Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 16

Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.

1, Februari 2015

THE IMPLEMENTATION OF 2013 CURRICULUM AT


ELEMENTARY SCHOOL
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH DASAR
Oleh:
Rudi Susilana
Rusman
Departemen Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia
Email : rudi_susilana@yahoo.com

Abstract. The implementation of the new 2013 Curriculum in schools has been
started in July 2013. The implementation of the curriculum is expected to increase the
quality of management and process of education at any unit of education that leads to the
effort of improving the quality of learning and education. In connection with the application
of the new curriculum, this research would like to reveal the problems regarding how
elementary school teachers respond to the implementation of 2013 Curriculum in Bandung
City with regard to planning, implementation, and assessment of curriculum. It also studied
the best practice which can be emulated in terms of planning, implementation and
assessment of curriculum conducted by elementary school teachers in Bandung City.

The results showed that the response of elementary school teachers on the
implementation of 2013 Curriculum in Bandung City was in the positive category. The
planning activity was in the category of very positive while the implementation and
assessment activities were in the positive category. Some best practices that can be
emulated in planning, implementation and assessment conducted by the teachers in
implementing the 2013 Curriculum are the activities of sharing, hearing, in-house training
and real teaching modeling that were carried out in Teacher Working Group (KKG).
Keywords: 2013 Curriculum, teachers’ response, best practice, curriculum implementation

Abstrak. Penerapan kurikulum baru, yakni implementasi Kurikulum 2013 di sekolah


telah dimulai sejak bulan Juli 2013. Implementasi Kurikulum tersebut diharapkan
mendorong peningkatan kualitas pengelolaan dan proses pendidikan pada setiap satuan
pendidikan yang mengarah pada upaya peningkatan mutu pembelajaran dan pendidikan.
Dilatarbelakangi oleh adanya penerapan kurikulum tersebut, penelitian ini ingin
mengungkap permasalahan yang berkenaan dengan "Bagaimanakah respon guru SD
terhadap terhadap implementasi Kurikulum 2013 di Kota Bandung dilihat dari kegiatan
perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian kurikulum? dan "Best Practice" apa yang dapat
dicontoh dalam hal perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian kurikulum yang dilakukan
oleh guru SD di Kota Bandung?
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Respon guru SD terhadap terhadap implementasi
Kurikulum 2013 di Kota Bandung berada pada kategori positif. Untuk kegiatan
perencanaan berada pada kategori sangat positif, sedangkan untuk kegiatan pelaksanaan
dan penilaian kurikulum berada pada kategori positif. Terdapat beberapa "best practice"
yang dapat dicontoh dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian dari guru SD di Kota
Bandung terkait dengan implementasi Kurikulum 2013 berupa kegiatan "sharing",
"hearing", "in house training", dan "modelling real teaching" yang dilaksanakan di KKG
atau KKG gugus.
Kata kunci: Kurikulum 2013, Respon Guru dan Best Practice Implementasi Kurikulum.

52 mplementasi Kurikulum 2013 Di Sekolah Dasar


Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.1, Februari 2015

A. PENDAHULUAN berbeda dari apa yang direncanakan


Ditetapkannya Peraturan dalam dokumen". Dari paparan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tersebut dapat diambil suatu pengertian
tentang Perubahan Atas Peraturan bahwa implementasi kurikulum
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 (dimensi proses, disebut dengan istilah
tentang Standar Nasional Pendidikan implemented, observed, atau reality)
dan Permendikbud No. 81A tentang terkait erat dengan dokumen kurikulum
Implementasi Kurikulum diharapkan tertulis atau written document (dimensi
mendorong peningkatan kualitas dokumen). Senada dengan pendapat
pengelolaan pendidikan pada satuan tersebut, Ornstein & Hunkins (2009:
pendidikan yang mengarah pada upaya 250) menyatakan bahwa "successful
peningkatan mutu pendidikan, curriculum implementation results
khususnya melalui penerapan from careful planning, which focuses
kurikulum baru, yakni implementasi on three factors: people, programs,
Kurikulum 2013 di sekolah dan and process".
madrasah yang telah dimulai sejak Pada implementasi kurikulum di
bulan Juli 2013. sekolah yang diberlakukan sejak tahun
Terdapat beberapa faktor yang 2006, permasalahan yang muncul pada
dapat menjadi penyebab sukses pengembangan kurikulum adalah
tidaknya implementasi kurikulum. ketidaksiapan tim pengembang
Dilihat dari dimensi kurikulum, Hasan kurikulum sekolah dan daerah untuk
(2007:479) menjelaskan bahwa mengembangkan kurikulum sesuai
implementasi kurikulum adalah dengan potensi dan karakteristik yang
dimensi proses. Hasan memaparkan dimiliki sekolah dan daerah. Hal ini
bahwa "...Dimensi proses adalah disebabkan oleh rendahnya kompetensi
implementasi dari apa yang tim pengembang kurikulum dalam
direncanakan dalam dimensi dokumen. mengembangkan kurikulum.
Pelaksanaan atau implementasi itu Rendahnya kompetensi tersebut
mungkin sama tapi mungkin juga disebabkan oleh tidak optimalnya

