Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 13

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI ZAKAT MENGGUNAKAN

MODEL DISCOVERY LEARNING PADA SISWA KELAS VI SDN 02 SIDAS

EFFORTS TO IMPROVE LEARNING OUTCOMES OF ZAKAT MATERIALS

USING THE DISCOVERY LEARNING MODEL FOR GRADE VI STUDENTS OF

SDN 02 SIDAS

Mas Tholib

Jl. Raya Km 152 Sidas Kec. Sengah Temila Kabupaten Landak

Email : mastholib16@gmail.com

Abstract : Efforts to Improve Learning Outcomes of Zakat Materials Using the

Discovery Learning Model for Grade VI Students of SDN 02 Sidas. This study aims to

improve Zakat Material Learning Outcomes Using the Discovery Learning Method in

Students of VISDN 02 Sidas Class for the 2021/2022 Academic Year. The benefits of

this scientific journal are expected to be able to reveal matters relating to the

application of the Discovery Learning learning model to improve the learning

outcomes of Islamic Religious Education and Characteristics of students in zakat

material class VI SD Negeri 02 Sidas Academic Year 2021/2022 so that it becomes a

reference for further learning development . In addition, this scientific journal is

expected to be able to add to knowledge, especially the subjects of Islamic Religious

Education and Morals and as information on active learning methods to improve the

quality of education. In addition, as additional information for SD Negeri 02 Sidas,

especially related to the use of discovery learning methods to improve students'

understanding of concepts. The research consisted of two cycles, the data were
collected through data collection techniques in the form of data from observations of

student activities during the learning process using the discovery learning model.

This research procedure went through four stages, namely the planning stage, the

implementation of the action, the observation stage and the reflection stage.

Discovery Learning Model is one of the learning media that activates each individual

and group in learning. The results showed an increase from each cycle. This is

evident from the average value of student learning outcomes can increase gradually,

namely from the first cycle (70.4%) and in the second cycle (92%). Based on the

description of the data and discussion, it can be concluded that the application of the

Discovery Learning Model can improve student learning outcomes as seen from the

test results which increase in each cycle. Quality education can be reflected in the

assessment of learning outcomes, meaning that the higher the quality of the

educational service level, the better the learning outcomes should be.

Keywords: Improvement, Learning Outcomes and Discovery Learning.

Abstrak : Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Materi Zakat Menggunakan Model

Discovery Learning pada Siswa Kelas VI SDN 02 Sidas. Penelitian ini bertujuan untuk

meningkatkan Hasil BelajarMateri Zakat Menggunakan Metode Discovery Learning

Pada Siswa Kelas VISDN 02 Sidas Tahun Pelajaran 2021/2022. Manfaat jurnal ilmiah

ini diharapkan dapat mengungkapkan hal-hal yang berkaitan dengan penerapan

model belajar Discovery Learning untuk meningkatkan hasil belajar Pendidikan

Agama Islam dan Budi Pekerti siswa dalam materi zakat kelas VI SD Negeri 02 Sidas

Tahun Pelajaran 2021/2022 sehingga menjadi rujukan untuk pengembangan

pembelajaran selanjutnya. Selain itu jurnal ilmiah ini diharapkan dapat menambah
ilmu pengetahuan khususnya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi

Pekerti dan sebagai informasi metode pembelajaran yang aktif untuk meningkatkan

mutu pendidikan. Selain itu juga sebagai tambahan informasi kepada SD Negeri 02

Sidas khususnya terkait dengan penggunaan metode pembelajaran discovery

learning untuk meningkatkan pemahaman konsep peserta didik. Penelitian terdiri

dari dua siklus, data diambil melalui teknik pengumpulan data berupa data hasil

observasi aktifitas siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran discovery learning. Prosedur penelitian ini melalui empat tahapan yaitu

tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, tahap observarsi dan tahap refleksi.

