Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 16

MUSYTARI Neraca Manajemen, Ekonomi

Vol 2 No 9 Tahun 2023


Prefix DOI : 10.8734/mnmae.v1i2.359
ISSN : 3025-9495

PERAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN DALAM


MEMBERDAYAKAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH (IKM) TERHADAP
KESEJAHTERAAN PELAKU USAHA DI KABUPATEN DELISERDANG

Aulia Zahra1, Nuri Aslami2


Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
Korespondensi Penulis:
1
auliaza111@gmail.com, 2nuriaslami@uinsu.ac.id

Abstract

Small and Medium Industries (IKM) as one of the poles of the people's economy
must receive special and gradual guidance so that they continue to develop, small and
medium industries are able to play an effective and efficient role in overcoming poverty and
unemployment so that they are able to make a large contribution to the national economy.
Without the intervention of the Disperindag, small and medium industries will not run
smoothly.This type of observation is qualitative. Qualitative methods explain a phenomenon
in depth and are carried out by collecting data as deep as possible and expressed in the form
of written or spoken words and then arranged in the form of sentences. From the results of
observations it is known that the development of small and medium industries in Deli
Serdang Regency has increased in line with the development of increasingly varied
community needs. The Department of Industry and Trade conducts guidance, supervision
and at the sa me time acts as a facilitator for new IKMs. The Ministry of Industry and
Trade provides guidance to industrial companies in carrying out mutually beneficial
cooperation, and seeks to improve and develop this cooperation. The Department of
Industry and Trade of the Deli Serdang Regency has carried out this role quite well
according to its main tasks and functions.

Keywords : Role, Department of Industry and Commerce, Small and Medium Industry,
Wellbeing

Abstrak

Industri Kecil, Menengah (IKM) perlu pembinaan khusus dan bertahap


karena merupakan salah satu motor penggerak ekonomi kerakyatan untuk terus
tumbuh. Industri kecil menengah sanggup mengambil bagian yang layak dan mahir
MUSYTARI Neraca Manajemen, Ekonomi
Vol 2 No 9 Tahun 2023
Prefix DOI : 10.8734/mnmae.v1i2.359
ISSN : 3025-9495

dalam mengalahkan kemelaratan dan reaksi untuk memberikan kontribusi yang


sangat besar bagi ekonomi publik. Industri kecil dan menengah tidak akan berjalan
lancar tanpa bantuan dari Perindustrian dan Perdagangan. Jenis penelitian ini
ialah kualitatif. Metode kualiatif memaparkan suatu fenomena secara mendalam,
dan dilakukan dengan memperoleh data sebanyak-banyaknya dan diungkapkan
baik secara lisan maupun tulisan, kemudian disusun menjadi kalimat. Dari
pengamatan terlihat bahwa Industri Kecil dan Menengah di Kabupaten Deli
Serdang tumbuh seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat yang lebih
yang memiliki jangkauan lebih luas. Disperindag menyampaikan arahan,
pengawasan dan sekaligus sebagai fasilitator terhadap IKM baru. Disperindag
memberikan arahan kepada perusahaan industri tentang cara berkolaborasi
dengan cara yang menguntungkan kedua belah pihak, dan mencoba untuk
meningkatkan dan memperluas kerjasama semacam ini. Disperindag Kabupaten
Deli Serdang telah menjalankan peran ini dengan benar sesuai dengan tanggung
jawab dan fungsi utamanya.

Kata Kunci : Peran, Disperindag, IKM, Kesejahteraan

PENDAHULUAN
Kondisi perekonomian di Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara-

negara tetangga. Indonesia masih disebut sebagai negara berkembang daripada

negara maju saat ini. Hal ini terlihat dari banyaknya pengangguran di Indonesia

dan terus berkurangnya kesejahteraan penduduk. Indonesia membutuhkan orang-

orang yang dapat menciptakan lapangan kerja untuk mengatasi hal ini.

Membentuk lapangan pekerjaan ini umumnya dengan cara membuka usaha

industri. Industri yang dibuat tidak harus berskala besar bisa kecil atau menengah.

Karena banyak orang yang sukses dari usaha kecil menengah, maka industri kecil

menengah saat ini sangat menjanjikan. Sebagian besar , usaha kecil dan menengah

lebih diminati karena mereka tidak membutuhkan banyak modal dan belum

memiliki banyak pesaing. Selain itu, menjalankan usaha industri kecil dan

menengah lebih sederhana dan mudah.

