Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

p-ISSN: 2598-1218 Volume 6 Nomor 2 Tahun 2023

e-ISSN: 2598-1226 DOI : 10.31604/jpm.v6i2.365-372


PEMBUATAN KOMIK “JAJANANKU SEHAT” SEBAGAI MEDIA
EDUKASI MAKANAN JAJANAN PADA REMAJA DI
SMP NEGERI 2 CIKARANG UTARA
Nur Fauzia Asmi, Kiki Puspasari, Widya Lestari Nurpratama

Program Studi Sarjana Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Medika Suherman
asminurfauzia@gmail.com

Abstract

Haphazard and uncontrolled snacking behavior is often a separate problem for school children. The
impact of unhealthy snack foods results in less optimal nutritional intake in children which can lead to
health problems. One way to control snacking habits is by providing education. Educational comic media
is an alternative to providing education to increase adolescent knowledge. The purpose of this community
service is to create educational media in the form of "My Snacks are healthy" as a media for increasing
education. This community service activity was carried out at SMP Negeri 2 Cikarang Utara by involving
40 students and teachers. The implementation method in community service is (1) making educational
comics "My Snacks are healthy; (2) Provision of education to adolescents using the media comic “My
Snacks are healthy” and evaluated using pre and post tests; (3) Media evaluation involves teachers.
Community service activities were carried out from making comic media from 1-11-2022, media trials on
12-11-2022 and evaluation on 17-11-2022. The results of this community service activity are (1)
Educational comics "My Snacks are healthy" are formed; (2) There is an effect of using comic media as a
snack food education on increasing students' knowledge with a p-value of 0.000; (3) The results of the
evaluation show that comics are very interesting and easy to understand for teenagers. It is hoped that
there will be development of other topics using comic media.

Keywords: Educational Comics, Snacks, Teenagers.

Abstrak

Perilaku jajanan sembarangan dan tidak terkontrol sering menjadi masalah tersendiri bagi anak sekolah.
Dampak dari makanan jajanan yang kurang sehat mengakibatkan asupan gizi yang kurang optimal pada
anak sehingga dapat mengakibatkan masalah kesehatan. Salah satu cara untuk mengontrol kebiasaan jajan
adalah dengan pemberian edukasi. Media komik edukasi merupakan alternatif pemberian edukasi untuk
meningkatkan pengetahuan remaja. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah membuat media edukasi
dalam bentuk “komik jajananku sehat” sebagai media peningkatan edukasi. Kegiatan pengabdian
masyarakat ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Cikarang Utara dengan melibatkan siswa/siswi sebanyak
40 responden dan guru. Metode pelaksanaan dalam pengabdian masyarakat ini adalah (1) membuat
komik edukasi “jajananku sehat; (2) Pemberian edukasi kepada remaja dengan menggunakan media
komik jajananku sehat dan dievaluasi menggunakan pre dan post test; (3) Evaluasi media melibatkan
guru. Kegiatan Pengabdian dilakukan dari pembuatan media komik sejak 1-11-2022, percobaan media
pada tanggal 12-11-2022 dan evaluasi pada 17–11-2022. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah (1)
Terbentuk komik edukasi “jajanan sehat”; (2) Terdapat pengaruh penggunaan media komik sebagai
edukasi makanan jajanan terhadap peningkatan pengetahuan siswa dengan nilai p-value 0.000; (3) Hasil
evaluasi menunjukkan bahwa komik sangat menarik dan mudah dipahami untuk kalangan remaja.
Diharapkan terdapat pengembangan topik lain dengan menggunakan media komik.

Kata kunci: Komik Edukasi, Makanan Jajanan, Remaja.

