was improperly supervised.
• As one result, Galbraith and others formed around 1925 what are now recognized as
organizations of Professional Engineers. PEs are under different rules and regulations based
on the organization to which they belong.
• The general guidelines include that an engineer must pass an ethical examination, be
able to show good character through the use of character witnesses and have
applicable engineering experience (in Canada this constitutes a minimum of four years'
practice under a certified Professional Engineer).
• Moreover, engineers must be registered in the province in which they work. These
engineering organizations are regulated by the respective provinces and the title
"Professional Engineer" (or "Ingénieur" in Quebec) is reserved only to members who belong
to this organization.

Ethics, Knowledge, and Experiences should come together for the best Product and Services, Public
Safety, and Environmental Sustainability
History of The Failure of Quebec Bridge, Canada.
Ethics and Professionalism
75 dari 86 pekerja yang semuanya ahli konstruksi baja tewas setelah ambruknya jembatan baja
yang sedang dikerjakan di kota Caughnawaga, Quebec, Canada, di sore hari tanggal 29 Agustus
1907. Musibah ini merupakan kehilangan besar dan menjadi pelajaran betapa pentingnya
“profesionalisme’.

Musibah ini menjadi bukti bahwa dalam setiap aktifitas keinsinyuran terkandung resiko atau
kekuatan yang luar biasa dahsyatnya dan bisa menghancurkan manakala aktifitas itu tidak
dilaksanakan secara profesional dan disupervisi dengan baik.
• Diinspirasi dari peristiwa itu, Mr. Galbraith pada th 1925 membentuk perkumpulan yang
sekarang disebut sebagai organisasi Professional Engineers (PE).
• Organisasi-organisasi PE mulai bermunculan di belahan utara Amerika, yang masing-masing
dengan aturan sendiri-sendiri sesuai kebutuhan dan wilayahnya.
• Namun, hal yang pasti adalah bahwa untuk menjadi seorang PE, Insinyur harus lulus
dari ujian etika, harus memiliki karakter yang baik, serta memiliki pengalaman praktik
yang cukup. (di Canada minimal telah berpraktik selama 4 th di bawah pengawasan
Insinyur Profesional senior).
• Insinyur Profesional yang berpraktik Keinsinyuran harus terdaftar. Organisasi PE juga
harus tunduk pada regulasi yang berlaku di Negara/Negara Bagian ybs.

Ethics, Knowledge, and Experiences should come together for the best Product and Services, Public
Safety, and Environmental Sustainability
Filosofi dari sertifikat Praktek Keinsinyuran

License to Practice in many countries (Indonesia, Singapore, Malaysia, US,


Canada, Australia, etc.)

Someone needs to take responsibilties for the engineering deliverables prior


to release for implementation such as construction (RFC)

Quality assurance of the the works done by Engineer. All deliverables should
be approved or endorsed, and stamped by Professional Engineer(s)

Di Indonesia, STRI & SKK/SKA adalah 2 barang yang berbeda:


• STRI adalah Ijin Praktik Keinsinyuran/License to Practice (Law Nr. 11/2014)
• SKK/SKA adalah Sertifikat Kompetensi Kerja/Work Competency Certificate (Law Nr. 2/2017)
Tanggungjawab Profesional dan Kode Etik
bagi Insinyur Profesional

Tanggung jawab Kapasitas Kode Etik Profesi

• Mematuhi standar teknis • Mempraktikkan • Melaksanakan praktik


• Standar hukum keinsinyuran keinsinyuran secara
• Etika professional • Wajib memenuhi segala jujur, bertanggungjawab,
• Mempertahankan status kewajiban (jasa serta berkomitmen
operasional sebagai PE keinsinyuran dan untuk menyelesaikan
(memiliki STRI) pemanfaatan tanggungjawab
keinsinyuran) profesional
Sanksi
Pasal 50 of UU 11/2014 Pasal 51 of UU 11/2014

