9465 18315 1 SM

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 14

MANAJEMEN SIARAN MUSIK PADA MUSIC DIRECTOR RADIO

FRESH 94,3 FM PEKANBARU DALAM MEMPERTAHANKAN


EKSISTENSI

Oleh :
Ruth Dikta Novriska
Dosen Pembimbing : Nova Yohana, S,Sos, M.I.Kom

Jurusan Ilmu Komunikasi – Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik


Universitas Riau, Pekanbaru
Kampus Bina Widya Jl. HR Soebrantas Km. 12,5 Simpang Baru
Pekanbaru 28293
Telp/Fax. 0761 – 6377

Abstract
Radio is an institution electronic media beside television which still exist
from competition with other media type, such as competition or promotion of
product. The determination of the music genre as a characteristic of a radio
because music is the lifeblood of a radio, then in order to maintain the existence
and survival of a companies, it should takes good management regulation to
reach the goals of the enterprise agencies. Fresh Radio 94.3 FM is one ofradio
with new management and different style to the other radio. Fresh Radio 94.3 FM
properly managed by Music Director, , so that the songs are set according to the
segmentation, in accordance with the atmosphere, where it captures the audience
radio class A and B, the middle and upper.
This research used qualitative method. The technique of collection data in
this study used interviews. The location of this research was in Radio Fresh 94, 3
Fm, Pekanbaru. The writer had 3 informant for this research, they are the Music
Director, Program Director and Station Manager of Radio Fresh 94, 3
FmPekanbaru. The researcher took an informantsby using purposive sampling
technique. The researcher used interactive and analytical methods for checking
the validity of the data, then, researchers used data triangulation technique.
The result of this reseacrh shows that planning 94.3 Fm Radio Fresh
Pekanbaru include determining segmentation, then create music programs, and
determine the genre of music as a characteristic of the radio itself. Organizing
conducted regulate processes including scheduling program that is formed with
the aim of creating an image format radio station Fresh 94, 3 Fm Pekanbaru.
Directing the work done in coordination between the Program Director and
Music Director in making a music program, but in fact frequent breakdowns
caused their employees (staff) incorrectly translates the command from the
leadership. Radio Fresh 94,3Fm Pekanbaru have two kind of evaluation namely
the evaluation of the monitoring is to evaluate existing programs, and evaluation
of impact, how the results and impact of programs already established.

Keyword : Radio, Management, Music Director

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 - Oktober 2016 Page 1


PENDAHULUAN

Media radio merupakan salah variasi program. Siaran radio


satu produk elektronik yang sengaja menjangkau berbagai lapisan
dirancang untuk keperluan masyarakat. Perkembangan radio
komunikasi informasi. Selain itu tidak hanya didukung segi fisiknya
radio memiliki kekhasan seperti tapi juga konten program
kecepatan, kepraktisan, ketepatan, didalamnya. Variasi dalam program
dan berkualitas. Berdasarkan aspek- hiburan maupun edukasi
aspek tersebut radio sebagai media memberikan pilihan pada pendengar
mampu meniadakan jarak, ruang dan dan meningkatkan persaingan
waktu antara dua tempat yang dengan radio-radio lainnya.
berbeda. Hal ini yang membedakan Kota Pekanbaru sendiri
radio dengan media lainnya, merupakan kota yang perkembangan
sehingga tidak heran radio mampu media radionya sangat pesat. Setiap
bersaing dengan media-media radio yang ada di kota Pekanbaru
lainnya. memiliki segmentasi pendengar yang
Media radio dianggap berbeda-beda. Saat ini ada beberapa
memiliki kekuasaan yang begitu radio yang sedang berkembang di
hebat, hal ini disebabkan oleh tiga Pekanbaru yakni: Cendana FM,
faktor, yakni: pertama, radio siaran Aditya FM, Mandiri FM, Gress FM,
sifatnya adalah langsung. Untuk Persada FM, dan lain-lain. Radio ini
mencapai sasarannya, yakni para berkembang ditengah-tengah
pendengar, sesuatu hal atau program persaingan yang ada dalam merebut
yang akan disampaikan oleh media jumlah khalayak. Masing-masing
radio tidaklah mengalami proses radio diatas memiliki ciri khas
yang kompleks. Kedua, radio siaran masing-masing dalam menyajikan
tidak mengenal jarak dan informasi sesuai target pendengar
waktu.Selain waktu, ruangpun bagi yang diinginkan.
media radio siaran tidak merupakan Radio berupaya meraih
sebuah masalah. Bagaimanapun pendengar sebanyak mungkin
jauhnya jarak sasaran yang akan dengan menyajikan berbagai jenis
dituju, dengan media radio akan program. Radio-radio yang ada di
dengan mudah dapat dicapainya. Kota Pekanbaru saling bersaing
Ketiga, radio siaran mempunyai daya untuk mendapatkan tempat tersendiri
tarik yang kuat.Daya tarik ini ialah ditelinga para pendengarnya dan
karena disebabkan oleh sifatnya yang mempertahankan eksistensinya,
serba hidup. Hal ini berkat tiga unsur berbagai inovasi pada program akan
yang ada pada media radio, yakni: dilakukan agar berbeda dengan para
musik, kata-kata (tentunya kata-kata pesaing dan memiliki ciri khas
yang disampaikan oleh seorang tersendiri.
penyiar), dan efek suara (Effendy Radio sebagai instansi media
1981 : 140). elektronik selain televisi juga tidak
Radio sebagai sarana hiburan, luput dari persaingan dengan media
menyajikan program musik, lain yang sejenis, seperti persaingan
infotainment, news, dan program sebagai media maupun promosi
hiburan lainnya. Radio memanjakan produk, penentuan genre musik
pendengarnya dengan memberikan sebagai ciri khas sebuah radio karena

