Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 38

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KELANCARAN DALAM PROSES BONGKAR MUAT PADA

PELABUHAN BATU AMPAR BATAM

Andri Olindo Samosir

Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Maritim AMNI

Semarang

Dr. Retno Mulatsih, S.E., M.M.

Ketua Program Studi Sarjana Transportasi Universitas Maritim AMNI Semarang

ABSTRACT

The flow of loading and unloading through Batam's Batu Ampar Port is
increasing, this can be seen from the growth of loading and unloading containers
from year to year. The current condition of loading and unloading is inseparable
from the improvement of services at Batu Ampar Batam Port through the
provision of supporting facilities and infrastructure. With the growth in the flow of
loading and unloading activities which is quite high, the condition of the existing
facilities, infrastructure and operating systems needs to be reviewed whether the
operation is optimal or performance is still possible, or it is time to add
infrastructure and facilities to anticipate transportation demand in the future.
which will come.
The smooth loading and unloading aims to improve good service in the
activities and services of container loading and unloading processes according to
operational standards. There are several factors that contribute to smooth loading
and unloading such as conditions related to loading and unloading equipment, the
performance of human resources, and the environment. In this study, four
research variables will be analyzed, namely loading and unloading equipment,
human resources, and anticipation of natural factors as independent variables
and the smoothness of loading and unloading as the dependent variable.
The purpose of this study was to analyze whether the positive influence
was good individually between the independent variables of loading and
unloading equipment, human resources, anticipation of natural factors on the
dependent variable, namely the smoothness of loading and unloading. In this
study, the object taken is the loading and unloading service users at Batu Ampar
Harbor, Batam. Data sources include primary data and secondary data. The
sample in this study were 110 respondents. The data analysis technique is a
multiple linear regression technique. Based on the results of research and
multiple analysis, the equation is:

Y= -0.932 + 0.201.X1 + 0.343.X2 + 0.248.X3 + µ

The results of the multiple regression study show that the most dominant
variable affecting the smooth loading and unloading is the human resource
variable with a regression coefficient of 0.343. With the Adjusted R 2 test, the
result is 0.453 or 45.3%. Simultaneously the variables of loading and unloading
equipment, human resources, and natural conditions have a 54.7% effect on the
smooth loading and unloading and 54.7% are influenced by research variables
that were not detected in this study.

Keywords: Loading and Unloading Equipment, Human Resources,


Anticipation of Natural Factors and Smooth Loading and Unloading.

I. PENDAHULUAN

Pelabuhan memiliki peran penting untuk membangun territorial maritime


yang kuat untuk merangsang pertumbuhan ekonomi, seperti industry,
perdagangan, parawisata dan sebagai sarana mendorong peningkatan pendapatan
Negara serta menjadi titik temu antarmoda transportasi serta gerbang penghubung
interaksi social-ekonomi antar pulau/Negara. Dengan demikian, kondisi
pelabuhan menjadi factor penentu terbangunnya poros maritime yang kuat melalui
peningkatan daya saing efesiensi proses produksi dan distribusi serta
terbangunnya integritas dan konektifitas sistem perekonomian.

Batam terletak 20 kilometer dari singapura memiliki lokasi yang strategis


di jalur pelayaran internasional yang paling ramai di dunia, jalur perdagangan
selat malaka, bertetangga dengan Singapura dan Malaysia. Sebagai pulau yang
terletak di wilayah perbatasan, pulau Batam menjadi pintu gerbang dari
wilayah Indonesia, akses yang luas terhadap laut, garis pantai yang panjang, dan
dengan tingkat kedalaman laut yang tidak terlalu dalam merupakan modal dasar
Batam untuk menjadikan Batam sebagai pelabuhan berskala iternasional. Nilai
strategis tersebut menjadikan Batam sebagai pelabuhan transit maupun sebagai
wilayah produksi industry untuk kepentingan ekonomi perdagangan, untuk itu
pelabuhan batam memiliki status hanya pelabuhan biasa namun pelabuhan bebas
(free port) bahkan pulau batam ditetapkan menjadi kawasan perdagangan bebas
(free trade zone).
Produktivitas bongkar muat peti kemas pada pelabuhan Batu Ampar
Batam dilihat dari beberapa kurun waktu masih dirasa belum mengalami
peningkatan. Hal ini terlihat dari adanya beberapa faktor yang menyebabkan
kelancaran bongkar muat peti kemas tersebut mengalami peningkatan atau bahkan
penurunan yaitu antara lain, peralatan bongkar muat, sumber daya manusia serta
operasional dan faktor alam yang mendukung kegiatan bongkar muat barang
tersebut. Peralatan bongkar muat adalah sebagai alat bantu yang dapat di pakai
untuk kelancaran kegiatan membongkar barang dari kapal ke darat atau
sebaliknya. Dengan adanya alat bantu bongkar-muat yang sesuai dengan
jenis barang yang akan di bongkar atau di muat maka kinerja akan lebih efektif
dan efesien. Operasioanl adalah suatu proses dan kegiatan-kegiatan pelaksanan
sistem bongkar muat. (Dedi Imanuel, 2016).

Sumber Daya Manusia merupakan asset perusahaan yang sangat vital,


karena itu peran dan fungsinya tidak dapat digantikan oleh sumber daya lainnya.
SDM dalam perusahaan harus senantiasa beriorentasi terhadap visi, misi, dan
tujuan dan sasaran perusahaan. Untuk mencapai visi, misi, dan tujuan tersebut
tentu manusia harus memiliki nilai kompetensi dan karakteristik (Arifin, 2017)
Menurut Arifin (2017) terdapat lima indikator nilai dan kompetensi peran SDM
yaitu: 1. Motivasi, 2. Sikap atau ciri bawaan,3. Konsep diri, 4. Pengetahuan, 5.
Skills.

Kelancaran operasional pelabuhan laut merupakan salah satu faktor


pendukung berkembangnya suatu daerah yang secara langsung juga akan
berdampak kepada berkembangnya kegiatan perekonomian daerah/ wilayah
setempat.

Menurut Moeheriono (2016). Pada dasarnya kompetensi menyangkut


kemampuan dasar seseorang untuk melakukan pekerjaan. Maka untuk itu
melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang diberikan haruslah dilandasi
oleh keterampilan dan pengerahuan serta didukung oleh sikap kerja yang dituntut
oleh pekerja itu sendiri. Dengan demikian kompetensi menunjukkan keterampilan
dan pengetahuan yang dicairkan oleh profesionalisme dalam suatu bidang
tertentu sebagai suatu yang terpenting atau sebagai suatu unggulan bidang
tersebut.

