ID Manajemen Pelayanan Publik Studi Kasus R

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK

(Studi Kasus Rumah Susun Sederhana Sewa Di Kelurahan Ujuna


Kecamatan Palu Barat, Kota Palu)

Indar Ismail Jamaluddin1, Hasbullah dan Hasanuddin Mustari²


indarismail@gmail.com
1
(Mahasiswa Program Studi Magister Administrasi Publik Pascasarjana Universitas Tadulako)
2
(Dosen Program Studi Magister Administrasi Publik Pascasarjana Universitas Tadulako)

Abstract
Simple Flat (Rusunawa) Ujuna has not completely targeted to inhabitants of low-income
communities (MBR). On the other hand, inhabitants of MBR have many rent arrears. This study
aims to know the functions of public service management at the first built simple flat in Palu City.
The type of research is qualitative descriptive. The results of the study, the planning function
indicates that it has not been compatibility between the program of manager with the wishes of the
inhabitants. In organizing function has happened the working relationship between managers, as
well as the Head of Rusunawa has delegated his authority to some employees believed. The
function of management, to motivate technical managers are interpreted by the Head of Rusunawa
in the form of meetings and directives based on the guidelines and socialization of ministries that is
subsequently adjusted to the conditions of Rusunawa Ujuna. The technical managers just
graduated senior high school and junior high school with salary under minimum wage as well as
have not followed the training. While the function of monitoring, there has been clear about reward
and sanction against the manager of flats. In addition, the orientation of managers is in financial
report, instead of improving the quality of the program, while the department does not control it.
Keywords: Planning, Organizing, Actuating, Controlling, and service

Undang-undang Dasar 1945 yang dilakukan untuk menentukan serta


menyatakan kemerdekaan negeri ini mencapai sasaran yang telah ditentukan
bertujuan untuk memajukan kesejahteraan dengan memanfaatkan sumber daya manusia
umum. Karena itu, perlu ditekankan adanya dan sumber daya lainnya. Sementara
keberpihakan pemerintah terhadap Ratminto Jatman dan Atik Septi Winarsih
penyediaan kebutuhan dasar masyarakat, (2005) menjelaskan manajemen pelayanan
termasuk mengenai hunian atau pemukiman publik sebagai suatu proses penerapan ilmu
penduduk. Keberpihakan itu semakin nyata dan seni untuk menyusun rencana,
di era otonomi daerah, dimana pemerintah mengimplementasikan rencana,
provinsi dan kabupaten/kota dituntut aktif mengoordinasikan dan menyelesaikan
dan berperan strategis dalam aktivitas - aktivitas pelayanan demi
mengaktualisasikan program-program tercapainya tujuan pelayanan.
pelayanan publik. Titik tolak dari pelayanan Mengoordinasikan berbagai aktivitas sama
publik adalah keseluruhan kebutuhan dengan mengorganisasikan, menggerakkan
masyarakat yang selanjutnya dijabarkan dan mengawasi kegiatan atau program
dalam manajemen penyelenggaraan layanan tersebut.
publik. Data tahun 2011 menyebutkan
George R Terry (2012) menyebut kebutuhan rumah di Palu mencapai 4.000
manajemen sebagai proses yang khas, yang unit setahun. Namun, pemerintah maupun
terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pengembang baru bisa menyediakan hunian
penggerakkan pelaksana, dan pengendalian tipe 36 (ukuran 6 meter x 6 meter) atau

53
54 e Jurnal Katalogis, Volume 4 Nomor 9, September 2016 hlm 53-60 ISSN: 2302-2019