Industri kecil menengah merupakan salah satu pilar ekonomi negara. Industri
MUSYTARI Neraca Manajemen, Ekonomi
Vol 2 No 9 Tahun 2023
Prefix DOI : 10.8734/mnmae.v1i2.359
ISSN : 3025-9495

kecil menengah ialah salah satu sumber pemasukan negara dari pajak yang

dipungutnya. Usaha kecil dan menengah tidak hanya menguntungkan negara

tetapi juga berkontribusi pada pengurangan pengangguran. selain untuk

meningkatkan pendapatan masyarakat guna meningkatkan kesejahteraannya.

Di Disperindag Kabupaten Deli Serdang ditemui industri kecil menengah.

Pemerintah dapat membantu Kabupaten Deli Serdang mengatasi pengangguran

berkat semakin banyaknya usaha kecil dan menengah. Namun, dalam

menyelesaikan usahanya para pelaku indutri kecil ternyata memiliki beberapa

kendala. Kendala yang dihadapi usaha kecil dan menengah di Kabupaten Deli

Serdang mulai dari upaya peningkatan produktivitas dan kemampuan

memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya produksi lainnya secara efektif

yang dapat menghambat pertumbuhan usaha kecil dan menengah di Kabupaten

Deli Serdang yang pada gilirannya menyebabkan penurunan pertumbuhan usaha

tersebut di wilayah Kabupaten Deli Serdang. Pada hakekatnya pembangunan

industri dalam kehidupan ekonomi merupakan fungsi dari tujuan utama

kesejahteraan rakyat.

Pemerintah harus berperan dalam mengatasi beberapa kendala tersebut

terhadap usaha kecil dan menengah. Sebagai salah satu motor penggerak kemajuan

dan pengembangan usaha kecil dan menengah, Dinas Perindustrian dan

Perdagangan memegang peranan yang paling signifikan dalam hal ini. Berdasarkan

tugas dan fungsinya, Dinas Perindustrian dan Perdagangan dibagi menjadi tiga

bidang yaitu Bidang Perindustrian, Bidang Perdagangan, dan Bidang Pengawasan

dan Perlindungan Konsumen. Sektor perdagangan bertanggung jawab atas kegiatan

terkait perdagangan domestik dan internasional, sedangkan sektor industri

bertanggung jawab atas kegiatan terkait industri.

TINJAUAN TEORETIS
MUSYTARI Neraca Manajemen, Ekonomi
Vol 2 No 9 Tahun 2023
Prefix DOI : 10.8734/mnmae.v1i2.359
ISSN : 3025-9495

Peran
Kata peran, menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia diartikan sebagai

pemain. Peran adalah orang yang menjadi atau melakukan sesuatu yang khas, atau

“perangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan di

masyarakat”. Jika ditujukan pada hal yang bersifat kolektif di dalam masyarakat,

seperti himpunan, gerombolan atau organisasi, maka peranan berarti “perangkat

tingkah yang diharapkan dimiliki oleh organisasi yang berkedudukan di dalam

sebuah masyarakat”. Peranan (role) merupakan aspek dinamis dari kedudukan

(status). Hal ini erat kaitannya dengan pelaksanaan hak dan kewajiban dalam

menjalankan satu peranan. Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya

sesuai dengan kedudukannya berarti ia menjalankan suatu peranan. Setiap orang

mempunyai macam-macam peranan yang berasal dari pola-pola pergaulan

hidupnya, hal itu sekaligus berarti bahwa peranan menentukan apa yang

diperbuatnya bagi masyarakat serta kesempatan-kesempatan apa yang diberikan

oleh masyarakat kepadanya.


Pengertian peran menurut beberapa ahli ialah sebagai berikut:
1. Menurut Anton Moelyono : Peranan adalah sesuatu yang dapat diartikan

memiliki arti positif yang diharapkan akan mempengaruhi sesuatu yang

lain.

2. Menurut Soerjono Soekanto : peran merupakan aspek dinamis kedudukan

(status), apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai

dengan kedudukannya.

