The document discusses the implementation of the Education Professional Strengthening Program (P3K) at the Indonesian Education University. P3K aims to develop the student evaluation skills of prospective elementary school teachers. A mixed methods study was conducted with 10 respondents, including field supervisors, teachers, and P3K students. Data collection involved observation and interviews about basic evaluation skills. The results showed that P3K improved the learning process quality and helped students achieve their goals by gaining experience in implementing first aid programs, thereby improving their soft and hard skills.
The document discusses the implementation of the Education Professional Strengthening Program (P3K) at the Indonesian Education University. P3K aims to develop the student evaluation skills of prospective elementary school teachers. A mixed methods study was conducted with 10 respondents, including field supervisors, teachers, and P3K students. Data collection involved observation and interviews about basic evaluation skills. The results showed that P3K improved the learning process quality and helped students achieve their goals by gaining experience in implementing first aid programs, thereby improving their soft and hard skills.
The document discusses the implementation of the Education Professional Strengthening Program (P3K) at the Indonesian Education University. P3K aims to develop the student evaluation skills of prospective elementary school teachers. A mixed methods study was conducted with 10 respondents, including field supervisors, teachers, and P3K students. Data collection involved observation and interviews about basic evaluation skills. The results showed that P3K improved the learning process quality and helped students achieve their goals by gaining experience in implementing first aid programs, thereby improving their soft and hard skills.
KEPENDIDIKAN (P3K) DALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN DASAR MENGEVALUASI MAHASISWA CALON GURU SEKOLAH DASAR Bunga Zahra1 ABSTRACT The Education Professional Strengthening Program (P3K) was launched in the Even Firda Firlana2 Semester 2022/2023 and has only been running for one year by the Indonesian Education University. The aim of this research is to determine student evaluation skills. Intan Sagita Pitriani3 This research uses a mixed methods approach. This research is an effort to develop research by combining two previous research paradigms, namely qualitative and Fitri Alfarisa 4 quantitative. , which is also known as mixed methods. There were 10 research respondents, consisting of 3 DPL (Field Supervisors), 2 Primary School Teachers and 5 P3K students class of 2022. The data collection techniques used were observation and 123Universitas Pendidikan interviews related to the basic skills of evaluating prospective elementary school teacher Indonesia Kampus Serang (PGSD) students through P3K activities. This instrument is a standardized instrument that has been prepared by the secretariat general of the Ministry of Education, Culture, Research and Technology. The interview questions consisted of 21 questions for students and 12 questions for tutors and field supervisors. The results of this research show that the implementation of the P3K program can improve the quality of the learning process and can find out how long the learning process will last. then the next step is evaluation, bungazahra@upi.edu namely by implementing the first aid program carried out by students, it can be said that firdafirlana@upi.edu they have achieved their goal because they have achieved the first aid program by intansagitapitriani@upi.edu becoming an educator who is trained to become a real teacher so that it can improve Alfarisa@upi.edu students' soft skills and hard skills and become a very meaningful experience and beneficial. Keywords: P3k, Indonesian educational university, evaluation, prospective teachers
1. Pendahuluan dengan kebutuhan mahasiswa.