rumah bagi masyarakat menengah ke bawah dan survei lapangan. Data yang digunakan
rata-rata 400 unit atau sepersepuluh dari adalah data primer dan data sekunder. Data
kebutuhan tahunan. Pemerintah Kota Palu primer diperoleh dari hasil wawancara
lantas melihat rumah susun sederhana sewa dengan informan sebanyak lima orang, yakni
(Rusunawa) sebagai hunian alternatif bagi Sekretaris Dinas Penataan Ruang dan
sebagian warga Palu, terutama kelompok Perumahan Kota Palu, Kepala UPT
masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Rusunawa merangkap Rusunawa Ujuna,
Dengan dukungan Kementerian Pekerjaan pegawai Rusunawa Ujuna, penghuni dan
Umum, Rusunawa kemudian dibangun di warga. Sementara data sekunder bersumber
kampung Kalikoa, Kelurahan Ujuna, dari dokumen serta literatur yang berkaitan
Kecamatan Palu Barat, pada tahun 2009. dengan objek penelitian, yakni UPT
Untuk memastikan penghuni adalah Rusunawa, Badan Pusat Statistik Sulawesi
kelompok MBR, Walikota Palu menerbitkan Tengah serta sumber lain yakni peraturan
Peraturan Walikota Nomor 21 Tahun 2010 pemerintah, dokumentasi pemerintah daerah,
tentang Penetapan Tarif Sewa, Tata Cara dan buku, majalah dan internet. Model analisis
Tata Tertib Pengelola Rumah Susun Sewa di data yang digunakan adalah Miles and
Kota Palu. Selanjutnya sewa Rusunawa Huberman. Miles dan Huberman dalam M
Ujuna masuk item Pendapatan Asli Daerah Djunaedy Ghony dan Fauzan Almanshur
(PAD) melalui Peraturan Daerah Kota Palu (2012) mengemukakan analisis data
Nomor 1 Tahun 2015 tentang Retribusi Jasa dimaksud meliputi reduksi data, penyajian
Usaha. data, pengambilan kesimpulan lalu
Berdasarkan pengamatan awal, terdapat diverifikasi.
empat masalah yang ditemukan di
lingkungan Rusunawa Ujuna. Sebagian HASIL DAN PEMBAHASAN
penghuni Rusunawa bukan kelompok MBR, Undang-undang Republik Indonesia
seperti pegawai bank, pegawai negeri sipil Nomor 20 Tahun 2011 menyebut Rumah
(PNS) dan TNI/Polri. Jika memiliki akses ke Susun sebagai gedung bertingkat yang
pengelola, penghuni Rusunawa bisa langsung dibangun dalam suatu lingkungan yang
menempati Rusunawa tanpa masukdaftar terbagi dalam bangunan-bangunan yang
tunggu. Hal lain, tarif sewa bulanan tidak distrukturkan secara fungsional dalam arah
sepenuhnya dapat diangsur penghuni. horizontal maupun. Terdapat dua tipe rumah
Masalah-masalah tersebut terkait erat dengan susun, yaitu Rumah Susun Sederhana Sewa
manajemen dari pengelola Rusunawa. Oleh (Rusunawa) dan Rumah Susun Sederhana
karena itu, penelitian ini bertujuan untuk Milik (Rusunami). Rusunawa yang berdiri di
mengetahui fungsi perencanaan,
Kelurahan Ujuna, Kecamatan Palu Barat,
pengorganisasian, penggerakan dan Kota Palu mulai ditempati tahun 2011. Selain
pengawasan pada manajemen pelayanan warga di sekitar bantaran sungai jembatan
Rumah Susun Sederhana Sewa di Kelurahan satu Palu, penghuni berasal dari luar daerah
Ujuna, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu. tersebut.
Pemerintah Kota Palu menghitung
METODE sewa hunian Rusunawa Ujuna berdasarkan
Penelitian ini dilaksanakan selama tiga biaya investasi, perawatan/ pemeliharaan dan
bulan, yakni Januari-Maret 2016 dan biaya pengelolaan. Merujuk aturan
mengambil lokasi di Rumah Susun Kementerian PU jika penghitungan sewa
Sederhana Sewa (Rusunawa) di Kelurahan ditetapkan sepertiga dari rata-rata
Ujuna, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu. penghasilan penghuni, maka sewa akhirnya
Penelitian menggunakan metode wawancara ditetapkan sebagai berikut: lantai dasar Rp0,
Indar Ismail Jamaluddin, dkk. Manajemen Pelayanan Publik (Studi Kasus Rumah Susun«««««««««« 55

