Makalah KIMIA

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 15

Available at https://jurnal.stie-aas.ac.id/index.

php/jie
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 8(02), 2022, 2120-2134

Transformasi Doktrin Al-Ma’un Terhadap Penguatan Gerakan Ekonomi


Muhammadiyah
Saefudin
Pascasarjana, Universitas Islam Negeri Mataram
E-mail: saefudin.ghojrhyl@gmail.com , 190404019.mhs@uinmataram.ac.id

Abstract
The existence of Muhammadiyah as a tajdid movement began to be eroded by globalization due to the lack of
understanding among Muhammadiyah followers was only in the implementation of mandatory. Whether we
realize it or not, Muhammadiyah is now faced with a vortex of ideological struggle amidst the capitalism
hegemony, liberalism, the welfare state, socialism, communism, fascism, and communities’ economy. This
research aimed at discovering and analyzing the transformation of the doctrine on the strengthening of the
economic movement as well as the Islamic economic perspective on it. This qualitative research with a library
design. This study concluded that the doctrine was transformed into a massive thought concept for strengthening
Muhammadiyah economic movement. The concept consisted of Muhammadiyah Incorporated and Strategic
Partnership. These two transformations were basically focused on the empowerment and liberation of the
mustadl'afin. On the perspective of Islamic economics, the strong interrelation could be seen from the
philosophical values existing in justice and monotheism. These two values unite into one creating prosperity
through the empowerment and liberation of the mustadl'afin.

Keywords : Transformation, Al-Ma’un Doctrine and Mustadl’afin.

Saran sitasi: Saefudin. (2022). Transformasi Doktrin Al-Ma’un Terhadap Penguatan Gerakan Ekonomi
Muhammadiyah. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 8(02), 2120-2134. doi: http://dx.doi.org/10.29040/jiei.v8i2.5354

DOI: http://dx.doi.org/10.29040/jiei.v8i2.5354

1. PENDAHULUAN bentuk gagasan pemikiran dan amal usaha yang


Salah satu organisasi Islam terbesar yang ada di mencakup aspek keagamaan, sosial-kemasyarakatan,
Indonesia terlahir sebagai gerakan pembaharu Islam ekonomi, kesehatan, pendidikan, politik dan lain
dengan gerakan “diin al-‘amal” sebagai filantropi sebagainya.
praksis adalah Muhammadiyah. Muhammadiyah Eksistensi Muhammadiyah sebagai gerakan
mentasbihkan diri sebagai gerakan tajdid melalui dakwah mulai tergerus oleh perkembangan zaman.
pemaknaan surah-surah dalam al-Qur‘an. Pondasi Gerakan Muhammadiyah mulai menjauh dari visinya
utama lahirnya Muhammadiyah adalah atas hasil sendiri yang disebabkan beberapa pemahaman warga
pemaknaan Kyai Haji Ahmad Dahlan terhadap Surah Muhammadiyah terhadap doktrin al-Ma‘un yang
Ali Imran 104 dan dalam dakwah sebagai gerakan hanya sebatas pelaksanaan ibadah mahdhah, memberi
yang dilandasi dengan pemaknaan surah al-Ma‘un. sedekah, infaq, dan menyantuni anak yatim sebagai
Pemaknaan kedua surah dan ayat tersebut berdasarkan bentuk pengguguran kewajiban secara personal.
kondisi masyarakat pada waktu itu yang dipenuhi Padahal jika dikaji dan difahami secara komprehensif,
dengan hal-hal yang berbau syirik, bid‘ah dan doktrin al-Ma‘un mengajarkan kepada umat
khurafat, tidak terdapat lembaga pendidikan Islam (khususnya warga Muhammadiyah) pada dua dimensi
yang memadai, kelemahan kepemimpinan Islam, ibadah sekaligus, yaitu ibadah mahdhah dan ibadah
meningkatnya gerakan misi agama lain ke masyarakat muamalah (al-‘amal al-iqtishadiyah), ibadah untuk
Indonesia, tekanan bangsa Belanda dan pengaruh mensejahterahkan dan menghilangkan kemiskinan
gerakan pembaruan dalam dunia Islam (Miswanto, umat (Ghazali & Mu’ti, 2016).
2012). Tajdid Muhammadiyah terimplementasi dalam

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 8(02), 2022, 2121
Disisi lain, disadari atau tidak, kini iman dan amal sebagai aspek praksis”. Lebih lanjut
Muhammadiyah dihadapkan pada pusaran pembebasan tersebut didasarkan pada konsep tauhid
pertarungan ideologi di tengah hegemoni kapitalisme yang tidak hanya perihal keesaan Allah, tetapi
(neo) liberal, mazhab negara kesejahteraan (welfare kesatuan manusia (unity of mankind) yang mengakui
state), sosialis, komunisme, fasisme dan ekonomi dan menjamin kesetaraan manusia tanpa ada
rakyat. Selain itu, dengan semakin berkembangnya diskriminasi dalam bentuk apapun (classless society)
ekonomi syariah di Indonesia, Muhammadiyah (Prihantoro, 2009).
berpeluang untuk ikut andil dan membuktikan Disisi lain, tataran konsep tersebut terkandung
eksistensi gerakan din al-‘amal dalam bidang sebuah nilai keadilan yang secara inheren menyatu
ekonomi, khususnya pemberdayaan dan keberpihakan dengan nilai tauhid yang merefleksikan kesatuan dan
pada kaum mustadl‘afin. Pada Muktamar satu abad kesetaraan manusia. Hal ini sejalan dengan pandangan
Muhammadiyah, para akademisi di lingkungan Sayyid Quthub, dimana keadilan adalah persamaan
Fakultas Ekonomi PTM memberikan sumbangsih kemanusiaan pada semua nilai yang mencakup
pemikiran yang tertuang dalam sebuah buku “Gerakan ekonomi secara luas (Mohammad, 1994). Dengan
Ekonomi Muhammadiyah: Kajian dan Pengalaman demikian, tauhid dan keadilan ibarat dua sisi mata
Empiris”. Buku tersebut merupakan hasil kajian dan uang, berbeda sisi namun tetap satu nilai.
diskusi panjang selama pelaksanaan Lokakarya Pra- Atas dasar pemikiran dan gagasan tersebut, maka
Muktamar Muhammadiyah di Universitas diperlukan telaah lebih mendalam sebagai bagian dari
Muhammadiyah Malang pada tahun 2010 (Malik, ikhtiar untuk meneguhkan konsep dan filosofi gerakan
Ulum & Widayat, 2010). ekonomi Muhammadiyah yang terpusat pada doktrin
Doktrin Al-Ma‘un memberikan kesadaran al-Ma‘un sebagai bagian dari filantropi praksis
kepada umat Islam, terutama warga Muhammadiyah, pemberdayaan dan keberpihakan terhadap kaum
bahwa ibadah ritual kepada Allah itu tidak ada artinya mustadl‘afin.
jika tidak direfleksikan dalam wujud kesadaran
kemanusiaan, seperti menolong fakir-miskin dan anak 2. METODE PENELITIAN
yatim. Namun teologi ini tak bisa menghalangi umat Dalam penelitian ini, metode yang digunakan
Islam dari berasyik-masyuk (berkasih-kasihan) dalam adalah metode penelitian kualitatif. Menurut
ibadah ritual. Baru dengan fiqh TBC, seperti larangan Sugiyono, penelitian kualitatif adalah “metode yang
untuk menciptakan ritual-ritual baru, maka umat Islam berlandaskan pada filsafat postpositivisme yang
mengalihkan minat ibadah ritualnya ke aksi sosial. digunakan untuk meneliti kondisi alamiah dengan
Hukum selamatan adalah contoh lain bagaimana fiqh menekankan pada hasil penelitian pada makna, dan
TBC mampu mengubah bantuan sosial karitatif dalam konstruksi fenomena daripada generalisasi”
selamatan menuju bantuan yang lebih konkrit kepada (Sugiyono, 2018). Paradigma postpositivisme
orang-orang yang membutuhkan (Burhani). merupakan paradigma yang beranggapan bahwa
Beberapa kajian sebelumnya menjelaskan bahwa semua penelitian harus dilandaskan pada teori. Teori
dalam surah al-Ma‘un terkandung nilai sosial permasalahan bersifat sementara dan dapat
kemasyarakatan yang terdiri dari pemberdayaan kaum berkembang setelah dilakukan penelitian (Hamzah,
lemah dan prinsip saling berbagi (Kusuma, 2018). 2020).
Kemudian, al-Ma‘un juga dikatakan sebagai praksis Penggunaan metode kualitatif pada penelitian ini
sosial yang menjadi sebuah wacana gerakan teologi didasarkan pada tujuan penelitian untuk melakukan
transformatif berpusat pada pandangan keagamaan penemuan, pembuktian dan pengembangan ilmu
dengan basis tauhid dan melakukan praksis pengetahuan. Namun yang utama adalah untuk
pembebasan serta pemberdayaan manusia (Gunawan, menganalisis dan menelaah secara kritis bagaimana
2018). doktrin al-Ma‘un bertransformasi ke dalam konsep
Doktrin al-Ma‘un yang bersifat devolusioner gerakan ekonomi Muhammadiyah. Adapaun
berada pada tataran konsep pemberdayaan tersebut pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini
sejalan dengan konsep teologi pembebasan yang adalah penedekatan kepustakaan. model pendekatan
ditawarkan oleh Asghar Ali Enginer, dimana penelitian pustaka yang digunakan adalah kajian
dikatakan bahwa “teologi pembebasan sangat pemikiran tokoh. Penggunan kajian pemikiran tokoh
menekankan pada kombinasi antara refleksi dan aksi, ini sejalan dengan fokus pembahasan dalam penelitian