• Non-Professional Engineers • Engineers who have STRI/PE


practicing engineering practice and carry out engineering
and acting as a PE can be practice that cause material
punished and imprisoned for 2 losses are subject to
years and a fine of IDR administrative sanctions
200,000,000 • Professional engineers, if they
• Any non-PE person practices do not meet engineering
engineering practice and acts as standards and resulting in an
a PE which causes an accident accident, disability, loss of a
to the loss of a person's life can person's life, can be sentenced
be sentenced to 10 years and a to 5 years and a fine of IDR 1
fine of IDR 1 billion. billion.
Berpraktik di Perusahaan Tempat Dia Bekerja
• Penanggung jawab teknis Keinsinyuran baik dari sisi Client,
Konsultan, Kontraktor maupun Pengoperasian & Pemeliharaan
• Melakukan pengesahan dokumen teknis sebagai bagian dari
tugas/tanggung jawab di tempat dia bekerja

Berpraktik Individual
• Sah secara hukum setelah memperoleh STRI dari PII.
• Dapat melaksanakan proyek langsung dari klien
Professional • Memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan PE yang
Engineer bekerja di perusahaan/kontraktor
• Dapat mengesahkan dokumen teknis (meskipun bukan
Practice termasuk di dalam internal organisasi perusahaan)

Memiliki Perusahaan Konsultan/Kontraktor sendiri


• Insinyur yang memiliki STRI dapat membuat perusahaan sendiri
• Dapat mempekerjakan insinyur dan lulusan teknik
• Seluruh dokumen teknis yang diterbitkan harus mendapat
persetujuan dari insinyur yang memiliki STRI.
Apakah “PROFESIONALISME” itu?

 Profesional dimaknai sebagai “komitmen moral” untuk memberikan


jasa/produk yang terbaik sesuai bidang keahliannya ke pengguna atau
penerima manfaat, yang didasarkan pada kerja keras dan cerdas yang
berlandaskan pada penguasaan ilmu pengetahuan dan ketrampilan, disiplin,
tanggung jawab, tidak asal jadi, tuntas, berintegritas (jujur), rasional, dan
menghormati (respectful) terhadap kepentingan publik dan lingkungan.
 Profesionalisme adalah tingkah laku, kepakaran, dan kualitas seseorang yang
profesional.
 Seluruh tindakan profesional terikat erat dengan “Etika Profesi”
 Persepsi terhadap seorang “Professional Engineer”:
- To a client it means you’ve got the credential to earn
their trust;
- To an employer, it signals your ability to take on a
higher level of responsibility;
- To your colleagues, it demands respect;
- To yourself, it’s a symbol of pride and measure of your
own hard-won achievement.
 Urgensi Pembangunan Infrastruktur
Urgensi Pembangunan Infrastruktur di Daerah
Berkembang
Sebaran Penduduk (Jawa dan luar Jawa)

Pembangunan infrastruktur harus dipergiat di luar Jawa, untuk mendorong


munculnya pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia
Urgensi Pembangunan Infrastruktur di Daerah Berkembang
Sebaran Penduduk (urban and rural)

Pembangunan
Infrastruktur harus
digiatkan di
Kalimantan untuk
menciptakan pusat
kegiatan ekonomi
baru dan
pemindahan
penduduk ke luar P.
Jawa
Urgensi Pembangunan Infrastruktur di Daerah
Berkembang
Kondisi Transportasi Perkotaan

Pengembangan transportasi di kota besar semakin kompleks, fokus pengembangannya seharusnya


dengan melahirkan kota-kota baru yang tersebar di Indonesia, serta mengacu pada smart sustainable
city concept.
Urgensi Pembangunan Infrastruktur di Daerah
Berkembang
Prasarana Air Bersih dan Sanitasi

Krisis air bersih menjadi isu sentral di kota-kota besar seperti Jakarta. Isu ini menjadi pembelajaran untuk
mendorong berkembangnya kota-kota baru, agar terjadi distribusi penduduk yang merata di Indonesia
Urgensi Pembangunan Infrastruktur di luar P. Jawa
Perubahan iklim dan kerentanan bencana