Dan dapat disimpulkan alasan penulis memilih judul skripsi tentang


kelancaran bongkar muat peti kemas adalah penulis ingin mengetahui apakah
peralatan bongkar muat, sumber daya manusia serta operasional dan faktor
kondisi alam mempengaruhi kelancaran bongkar muat pada pelabuhan Batu
Ampar. Dengan harapan penelitian ini dapat meningkatkan pelayanan yang baik
dalam kegiatan dan pelayanan proses bongkar muat peti kemas sesuai standart
operasional keamanan. Selain itu, diperlukan juga penetapan akan standart
kelancaran dengan upaya seperti menetapkan patokan berkaitan dengan evaluasi
sistem kerja dan pelayanan dalam proses bongkar muat, sehingga proses tersebut
dapat berjalan lancar dan juga meminimalisir biaya, alasan pemilihan judul
adalah untuk mengetahui seberapa berpengaruh peralatan bongkar muat,
kinerja pegawai dan operasional terhadap kelancaran kerja bongkar muat pada
Pelabuhan Batu Ampar Batam. Berdasarkan uraian diatas maka penulis ingin
mengkaji lebih dalam dan menuangkannya dalam bentuk Proposal Skripsi
dengan judul “ ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KELANCARAN DALAM PROSES BONGKAR
MUAT PADA PELABUHAN BATU AMPAR BATAM ”.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis akan merumuskan
masalah berdasarkan faktor yang mempengaruhi terhadap kelancaran bongkar
muat sebagai berikut : Apakah peralatan bongkar muat berpengaruh terhadap
kelancaran bongkar/muat, Apakah faktor sumber daya manusia berpengaruh
terhadap kelancaran bongkar/ muat, Apakah antisipasi faktor alam berpengaruh
terhadap kelancaran bongkar/muat. Penelitian ini dapat memberi manfaat bagi
penulis untuk menganalisis pengaruh peralatan bongkar muat terhadap
kelancaran bongkar/ muat di pelabuhan Batu Ampar Batam, Untuk
menganalisis pengaruh sumber daya manusia terhadap kelancaran bongkar/
muat di pelabuhan Batu Ampar Batam, Untuk menganalisis pengaruh faktor
alam terhadap kelancaran bongkar/muat di pelabuhan Batu Ampar Batam.
II. LANDASAN TEORI
Definisi Bongkar Muat
Bongkar muat adalah salah satu kegiatan yang dilakukan dalam proses
forwarding (pengiriman) barang. Pembongkaran merupakan suatu pemindahan
satu tempat ke tempat lain dan bias juga dikatakan suatu pembongkaran barang
dari kapal ke dermaga, dari dermaga ke gudang atau sebaliknya dari gudang ke
gudang atau dari gudang ke dermaga baru diangkut ke kapal, yang dimaksud
kegiatan bongkar muat adalah proses menurunkan barang dari kapal, lalu
menyusunnya (menimbun) di dalam gudang di pelabuhan. Keputusan Mentri
Perhubungan berdasarkan Undang-undang No. 21 Tahun 1992, KM. No. 14
Tahun 2002,Bab 1 pasal 1. Bongkar muat adalah kegiatan bongkar muat barang
dari dan atau ke kapal meliputi kegiatan pembongkaran barang dari palka kapal ke
atas dermaga di lambung kapal ke gudang lapangan penumpukan atau sebaliknya,
membedakan kegiatan bongkar muat secara langsung maupun tidak langsung,
perbedaannya yaitu: (Matius et,al 2017).
Menurut Iswanto (2016) peralatan yang digunakan dalam kegiatan bongkar
muat, akan ditentukan oleh barang apa yang akan dibongkar, dalam kondisi saat
barang itu dibongkar dari dan ke kapal yang meliputi kegiatan Stevedoring,
Cargodoring dan delivery. Sehingga kegiatan bongkar muat barang dari dan ke
kapal mempunyai kedudukan masing-masing.
Jasa bongkar muat di pelabuhan dilakukan oleh pihak Perusahaan Bongkar
Muat (PBM). Perusahaan bongkar muat (PBM) adalah badan hokum Indonesia
yang khusus didirikan untuk menyelenggarakan dan mengusahakan kegiatan
bongkar muat dari dan ke kapal Kegiatan bongkar muat (stevedoring, cargodoring
dan receiving/ delivery) di pelabuhan dilakukan dengan menggunakan bantuan
tenaga kerja bongkar muat (TKBM) dan peralatan bongkar muat. Kegiatan
bongkar muat langsung truk/ tongkang (truck/lossing/loading atau barge
lossing/loading) adalah kegiatan membongkar dari kapal langsung ke truk/
tongkang di lambung kapal dan selanjutnya mengeluarkan dari tali/ jala-jala (eks
tackle) serta menyusun di truk/ tongkang atau sebaliknya.
Peralatan Bongkar Muat
Peralatan bongkar muat peti kemas terdiri dari alat-alat angkat dan angkut
mulai dari operasi kapal, haulage, lift on lift off, receipt dan delivery. Urut-urutan
kegiatan operasi selengkapnya adalah :
1. Ship Operation, meliputi memuat dan membongkar peti kemas antara
kapal dengan dermaga. Semua peti kemas yang masuk maupun keluar
mesti melalui operasi kapal, sehingga operasi kapal secara mutlak
menentukan kecepatan handling pada keseluruhan terminal. Operasi
kapal dengan alasan itu disebut juga sebagai “dominant system”.
2. Gerakan pemindahan peti kemas antara dermaga lapangan (container
yard) disebut Quay Transfer Operation (QTO) berperan mengatur dan
mengimbangi kecepatan memuat dan membongkar peti kemas ke dan
dari atas kapal. Kebanyakan sistem terminal peti kemas tidak melakukan
kegiatan memuat atau membongkar secara langsung.
3. Peti kemas pada umumnya ditempatkan sementara di lapangan sambil
menunggu penyelesaian dokumen, administrasi dan formalitas lain.
Karena lapangan dianggap sebagai gudang terbuka, maka kegiatan ini
disebut Storage Operation yang berfungsi sebagai stok pengaman antara
operasi penyerahan/ penerimaan dengan operasi kapal.