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 8(02), 2022, 2122
yang membahas tentang konsep Gerakan Ekonomi Kemudian setelah data terkumpul, tahapan
Muhammadiyah yang dituangkan dalam sebuah buku selanjutnya dialukan analisis terhadap data-data yang
yang merupakan hasil pemikiran dari para tokoh telah terkumpul tersebut. Pada dasarnya dalam
(akademisi dan praktisi) Perguruan Tinggi penelitian kepustakaan digunakan model analisis teks
Muhammadiyah yang tergabung dalam Majelis dan wacana. Model tersebut didasari pada penggunaan
Ekonomi dan Kewirausahaan Muhammadiyah. Kajian bahasa yang terdapat didalamnya yang mencakup
tokoh merupakan usaha untuk menggali pemikiran aspek pesan, penalaran logis, dan fakta-fakta yang
tokoh-tokoh tertentu yang memiliki karya-karya dapat meyakinkan argumentasi (Hamzah, 2020).
fenomenal yang dapat berbentuk buku, surat, pesan Adapun Teknik analisis yang digunakan dalam
atau dokumen lain yang menjadi refleksi penelitian ini terdiri dari analysis deskriptif, content
pemikirannya (Hamzah, 2020). analisys, dan analisis kritis.
Adapun tipologi pendekatan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah pendekatan interpretatif. 3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dikatakan interpretatif karena berkaitan dengan 3.1. Ideologi Gerakan Ekonomi Muhammadiyah
interpretasi suatu naskah atau hasil pemikiran. Dalam Ideologi merupakan salah satu pandangan dunia
paradigma ini, ilmu dipandang sebagai analisis (world view) yang memiliki pengaruh besar dalam
sistematis yang memandang realitas bersifat jamak agama, ilmu pengetahuan dan sejarah peradaban
dan holistik. Tujuan dari paradigma ini adalah untuk dunia. Dalam “Rumusan Pokok-Pokok Persoalan
mengembangkan teori dan hasil temuan bersifat open- tentang Ideologi Keyakinan Hidup Muhammadiyah”
ended, yang berarti bahwa hasil temuan dalam (Panitia Tajdid, 1968), dinyatakan bahwa ideologi
penelitian masih terbuka untuk dikritik, direvisi, adalah “ajaran atau ilmu pengetahuan yang secara
bahkan disalahkan (Hamzah, 2020). sistematis dan menyeluruh membahas mengenai
Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari data gagasan cara-cara, gambaran dalam pikiran, untuk
primer, sekunder dan tersier. Sumber data primer mendapatkan keyakinan mengenai hidup dan
merupakan sumber utama yang menjadi pokok kajian kehidupan yang benar dan tepat”. Ideologi juga dapat
dalam penelitian yang terdiri dari hasil pemikirin pada dikatakan “keyakinan hidup”, yang mencakup
akademisi dan praktisi yang tergabung dalam Majelis pandangan hidup, tujuan hidup, ajaran dan cara yang
Ekonomi dan Kewirausahaan Muhammadiyah yang dipergunakan untuk melaksanakan pandangan hidup
tertuang dalam sebuah buku tentang konsep gerakan dalam mencapai tujuan hidup tersebut (PP.
ekonomi Muhammadiyah. Sumber data sekunder Muhammadiyah, 2019).
dalam penelitian digali dari beberapa sumber yang Ideologi atau doktrin ekonomi Muhammadiyah
mempunyai relevansi terhadap pembahasan yang berpusat pada doktrin surah al-Ma‘un, yaitu merespon
terdiri dari buku-buku hasil pemikiran tokoh atas kecaman al-Qur’an atas perilaku perorangan yang
Muhammadiyah, buku tentang ekonomi Islam, hasil dianggap pendusta agama bagi yang tidak peduli
keputusan Majelis Tarjih Muhammadiyah, Anggaran terhadap anak yatim dan fakir miskin. Wujud tajdid
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah, yang dilakukan Ahmad Dahlan dan generasi
Pedoman Kehidupan Islami Warga Muhammadiyah, setelahnya adalah dengan melakukan penyelesaian
tafsir al-Qur’an dan lain sebagainya yang dapat masalah secara kelembagaan, sebagai fardhu kifayah
mendukung dari data hasil penelitian. Sedangkan (tanggung jawab bersama). Cara ini merupakan cara
sumber data tersier menjadi sumber data yang dapat Muhammadiyah merespon kemiskinan dari kewajiban
memberikan gambaran dalam dimensi lain penelitian individu (fardhu ‘ain) menjadi kewajiban bersama
yang dapat berupa ensiklopedia dan hal-hal yang (fardhu kifayah) yang kemudian dianggap sebagai
terkait dengan penelitian. tajdid yang sesuai pada zamannya (Malik, Ulum &
Sumber-sumber data tersebut kemudian Widayat, 2010).
dikumpulkan dengan Teknik pengumpulan data Doktrin al-Ma‘un juga merupakan bentuk
dokumentasi. Menurut Arikunto, metode dokumentasi kedermawanan yang lebih banyak digunakan sebagai
adalah mencari suatu data mengenai suatu hal atau warisan historis daripada sebagai ideologi sosial yang
variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat progresif sehingga mampu mendorong perubahan
kabar, majalah, prasasti-prasasti, notulen rapat, sosial ekonomi. Sebagai contoh adalah aktivitas
agenda dan sebagainya (Arikunto, 2002). ekonomi warga Muhammadiyah dalam bidang