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) telah Kampus Merdeka adalah salah satu inisiatif dari memelopori berbagai perubahan kebijakan untuk kebijakan Merdeka Belajar yang diluncurkan oleh lebih mendidik siswa pada perubahan sosial, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang baru resmi kemajuan teknologi, dan harapan dunia kerja. pada awal tahun 2020 melalui beberapa peraturan. Rekomendasi ini merupakan salah satu inovasi yang Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), diharapkan dapat menjadi metode yang sukses Nadiem Anwar Makarim menjelaskan tujuan untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas di diadakannya Kampus Mengajar adalah memberikan sektor pendidikan. Tujuan dari strategi ini adalah kesempatan kepada mahasiswa untuk mengeksplorasi untuk memperkuat hubungan yang ada antara dunia minat dan kemampuan mereka sambil mendapatkan pendidikan, industri, dan pekerjaan, serta antara pengalaman kerja praktis untuk membantu perkembangan zaman dan masa depan dan semua mempersiapkan mereka untuk pekerjaan mereka di dinamika perubahannya. Agar mahasiswa dapat masa depan, dan profesi yang akan ia ambil di masa mencapai capaian pembelajaran di berbagai bidang, depan. Mahasiswa memiliki pilihan untuk mengikuti perguruan tinggi berbasis LPTK (Lembaga mata kuliah di luar program studi mereka selama satu Pendidikan Tenaga Kependidikan), harus mampu semester dan berpartisipasi dalam kegiatan merancang dan menerapkan prosedur ekstrakurikuler selama dua semester sesuai dengan pembelajaran baru. Kebijakan Merdeka Belajar – kebijakan Kampus Mandiri. Hal ini memberikan Kampus Merdeka diharapkan mampu menjadi fleksibilitas bagi institusi untuk menawarkan program jawaban atas tuntutan tersebut. Kampus Merdeka Kampus Independen yang paling sesuai dengan merupakan wujud pembelajaran di perguruan tinggi kebutuhan dan minat para mahasiswanya, sehingga yang otonom dan fleksibel sehingga tercipta culture mereka dapat mengembangkan kemampuan mereka belajar yang inovatif, tidak mengekang, dan sesuai secara maksimal. meningkatkan kemampuan mereka 1 dengan cara yang lebih efisien. Setiap universitas disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Di kampus bebas merancang program Kampus Mandiri mandiri, siswa dapat memilih untuk belajar di luar berdasarkan kebutuhan dan minat mahasiswanya. kampus sesuai dengan minat dan tuntutan unik Program ini harus membuat pembelajaran lebih mereka dari pada secara eksklusif dalam kurikulum menyenangkan dan menguntungkan bagi mahasiswa studi mereka atau di kampus. MBKM menawarkan sekaligus memenuhi harapan universitas. Oleh kesempatan untuk membuat kebijakan untuk karena itu, diharapkan Kampus Merdeka dapat revitalisasi universitas, terutama dalam hal berkontribusi dalam meningkatkan standar menciptakan program perjodohan dan tautan di pendidikan tinggi di Indonesia. sektor akademik. Kemendikbud menciptakan Kampus Ada banyak jenis kesempatan belajar di luar Merdeka (MBKM), sebuah program yang kampus, seperti magang dan program pengalaman dimaksudkan untuk mengubah sistem pendidikan kerja di bisnis atau tempat kerja lainnya, proyek tinggi di Indonesia dan menghasilkan lebih banyak layanan masyarakat di daerah pedesaan, mengajar di lulusan yang siap kerja. Diantaranya : Pendirian ruang kelas, mengambil bagian dalam program program studi baru, sistem akreditasi perguruan pertukaran pelajar, melakukan penelitian, terlibat tinggi, perguruan tinggi berbadan hukum, dan dalam usaha kewirausahaan, menciptakan studi kebebasan untuk mengejar studi di luar program independen dan proyek, dan mengambil bagian dalam studi adalah empat pilar kebijakan yang mendukung inisiatif kemanusiaan. Namun, agar apa yang dilakukan MBKM. Kebijakan Kampus Merdeka, yang mahasiswa di luar kampus mampu mencapai tujuan mendorong Perguruan Tinggi (PT) untuk yang sama, semua kegiatan tersebut harus dilakukan menyelenggarakan program MBKM secara mandiri, oleh mahasiswa di bawah pengawasan sivitas ditopang oleh MBKM Mandiri. Perguruan Tinggi akademika sesuai profil program studi yang diinginkan. mengatur, membiayai, dan melaksanakan program Dengan demikian, diantisipasi bahwa kampus MBKM secara mandiri, tidak bergantung pada independen akan menawarkan pengalaman lapangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam kontekstual yang akan meningkatkan kompetensi siswa melaksanakan MBKM secara mandiri. Membantu secara keseluruhan dan membuat mereka lebih mudah sebanyak mungkin mahasiswa mendapatkan dipekerjakan atau menciptakan lapangan kerja baru. pengalaman di luar kampus untuk