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 - Oktober 2016 Page 2


musik adalah urat nadi sebuah radio, On Show”, dimana program ini
maka demi menjaga eksistensi dan bekerjasama dengan Rtv, dengan
kelangsungan hidup sebuah konsep Radio Fresh tampil di
perusahaan seperti radio diperlukan televisi. Program ini hanya dimiliki
manajemen yang baik untuk oleh Fresh dan menjadi ciri khas
mengatur pelaksanaan pencapaian tersendiri bagi Fresh dan makin di
tujuan instansi perusahaan tersebut. kenal khalayaknya.
Manajemen merupakan ilmu Radio Fresh juga memiliki
dan seni untuk mengatur dan ciri khas musik tersendiri yang
melaksanakan sumber daya yang ada membedakannya dengan radio-radio
demi mencapai tujuan instansi yang lain yang ada di Pekanbaru. Radio
telah ditetapkan atau direncanakan, Freshmengusung genre musik Jazz
seperti yang dikatakan George R. untuk ciri khas radionya, karena
Terry (dalam Suprapto, 2009 : 108) sesuai dengan segmentasinya, dari
manajemen yaitu suatu proses yang 100% hampir 70% lagu-lagu
membedakan atas perencanaan, bergenre Jazz diputar untuk
pengorganisasian, penggerakan, dan menemani radio mengudara. Tetapi
pengawasan dengan memanfaatkan tidak menutup kemungkinan lagu-
baik ilmu maupun seni demi lagu ter-update juga diputar di radio
mencapai tujuan yang telah ini, agar fresh seperti nama radio itu
ditetapkan sebelumnya. sendiri.(Sumber : Data dari Radio
Radio Fresh 94.3 FM Fresh)
didirikan tanggal 17Juli 2012, yang Ciri Khas yang dimiliki
bernaung dibawah management Riau Radio Fresh tentunya tidak lepas dari
Televisi Group dengan nama badan manajemen yang baik, dimana
usaha “PT. RADIO SUARA FAJAR meliputi perencanaan,
SAFITRI”, tag line yang diusung pengorganisasian, pengarahan serta
radio fresh ini sendiri “Modern, pengawasan dan evaluasi.Memang
Lifestyle, Entertainment“. tidak mudah untuk menjadi nomor
Menyajikan informasi dan hiburan satu ditelinga para pendengarnya
yang ter update dan fresh yang karena persaingan yang ada, tetapi
dikemas dengan penyampaian yang bagaimana usaha yang dilakukan
menarik, dengan target audience atau Radio Fresh untuk mampu bersaing
pendengar 17 – 45 tahun (menengah dengan para pesaingnya. Apa saja
keatas, remaja sampai dengan yang dipersiapkan, bagaimana
dewasa). Selama 4 tahun berdiri, pelaksanaannya,
Fresh cukup mempertahankan pengorganisasiannya, serta
keeksistensiannya dengan berbagai pengawasannya agar terbangun ciri
macam program-program yang khas dari Radio Fresh itu sendiri.
inovatif dipersembahkan untuk Sebagai radio yang baru
pendengarnya, serta bekerjasama dengan manajemen yang baru, tentu
dengan Rtv juga dan event-event tidak mudah untuk mem-packing
lainnya sebagai salah satu cara radio agar di sukai segmentasi. Butuh
mempertahankan keeksistensiannya. proses mulai dari penyusunan
Terbukti Radio Fresh program-program yang menarik,
semakin eksis dengan salah satu manajemen siaran musik yang
program unggulannya yaitu “Fresh menarik, Pemancar radio yang baik,