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 8(02), 2022, 2123
perdagangan. Bidang perdagangan merupakan mengandung makna “mubalagah” yang berarti
kegiatan ekonomi pertama yang dilakukan oleh warga bermakna “sangat”. Secara esensi, ijtihad terkandung
Muhammadiyah. Pernyataan ini didasarkan pada arti kesanggupan dan kemampuan yang maksimal dan
pendapat Kuntowijaya, dimana dikatakan bahwa harus dilakukan dengan kesungguhan serta sepenuh
“pendiri pertama dan kedua Muhammadiyah adalah hati” (Syarifuddin, 2014). Dalam hal fiqh, ijtihad
seorang pedagang”. Muhammadiyah juga didirikan identik dengan sebuah metode yang dimana esensinya
dari zakat, infaq dan sedekah warganya yang memiliki adalah menggunakan seluruh kesanggupan untuk
relasi antar bisnis dengan pengembangan menetapkan hukum-hukum syariat. Hal ini didasarkan
Muhammadiyah (Malik, Ulum & Widayat, 2010). pada pendapat Abdul Wahab Khalaf yang
mendefinisikan kata ijtihad sebagai “mengerahkan
3.2. Konsep Tajdid dan Ijtihad Ekonomi
daya dan kemampuan untuk menghasilkan hukum
Muhammadiyah
syara’ dari dalil-dalil syara’ yang terperinci” (Saebani,
Muhammadiyah merupakan sebuah gerakan
2008). Menurut Kuntowijoyo, gerakan ijtihad
Islam terbesar yang dikenal sebagai sebuah gerakan
Muhammadiyah disebut sebagai cita-cita kemajuan
pembaharu. Gerakan tersebut kemudian dikenal
(the idea of progress, sejarah yang selalu bergerak
dengan sebuah gerakan tajdid. Makna tajdid jika
maju agar agama selaras dengan semangat zaman).
ditarik kedalam makna apapun adalah pembaruan. Hal
Dalam konteks inilah, tajdid menjelma menjadi
ini didasarkan pada pemaknaan tentang tajdid adalah
ijtihad dalam Gerakan.
“mengembalikan sesuatu pada tempatnya (i’adat al-
Pembaruan yang sejalan dengan keyakinan
syaiy ka’l-mubtada), dan menjadikan baik atau
Muhammadiyah adalah corak pembaru yang bersifat
mengembangkan (al-ishlah) (Nashir, 2016).
devulisoner. Corak devolusioner merupakan
Menurut Syamsul Anwar, tajdid dimaknai
pemurnian Islam, dimana konsep asal dipahami dan
sebagai sebuah ikhtiar menemukan kembali substansi
ditafsirkan sehingga dapat dipahami lebih jelas dalam
agama untuk pemaknaan baru dalam pengungkapan
konteks masyarakat masa kini. Hal ini berbeda dengan
konteks baru yang berubah, baik melalui purifikasi
corak yang bersifat evolusioner, dimana pembaruan
atau dinamisasi. Purifikasi atau pemurnian adalah
jenis ini bukan merupakan proses perkembangan
mengembalikan ajaran Islam pada yang asli
bertahap yang datang kemudian lebih baik dari yang
berdasarkan al-Qur’an dan as-Sunnah. Sedangkan
sebelumnya (Malik, Ulum & Widayat, 2010).
dinamisasi adalah sebuah pembaruan yang
Gerakan ekonomi Muhammadiyah pada sasaran
memperbarui urusan-urusan keagamaan sesuai
personal lebih bersifat advokasi dan membangun
substansi ajaran Islam (Anwar, 2005). Asymuni
akses serta jaringan. Sedangkan pada sasaran
Abdurrahman mengartikan tajdid sebagai pemurnian
institusional, Muhammadiyah secara organisasi
dan pengembangan (Nashir, 2016).
terlibat dan bergerak langsung secara praksis dalam
Gerakan tajdid atau pembaruan dalam Islam
kegiatan ekonomi atau dunia usaha. Pada sasaran
terbagi menjadi dua bidang utama, diantaranya adalah
institusional, gerakan ekonomi dilakukan melalui
tajdid dalam bidang akidah dan ibadah, dan tajdid
beberapa tahapan yang terdiri dari (Malik, Ulum &
dalam bidang muamalah duniawiyah. Dalam bidang
Widayat, 2010):
akidah dimaksudkan sebagai bentuk purifkasi ajaran
a. Menanamkan pemahaman dan kesadaran yang
Islam dari unsur asing, sehingga tetap dalam keadaan
sama tentang pentingnya dan bermanfaatnya
suci dan terus diperbaharui. Purifikasi ajaran islam
membangun kekuatan bersama (corporation) dari
terdiri dari bahaya tahayul, khurafat, bid’ah, dan
potensi ekonomi yang dimiliki Muhammadiyah
syirik. Sedangkan tajdid dalam bidang muamalah
daripada bergerak sendiri.
duniawiyah mencakup aspek sosial, ekonomi, politik,
b. Menyusun pedoman, membangun sistem dan
pendidikan dan budaya sebagai bagian dari upaya
instrumen yang dapat mengkonsolidasi sumber-
modernisasi sepanjang tidak bertentangan dengan al-
sumber daya yang dimiliki Muhammadiyah ke
Qur’an dan as-Sunnah (Miswanto, 2012).
dalam satu sistem yang terintegrasi melalui
Adapun ijtihad, secara bahasa diartikan sebagai
manajemen korporasi (Muhammadiyah
sebuah kesungguhan. Kata ijtihad sendiri berasal dari
Incorporated).
bahasa Arab dapat bermakna kesungguhan dan
c. Sosialisasi dan implementasi sistem dan pedoman
kesanggupan. Dalam tata bahasa Arab, kata ijtihad
Muhammadiyah Incorporated.