53 mplementasi Kurikulum 2013 Di Sekolah Dasar


Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.1, Februari 2015

kegiatan peningkatan kompetensi Berdasarkan temuan tersebut,


dalam bentuk pelatihan dan bimbingan untuk meningkatkan kompetensi tim
teknis yang dibekalkan kepada tim pengembang kurikulum di sekolah dan
pengembang kurikulum sekolah. daerah dan sekaligus dalam upaya
Hasil penelitian yang dilakukan meningkatkan kualitas dokumen
pengusul di enam Kabupaten/ Kota di kurikulum yang disusun oleh tim
Jawa Barat menunjukkan bahwa pengembang kurikulum diperlukan
pengalaman keikutsertaan guru dalam upaya yang lebih serius dan intens.
pelatihan atau bimbingan teknis (diklat/ Salah satu upaya tersebut dapat
bimtek) sebagai tim pengembangan dilakukan dengan memberikan
kurikulum secara umum berada pada pelatihan disertai dengan
kategori memadai dengan persentase pendampingan selama proses
sebanyak 42% dan kurang memadai pengembangan dan penyusunan
sebanyak 45%. Lebih lanjut dijelaskan kurikulum itu dilakukan.
bahwa dari data hasil penelitian Hasil studi pendahuluan yang
diperoleh informasi sebanyak 45% dilakukan peneliti juga menunjukkan
guru sebagai tim pengembang kondisi yang tidak jauh berbeda. Masih
kurikulum belum pernah mengikuti ada sekolah yang tidak memiliki tim
diklat/ bimtek yang terkait dengan pengembang kurikulum dan belum
pengembangan kurikulum, silabus, dan memiliki kurikulum. Tidak sedikit
RPP (Susilana, 2013:156). Temuan sekolah yang menyatakan telah
tersebut sejalan dengan hasil penelitian memiliki kurikulum hanya dengan cara
yang menunjukkan bahwa secara mengadopsi kurikulum yang telah
umum gambaran kualitas kurikulum disusun oleh sekolah dan pihak lain.
SD di enam daerah Provinsi Jawa Kurikulum yang seharusnya
Barat yang berada pada kategori melahirkan keberagaman, tetapi
tidak baik sebanyak 2%, kurang baik berujung pada keseragaman. Adanya
sebanyak 50%, dan kategori baik 48% realitas seperti ini, tentunya disebabkan
(Susilana, 2013: 168). oleh berbagai faktor, antara lain oleh
ketidaksiapan tim pengembang

54 mplementasi Kurikulum 2013 Di Sekolah Dasar


Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.1, Februari 2015

kurikulum di sekolah, khususnya akan memberikan acuan/pedoman bagi


diduga karena belum memadainya para guru dan sekolah yang mau
kompetensi yang dimiliki tim menerapkan kurikulum 2013,
pengembang kurikulum sekolah untuk khususnya rujukan bagi para guru dan
mengembangkan kurikulum dan sekolah yang mau dan akan
perangkat pendukung lainnya. menerapkan kurikulum 2013.
Merujuk pada paparan di atas, 1. Kajian Teori
Dalam Oxford Advance
dalam penelitian ini dirumuskan
Learner Dictionary dikemukakan
permasalahan penelitian sebagai
bahwa "implementation"
berikut: Bagaimanakah respon guru SD
(implementasi) adalah “put
terhadap terhadap implementasi
something into effect” (penerapan
Kurikulum 2013 di Kota Bandung
sesuatu yang memberikan efek
dilihat dari kegiatan perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian kurikulum? atau dampak). Terkait dengan