lantai 2 Rp215.000 sebulan, lantai 3 batas waktu yang diperkenankan untuk


Rp200.000, lantai 4 Rp185.000 dan lantai 5 pekerjaan tersebut. Apabila melaksanakan
Rp170.000. Tarif ini di luar dari biaya air dan suatu tugas yang baru, manajer harus
listrik yang juga dibayar oleh masing-masing memberikan arahan secara penuh. Partisipasi
penghuni. para pegawai, komunikasi yang memadai,
Visi Dinas Penataan Ruang dan dan kepemimpinan yang kuat merupakan
Perumahan Kota Palu adalah terwujudnya dasar-dasar untuk mengarahkan. Dalam
penataan ruang, pertanahan, bangunan dan amatan peneliti, Kepala Rusunawa senantiasa
perumahan yang berkelanjutan menuju kota memberikan pengarahan mengenai tugas
tanpa kekumuhan, yang kemudian diturunkan pegawai Rusunawa melalui rapat-rapat yang
dalam empat misi dinas. Sementara itu, biasanya digelar mendadak. Langkah ini
struktur organisasi Rusunawa Ujuna terdiri cukup tepat untuk memastikan para pengelola
dari Kepala Dinas Penataan Ruang dan bekerja sesuai keinginan Kepala Rusunawa.
Perumahan Kota Palu sebagai pengambil Sekretaris DPRP Kota Palu Marwan Hi
kebijakan tertinggi dalam manajemen rumah Karim mengklaim semua pejabat, tenaga
susun, lalu Kepala UPT Rusunawa sebagai kontrak dan pegawai di lingkungannya akan
penanggung jawab pengelolaan Rusunawa menerima surat keputusan pengangkatan
Ujuna, di bawahnya Kepala Tata Usaha, dan yang memuat tugas-tugas masing-masing.
bagian-bagia pengelola tenis yang meliputi Dengan demikian, Kepala Rusunawa,
dua pegawai kebersihan, satu pegawai pegawai tata usaha, administrasi, teknisi,
teknisi, dua pegawai administrasi dan empat kebersihan dan sekuriti masing-masing
pegawai keamanan. dianggap telah mengetahui kapan mulai
bekerja, dimana bekerja dan semua hal yang
Perencanaan terkait dengan ruang lingkup tugasnya.
Walaupun demikian, peneliti menemukan
Pengetahuan Tugas pegawai yang datang ke kantor Rusunawa tak
Hasil penelitian menunjukkan para bersamaan. Ada yang masuk kerja pada
pegawai Rusunawa Ujuna tidak serta merta pukul 08.00 Wita, namun ada juga yang baru
langsung memahami tugas-tugasnya saat tiba pada jam 09.00 atau jam 10.00 wita.
diterima bekerja. Mereka baru benar-benar Tugas pengelola teknis yang cukup
memahami setelah senantiasa mendapat penting adalah penarikan biaya sewa kamar.
arahan dari Kepala Rusunawa. Menurut Walaupun demikian, pengelola menghadapi
George R Terry (2012), mengarahkan dilema karena meskipun sadar peruntukan
merupakan suatu kegiatan untuk rumah susun adalah MBR yang kesulitan
mengintegrasikan usaha-usaha anggota dari secara ekonomi, namun pengelola juga harus
suatu kelompok,sehingga melalui tugas-tugas menggenjot pembayaran iuran bulanan dari
mereka dapat terpenuhi tujuan-tujuan pribadi penghuni sebagai laporan capaian PAD ke
dan kelompoknya. Terry menyebut para Pemkot Palu. Tabel 1 menunjukkan
pekerja mengharapkan dapat diberikan akumulasi ideal pembayaran sewa hunian.
informasi mengenai jumlah, kualitas dan
Tabel 1. menunjukkan akumulasi ideal pembayaran sewa hunian.
Lantai Tarif Keterangan Total Iuran
Lantai 2 Rp215.000 24 petak hunian Rp5.160.000
Lantai 3 Rp200.000 24 petak hunian Rp4.800.000
Lantai 4 Rp185.000 24 petak hunian Rp4.440.000
Lantai 5 Rp170.000 24 petak hunian Rp4.080.000
Total Rp18.480.000
56 e Jurnal Katalogis, Volume 4 Nomor 9, September 2016 hlm 53-60 ISSN: 2302-2019