• Bencana yang paling sering terjadi Indonesia


terkait dengan perubahan iklim.
• Naiknya suhu global dan emisi gas rumah kaca
berdampak pada banjir, kekeringan, badai dan
kebakaran hutan (berdasarkan Center for Research
on The Epidemiology of Disasters (CRED))
• Cincin Api Pasifik menjadikan Indonesia sangat
rentan terhadap bencana; pada th 2018 telah
menelan korban jiwa yang tertinggi hingga
mencapai 4,535 dari 10,373 orang di seluruh dunia
Urgensi Pembangunan Infrastruktur di luar P. Jawa
Perubahan iklim dan rentan bencana

• Indonesia berperan aktif dalam menentukan


SDGs sebagaimana terdokumentasi dalam
Transforming Our World 2030 Agenda for
Sustainable Development melalui partisipasinya
sebagai anggota PBB.
• Lebih lanjut diatur dalam PERPRES No. 59/2017
• Pembangunan Infrastruktur berkontribusi pada
aksi perubahan iklim yang terkait dengan sektor
Energi, Tata Guna Lahan, Transportasi dan
Bangunan, serta memiliki peran penting untuk
mencapai Goal Ke-11: Sustainable Cities and
Communities dan Goal Ke-13: Climate Action
dari SDGs.
 Karya Insinyur Indonesia Dalam Pengembangan
Teknologi Keinsinyuran
Karya Profesional
“Insinyur Profesional Indonesia”
Karya Profesional
“Insinyur Profesional Indonesia”
Karya Profesional
“Insinyur Profesional Indonesia”
Structural Health Monitoring System (SHMS)
mengamati perilaku, kinerja dan integritas struktur
yang dapat dilakukan secara real time,
terus menerus atau periodik.
Rusun Pracetak Modular
Penggunaan material yang terstandar sehingga
lebih cepat dalam pemasangan, lebih baik dan
lebih murah dibandingkan konvensional.
RUSUNAWA ITB JATINANGOR, SUMEDANG, JABAR
Teknologi Pemanfaatan Karet Alam Untuk Campuran Aspal
meningkatkan kemampuan menahan beban kendaraan (statis dan dinamis)
sehingga aspal lebih stabil dan tidak mudah retak/pecah.
Penerapan Building Information Modelling (BIM)
mendukung kecepatan, fleksibilitas dan akurasi
dalam perencanaan dan pelaksanaan kontruksi

STADION MANAHAN, SOLO


Rangkaian Multiple Ray Aerator dengan
Merotek & Biotour
mengurangi kandungan logam pada air baku dan
mengendapkan larutan pada air limbah.

PULAU MOROTAI, MALUKU UTARA


Revetment Blok Beton 3B dan Bergigi
struktur pelindung pantai yang tersusun
dari blok beton modular berfungsi untuk menjaga tntai
dari erosi dan abrasi.

BLOK BETON BERGIGI DI PANTAI HAPPY BULELENG, BALI


 Prinsip dan KPI Pengembangan Kota Baru
8 Prinsip and 24 Key Performance Indicator IKN

1 2 3 4
In harmony Unity in Connected, Low carbon
with nature diversity Active, emission
Accessible

More than 75% of All resident are 80% of all travels uses
1.1 local Nusantara area 2.1 integrated as a public transport or
3.1 Renewable energy
are designated green community. active mobility mode. 4.1 sources fulfill 100% of
area, incl. 65% for All resident can 10-minutes distance the city’s energy
productive forest. 2.2 access social services to essential facilities needs.
3.2
All resident can within 10 minutes of and transport hub. 60% energy
1.2 access green spaces travelling. 4.2 conservation from
Less than 50
within 10 minutes of All public spaces minutes to travel buildings.
travelling. 2.3 incorporates local 3.3 between Nusantara’s Net zero emission in
100% “green wisdom and gender- core area to the 4.3 Nusantara by 2045.
1.3 replacement” for responsive designs. nearest airport, by
each building 2030.
constructed
8 Prinsip and 24 Key Performance Indicator IKN
5 6 7 8
Circular and Safe and Tech-efficient Economic
Resilient affordable opportunities
for all