MARTABE : Jurnal Pengabdian Masyarakat│365


MARTABE : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 6 No 2 Tahun 2023 Hal 365-372

PENDAHULUAN pertumbuhan dan perkembangan


Undang-Undang No. 36 Tahun sehingga membutuhkan konsumsi
2009 tentang Kesehatan pangan yang cukup dan bergizi
mengamanatkan upaya perbaikan gizi seimbang. Salah satu komponen gizi
untuk meningkatkan mutu gizi seimbang bagi anak sekolah yang harus
perorangan dan masyarakat. Upaya ini dipenuhi adalah konsumsi pangan yang
dilakukan antara lain melalui perbaikan beraneka ragam, yaitu mengandung
pola konsumsi makanan; perbaikan karbohidrat, protein, lemak, air,
perilaku sadar gizi, aktivitas fisik, dan vitamin, mineral, dan serat. Apabila
kesehatan; serta peningkatan akses dan asupan gizi tidak optimal didapatkan
mutu pelayanan gizi sesuai dengan pada anak sekolah dapat mengakibatkan
kemajuan ilmu dan teknologi (Undang- masalah gizi seperti anemia, obesitas,
Undang No. 36 Tahun 2009 Tentang dll.
Kesehatan, 2009). Disamping itu Hasil pemeriksaan BPOM RI
berdasarkan Undang-Undang No. 18 pada tahun 2020, dari pengujian
Tahun 2012 tentang Pangan dinyatakan sejumlah 10. 681 sampel pangan
bahwa penyelenggaraan pangan menunjukkan bahwa terdapat
bertujuan untuk meningkatkan penggunaan Bahan Tambahan Pangan
pengetahuan dan kesadaran masyarakat (BTP) yang berbahaya pada makanan
tentang pangan yang aman, bermutu, jajanan yaitu Boraks sebanyak 6%
dan bergizi bagi konsumsi masyarakat (BPOM RI, 2021). Pemberian edukasi
(Undang- Undang Republik Indonesia gizi dengan media komik “Jajananku
Nomor 18 Tahun 2012 Tentang Pangan, Sehat” menjadi salah satu cara yang
2012) cukup efektif untuk meningkatkan
Permasalahan gizi anak usia pengetahuan dan sikap anak dalam
sekolah di Indonesia menurut data pemilihan pangan jajanan. Hal ini
Riskesdas 2018 adalah anak dengan dilakukan sebagai upaya pencegahan
kategori pendek/stunting mencapai terhadap permasalahan Kesehatan di
30,7%, sementara yang gemuk 8% dan masa mendatang. Kegiatan dilakukan
anemia 26%. Permasalahan gizi pada melalui 3 tahapan yaitu yang pertama
anak sekolah inilah yang akan proses pembuatan komik “jajanan
mempengaruhi kualitas sumber daya sehat”, selanjutnya pemberian edukasi
manusia di masa datang, dikarenakan menggunakan media komik dan tahap
anak merupakan generasi penerus evaluasi melalui kegiatan FGD (focus
bangsa (RISKESDAS, 2018). Salah Group Discution) terkait evaluasi media
satu faktor yang menyebabkan masalah komik. Diharapkan kegiatan ini dapat
gizi pada anak adalah kebiasaan makan memberikan edukasi untuk siswa
jajanan dan cemilan. Berdasarkan sehingga lebih selektif dalam memilih
Laporan Akhir Hasil Monitoring Dan makanan.
Verifikasi Profil Keamanan Pangan
Jajanan Anak Sekolah (PJAS) Nasional METODE
dalam 10 tahun terakhir, menunjukkan Terdapat 3 tahapan dalam
bahwa 98,9% anak jajan di sekolah dan pelaksanaan kegiatan yang pertama
hanya 1% yang tidak pernah jajan. adalah :
Perilaku jajanan sembarangan dan tidak 1. Tahap Awal : Pembuatan
terkontrol sering menjadi masalah Media Komik
tersendiri bagi anak sekolah. Anak Yaitu menyangkut perumusan
sekolah masih mengalami masa masalah dan isi sesuai dengan tujuan

366
Nur Fauzia Asmi,dkk. Pembuatan Komik “Jajananku Sehat” Sebagai Media Edukasi…

pendidikan (edukasi) dengan komik


yaitu meningkatkan pengetahuan siswa
tentang keamanan makanan jajanan
sekolah.