3. Menurut Dougherty & Pritchard: teori peran ini memberikan suatu

kerangka konseptual dalam studi perilaku di dalam organisasi. Mereka

menyatakan bahwa peran itu “melibatkan pola penciptaan produk

sebagai lawan dari perilaku atau tindakan.

Dari beberapa pengertian peran menurut para ahli diatas dapat dikatakan
MUSYTARI Neraca Manajemen, Ekonomi
Vol 2 No 9 Tahun 2023
Prefix DOI : 10.8734/mnmae.v1i2.359
ISSN : 3025-9495

bahwa peran ialah pelaksanaan hak dan kewajiban seseorang sesuai dengan

kedudukannya.
MUSYTARI Neraca Manajemen, Ekonomi
Vol 2 No 9 Tahun 2023
Prefix DOI : 10.8734/mnmae.v1i2.359
ISSN : 3025-9495

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (DISPERINDAG)


Dalam melaksanakan tanggung jawab yang dituangkan dalam Peraturan

Nomor 65 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan

Fungsi, Dan Tata Kerja Perangkat Daerah Pada Dinas Perindustrian Dan

Perdagangan Kabupaten Deli Serdang.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan adalah unsur Urusan Pemerintahan

Daerah yang berada di bawah kewenangan Daerah, berkedudukan di kantor

Bupati, dan bertanggung jawab kepadanya. melalui Sekretaris Daerah. Tugas

Pembantuan di Bidang Perindustrian dan Perdagangan dan Urusan Pemerintahan

yang menjadi kewenangan Daerah merupakan tanggung jawab utama Dinas

Perindustrian dan Perdagangan.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan mengatur fungsinya sebagai berikut:


1. Perumusan kebijakan di Bidang Perindustrian dan Perdagangan;
2. Melaksanaan kebijakan di Bidang Perindustrian dan Perdagangan;
3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sektor Perindustrian dan Perdagangan;
4. Pelaksanaan administrasi dinas di Bidang Perindustrian dan Perdagangan
5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati.

Industri Kecil Menengah (IKM)


Industri Kecil Menengah atau yang sering disebut dengan IKM ialah produksi

berbagai barang yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sementara itu UKM

adalah kegiatan menjual produk yang sudah dibuat sebelumnya oleh Industri Kecil

Menengah. Karena pemasaran dan produksi tidak dapat dipisahkan, maka Industri

Kecil Menengah ini sangat erat kaitannya dengan Usaha Kecil Menengah (UKM)

dan Usaha Kecil Menengah (UMKM).

Sesuai dengan peraturan Menteri No. 64/M-IND/PER 7/2016, peraturan yang


mengatur kegiatan industri sebagai berikut:
MUSYTARI Neraca Manajemen, Ekonomi
Vol 2 No 9 Tahun 2023
Prefix DOI : 10.8734/mnmae.v1i2.359
ISSN : 3025-9495

1. Yang dimaksud dengan "industri" adalah semua kegiatan ekonomi yang

menyangkut pengolahan bahan mentah dan pemanfaatan sumber daya

industri dalam produksi barang yang lebih tinggi manfaat dan nilai

tambah.

2. Tenaga kerja adalah mereka yang dibayar dengan jumlah yang telah
ditetapkan secara teratur.
3. Nilai tanah, bangunan, mesin, peralatan, sarana, dan prasarana disebut nilai

investasi. Itu tidak termasuk nilai modal kerja yang digunakan dalam

kegiatan industri.
Kegiatan industri yang dimaksudkan diatas dibagi lagi atas jumlah tenaga kerja dan
nilai investasi.
MUSYTARI Neraca Manajemen, Ekonomi
Vol 2 No 9 Tahun 2023
Prefix DOI : 10.8734/mnmae.v1i2.359
ISSN : 3025-9495

Kesejahteraan
Kesejahteraan atau sejahtera. Secara umum, kesejahteraan adalah keadaan

atau kondisi manusia di mana seseorang makmur, sehat, dan damai. Kesejahteraan

seseorang terdiri dari sejumlah kepuasan yang diperoleh dari konsumsi

penerimaan. Namun, sejauh mana seseorang puas dengan pendapatannya

merupakan faktor utama dalam menentukan tingkat kesejahteraannya.