persiapan Pembelajaran di Kampus Merdeka profesional di masa depan adalah tujuan MBKM menawarkan peluang dan tantangan bagi mandiri. pengembangan kapasitas, kepribadian, dan kebutuhan MBKM Mandiri memiliki penekanan yang mahasiswa, serta kemandirian dalam mencari dan kuat pada kemandirian, dengan program-program menemukan pengetahuan melalui dinamika lapangan universitas yang beroperasi secara independen dari seperti persyaratan kemampuan, masalah dunia nyata, manajemen dan sponsor Kemendikbudristek. interaksi sosial, kolaborasi, manajemen diri, dan Dengan demikian, universitas dapat melaksanakan tuntutan kinerja. Hard skill dan soft skill mahasiswa program yang diinginkan selama mereka mematuhi akan dibangun dengan kuat melalui program belajar aturan dan memiliki kendali atas uang, jadwal, dan mandiri yang dirancang dan diimplementasikan dengan persyaratan dokumen. Universitas dapat cermat. Dalam rangka menghasilkan lulusan yang menggunakan program ini dan platformnya untuk sejalan dengan perkembangan zaman, kemajuan ilmu mencari peluang untuk menjalankan program pengetahuan dan teknologi, tuntutan dunia usaha dan ekstrakurikuler bagi mahasiswa, seperti penelitian, industri, serta dinamika masyarakat, Program Studi asisten dosen, pertukaran pelajar, magang, KKN, Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) dan lainnya. diantisipasi untuk memenuhi kesulitan tersebut. Karena berbagai alasan, Universitas Program Penguatan Profesional Kependidikan Pendidikan Indonesia mendukung kebijakan (P3K) diluncurkan pada Semester Genap 2022/2023 Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). dan baru berjalan selama satu tahun oleh Universitas Karena program Kampus Merdeka yang sesuai Pendidikan Indonesia dalam rangka menghidupkan, dengan kerangka kebijakan UPI dan bertujuan menghubungkan, dan mencocokkan program dan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa menjalankan kebijakan MBKM. Program ini dibuat untuk belajar di luar program studi regulernya. untuk memberi mahasiswa akses yang lebih MBKM adalah metode pengajaran yang mandiri dan komprehensif ke teknik pengajaran di sekolah. PPLSP mudah beradaptasi yang memungkinkan siswa (Kurikulum Pengenalan Lapangan Satuan Pendidikan) untuk mengembangkan budaya belajar. yang ada, yang mengusung 4 sks (satuan kredit Pembelajaran yang kreatif, tidak dibatasi, dan semester), diperluas melalui kurikulum ini. Jurnal Evaluasi Pendidikan, Vol. 14, No. 1, 2023 2 Kualitasnya dinaikkan menjadi 20 SKS setelah pengetahuan, keterampilan dan keahlian tertentu terus disesuaikan dengan program MBKM. Oleh karena dilakukan pada seluruh peserta didik sesuai dengan itu, universitas menawarkan mandiri. Karena semua perkembangan zaman sesuai dengan perkembangan kegiatan program dapat diubah atau dikonversi zaman Industri 4.0 dan kebutuhan keterampilan abad menjadi mata kuliah dengan bobot total 20 sks, 21 yang diharapkan dimiliki peserta didik: 1) maka dapat disebut sebagai program MBKM keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah mandiri di UPI. (critical thinking and problem solver skill); 2) Berdasarkan uraian di atas, maka diperlukan keterampilan komunikasi (communication skill); 3) untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap keterampilan kreatif untuk menciptakan karya inovatif proses pelaksanaan Program Penguatan Profesional (Creativity and Innovation Skills); dan 4) keterampilan Kependidikan (P3K) apakah telah berjalan efektif kolaborasi. serta berdampak pada peningkatan kompetensi dan Program Penguatan Profesional Kependidikan keterampilan dan juga guna mengumpulkan (P3K) merupakan perluasan dan pendalaman dari informasi yang dapat dimanfaatkan sebagai landasan Program Penempatan Lapangan Satuan Pendidikan perencanaan kegiatan pendidikan ke depannya. (PPLSP). Di Universitas Pendidikan Indonesia, PPLSP Evaluasi dalam pendidikan merupakan komponen merupakan program akademik yang dirancang untuk penting yang harus ada dalam sebuah proses melatih mahasiswa menguasai keterampilan belajar pembelajaran, karna evaluasi itu suatu proses komprehensif dan terpadu di bidang pengajaran, pengumpulan data dan informasi yang diperlukan sebagai landasan dan persiapan menjadi calon guru untuk menentukan sejauh mana perkembangan profesional. Lokasi pelatihannya di lembaga