2. Tahap Pelaksanaan :
Pemberian Edukasi
Menggunakan Media
Komik
Yaitu melihat pengetahuan siswa Gambar1. Tahapan Pelaksanaan
sebelum dan setelah mendapatkan
edukasi melalui media komik yang Tahapan pelaksanaan dalam
dievaluasi menggunakan pre dan post pengabdian masyarakat sebagai berikut:
tes. (1)Persiapan, meliputi survey
tempat PkM, identifikasi
3. Tahap Akhir : Evaluasi masalah, pembuatan
Media Komik proposal, pembuatan
Evaluasi dilakukan oleh guru kuosioner;
dan siswa di SMP Negeri 2 Cikarang (2)Pembuatan media, yaitu
Utara. Tujuan evaluasi adalah untuk membuat edukasi dalam
mengetahui keterbacaan komik, materi bentuk komik “jajananku
dan mencari masukan-masukan lain sehat”. Pembuatan media
untuk penyempurnaan komik. Evaluasi menggunakan refensi
dilakukan dengan metode Focus Group berbagai sumber dan aplikasi
Discussion (FGD). canva.
(3)Pelaksanaan, meliputi
HASIL DAN PEMBAHASAN pemberian edukasi dalam
Pengabdian kepada masyarakat bentuk komik dimana setiap
dilakukan dalam beberapa tahapan hari siswa/siswi diberikan komik
yaitu Tahap observasi kantin tempat untuk dibaca dan dievaluasi
siswa /siswi sering membeli makanan dengan melihat pretest dan
jajanan tanggal 28-10-2022, tahap post test.
pembuatan media tanggal 1-11-2022, (4)Evaluasi, evaluasi
tahap pelaksanaan pemberian edukasi pelaksanaan PkM melibatkan
menggunakan media komik pada guru dan perwakilan
tanggal 12-11-2022 dan tahap evaluasi siswa/siswi dengan
yang dilakukan pada tanggal 17-11- mengevaluasi materi,
2022. Jumlah peserta dalam pengabdian keterbacaan komik dan
masyarakat ini sebanyak 40 siswa/i masukan lainnya.
yang berasal dari merupakan gabungan
dari kelas IX. Persiapan Kegiatan
Tahap persiapan meliputi
perizinan dan survei kantin sekolah
yang menjadi tempat belanja jajanan
siswa.

367
MARTABE : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 6 No 2 Tahun 2023 Hal 365-372

Gambar 2. Perizinan ke Sekolah

Saat ini mitra belum memiliki Gambar 4. Tampilan depan komik


gedung kantin khusus yang berada di
dalam pagar sekolah sehingga siswa
mengonsumsi jajanan pada pedagang
jajanan di luar pagar sekolah.

Gambar 5. Tampilan salah satu isi komik


Gambar 3. Tempat Jajan Siswa
Pelaksanaan Kegiatan
Pembuatan Media Pelaksanaan Kegiatan dilakukan
Media komik merupakan salah dengan tujuan untuk melihat
satu alternatif peningkatan edukasi bagi pengetahuan siswa sebelum dan setelah
siswa. Komik dapat dibuat dalam bentuk mendapatkan edukasi melalui media
komik edukasi untuk meningkatkan minat komik yang dievaluasi menggunakan
baca siswa dengan penyampaian yang pre dan post tes. Kegiatan diawali
lebih menarik dan informasi yang relevan dengan pemberiaan kuesioner pre test
dengan pengetahuan. untuk mengetahui pemehaman awal
Dalam kegiatan ini, komik yang siswa terkait dengan makanan jajanan.
dibuat adalah komik dengan judul Selanjutnya di berikan komik
“jajananku sehat” yang berisi tentang “jajananku sehat” sebagai media
edukasi makanan jajanan yang sehat, edukasi. Dalam kegiatan pelaksanaan di
jajanan yang tidak sehat dan cara ikuti oleh siswa/siswi dari kelas IX di
pemilihan jajanan yang baik. Berikut SMP Negeri 2 Cikarang Utara sebanyak
gambaran komik edukasi “jajananku 40 orang. Adapun karakteristik
sehat” (Gambar 4). Pembuatan komik ini siswa/siswi sebagai berikut:
menggunakan template dari aplikasi canva
yang di modifikasi sesuai kebutuhan. Tabel 1. Karakteristik Siswa/siswi
Komik berisi 16 halaman yang terdiri dari Frekuensi
Karakteristik
halaman karakter dan isi komik. n %
Jenis Kelamin
Laki-laki 10 25
Perempuan 30 75

