13
BABI
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sastra memiliki definisi tergantung pada konteks, cara pandang, wilayah geografi
budaya, waktu, tujuan dan berbagai factor lain, sebagai contoh pada kaitan budaya
masing- masing masyarakat atau individu dan dapat didefinisikan pada tujuan yang
mengandung unsur politis dan indiologis. (Susasnto, 2012)
Dalam buku pengantar kesusastraan Jepang menjelaskan bahwa awal mula
kesusastraan Jepang tidak lepas dari pengaruh sifat dan bentuk kebudayaan pertanian
kebudayaan pertanian memelihara dan mengikuti perubahan musim, misalnya musim
semi dilakukan penyebaran dan panen diambil pada musim gugur hingga ketika
pergantian musim diadakan pembacaan do’a atau memajatkan do’a dan upacara
kegamaan, Contoh tradisi ini dalam kegiatan kesusastraan pada umurmnya akan terlihat
dalam pembuatan dan pembacaan puisi dan istilah- istilah yang terdapat pada Haiku
atau salah satu karya sastra Jepang yang berupa puisi. Kebudayaan Jepang berkembang
dari tempat atau kota yang lahir itu, dan kekusastraan pun lahir dari tempat itu. Dengan
demikian, kekusastraan pun Jahir dari upacara dan festival yang diadakan dalam
masyarakat yang hidup bersama, dan dalam Suasana kehidupan masyarakat yang saling
menolong. Bentuk orisinal dari kesusastraan Jepang misalnya Uta (nyanyian), Katari
(cerita), dan Odori (tarian), yang satu yang sama lain saling berkaitan, Setelah
kesusastraan lisan berkembang menjadi kesusastraan tulisan, terjadilah suatu proses
CamScanner tA14
pengelompokan dalam kesusastraan Jepang. Berdasarkan adanya kesamaan unsur~
unsurnya maka nyayian dikelompokkan dalam puisi, cerita dikelompokkan dalam
prosa, tarian dikelompokkan dalam drama, Dalam pengelompokkan prosa terdapat
Shinwa yang berisikan tentang mitolongi Jepang. Biasanya mitologi Jepang
menceritakan tentang dewa- dewa dan asal muasal kejadian masa masyarakat primitive
lama. Penelitian mitologi Jepang diantara cendekiawan Japanologi zaman pramodern
adalah Motori no Norinaga, Dokumen tertulis tentang mitologi Jepang meliputi Kojiki,
Nihon Shoki, Fudoki, dan Manyoshu.
Sejarah anime dibuktikan dengan adanya pidato tentang anime Jepang yang
pertama muneul berupa Makimono atau gulungan gambar yang berasal dari negara
Cina di Jepang pada abad X. Makimono berukuran lima belas meter yang
menggambarkan prepektif dan sudut pandang yang berbeda dari adegan yang sama
seperti yang terdapat pada papan kuno zaman lelubur dengan cara membuka gulungan
kanan ke kiri. (Takahata, 1999 dalam Tavassi, 1917)
Menurut Eric P. Nash dalam Tavassi (1917) bahwa, Beberapa orang
berpendapat bahwa animasi Jepang muncul ditandai adanya Kamishibai atau teater
kertas semacam penulisan cerita bergambar pada abad XXI dan dianggap sebagai
nenek moyang dalam sejarah animasi Jepang yang menghubungkan pada karya
ilustrasi Ukiyo-e, dijelaskan bahwa Ukiyo-e dalam dunia kesusastraan Jepang
merupakan seni kebudayaan Kansai dan kebudayaan Edo berupa gambar sungai yang
irnya mengalir bahkan sampai sekarang Ukiyo-e tetap terkenal hingga zaman modem.
CamScannert Ay15
Anime memiliki beberapa genre, Bennner Robin memaparkan bahwa anime
Jepang terdapat Genre Romance, Drama, Historical Drama, Fantasy, Mysterious,
Adventure, dan masih banyak genre yang lain dan terus bertambah seiring munculnya
anime baru yang lain yang mulai beragam. (Brenner, 1977)
Mitos dalam kamus Exford (2019) diartikan sebagai “a story from ancient times,
especially one that was told to explain natural events or to describe the early history
ofa people; this type of story” (sebuah kisah zaman kuno yang menceritakan tentang
peristiva alam atau sejarah awal manusia), Penjelasan mengenai mitos dipertegas oleh
Bruce Licoln seorang Profesor Emeritus dari History of Religions in the Divinity School
of Chicago menaparkan tentang aspek dari mitos adalah narasi ideologi tentang tokoh
atau peristiwa dari masa lalu yang jauh yang membentuk ideologi kontemporer datang,
dari sekitar abad ketujuh sebelum maschi. Melalui Homer dan Hesiod, Mitos pada
dasarnya tidak benar dan benar, Apa yang membedakan mitos dari jenis narasi lain
adalah kualitas afektif yang khas atau potensi naratif yang membawa ideologinya.