pendidikan pembelajaran yang sudah dipelajari agar dapat lebih atau sekolah. Dalam PPLSP, mahasiswa terlibat dalam mudah membuat penilaian dan perbaikan yang proses pembelajaran nyata yang terstruktur, dibutuhkan untuk memaksimalkan hasil belajarnya. sistematis, sistemik, dan terbimbing dengan baik di Menurut Edwind Wandt dan Gerald W. Lembaga Pendidikan atau Sekolah Mitra (SM) yang Brown, Evaluasi pembelajaran adalah kegiatan atau telah ditentukan. Sekolah Mitra (SM) atau Institusi proses penentuan nilai pendidikan, sehingga dapat Pendidikan yang telah dipilih. diketahui mutu atau hasil-hasilnya. Evaluasi PPLSP memiliki bobot 4 SKS dan diselesaikan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dalam dalam satu semester. Kegiatan yang dapat pembelajaran. Suatu pembelajaran,dilaksanakan diperhitungkan dalam program ini meliputi 16 jam untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Pane and praktik mengajar, yang ditunjukkan dengan pembuatan Darwis Dasopang 2017:333). Dan untuk mencapai rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Kegiatan suatu tujuan tersebut ditempuh dengan berbagai tambahan meliputi kegiatan ekstrakurikuler, upaya yang telah dirancang dengan matang dan administrasi sekolah, dan kegiatan lainnya. kegiatan dilaksanakan melalui suatu kegiatan pembelajaran sebagai kegiatan ekstrakurikuler. Program Penguatan (UNESCO 2017:7). Untuk melihat apakah Profesional Kependidikan (P3K) yang merupakan rancangan, pelaksanaan dan hasil tersebut sudah bagian dari program perluasan PPLSP dirancang lebih sesuai tujuan atau belum, maka disituasi inilah kita ekstensif dengan berbagai bentuk kegiatan yang lebih membutuhkan apa yang biasa kita sebut dengan rumit dan tambahan bobot SKS sebesar 20 SKS. evaluasi (Riadi 2017:2). Program P3K dapat disejajarkan dengan salah satu Dengan demikian masalah yang akan bentuk program MBKM dalam konteks program dirumuskan dalam penelitian kali ini adalah belajar mandiri, khususnya Kampus Mengajar, yang “Bagaimana Keterampilan Dasar Evaluasi mendapatkan poin pada Indikator Kinerja Utama Mahasiswa Calon Guru SD Melalui Program P3K”. (IKU). Dengan tujuan “Untuk Mengetahui Keterampilan Mengevaluasi Mahasiswa”. 2. Metode Penelitian Program P3K adalah suatu proses yang Pendekatan Metode Campuran digunakan dimaksudkan untuk memberikan kesempatan dalam penelitian ini. Penelitian ini merupakan upaya kepada mahasiswa untuk memperoleh untuk mengembangkan penelitian dengan pengetahuan. Dengan visi dan misinya, Universitas menggabungkan dua paradigma penelitian sebelumnya, Pendidikan Indonesia memimpin proses pendidikan yaitu kualitatif dan kuantitatif. Creswell mendefinisikan yang dianggap jauh lebih luas dari proses penelitian campuran sebagai pendekatan penelitian pengajaran, menjembatani kesenjangan antara mata yang memadukan komponen kuantitatif dan kualitatif. pelajaran dan objek pembelajaran. Membentuk Untuk mendapatkan data yang lebih komprehensif, sikap mental/kepribadian peserta didik, penguasaan valid, reliabel, dan obyektif untuk suatu kegiatan 3 penelitian, Sugiyono berpendapat bahwa metode penelitian gabungan, yang juga dikenal dengan istilah Penelitian ini menggunakan instrumen persepsi mixed methods, adalah strategi penelitian yang implementasi program P3K untuk mahasiswa. menggabungkan metode kuantitatif dan kualitatif. Instrumen yang digunakan ini tidak memerlukan uji Pendekatan ini terdiri dari langkah-langkah seperti validitas dan reliabilitas, karena instrument ini mengumpulkan dan menganalisis data, diikuti merupakan instrument terstandar yang telah disusun dengan kombinasi metode yang berurutan oleh sekertariat jenderal kementrian Pendidikan, (Creswell, 2019). kebudayaan, riset dan teknologi. Adapun pertanyaan Responden riset berjumlah 10 orang, terdiri wawancara terdiri 21 pertanyaan untuk mahasiswa dari 3 orang DPL (Dosen Pembimbing Lapangan), 2 dan 12 pertanyaan untuk guru pamong dan dosen Guru Pamong di SD dan 5 Mahasiswa P3K pembimbing lapangan. angkatan 2022. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi dan wawancara terkait 3. Hasil Penelitian dan Pembahasan keterampilan dasar evaluasi mahasiswa calon guru Program P3K adalah suatu proses yang SD melalui kegiatan P3K. Sekolah Dasar Islam dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada Khalifah Serang Jln. H. M. Muslich Lingkar Selatan mahasiswa untuk memperoleh pengetahuan. Dengan Cikulur, Serang, Kecamatan Serang, Kota Serang, visi dan misinya, Universitas Pendidikan Indonesia Provinsi Banten merupakan lokasi yang menjadi memimpin proses pendidikan yang dianggap jauh lebih objek penelitian. Lokasi di atas tersebut dipilih luas dari proses pengajaran, menjembatani dengan pertimbangan bahwa lokasi penelitian tidak kesenjangan antara mata pelajaran dan objek terlalu jauh dari kampus UPI Serang, sehingga pembelajaran. Membentuk sikap mental/kepribadian memudahkan penulis untuk melakukan sejumlah peserta didik, penguasaan pengetahuan, keterampilan kegiatan penelitian sesuai dengan kebutuhan. Dari dan keahlian tertentu terus dilakukan pada seluruh segi waktu secara keseluruhan, penelitian ini akan peserta didik sesuai dengan perkembangan zaman memakan waktu sekitar satu bulan (disesuaikan sesuai dengan perkembangan zaman Industri 4.0 dan dengan kebutuhan penelitian). Tujuan dari kebutuhan keterampilan abad 21 yang diharapkan penelitian ini adalah untuk menilai bagaimana dimiliki peserta didik: 1) keterampilan berpikir kritis Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Daerah dan pemecahan masalah (critical thinking and problem Serang dalam mengimplementasikan Program solver skill); 2) keterampilan komunikasi (communication Penguatan Profesional Kependidikan (P3K). skill); 3) keterampilan kreatif untuk menciptakan karya inovatif (Creativity and Innovation Skills); dan 4) Profil responden riset bisa dilihat pada Tabel 1. keterampilan kolaborasi. Program Penguatan Profesional Kependidikan Tabel 1. Profil Responden Riset (P3K) merupakan perluasan dan pendalaman dari Keterangan kelompok Jumlah (orang) Program Penempatan Lapangan Satuan Pendidikan DPL 3 (PPLSP). Di Universitas Pendidikan Indonesia, PPLSP Guru pamong 2 merupakan program akademik yang dirancang untuk Mahasiswa P3K 5 melatih mahasiswa menguasai keterampilan belajar komprehensif dan terpadu di bidang pengajaran, Informan penelitian ini meliputi 3 Dosen sebagai landasan dan persiapan menjadi calon guru Pembimbing Lapangan (DPL), 2 Guru Pamong dan profesional. Lokasi pelatihannya di lembaga pendidikan juga 5 Mahasiswa P3K. Mengingat ketiganya atau sekolah. Dalam PPLSP, mahasiswa terlibat dalam merupakan entitas utama dari sasaran penelitian. proses pembelajaran nyata yang terstruktur, sistematis, sistemik, dan terbimbing dengan baik di Tabel 2. Daftar Rincian Informan Lembaga Pendidikan atau Sekolah Mitra (SM) yang Kategori informan Kode informan DPL 1 D1 telah ditentukan. Sekolah Mitra (SM) atau Institusi DPL 2 D2 Pendidikan yang telah dipilih. DPL 3 D3 PPLSP memiliki bobot 4 SKS dan diselesaikan Guru pamong 1 Gp1 dalam satu semester. Kegiatan yang dapat Guru pamong 2 Gp2 diperhitungkan dalam program ini meliputi 16 jam Mahasiswa P3K 1 Mp1 praktik mengajar, yang ditunjukkan dengan pembuatan Mahasiswa P3K 2 Mp2 Mahasiswa P3K 3 Mp3 rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Kegiatan Mahasiswa P3K 4 Mp4 tambahan meliputi kegiatan ekstrakurikuler, Mahasiswa P3K 5 Mp5 administrasi sekolah, dan kegiatan lainnya. kegiatan Jurnal Evaluasi Pendidikan, Vol. 14, No. 1, 2023 4 sebagai kegiatan ekstrakurikuler. Program keterampilan mengajarnya, serta belum bisa menjadi Penguatan Profesional Kependidikan (P3K) yang mahasiswa yang kreatif, inofatif dan produktif, merupakan bagian dari program perluasan PPLSP mahasiswa P3K masih belum bisa mengelola kelas dirancang lebih ekstensif dengan berbagai bentuk dengan baik, sebab masih banyak peserta didik yang kegiatan yang lebih rumit dan tambahan bobot SKS boring pada saat pembelajaran. Berbeda dengan sebesar 20 SKS. Program P3K dapat disejajarkan pernyataan dari Gp2, Gp2 sangat menyetujui program dengan salah satu bentuk program MBKM dalam P3K ini dikarenakan mahasiswa mampu membantu konteks program belajar mandiri, khususnya kegiatan mengajar disekolah dasar selama 1 semester Kampus Mengajar, yang mendapatkan poin pada penuh, serta untuk lebih mengefektifkan pembelajaran Indikator Kinerja Utama (IKU). dan membantu melatih soft skills maupun hard skill Hasil wawancara mendalam yang dilakukan mahasiswa tersebut, agar ketika suatu saat nanti terjun dengan informan D1, D2, dan D3 (DPL) menjadi guru mahasiswa P3K