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 8(02), 2022, 2124
Gerakan ekonomi dengan sistem korporasi ini konsep dan arah gerakan ekonomi Muhammadiyah
memiliki tujuan untuk, 1) Mendukung tercapainya visi mendatang. Melalui berbagai kajian panjang, Majelis
dan misi perserikatan, 2) Mengintegrasikan sistem Ekonomi dan Kewirausahaan Muhammadiyah
pengelolaan organisasi dan 3) Meningkatkan daya meluncurkan cetak biru gerakan ekonomi yang
saing dan posisi tawar organisasi. Selain itu, manfaat kemudian menjadi sumbangsih dalam Muktamar 1
dari gerakan ekonomi Muhammadiyah melalui Abad Muhammadiyah. Di dalam kajian tersebut,
pendekatan korporasi terdiri dari 1) Terciptanya terdapat lima bagian yang terdiri dari “Gagasan
pengelolaan amal usaha yang lebih efisien dan efektif Utama”, “Muhammadiyah Incorporated”, “Tajdid,
serta produktif, 2) Mampu memberikan informasi dan Etos, dan Strategi Gerakan Ekonomi
kemudahan akses terhadap potensi organisasi secara Muhammadiyah”, “Gagasan Penutup” dan “Kajian
real time, dan 3) Mempercepat proses pengambilan Khusus”. Secara ringkas, kajian tersebut berkaitan
kebijakan (Malik, Ulum & Widayat, 2010). dengan pemikiran-pemikiran ekonomi
Muhammadiyah yang terpusat pada doktrin al-Ma‘un
3.3. Transformasi Doktrin Al-Ma’un Terhadap
. Selain itu, kajian-kajian tersebut berisi dan
Penguatan Gerakan Ekonomi
membahas tentang isu-isu aktual dalam bidang
Muhammadiiyah
ekonomi dan bisnis.
Sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di
Jika ditarik menjadi sebuah doktrin yang
Indonesia, Muhammadiyah ikut berperan aktif dalam
bertransformasi dalam gerakan dan aktivitas ekonomi
usaha kemerdekaan Indonesia. Usaha-usaha
dalam Amal Usaha Muhammadiyah, maka setidaknya
Muhammadiyah dalam memperjuangkan
doktrin al-Ma‘un tersebut dapat diklasifikan menjadi
kemerdekaan Indonesia dapat dilihat dari berbagai
dua gagasan besar untuk tajdid dan ijtihad ekonomi
aspek, terutama bidang pendidikan dengan ikut
Muhammadiyah di masa mendatang. Kedua gagasan
bergabung bersama Budi Oetomo pada waktu itu.
tersebut terdiri dari:
Tidak hanya itu, gerakan Muhammadiyah juga
bergerak dalam bidang sosial terkait kondisi 3.3.1. Muhammadiyah Incorpoerated
masyarakat pada waktu itu, dimana kemiskinan yang Dengan besarnya jumlah amal usaha
menyebabkan kelaparan dan aqidahnya menyimpang Muhammadiyah tersebut, Muhammadiyah sejatinya
dari ajaran Islam. dikelola dengan prinsip incorporated. Gagasan
Salah satu ciri gerakan Muhammadiyah adalah Muhammadiyah Incorporated menjadi sebuah
tajdid atau gerakan reformasi. Pemaknaan tajdid keniscayaan jika tidak ingin ditelan oleh sejarah.
dalam Muhammadiyah lebih bersifat penekanan, Konsep ini merevitalisasi organisasi Muhammadiyah
bukan reduksi makna, dimana banyak umat Islam dalam konteks amal usaha, jenjang vertikal organisasi
yang tidak murni dalam beragama karena tercampur dan organisasi otonom. Maka untuk itulah dibutuhkan
dengan praktik syirik, tahayul, bid’ah dan khurafat sebuah sistem pengelolaan organisasi secara modern
(Nashir, 2016). Sifat dan ciri gerakan tajdid dan sophisticated (Malik, Ulum & Widyat, 2010).
Muhammadiyah tidak hanya berada pada lingkup Konsep incorporated atau korporasi merupakan
pengertian semata, namun jauh lebih dari itu bentuk kepemilikan perusahaan yang diciptakan untuk
Muhammadiyah berupaya untuk melakukan menghindari kesulitan. Korporasi pada dasarnya
pembaruan dalam pelaksanaan ibadah dan muamalah. adalah lembaga usaha berbadan hukum yang tidak
Pembaruan tersebut mencakup penyelenggaraan dikelola secara langsung oleh pemiliknya.
pendidikan, penyantunan terhadap fakir miskin dan Kepemilikan ditetapkan pada waktu inkorporator
anak yatim, zakat, kesehatan dan lainnya. Untuk itu, (pendiri korporasi) menyatakan pembentukan
tajdid Muhammadiyah kemudian dikenal dengan perusahaan. Sebuah korporasi dapat membeli,
istilah purifikasi dan reformasi. memiliki, dan menjual kekayaan atas nama
Tidak hanya sebagai gerakan dakwah, perusahaan (Machfoedz, 2017).
Muhammadiyah melebarkan sayap gerakannya dalam Dalam konsep Muhammadiyah Incorporated,
berbagai aspek, diantaranya adalah tajdid dan ijtihad jenjang struktur organisasi, amal usaha dan otonom
dalam bidang ekonomi. Gerakan tajdid dan ijtihad harus diperkuat dengan melakukan koordinasi sesuai
dalam bidang ekonomi ini dimulai dari terbentuknya pembidangan dan klasifikasi jenis kegiatan. Dalam
sebuah lembaga yang konsen untuk merumuskan konsep incorporated, pelaku usaha dalam skala kecil

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 8(02), 2022, 2125
dan menengah yang memiliki keunggulan komparatif Muhammadiyah dalam mewujudkan gerakan
disatukan dalam sebuah holding yang menjadi incorporated membutuhkan sumber daya yang
katalisator dalam membangun network produksi, unggul. Untuk mewujudkan itu semua,
distribusi, dan pemasaran pada tingkat global (Malik, Muhammadiyah melalui PTM yang tersebar di
Ulum & Widayat, 2010). Dengan embrio yang seluruh penjuru negeri dapat menjadikannya sebagai
dimiliki oleh Muhammadiyah, peluang besar konsep lokomotif dalam membentuk SDM World Class.
ini adalah terbangunnya sistem yang menyatu dalam Tidak hanya itu, SDM yang dihasilkan juga harus
kelembagaan. kosmopolitan, yakni yang memiliki kemampuan
Muhammadiyah incorporated pada dasarnya membuat konsep, kompetensi, jaringan global dan
bukanlah untuk membentuk atau membangun berakhlak mulia (Malik, Ulum & Widayat, 2010).
perusahaan atau kerajaan bisnis, melainkan untuk Kosmopolitan dalam Muhammadiyah menjadi
menghilangkan hak-hak otoritas pengelolaan atau sebuah karakter dalam gagasan Islam berkemajuan.
kepemilikan lokal terhadap sumber daya ekonomi. Gagasan Islam berkemajuan merupakan formula
Dalam konsep incorporated, Muhammadiyah jawaban organisasi atas kompleksitas persoalan
berperan dan beroperasi sebagai mediator, fasilitator kebangsaan dan kemanusiaan. Karakter kosmopolitan
dan mengonsolidasikan sumber daya ekonomi yang dalam gagasan Islam berkemajuan Muhammadiyah
dimiliki secara terintegrasi dan tersistem. Adapun adalah bagian dari warga dunia yang memiliki “rasa
tujuan Muhammadiyah Incorporated terdiri dari solidaritas kemanusiaan universal dan rasa tanggung
(Malik, Ulum & Widayat, 2010): jawab universal kepada sesama manusia tanpa
a. Mendukung tercapainya visi dan misi memandang perbedaan dan pemisahan jarak yang
perserikatan; bersifat primordial dan konvensional” (Mu’ti, 2015).
b. Mengintegrasikan sistem pengelolaan organisasi,
3.3.2. Partnership Stratejik
sehingga mampu mengonsolidasikan dan
Partnership dalam konsep bisnis, identik dengan
memberikan informasi mengenai potensi sumber
usaha modal bersama. Menurut Musselman dan
daya organisasi; dan
Hughes, partnership adalah “an association of two or
c. Meningkatkan sumber daya saing dan posisi tawar
more persons to carry on as co-owners of a business
organisasi.
for profit”. Partnership merupakan suatu asosiasi atau
d. Sedangkan manfaat dari gerakan Muhammadiyah
persekutuan dua orang atau lebih untuk menjalankan
incorporated adalah (Malik, Ulum & Widayat,
suatu usaha untuk mencari keuntungan. Dalam
2010):
partnership, terdiri dari general partnership dan
e. Terciptanya pengelolaan amal usaha yang lebih
limited partnership. Dimana pada general partner,
efisien dan efektif serta produktif;
semua anggota ikut secara aktif dalam kegiatan bisnis,
f. Mampu memberikan informasi dan kemudahan
sedangkan limited partner dimaksudkan memiliki
akses terhadap potensi organisasi secara real time;
anggota sekurang-kurangnya satu yang bertanggung
dan
jawab tidak terbatas dan lainnya terbatas (Alma,
g. Mempercepat proses pengambilan kebijakan.
2020).
Manfaat lain yang dapat dimaksimalkan dari
Konsep partnership stratejik Muhammadiyah
konsep incorporated adalah umur perusahaan yang
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan ekonomi
tidak terbatas, kemudahan dalam pengalihan
dan bisnis anggota dan institusi Muhammadiyah,
kepemilikan, pertanggungjawaban yang terbatas,
menciptakan pasar untuk anggota Muhammadiyah
kemudahan memperluas jaringan usaha, lebih bersifat
dan masyarakat umum, meningkatkan kemampuan
permanen, dapat menggunakan manajemen spesialis
untuk memasuki pasar, serta meningkatkan
(Alma, 2020). Namun yang tidak kalah penting adalah
fleksibilitas menghadapi perubahan lingkungan.
manfaat pada sektor keuangan yang dapat
Konsep dan gagasan ini juga menjadi jembatan untuk
ditingkatkan. Stabilitas korporasi yang besar dapat
mengintegrasikan amal-amal usaha Muhammadiyah
memudahkan korporasi untuk memperoleh pinjaman
sebagai ikhtiar strategis untuk menciptakan saran yang
dari bank. Dengan ketersediaan modal modal tersebut,
powerfull untuk memperkuat gerakan ekonomi dan
korporasi berpeluang bertumbuh besar (Machfoedz,
bisnis Muhammadiyah (Malik, Ulum & Widayat,
2007).
2010).