dan "Best Practice" apa yang dapat pengertian implementasi dalam

dicontoh dari guru SD di Kota bidang kurikulum, Miller & Seller

Bandung terkait dengan implementasi (1985) mendefinisikan kata

Kurikulum 2013 dalam perencanaan, implementasi dengan tiga

pelaksananan, dan penilaian? pendekatan, yaitu: a) implementasi


didefinisikan sebagai kegiatan; b)
Berdasarkan rumusan masalah
implementasi sebagai suatu usaha
tersebut, penelitian ini ditujukan untuk
meningkatkan proses interaksi
memperoleh gambaran tentang
antara pengembang guru dengan
implementasi Kurikulum 2013,
guru; dan c) implementasi
khususnya terkait dengan "best
merupakan sesuatu yang terpisah
practice" yang dapat dicontoh dalam
dari komponen kurikulum. Hal
hal perencanaan, pelaksanaan, dan
yang senada dijelaskan oleh Saylor
penilaian kurikulum yang dilakukan
dan Alexander (1974) dalam
oleh guru SD di Kota Bandung.
Miller and Seller (1985: 246)
Penelitian ini juga diharapkan dapat
bahwa implementasi kurikulum
memberikan manfaat yang praktis

55 mplementasi Kurikulum 2013 Di Sekolah Dasar


Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.1, Februari 2015

sebagai proses menerapkan tersebut tidak akan bermakna apa


rencana kurikulum (program) pun jika para guru tidak memiliki
dalam bentuk pembelajaran, kesadaran akan produk dan tidak
melibatkan interaksi siswa-guru memiliki keterampilan untuk
dan dalam konteks persekolahan. mengimplementasikan kurikulum
Demikian pula dinyatakan oleh di kelas mereka. Sebagaimana
Fullan & Pomfret dalam Marsh dinyatakan oleh Fullan dan Scott
(2004: 65) bahwa istilah dalam Marsh (1999), sebuah
“implementasi” menunjuk pada kurikulum, bagaimana pun
“penggunaan nyata (actual use)” bagusnya dirancang, haruslah
dari kurikulum/silabus, atau hal-hal diimplementasikan jika diinginkan
apa saja yang ada dalam praktik. memiliki dampak pada siswa.
Senada dengan Fullan & Pomfret, Terdapat ribuan dokumen
Hasan (1984:11) menyatakan kurikulum yang disimpan di rak
bahwa implementasi kurikulum karena tidak pernah
adalah “usaha merealisasikan ide, diimplementasikan atau karena
konsep, dan nilai-nilai yang tidak diimplementasikan dengan
terkandung dalam kurikulum cerdas. Pentingnya implementasi
tertulis menjadi kenyataan”. kurikulum tidak serta merta
membawa pada meluasnya

Selanjutnya, Marsh (2004: 65- pemahaman tentang apa yang


75) memaparkan bahwa kurikulum dituntut dari kurikulum dan
diawali sebagai sebuah rencana. permasalahan apa saja yang
Kurikulum hanya akan menjadi berkenaan dengan kurikulum.
kenyataan bila para guru Pinar dan Irwin (2005: 118-
mengimplementasikannya pada 120) menyatakan bahwa
siswa dan kelas yang implementasi kurikulum dapat
sesungguhnya. Perencanaan dan dipahami dari dua hal, yaitu:
pengembangan yang cermat implementasi kurikulum sebagai
sangatlah penting, namun hal tindakan instrumental dan