sudah tidak kaget lagi menunjukkan berbagai informasi terkait standar mengenai keterampilan mengajar dan dan tujuan tersebut. Informan D1 menyatakan mengevaluasinya. bahwa standar dan tujuan yang ditetapkan dan Sedangkan dari segi mahasiswa baik informan dijalankan oleh mahasiswa sudah cukup baik. Hal ini Mp1-Mp5 menyatakan bahwa dari pengalaman dikarenakan mahasiswa peserta P3K mendapatkan mengikuti program P3K diperoleh manfaat yang sangat pembelajaran yang relevan dan mampu menguasai berharga seperti: 1) Mampu meningkatkan teori/konsep yang dipelajari di Prodinya, serta pengetahuan dan keterampilannya baik soft skills dapat melatih keterampilan mengajar dan maupun hard skills; 2) Fasilitasi kepada mahasiswa mengevaluasi, sehingga layak mendapat rekognisi untuk memperoleh experiential learning pada jalur sebesar 20 sks. Sebaliknya informan D2 & D3 yang relevan sehingga dapat mengembangkan memberikan pernyataan sebaliknya. D2 potensinya sesuai dengan passion dan bakatnya; 3) menyatakan tujuan program P3K sangat ideal Memberikan pengetahuan dan kesempatan praktik karena sangat baik untuk melatih softskill dan kepada mahasiswa tentang struktur kelembagaan hardskill mahasiswa. Namun, dari sudut pandang sekolah dan tugas guru, baik sebagai pendidik maupun standar, itu masih ada beberapa yang belum ideal, sebagai administrator; 4) Memberikan pengetahuan mulai dari cara mengajar mahasiswa itu masih ada dan kesempatan praktik kepada mahasiswa tentang yang perlu dilatih dan dites lagi sebelum mahasiswa kurikulum dan implementasinya di sekolah; 5) terjun langsung ke lapangan agar tidak ada Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada kesalahan disaat nanti mahasiswa tersebut sudah mahasiswa tentang praktik-praktik pembelajaran di terjun langsung ke lapangan atau sekolah dasar yang kelas. diminatinya, karena yang terjadi pada mahasiswa Selanjutnya yang didapatkan oleh mahasiswa program P3K tahun kemarin itu masih banyak yang P3K adalah keterampilan mengevaluasi karna belum menguasi keterampilan mengajar dan keterampilan mengevaluasi diperlukan juga dalam mengelola kelas dengan baik dan benar. Sebabnya keterampilan mengajar. Mahasiswa yang mengikuti belum ada standar yang ditetapkan untuk proses program P3K ini juga sudah menjalankan praktik konversi kredit maupun penilaian, termasuk mengevalusi di sekolah dasar yang sudah ia jalankan pemetaan capaian pembelajaran. Pada saat yang selama satu semester kemarin. Namun yang dijalankan sama, D3 juga menyatakan bahwa meskipun tujuan oleh mahasiswa P3K hanyalah keterampilan kebijakan P3K sudah beritikad baik, namun panjang mengevaluasi menggunakan instrument tes saja, 20 SKS masih belum ideal untuk saat ini. Pasalnya, sedangkan instrument non tes nya belun dilaksanakan. kebijakan tersebut akan membuat dosen di masing- Keterampilan penilaian dan evaluasi mengacu pada masing program studi tidak dapat memenuhi beban kapasitas atau kemahiran untuk menilai atau kerjanya, dan kampus masih dalam proses mengevaluasi suatu objek atau keadaan untuk penyesuaian untuk mengubah kurikulum untuk menentukan kelebihan atau kekurangannya. Seseorang mengakomodir program Kampus Merdeka. dapat menggunakan keterampilan evaluasi dalam Lalu dari sudut pandang Gp1 dan Gp2 berbagai konteks, termasuk bisnis, pendidikan, dan (Guru pamong) juga pun berbeda mengenai bahkan evaluasi diri. Kemampuan ini mencakup kebijakan program P3K ini, Gp1 menyatakan bahwa kapasitas untuk mengumpulkan data dan informasi, program P3K ini sudah cukup baik namun masih menganalisisnya secara kritis, dan menilai implikasinya. kurang relevan untuk dilaksanakan selama 1 Kemampuan evaluasi juga mencakup kapasitas untuk semester di sekolah dasar, dikarenakan masih pengambilan keputusan yang beralasan dan pemilihan banyak mahasiswa yang belum menguasi taktik yang berhasil untuk mencapai tujuan. 