368
Nur Fauzia Asmi,dkk. Pembuatan Komik “Jajananku Sehat” Sebagai Media Edukasi…

Umur siswa dilakukan dengan menggunakan uji


10-14 29 72.5 statistic menggunakan Wilcoxon
15-19 11 27.5
Uang jajan
denganhasil sebagai berikut.
< 10000 12 30
10000-20000 26 65 Tabel 2. Pengaruh Pengetahuan Siswa
20000-3000 2 5 Media Komik Mean SD p-value
Sumber : Data Primer, 2022 Pre-test 88.88 5.827
0.000
Post-test 95.88 4.369
Sumber : Data Primer, 2022
Dari tabel menunjukkan bahwa
Dari tabel 2 menujukkan bahwa
yang mengikuti kegiatan paling banyak
terdapat hubungin yang signifikan
berjenis kelamin perempuan yaitu
penggunaan media komik terhadap
sebanyak 30 orang (75%) dengan
peningkatan pengetahuan siswa dengan
kategori umur paling banyak berusia 10
nilai p-value 0.000.
- 14 tahun yaitu sebanyak 29 orang
(72.5%) dan jumlah uang jajan siswa
Evaluasi
sebesar 10.000 – 20.000 sebanyak 26
Tahapan evaluasi dilakukan
siswa (65%).
menggunakan metode Focus Group
Discussion (FGD).yang bertujuan untuk
Dalam kegiatan ini setiap siswa
mengetahui keterbacaan komik, materi
diberikan komik “jajananku sehat”
dan mencari masukan - masukan lain
sebagai media pemberian edukasi
untuk penyempurnaan komik. Pada
terkait jajanan sehat. Komik yang
tahap ini dilakukan oleh 3 orang guru
diberikan dalam bentuk print out kecil
Bahasa Indonesia dan 3 orang
sesuai dengan desain komik yang telah
perwakilan siswa.
di buat.

Gambar 6. Perkenalan Komik


Gambar 7. Penjelasan isi komik

Pada tahap evaluasi melihat


bagaimana cerita yang disajikan,
tampilkan komik, penjelasan komik dan
penggunaan Bahasa yang digunakan.
Pada kegiatan FGD ditemukan bahwa
cerita yang ada dalam komik cukup
Gambar 7. Siswa sedang membaca komik menarik dengan penggunaan bahasa yang
mudah dipahami dan isi yang menarik.
Pemberian edukasi menggunakan Secara keseluruhan penggunaan bahasa
media komik dengan tujuan peningkatan sudah sesuai dengan ejaan yang baik dan
pengetahuan siswa dilakukan dengan benar. Selain itu isi dan penggunaan kata
metode pengukuran pre dan post test. untuk komik sudah sesuai untuk kalangan
Adapun gambaran hasil pengetahuan remaja. Adapun masukan untuk komik ini