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 8(02), 2022, 2126
Dalam konsep partnership atau network ini, para kedua konsep tersebut bertujuan untuk membangun
pimpinan Muhammadiyah berperan dan/atau kekuatan ekonomi dan sebagai bentuk partisipasi
berfungsi sebagai (Malik, Ulum & Widayat, 2010): Muhammadiyah dalam bidang ekonomi. Disisi lain,
a. Pemrakarsa dan fasilitator antar amal usaha; kedua konsep tersebut adalah jawaban dari tantangan
b. Mengenali saling ketergantungan antar amal masa depan yang terkait dengan negara, pasar dan
usaha untuk berbagi informasi; masyarakat sipil. Pada saat yang bersamaan, muncul
c. Mendorong kesinambungan produk atau jasa; sebuah kecenderungan masyarakat dalam hal
d. Menanamkan rasa tanggung jawab dan kejujuran konsumsi, kompetisi dan konflik. Kecenderungan
serta keteguhan kapabilitas antar individu dan tersebut menjadi sebuah akar persoalan yang
kelompok pada tingkat jaringan amal usaha; dan melahirkan bencana kemiskinan, kekerasan dan
e. Mendorong amal-amal usaha Muhammadiyah ketidakadilan structural (Malik Ulum & Widayat,
untuk memiliki kemampuan bersaing dengan 2010).
organisasi bisnis di luar Muhammadiyah. Hal yang perlu digaris bawahi dari kedua konsep
Adapun keuntungan atau kelebihan dari konsep tersebut adalah peran sebagai mediator, fasilitator dan
partnership terdiri dari kemudahan dalam mendirikan konsolidasi sumber daya yang terintegrasi. Selain itu,
usaha, ketersediaan modal karena dilakukan secara yang fundamental dari konsep tersebut adalah dengan
bersama-sama, memiliki keahlian yang beraneka menghilangkan hak-hak otoritas pengelolaan yang
ragam dan keluwesan dalam pengelolaan (Machfoedz, memiliki arti sebagai penerapan prinsip keadilan
2007). Selain itu, keuntungan lain dari konsep ini dalam ekonomi. Peran-peran ini sangat krusial dalam
adalah dapat saling melengkapi keterampilan satu konteks membangun kekuatan ekonomi
sama lain, terdapat pembagian keuntungan, tidak Muhammadiyah di masa mendatang.
banyak aturan dari pemerintah, fleksibel dan Jika ditarik kedalam sebuah doktrin dan
kemudahan adaptasi dengan keadaan pasar (Alma, semangat al-Ma‘un, maka peran-peran krusial dan
2020). strategis tersebut sejalan dengan konsep
Konsep partnership stratejik tidak hanya konsep pemberdayaan untuk pembebasan kaum miskin atau
semata, namun terdapat norma-norma yang menjadi dalam doktrin al-Ma‘un identik dengan kaum dhuafa
roh untuk menciptakan dan membangun kekuatan atau mustadl’afin. Menurut Prijono dan Pranarka,
ekonomi dan bisnis Muhammadiyah. Norma-norma konsep pemberdayaan lahir sebagai antitesis terhadap
tersebut terdiri dari: 1) Self-centered customer norms model pembangunan dan model industrialisasi yang
(tingkat kepercayaan dan ekspektasi yang kurang memihak pada rakyat mayoritas (Graha,
oportunistik), 2) Personal loyalty norms (ekspektasi 2009).
perilaku tentang persahabatan, kepercayaan dan Konsep pemberdayan dan pembebasan
afiliasi), 3) Mutual investment norms (saling berdasarkan semangat doktrin al-Ma‘un tersebut
menguntungkan dan mengacu pada ekspektasi yang sejatinya adalah sebuah langkah strategis untuk
berdampak), dan 4) Political control norms mengatasi bencana sosial tersebut. Dimana bencana
(ekspektasi dan keyakinan masing-masing partner sosial tersebut juga merupakan akibat dialektika tesis-
memiliki zero-sum orientation) (Malik, Ulum & antitesis-sintesis dalam perspektif perkembangan-
Widayat (2010). kemunduran-peradaban manusia (Malik, Ulum &
Konsep partnership dalam Muhammadiyah Widayat, 2010).Doktrin al-Ma’un jika ditinjau dari
disebut juga sebuah strategi aliansi. Di dalam Khittah organisasi atau bisnis modern, maka sangat
Perjuangan Kehidupan Berbangsa dan Bernegara memungkin untuk dijadikan pijakan sebagai budaya
disebutkan bahwa, Muhammadiyah senantiasa dalam organisasi (corporate culture), khususnya pada
bekerja sama dengan pihak manapun berdasarkan penerapan konsep incorporated dan partnership.
prinsip kebajikan dan kemaslahatan, menjauhi Budaya perusahaan merupakan jati diri khusus yang
kemudharatan dan bertujuan untuk membangun dapat membedakan dengan perusahaan lainnya. Hal
kehidupan berbangsa dan bernegara ke arah yang ini sesuai dengan pendapat Robbins, dimana
lebih baik, maju, demokratis dan berkeadaban (Malik, dikatakan bahwa corporate culture adalah
Ulum & Widayat, 2010). “organization culture refers to a system of shared
Jika melihat konsep Muhammadiyah meaning held by members that distinguishes the
Incorporated dan Partnership Stratejik, pada dasarnya organization from other organization”. Budaya