56 mplementasi Kurikulum 2013 Di Sekolah Dasar


Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.1, Februari 2015

implementasi kurikulum sebagai komunikasi. Dalam perspektif ini,


praktik situasional (curriculum seorang guru implementator yang
implementation as instrumental kompeten adalah seseorang yang
action and as situational praxis). memiliki keterampilan dan teknik
Pertama, implementasi yang berorientasi pada kendali
kurikulum sebagai tindakan yang efisien. Pandangan “know
instrumental. Implementasi how to do” dalam implementasi ini
program dapat ditemukan dalam melekat dalam kerangka kerja
paradigma produsen-konsumen pemikiran/tindakan ilmiah dan
dengan kata lain bahwa paradigma teknologis yang mengurangi
ini memandang implementasi kompetensi manusia terhadap
dalam alur satu arah dimana ahli alasan instrumental dan tindakan
menghasilkan sesuatu untuk non- instrumental. Di sini, guru dilihat
ahli yang menjadi konsumennya. sebagai yang berorientasi pada
Ahli kurikulum menghasilkan aturan (rule-oriented), atau
program (kurikulum) bagi dikuasai aturan.
konsumen, yaitu guru dan siswa. Kedua, implementasi
Pengimplementasian kurikulum kurikulum sebagai praktik
dalam paradigma ini menimbulkan situasional. Pandangan lain tentang
masalah mendasar yang terkait implementasi didasarkan pada
dengan bagaimana komunikasi pengalaman manusia dalam situasi
dapat dilakukan secara efektif kelas. Ini merupakan dunia
dengan orang-orang yang tidak pengalaman guru dengan para
memiliki keterlibatan, baik dalam siswanya. Jika akan
menetapkan tujuan, maupun dalam menginterpretasikan implementasi
merancang sumber daya, strategi kurikulum sebagai praktik (praxis),
belajar mengajar, dan rencana maka harus mengetahui asumsi
evaluasi. Oleh karena itu masalah yang membedakannya dengan
implementasi seringkali dipandang asumsi yang mendasari
dalam term keefektifan

57 mplementasi Kurikulum 2013 Di Sekolah Dasar


Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.1, Februari 2015

implementasi sebagai instrumental, X dan terlibat secara situasional


sebagai berikut. dalam perubahan ini.
Asumsi 1: humanisasi Asumsi 3: pendidikan tidak
merupakan vokasi manusia yang pernah netral. Dalam asumsi ini,
mendasar (basic human vocation). implementasi kurikulum
Dalam pandangan ini, guru yang merupakan sebuah tindakan politis.
diminta untuk Dalam konteks hubungan sosial,
mengimplementasikan kurikulum aktivitas implementasi merupakan
X harus dipandang tidak dalam masalah kekuasaan dan kendali
makna sebagai “sesuatu” (being- (kontrol).
as-thing) namun sebagai manusia 2. Metode Penelitian
yang memiliki minat untuk Penelitian ini dilaksanakan di

menjadi sesuatu yang sesuai Kota Bandung dengan sasaran

dengan yang dirinya dan orang lain guru-guru SD yang berjumlah 25

harapkan. Sedangkan pandangan orang. SD yang dipilih adalah SD

instrumental dari implementasi yang menjadi model atau piloting


implementasi Kurikulum 2013
“mentekniskan” (technisizing)
guru, menutupi subjektivitasnya. sebanyak 10 sekolah. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini
Asumsi 2: manusia memiliki
adalah metode survei dengan
kemampuan untuk merubah
instrumen kuesioner dan daftar
realitanya (dalam hal ini, merubah
isian untuk menyampaikan
dirinya dan kurikulum X). Dalam
pengalaman. Analisis data
pandangan ini, guru dipandang
menggunakan statistik deskripsi-
sebagai “orang yang bertindak” (a
prosentase dan deskriptif-
person-who-acts) dan juga sebagai
kualitatif.
pencipta dari realitanya sendiri.
B. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dengan demikian, ia
Ada dua hal yang disajikan sebagai
menginterpretasikan berdasarkan
hasil penelitian, yaitu respon guru
wawasannya mengenai kurikulum
terhadap implementasi Kurikulum

58 mplementasi Kurikulum 2013 Di Sekolah Dasar


Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.1, Februari 2015

2013 dan "best practice" implemnetasi Kota Bandung pada tiga kegiatan
Kurikulum 2013. (perencanaan, pelaksanaan dan
1. Respon Guru penilaian) terdapat pada kategori
Respon guru SD terhadap positif. Respon tersebut dapat
implementasi Kurikulum 2013 di
digambarkan sebagai berikut.