4. Receipt/ Delivery Operation adalah kegiatan operasi penerimaan dan


penyerahan peti kemas. Operasi ini menghubungkan terminal peti kemas
dengan kendaraan angkutan jalan raya dan angkutan rel kereta api.
Operasi ini berhubungan langsung dengan pihak-pihak pengguna jasa
meliputi importir, eksportir dan depo peti kemas.
Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia merupakan asset perusahaan yang sangat vital,
karena itu peran dan fungsinya tidak dapat digantikan oleh sumber daya lainnya.
SDM dalam perusahaan harus senantiasa beriorentasi terhadap visi, misi, dan
tujuan dan sasaran perusahaan. Untuk mencapai visi, misi, dan tujuan tersebut
tentu manusia harus memiliki nilai kompetensi dan karakteristik (Arifin, 2017)
Menurut Arifin (2017) terdapat lima indikator nilai dan kompetensi peran SDM
yaitu: 1. Motivasi, 2. Sikap atau ciri bawaan, 3. Konsep diri, 4. Pengetahuan, 5.
Skills.
Kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam
melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas
kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu, (Mangkunegara 2011)
Mathis dan Jackson (2010) menetapkan standart utama dalam mengukur kinerja
karyawan, yaitu sebagai berikut: Quantity of output (kuantitas keluaran), Quality
of output (kualitas keluaran), Timelines of output (waktu keluaran), Presences at
work (tingkat kehadiran) , Efficiency of work completed (efisiensi pekerjaan yang
telah diselesaikan), Effectiveness of work completed (efektivitas pekerjaan yang
telah diselesaikan).
Pelatihan merupakan sebuah proses mengajarkan pengetahuan dan keahlian
serta sikap agar pegawai terampil dan mampu melaksanakan tanggung jawabnya
dengan semakin baik sesuai standar (Mangkunegara 2011). Indikator-indikator
pelatihan menurut Mangkunegara (2011), diantaranya: Tujuan pelatihan, Materi,
Metode yang digunakan, Instruktur, Peserta.
Faktor Alam
Faktor alam terbagi dalam 3 (tiga) variabel laten, yaitu angin kencang,
gelombang air laut dan hujan badai. Masing-masing variabel terdiri dari 2 (dua)
indikator.
Menurut Harmaini Wibowo (2016). Penyebab buruknya kinerja di
pelabuhan ada hal lain yang turut mempersulit kenerja pelabuhan adalah masalah
keadaan alam yang yang kurang bersahabat misalnya terjadi hujan deras disertai
badai, sehingga kapal tidak bisa merapat di dermaga untuk melakukan kegiatan
bongkar muat, begitu juga sebaliknya operator lebih sedikit lebih terganggu dalam
melakukan aktivitasnya.
Hambatan berupa factor alam seperti cuaca buruk yang meliputi angin
kencang, sehingga menyebabkan proses dalam pengangkatan material dalam
proses bongkar muat menjadi terhambat. Dalam keadaan hujan yang
menyebabkan kenaikan pada gelombang air laut, maka kegiatan pembongkaran
harus dihentikan dengan tujuan untuk menjaga keselamatan barang dan buruh, tidak
menutup kemungkinan barang yang terkena hujan akan mengalami
kerusakan atau jumlahnya berkurang sehingga mengakibatkan timbulnya
kerugian.
Rujukan Jurnal Penelitian Vidya Selasdini, Larsen Barasa, Wartono
(2018)
Pada tabel 2.1.2. dijelaskan secara ringkas jurnal penelitian
terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan.
Penelitian ini berfokus pada variabel kelancaran proses bongkar muat.
Tabel 2.1.2.
Rujukan Penelitian Untuk Variabel Kelancaran Proses Bongkar Muat.
Judul Artikel Pengaruh Ketersediaan Utilitas Alat Bongkar Muat
Pelabuhan Terhadap Kinerja Produktifitas di Pelabuhan Batu
Ampar Batam
Penulis Vidya Selasdini, Larsen Barasa, Wartono

Sumber Meteor STIP Marunda, Vol 11, No. 2 Desember 2018

Variabel Dan Variabel Independen:


Indikator (X.1) = Peralatan Bongkar
Muat. Indikator = Jenis Alat

Variabel Dependen:
(Y) = Kelancaran Bongkar
Muat Indikator = Kualitas
Kerja
Metode Analisis Regresi Linier Sederhana

Hasil Penelitian Y = 5,917 + 0,874X


Untuk mengetahui ketersediaan alat bongkar muat terhadap
kelancaran bongkar muat , pada hasil perhitungan persamaan
regresi linear sederhana Y = 7.6861 + 52.90X , artinya jika
ketersediaan alat bongkar muat (x) dinaikkan 1 point maka
diharapkan produktifitas dermaga (y) semakin baik naik
menjadi 52.90 point. Dengan adanya pengujian hipotesis
tentang koefisien kolerasi menunjukkan bahwa thit = 4.58 >
ttable = 1.812 maka ada hubungan atau pengaruh antara
ketersediaan alat b/m pelabuhan dan kinerja produktivitas
dermaga.
Hubungan Dari Kesimpulan jurnal penelitian terdahulu terdapat
Dengan variabel yang sama dan berkaitan erat dengan penelitian
Penelitian ini penulis yaitu variabel kelancaran bongkar muat dan
perbedaan mendasar terletak pada objek penelitian dengan
objek penelitian Ketersediaan alat bongkar muat terhadap
kelancara bongkar muat, sedangkan penelitian ini dilakukan
dengan objek penelitian kelancaran proses bongkar muat di
Pelabuhan Batu ampar batam.

Rujukan Jurnal Penelitian Larsen Barasa, April


Gunawan Malau (2018)
Pada tabel 2.1.3. dijelaskan secara ringkas jurnal
penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang
akan dilakukan. Penelitian ini berfokus pada variabel peralatan
bongkar muat.
Tabel 2.1.3.
Rujukan Penelitian Untuk Variabel Peralatan Bongkar Muat

Judul Artikel Pengaruh Penggunaan Peralatan Bongkar Muat terhadap


Kelancaran Bongkar Muat di PT. Pelindo II
Cabang Pontianak.
Penulis Larsen Barasa, April Gunawan Malau
Sumber Jurnal METEOR STIP Marunda, Vol. 11, No. 2 Desember
2018
Variabel Dan Variabel Independen :
Indikator (X.1) = Peralatan Bongkar
Muat Indikator = Jenis Alat

Variabel Dependen :
(Y) = Kelancaran Bongkar
Metode Analisis Muat Indikator = Kuantitas
Kerja

Regresi Linier Sederhana


Y = -52,9 +0,052 X
Analisis regresi linier sederhana didapatkan persamaan
Hasil Penelitian regresi hasil persamaan regresi Y = -52,9 +0,052 X dimana
nilai b = 0,052(positif) artinya jika peralatan bongkar muat
(x) dinaikkan 1 point maka diharapkan kelancaran bongkar
muat
(y) semakin baik naik menjadi 0,052 point
Hubungan Dari Kesimpulan jurnal penelitian terdahulu terdapat
Dengan variabel yang sama dan berkaitan erat dengan penelitian
Penelitian ini penulis yaitu variabel peralatan bongkar muat dan
perbedaan mendasar
terletak pada objek penelitian dan periode pengamatan.
Rujukan Jurnal Penelitian Yusnidah, Muh. Fazalurahman (2021)
Pada tabel 2.1.4. dijelaskan secara ringkas jurnal penelitian
terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan.
Penelitian ini berfokus pada variabel Sumber Daya Manusia.