Model Discovery Learning merupakan salah satu media belajar yang mengaktifkan

setiap individu dan kelompok dalam belajar. Hasil penelitian menunjukkan adanya

peningkatan dari setiap siklusnya. Hal ini terbukti dari nilai rata-rata hasil belajar

siswa dapat meningkat secara bertahap yaitu dari tahap Siklus I (70,4%) dan pada

siklus II (92%). Berdasarkan deskripsi data dan pembahasan, dapat disimpulkan

bahwa penerapan Model Discovery Learning dapat meningkatkan hasil belajar

peserta didik dilihat dari hasil tes yang meningkat disetiap siklusnya. Pendidikan

yang bermutu dapat tercermin dari penilaian hasil belajarnya, artinya semakin

bermutu tingkat layanan pendidikannya semestinya hasil belajarnya juga semakin

baik.

Kata Kunci : Peningkatan, Hasil Belajar dan Discovery Learning

PENDAHULUAN ajaran-ajaran pokok (dasar) yang

PAI merupakan rumpun mata terdapat dalam agama Islam. Karena

pelajaran yang dikembangkan dari itulah PAI merupakan bagian yang


tidak dapat dipisahkan dari ajaran 75. Siswa masih banyak yang sulit

Islam. Ditinjau dari segi isinya, PAI memahami makna dan keterkaitan

merupakan mata pelajaran pokok yang zakat dengan kehidupan sehari-hari.

menjadi salah satu komponen, dan Penulisan ini dilatar

tidak dapat dipisahkan dari rumpun belakangi oleh ditemukannya

mata pelajaran yang bertujuan, hasil belajar mata pelajaran

mengembangkan moral dan Pendidikan Agama Islam dan Budi

kepribadian peserta didik. Pekerti pada materi zakat siswa

kelas VI SD Negeri 02 Sidas Kab.


Mata pelajaran PAI mencakup
Landak tahun pelajaran
ranah akidah, akhlak, alquran hadits
2021/2022. Dari hasil belajar
dan fiqh dan sejarah islam. Di antara
ditemukan dari 12 peserta didik
cakupan tersebut, yang banyak
hanya 6 orang yang nilainya
ditemukan kendala dalam
mencapai KKM, dengan KKM 75
pemahaman dan hasil belajar adalah
atau hanya 50% siswa yang
pemahaman materi yang dapat
nilainya mencapai KKM.
dibuktikan dengan hasil akhir dari
Berdasarkan temuan
penilaian dari materi yang
tersebut, untuk itu diperlukan
disampaikan. Pada penulisan tindakan
adanya sebuah metode
kelas ini materi yang akan diteliti
pembelajaran yang berbeda dari
adalah materi zakat. Dalam proses
sebelumnya dengan harapan
belajar yang telah dilaksanakan
dapat meningkatkan hasil
sebelumnya ditemukan bahwa
belajar. Berdasarkan teori,
pemahaman siswa tentang materi
metode discovery learning
zakat masih di bawah nilai KKM yaitu
merupakan salah satu model dengan memakai intuisi, imajinasi

pembelajaran yang diharapkan dan kreativitas kemudian mencari

dapat mengembangkan informasi baru untuk menemukan

keterampilan abad 21. Di fakta, keterhubungan dan

Indonesia penerapan discovery kebenaran baru. Siswa aktif

learning terlihat dalam kurikulum dalam mencari jawaban dan

2013. Penerapan model solusi sehingga dengan

pembelajaran ini bertujuan untuk pembelajaran ini siswa tidak

mengembangkan sikap ingin tahu hanya berperan pasif menerima

serta membentuk perilaku materi pelajaran namun juga

saintifik dan sosial anak. memprosesnya sampai

Metode pembelajaran memahami dan menguasai yang

discovery learning atau dalam biasa disebut sebagai

bahasa Indonesia disebut sebagai pembelajaran aktif. Sehingga

pembelajaran penemuan, di siswa bisa terbiasa untuk

mana aktivitas pembelajaran menciptakan (menemukan)

akan dipresentasikan kepada sebuah ilmu pengetahuan.