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 - Oktober 2016 Page 3


announcer yang berkualitas, serta jawab masing-masing SDM
penentuan dan penyusunan lagu-lagu di RSS
yang akan diputar tujuannya untuk c. Perencanaan terhadap
membedakan radio Fresh dengan spesifikasi pekerjaan, yang
radio lainnyasesuai dengan meliputi tugas dan tanggung
segmentasinya. jawabnya dalam
Radio harus mampu bersaing melaksanakan deksripsi
dengan para pesaing, seperti dalam pekerjaan.
hal musik, Radio Fresh memiliki d. Dalam bidang program (
pesaingnya yaitu Radio Aditya dan acara/siaran ) meliputi
Radio Green dalam genre musik rencana terhadap topik acara
yang sama, karena radio-radio sampai dengan jenis lagu
tersebut juga memutar lagu-lagu yang akan disiarkan
Jazz, Tentunya Radio Fresh harus e. Dalam bidang komersial,
memiliki ciri khasnya tersendiri, adalah rencana terhadap
yang pastinya Radio Fresh dari 100% target pemasukan iklan dan
hampir 70% lagu-lagu jazz sponsor dan jadwal
mengudara di Radio penanyangan iklan tersebut.
Fresh.(http://freshradioriau.com). f. Dalam bidang tracffic
program , membuat rencana
a. Aplikasi Sistem Manajemen terhadap jadwal waktu siaran
Komunikasi di Radio kata, musik, dan iklan.
Siaran Swasta b) Pengorganisasian:
Aplikasi dari perencanaan
a) Perencanaan: dan digambarkan dalam struktur
Menjadi landasan utama yang organisasi, penetapan tugas-tugas
dilakukan oleh pengelola RSS untuk yang harus dikerjakan, siapa yang
menentukan serta memprediksi mengerjakan, bagaimana cara
sasaran dan langkah-langkah mengerjakan, besar tanggung jawab
strategis dalam mengelola masing-masing karyawan, siapa
perusahaan/organisasi. Perencanaan pengambil keputusan dan yang
merupakan salah satu pijakan penting melaksanakan kegiatan tersebut.
untuk menjalankan aktivitas Dengan demikian, pengorganisasian
perusahaan/organisasi yang adalah proses penyusunan
disesuaikan dengan format dan pembagian kerja yang digambarkan
positioning RSS tersebut. Bentuk melalui pendelegasian wewenang
perencanaan kerja maupun program dan tanggung jawab, penempatan
kerja yang ada di RSS meliputi ; karyawan dan jabatan di dalam
a. Perencanaan terhadap sasaran struktur organisasi RSS - yang
dan target RSS, jangka bertujuan agar para karyawan di RSS
pendek, menengah, dan bekerja sesuai dengan deskripsi
jangka panjang. pekerjaannya.
b. Perencanaan terhadap c) Penggiatan:
pendelegasian pekerjaan, Merupakan tahap tindak
yang meliputi tugas, lanjut dari pola aktivitas pekerjaan
wewenang, dan tanggung yang dibuat berdasarkan perencanaan
dan pembagian kerja (struktur

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 - Oktober 2016 Page 4


organisasi).Dalam hal ini tahap pada saat itu. Manajemen radio
penggiatan di RSS dilakukan sesuai mempersiapkan divisi music director
dengan spesifikasi format maupun ini sebagai divisi yang dapat
positioning masing-masing. Namun, meneriman permintaan segala
dalam pelaksanaan terutama RSS jenis/bentuk format audio lagu dan
yang menetapkan format jurnalistik iklan untuk diolah agar hasilnya
bagi progarm siarannya, sering dapat didengar secara menarik dan
dijumpai hal-hal yang tidak dapat berkualitas.
diprediksi sebelumnya. Radio
d) Monitoring dan Evaluasi: Radio merupakan salah satu bentuk
Tahap akhir dalam fungsi media massa yang banyak digunakan
manajemen yang diperlukan untuk masyarakat untuk mengakses
meyakinkan apakah aktivitas informasi. Radio pertama kali
organisasi dijalankan pada jalur yang ditemukan oleh Marconi pada tahun
telah direncanakan. Sebagian besar 1896.Pada awalnya radio berfungsi
RSS menyadari pentingnya tahapan sebagai alat untuk menyampaikan
ini, dimana efektivitas SDM dapat informasi dan berita ataupun untuk
diketahui sesuai atau tidak dengan kepentingan kenegaraan secara
rencana dan tujuan umum. Radio publik atau komersil
perusahaan/organisasi. (Dewi K, baru muncul pada tahun 1920-an.
2009 : 108). Sejak itu perkembangannya
Music Director sangatlah pesat.
MD dalam sebuah radio, Radio merupakan sumber
bertanggung jawab mengenai informasi yang kompleks mulai dari
pembagian lagu di tiap-tiap fungsi tradisional, radio sebagai
programnya, tepat atau tidak untuk penyampai berita dan informasi,
memperdengarkan lagu tipe A di perkembangan ekonomi,
program C. Lagu yang pendongkrak popularitas dan kasir,
diperdengarkan bisa lagu lama atau hingga propaganda politik dan
pun lagu baru. Untuk lagu baru, MD ideologi.
memiliki peran penting untuk Di Indonesia, radio sebagai
memperkenalkannya kepada media yang terkait dengan medium
pendengar. Mengingat banyaknya kebutuhan lokal. Media komunikasi
musik baru yang masuk ke radio massa yang hanya memiliki skala
setiap hari, MD juga berperan untuk lokalitas suatu daerah tertentu
membuat, menjaga, dan merapikan berbeda dengan televisi dan film
database musik-musik yang ada di yang skalanya nasional.Fungsi radio
tempat ia bekerja. sama dengan media massa lainnya
Divisi Music Director (surat kabar dan radio siaran), yakni
bertugas untuk membuat format memberi informasi, mendidik,
audio lagu dan iklan jika terdapat menghibur, dan membujuk, tetapi
pesanan dari biro iklan, setelah fungsi menghibur lebih dominan
membuat audio, divisi ini mencatat pada media televisi.
data-data tersebut. Data-data ini MenurutErrol Jonathan sosok
diperlukan oleh bagian lainya seperti radio siaran mempunyai karakteristik
divisi produksi dan siaran berupa media antara lain:
data lagu dan iklan yang akan diputar 1. Menjaga Mobilitas