Tabel 2.1.4.
Rujukan Penelitian Untuk Variabel Sumber Daya Manusia

Judul Artikel Upaya Perbaikan Kinerja Sumber Daya Manusia Dalam


Peningkatan Pelayanan Kapal Pada PT. Ansari Shipping
Batam

Penulis Yusnidah, Muh. Fazulurahman.

Sumber Jurnal Maritime of Education Vol.3 No.2, Bulan Agustus


Tahun 2021

Variabel Independen :
Variabel Dan
(X.2) = Sumber Daya
Indikator
Manusia Indikator =
Motifasi Kerja

Variabel Dependen :
(Y) = Kelancaran Bongkar
Muat Indikator = Skills
Kerja
Metode Analisis Regresi Linier Berganda
Hasil Penelitian Y= 19.196 + 0.774X1 + 0.367X2 + 0.310X3 + e
Berdasarkan hasil pengolahan dapat diperoleh persamaan regresi
adalah sebagai berikut. Y= 19.196 + 0.774X1 +
0.367X2 + 0.310X3 + e
Konstanta memiliki nilai sebesar 19.196, ini menunjukkan jika
peranan sumber daya manusia, pelatihan dan disiplin kerja nilai
adalah nol, maka kelancaran bongkar muat memiliki nilai
sebesar 19.196.
Variabel peranan sumber daya manusia memiliki nilai koefisien
regresi sebesar 0.774 ini berarti jika variabel independen lain
nilainya tetap atau tidak berubah, maka setiap kenaikan 1 poin
atau 1% variabel peranan sumber daya manusia akan
meningkatkan kelancaran bongkar muat sebesar 0.774.
Koefisien peranan sumber daya manusia bernilai positif
artinya terdapat hubungan positif antara peranan sumber daya
manusia dengan kelancaran bongkar muat, artinya semakin
meningkat nilai peranan sumber daya manusia maka dapat
meningkatkan kelancaran bongkar muat. Variabel pelatihan
memiliki nilai koefisien regresi sebesar
0.367 ini berarti jika variabel independen lain nilainya tetap atau
tidak berubah, maka setiap kenaikan 1 poin atau 1% variabel
pelatihan akan meningkatkan maka kelancaran bongkar muat
sebesar 0.367. Koefisien pelatihan bernilai positif artinya
terdapat hubungan positif antara pelatihan dengan maka
kelancaran bongkar muat, artinya semakin meningkat nilai
pelatihan maka dapat meningkatkan kelancaran bongkar muat.

Hubungan DenganDari Kesimpulan jurnal penelitian terdahulu terdapat variable yang sama
Penelitain ini dan berkaitan erat dengan penelitian penulis yaitu variabel sumber
daya manusia dan perbedaan mendasar terletak pada objek
penelitian dengan objek penelitian Pengaruh Peranan Sumber Daya
Manusia, Pelatihan, Dan Disiplin Kerja Terhadap Kelancaran Bongkar
Muat Container pada TPKS Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya
sedangkan penelitian ini dilakukan dengan objek penelitian kelancaran
proses bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.

Rujukan Jurnal Penelitian I Ketut Alit Sumardiatna (2021)


Pada tabel 2.1.6. dijelaskan secara ringkas jurnal penelitian terdahulu
yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan. Penelitian ini
berfokus pada variabel Faktor Kondisi Alam.
Tabel 2.1.5.
Rujukan Penelitian Untuk Variabel Antisipasi Faktor Kondisi Alam.
Judul Artikel Aalisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Lama
Waktu Tunggu (DWELLING TIME) Terhadap
Kelancaran Bongkar
Muat Di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang
Penulis I Ketut Alit Sumardiatna (2021)
Sumber Majalah Ilmiah Gema Maritim, Vol. 23, No. 1, Maret
2021
Variabel Dan Variabel Independen :
Indikator (X.4) = Antisipasi
Faktor alam Indikator
= Hujan Badai

Variabel Dependen :
(Y) = Kelancaran
Bongkar Muat Indikator
= Ketepatan Waktu
Metode Analisis Regresi Linier Berganda

Hasil Penelitian Y = 0,37 + 0,575 X1 + 0,305 X2 - 0.115 X3 + µ


Dari hasil penelitian terdapat hubungan antara
variabel bebas dengan variabel terikat, Pengujian
hipotesis menggunakan uji t menunjukkan bahwa
ketiga variabel bebas yaitu Dwelling time (X1),
faktor kondisi alam (X2), faktor penjaluran barang
(X3) yang diteliti terbukti variabel (X1 dan X2)
berpengaruh positif dan signifikan mempengaruhi
variabel terikat yaitu Kelancaran Bongkar muat(Y),
sedangkan variabel (X3) tidak berpengaruh positif
dan signifikan terhadap Kelancaran Bongkar muat
(Y) dan variable Dwelling time (X1) memiliki
pengaruh tertinggi yaitu (6,227) daripada variabel
yang lain dalam mempengaruhi faktor keputusan
perusahaan pelayaran. Pada uji koefisien determinasi
(R Square) nilai Adjust R square sebesar 0,346
artinya 34,6% variasi variabel terikat kelancaran
bongkar muat dapat dijelaskan oleh variabel bebas
Dwelling time, kondisi alam. Dan penjaluran barang
Sedangkan sisanya yaitu 65,4% dijelaskan oleh
sebab-sebab
yang lain diluar variabel yang diteliti.
Hubungan Dengan Dari Kesimpulan jurnal penelitian terdahulu terdapat
Penelitian ini variabel yang sama dan berkaitan erat dengan
penelitian penulis yaitu
variabel faktor kondisi alam dan kelancaran
bongkar muat dan
perbedaan mendasar terletak pada objek penelitian
dengan objek penelitian Aalisis Faktor – Faktor
Yang Mempengaruhi Lama Waktu Tunggu
(DWELLING TIME) Terhadap Kelancaran Bongkar
Muat Di Pelabuhan Tanjung Emas
Semarang.