369
MARTABE : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 6 No 2 Tahun 2023 Hal 365-372

adalah penggunaan bahasa perlu dibuat antusias dan tertarik selama pemberian
lebih santai lagi agar tidak terlalu formal edukasi gizi. Dengan membaca, anak
dan adanya penambahan karakter dapat melihat alur ceritanya sendiri
kedepannya. sehingga akan merasa memiliki
Menurut beberapa penelitian pengalaman sendiri. Sedangkan pada
penggunaan media komik sebagai bentuk metode ceramah, siswa menjadi cepat
peningkatan edukasi merupakan salah satu bosan karena hanya mendengarkan saja
media yang bisa digunakan untuk karena metode ceramah yang diberikan
kalangan remaja. cenderung bersifat satu arah. Selain itu,
Komik merupakan suatu bentuk jika hanya dengan mendengarkan saja
bacaan yang dapat digunakan sebagai alat informasi yang didapat akan berkurang
untuk meningkatkan minar membaca jika tidak berkosentrasi sehingga dapat
pada anak. Menurut Romi Satria dalam mempengaruhi pengetahuan yang
bukunya, Jepang merupakan salah satu didapat (Enggar Redyastuti, Wiwik
negara yang memanfaatkan komik Wijaningsih, M. Jaelani, Yuniarti,
sebagai media pendukung keberhasilan 2017). Penelitian lain yang sejalan
pendidikan (Putri, 2022). dengan penelitian ini adalah yang
Remaja merupakan masa dilakukan oleh imro yang menyatakan
peralihan dari anak-anak ke dewasa bahwa pemberian edukasi gizi
sehingga membutuhkan adanya kreatifitas menggunakan media komik dapat
yang tinggi untuk menarik minat remaja meningkatan pengetahuan dengan nilai
dalam membaca. Menurut penelitian yang p-value 0.000 < 0.05 (Imro’ Atus
dilakukan oleh Ambaryani 2017 terkait Sholichah, 2022).
pengembangan media komik untuk Penelitian lain juga
efektifitas dan meningkatkan hasil menyebutkan bahwa terdapat hasil yang
belajar kognitif menunjukkan bahwa signifikan penggunaan media komik
terdapat peningkatan hasil belajar siswa untuk meningkatkan edukasi siswa SD
saat menggunakan media belajar komik terkait berat Badan Lebih dengan nilai
dari 60,54 menjadi 81,08 (Ambaryani & p-value 0.000 (Darni et al., 2022).
Airlanda, 2017). Penelitian lain menyebutkan bahwa
Penelitian yang sejalan adalah komik dapat digunakan sebagai media
yang dilakukan oleh Tobing 2022 yang promosi Kesehatan dan media edukasi
menyatakan bahwa media komik dapat (Ariani Pongoh et al., 2022) (Olla
meningkatkan hasil belajar siswa Wilda Nasyiba, 2022). Penelitian lain
(Tobing, Yessi Kristiani Lumban , menyebutkan bahwa komik edukasi
Christa Voni R Sinaga, 2022). diterima dengan baik sebagai bentuk
Penelitian yang dilakukan oleh pemberian edukasi. Namun, perlu
Ridyastuti, dkk Menyatakan bahwa ada dimodifikasi sebelum digunakan di
pengaruh yang signifikan pemberian masa mendatang (Krutka, 2020).
edukasi gizi menggunakan media komik Pengembangan template komik perlu
terhadap pengetahuan tentang diperhatikan untuk pemberian edukasi
giziseimbang pada siswa sekolah dasar (Alemany-Pagès et al., 2022).
(p=0,017). Pada penelitiannya melihat Penggunaan komik dapat
antara kelompok control dengan meningkatankan pengetahuan remaja
menggunakan metode ceramah dan termasuk untuk materi sensitive. Komik
kelompok perlakuan menggunakan dapat menjadi inovasi untuk media
metode komik. Pada kelompok promosi Kesehatan karena
perlakuan saat diberikan komik lebih menggunakan Bahasa yang tidak

370
Nur Fauzia Asmi,dkk. Pembuatan Komik “Jajananku Sehat” Sebagai Media Edukasi…

membosankan dan sederhana untuk di Investigation, 52(3), 1–12.