Beberapa trik pernah diterapkan Hasil penelitian menunjukkan,


pengelola untuk memaksimalkan pembayaran kerukunan atau paguyuban yang sengaja
sewa. Jika penghuni belum bisa membayar dibentuk DPRP Kota Palu melalui UPTD
hingga melewati tanggal 5, lampu kamar Rusunawa tidak banyak memberikan
penghuni akan diputus. Jika belum bisa bayar sumbangan dalam perencanaan pengelolaan,
lagi, terpaksa dikeluarkan. Cara lain adalah apalagi layanan pada Rusunawa Ujuna.
memberikan denda sebesar 10 persen dari Masalah rembesan air WC dari lantai atas ke
total sewa apabila penghuni telat membayar lantai bawah misalnya, belum menghasilkan
tiga hari dari tanggal 10 bulan berjalan. Dari solusi serius dari pengelola. Pertemuan
dua cara ini, iuran sewa penghuni memang penghuni kebanyakan membahas
belum terkumpul 100 persen. Pada tahun perencanaan kegiatan sesama penghuni,
2012, rata-rata hanya sebesar Rp8.000.000 seperti kegiatan keterampilan atau jika ada
per bulan yang dapat disetor ke kas daerah, penghuni yang akan menggelar hajatan. Juga
sementara pada tahun 2015 sudah lebih baik, tak ada pertemuan akhir tahun pengelola
yakni sekitar Rp9.000.000- Rp10.000.000 teknis untuk membahas atau mempersiapkan
atau sebanyak 50 persen dari kewajiban perencanaan kegiatan tahun mendatang.
penghuni.
Kepala Rusunawa Ujuna Hasan Hamid Pengorganisasian
tak menampik jika dalam perkembangannya
penghuni bukan lagi MBR. Alasan agar Hubungan Kerja
semua kamar terisi sekaligus untuk mengejar Untuk mengontrol sejauh mana beban
PAD membuat manajemen Rusunawa juga tugas pegawai berkorelasi dengan kualitas
menerima pegawai negeri sipil (PNS), polisi, pekerjaan yang dihasilkan, Kepala Rusunawa
pegawai bank dan TNI/Polri. Seorang Ujuna rutin melakukan kontrol. Pertemuan
penghuni mengatakan ada guru PNS yang dengan para pegawai Rusunawa juga sebagai
bermohon menghuni, namun untuk upaya menyinergikan koordinasi dalam
menghindari temuan, pengelola menuliskan hubungan kerja di antara bagian-bagian
swasta dalam data pekerjaannya. Mahasiswa pengelolaan rumah susun. Para pegawai
pun diizinkan menghuni Rusunawa Ujuna. akan melaporkan langsung kepada Kepala
Sekretaris DPRP Kota Palu Marwan Karim Rusunawa jika ada masalah yang tak bisa
mengatakan polisi pernah menetap di diselesaikan. Sementara itu, Kepala
Rusunawa Ujuna saat Rusunawa belum Rusunawa mengatakan dalam hal tertentu ia
memiliki satpam. Ia tidak mengetahui jika tidak dapat mengambil keputusan sendiri
pengelola mengganti identitas penghuni tanpa petunjuk kepala dinas. Misalnya jika
untuk menghindari temuan. terjadi kasus perkelahian yang me,butuhkan
Mekanisme Program penanganan segera.
DPRP Kota Palu mengklaim turut Kepala Rusunawa Ujuna juga
mencermati kebutuhan para penghuni melimpahkan sebagian kewenangannya
Rusunawa Ujuna. Walaupun program yang kepada pegawai yang ia percayai. George R
dibuat belum pernah dibicarakan apakah Terry (2012), menyebut pelimpahan
terkait dengan kebutuhan mendesak wewenang pertama-tama bisa terjadi jika
penghuni, dinas tetap percaya diri membuat seorang manajer mengakui perlunya
program sendiri seperti menyediakan pendelegasian. Manajer juga wajib memilih
perpustakaan di lingkungan Rusunawa mereka yang akan menerima delegasi
Ujuna, menyediakan fasilitas internet gratis tersebut, yakni orang yang berhasil dalam
serta berencana mengubah meteran listrik tugasnya, namun tetap memberi kesempatan
menjadi prabayar. kepada orang-orang yang belum
Indar Ismail Jamaluddin, dkk. Manajemen Pelayanan Publik (Studi Kasus Rumah Susun«««««««««« 57