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 - Oktober 2016 Page 5


Radio tetap menjaga
mobilitas pendengar agar Komunikasi Organisasi
tetap tinggi dan dapat Komunikasi organisasi sangat
didengar tanpa harus penting di pelajari karena sekarang
menghentikan aktifitas ini banyak orang memanfaatkannya
seperti sambil belanja, untuk mencapai atau mewujudkan
membaca, bekerja didapur, tujuan organisasi. Menurut Yasir
mengendarai mobil, dan (2009:124) :
sebagainya. “Tujuan organisasi
2. Sumber Informasi Tercepat adalah menghasilkan
Ada yang menyebutkan radio pendapatan, tetapi
dengan istilah “Radio is now berbagai tujuan lain
medium” pengertian now mendukung harus
adalah masalah kesegarannya pula dicapai jika
dibandingkan dengan televisi tujuan akhir tersebut
dan media cetak lainnya, ingin dipenuhi,
radio tercatat tercepat dalam Organisasi
penanyangannya, sehingga merupakan suatu
dimungkinkan lebih cepat kumpulan atau
dalam penyampaian sistem individu yang
informasi. melalui satu hirarki
3. Daya Jangkau Luas jenjang dan
Dalam hal distribusi, media pembagian kerja,
radio punya keuntungan berupaya mencapai
untuk meraih areal sasaran tujuan yang
yang luas. Teknologinya ditetapkan”.
memungkinkan untuk Jadi, organisasi mensyaratkan
mengatasi hambatan- adanya suatu jenjang, jabatan atau
hambatan geografis, cuaca kedudukan yang memungkinkan
maupun waktu. semua individu memiliki perbedaan
4. Selintas/ tak terdokumentasi posisi yang jelas, seperti pimpinan,
Sebagai kelemahan yang staf pimpinan dan karyawan.
harus dibaca penyiar “Komunikasi
produksi siaran radio bersifat organisasi
selintas artinya suara yang merupakan
muncul diudara tidak antarmanusia yang
bertahan lama. Sekali dia terjadi dalam
muncul maka pada saat itu konteks organisasi
juga hilang tanpa bekas. dengan batasan arus
5. Auditif pesannya dalam satu
Meskipun radio hanya suara jaringan yag sifat
bukan visual sejenis media hubungannya saling
cetak atau visual bergerak bergantung satu
sepeti televisi, radio masih sama lain” (Yasir,
memiliki beberapa 2009:124).
keunggulan disamping Goldhaber (dalam
kelemahannya. Djuarsa,2002), komunikasi

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 - Oktober 2016 Page 6


organisasi diberi batasan sebagai communication). Tindak komunikasi
arus pesan dalam suatu jatingan ini berlangsung diantara para
yang sifat hubungannya saling karyawan ataupun bagian yang
bergantung satu sama lain (the low of memiliki kedudukan yang setara.
messasge within a network of Fungsi arus komunikasi horizontal
interdependent relationships). Arus adalah memperbaiki koordinasi
komunikasi dalam organisasi tugas, upaya pemecahan masalah,
meliputi komunikasi vertikal dan saling berbagai informasi, upaya
komunikasi horizontal. Masing- pemecahan komflik, dan membina
masing arus komunikasi tersebut hubungan melalui kegiatan bersama.
mempunyai perbedaan dan fungsi Komunikasi organisasi dapat
yang snagat tegas. berjalan efektif bila manajer mampu
Komunikasi vertikal dengan menjalankan fungsi-fungsi
bentu komunikasi dari atas ke bawah manajemen melalui sistem
(downward communication) manajemen komunikasi yang
berlamgsung ketika orang-orang terpadu.
yang berada pada tataran manajemen Model Shanon Weaver
mengirimkan pesan kepada Model Shannon Weaver
bawahannya. Fungsi arus komunikasi mengasumsikan bahwa sumber
dari atas kebawah ini adalah informasi menghasilkan suatu pesan
pemberian atau penyampaian untuk dikomunikasikan dari
instruksi kerja, penjelasan dari seperangkat pesan yang
pimpinan tentang tugas yang perlu dimungkinkan.Pemancar
dilaksanakan, penyampaian (transmitter) mengubah pesan
informasi mengenai peraturan- menjadi suatu sinyal yang sesuai
peraturan yang berlaku, dan dengan saluran yang
pemberian motivasi kepada digunakan.Saluran (channel) adalah
karyawan untuk bekerja lebih baik. medium yang mengirimkan sinyal
Sedangkan komunikasi (tanda) dari transmitter ke penerima
upward communication terjadi ketika (receiver).Dalam percakapan,
bawahan mengirim pesan kepada sumber informasi adalah otak,
atasannya. Fungsi arus komunikasi transmitternya adalah mekanisme
dari bawsh ke atas ini adalah suara yang menghasilkan sinyal
penyampaian informasi tentang (kata-kata terucapkan), yang
pekerjaan atau tegas yang sudah ditransmisikan lewat udara (sebagai
dilaksanakan, penyampaian saluran).Penerima (receiver), yakni
informasi tentang persoalan- mekanisme pendengaran, melakukan
persoalan pekerjaaan ataupun tugas operasi yang sebaliknya yang
yang tidak dapat diselesaikan oleh dilakukan transmitter dengan
bawahan, penyampaian saran-saran merekonstuksi pesan dari
perbaikan dari bawahan, dan sinyal.Tujuan (destination) adalah
penyampaian keluhan dari bawahan (otak) orang yang menjadi tujuan
tentang dirinya sendiri maupun tersebut.
pekerjaannya.
Sementara itu, arus METODE PENELITIAN
komunikasi berikutnya adalah Desain penelitian yang akan
komunikasi horizontal (horizontal digunakan adalah penelitian