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 8(02), 2022, 2127
organisasi merupakan sebuah sistem nilai dan 2006). Dalam surah al-Fajr ayat 17-18 disebutkan
kepercayaan yang dianut bersama oleh anggota bahwa:
ْ َ ُّ َ َ َ َ َ َ ْ َ ُ ْ ُ َّ َ ََّ
organisasi yang membedakan organisasi yang satu
‫ين‬ ‫ك‬ ‫س‬ْ ‫ون َع َل ٰى َط َعام الم‬ ‫كلاۖ بل لا تك ِرمون الي ِتيم ولا تحاض‬
dengan yang lainnya (Alma, 2020). ِ ِ ِ ِ
Secara terpisah, konsep Incorporated jika Artinya: “Sekali-kali tidak! Bahkan kamu tidak
ditinjau secara lebih spesifik, maka konsep ini lebih memuliakan anak yatim. Dan kamu tidak saling
mengarah pada integrasi internal dan penguatan antar mengajak memberi makan orang miskin”.
amal-amal usaha Muhammadiyah. Kemudian pada Ayat tersebut merupakan satu kesatuan dengan
konsep partnership stratejik lebih mengarah pada ayat sebelumnya, terutama pada ayat 15 sampai 20.
pengembangan dan bersifat keluar untuk membangun Rentetan ayat tersebut menjelaskan bahwa “kekayaan
kekuatan ekonomi dengan nilai-nilai partner atau bukan tanda kemuliaan dari Allah, dan kemiskinan
kepercayaan dan kejujuran antar institusi diluar amal bukan tanda penghinaan dari Allah kepada seorang
usaha Muhammadiyah. Secara sederhana, kedua hamba. Akan tetapi kekayaan dan kemiskinan
konsep tersebut memiliki motif pada tataran konsep hanyalah ujian dari-Nya” (Al-Atsari, 2006).
ekonomi mikro dan makro. Kata kunci pada ayat tersebut adalah kaya dan
Muhammadiyah incorporated dan partnership miskin (mustadl’afin). Dalam Panduan LAZISMU,
stratejik merupakan tajdid dan ijtihad baru dalam khusus dalam program pilar ekonomi disebutkan
gerakan ekonomi Muhammadiyah dengan sistem sasaran asnaf (penerima manfaat program pilar
yang terintegrasi dan terstruktur. Semangat ini ekonomi terdiri dari “Asnaf Fakir”, “Asnaf Miskin”,
didasarkan pada firman Allah dalam Surah As-Shaaf Asnaf Riqab”, Asnaf Gharim, “Asnaf Muallaf” dan
ayat 4: Asnaf Sabilillah” (Keputusan Badan Pengurus
ٌ ُ ٌ ْ ُ ََّ َ ًّ َ َ ُ َ َ َّ ُ َ َّ َّ LAZISMU, 2019). Keenam asnaf tersebut jika
‫ي ُّب ال ِذين ُيق ِاتلون ِفي َس ِبي ِل ِه صفا كأنهم ُبن َيان َّم ْرصوص‬ ِ‫ِإن اَّلل ح‬ dikaitkan dengan doktrin al-Ma‘un , maka termasuk
Artinya: ”Sesungguhnya Allah mencintai orang- kedalam golongan mustadl’afin. Mustadl’afin dalam
orang yang berperang di jalan-Nya dalam konteks Muhammadiyah tidak hanya mereka yang
barisan yang teratur, mereka seakan-akan tidak mampu secara finansial, namun lebih dari itu
seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh”. Muhammadiyah melihat dari sisi sosial dan tauhid.
Secara sederhana, makna penting dalam ayat Maka tidak heran muncul konsep Tauhid Sosial dalam
tersebut yang pertama adalah berdakwah dijalan Allah Muhammadiyah yang bertumpu dan berkisar pada
harus dilaksanakan secara bershaf (barisan yang konsep dan praksis filantropi.
teratur). Konsekuensi logisnya adalah dakwah harus Antara tidak menganjurkan memberi nafkah
dilakukan secara bersama-sama, karena secara orang miskin dan tidak memuliakan anak yatim
bersama-sama jauh lebih baik dibandingkan dengan merupakan suatu perbuatan yang tidak mencerminkan
dakwah sendiri-sendiri. Kemudian yang kedua adalah amal saleh. Kedua sifat tersebut yang sejatinya
sistem dakwah yang dibangun harus kokoh. Kokoh merupakan bagian dari penyakit jiwa yang harus
memiliki beberapa dimensi, dimana menurut Laits dibersihkan dengan amal-amal saleh yang dapat
adalah menggabungkan sesuatu dengan sesuatu lain. menumbuhkan dan menguatkan iman. Firman Allah
Sayyid Thanthawi mengatakan bahwa kokoh adalah dalam Surah Fussilat ayat 33:
َّ َ َ ً َ َ َ ‫َ ً مَّ َ َ َ ه‬ ْ َ
‫اَّلل َوع ِمل ص ِالحا َّوقال ِان ِن ْي ِم َن‬ِ ‫َو َم ْن اح َس ُن ق ْولا ِِم ْن دعآ ِالى‬
sesuatu yang melekat dengan erat sehingga menjadi
satu bagian tubuh yang utuh (Al-Faizin & Akbar,
َ ْ
2018). Sederhananya yang kedua ini adalah perlunya ‫ال ُم ْس ِل ِم ْين‬
adanya kesatuan visi dan misi, dan sikap yang sama
Artinya: ”Dan siapakah yang lebih baik perkataannya
dari setiap anggota.
daripada orang yang menyeru kepada Allah,
Makna konsep incorporated yang mengandung
mengerjakan kebajikan dan berkata
arti pemberdayaan dan pembebasan kemiskinan dapat
“Sesungguhnya aku termasuk orang muslim
dilihat pada ayat kedua pada surah al-Ma‘un dimana
(yang berserah diri)”.
dikatakan bahwa “dan tidaklah mendorong memberi
Menurut Ibnu Katsir, lafaz beramal saleh setelah
nafkah orang miskin”. Dalam tafsir Ibnu Katsir, fakir
orang berseru kepada Allah, menunjukkan bahwa
miskin yakni yang tidak memiliki apa-apa untuk
sebelum seseorang berdakwah kepada orang lain,
memenuhi kebutuhan dan kecukupannya (Al-Atsari,
maka dia harus terlebih dahulu beramal saleh serta