Sunarti (2012) mengatakan bahwa kesejahteraan adalah tatanan kehidupan

dan penghidupan sosial, material, dan spiritual yang memberi setiap orang rasa

aman, cacat, dan kedamaian lahir dan batin serta memungkinkan mereka untuk

berupaya memenuhi kebutuhan fisik, spiritual, dan sosial terbaiknya. kebutuhan

diri sendiri, keluarga, dan masyarakat.

METODE PENELITIAN
Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif. Dalam metode kualitatif,

data dikumpulkan selengkap mungkin, tertulis atau lisan, kemudian disusun

menjadi kalimat-kalimat untuk memberikan penjelasan yang komprehensif tentang

suatu fenomena. Efektivitas Dinas Perindustri dan Perdagangan dalam

menghadapi kerentanan usaha kecil dan menengah terhadap kesejahteraan pelaku

usaha akan menjadi fokus kajian ini.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Industri kecil menengah di Kabupaten Deli Serdang berkembang semakin

pesat seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat yang bervariatif, seperti

industri makanan, industri gerabah, Industri tekstil dan lain lainnya. Hal ini biasa

terjadi karena adanya campur tangan Pemerintah (DISPERINDAG) dan keseriusan

masyarakat untuk menjadikan industrinya berkembang pesat. Dalam kegiatan

tersebut DISPERINDAG mempunyai peran penting yaitu melakukan pembinaan,

pengawasan, dan menjadi fasilitator bagi pelaku industri kecil menengah.


MUSYTARI Neraca Manajemen, Ekonomi
Vol 2 No 9 Tahun 2023
Prefix DOI : 10.8734/mnmae.v1i2.359
ISSN : 3025-9495

Kabupaten Deli Serdang dapat menjadi salah satu sentra IKM yang dapat

menopang perekonomian masyarakatnya. IKM ini dinilai dapat meningkatkan

kesejahteraan warganya sebagai pelaku IKM dan dapat memenuhi kebutuhan

hidup.

Menurut data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Deli

Serdang pada tahun 2021 yang dikirim untuk melengkapi data di BPS, di

Kabupaten Deli Serdang terdapat sebanyak

6.098 unit usaha dengan rincian 55 Industri Besar, 106 Industri Menengah, 1.437

Industri Kecil Formal dan 4.509 Industri Kecil Non Formal.


MUSYTARI Neraca Manajemen, Ekonomi
Vol 2 No 9 Tahun 2023
Prefix DOI : 10.8734/mnmae.v1i2.359
ISSN : 3025-9495

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu staf Dinas Perindustrian

dan Perdagangan Kabupaten Deli Serdang mengungkapkan bahwa peran dinas

sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan ekonomi secara bertahap,

mengubah struktur perekonomian ke arah yang lebih baik, maju, dan seimbang

dalam upaya menjadikan landasan pertumbuhan ekonomi pada umumnya lebih

kuat dan luas serta memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan usaha kecil dan

menengah pada khususnya. Fungsi-fungsi Disperindag tersebut adalah sebagai

berikut:

1. Disperindag memberikan binaan kepada IKM baru

Contohnya : Dengan meningkatkan proses produksi, standar produk dapat

dinaikkan di industri konveksi.

2. Disperindag memberikan arahan kepada perusahaan industri tentang

bagaimana mengelola kerja sama yang menguntungkan kedua belah pihak

dan bekerja untuk memperluas dan meningkatkan kerja sama tersebut.

Contohnya : Industri kecil dan industri menengah bekolaborasi dalam hal

bahan baku dan pemasaran

3. Disperindag juga memfasilitasi IKM

Contohnya : Pelatihan, promosi melalui pameran, bantuan alat produksi,

dan label halal semua disediakan.

4. Disperindag melakukan pengembangan dan pengawasan terhadap IKM

Contohnya : Dinas Perindustrian dan Perdagangan mengunjungi berbagai

industri kecil danmenengah untuk mempelajari perkembangan dan

mengawasi operasionalnya.

5. Disperindag mewujudkan perkembangan industri kecil menengah kearah


MUSYTARI Neraca Manajemen, Ekonomi
Vol 2 No 9 Tahun 2023
Prefix DOI : 10.8734/mnmae.v1i2.359
ISSN : 3025-9495

yang lebih baik,lebih sehat , dan lebih efisien.