mengeluarkan potensi mereka sepenuhnya. Palu menyebut tak ada anggaran untuk
Dalam hal ini, Kepala Rusunawa telah perbaikan bangunan yang rusak.
memberikan kepercayaan lebih kepada satu Kerusakan itu menjadi tanggung jawab
dua orang pegawainya. Itupun hanya mereka Kementerian PU.
yang menunjukkan kerja sesuai arahan. d. Penghuni mengaku kerusakan fasilitas
Misalnya pada Gitalismaya, pegawai bagian kamar akan cepat-cepat diperbaiki jika ada
kebersihan yang turut memegang kunci penghuni baru.
kantor dan menjadi pelaksana tata usaha jika Ada hubungan antara gaji yang
Kepala Rusunawa dan bagian tata usaha tidak diperoleh pegawai dengan perilaku pegawai
berada di tempat. terhadap keluhan penghuni. Kepala bagian
Lingkungan dan Sikap Mental tata usaha, pegawai administrasi serta bagian
Kepala Rusunawa mengandalkan teknisi yang dikelompokkan dalam pegawai
penilaian penghuni sebagai salah satu harian lepas Pemerintah Kota Palu, menerima
indikator untuk mengetahui kualitas layanan gaji sesuai ijazah. Pegawai lulusan SMA
yang diberikan pegawai Rusunawa Ujuna. mendapatkan Rp650.000 per bulan.
Terdapat beberapa fakta yang ditemukan Sedangkan sarjana menerima Rp1.000.000
peneliti terhadap lingkungan Rusunawa sebulan. Sementara itu, pegawai kebersihan
kaitannya dengan sikap mental pegawai dan keamanan yang diangkat oleh Kepala
dalam melaksanakan tugas-tugasnya Rusunawa Ujuna menerima gaji antara
memberikan layanan. Jika merujuk apa yang Rp1.000.000 - Rp1.500.000 dalam sebulan.
disampaikan Wursanto (2005), perilaku dari Gaji ini masih dibawah Upah Minimum
para pengelola teknis Rusunawa Ujuna juga Provinsi (UMP) tahun 2016 yang ditetapkan
ditunjang oleh faktor lingkungan. Rp1.750.000, apalagi Upah Minimum Kota
Lingkungan tersebut memiliki andil (UMK) Kota Palu yang ditentukan sebesar
membentuk sikap mental para pengelola Rp1.900.000.
teknis bagaimana mereka merespons Walaupun pegawai masih menarik
keluhan-keluhan penghuni. pungutan dari para penghuni, namun secara
a. Meskipun telah dilarang oleh Kepala umum masih mendapat perhatian dari Kepala
Rusunawa Ujuna, pegawai bagian teknisi Rusunawa. Pegawai yang kedapatan meminta
masih menarik pungutan perbaikan uang jasa perbaikan akan langsung ditegur.
fasilitas kamar.
b. Pegawai bagian keamanan kembali akan Penggerakan
menarik pungutan jika parkir kendaraan
tamu penghuni tidak tertib. Kepala Motivasi
Rusunawa mengaku sudah menghapuskan Cendekiawan riset tentang perilaku
kebijakan itu karena kecewa dengan manusia, Frederich Hezberg dalam George R
pemanfaatan uang parkir yang ternyata Terry (2012), mengatakan tercapainya
dipakai oknum pegawai untuk membeli sasaran kerja dan perasaan puas yang didapat
minuman keras. Namun, pegawai oleh pegawai menuju kepada motivasi, bukan
Rusunawa mengaku tetap melanjutkan sebaliknya. Lebih tepat lagi, uraian tentang
pungutan ini. tugas, atau konteks kerjanya (lingkungan
c. Rembesan air WC dari lantai atas ke lantai dimana pekerjaan itu dilaksanakan,
di bawahnya adalah paling banyak pengawasan, hubungan pribadi dengan rekan-
diadukan penghuni, namun sejauh ini rekan serta aspek teknis dari pekerjaan),
belum mendapat respons serius. Ironis menjadi alat awal suatu motivasi. Berikut ini
memang sebab usia bangunan baru lima temuan peneliti terkait motivasi:
tahun. Sementara itu, pejabat DPRP Kota 1. Kepala Rusunawa sebagai perpanjangan
58 e Jurnal Katalogis, Volume 4 Nomor 9, September 2016 hlm 53-60 ISSN: 2302-2019