Gambar 1 Respon Guru terhadap Implementasi Kurikulum 2013


Gambar di atas ditindaklanjuti oleh kepala
memperlihatkan bahwa respon sekolah, atau pihak dinas
guru positif pada implementasi pendidikan terkait sosialisasi dan
kurikulum 2013. Tetapi masih ada penguatan implementasi kurikulum
guru yang belum 2013 pada pembelajaran di
mengimplementasikan kurikulum sekolah.
2013 pada tiga kegiatan, yaitu Berdasarkan tabel 1 ternyata
sebanyak 16%, walaupun semua terdapat 20% guru yang merespon
responden penelitian ini adalah negatif terhadap pelaksanaan
guru yang sudah mengikuti pembelajaran dan penilaian
pelatihan kurikulum 2013. Artinya pembelajaran. Hal ini dapat
masih ada guru yang belum dijelaskan karena pelaksanaan
memahami dan belum mampu pembelajaran Kurikulum 2013
melaksanakan implementasi menekankan pada pendekatan
Kurikulum 2013. Hal ini dapat tematik dan saintifik dan penilaian

59 mplementasi Kurikulum 2013 Di Sekolah Dasar


Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.1, Februari 2015

pembelajaran Kurikulum 2013 pembelajaran pada Kurikulum


menekankan penilaian otentik. 2014 dianggap oleh para guru
Kedua hal ini masih dianggap baru tidak terlalu banyak berbeda
dan kemungkinan belum dipahami dengan perencanaan pembelajaran
dengan baik oleh guru yang pada kurikulum sebelumnya
merespon negatif tersebut. sehingga pada umumnya guru
Sedangkan untuk perencanaan memberi respon sangat positif.

Tabel 1
Respon Guru terhadap Perencanaan, Pelaksanaan, dan
Penilaian pada Implementasi Kurikulum 2013

Tidak
No Pernyataan Jarang Sering Selalu Jml
Pernah
A Perencanaan Pembelajaran 8% 6% 23% 63% 100%
B Pelaksanaan Pembelajaran 20% 14% 23% 42% 100%
C Penilaian Pembelajaran 20% 13% 28% 38% 100%
Rata-rata 16% 11% 25% 48% 100%

2. Best Practice guru-guru SD di Kota Bandung


Informasi yang disampaikan
melaksanakannya secara
guru melalui format isian tentang
bersama-sama dalam KKG dan
“best practice” dalam kegiatan
atau kelompok KKG dalam satu
pada implementasi Kurikulum 2013
gugus. RPP dibuat dengan
dapat dipaparkan sebagai berikut.
mengacu pada buku guru dan
a. “Best Practice” dalam buku siswa yang diberikan oleh
kegiatan perencanaan
Pemerintah, tetapi
pembelajaran.
dikembangkan dengan
Dalam kegiatan tambahan materi, kegiatan dan
perencanaan pembelajaran guru metode. Kegiatan KKG di
berkewajiban untuk membuat sebagian sekolah ini dilakukan
RPP. Untuk memudahkan
tiap satu minggu sekali dengan
dalam mengembangkan RPP,
pembahasan: 1. membaca

60 mplementasi Kurikulum 2013 Di Sekolah Dasar


Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.1, Februari 2015

silabus yang akan dituangkan seluruh guru kelas dan guru


pada RPP; 2. pembuatan RPP bidang studi untuk membahas
dilaksanakan sehari sebelum perangkat kurikulum 2013,
pelaksanaan kegiatan diantaranya pembuatan kisi-kisi
pembelajaran; 3. penyediaan soal UTS, pembuatan soal UTS,
alat/bahan/media disesuaikan dan penilaian Kurikulum 2013.
dengan kondisi linngkungan Selain itu diadakan pertemuan
yang ada di sekitar sekolah kegiatan KKG antar gugus atau
kami; dan 4. menganalisis buku kecamatan untuk membahas
guru dan buku siswa untuk kendala-kendala yang berkaitan
mengatur pelaksanaan dengan implementasi
pembelajarab bila ada hal yang Kurikulum 2013. Di sekolah
kurang. tersebut juga, kepala sekolah
Di sebagian sekolah yang mewajibkan setiap guru kelas
ada di Kota Bandung, misalnya dan guru bidang studi untuk
di SDPN Sabang, setiap awal mengumpulkan RPP yang
tahun pelajaran guru dibuatnya selama satu minggu
menyelenggarakan "In House setiap hari senin.
Training" dengan Guru SD di Kota Bandung
menghadirkan nara sumber juga merancang kegiatan
yang berkompeten dalam alternatif yang disiapkan jika
bidang Kurikulum 2013 dan terjadi hal-hal yang di luar RPP
mengundang orang tua murid yang tel;ah dirancang. Kegiatan
untuk mensosialisasikan alternatif tersebut, diantaranya:
kurikulum 2013 kepada orang 1. menyiapkan gambar yang
tua murid agar mau memahami berkaitan dengan materi untuk
dan mau bekerja sama dalam diwarnai oleh anak.; 2.
menerapkan kurikulum 2013. menyiapkan kuis yang
Setiap hari kamis mengadakan berhubungan dengan materi
kegiatan KKG yang diikuti oleh pelajaran; 3. mengajak peserta