Contohnya : Membina industri- industri yang sedang mengalami krisis

6. Disperindag mewujudkan persaiang yang baik dan sehat serta mencegah

persaingan yang tidak sehat

Contohnya : Dengan memastikan bahwa semua anggota kelompok industri

membayar harga yang sama untuk produk tersebut. Melalui diskusi yang

dibantu difasilitasi oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan.


MUSYTARI Neraca Manajemen, Ekonomi
Vol 2 No 9 Tahun 2023
Prefix DOI : 10.8734/mnmae.v1i2.359
ISSN : 3025-9495

Kabupaten Deli Serdang memiliki beberapa tujuan pengembangan IKM di

Kabupaten Deli Serdang ketika dijalankan untuk mengembangkan IKM di Dinas

Perindustrian dan Perdagangan. Berikut tujuan Dinas Perindustrian dan

Perdagangan untuk mengembangkan IKM di Kabupaten Deli Serdang,

sebagaimana diungkapkan dari wawancara dengan salah satu pegawai :

1. Meningkatkan kemampuan industri yang ramah lingkungan, berkelanjutan,

berdaya saing,dan berbasis sumber daya alam.

2. Memperkuat keamanan perdagangan, perlindungan konsumen, dan


penguasaan pasar

3. Meningkatkan kualitas pelaku usaha, industri, dan sumber daya manusia.

4. Membantu IKM untuk naik level dan memberikan informasi pelatihan yang
tepat untuk membangun sistem industri yang baik untuk lingkungan dan
sehat.

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang dilakkan penulis dapat

meyimpulkan bahwa :Peran DISPERINDAG dalam

mengembangkan IKM di Surakarta adalah:

a. Disperindag melakukan pembinaan terhadap perusahaan- perusahaan


industri dalam menyelenggarakan kerja sama yang saling
menguntungkan, dan mengusahakan peningkatan serta pengembangan
kerja sama tersebut.

b. Mencegah pemusatan atau penguasaan industri oleh satu kelompok atau


perorangan dalam bentuk monopoli yang merugikan masyarakat.

c. Disperindag memberikan binaan terhadap IKM baru


MUSYTARI Neraca Manajemen, Ekonomi
Vol 2 No 9 Tahun 2023
Prefix DOI : 10.8734/mnmae.v1i2.359
ISSN : 3025-9495

Misalnya: Pada Indutri konveksi dengan melakukan Perbaikan proses


produksi,peningkatan standart produk yang di hasilkan.

d. Disperindag melakukan pembinaan terhadap perusahaan- perusahaan


industri dalam menyelenggarakan kerja sama yang saling
menguntungkan, dan mengusahakan peningkatan serta pengembangan
kerja sama tersebut.

Saran
Dalam melakukan Pengamatan penulis menemukan beberapa kelemahan dan
kendala dalam pengembangan IKM yang telah dilakukan oleh DISPERINDAG
Kabupaten Deli Serdang tersebut. Setelah menemukan hal tersebut penulis
mencoba memberikan sedikit saran untuk mengatasi kelemahan dan kendala
tersebut.
MUSYTARI Neraca Manajemen, Ekonomi
Vol 2 No 9 Tahun 2023
Prefix DOI : 10.8734/mnmae.v1i2.359
ISSN : 3025-9495

1. Hendaknya Disperindag lebih aktif dalam meningkatkan pembinaan,


penyuluhan dan pendampingan kepada dunia usaha industri kecil
menengah sebagai usaha perluasan pangsa pasar. Misalnya pembinaan
kepada calon industri kecil menengah bidang industri tekstil yang di bina,
dengan memberi pengetahuan cara menjahit dan membordir secara rapi.

2. Peningkatan sarana pendukung dalam kegiatan pemberian penyuluhan dan


pembinaan industri kecil menengah seperti dana,serta fasilitas- fasilitas
pendukung lainnya, misalnya dalam penyempurnaan produk, pengemasan
produk serta pendistribusiannya