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 8(02), 2022, 2128
menjalankan ibadah dengan baik (Al-Faizin & Akbar, Dalam Muqaddimah Anggaran Dasar
2018). Muhammadiyah pada pokok pikiran kedua disebutkan
Surah al-Ma’un pada intinya fokus pada kaum bahwa “Hidup Manusia Itu Bermasyarakat”. Hal ini
lemah (miskin dan yatim). Secara substansi, al-Ma‘un dimaksudkan sebagai bentuk kesatuan untuk memberi
menjadi sebuah doktrin sosial-ekonomi. Sisi sosial nilai yang sebenar-benarnya bagi kehidupan manusia.
yang digambarkan adalah kepedulian terhadap anak Semangat bermasyarakat ini juga secara eksplisit
yatim dan miskin, dan dari sisi ekonomi adalah prinsip terdapat dalam surah al-Ma‘un dengan redaksi
keadilan dalam ekonomi Islam terhadap pemerataan kalimat meganjurkan memberi makan atau nafkah
kesejahteraan anak yatim dan miskin. pada orang miskin. Dalam doktrin inilah implementasi
Semangat doktrin al-Ma‘un dalam kedua konsep dan makna dari hidup bermasyarakat itu kemudian
tersebut sebagai bagian dari pemberdayaan dan disebutkan dan dijelaskan serta diimplemtasikan
pembebasan kemiskinan ditinjau dari beberapa ayat menjadi sebuah teologi yang transformatif sebagai
tersebut dan pendapat ahli tafsir, doktrin al-Ma‘un bentuk praksis filantropi. Kemudian pada pokok
tidak hanya menyorot pada persoalan ekonomi pikiran ketiga dan keempat, disebutkan bahwa
semata, namun lebih dari itu ada faktor sosial dan terbentuknya masyarakat yang sejahtera dan
iman. Persoalan kemiskinan menjadi masalah sosial mewujudkan masyarakat yang sebenar-benarnya. Jika
yang sangat pelik dan menjadi permasalahan yang ditinjau dari pernyataan Bank Dunia, maka makna
akut di beberapa negara, tidak terkecuali di Indonesia. masyarakat sejahtera adalah masyarakat yang terbebas
Kemiskinan sangat erat kaitannya dengan tingkat dari kemiskinan
kesejahteraan, sebagaimana disebutkan oleh Bank Tingkat kesejahteraan tidak hanya soal
Dunia, bahwa kemiskinan adalah kurangnya kemiskinan, namun juga berkaitan dengan
kesejahteraan” (Tim Penerjemah World Bank, 2012). ketimpangan dan kerentanan. Masalah kesejahteraan
Munculnya masalah kesejahteran sosial tidak sosial merupakan masalah yang sangat kompleks yang
selamanya berimplikasi negatif, namun ada sisi positif bisa terjadi dimanapun. Terjadinya masalah sosial
yang dapat diambil dan bahkan menjadi motivasi dapat berimplikasi pada perubahan tatanan sistem
dalam berbuat lebih terkait kesejahteraan sosial. ekonomi. Kesejahteraan sosial erat kaitannya dengan
Sebagai salah satu akibat positif dari adanya masalah pemerataan pada bidang ekonomi, karena
kesejahteraan sosial adalah muncul berbagai gerakan, bagaimanapun masalah sosial menjadi salah satu
organisasi, kelompok masyarakat atau sebutan lainnya indikator dalam mengukur pertumbuhan dan
yang peduli terhadap masalah sosial yang menyangkut perkembangan ekonomi suatu negara.
kesejahteraan. Sebagai contoh adalah munculnya Disadari atau tidak, kedua konsep tersebut pada
gerakan sosial kemasyarakatan seperti Aksi Cepat dasarnya adalah sebuah gerakan ekonomi dan bisnis
Tanggap (ACT), dan Lembaga Amil Zakat yang pada dasarnya adalah berorientasi pada laba
Muhammadiyah (LAZISMU) serta Lembaga Amil karena sudah menjadi hal yang lumrah bahwa setiap
Zakat Nahdlatul Ulama (NU CARE-LAZISNU) yang bisnis adalah perihal kentungan. Maka untuk itu,
bergerak dalam bidang sosial-ekonomi. Ketiga contoh diperlukan sebuah sistem dan komitmen atau dalam
organisasi tersebut adalah sebagai hubungan sebab penjelasan sebelumnya adalah agreement bisnis,
akibat masalah sosial-ekonomi dengan ideologi dimana perlu diindahkan sebagai pijakan awal dalam
sebagai ciri khas masing-masing. membangun dan mengembangkan sebuah konsep,
Jika dilihat dari berbagai amal usaha terlebih bisnis secara jamaah agar tidak keluar dari
Muhammadiyah dalam bidang ekonomi, transformasi nilai-nilai al-Islam dan Kemuhammadiyahan.
doktrin al-Ma‘un masih belum maksimal. Sebagaimana yang telah disebutkan juga, konsep
Transformasi internal dibutuhkan untuk perluasan tersebut akan berhasil jika terdapat dan dikelola oleh
doktrin al-Ma‘un dari yang bersifat individual mikro sumber daya yang kosmopolitan. Sumber daya yang
ke makro ekonomi. Perluasan transformasi tersebut kosmopolitan adalah elemen komplit yang seimbang
harus bersifat masif, berikut berbagai aspek sosial- antara urusan dunia dan ukhrawi. Sumber daya
ekonomi yang berdimensi material-spiritual, dunia manusia pada dasarnya digunakan sebagai salah satu
dan ukhrawi untuk mencapai falah (Malik, Ulum & unsur dalam organisasi yang dapat bekerja.
Widayat, 2010). Jika ditelaah lebih mendalam, keberhasilan
konsep tersebut diperankan oleh aktor kunci Sumber

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 8(02), 2022, 2129
Daya Manusia. Maka sudah sepatutnya sumber daya Tidak hanya dikenali melalui ciri-ciri atau
yang ada dikelola dengan baik dengan standar karakteristik, namun ekonomi Islam juga dapat
pengelolaan manajemen sumber daya manusia. dikenali melalui prinsip-prinsip yang melekat di
Manajemen sumber daya manusia memiliki fungsi dalamnya. Prinsip-prinsip tersebut sangatlah
dua fungsi utama menurut Edwin B. Flippo yang fundamental karena merupakan bagian dari dasar
terdiri dari fungsi manajerial dan fungsi operatif atau dalam aktivitas ekonomi Islam. Prinsip-prinsip
teknis. Fungsi manajerial terdiri dari perencanaan, tersebut terdiri dari: 1) Prinsip Tauhid (Ketuhanan), 2)
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian. Prinsip Nubuwah (Kenabian), 3) Prinsip ‘Adalah
Sedangkan fungsi operatif terdiri dari recruitment (Keadilan), 4) Prinsip Amar Ma’ruf Nahi Munkar
(pengadaan), development (pengembangan), (Berbuat Baik dan Mencegah Kemungkaran), 5)
compensation (kompensasi), integration Prinsip Ma’ad (Pertanggungjawaban), 6) Prinsip
(pengintegrasian), maintenance (pemeliharaan), dan Khilafah (Perwakilan), dan 7) Prinsip Akhlak.
separation (pensiun) (Suwanto & Priansa, 2018). Prinsip-prinsip tersebut merupakan prinsip yang
banyak terdapat pada referensi tentang ekonomi Islam
3.4. Perspektif Ekonomi Islam Terhadap Doktrin
dan bersifat universal. Prinsip ekonomi Islam dapat
Gerakan Ekonomi Muhammadiah
berbeda tergantung pendapat para ahli. Sebagai
Dalam konsep ekonomi Islam atau dalam istilah
contoh adalah prinsip ekonomi Islam yang diajukan
lain adalah ekonomi syariah dapat dikenali dari ciri-
oleh Mas’udul Alam Choudury, dimana dalam
ciri dan prinsip-prinsip yang melekat pada ekonomi
bukunya “Contributions to Islamic Economy Theory”
Islam. Sebagai sebuah sistem ekonomi yang berbasis
dikatakan bahwa ekonomi Islam didasarkan pada tiga
Islam, secara inheren melekat padanya hal-hal yang
prinsip yang terdiri dari “the principle of tauwhid and
berkaitan dengan ajaran Islam yang tertuang dalam al-
brotherhood (tauhid dan persaudaraan)”, “the
Qur’an dan as-Sunnah. Kedua sumber tersebut juga
principle of work and productivity (kerja dan
menjadi landasan hukum dan acuan kegiatan ekonomi
produktivitas)”, dan “the principle of distribution
pada konsep syariah atau Islam.
equality (distribusi dan pemerataan)” (Kara, 2005).
Sistem ekonomi Islam memiliki ciri-ciri yang
Secara garis besar, pada dasarnya prinsip
diantaranya adalah Rabbaniyah (teitis), Husnuzhan
ekonomi Islam tersebut menghendaki distribusi
(tidak apriori), Maslahah (kemaslahatan), Fleksibel
keadilan tanpa memandang kasta, suku, ras golongan
(tidak kaku), dan Asy-Syumul (komprehensif).
dan lainnya yang berdasarkan semangat dasar
Rabbaniyah merupakan ciri khas berdasarkan undang-
keislaman yang komprehensif. Komprehensif
undang yang lebih bersifat religius dan kesuciannya
dimaksudkan bahwa Islam mengatur segala aspek
tidak tertandingi. Husnuzhan Dimaksudkan bahwa
kehidupan manusia. Tidak hanya itu, ajaran Islam juga
Islam tidak menolak cara-cara lama karena lamanya
senantiasa kompatibel dengan perkembangan zaman
atau usang, dan tidak juga begitu saja menerima cara-
untuk mewujudkan kesejahteraan seluruh masyarakat
cara baru dengan barunya. Maslahah adalah
yang berdasar pada pendekatan alasan dan
“menghilangkan mafsadah dan mendatangkan
kebijaksanaan (Kara, 2005).
maslahat (‫ )دفع المفسدة وجلب المنفعة‬untuk segenap umat
Terkait dengan doktrin al-Ma‘un yang konsen
manusia, baik jasmaninya, jiwanya, rasionya,
terhadap pemberdayaan dan pembebasan, dalam hal
masyarakat keseluruhannya, dan maslahah untuk
perspektif ekonomi Islam, maka transformasi doktrin
seluruh manusia pada setiap masa dan generasi.
Muhammadiyah Incorporated dan Partnership
Fleksibel dimaksudkan bahwa setiap perubahan
Stratejik memiliki interelasi yang koheren dengan
merupakan suatu keniscayaan di era masyarakat
konsep dan nilai-nilai ekonomi Islam. Dikatakan
modern. Kemudian dikatakan Asy-Syumul
koherensi karena memiliki hubungan dengan gagasan-
dikarenakan ekonomi Islam mengatur dari aspek
gagasan sebelumnya yang dapat dibuktikan secara
ibadah, keluarga, keuangan, ekonomi yang berkaitan
shahih dan memiliki konsistensi. Semakin konsisten
dengan pendayagunaan, tata cara penyelenggaraan
suatu gagasan, maka semakin benarlah gagasan-
acara peradilan, sistem pengaturan hukum dan
gagasan tersebut (Adib, 2015).
undang-undang, dan mengatur hubungan antar negara
Interelasi doktrin al-Ma‘un dengan nilai-nilai
(Immaniyati, 2013).
ekonomi Islam tersebut dapat disorot dari nilai
keadilan dan tauhid. Kedua nilai tersebut sangat