Achieving “very high” 0% poverty in


One of world’s 10 ranking in the UN e-Gov
8.1
Nusantara by 2035.
>10% of the land is 7.1
6.1 most livable Development Index
5.1 allocated for food cities by 2045. Regional GDP
productions. (EGDI).
8.2 equivalent to high-
All planned 100% digital income economy.
6.2 housings in connectivity to all
60% of solid waste Nusantara have
7.2 The lowest Gini
5.2 residents and
is recycled by access to essential ratio in Indonesia by
businesses 8.3
2045. infrastructure by 2045.
More than 75%
2045.
satisfaction level
100% wastewater Proper, safe, and on the
5.3 6.3 affordable housing
7.3
is well treated by government’s
2035 with balanced digital service
ratio.
 Program Pembangunan Infrastruktur Di Daerah
Tertinggal
Dukungan Infrastruktur di Daerah Tertinggal

41
Kawasan Industri Tanah Kuning, Kaltara
Dari Kawasan Tertinggal Akan Menjadi Sebuah Kota Masa Depan
• International Airport – konektivitas dengan negara tetangga (Sabah & Sarawak, serta
Brunei)
• Jalan yang terkoneksi hingga ke perbatasan negara tetangga
• Potential GWs dari green energy infrastructure seperti PLTA (beberapa PLTA dalam tahap
pengembangan seperti Mentarang Induk, Epsilon, Delta, ETA, Kabama, dll.)
• Infrastruktur kemaritiman seperti pelabuhan, dst.
• Infrastruktur air bersih dan sanitasi.
• Kawasan Industri untuk petrokimia, smelter, pabrik baterai untuk EV, dst.
 Profil Insinyur Indonesia Untuk Mendukung Indonesia
Emas 2045, sebuah idealisme PII
Mandatory Key Competencies of Engineers,
Recommended by PII

• Project Management
• Entrepreneurship
• Leadership & Communication
• Technical Specialization
• English and Various Foreign Languages
• Presentation Skills
• Teamwork & Cooperation
• Code of Ethics
• Digital skills related to engineering profession
Favorable Profile of Engineers, mostly in great demand
by Employers
Able to
Knowledge
Compete
Update (CPD)
Globally

Focus on
Innovation & Professional Public Safety &
add value
Engineers’ Environment
Characteristics
Engineers’
challenged to
Networker & Play important
compete globally
Activist roles in the
industry as
practitioner
Digital Technologies Competency Required by
Engineers
• Big Data
• Internet of Things (IoT)
• Sensor-based Technology
• Geographic Information Systems (GIS)
• Building Information Modelling (BIM)
• Augmented Reality (AR) and Mobile Technology
• Artificial Intelligence (AI)
Digital Engineering Revolution and Automation

Impacts to Work Deliverables

Easier Faster More Accurate Higher Quality

Professional Engineers are required to master


Digitalization and Automation Competence!!!
KESIMPULAN
• Kemampuan dan keandalan Insinyur Indonesia sudah terbukti nyata melalui karya-karyanya
dalam pembangunan Infrastruktur yang massive dibangun di seluruh wilayah tanah air,
terutama dalam 10 tahun terakhir.
• Untuk menghadapi tantangan global Keinsinyuran (digitalisasi dan otomasi), Insinyur
Indonesia dituntut untuk terus fokus pada peningkatan keterampilan dan kompetensi
secara berkelanjutan.
• Daya saing global Insinyur Indonesia perlu didukung dengan Sertifikasi Internasional yang
difasilitasi oleh PII melalui kerjasama dengan mitra-mitranya dari mancanegara (melalui G
to G MRA ataupun IEA/International Engineering Alliances).
• Pengembangan infrastruktur di daerah-daerah tertinggal harus mempertimbangkan potensi
sumber daya alam dan SDM-nya dengan cermat. Banyak contoh kawasan yang
berkembang cepat (misalnya Kawasan Industri) yang sebelumnya adalah kawasan
tertinggal.
TERIMA KASIH

Wakatobi Island, South East Sulawesi, Indonesia

Office Address:
Jl. Halimun Raya No. 39
Setiabudi - Jakarta Selatan
INDONESIA

You might also like