Professional Documents
Culture Documents
ID Perakitan Kelapa Hibrida Intervarietas D
ID Perakitan Kelapa Hibrida Intervarietas D
ID Perakitan Kelapa Hibrida Intervarietas D
di Indonesia
ELSJE T. TENDA
Balai Penelitian Tanaman Kelapa dan Palma Lain
Indonesian Coconut and Palmae Research Institute
Kotak Pos 1004 Manado
a. KHINA
Foto : Puslitbangbun
Hasil survei plasma nutfah in situ di 11
provinsi diperoleh tiga aksesi Kelapa Genjah dan
22 aksesi Kelapa Dalam. Setelah dievaluasi data
komponen buah dan produksi kopra ditetapkan 4 Gambar 2. Penampilan tanaman kelapa varietas KHINA-1
kultivar sebagai calon tetua hibrida yaitu Genjah
Kuning Nias (GKN) asal Sumatera Utara, Dalam
Pertanian pada tahun 1984 dengan nama KHINA-
Tenga (DTA) asal Sulawesi Utara, Dalam Bali
1 untuk silangan GKN x DTA, KHINA-2 untuk
(DBI) asal Bali dan Dalam Palu (DPU) asal
Sulawesi Tengah (Liyanage, 1975). Kemudian silangan GKN x DBI, dan KHINA-3 untuk
sejak tahun 1973/1974 dilakukan hibridisasi silangan GKN x DPU.
Hasil observasi yang dilakukan terhadap
antara Kelapa Genjah dan ketiga Kelapa Dalam
KHINA-1, 2, dan 3 yang tetuanya diseleksi dari
tersebut yaitu GKN x DTA, GKN x DBI dan GKN
individu tetua betina GKN yang berbunga di
x DPU (Liyanage, 1974). Ketiga jenis kelapa
bawah 28 bulan, dan tetua jantan DTA, DBI, DPU
hibrida ini ditanam di dua lokasi yaitu Kebun yang berbunga di bawah 45 bulan, menunjukkan
Percobaan Mapanget, Sulut pada ketinggian 80 m bahwa pembungaan awal KHINA-1 pada umur
dpl dan Kebun Percobaan Pakuwon, Jabar pada 24 bulan, KHINA-2 pada umur 25 bulan, dan
ketinggian 450 m dpl. KHINA-3 pada umur 23 bulan sedangkan
Hasil penelitian di Mapanget menunjukkan keseluruhan populasi lainnya berbunga masing-
bahwa pembungaan pertama ketiga jenis kelapa masing pada umur 38 , 40, dan 39 bulan (Tenda et
hibrida ini ternyata lebih awal dibandingkan al., 1988). Gambar 2, menampilkan tanaman
ketiga tetua Kelapa Dalam yaitu 42 bulan sejak kelapa varietas KHINA-1.
berkecambah dibandingkan 52-56 bulan pada Walaupun kelapa hibrida lebih cepat ber-
Kelapa Dalam. Produksi kopra ketiga hibrida ini buah, ternyata pada 1-3 tahun pertama ditemu-
kan masalah patah tandan muda. Masalah ini
pada umur lima tahun adalah 1,4-2,0 ton/ha
ditemukan baik pada kelapa hibrida lokal
(Novarianto et al., 1984). Pembungaan pertama
(KHINA) maupun introduksi (PB-121). Hasil
ketiga kelapa Hibrida yang sama di Pakuwon
pengamatan buah yang gugur dari tandan yang
lebih lambat sekitar 10 bulan sedangkan untuk
patah beragam antara 5-10 bulan, dan persentase
Kelapa Dalam sekitar 20 bulan dibandingkan jenis
gugur beragam antara 8,59-29,95%. Penyebabnya
yang sama di Mapanget. Produksi kopra pada
adalah jumlah dan berat buah/tandan. Pe-
umur delapan tahun di Pakuwon berkisar 2,2-2,7
nanggulangan patah tandan muda telah berhasil
ton/ha, pada umur sembilan tahun meningkat
ditemukan teknologinya yaitu dengan menggu-
antara 3,66-4,22 ton/ha (Novarianto et al., 1992).
nakan tali berpengait (Mahmud et al., 1990).
Pengamatan lebih lanjut terhadap jenis kelapa
Lahan pasang surut yang tersebar di
hibrida ini di Mapanget ternyata saat berumur 10 Sumatera, Kalimantan dan Irian Jaya diper-
tahun telah mencapai hasil 4,7-5,0 ton kopra/ha. kirakan sekitar tujuh juta hektar berpotensi untuk
Analisis daya gabung memperlihatkan efek pertanian. Salah satu jenis tanaman yang
heterosis yang nyata pada hasil kopra. Ketiga berpeluang dikembangkan di lahan ini adalah
jenis kelapa Hibrida ini telah dilepas oleh Menteri kelapa dan telah diusahakan petani sejak lama.