61 mplementasi Kurikulum 2013 Di Sekolah Dasar


Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.1, Februari 2015

didik menyanyikan lagu-lagu; membaca pada anak-anak kelas


dan 4. menyiapkan permainan rendah, guru SD di Kota
sambung kata sehingga tanpa Bandung memfasilitasinya
disadari anak-anak belajar dengan kegiatan "klinik kelas"
tentang kosa kata sebanyak- menyediakan waktu khusus
banyaknya. untuk membaca permulaan bagi
Untuk memudahkan yang belum lancar membaca.
memonitor pencapaian KI.1 dan Latihannya dilaksanakan
KI.2, pihak sekolah di Kota sebelum masuk sekolah atau
Bandung ada yang setelah pulang sekolah.
memfasilitasinya dengan Kegiatan lain yang biasa
menggunakan stempel atau dilakukan oleh guru-guru SD di
good point berupa stiker bintang Kota Bandung dalam
yang diberikan langsung saat melaksanakan kurikulum 2013
siswa bisa menunjukkan adalah: 1. Berdiskusi sebelum
indikator keterampilan dengan dan sesudah mengajar untuk
baik untuk menilai sikap. Hal membicara temuan di lapangan
ini digunakan guru untuk dan kendala yang dialami
monitoring sikap siswa per ketika mengajar; 2. Observasi
harinya berdasarkan indikator oleh teman sejawat; 3.
sikap yang telah dirumuskan di Menambahkan materi/ bahan
akhir minggu. Map stempel ini pelajaran yang relevan dengan
dipinjam kepada siswa untuk cara mencari dari internet,
dibawa pulang dan dikroscek koran atau majalah.
oleh orang tua sehingga terjalin b. “Best Practice” dalam
kegiatan pelaksanaan
komunikasi tentang
pembelajaran.
perkembangan sikap putra- Ada beberapa "best
putrinya. practice" yang dilakukan oleh
guru-guru SD di Kota Bandung
Terkait dengan kemampuan dalam pelaksanaan

62 mplementasi Kurikulum 2013 Di Sekolah Dasar


Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.1, Februari 2015

pembelajaran. Diantaranya misalnya menanyakan video


sebagai berikut: untuk yang berkaitan dengan materi
mempermudah dan menarik yang diajarkan sehingga siswa
minat siswa dalam kegiatan lebih memahami yang
menanya, menalar, dan dipelajarinya. Hal ini terjadi di
mencoba digunakan media VI SDPN Sabang dimana
nyata (lingkungan setempat), semua kelas empat paralel (IV
metode yang bervariasi, dan A, IV B, IV C, IV D, IV E)
pengaturan kelas. Pembagian dipasang infocus.
kelompok dilakukan Buku sumber yang
bergantian/diputar dalam waktu digunakan tidak terpaku pada
seminggu sekali dengan buku Pemerintah, tetapi ada
memperhatikan tingkat buku pendamping yang lain, 1-
intelegensi siswa. Mengawali 2 buku dan dalam setiap
pembelajaran dengan membaca pembelajaran diupayakan
surat-surat pendek Al-quran dan memakai media audio visual.;
doa harian. Sebelum memulai 1. Menggunakan LCD untuk
pembelajaran juga ditanamkan mengamati. 2. Penggunaan
nilai-nilai karakter yang baik bintang untuk penilaian sikap.
bisa berupa nyanyian, kata-kata 3. Penggunaan stamp (good job
inspiratif baik dari siswa and excellent) untuk motivasi
maupun dari guru untuk siswa. 4. Banyak memberi
memotivasi siswa agar dapat pengalaman belajar dengan cara
berperilaku positif dan lebih praktik; serta melakukan real
bersemangat dalam teaching satu gugus, dimana
pembelajaran. misalnya: salam rekan-rekan guru akan
KOCAK : Kreatif, Optimis, menilai/memberi masukan atas
Cerdas, Antusias, Komunikatif. pembelajaran yang sudah
Melengkapi pembelajaran dilakukan guru model.
dengan media yang menarik c. “Best Practice” dalam