DAFTAR PUSTAKA

Asep Indra Sukendar Permana, M. dan G. S. (2016). Model Konseptual Strategi


Pengembangan Industri Kecil Menengah Berbasis Sumber Daya (Studi
Kasus Pengembangan Ikm Di Pangalengan). Jurnal Teknologi Industri
Pertanian, 26(1), 9– 22
Auliya, A. N., & Arif, L. (2021). Tugas Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian
Dan Perdagangan Dalam Penanganan Dampak Pandemi Covid-19 Pada
Usaha Mikro Di Kabupaten Gresik. Jurnal Reformasi Administrasi: Jurnal
Ilmiah untuk …, 8(1),
Azzahra, B., Gede, I., Raditya, A., & Wibawa, P. (2021). SEBAGAI KATALIS
PEREKONOMIAN INDONESIA DALAM MENGHADAPI MIDDLE
INCOME TRAP 2045. 75–86.
Karyawan, M., & Pusat, D. I. (2019). No Title.
Kesejahteraan, M. (2021). Usaha mikro kecil dan menengah (IKM) dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat 1,2). 6(1).
Lestari, E. P. (2010). Penguatan Ekonomi Industri Kecil dan Menengah Melalui
Mahardika, R. D., Suwitri, S., & ... (2012). Strategi Pengembangan Industri Kecil
Menengah Di Dinas Koperasi, USAha Mikro Kecil Menengah, Perindustrian
Dan Perdagangan Di Kota Tegal. Journal of Public Policy ….
Marpaung, M., Ridwan, M., Sriani, S., & Silalahi, P. R. (2021). Analisis Moderasi
Religiusitas Pada Pengaruh Pendidikan, Pengalaman dan Motivasi
Terhadap Kinerja Pegawai Pemprov Sumut. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam,
MUSYTARI Neraca Manajemen, Ekonomi
Vol 2 No 9 Tahun 2023
Prefix DOI : 10.8734/mnmae.v1i2.359
ISSN : 3025-9495

7(2), 669–678.
Mubin, A. (2007). Model Kebijakan Pengembangan Industri Kecil Menengah (IKM)
Kimia Kabupaten Malang Dengan Pendekatan Teknometrik. 1–15.
N, R., & Hidayat, P. (2015). Analisis Sektor Unggulan Di Kota Medan. Jurnal
Ekonomi dan Keuangan, 3(1), 14839.
Nu’man, A. H. (2005). A. Harits Nu’man, Ir, MT., adalah dosen Tetap Fakultas
Teknik Program Studi Teknik Industri. Mimbar, XXI(3), 388–415.
Nursidi, M. I., & Wulandari, S. (2021). Seminar Nasional Sains dan Teknologi
Informasi (SENSASI) Analisis Perkembangan Usaha Mikro, Kecil,
Menengah (IKM) Dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi di Kota
Medan. Agustus, 196–198.
MUSYTARI Neraca Manajemen, Ekonomi
Vol 2 No 9 Tahun 2023
Prefix DOI : 10.8734/mnmae.v1i2.359
ISSN : 3025-9495

Primadhita, Y., & Budiningsih, S. (2020). Analisis Perkembangan Usaha Mikro


Kecil Dan Menengah Dengan Model Vector Auto Regression. Jurnal
Manajemen Kewirausahaan, 17(1), 1.
Ratnasari, A., & Kirwani. (2013). Tugasan Industri Kecil Menengah (IKM) Dalam
Penyerapan Tenaga Kerja di Kabupaten Ponorogo. Jurnal Pendidikan
Ekonomi, 1(3), 1–17.
Rayhan, M. R. (2014). Universitas Sumatera Utara.
Retno Widiastuti, dkk. (2011). Kajian Stratejik Kelola Usaha Pada Industri Kecil
Agel. Jurnal Riset Industri, V(1), 1–11.
Ritonga, P. A. (2019). Kebijakan Pemerintah Kota Medan dalam Memberdayakan
Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah (Studi pada IKM Mumu ButiKue Medan).
Saparuddin, M. (2011). Dampak Industri Kecil dan Menengah pada Kesempatan
Kerja dan Pendapatan per Kapita. Trikonomika, 10(2), 85–94.
Suci, Y. R. (2017). Development of MSME (Micro, Small and Medium Enterprises)
in Indonesia.
Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos, 6(1), 51–58.
Susanti, N., & Marliyah. (2019). Pola Pemberdayaan Ekonomi Generasi Milenial
Komunnitas Serikat Saudagar Nusantara. HUMAN FALAH Jurnal Ekonomi
dan Bisnis Islam, 6(1), 88– 106.

You might also like