Definisi mitos juga agak sulit untuk dijabarkan dalam Bahasa Jepang. Kata Shinwa
secara harfiah memiliki arti “Kisah dewa” yang saat ini menjadi acuan pada cerita yang.
i dalamnya terkandung teks mitos Jepang yang resmi mitos klasik dari Yunani, serta
Veda dari india dan sebagainya. Kata Shinwa secara efektif dalam definisi yang sempit
dapat membedakan anfara mitos, legenda, maupun cerita rakya lainnya, Jadi mitos
dalam hal ini diartikan sebagai cerita yang didalamnya menceritakan kisah tentang,
dewa. (Licoln 2014 dikutip dari Sheets 2017)
CamScanner tA16
Lincoln mengidentifikasikan sebagai artikulasi karakteristik dari wacana mengenai
mitos yang muncul selama priode sekarang, bahwa mitos dapat dikategorikan sebagai
bentuk lisan yang secara keseluruhan, tetapi masih mengandung beberapa kebenaran.
Jadi, ketika mitos dalam bentuk tertulis maka kesegaran pengaruhnya akan berkurang,
‘menjadi rentan terhadap analisis dan interpretasi pada tingkat intelektual. Gagasan
bahwa mitos itu palsu atau belum tentu benar sering berlawanan dengan anggapan
mitos sebagai narasi yang bersifat sakral yang selalu ditinggikan oleh penulis pada
zaman postcolonial (1999, dikutip dari Halpe 2010)
Menurut Halpe (2010), Perubahan signifikan dalam konseptualisasi kritik mitos
dalam kaitannya dengan fiksi postkolonial kontemporer. Sejumlah besar materi kritis
mengidentifikasi keberadaan mitos dalam teks-teks sastra pascakolonial dan
membahas hubungannya dengan masalah-masalah modernitas, Masalah-masalah ini
termasuk (tetapi tidak terbatas pada) narasi emansipasi dari pemerintahan kolonial,
pembangunan bangsa, dan pembentukan identitas dalam kaitannya dengan gagasan
kebangsaan yang muncul, Beberapa penulis pascakolonial abad kedua puluh yang,
menggunakan mitos menunjukkan keasikan yang ditandai dengan gagasan imajiner
limtas budaya ketika mereka memperbaiki masalah ini dalam narasi.
Penelitian mengambil sampel karya sastra dalam bentuk anime berjudul Noragami.
Anime ini merupakan adaptasi dari manga berjudul serupa dari karya seorang mangaka
bermama Adachitoka. Tak banyak yang diketahui dari mangaka Adachitoka, selain
karyanya yang pemnah berkolaborasi dengan seorang penulis bemama Tadashi
Kawashima dengan judul manga Alive, Manga Alive mendapat nominasi “Manga
CamScannert 24v7
Namedto Librarians’ Great Graphic Novels List
dan pernah hampir diadaptasi dalam
anime, Setelah Alive tamat, Adachitoka membuat manga sendiri yaitu Noragami.
Noragam' diterbitkan di Monthly shonen Magazine Kodasha mulai tahun 2010 dan
sampai sekarang masih berlanjut, manga ini telah masuk nominasi “The 40h top selling
‘manga series in Japan during the first half “pada tahun 2014. Anime Noragami yang
diteliti penulis, anime Noragami memiliki genre Action, Adventure, Comedy,
supranatural, dan Shounen,
Noragami mengisahkan tentang seorang gadis manusia bernama Ikki Hiyori
yang mendewakan seorang pegulat bemama Tonno, pada suatu hari Hiyori tidak
sengaja melihat seorang lelaki yang menggunakan pakaian Jersey yang sedang
mengejar kucing Ialu menyelamatkan lelaki itu dari kecelakaan, Akibatnya, Hiyori
menjadi manusia setengah Ayakashi (Hanyo) dimana ia dapat hidup di dunia Parallel.
Lelaki itu: mengaku sebagai dewa yang bernama Yato, awalnya Hiyori tidak
mempereayainya bahkan ia hendak menghubungi polisi. Sejak itulah Hiyori selalu
terlibat dalam kehidupan Yato bahkan terancam bahaya. Yato- pun membawa Hiyori
menemui Kofuku, dewa kemalangan dan meminta bantuan Tenjin, dewa sarjana atau
pendidikan untuk mengembalikan tubuh Hiyori seperti semula, Setelah Anime
Noragami telah tamat dengan dua OVA nya sebagai tambahan, Noragami terdapat
kelanjutan Anime-nya dengan judul Noragami Aragoto yang mengisahkan tentang
kehidupan Bishamonten yang masih dendam masa lalu pada Yato dan dewa Ebisu yang
dianggap sebagai penyihir yang menghianati langit.