63 mplementasi Kurikulum 2013 Di Sekolah Dasar


Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.1, Februari 2015

kegiatan penilaian sekolah, siswa juga ditanya


pembelajaran. apakah sudah sholat 5 waktu
Terkait dengan kegiatan (Dzuhur, Asar, Magrib, Isya
penilaian pembelajaran, guru- dan Subuh). Penilaian KI-2
guru SD di Kota Bandung dilakukan pada saat siswa
sudah terbiasa membuat soal mengumpulkan tugas apakah
dan diawali dengan menyusun tepat waktu atau tidak,
kisi-kisi soal, baik untuk soal kedisiplinan masuk sekolah
ulangan harian (UH), ulangan (terlambat/tidak) dan untuk
tengah semester (UTS) dan penerapan kedisiplinan, di kelas
ulangan akhir semester (UAS) dipasang nama siswa
yang dibuat di KKG dengan berdasarkan urutan kehadiran
bimbingan kepala sekolah dan siswayang datang paling awal
pengawas. Pembuatan soal dari mendapat tanda bintang.
kisi-kisi dan soal ulangan Penilaian sikap sosial juga
mengacu pada buku guru dan dilakukan dengan pemilihan
buku siswa. Guru bekerja sama siswa teladan setiap bulan,
dengan orang tua untuk kriteria siswa yang dipilih, yaitu
menginformasikan tingkat yang disiplin, tanggung jawab,
kemajuan siswa dalam percaya diri, santun, peduli, dan
pembelajaran dalam periode bisa menjadi contoh bagi
tertentu. teman-temannya. Siswa teladan

Pelaksanaan penilaian KI-1, ini dipilih oleh siswa dikelas.

KI-2, KI-3, KI-4 dibuat Penilaian KI-3, dilakukan


persubtema. Penilaian KI-1 untuk ulangan harian (UH)
dilakukan pada saat siswa setelah selesai satu subtema
berdoa sebelum belajar (diamati diadakan ulangan secara tertulis
apakah berdoa, berbicara yang memuat PPKn, B.
dengan temannya), bisa diamati Indonesia, Matematika, IPA dan
juga pada saat sholat Dhuha di IPS. Bagi siswa yang belum

64 mplementasi Kurikulum 2013 Di Sekolah Dasar


Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.1, Februari 2015

tuntas diberikan remedial untuk positif, sedangkan untuk kegiatan


tiap muatan/kompetensi dasar pelaksanaan dan penilaian
yang nilaibelum mencapai kurikulum berada pada kategori
KKM. Setelah selesai dinilai positif.
dan diremedial, nilai hasil 2. Best practice yang dapat dicontoh
ulangan dimasukan ke folder di dari guru SD di Kota Bandung
laptop supaya memudahkan terkait dengan perencanaan,
pada saat memproses nilai pelaksanaan, dan penilaian
rapot. selain ulangan, penilaian Kurikulum 2013 sebagai berikut.
juga bisa dilakukan dengan cara a. Guru SD di Kota Bandung
penugasan yang dikerjakan di secara kolaboratif
rumah. Penilaian KI-4, mengembangkan RPP di
dilakukan secara langsung pada masing-masing KKG dan
saat siswa melakukan aktivitas KKG gugus melalui
pembelajaran maupun pada saat kegiatan "sharing" dan "in
mengerjakan penugasan. Untuk house training" dengan
memudahkan penulisan rapor mendatangkan instruktur
digunakan program mailing nasional dan atau
atau aplikasi. narasumber Kurikulum
C. SIMPULAN DAN SARAN 2013; mengembangkan
Berdasarkan temuan dan analisis
kegiatan alternatif di luar
data dapat dirumuskan simpulan yang telah dicanangkan
penelitian sebagai berikut.
dalam RPP; dan
1. Respon guru SD terhadap mengadakan "klinik kelas"
terhadap implementasi bagi siswa kelas rendah
Kurikulum 2013 di Kota yang belum pandai
Bandung berada pada kategori
membaca.
positif, dengan rincian sebagai
b. Guru SD di Kota Bandung
berikut: kegiatan perencanaan
sudah melakukan
berada pada kategori sangat