siswa secara langsung namun Berdasarkan hal tersebut


siswa dituntut untuk bisa di atas, penulis mencoba
memahami materi secara mandiri menawarkan sebuah metode
dengan menggunakan metode pembelajaran aktif. Adapun
tertentu. Metode ini mendorong metode yang ditawarkan adalah
siswa untuk membangun metode pembelajaran discovery
pengalaman dan pengetahuan learning, hal ini dilakukan agar
pembelajaran tidak hanya suatu susunan yang ideal. Sedangkan

terpaku pada cara tertentu yang peningkatan adalah kemajuan dari

monoton, melainkan mencoba seseorang dari sebelumnya tidak tahu

melakukan variasi model belajar menjadi tahu. Peningkatan menurut

yang digunakan dengan tepat Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah

sehingga dapat meningkatkan proses, cara, perbuatan untuk

hasil belajar. menaikkan(usaha, kegiatan, dan lain

sebagainya).
Dari uraian di atas, penulis

ingin melakukan penulisan Berdasarkan uraian di atas dapat di

tindakan kelas mengenai “Upaya tarik kesimpulan bahwa peningkatan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa merupakan suatu usaha untuk

pada Mata Pelajaran PAI dan Budi meningkatkan hal yang ingin dicapai.

Pekerti dalam Materi Zakat Maka peningkatan dalam penulisan ini

dengan Menggunakan Metode adalah suatu usaha untuk

Pembelajaran Discovery Learning meningkatkan hasil belajar siswa

di Kelas VI SDN 02 Sidas Kec. dalam pembelajaran Pendidikan

Sengah Temila Kab. Landak”. Agama Islamdan Budi Pekerti

menggunakan model pembelajaran


KAJIAN PUSTAKA
discovery learning di kelas VI SD
Menurut Adi D, dalam kamus
Negeri 02 Sidas Kabupaten Landak.
bahasanya istilah peningkatan berasal

dari kata tingkat yang berarti berlapis-

lapis dari sesuatu yang tersusun

sedemikian rupa, sehingga membentuk


Dan adapun pengertian hasil belajar, perlu diperhitungkan karena

penulis akan menguraikan terlebih tidak dapat diamati (Iswandi,

dahulu defenisi belajar menurut para 2014 : 30).

ahli, diantaranya sebagai berikut : c. Menurut Oemar Hamalik

a. Menurut Piaget berpendapat (2013:27) dalam bukunya yang

bahwa belajar adalah proses berjudul “Proses Belajar

perubahan dan perkembangan Mengajar” mengartikan belajar

struktur kognitif sebagai akibat adalah merupakan suatu

dari proses adaptasi terhadap proses, suatu kegiatan dan

perubahan lingkungan (Pudyo, bukan suatu hasil atau tujuan.

2018:20). Belajar bukan hanya

b. Menurut Watson mengingat, akan tetapi lebih

mendefinisikan belajar sebagai luas dari itu, yakni mengalami.

proses interaksi antara Dari beberapa pengertian belajar di

stimulus dan respon, namun atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa

stimulus dan respon yang belajar adalah suatu perubahah

dimaksud harus dapat diamati perilaku yang dialami pada diri

(observable) dan dapat diukur. seseorang setelah melalukan aktivitas

Jadi walaupun dia mengikuti tertentu yang dilakukan dengan

adanya perubahan-perubahan sengaja dalam keadaan sadar,

mental dalam diri seseorang sehingga memperoleh suatu

selama proses belajar, namun pemahaman atau pengetahuan baru.

dia menganggap faktor Berdasarkan uraian tentang

tersebut sebagai hal yang tidak konsep belajar diatas, dapat dipahami
tentang makna hasil belajar, yaitu (discovery learning) merupakan suatu

perubahan-perubahan yang terjadi komponen penting dalam pendekatan

pada diri siswa, baik yang konstruktivis yang telah memiliki

menyangkut aspek kognitif, afektif, sejarah panjang dalam dunian

dan psikomotor sebagai hasil dari pendidikan. Ide pembelajaran

kegiatan belajar. Secara sederhana, penemuan (discovery learning)

yang dimaksud dengan hasil belajar muncul dari keinginan untuk memberi

siswa adalah kemampuan yang rasa senang kepada anak/siswa

diperoleh anak setelah melalui dalam ”menemukan” sesuatu oleh

kegiatan belajar (Ahmad Susanto, mereka sendiri, dengan mengikuti

2013 : 5). jejak para ilmuan (Jamil, 2017 : 241).