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 - Oktober 2016 Page 7


kualitatif. Desain penelitian yang komunikasi music director, Station
menjadi arahan bagi penulis adalah manager, dan program director pada
penelitian deskriptif yang radio fresh 94,3fm pekanbaru.
menggambarkan dan melukiskan
keadaan subjek atau objek peneliti HASIL PENELITIAN DAN
(lembaga, masyarakat, daerah, dan PEMBAHASAN
lain-lain), pada saat sekarang Perencanaan Manajemen Siaran
berdasarkan fakta-fakta yang tampak Musik Pada “Music Director”
kualitatif mencoba mendalami dan Radio Fresh 94,3 FM Dalam
menerobos gejalanya dengan Mempertahankan Eksistensi Di
menginterpretasikan masalah atau Kota Pekanbaru
mengumpulkan kombinasi dari Penelitian terhadap audien
berbagai permasalahan sebagaimana merupakan salah satu aspek penting
disajikan situasinya (Moleong, bagi keberhasilan stasiun radio.
2005:4). Music director pada dasarnya dapat
Subjek Penelitian menurut melakukan sendiri riset atas
Moleong (2010: 132) audiennya, namun music director
mendeskripsikan subjek penelitian radio Fresh 94, 3 Fm Pekanbaru
sebagai informan, yang artinya orang menyewa konsultan riset atau
pada latar penelitian yang bekerja sama dengan pihak lain
dimanfaatkan untuk memberikan untuk membantu melakukan riset.
informasi tentang situasi dan kondisi Jika music director telah dapat
latar penelitian.Sedangkan subjek mengumpulkan seluruh data yang
penelitianmenurut Arikunto (2007: diperlukan dan kemudian
152) merupakan sesuatu yang sangat menganalisis data itu, maka tahap
penting kedudukannya dalam selanjutnya melakukan diskusi
penelitian, subjek penelitian harus dengan pihak manajemen radio dan
ditata sebelum peneliti siap untuk mengajukan sejumlah rekomendasi
mengumpulkan data.Subjek kepada kepala program.
penelitian dapat berupa benda, hal Pasar yang dibidik oleh
atau orang. Dalam menentukan radio Fresh 94,3 FM adalah
informan, peneliti menggunakan masyarakat yang bekerja, karena
teknik purposive sampling, dimana setelah pihak radio melakukan riset,
peneliti mengambil informan di kota pekanbaru sendiri terdapat
berdasarkan kriteria-kriteria tertentu 85 % pegawai, oleh karena itu
yang peneliti buat berdasarkan tujuan pihak radio mengemas program
riset (Krisyantono, 2010: 158). mixmax antara siaran musik dan
Objek penelitian merupakan saluran informasi, dikarenakan
hal yang menjadi titik yang menjadi program seperti inilah yang
perhatian dari suatu penelitian.Titik dibutuhkan oleh khalayak.
perhatian tersebut berupa substansi salah satu faktor yang
atau materi yang diteliti atau paling penting dan menentukan
dipecahkan permasalahnya keberhasilan suatu stasiun
menggunakan teori yang penyiaran radio dan televisi adalah
bersangkutan. Menurut Chaer (2007: program atau acara.Oleh karena itu,
17). Objek penelitian pada penelitian dalam upaya pencapaian target
ini yaitu bagaimana manajemen pendengar memerlukan