III. METODE PENELITIAN


Penelitian menggunakan metode random sampling, penentuan sampel
berdasarkan tujuan tertentu, dilakukan dengan mengambil sampel dari anggota
populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data. Penelitian
disebut explanatory research karena bertujuan untuk menjelaskan pengaruh antara
variabel melalui pengujian hipotesis. Model penelitian sebagaimana Gambar 1.
Variabel dalam penelitian ini meliputi :
1. Peralatan Bongkar Muat (X1)
Indikator-indikato Peralatan Bongkar Muat menurut April Gunawan Malau
(2018), antara lain : X1.1.
Jenis Alat
X1.2. Keadaan/kondisi Alat
X1.3. Jumlah peralatan yang digunakan
2. Sumber Daya Manusia (X2)
Indikator-indikator Sumber Daya Manusia menurut Yusmidah, Muh.
Fazzalurahman (2021), antara lain:
X2.1.Motifasi Kerja
X2.2.Pengetahuan Kerja X2.3.
Skills Kerja
3. Antisipasi Faktor Alam (X3)
Indikator-indikator Faktor Alam menurut I Keetut Alit Sumardiatna (2021), antara
lain:
X3.1. Memasang Container Safety Belt
X3.2. Membuat Break Water
X3.3. Koordinasi dengan BMKG
4. Kelancaran Proses Bongkar Muat (Y)
Indikator-indikator Kelancaran Proses Bongkar Vidya
Selasdini, Larsen Barasa, Wartono (2018), antara lain : Y.1.
Kuantitas Kerja
Y.2. Kualitas Kerja
Y.3. Ketepatan Waktu

Variabel Penelitian

Variabel Penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2019:67).
Variabel penelitian ini terdiri dari dua macam variabel, variabel bebas
(independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Variabel-
variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah :
1) Variabel bebas ( independent variable ) yaitu: Merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel dependen (terikat), maka penelitian ini yang menjadi variabel
bebas adalah peralatan bongkar muat (X1), sumber daya manusia (X2)
dan antisipasi faktor alam (X3).

2) Variabel terikat (dependent variable) yaitu: merupakan variabel yang


dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas, maka
penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah kelancaran proses
bongkar muat (Y).
Populasi
Menurut Muchlisin Riadi (2020) Populasi adalah keseluruhan, totalitas
atau generalisasi dari satuan, individu, objek atau subjek yang mempunyai
kuantitas dan karakteristik tertentu yang akan diteliti, yang dapat berupa orang,
benda, institusi, peristiwa, dan lain-lain yang di dalamnya dapat diperoleh atau
dapat memberikan informasi (data) penelitian yang kemudian dapat ditarik
kesimpulan.
Populasi bukan hanya orang atau makhluk hidup, akan tetapi juga benda-
benda alam yang lainnya. Populasi juga bukan hanya sekedar jumlah yang ada
pada obyek atau subyek yang dipelajari, akan tetapi meliputi semua
karakteristik, sifat-sifat yang dimiliki oleh obyek atau subyek tersebut.
Bahkan satu orang pun bisa digunakan sebagai populasi, karena satu orang
tersebut memiliki berbagai karakteristik, misalnya seperti gaya bicara,
disiplin, pribadi, hobi, dan lain sebagainya. Dalam sebuah penelitian
populasi harus didefinisikan dengan jelas; apa atau siapa, dimana atau kapan.
Apa atau siapa lebih kepada isi dari penelitian, sedangkan dimana diartikan
sebagai luasan penelitian, dan kapan dimaksudkan sebagai waktu.
Adapun populasi penelitian ini adalah karyawan Pelabuhan Batu Ampar
Batam sebanyak 110 karyawan.
Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono 2017:81). Untuk menentukan sampel yang akan
digunakan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengambilan
sampel sensus dimana jumlah sampel sama dengan jumlah populasi.
Seluruh populasi yang tersedia dijadikan sampel sejumlah 100 orang karyawan
Pelabuhan Batu Ampar Batam.
Metode Pengambilan Sample
Untuk menentukan sample yang akan digunakan dalam penelitian,
terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan seperti berikut ini :
1. Probability sampling
Adalah teknik sampling yang memberikan peluang yang sama bagi setiap
unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sample..
a. Simple random sampling
Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan sample anggota
populasi dilakukan secara acak tanpa memberikan strata yang ada
b. Proportionate stratifield random sampling
Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang
tidak homogen dan berstrata secara proposional
c. Disproportionate stratifield random sampling
Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila
populasi berstrata tetapi kurang proposional
d. Cluster sampling
Teknik ini digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang diteliti
atau sumber data sangat luas, missal penduduk dari suatu Negara,
provinsi atau kabupaten.
Metode Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, yaitu daftar


pertanyaan tertulis yang diberikan secara langsung kepada responden yang sedang
melakukan kegiatan bongkar muat Pelabuhan Batu Ampar Batam.
Metode pengumpulan dalam penelitian ini adalah :
1. Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak terbatas pada
orang, tetapi juga obyek-obyek alam lainnya. Dalam hal ini peneliti melakukan
observasi pada daerah penelitian.

2. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti


ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus
diteliti. Dengan kata lain, mengajukan pertanyaan secara lisan kepada responden.

3. Studi Pustaka
Teknik pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku kepustakaan dan
penelitian terdahulu yang ada hubungannya dengan penelitian yang dilakukan oleh
penulis.
4. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu metode yang digunakan penulis untuk mendapatkan data
dari dokumen-dokumen yang ada di perpustakaan dan tempat melakukan
penelitian.
5. Kuesioner
Sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi
dari responden dalam arti laporan tentang kepribadiannya.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


Gambaran Umum BP Pelabuhan Batam
Bada Pengusahaan Pelabuhan Batam (BP Pelabuhan Batam),
merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak
dalam pengusahaan jasa pelabuhan. Sebelumnya dikenal dengan PERUM
Pelabuhsn yang kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 56
tahun 1991 tanggal 19 oktober 1991 tentang Pengalihan bentuk perum
pelabuhan menjadi Perusahaan Perseroan (PERSERO) beralih menjadi PT.
Pelabuhan Indonesia I. PT Pelanuhan Indonesia I didirikan berdasarkan akte
pendirian/anggaran dasar nomor
1 tanggal 01 Desember 1992, dibuat dihadapan Notaris Imas Fatimah, S.H.
sebagaimana telah diumumkan dalam Tambahan Berita Negara RI nomor 87,
kemudian telah diubah sebagaimana telah dimuat dalam Tambahan Berita
Negara Nomor 1 tanggal 02 januari 1999.
Nama lengkap perusahaan adalah PT Pelabuhan Indonesia 1 (Persero)
berkantor pusat di jalan Krakatau Ujung No.100 Medan
20231 Sumatera. Pada zaman hindia belanda pengusahaan bernama “Haven
Badrift” berdiri dan menguasai Pelabuhan dan Nusantara sampai tahun
1950 setelah kemerdekaan Republik Indonesia berubah menjadi Jawatan
Pelabuhan (1951 – 1960). Lalu pada tahun 1960 –
1969 berubah menjadi Pelabuhan Negara (PN), pada tahun 1969 – 1983
berubah lagi menjadi BPP (Badan Pengusahaan Pelabuhan) yang merupakan
gabungan PN Pelabuhan dengan Lembaga Penguasa Pelabuhan (Port Autority).
Sejalan dengan meningkatnya daya guna dan hasil operasi pelauhan,
pemerintah melakukan reorganisasi seluruh pelabuhan yang memiliki status
BPP.
Gambaran Umum Responden
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data yang dapat memberikan
informasi berkaitan dengan karakteristik responden pengguna jasa bongkar muat di
Pelabuhan Batu Ampar Batam. Berdasarkan kuesioner yang telah diisi oleh
responden diperoleh informasi data identitas responden. Penyajian data mengenai
identitas responden di sini, yaitu untuk memberikan gambaran tentang keadaan
data individu dari responden, yang meliputi kategori jenis kelamin, pendidikan
yang dapat dijelaskan pada tabel - tabel berikut :
Analisis Deskriptif
Peralatan Bongkar Muat (X1)
Penelitian ini menggunakan data primer dan diolah dengan
menggunakan SPSS Versi 25, berdasarkan hasil jawaban dari 110 responden
pengguna jasa bongkar muat peti kemas Pelabuhan Batu Ampar Batam
terdapat 3 indikator dalam melakukan penelitian mengenai peralatan
bongkar muat terhadap kelancaran proses bongkar muat dapat dijelaskan
pada tabel dibawah ini sebagai berikut :