Maksud dari hasil belajar dalam Discovery Learning merupakan

penulisan ini adalah siswa model yangmengarahkan siswa

memperoleh kemampuan- menemukan konsepmelaluiberbagai

kemampuan dalam menerima informasi atau data yang

pengalaman belajarnya untuk diperolehmelalui pengamatan atau

menigkatkan hasil belajar siswa percobaan. Menurut Hanafiah (2012,

dalam pembelajaran Pendidikan hlm. 77) Pembelajaran discovery

Agama Islam dan Budi Pekerti learning adalah rangkaian kegiatan

menggunakan model pembelajaran pembelajaran yang melibatkan secara

Discovery Learning di kelas VI SD maksimal seluruh kemampuan

Negeri 02 Sidas tahun pelajaran peserta didik untuk mencari dan

2021/2022. menyelidiki secara sistematis, kritis,

Pembelajaran dengan penemuan dan logis sehingga mereka dapat


menemukan sendiri pengetahuan, topik yang dipelajari.

sikap, dan keterampilan sebagai Dengan penggunaan model

wujud adanya perubahan perilaku. pembelajaran discovery learning

Discovery Learning adalah siswa didorong untuk mengidentifikasi

model belajar yang menuntut guru apa yang ingin diketahui dilanjutkan

lebih kreatif menciptakan situasi dengan mencari informasi sendiri

yangmembuat peserta didik belajar kemudian mengorganisasi atau

aktif danmenemukan pengetahuan membentuk (konstruksi) apa yang

sendiri. Strategi ini menekankan mereka ketahui dan mereka pahami

pemahaman struktur atau ide- dalam suatu bentuk

idepenting terhadap suatu disiplin akhir.Pengaplikasian Discovery

ilmu, melalui keterlibatan siswa Learning secara berulang-ulang dapat

secara aktif dalamproses belajar meningkatkan kemampuan penemuan

(Hosnan, 2014: 280). Pendapat yang diri individu yang bersangkutan.

serupa juga disampaikan oleh Arend Penggunaan Discovery Learning

(2015, hlm. 402) yang menjelaskan dapat merubah kondisi belajar yang

bahawa Discovery Learning adalah pasif menjadi aktif dan kreatif,

model pembelajaran yang mengubah pembelajaran yang

menekankan proses pembelajaran teacher oriented ke student oriented.

yang berpusat pada peserta didik dan


METODE
pengalaman belajar secara aktif yang
Penelitian ini menggunakan rancangan
akan membimbing peserta didik
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau
untuk menemukan dan
Classroom Based Action Research,
mengemukakan gagasannya terkait
yaitu sebuah penelitian yang dilakukan
oleh guru di kelasnya sendiri.Penelitian cara untuk menentukan nilai tersebut

Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan adalah sebagai berikut: Data dari hasil

melalui empat tahap, yaitu; pengamatan siswa dan guru

perencanaan tindakan (action plan),


HASIL PEMBAHASAN
tindakan (action), pengamatan
Berdasarkan nilai hasil
(observation), dan refleksi
belajar yang diperoleh pada
(reflection).Keempat rangkaian
siklus I, penerapan model
kegiatan dilakukan dalam siklus
discovery learning mampu
berulang yang merupakan ciri
meningkatkan hasil belajar
penelitian tindakan.
siswa pada materi zakat.
Adapun siklus dalam penelitian ini
Pengaruh yang ditimbulkan
terdiri dari 2 siklus. Hal ini telah
merupakan pengaruh positif
memenuhi persyaratan sesuai
yang mengarah pada
dengan pendapat ahli penelitian
peningkatan hasil belajar
tindakan kelas tersebut yang
siswa yang dapat dilihat dari
menyatakan bahwa dalam penelitian
peningkatan nilai yang
tindakan kelas perlu ada siklus
diperoleh siswa pada akhir
kegiatan sekurang-kurangnya dua
proses pembelajaran (post
siklus.
test) yaitu dari nilai rata-rata

Sesuai dengan metode penelitian maka 71,5 pada nilai pra-tindakan

teknik analisis data yang digunakan menjadi 78,3 pada post test

adalah teknik deskriptif kuantitatif. siklus pertama, dan

Pada teknik analisis ini adalah peningkatan ketuntasan

mengolah skor menjadi nilai. Adapun secara klasikal meningkat


dari 50 % pada pra-tindakan Berdasarkan nilai hasil

menjadi 70,4% pada post belajar yang diperoleh pada

test siklus pertama. Namun siklus II, penerapan model

belum mencapai indikator discovery learning mampu

pencapaian dengan KKM 75 meningkatkan hasil belajar

sebanyak 80% dari jumlah siswa pada materi zakat.