tangan DPRP Kota Palu telah bekerja. Karena itu, rata-rata pendidikan
mempertimbangkan keinginan untuk terakhir pelamar adalah SMA/sederajat.
menambah beban tugas dari pegawai Khusus pegawai bagian keamanan, dinas
Rusunawa meskipun belum semua tidak mencari satuan pengamanan profesional
pegawai dapat merespons dan mengambil yang disediakan perusahaan penyedia jasa
tanggung jawab tersebut. pengamanan. Pengelola lebih memilih
2. Sejak mulai mempekerjakan pengelola mempekerjakan warga Kelurahan Ujuna,
teknis pada tahun 2011, belum pernah walaupun dengan risiko pada awalnya yang
dilakukan pertukaran tugas oleh Kepala dipekerjakan juga belum mengerti tugas-
Rusunawa. tugasnya. Dinas memilih cara yang bertolak
3. Walaupun Kepala Rusunawa Ujuna dari pendapat Terry ini dengan alasan politis.
senantiasa memotivasi pegawai mengenai Yakni untuk mengurangi gesekan yang
tugas-tugasnya itu, namun kemampuan mungkin saja terjadi antara warga di sekitar
manajerial pengelola teknis masih perlu Rusunawa dengan penghuni yang
digenjot. Buktinya, Kepala Rusunawa kebanyakan adalah pendatang.
mengaku setiap hari harus tetap datang Tingkat latar belakang pendidikan
mengontrol pekerjaan dari masing-masing pegawai itu kemudian belum sepenuhnya
pengelola teknis. ditunjang dengan pelatihan atau bimbingan
Selain memotivasi dengan cara teknis. Kepala Rusunawa Ujuna belum
memberi tahu tugas, fungsi dan tindakan apa pernah mendapatkan pelatihan khusus
yang seharusnya dilakukan jika menghadapi pengelolaan Rusunawa, kecuali ia peroleh
masalah dengan penghuni, Kepala Rusunawa dari sosialisasi kementerian terkait di Jakarta
juga menunjukkan cara yang tepat dalam serta dari buku-buku panduan teknis
menyelesaikan masalah antara pegawai pengelolaan rumah susun. Sementara
dengan penghuni, yakni melalui dialog. manajemen pengelolaan dikreasikan sendiri
Untuk mendukung kinerja Kepala Rusunawa, sesuai dengan situasi dan kondisi yang
kepala dinas juga selalu memberikan dihadapi dan diupayakan sedapat-dapatnya
motivasi melalui pengarahan apel pagi di mendekati pelayanan berkualitas. Karena
hari Senin. keterbatasan biaya, pegawai juga belum
Sumber Daya Pengelola mendapatkan pelatihan khusus. Hanya,
Menurut George R Terry (2012), untuk pegawai keamanan yang telah diagendakan
mencari staf atau manajer yang berkualitas untuk mendapatkan pelatihan. Walaupun
bisa dilakukan dalam empat cara, yakni pegawai Rusunawa kurang yang memiliki
promosi dari dalam, memilih manajer dari latar pelakang pendidikan sarjana ditambah
luar jika memerlukan pelamar-pelamar baru belum mendapatkan pelatihan, namun secara
serta mempekerjakan sarjana-sarjana lulusan umum Kepala Rusunawa tetap bisa
perguruan tinggi atau sekolah khusus yang menggerakkan para pegawai sesuai program
telah memiliki latar belakang keterampilan yang diharapkan.
manajerial. Bisa juga dengan cara lain,
misalnya melalui iklan-iklan dan Pengawasan
pemberitahuan barantai agar lebih mudah
mencapai calon pelamar. Penghargaan dan Sanksi
Sementara itu, pola perekrutan pegawai Sejauh ini belum ada perhatian
di lingkungan Rusunawa Ujuna masih Pemerintah Kota Palu terhadap pegawai
sederhana. DPRP Kota Palu tidak terlalu Rusunawa Ujuna yang berprestasi. Pegawai
mempersoalkan tingkat pendidikan pegawai yang dianggap disiplin akan menerima
Rusunawa, asalkan memiliki komitmen untuk penghargaan berupa tip atau sejumlah uang
Indar Ismail Jamaluddin, dkk. Manajemen Pelayanan Publik (Studi Kasus Rumah Susun«««««««««« 59