a) Jenis Alat
Penyajian data di bawah ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan
responden pengguna jasa bongkar muat peti kemas Pelabuhan Batu Ampar
Batam yang menggunakan alat bantu
program SPSS V.25 yang diolah pada tahun 2023.

b) Kondisi/Keadaan Alat
Penyajian data di bawah ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan
responden pengguna jasa bongkar muat peti kemas
Pelabuhan Batu Ampar Batam yang menggunakan alat bantu
program SPSS V.25 yang diolah pada tahun 2023.

c) Jumlah Peralatan Yang Digunakan


Penyajian data di bawah ini bertujuan untuk mengetahui
tanggapan responden pengguna jasa bongkar muat di pelabuhan batu
ampar batam yang menggunakan alat bantu program SPSS V.25 yang diolah
pada tahun 2023.

Sumber Daya Manusia (X2)


Penelitian ini menggunakan data primer dan diolah dengan
menggunakan SPSS Versi 25, berdasarkan hasil jawaban dari 110 responden
pengguna jasa bongkar muat di Pelabuhan Batu Ampar Batam terdapat 3
indikator dalam melakukan penelitian mengenai sumber daya manusia
terhadap kelancaran proses bongkar muat dapat dijelaskan pada tabel dibawah
ini sebagai berikut :
a) Motifasi Kerja
Penyajian data di bawah ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan
responden pengguna jasa bongkar muat di Pelabuhan Batu Ampar
Batam yang menggunakan alat bantu program SPSS V.25 yang diolah
pada tahun 2023.

b) Pengetahuan Kerja
Penyajian data di bawah ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan
responden pengguna jasa bongkar muat di Pelabuhan Batu Ampar
Batam yang menggunakan alat bantu program SPSS V.25 yang diolah
pada tahun 2023.
c) Skills Kerja
Penyajian data di bawah ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan
responden pengguna jasa bongkar muat di Pelabuhan Batu Ampar
Batam yang menggunakan alat bantu program SPSS V.25 yang diolah
pada tahun 2023.

Antisipasi Faktor Alam (X3)


Penelitian ini menggunakan data primer dan diolah dengan
menggunakan SPSS Versi 25, berdasarkan hasil jawaban dari 110 responden
pengguna jasa bongkar muat Pelabuhan Batu Ampar Batam terdapat 3
indikator dalam melakukan penelitian mengenai antisipasi faktor alam terhadap
kelancaran proses bongkar muat dapat dijelaskan pada tabel dibawah ini
sebagai berikut :
a) Angin Kencang
Penyajian data di bawah ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan
responden pengguna jasa bongkar muat Pelabuhan Batu Ampar Batam
yang menggunakan alat bantu program SPSS V.25 yang diolah pada
tahun 2023.
b) Gelombang Laut
Penyajian data di bawah ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan
responden pengguna jasa bongkar muat Pelabuhan Batu Ampar Batam
yang menggunakan alat bantu program SPSS V.25 yang diolah pada
tahun 2023.

c) Hujan Badai
Penyajian data di bawah ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan
responden pengguna jasa bongkar muat Pelabuhan Batu Ampar Batam
yang menggunakan alat bantu program SPSS V.25 yang diolah pada
tahun 2023.

Kelancaran Proses Bongkar Muat (Y)


Penelitian ini menggunakan data primer dan diolah dengan
menggunakan SPSS Versi 25, berdasarkan hasil jawaban dari 110 responden
pengguna jasa bongkar muat Pelabuhan Batu Ampar Batam terdapat 3
indikator dalam melakukan penelitian mengenai kelancaran proses bongkar
muat dapat dijelaskan pada tabel dibawah ini sebagai
berikut :
a) Kuantitas Kerja
Penyajian data di bawah ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan
responden pengguna jasa bongkar muat Pelabuhan Batu Ampar Batam
yang menggunakan alat bantu program SPSS V.25 yang diolah pada tahun
2023.

b) Kualitas Kerja
Penyajian data di bawah ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan
responden pengguna jasa bongkar muat Pelabuhan Batu Ampar Batam
yang menggunakan alat bantu program SPSS V.25 yang diolah pada
tahun 2023.
c) Ketepatan Waktu
Penyajian data di bawah ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan
responden pengguna jasa bongkar muat Pelabuhan Batu Ampar Batam
yang menggunakan alat bantu program SPSS V.25 yang diolah pada
tahun 2023.

Analisis Kuantitatif
Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut (Ghozali, 2018:51).
Uji Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur itu valid atausah.
Syarat uji validitas dan cara mencari r tabel:
1) Jika r hitung > r tabel maka item pertanyaan tersebut valid.
2) Jika r hitung < r tabel maka item pertanyaan tersebut tidak valid.
Dimana :
a. Df = n – 2 = 110 – 2 = 108 b.
Level of Signifikansi = 0.01 c. r tabel
= 0.1874
Berdasarkan tabel 4.15 menunjukkan bahwa semua indikator yang di
gunakan untuk mengukur variable-variabel yang di gunakan dalam
penelitian ini mempunyai koefisien korelasi yang lebih besar
dari r table = 0,1874 ( nilai r table untuk df = (N-2), df =110–
2=108 ). Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua indikator
tersebut adalah valid.
Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.

Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban


seseorang terhadap penyatataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke
waktu (ImamGhozali, 2018:45). Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika
nilai CronbachAlpha (α) > 0,60.
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Uji Normalitas untuk menguji apakah data yang akan digunakan dalam
model regresi variabel terikat dan variabel bebas, keduanya terdistribusi
normal atau tidak. (Ghozali, 2016). Untuk melihat normal atau tidaknya dapat
dilakukan dengan dua uji antara lain :
1) Analisis grafik yaitu Hasil Uji Normalitas menggunakan

2) Analisis statistik yaitu dengan uji One Sample Kolmogorov


Smirnov

Uji Multikolonieritas
Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresiditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas
(independen). Suatu variabel menunjukan gejala multikolinearitas bisa
dilihat dari :
1) Menganalisis matrik korelasi antar variabel bebas, jika ada
korelasi yang cukup tinggi (> 0,90) maka terjadi multikolinieritas.

2) betujuan untuk menguji apakah model regresi di temukan adanya korelasi


antar variabel bebas. (Imam Ghozali, 2018:107). Hasil menganalisis nilai
tolerance dan VIF dari regresi seperti berikut:
 Mempunyai nilai Tolerance diatas (>) 0,1
 Mempunyai nilai VIF di bawah (<) 10
Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear
ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t
dengan kesalahan periode t-1 sebelumnya, (2018 : 111). Model regresi yang
baik adalah bebas autokorelasi, untuk mendeteksinya dapat menggunakan uji
Durbin Watson :

Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketikdasamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan
ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda
disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas.(Ghozali,
2018:137).
1) Analisis Grafik Scatterplots
Untuk melihat ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat padagrafik
scatterplots dibawah ini
2) Analisis Statistik (Uji Spearman’s Rho)
Uji Spearman’s Rho, variabel independen signifikan secara statistik
mempengaruhi variabel dependen jika residual terdistribusi normal apabila
nilai signifikan > 0,05.

Analisis Regresi Linier Berganda


Analisis yang digunakan untuk mengetahui adanya hubungan antara
independen variabel X (Peralatan Bongkar Muat, Sumber Daya Manusia, ,
Antisipasi Faktor Alam) terhadap variabel dependen Y (Kelancaran Proses
Bongkar Muat).
Uji Hipotesis
Uji t (Uji Parsial/Individual)
Uji t adalah pengujian signifikan parsial atau individual yang digunakan
untuk menganalisis apakah variabel independen secara individual
mempengaruhi variabel dependen (Iqbal Hasan, 2013:160).

a. Berdasarkan hasil perhitungan SPSS pada Hipotesis 1 yaitu

diduga bahwa peralatan bongkar muat berpengaruh positif dan


signifikan terhadap kelancaran proses bongkar muat. Diperoleh angka
thitung sebesar 2,295 > ttabel 1.98217 dengan tingkat signifikansi
0,024. Sehingga peralatan bongkar muat (X1) menghasilkan nilai
yang positif dan signifikan kelancaran pada proses bongkar muat (Y).
H0 ditolak dan Hipotesis 1 diterima, karena t hitung > t tabel.
b. Berdasarkan hasil perhitungan SPSS pada Hipotesis 2 yaitu diduga
bahwa sumber daya manusia berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kelancaran proses bongkar muat. Diperoleh angka thitung
sebesar 3,618 > ttabel 1.98447 dengan tingkat signifikansi 0,00.
Sehingga sumber daya manusia (X2) menghasilkan nilai yang positif
dan signifikan terhadap kelancaran proses bongkar muat (Y). H0
ditolak dan Hipotesis
2 diterima, karena t hitung > t tabel.

c. Berdasarkan hasil perhitungan SPSS pada Hipotesis 3 yaitu diduga


bahwa antisipaso factor alam berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kelancaran proses bongkar muat. Diperoleh angka thitung
sebesar 2,921 > ttabel 1.98447 dengan tingkat signifikansi 0,04.
terhadap kelancaran proses bongkar muat (Y). H0 ditolak dan Hipotesis3
diterima, karena t hitung > t tabel.
2
Koefisien Determinasi (R )
2
Koefisien determinasi (R ) digunakan untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi adalah antara nol (0) dan satu (1),