siswa sehingga perlu Pengaruh yang ditimbulkan

dilakukan perbaikan pada merupakan pengaruh positif

siklus ke II. yang mengarah pada

peningkatan hasil belajar


Dari hasil nilai evaluasi
siswa yang dapat dilihat dari
diatas menunjukkan bahwa
peningkatan nilai yang
pada siklus II menunjukan
diperoleh siswa pada akhir
bahwa dari jumlah siswa
proses pembelajaran (post
satu kelas 12 orang, pada
test) yaitu dari nilai rata-rata
siklus II hadir semua.
78,3 pada nilai siklus I
Dengan hasil nilai evaluasi12
menjadi 88.33 pada post
orang adalah sebanyak 6
test siklus ke II, dan
orang siswa mendapat nilai
peningkatan ketuntasan
sangat baik atau kategori A,
secara klasikal meningkat
sebanyak 5 orang siswa
dari 70,4 % pada siklus ke I
mendapat nilai baik atau
menjadi 92 % pada post
kategori B dan 1 orang
test siklus ke II. Dan sudah
siswa mendapat nilai Cukup
mencapai indikator
atau kategori C.
pencapaian dengan KKM 75 a. Sekolah khususnya guru,

sebanyak 92 % dari jumlah diharapkan nantinya tidak hanya

siswa sehingga tidak perlu mengajar dan mendidik anak

dilakukan siklus berikutnya. dengan menekankan pada

metode pembelajaran yang pro


SIMPULAN DAN SARAN
aktif, untuk mencapai
Berdasarkan hasil penelitian yang
pembelajaran yang aktif maka
telah dilaksanakan, dapat
dibutuhkan metode yang tepat,
disimpulkan sebagai berikut :
salah satunya adalah dengan
Dengan menggunakan model
pendekatan metode Discovery
pembelajaran Discovery Learning
Learning. Dengan metode akan
pada siswa kelas VI SD Negeri 02
dapat membantu siswa mudah
Sidas, pada pendidikan Agama Islam
memahami dalam proses belajar
materi zakat semester 1 TP.
mengajar yang disampaikan
2021/2022 mengalami peningkatan
oleh guru. Khususnya
persentase ketuntasan hasil belajar
memahami dan mampu
peserta didik, hal ini di buktikan
menguasai materi zakat.
dalam hasil belajar yang dapat dilihat
b. Bagi penulis berikutnya
pada proses siklus I dan II.
hendaknya melakukan penulisan
Berdasarkan kenyataan dan teori-
tentang penggunaan metode
teori yang ada, penulis dapat
Discovery Learning yang
mengajukan saran-saran yang
diterapkan pada mata pelajaran
mungkin bermanfaat bagi kemajuan
lain atau menggunakan metode
pendidikan, yaitu:
Discovery Learning yang ada di
lokasi lain yang dimaksudkan Suharsimi Arikunto. (2002). Prosedur

untuk mencari dan mengetahui Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik.

sejauh mana hubungan antara Jakarta: Rineka Cipta.

metode pengajaran yang Adi. D. 2001.

diterapkan yang hasil penulisan KamusPraktisBahasaIndonesia:

tersebut dapat dimanfaatkan FajarMulya. Surabaya

bagi proses pembelajaran Alfi Pamawi. 2020. Penelitian Tindakan

berikutnya guna mencapai Kelas (Classroom Action Research):

tujuan pendidikan yang telah Deepublish. Yogyakarta

dicita-citakan. Departemen Pendidikan dan

c. Bagi siswa diharapkan selalu Kebudayaan. 2002. Kamus Besar

mentaati peraturan sekolah Bahasa Indonesia: Balai Pustaka.

dengan baik dan mengikuti Jakarta

pembelajaran di sekolah dengan

aktif, kreatif. Sehingga dapat

meningkatkan prestasi yang

lebih baik dan akhirnya

bermanfaat dalam kehidupan

sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKA

Hamalik, Oemar.2007. Proses Belajar

Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta.

Dimyati & Mudjiono.2009.Belajar dan

Pembelajaran.Rineka Cipta. Jakarta.

You might also like