seikhlasnya dari kantong Kepala Rusunawa. Rusunawa Ujuna mendorong peningkatan


Karena itu, penghargaan yang dilakukan pendapatan asli daerah (PAD) Pemerintah
Kepala Rusunawa Hasan Hamid lebih Kota Palu.
bersifat inisiatif pribadi. Namun saat hal ini Pelaporan dan Pertanggungjawaban
dikonfirmasi, seorang pegawai mengaku Sejak ditempati penghuni tahun 2011,
belum ada apresiasi yang diberikan kepada Kepala Rusunawa Ujuna mengaku rutin
pegawai rajin atau disiplin dalam bekerja. memberikan laporan kepada Kepala DPRP
Sementara itu, perhatian justru diberikan Kota Palu selaku atasannya. Laporan tersebut
pengelola terhadap penghuni. Mereka yang terkait realisasi sewa bulanan disertai laporan
rajin membayar sewa bulanan, peduli pertanggungjawaban penggunaan APBD
terhadap kebersihan dan tidak pernah atau APBN setiap tahun. Pihaknya belum
menyisakan kegaduhan sepanjang tahun, dapat memberikan laporan pelaksanaan
akan dibebaskan dari biaya listrik dan air, program dan kegiatan. Pengelola berasumsi
yang rata-rata Rp50.000 sebulan untuk satu jika iuran bulanan penghuni maksimal, secara
kamar hunian. otomatis pelayanan yang diberikan terhadap
Sebagai upaya meningkatkan penghuni sudah lebih baik. DPRP Kota Palu
kedisiplinan dan mengukur kepatuhan juga tak melakukan kontrol terhadap
terhadap beban kerja yang diberikan, pengelolaan dan pelayanan Rusunawa dan
beberapa pegawai sudah pernah menerima lebih banyak menunggu laporan.
sanksi. Sanksi dilayangkan dalam bentuk Sekretaris DPRP Kota Palu Marwan
teguran lisan, teguran tertulis, dipindahkan ke Karim mengatakan sewa bulanan penghuni
Rusunawa lain hingga pemecatan. Pernah ada menjadi masalah yang perlu diseriusi.
pegawai bagian keamanan yang hampir Pasalnya, sampai 31 Maret 2016, tunggakan
diberhentikan lantaran tidak pernah bertugas uang sewa penghuni mencapai
dalam beberapa hari. Yang bersangkutan Rp90.000.000. Bahkan, khusus tahun 2015
sempat dibebastugaskan sementara di saja, tunggakan uang sewa penghuni
Rusunawa Ujuna lalu dimutasi sebagai mencapai Rp13.000.000. Pengelola tak tahu
bagian sekuriti di Rusunawa Lere. Karena menagih kepada siapa lantaran penghuninya
³EHUWREDW´ .HSDOD 5XVXQDZD Nemudian lari sebelum melunasi kewajiban. Karena
memindahkan kembali yang bersangkutan ke masuk dalam temuan inspektorat, kepala
Rusunawa Ujuna. Menariknya, walaupun dinas terpaksa menebus tunggakan itu.
dibebastugaskan, pegawai yang bersangkutan Kapok dengan pengalaman tersebut, saat ini
tetap menerima gaji utuh. dinas sedang menyusun mekanisme baru
Hasil penelitian ini juga membenarkan untuk menggenjot pembayaran sewa
Ratminto dan Atik Septi Winarsih (2005), penghuni. Dinas akan merubah item kontrak
dimana budaya organisasi yang dianut hunian. Pengelola secara otomatis
pengelola Rusunawa Ujuna antara lain adalah menyatakan yang bersangkutan keluar dan
lebih mementingkan kepentingan pimpinan tidak lagi menempati hunian Rusunawa
dibanding kepentingan pengguna jasa, Ujuna jika menunggak sampai bulan tertentu.
meminimalkan risiko dengan cara
menghindari inisiatif, menolak tantangan KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
serta tidak suka berkreasi dan berinovasi
Kesimpulan
dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Salah
Optimalisasi layanan belum
satu contoh mengutamakan kepentingan
sepenuhnya terwujud lantaran manajeman
pimpinan daripada kepentingan pengguna
pengelolaan Rusunawa di Kelurahan Ujuna,
jasa adalah menggenjot penarikan sewa
Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, masih
bulanan penghuni sebagai bentuk kepatuhan
buruk . Hal tersebut terjadi karena belum
60 e Jurnal Katalogis, Volume 4 Nomor 9, September 2016 hlm 53-60 ISSN: 2302-2019