5 Singkatnya, evaluasi juga merupakan proses tujuannya karena telah mencapai program P3K dengan pengumpulan data untuk menilai tingkat pencapaian menjadi seorang pendidik yang dilatih menjadi seorang pembelajaran kelas atau kelompok (Mardapi, 2016). guru sungguhan sehingga dapat meningkatkan soft skill Karena kelas adalah fokus utama evaluasi, maka dan hard skill mahasiswa dan menjadi sebuah dampaknya akan dirasakan oleh kelas atau pengalaman yang sangat berarti dan bermanfaat, dan kelompok tersebut. Menurut Stuffbeam dan mungkin masih ada kelemahan dalam proses Shinkfield (2007), evaluasi juga merupakan proses pembelajaran misalnya seperti kurang relevan dan pemberian informasi, dan informasi tersebut harus efektif dari keterampilan mengajarnya akan tetapi secara konsisten akurat, aman, efisien, berguna, dan dapat dikatakan sudah melakukan semaksimal mungkin jujur (Muhammad Hanif, 2023). Ketika para dengan baik dengan kesesuaian program P3K nya yaitu pengambil keputusan dihadapkan pada rekomendasi untuk melatih menjadi guru sungguhan sehingga dari evaluator mengenai perluasan program, mendapatkan bekal untuk menjadi seorang guru modifikasi program, penghentian program, atau kedepannya dan adapun manfaatnya dari program P3K perbaikan program ke arah yang lebih baik, maka ini yang telah dijalankan oleh mahasiswa tentunya hasil evaluasi dapat menjadi landasan untuk menilai sangat banyak sekali manfaatnya seperti mendapatkan nilai manfaat atau keberhasilan suatu program pengetahuan yang begitu luas dan tentunya dapat pendidikan. Evaluasi juga dapat menghasilkan mengasah kemampuan berfikir pada mahasiswa. informasi terbaik yang dapat digunakan untuk Di dalam konteks program penguatan meningkatkan kualitas pembelajaran atau profesional kependidikan (p3k) juga mencakup pendidikan serta pembuatan kebijakan. kemampuan mahasiswa dalam mengelola kelas seperti Selanjutnya dalam buku Microteaching yang mengkondisikan kelas dengan baik dan tertib supaya dibuat oleh Muhammad Hanif., dan Fitri Alfarisa. bisa kondusif, kemudian mengajar dengan kreatif dan Praktik Keterampilan Dasar Mengajar. PT. inovatif seperti membuat media pembelajaran yang RajaGrafindo Persada. Menjelaskan tentang tujuan menarik dan inisiatif sehingga dapat menciptakan keterampilan mengevaluasi yang dimana dijelaskan media pembelajaran yang baru dan mampu berkreatif ada dua tujuan utama evaluasi pembelajaran yaitu sesuai kemampuan berfikir mahasiswa selanjutnya meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan serta menggunakan berbagai metode evaluasi yang mengetahui berapa lama proses pembelajaran termasuk instrumentasi dan non tes yang diberikan akan berlangsung. Hal ini sejalan dengan pernyataan kepada siswanya karena bisa dikatakan evaluasi ini Kartowagiran (2012) yang menyatakan bahwa sangat penting untuk memastikan bahwa mahasiswa proses evaluasi berfungsi untuk memonitor hasil memiliki keterampilan mengajar yang memadai pembelajaran dan mengidentifikasi area yang perlu sebelum terjun ke lapangan. Secara keseluruhan, diperbaiki. Selain itu, Mardapi (2016) menjabarkan keterampilan dasar mengevaluasi dapat melibatkan tujuan evaluasi pembelajaran, antara lain sebagai kemampuan mengumpulkan data secara kritis, berikut: 1) memastikan apakah program telah menganalisis informasi, menilai implikasinya, mencapai tujuannya; 2) menunjukkan dengan tepat memberikan informasi yang akurat, aman, efisien, bidang-bidang yang menjadi kekuatan dan berguna, dan jujur, serta menggunakan hasil evaluasi kelemahan dalam proses pembelajaran; 3) untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang amat memastikan apakah program telah sesuai; 4) baik sehingga dapat mengidentifikasi area yang perlu memastikan sejauh mana manfaat program; 5) diperbaiki dan membuat keputusan yang beralasan memastikan siapa saja yang perlu dilibatkan dalam dalam konteks pengajaran dan pembelajaran. program; dan 6) memastikan siapa saja yang paling Tabel 3.Kategorisasi Rekap Nilai Program Penguatan banyak mendapatkan manfaat dan siapa saja yang Profesional Kependidikan (P3K) paling sedikit mendapatkan manfaat (Muhammad Nilai Kategori Jumlah Kode Hanif, 2023). Kategori Keterampilan dasar mengevaluasi pada hasil 70-80 Rendah 4 Mp Baik Penelitian dan pembahasan tersebut bahwa dapat 81-90 Sedang 23 Mp Cukup dikatakan dengan adanya program P3k yang telah 91-100 Tinggi 46 Mp Kurang terlaksana tersebut dinyatakan dapat meningkatkan baik kualitas proses pembelajaran dan dapat mengetahui berapa lama proses pembelajaran akan berlangsung, Hasil Mengajar dan Mengevaluasi terhadap kemudian selanjutnya itu evaluasi yaitu dengan program P3K terbagi 3 kategori, ada kategori rendah, terlaksananya program P3K yang dilakukan oleh sedang dan tinggi. Nilai