Konsep pengembangan ke depan ditawarkan Brahmana, A., and A. Kelana, 1988. Bud rot di-
menggunakan kelapa hibrida intervarietas yang sease on PB-121, Coconut. CORD 4 (2):
76–87.
sudah dirakit di Indonesia, disesuaikan dengan
kebutuhan konsumen serta daerah pengem- Chan, E., 1979. Growth and early yield per-
bangan. formance of Malayan Dwarf x Tall
Perlu dirakit kelapa hibrida intervarietas Coconut Hybrids on the costal clays of
(Kelapa Dalam X Dalam yang sesuai untuk lahan Peninsular Malaysia. Olengineux. 2(34):
kering iklim kering. 65-70.
Fachry, H. T., 1997. Pengalaman, peluang dan Mahmud, Z., H. Novarianto dan T. Rompas, 1990.
permasalahan agribisnis kelapa meng- Penyebab patah tandan muda kelapa
hadapi era globalisasi perdagangan hibrida KHINA dan penanggulangan-
dunia. Prosiding Temu Usaha nya, J. Penelitian Kelapa. 4 (2) : 8-13.
Perkelapaan Nasional. Buku I. Balai Mangindaan, H. F., Miftahorachman dan H.
Penelitian Tanaman Kelapa dan Palma Novarianto, 1999. Ketahanan beberapa
Lain. Hal 37-44. kelapa hibrida terhadap penyakit busuk
Knight, R., 1979. Quantitative genetics statistics pucuk. J. Penelitian Tanaman Industri.
and plant breeding In R.Knight (ed). 5 (2) : 46-50.
Plant Breeding. Brisbane, Australian, Menon, K. P. U and K.M. Pandalai, 1960. The
Vice-Chancellors. p 41-76. Coconut Palm, A Monograph. Indian
Liyanage, D. V, 1974. Survey of Coconut Germ- Central Coconut Committee. Enar-
plasm In Indonesia. UNDP/ FAD. Coco- kulam-India. 384 p.
nut Industry Development Project, Novarianto, H. Miftahorachman, H. Tampake, E.
Document No.1 LPTI, Bogor. 30 p. Tenda dan T. Rompas, 1984. Pengujian
Liyanage, D. V., 1975. Coconut Breeding Program- F1, Kelapa Genjah x Dalam.
me.UNDP/FAD. Coconut Industry Pemberitaan Paslitbangtri. 8 (49) : 21-27.
Development Project, Document. No.2. Novarianto, H., A. Hartana dan A. Matjik, 1992.
LPTI, Bogor. 37 p. Analisis kuantitatif karakter agronomi
Lolong, A. A., E. T. Tenda, J. C. Alouw, 2000. kelapa hibrida dan tetuanya. Forum
Respon empat kelapa hibrida harapan Pasca Sarjana IPB. Bogor. 15 (1) : 11-16.
terhadap penyakit busuk pucuk dan Novarianto, H., D.S. Pandin, dan T. Rompas,
gugur buah. J. Penelitian Tanaman 1994. Kemiripan genetik komponen
Industri. 6 (1): 25-28. buah kelapa koleksi plasma nutfah
Luntungan, H. T., T. Romps, dan H. Novarianto, Mapanget. Sulawesi Utara. J. Zurial. 5
1988. Metoda Pengembangan Kelapa. (2) : 44-50.
Prosiding Lokakarya Pemuliaan Tanam- Novarianto, H., dan A. Hartana, 1995. Analisis
an Cengkeh, Lada, Kapas dan Kelapa. kemiripan genetik komponen buah
Hal 27 – 39. kelapa koleksi plasma nutfah di Kebun
Luntungan, H. T., E. T. Bambang dan S. Taher, Percobaan Mapanget, Sulawesi Utara.
1990. Tanaman kelapa untuk pengem- Jurnal Biosains Hayati. 2 (1) : 12-16.
bangan daerah rawa pasang surut. Novarianto, H, dan E.T.Tenda, 2000. The coconut
Risalah Seminar Hasil Penelitian genetic resources project at RICP. Paper
SWAMP-II, Bogor. Precented at Study Tour of SEARCA/
Luntungan, H. T., Saefuddin dan D. Pranowo, IPGRI Scholars UPLB, 19 December 2000
1994. Pertumbuhan dan produksi lima at RICP Manado, Indonesia.
jenis kelapa hibrida di lahan pasang Rindengan, B., H. Novarianto dan Z. Mahmud,
surut Pulau Rimau, Sumatera Selatan. 1996. Pengaruh jenis dan umur buah
7 (2) : 8-13. terhadap sifat fisikokimia daging buah