analisis serta dapat meningkatkan https://doi.org/10.1111/eci.1364
motivasi remaja untuk belajar tanpa 2
memberikan tekanan. Komik selain Ambaryani, & Airlanda, G. S. (2017).
untuk membantu dalam pemberian Pengembangan Media Komik
materi juga memudahkan dalam untuk Efektivitas dan
penyampaian materi. Oleh karena hal Meningkatkan Hasil Belajar.
tersebut, penggunaan komik sebagai Jurnal Pendidikan Surya
media edukasi untuk remaja baik untuk Edukasi, 3(1), 19–28.
digunakan karena dapat meningkatkan Ariani Pongoh, Via Dwi Lingga, Fitra
pengetahuan reamaja (Septialti et al., Duhita, C. Situmorang, Rizki
2022). Kamala, Vera Iriani Abdullah, &
Bahra. (2022). Effectiveness of
SIMPULAN Health Education in Covid-19
Kesimpulan dalam kegiatan ini Prevention for Children Using
adalah terbentuk sebuah komik dengan Comic With Cultural Context
judul “jajananku sehat” sebagai media Media. Journal of
edukasi pada remaja. Penggunaan Pharmaceutical Negative
media komik sebagai media edukasi Results, 13(4), 1067–1073.
makanan jajanan ke siswa dapat https://doi.org/10.47750/pnr.202
meningkatkan pengetahuan siswa 2.13.04.147
dengan nilai p-value 0.000. Komik BPOM RI. (2021). Badan pengawas
“jajananku sehat” dapat diterima dengan obat dan makanan republik
baik oleh kalangan siswa/sisiwi SMP indonesia. Bpom Ri, 11, 1–16.
Negeri 2 Cikarang Utara dengan respon Darni, J., Wahyuningsih, R., & Utama,
yang baik dan alur cerita yang menarik. L. J. (2022). Education of Fill
Komik ini dapat menjadi acuan siswa My Plate Comic on Overweight
dalam memilih jajanan yang baik dan Elementary School Students.
aman untuk dikonsumsi. Adapun saran Jurnal Gizi Prima (Prime
terkait media komik ini adalah dapat Nutrition Journal), 7(1), 15.
dikembangkan cerita yang berbeda lagi https://doi.org/10.32807/jgp.v7i1
sebagai edukasi gizi berikutnya. .351
Enggar Redyastuti, Wiwik Wijaningsih,
UCAPAN TERIMA KASIH M. Jaelani, Yuniarti, M. D. L.
Terima kasih kepada Yayasan (2017). EFEKTIVITAS
Medika Bahagia atas support dana EDUKASI GIZI
kegiatan pengabdian kepada masyarakat MENGGUNAKAN MEDIA
sehingga setiap tahapan kegiatan dapat KOMIK TERHADAP
terselesaikan dengan baik. PENGETAHUAN DAN SIKAP
TENTANG GIZI SEIMBANG
PADA SISWA SEKOLAH
DAFTAR PUSTAKA DASAR. Jurnal Riset Gizi, 2(2),
Alemany-Pagès, M., Azul, A. M., & 27–31.
Ramalho-Santos, J. (2022). The Imro’ Atus Sholichah. (2022).
use of comics to promote health Pengaruh Edukasi Gizi
awareness: A template using Menggunakan Media Komik
nonalcoholic fatty liver disease. Terhadap Pengetahuan dan
European Journal of Clinical Sikap Tentang Gizi Seimbang

371
MARTABE : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 6 No 2 Tahun 2023 Hal 365-372

Pada Siswa SD Negeri 4 Untuk Meningkatkan Hasil


Cluring. Politeknik Negeri Belajar Siswa Pada Pelajaran
Jember. Tematik Dikelas Iii Uptd Sdn
Krutka, S. (2020). Exploring the 122380 Pematangsiantar.
Acceptability of Educational Pedagogika:Jurnal Pedagogik
Comic Stories to Improve Dan Dinamika Pendidikan,
Diabetes Self-Management 10(2), 265–271.
[University of Cincinnati]. Https://Media.Neliti.Com/Media
https://www.ptonline.com/article /Publications/519363-Survei-
s/how-to-get-better-mfi-results Minat-Belajar-Peserta-Didik-
OLLA WILDA NASYIBA. (2022). Terha-Fe6d974c.Pdf
PENGARUH EDUKASI GIZI Undang-Undang No. 36 Tahun 2009
DENGAN MEDIA KOMIK DAN Tentang Kesehatan, (2009).
VIDEO ANIMASI TERHADAP Undang- Undang Republik Indonesia
TINGKAT PENGETAHUAN Nomor 18 Tahun 2012 Tentang
TENTANG OBESITAS PADA Pangan, (2012).
Remaja Di Sma Negeri 98
Jakarta. Universitas
Pembangunan Nasional Veteran
Jakarta.
Putri, J. K. (2022). Komik Sebagai
Media Pembelajaran Puisi.
Https://Badanbahasa.Kemdikbud
.Go.Id/.
Https://Badanbahasa.Kemdikbud
.Go.Id/Artikel-
Detail/3458/Komik-Sebagai-
Media-Pembelajaran-
Puisi#:~:Text=Waluyanto
(2005%3a51)
Menjelaskan,Dalam Hal Ini
Komik Pembelajaran).
Riskesdas. (2018). Riset Kesehatan
Dasar 2018. Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia.
Septialti, D., Shaluhiyah, Z., &
Widjanarko, B. (2022). The
Effectiveness Of Using Comics
In Efforts To Increase
Adolescent Health Knowledge:
A Literature Review. Jurnal
Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan,
7(S1), 273–280.
Https://Doi.Org/10.30604/Jika.V
7is1.1134
Tobing, Yessi Kristiani Lumban ,
Christa Voni R Sinaga, E. T.
(2022). Pengaruh Media Komik

372

You might also like