semua fungsi manajemen diterapkan dalam DAFTAR RUJUKAN


pelayanan. Dari empat fungsi manajemen
Dirjen Cipta Karya Kementerian PU. Tanpa
yang dikemukakan oleh George R Terry
Tahun. Tata Cara Pengelolaan dan
(2012), pengelola baru bisa menerapkan
Penghunian Rusunawa. Jakarta:
fungsi pengorganisasian dan fungsi
Kementerian PU
penggerakan. Sementara itu, fungsi
Ghony, M Djunaidi dan Fauzan Almanshur.
perencanaan dan pengawasan belum berjalan.
2012. Metode Penelitian Kualitatif.
Dalam fungsi perencanaan, belum terjadi
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
kesesuaian antara program pengelola teknis
Jatman, Ratminto dan Atik Septi Winarsih
dengan keinginan penghuni. Sementara pada
2005. Manajemen Pelayanan
fungsi pengawasan, belum ada kejelasan
(Pengembangan Model Konseptual,
penghargaan dan sanksi terhadap pengelola
Penerapan Citizens Charter dan
rumah susun. Orientasi pengelola masih
Standar Pelayanan Minimal).
tertuju pada laporan keuangan, bukan
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
peningkatan kualitas program, sementara
Ombudsman RI. 2015. Modul Pengelolaan
dinas tidak melakukan kontrol terkait hal
Pengaduan Pelayanan Publik. Jakarta:
tersebut.
Kementerian PPN/Bappenas-
Ombudsman RI-Norwegian Embassy-
Rekomendasi UN
Berdasarkan kesimpulan penelitian
Rusli, Budiman. 2013. Kebijakan Publik,
tersebut, peneliti menyarankan:
Membangun Pelayanan Publik yang
a. Cakupan penelitian selanjutnya hendaknya
Responsif. Bandung: Hakim Publishing
ditekankan pada fungsi perencanaan dan
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
pengawasan pada manajemen Rusunawa
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
di Kelurahan Ujuna, Kecamatan Palu
Bandung: Alfabeta
Barat, Kota Palu, dalam rangka
Terry, George R. 2012. Prinsip-prinsip
pengembangan kajian ilmu administrasi
Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara
publik.
b. Hasil penelitian ini bisa menjadi masukan
bagi DPRP Kota Palu, khususnya untuk
menata kembali perencanaan dan
pengawasan dalam manajemen pelayanan
pada Rusunawa di Kelurahan Ujuna,
Kecamatan Palu Barat dan rumah susun
lain di Kota Palu.

UCAPAN TERIMAKASIH
Secara khusus ucapan terimakasih
kepada Bapak Dr. Hasbullah, M.Si sebagai
dan Bapak Dr. Hasanuddin Mustari, M.Si,
selaku pembimbing anggota. Beliau-beliau
laksana ayah bijaksana yang senantiasa
menuntun kesabaran dan pengetahuan
penulis hingga artikel ini dapat diselesaikan

You might also like