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 - Oktober 2016 Page 8


programming atau penata perlahan – lahan audien mulai
acara.Penataan itu sendiri memiliki preferensi.
merupakan sebuah proses mengatur Proses perencanaan di
program termasuk penjadwalannya dalam Radio Fresh 94, 3 Fm
sehingga terbentuk station format Pekanbaru, diketahui bahwa suatu
dengan tujuan menciptakan image program music praktis tidak bisa
stasiun penyiaran radio. menguasai seluruh lapisan
Perencanaan dilakukan untuk masyarakat, music director sendiri
menujang tercapainya tujuan harus memilih segmentasi mana
perusahaan.Dengan analisis tujuan, yang ingin dikuasai dan untuk itu
dapat ditentukan kegiatan kegiatan harus diketahui secara jelas siapa
yang perlu dijalankan dan hal ini audiensnya.
kemudian dituangkan ke dalam Konsep segmentasi audiens
kebijakan radio itu sendiri.Dalam memberi pegangan yang sangat
mempersiapkan strategi dan rencana, penting dalam memahami audien
musik director sebagai pelaksana penyiaran.Konsep ini juga
program musik harus melakukan memberikan anjuran agar memilih
analisis cermat terhadap persaingan bagian tertentu saja dari khalayak
materi lagu stasiun penyiaran dan audien yang sangat luas agar dapat
persaingan program lain yang ada memberikan pelayanan yang sebaik
pada segmen pasar audien. – baiknya. Selama ini hampir tidak
Salah satu aspek penting ada satu program pun yang dapat
dalam perencanaan ini adalah melayani kebutuhan seluruh
memiliki keuntungan kompetitif, segmen audien, dengan danya
yaitu suatu hal khusus yang dimiliki segmentasi audien, diharapkan
atau dilakukan stasiun penyiaran radio Fresh 94, 3 Fm Pekanbaru
yang memberikannya keunggulan dapat mendesain program yang
dibandingkan competitor, dimana lebih responsif terhadap kebutuhan
dalam hal ini music director juga audiennya.
harus selalu memperhatikan update Pengorganisasian Manajemen
chart lagu yang selalu berubah. Siaran Musik Pada “Music
Segmentasi diperlukan agar Director” Radio Fresh 94,3 FM
radio Fresh 94,3 Fm pekanbaru Dalam Mempertahankan
dapat melayani audiensnya secara Eksistensi Di Kota Pekanbaru
lebih baik, melakukan komunikasi Radio Fresh 94,3 FM
yang lebih persuasif dan yang Pekanbaru menempatkan
terpenting adalah memuaskan pendengarnya sebagai subyek dan
kebutuhan dan keinginan audien peserta yang terlibat. Untuk dapat
yang dituju.Ada kalanya menarik simpati dan keterlibatan
segementasi tidak diperlukan yaitu komunitasnya.Hal ini dilakukan
bila struktur audiens bersifat untuk melancarkan pesan yang
monopolistic. Misalnya jika Radio disampaikan kepada pendengar,
Fresh 94,3 Fm Pekanbaru para personil yang berkecimpung di
merupakan satu-satunya stasiun radio memerlukan modal
yang ada pada suatu daerah, namun pengetahuan dan pengalaman yang
ketika stasiun lain muncul dan memadai tentang
jumlahnya semakin banyak, maka penyiaran.Sehingga segala sesuatu

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 - Oktober 2016 Page 9


yang telah direncanakan dapat iklan radio yang menjangkau
dicapai dengan baik. khalayak secara umum) namun
Pengorganiasaian itu sendiri audien akan menyeleksi mau atau
merupakan sebuah proses mengatur tidak ia menerima informasi itu.
program termasuk penjadwalannya
sehingga terbentuk format dengan 3. Analisis Positioning
tujuan menciptakan image stasiun Pernyataan positioning
Radio Fresh 94, 3 Fm Pekanbaru. berupa kata-kata yang diolah dalam
1.Analisis Segmentasi bentuk rangkaian kalimat menarik
Radio Fresh 94,3 Fm dan disampaikan dengan
Pekanbaru mempunyai segmen menarik.Kata-kata adalah atribut
menengah ke atas sebab bidikan yang menunjukkan segi-segi
Radio Fresh adalah masyarakat keunggulan suatu
yang bekerja dan sering produk.Pernyataan positioning
mendengarkan radio. Ini yang harus dapat diungkapkan dengan
membedakan Radio Fresh 94,3 Fm jelas dan tegas dan disebarluaskan
Pekanbaru dengan radio yang dengan teknik-teknik audiovisual
lainnya. Format siaran disesuaikan yang baik dan dengan frekuensi
dengan kebutuhan masyarakat yang cukup sering.
pekerja karena segmentasi Radio Upaya diferensiasi yang
Fresh 94,3 Fm pekanbaru adalah dilakukan oleh Radio Fresh 94,3
pekerja segala usia, status sosial, Fm Pekanbaru, yang menjadikan
tidak menutup kemungkinan music jazz sebagai brand image
segmen anak muda yang senang radio, dan menghadirkan program
dengan lagu-lagu yang diputar oleh Late Night sebagai program acara
Fresh 94,3 Fm Pekanbaru. unggulan mempunyai nilai-nilai
2. Analisis Target Audien lebih yang dicari oleh para audiens,
Target audien adalah sehingga menjadikan radio Fresh
memilih satu atau beberapa segmen 94, 3 Fm pekanbarumenjadi unik
audien yang akan menjadi fokus dan berbeda dimata audiensnya.
kegiatan-kegiatan pemasaran
program dan promosi. Targeting Pengarahan Manajemen Siaran
disebut juga dengan selecting , Music Pada „Music Director‟
audien harus diseleksi. Target Radio Fresh 94,3 Fm Dalam
audien mempunyai dua fungsi, Mempertahankan Eksistensi Di
yaitu menyeleksi audien sasaran Kota Pekanbaru
sesuai dengan kriteria-kriteria Pengarahanbertujuan untuk
tertentu dan menjangkau audien membangkitkan dan mendorong
sasaran tersebut. Dalam targeting, semua anggota kelompok agar
audien melakukan suatu proses berkehendak dan berusaha dengan
selective exposure , artinya audien keras untuk mencapai tujuan sesuai
secara aktif memilih mau atau tidak dengan perencanaan dan usaha –
mau mengekspos dirinya terhadap usaha pengorganisasian dari pihak
informasi, misalnya iklan sekalipun pimpinan.Oleh karena itu
stasiun penyiaran melakukan tercapainya tujuan bukan hanya
promosi dengan membabi buta tergantung pada penggerakan dan
kepada audien (misalnya melalui pengawasan.Perencanaan dan