Kesimpulan dan Saran


Kesimpulan
Berdasarkan hasil pnelitian dan pengolahan data pada bab sebelumnya maka
dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Berdasarkan pengujian statistik diperoleh bahwa variabel peralatan
bongkar muat secara parsial mempunyai pengaruh positif dan signifikan
terhadap kelancaran proses bongkar muat. Peralatan bongkar muat
berada pada urutan kedua diantara keempat variabel yang mempengaruhi
kelancaran proses bongkar muat. Peralatan bongkar muat yang disiapkan oleh
penyedia jasa bongkar muat berpengaruh terhadap minat pengguna jasa dalam
menggunakannya. Aspek-aspek peralatan bongkar muat tersebut meliputi
jenis alat dimana kelancaran proses bongkar muat peti kemas sangat
bergantung kepada jenis alat yang digunakan masih kurang memadai untuk
efisiensi bongkar muat, keadaan/kondisi alat yang berarti masih buruknya alat
sangat menentukan kelancaran proses bongkar muat , jumlah peralatan yang
digunakan dimana semakin banyak peralatan yang digunakan dalam proses
bongkar muat akan semakin cepat dan efisiensi dalam kelancaran proses
bongkar muat.
2. Berdasarkan pengujian statistik diperoleh bahwa variabel sumber daya
manusia secara parsial mempunyai pengaruh positif dan signifikan
terhadap kelancaran proses bongkar muat. Sumber daya manusia berada pada
urutan keempat diantara keempat variabel yang mempengaruhi kelancaran
proses bongkar muat. Sumber daya manusia yang mempuni mampu
mempengaruhi kelancaran bongkar muat yang dilakukannya. Aspek-aspek
sumber daya manusia tersebut meliputi motifasi kerja dimana motifasi kerja
pegawai di Pelabuhan
yang baik bermotifasi kerja tinggi mempengaruhi kelancara proses
bongkar muat, pengetahuan kerja yaitu pengetahuan kerja yang luas
mempunyai wawasan yang mencakup banyak hal serta skills kerja yaitu
keahlian kerja dimana seharusnya mempunyai keahlian kerja khusus agar
berbeda dengan pekerja biasa yang lain.
Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian yang telah
dilakukan ada beberapa saran yang disampaikan peneliti antara lain :
1. Peralatan bongkar muat merupakan faktor yang berperan penting terhadap
kelancaran proses bongkar muat, kelayakan merupakan suatu perhatian
pertama dalam sarana dan prasarana dalam kegiatan bongkar dan muat, untuk
itu antara lain sebaiknya memelihara dan menambah jumlah peralatan yang
dibutuhkan, dengan selalu merawat alat- alatnya, perlengkapan penunjang
jalannya pengoperasian bongkar muat serta perusahaan tetap melaksanakan
kegiatan perawatan peralatan dalam jangka waktu tertentu dan merawat alat-
alat yang ada, sehingga alat-alat bongkar muat tetap layak untuk beroperasi
dan bisa menunjang kelancaran bongkar muat pada Pelabuhan Batu
Ampar Batam.
2. Sumber daya manusia juga merupakan faktor yang berperan penting
terhadap kelancaran proses bongkar muat. Oleh sebab itu, hendaknya pihak
BP PORT BATAM meningkatkan kualitas SDM saat proses kegiatan
bongkar dan muat, untuk lebih cepat lagi dalam penyelesaian dan
SDM berkesinambungan dengan peralatan yang ada, dan jika sama- sama
ditingkatkan peralatan dan Pegawai/ SDM maka kegiatan akan lebih cepat
selesai dan dapat meningkatkan kelancaran proses bongkar muat.
3. Antisipasi faktor alam juga salah satu faktor yang berperan sangat
penting terhadap kelancaran proses bongkar muat. Oleh sebab itu, untuk
kelancaran proses bongkar muat hendaknya pihak Pelabuhan selalu
berkordinas dengan badan terkait cuaca seperti BMKG.
Implikasi Manajerial
Uraian dari hasil pengujian-pengujian diatas membuktikan bahwa keberadaan
variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen, hal ini
diasumsikan pada variabel Peralatan bongkar muat, sumber daya manusa dan
antisipasi faktor alam Dalam mengkaitkan antara hasil penelitiandengan peranan
terhadap penilaian objek penelitian maka masing- masingvariabel bebas memiliki
implikasi sebagai berikut :
A. Dapat dilihat dari pengujian regresi linier berganda menunjukan bahwa
variabel sumber daya manusia (X2) berada pada urutan pertama diantara
ketiga variabel yang mempengaruhi kelancaran bongkar muat sebesar
0,343. Yaitu variabel kelancaran bongkar muat mengalami peningkatan.
Implikasi manajerialnya adalah dengan semakin betambahnya skill
pada para pekerja akan sangat memudahkan kelancaran pada proses
bongkar muat dan tidak luput dari pekerja untuk selalu mementingkan
keselamatan bekerja sehingga dapat meminimalkan potensi kecelakaan
kerja dan memaksimalkan kelancaran bongkar muat.
B. Dapat dilihat dari pengujian regresi linier berganda menunjukan bahwa
variabel antisipasi faktor alam (X3) berada pada urutan kedua diantara
ketiga variabel yang mempengaruhi kelancaran bongkar muat sebesar
0,248. Yaitu variabel antisipasi faktor alam berpengaruh positif terhadap
variabel kelancaran bongkar muat.
Implikasi manajerialnya adalah dengan adanya program untuk
melakukan antisipasi pada saat proses bongkar muat maka kegiatan
bongkar muat pada waktu cuaca buruk masih dapat berjalan dengan
lancar tanpa adanya kendala dan masih tetap diawasi dan berkomunikasi
dengan pihak BMKG.
C. Dapat dilihat dari pengujian regresi linier berganda menunjukan bahwa
variabel peralatan bongkar muat (X1) berada pada urutan ketiga diantara
ketiga variabel yang mempengaruhi keputusan penumpang sebesar
0,201. Yaitu variabel peralatan bongkar muat berpengaruh positif
terhadap variabel kelancaran bongkar muat. Implikasi manajerialnya
adalah peralatan bongkar muat mempunyai peran penting dalam
kelancaran bongkar muat sehingga pada umumnya yang selalu
diperhatikan sebelum dan sesudah melalukan kegiatan bongkar muat
yaitu melalukan maintenance atau perawatan terhadap peralatan
bongkar muat, sehingga proses kegiatan bongkar muat dapat
berjalan dengan lancar tanpa ada nya kendala dari peralatan
bongkar muat itu sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Admin media, “Pengertian Bongkar Muat Menurut Para Ahli”. Oktober


(2021)
Dedi Imanuel. ( 2016 ), “ Profil Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat
Pelabuhan Batu Ampar “. Batam.
Errina Cintia, Dkk. ( 2017 ), “ STUDI PELAYANAN PELABUHAN BATU
AMPAR BATAM “. Jurnal Karya Teknik Sipil Vol. 6, No. 4 Tahun
2017.
I Ketut Alit Sumardiatna. ( 2021 ), “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Lama Waktu Tunggu Terhadap Kelancaran Bongkar Muat di
Pelabuhan Tanjung Emas Semarang “ Majalah Ilmiah Gema Maritim,
Vol 23 No. 1, Maret 2021.
Iswanto. ( 2016 ), “Peralatan Bongkar Muat yang ditentukan untuk Menunjang
Kelancaran Bongkar Muat”. Majalah Ilmiah Gema Maritim 22 (1), 15-
22
Larsen Barasa, April Gunawan Malau. ( 2018 ). “Pengaruh Penggunaan Peralatan
Bongkar Muat Terhadap Kelancaran Bongkar Muat di Pelindo II
Cabang Pontianak”. Sumber Meteor STIP Vol 11.No. 2,
2018
Matiues, et.al. (2017) “PRosedur Pelayanan Keegiatan Bongkar Muat di
Nusa Tenggara Timur“ Penerbit Karya Anak Bangsa.
Sugiyono. ( 2016 ). “ Aplikasi Analisis Multivariate dengan program “ SPSS.
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Sugiyono. ( 2016 ), “ Metodologi Penelitian “. Jakarta : Penerbit Rieneka Cipta.
Sugiyono. ( 2016 ), “ Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik”.
Jakarta : Penerbit Rienika Cipta.
Wartono. ( 2018 ) “ Pengaruh Ketersediaan Utilitas Alat Bongkar Muat
Pelabuhan Terhadap Kinerja Produktifitas di Pelabuhan Batu
Ampar Batam”. Sumber Meteor STIP Vol 11. No.2, 2018
Yusidah, Muh. Fazalurahman (2021) “Upaya Perbaikan Kinerja Sumber
Daya Manusia Dalam Peningkatan Pelayanan Kapal pada PT.
Ansari Shipping Batam” Jurnal Maritime of Education Vol.3 No.2
Agustus 2021
Iswanto. ( 2016 ), “Peralatan Bongkar Muat yang ditentukan untuk Menunjang
Kelancaran Bongkar Muat”. Majalah Ilmiah Gema Maritim 22 (1), 15-
22
Larsen Barasa, April Gunawan Malau. ( 2018 ). “Pengaruh Penggunaan Peralatan
Bongkar Muat Terhadap Kelancaran Bongkar Muat di Pelindo II
Cabang Pontianak”. Sumber Meteor STIP Vol 11.No. 2,
2018

You might also like