rendah mahasiswa ada di mahasiswa dapat dikatakan telah mencapai 72.98-80.44, nilai sedang mahasiswa ada di 81.02- Jurnal Evaluasi Pendidikan, Vol. 14, No. 1, 2023 6 90.13, nilai tinggi mahasiswa ada di 91.04-97.82, 5. Daftar Pustaka sedangkan nilai rata-rata mahasiswa P3K menunjukan 98% dengan kategori baik. Menurut Arihdyacaesar. (2013, JULI 27). PENGERTIAN EVALUASI Kartini & Muis (2018), guru-guru sekolah dasar DAN EVALUASI PENDIDIKAN. yang mengejar waktu buka dan tutup perlu Budhi, W. e. (2022). Tantangan Implementasi Merdeka ditingkatkan. Di area ini, mereka masih kurang. Belajar Kampus Merdeka Pada Mahasiswa Kemampuan memandu diskusi, menjelaskan ide, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa. Wacana Akademika: Majalah Ilmiah Kependidikan , 275-284. dan mengajukan pertanyaan merupakan tugas Creswell.J.W. (2019). PENDEKATAN KUALITATIF tambahan yang perlu ditingkatkan (Sabela, 2021). KUANTITATAIF MIXED. Tantangan yang dihadapi oleh pendidik dalam Daniar, A. (2023). Perancangan Booklet Panduan MB-KM memimpin diskusi kelompok juga disebutkan oleh Program Magang Berbasis Infografis Bagi Mahasiswa Rohima dkk. (2021). Kemampuan pengajar untuk UPN Veteran Jawa Timur. pp. 35-42. memfasilitasi diskusi sangat terbatas, terutama jika Dasopang, A. P. (2017). Belajar dan Pembelajaran. Jurnal ada lima puluh siswa atau lebih di dalam kelas. Kajian-Kajian Ilmu Keislaman , 02. Guru sekolah dasar perlu mulai meningkatkan DASOPANG.A.P. (n.d.). BELAJAR DAN PEMBELAJARAN. kemampuan mereka (Nurwahidah, 2020). Menurut JURNAL KAJIAN KAJIAN ILMU KEISLAMAN, 02. Firdaus dkk. (2020), motivasi guru sekolah dasar Muhammad Hanif, F. A. (2023). Microteching Praktik sangat dipengaruhi oleh penguatan yang mereka Keterampilan Dasar Mengajar. Depok: PT RajaGrafindo Persada. terima. Guru sekolah dasar yang termotivasi dapat Muhammad Hanif, F. A. (2023). Micrroteaching Praktik menginspirasi murid-muridnya untuk belajar lebih Keterampilan Dasar Mengajar. Depok: PT. efektif (Kalsum et al., 2022). RajaGrafindo Persada. Kami berharap institusi pendidikan terkait Muhammad Ishak, N. M. (JUNI 2023). ANALISIS dapat memperhatikan, memantau dan serius KETERAMPILAN MENGAJAR GURU PNS, P3K, melaksanakan program P3K agar memberikan DAN HONORER DAERAH TERHADAP dampak yang signifikan terhadap pengembangan dan PEMBELAJARAN SAINS DI SEKOLAH DASAR. peningkatan mutu pendidikan di Indonesia. Oleh Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar ISSN Cetak : karena itu, kualitas pendidikan di Indonesia 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950 Volume 08 diharapkan dapat ditingkatkan melalui pelaksanaan Nomor 01, 5-6. Program Penguatan Profesional kependidikan Prasetyas, V. R. (2021, Juni 10). Sekilas mengenai program merdeka belajar kampus merdeka. (P3K). Prof. Dr. Didi Sukyadi, M. D. (2022). Pedoman Program Penguatan Profesional Kependidikan. Bandung: 4. Kesimpulan Pendidikan Profesian Guru dan Jasa Keprofesian Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat Direktorat Pendidikan. disimpulkan bahwa pelaksanaan Program Penguatan Rahman, A. (2023). Implementasi Kebijakan pada Program Profesional kependidikan (P3K) sudah terbilang Magang dan Studi Independen Bersertifikat di cukup baik karena dapat menjadi solusi untuk Indonesia." SOSIOHUMANIORA". Jurnal Ilmiah mengembangkan kemampuan asesmen dasar guru Ilmu Sosial Dan Humaniora, 266-291. sekolah dasar di masa depan. Untuk itu pelaksanaan Riyadi, A. (2017). PROBLEMATIKA SISTEM EVALUASI program penguatan profesional kependidikan PEMBELAJARAN. Ittihad Jurnal Kopertais Wilayah dalam hal ini harus dilakukan secara serius dan Sebelas Kalimantan Volume 15. Sugiono. (2012). Metode Penelitian Kombinasi (Mix terencana dengan baik. Methods). Hal ini bertujuan untuk mencapai UNESCO. (2017). Education For Sustainable Development tujuan program P3K dan memberikan hasil yang Goals: Learning Objectives. optimal dalam pengembangan keterampilan dasar penilaian calon guru sekolah dasar. Selain itu, calon guru SD juga harus lebih mengoptimalkan pelaksanaan program P3K untuk meningkatkan kemampuan asesmen dasar. Calon guru juga harus terus memperkaya pengetahuannya dan belajar mengembangkan keterampilan dasar penilaian melalui berbagai sumber seperti seminar, workshop, dan materi yang berkaitan dengan bidang tersebut.