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 - Oktober 2016 Page 10


pengorganisasian hanyalah dikatakan berjalan efektif apabila
merupakan landasan yang kuat semua pihak atau unsur dalam
untuk adanya penggerak yang organisasi mulai dari tingkat
terarah kepada sasaran yang dituju. tertinggi hingga terendah
Efektivitas pelaksanaan melaksanakan tugas dan fungsinya
kegiatan di dalam penyiaran sesuai dengan kewenangan dan
program acara music di Radio tanggung jawabnya. Meskipun
Fresh 94, 3FM Pekanbaru suatu organisasi memiliki
seringkali dibatasi oleh adanya pengorganisasian manajemen yang
keterbatasan announcerdi dalam memadai sekalipun,
pengambilan keputusan. Suatu pengorganisasian tersebut tidak
keputusan diambil oleh manajemen akan dapat mencapai tujuannya jika
umumnya didasarkan pada staf atau bahkan seorang pimpinan
pertimbangan-pertimbangan yang mengabaikan pelaksanaan.
ada pada saat itu, antara lain Evaluasi Manajemen Siaran
informasi yang tersedia, Musik Pada “Music Director”
keterbatasan waktu, dan beberapa Radio Fresh 94,3 FM Dalam
variabel lain baik internal maupun Mempertahankan Eksistensi Di
eksternal (lingkungan). Kota Pekanbaru
Dalam kenyataannya, sering Evaluasi sama pentingnya
dijumpai bahwa beberapa dengan fungsi-fungsi manajemen
keputusan yang diambil secara lainnya, yaitu perencanaan,
demikian memberikan hasil yang pengorganisasian atau pelaksanaan,
kurang efektif dibandingkan dengan pemantauan (monitoring) dan
apa yang diharapkan. Keterbatasan pengendalian. Terkadang fungsi
ini merupakan keterbatasan alamiah monitoring dan fungsi evaluasi,
yang dihadapi oleh manajemen di sulit untuk dipisahkan.Penyusunan
dalam sistem dalam organisasi dan
pelaksanaannya.Pengorganisasian pembagian tugas, fungsi serta
telah didesain dengan sebaik- pembagian peran pihak-pihak
baiknya, namun kegagalan dapat dalam organisasi, adakalanya tidak
terjadi yang disebabkan adanya perlu dipisah-pisah secara nyata.
pegawai (staf) yang salah Evaluasi adalah proses
menterjemahkan perintah dari penilaian yang sistematis,
pimpinan. pemberian nilai, atribut, apresiasi
Kesalahan dalam dan pengenalan permasalahan serta
menterjemahkan suatu perintah pemberian solusi atas permasalahan
dapat disebabkan dari yang ditemukan. Dalam berbagai
ketidaktahuan atau kecerobohan hal, evaluasi dilakukan melalui
pegawai yang monitoring terhadap sistem yang
bersangkutan.Terjadinya kegagalan ada.Namun demikian, evaluasi
dapat lebih diperparah apabila kadang-kadang tidak dapat
kegagalan menterjemahkan dilakukan dengan hanya
perintah dilakukan oleh seorang menggunakan informasi yang
pimpinan. dihasilkan oleh sistem informasi
Suatu proses pengarahan di pada organisasi saja.
dalam proses manajemen, dapat

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 - Oktober 2016 Page 11


1. Evaluasi monitoring 1. Perencanaan yang dilakukan oleh
(Monitoring evaluation). music director fresh radio 94,3 fm
Evaluasi monitoring ini Perencanaan program yang
sangat tepat digunakan ketika dilakukan oleh music director
program sudah dalam mencakup pekerjaan
pelaksanaan.Evaluasi ini sudah mempersiapkan rencana jangka
melibatkan pengembangan sistem pendek, menengah, dan jangka
untuk pemantauan kemajuan panjang yang memungkinkan
program.Indikator kinerja kuantitatif stasiun penyiaran untuk
sudah harus digunakan sebagai alat mendapatkan tujuan program.
untuk mengorganisasikan data dalam Perencanaan program music
evaluasi monitoring. mencakup pekerjaan
2. Evaluasi dampak mempersiapkan rencana jangka
(Impact pendek, menengah, dan jangka
evaluation). panjang yang memungkinkan
Evaluasi ini digunakan untuk stasiun penyiaran untuk
menilai hasil dan dampak program mendapatkan tujuan program
yang sudah mapan.Evaluasi ini mengetahui kondisi khalayak
dapat digunakan untuk membuat masyarakat kota Pekanbaru yang
keputusan tentang penghargaan, atau mayoritas pekerja, tepat sekali
kemanfaatan program.Evaluasi ini Fresh 94,3 FM yang memiliki
disebut juga evaluasi sumatif karakteristik program siarannya
(Sumative evaluation). 100% Fresh, akan mampu
Tujuan evaluasi sangat menjadi radio masa depan sebab
tergantung dari kebijakan pimpinan memiliki kekhasan yang tidak
organisasi yang diberi wewenang dimiliki oleh radio lain.
untuk melakukan evaluasi dengan 2. Pengorganisasian
mempertimbangkan berbagai yang dilakukan oleh
kendala yang ada.Evaluasi yang music director fresh
dilakukan oleh pihak luar harus 94,3 fm di dalam
secara eksplisit menyatakan tujuan mempertahankan
evaluasi tersebut secara jelas, eksistensinya adalah
sehingga dapat didesain suatu melakukan
evaluasi yang secara pragmatis positioning pada
dapat mencapai tujuan-tujuan itu. segmentasi.
Segmentasi
KESIMPULAN diperlukan agar Radio
Fresh 94,3 Fm dapat
Setelah penelitian selesai melayani audiennya
dilakukan kemudian dilanjutkan secara baik,
dengan membahas bagaimana memuaskan
manajemen siaran music“Music kebutuhan dan
Director” Radio Fresh 94,3 Fm keinginan audien.
pekanbaru dalam mempertahankan 3. Langkah-langkah
eksistensinya dapat disimpulkan pengarahan yang
sebagai berikut: dilakukan music
director radio fresh