CamScannert Ay18
Anime ini membawa penonton dengan kemenarikan visual dan pembawaan
sudut cerita, Pertama
anime ini menampilkan visual yang sestiai dengan style gambar
‘mangaka astinya yang memiliki aliran seni semi realis. Anime ini diproduksi oleh
studio Bones yang dipimpin Kotaro Tamura sebagai direktur dengan Toshihiro
Kawamoto (Gundam OVA, Cowboy Bebop), Masahiko Minami sebagai produkser dan
Hiroshi Osaka (Ouran High School Club, RahXephon, Mobile Fighter G Gundam)
sebagai desain karakter dan illustrator. Anime ini memberikan unsur drama komedi
yang berbeda dengan anime kebanyakan yang membuat penonton dapat dinikmati
disetiap episode yang diperankan oleh tokoh+ tokoh dewa yang berbaur dengan
manusia
Secara umum bagian dari mites yang berupa kisah berlatar masa lampau,
mengandung penafsiran tentang alam semesta (seperti pepenggambaran dan ciptaan
dunia dan keberadaan makhluk di dalamnya), serta diangeap benar-benar terjadi oleh
yang mempunyai cerita atau penganutnya tersebut, Dalam pengertian yang Iuas, mitos
dapat diartikan sebagai cerita tradisional. Namun dengan adanya dewa- dewa dalam
mitos tersebut menunjukkan adanya eksistensi penggambaran dewa yang lain dan
berbeda, peneliti mencoba menjabarkan kehadiran dari penggambaran dewa tersebut
menggunakan strategi Jacques Derrida yang merupakan dekontruksi oposisi biner
terhadap penggambaran lain dari dewa pada mitos.
Strategi dekontruksi Derrida adalah membongkar oposisi biner terkemuka yang
mengenai antara ujaran(speech) dan tulisan(writting). Menurut Derrida, pemikir-
pemikir seperti Plato, Rousseau de Saussure, dan Levi= Strauss, lebih mengulamakan
CamScanner tA19
ddan menempatkan ujaran dibandingkan kata (ertulis sebagai saluran muni bagi makna
Namun Derrida berpendapat sebaliknya bahwa pengertian “tulisan” menggunakan
istilah arche- writing, yakni tulisan yang dirombak total sceara keseluruhan logika
tentang tanda
1.2 Rumusan Masatah
Berdasarkan Iatar belakang diatas, maka peneliti menarik rumusan masalah pada
Pengamatan bagaimana oposisi biner bekerja pada mitologi Jepang dalam anime
Noragami karya sutradara Koutarou Tamura,
1.3 Tujuan
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui bagaimana oposisi biner bekerja
pada mitologi Jepang dalam anime Noragami karya sutradara Koutarou Tamura,
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah diharapkan memberikan suatu manfaat baik
secara teoris maupun secara Praktis. Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil
penelitian ini adalah manfaat teoris dan Praktis adalah,
1.4.1 Manfaat Teoris
Penelitian ini secara teori bias dimanfaatkan sebagai acuan
pertimbangan dalam kritik sastra, salah satunya teori Dekonstruksi sebagai alat
untuk memberikan interpretasi makna baru.
CamScannert AY1.6 Defi
20
14.2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis dari hasil penelitian adalah mematahkan paradigma
awam terkait eksistensi karya khususnya anime dengan definisi sebagai sekedar
hiburan belaka, namun selajutnya memiliki alternative sebagai makna lain
tentang mitologi.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dimaksud untuk menganalisis mitologi Jepang yang terdapat
dalam anime Noragami karya sutradara Koutarou Tamura. Analisis pada penelitian ini
‘menggunakan pendekatan teori dekontruksi Derrida pada objek karya anime Noragami
Kata kunci
1. Dekontruksi_ ; kritik sastra yang digunakan berdasarkan pada metode filosofis
ketidaksesuaian logika secara implisit maupun ekplisit pada satu teks. (Susanto,
2012)
2. Oposisi biner; Inti dari system perbedaan dalam bahasa (Norris, 2008)
3. Mitos 5 cerita rakyat yang tokohnya para dewa atau makluk setengah
ddewa yang terjadi di dunia lain atau masa lampau dan diangeap benar bagi yang
‘mempercayai adanya mitos.( Christensen, 2008 dikutip dari Angeline, 2015)
4. Kami( #4) Semua benda hidup atau mati yang memiliki daya kekuasaan
yang berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat Jepang (Roberts, 2010)
CamScanner tAGAMBARAN TOKOH DEWA DALAM MITOLOGI JEPANG
PADA ANIME NORAGAMI KARYA SUTRADARA
KOUTAROU TAMURA
SKRIPSI
Oleh:
Anita Noor
NIM 145110207111012
PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG.
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2020
ai
CamScanner tA