65 mplementasi Kurikulum 2013 Di Sekolah Dasar


Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.1, Februari 2015

optimalisasi sumber belajar penilaian otentik dengan


yang ada di sekitar dalam berbagai cara dan dalam
proses pembelajaran berbagai kegiatan;
berbarengan dengan melakukan "hearing"
mengoptimalkan media dengan orang tua siswa
pembelajaran elektronik; dalam memantau kemajuan
melakukan pergantian atau belajar siswa; dan
perputaran pengelolaan menggunakan aplikasi
kelas dan pengelompokkan komputer untuk
siswa; melakukan inovasi mempermudah membuat
dalam proses pembelajaran, laporan hasil penilaian.
yakni: a) menggunakan Beberapa saran yang dapat
LCD untuk mengamati; b) disampaikan berdasarkan hasil
Penggunaan "bintang" penelitian ini sebagai berikut.
untuk penilaian sikap; c) Bahwa kegiatan "sharing",
Penggunaan stamp (good "hearing", "in house training", dan
job and excellent) untuk "modelling real teaching" yang
motivasi siswa; dan d) dilaksanakan di KKG atau KKG gugus
Banyak memberi merupakan kegiatan yang dapat
pengalaman belajar dengan membantu meningkatkan kompetensi
cara praktik; serta e) guru. Oleh karena itu untuk
melakukan real teaching meningkatkan kompetensi, para guru
satu gugus, dimana rekan- disarankan untuk mengikuti kegiatan-
rekan guru akan kegiatan tersebut, baik secara mandiri
menilai/memberi masukan maupun secara berkelompok.
atas pembelajaran yang Kompetensi yang tinggi diharapkan
sudah dilakukan guru dapat meningkatkan citra diri dan
model. kepercayaan diri untuk mencapai
c. Guru SD di Kota Bandung martabat "guru sebagai penyandang
sudah melaksanakan profesi yang profesional".

66 mplementasi Kurikulum 2013 Di Sekolah Dasar


Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.1, Februari 2015

Pinar, W.F., & Irwin, R.L. (eds). 2005.


D. DAFTAR PUSTAKA Curriculum in a New Key: The
Ali, M. 2010. Metodologi dan Aplikasi Collected Works of Ted T. Aoki.
Riset Pendidikan. Bandung: NJ: Lawrence Erlbaum
Pustaka Cendekia Utama. Associates.
Hasan, S.H. 1988. Evaluasi Kurikulum. Permendikbud Nomor 66 Tentang
Jakarta: P2LPTK. Standar Penilaian. Jakarta.
Hasan, S.H. 2007. "Pengembangan Kemendikbud.
KTSP" dalam Ilmu dan Aplikasi Ornstein, A.C. & Hunkins, F.P. 2009.
Pendidikan. Bandung: Curriculum, Foundations,
Pedagogiana. Principles, and Issues. Fifth Ed.
Kemdikbud. 2014. Materi Pelatihan Singapore: Pearson.
Guru Implementasi Kurikulum Susilana. R. 201). The Implementation
2013 Tahun 2014. Jakarta: Badan of Diversified Curriculum in
Pengembangan Sumber Daya Elementary Schools (A Study on
Manusia Pendidikan dan the Contribution of Self-Efficacy
Kebudayaan dan Penjaminan of Curriculum Development
Mutu Pendidikan Kementerian Team and Document Quality to
Pendidikan dan Kebudayaan. the Implementation of Diversified
Marsh, C. J. 2004. Key Concepts for Curriculum in West Java).
Understanding Curriculum, 3rd Dissertation. Bandung: FPS UPI.
edition. Oxon: RoutledgeFalmer.
Miller, J.P & Seller Wayne. 1985,
Curriculum; Perspective and
Practice. London: Longman.

67 mplementasi Kurikulum 2013 Di Sekolah Dasar

You might also like