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 - Oktober 2016 Page 12


94,3 fm dalam proses Darwis, Eni Yulinda dan Lamun
pelaksanaan dalam Bahtera, 2009, Dasar-dasar
penyiaran siaran Manajemen, Cetakan
music di dalam Fresh Pertama, Witra Irzani,
94,3 Fm Pekanbaru Pekanbaru.
meliputi:Penentuan
Standar, Mengadakan Djuarsa Sendjaja, 2002, Teori
Pemeriksaan, Komunikasi, Cetakan
Mengadakan tindakan Pertama, Universitas
perbaikan dan Terbuka, Jakarta
pembetulan.
4. Music Director Radio Effendy, OnongUchjana, 1991.
Fresh 94,3 Fm di Radio SiaranTeori Dan
dalam Praktek, Bandar
mempertahankan Maju,Bandung
eksistensinya
memfokuskan Hasibuan, 2005, Dasar-dasar
evaluasi siaran manajemen, Jakarta : Bumi
musiknya ke dalam 2 Aksara
hal, yaitu berupa
Evaluasi Monitoring Hadiwardoyo, Wahyu S. 2008.
dan Evaluasi Manajemen siaran on air
Kelompok. dan manajemensiaran off
air
DAFTAR PUSTAKA
Kusyawa, Wihardir 2001, Metode
Amirullah dan Budhiyono, 2004, Penelitian, Universitas
Haris, Pengantar Terbuka, Jakarta
Manajemen, Edisi Kedua,
Yogyakarta, Graha Ilmu Krisyantono, Rachmat, 2010. Teknik
Arikunto, 2005, Manajemen
Praktis Riset Komunikasi,
Penelitian, Cetakan VII, Jakarta,
Rineka Cipta. Jakarta : Kencana Prenada
Media Group
Ardi, M, 2000, Komunikasi
Organisasi, Jakarta, Bumi Aksara Masduki, 2001, Jurnalisme Radio :
Menata Profesionalisme
Bungin, Burhan.2010. Reporter dan Penyiar,
MetodologiPenelitianKualit Yogyakarta.
atif
:AktualisasiMetodologiskeA Moleong, Lexy, J. 2002, Metodologi
rahRagam Varian Penelitian Kualitatif,
Kontemporer. Jakarta : Raja Remaja Rosdakarya,
GrafindoPersada Bandung.

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 - Oktober 2016 Page 13


. 2005, Metodologi Suprapto, Tommy, 2009, Pengantar
Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi, Ilmu Komunikasi (dan
Cetakan Keduapuluhsatu, Remaja peran manajeen dalam
Rosdakarya, Bandung. komunikasi). Yogyakarta :
CAPS
. 2007, Metodologi
Penelitian Kualitatif, Triartanto, A. Ius Y. 2010.
Remaja Rosdakarya, Broadcasting Radio:
Bandung. Panduan Teori dan
Praktek.Yogyakarta:
Morissan, 2008, Manajemen Media Pustaka Book Publisher.
Penyiaran Strategi
Mengelola Radio & Yasir, 2009, Pengantar Ilmu
Televisi, Kencana Prenada Komunikasi, Cetakan
Media Group, Jakarta Pertama, Witra Irzani,
Pekanbaru.
Muhammad, Arni, 2000, Komunikasi
Organisasi , Bumi Akasia, Jakarta Widyawati, Sri Lestari. 2006. Siaran
Musik Stasiun Radio di
Mulyana, Deddy, 2005, Ilmu Kota Semarang(Studi Kasus
Komunikasi Suatu Stasiun Radio IBC dan POP
Pengantar, Remaja FM).
Rosdakarya, Bandung

Onong U Effendy, 1981 Dimensi- Sumber Lain :


dimensi Komunikasi,
Bamdug Alumni. http://freshradioriau.com Di Akses 2
Maret Pukul 08:00
Patilima, Hamid, 2005, Metode
Penelitian Kualitatif, www.romelteamedia.come-book
Cetakan Pertama, Alfaberta, Asep Syamsul M. Romli,
Bandung. 2007, Siaran Radio
Manajemen Program &
Ruslan, Rosady, 2004, Metode Teknik Produksi Di Akses
Penelitian Public Relation 15 Maret Pukul 19:00
dan Komunikasi, Raja www.wahyusha.blogspot.com Di
Grafindo Persada, Jakarta. Akses 15 Maret Pukul 19:00

Soedarsono, Dewi K, 2009, Sistem


Manajemen Komunikasi
(teori, model dan
aplikasinya). Bandung:
Simbiosa Rekatama Media.

Sugiyono, 2009, Metode Penelitian


Bisnis, Bandung, Alfabeta.

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 - Oktober 2016 Page 14

You might also like