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 8(02), 2022, 2130
mewakili dari konsep-konsep lainnya yang mencakup Al-Hujarat ayat 13 merupakan dasar dari konsep unity
nubuwah, akhlak, amar ma’ruf nahi munkar, ma’ad, of mankind tersebut yang berbunyi:
َ َ ً ُ ُ ْ ُ َ ْ َ َ َ َ ُ َ َ َ ‫َّ َ َ ْ َ ُ م‬ َّ َ ُّ َ
َ
‫وبا َوق َب ِائل‬ ‫اس ِإنا خلقناكم ِمن ذك ٍر وأنث ٰى وجعلناكم شع‬ ُ ‫الن‬
dan khilafah. Namun secara sederhana, nilai keadilan
‫ياأيها‬
ُ َ َّ َ ْ َ
dan tauhid dalam konteks transformasi doktrin
ُ
ٌ ‫يم َخب‬
‫ير‬ َ َّ ‫اَّلل أ ْت َقاك ْم إَّن‬
ٌ ‫اَّلل َعل‬ ِ ‫ند‬‫ع‬ ْ ‫ل َت َع َار ُفواۚ إَّن أك َر َمك‬
‫م‬
tersebut adalah nilai tauhid dan persaudaraan, dan
ِ ِ ِۚ ِ ِ ِ
keadilan distributive.
Artinya: “Wahai manusia! Sungguh, Kami telah
3.4.1. Nilai Tauhid menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
Prinsip tauhid dalam ekonomi Islam sangatlah seorang perempuan, kemudian Kami jadikan
esensial dan menjadi fundamental. Hal ini didasarkan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar
karena tauhid merupakan pembentuk karakter aqidah kamu saling mengenal. Sunguh yang paling
umat Islam yang sempurna. Sebagaimana yang telah mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang
mafhum bahwa aqidah merupakan bagian dari yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha
kerangka dinul Islam. Aqidah didasarkan pada Mengetahui, Maha Teliti”.
kokohnya iman, dan iman hanya bisa diraih dengan Pada ayat tersebut dengan jelas membantah
amal-amalan saleh. Prinsip tauhid ini juga merupakan konsep rasial, kesukuan, kebangsaan dan
bagian dari pengembangan keyakinan bahwa seluruh kekeluargaan dengan penegasan seruan pentingnya
yang ada di bumi ini adalah milik Allah Rabb Semesta berbuat dan beramal saleh. Beramal saleh tidak hanya
Alam. Tidak hanya itu, makna dari konsep tauhid ini semata masalah ritual, namun juga terkait dengan
juga adalah seluruh aktivitas ekonomi senantiasa sosial. hal ini didasarkan pada Qur’an surah al-
diawasi oleh Allah (Rozalinda, 2017). Ma’idah ayat lima yang artinya “Berubat adillah,
Benang merah dalam masalah tauhid adalah karena adil itu lebih dekat dengan Tuhan”.
pembebasan diri manusia dari sesuatu yang Dari beberapa pernyataan tersebut, maka dalam
membelenggu manusia. Hal ini dapat dilihat ketika konteks doktrin al-Ma‘un yang bertransformasi
Tauhid atau paham Ketuhanan Yang Maha Esa ini dalam sebuah konsep gerakan dititikberatkan pada
dilihat dari kecenderungan alaminya, bahwa secara pemberdayaan kaum dhu’afa dan berada pada tataran
prinsip manusia memiliki naluri secara alami untuk konsep visi dan misi sebagaimana yang tertuang
percaya kepada sesuatu yang absolut, namun dalam Muqaddimah Anggaran Dasar dan Matan
kebanyakan manusia tidak cukup memiliki Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah. Hal
pengetahuan untuk memahami efek pembebasan dari yang harus digarisbawahi dari anggaran dasar tersebut
semangat Tauhid tersebut (Pattimahu, 2019). adalah terciptanya tatanan dunia yang adil, sejahtera
Jauh lebih dari itu, makna tauhid dari sisi dan berperadaban tinggi. Kemudian dalam matan
ekonomi adalah pembebasan. Ashgar Ali Enginer keyakinan adalah pengelolaan dan pembinaan
menyatakan bahwa teologi pembebasan lebih masyarakat.
menekankan pada praksis daripada teoritisasi- Secara sederhana dapat dikatakan bahwa tauhid
metafisis yang mencakup hal-hal abstrak dan konsep dan keadilan adalah satu kesatuan. Dengan tauhid
yang ambigu. Praksis yang dimaksud adalah sifat akan menumbuhkan dan menanamkan akidah yang
liberatif dan menyangkut interaksi dialektis antara kuat dan kokoh. Sedangkan dengan adil, berarti
“apa yang ada” dan “apa yang seharusnya”. sebagai bentuk implementasi makna tauhid dalam
Konsep utama dalam teologi Islam adalah tauhid. konteks sosial menjadi satu kesatuan manusia (unity
Ashgar Ali menyatakan bahwa tauhid bukan hanya of mankind). Dalam Islam keadilan sangatlah
sebagai keesaan Tuhan, namun juga sebagai kesatuan ditekankan, sebagai yang tertuan dalam al-Hujarat
manusia (unity of mankind) tanpa perbedaan kelas di ayat 13 dan al-Ma’idah 8 tersebut. Dikatakan pula,
masyarakat (classless society). Konsep ini juga sangat bahwa keadilan tidak akan tercipta tanpa adanya
dekat dengan menciptakan keadilan dan kebajikan (al- pembebasan dari kaum dhu’afa.
“adl wa ihsan) (Prihantoro, 2009). Dengan demikian Ditinjau dari rububiyah, penjelmaan doktrin al-
dapat dikatakan bahwa dengan konsep tauhid yang Ma’un ditekankan pada ayat ketiga. Pada ayat ini,
diterapkan secara baik akan menciptakan keadilan makna inti yang terkandung adalah tidak
sesuai dengan kosep keadilan. Dalam Qur’an surah menganjurkan memberi makan. Pada konteks makna
rububiyah, dimana seseorang dituntut untuk meyakini

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 8(02), 2022, 2131
bahwa Allah yang Maha Menciptakan, Memberi Rizki adalah rangkaian klasifikasi tauhid mulai dari
dan Mengatur Alam Semesta (Al-Faizin & Akbar, rububiyah, uluhiyah sampai tauhid asma’ wa sifat.
2018). Mereka yang tidak mengajurkan memberi
3.4.2. Nilai Keadilan
makan cenderung adalah mereka yang sombong dan
Interelasi nilai transformasi doktrin al-Ma‘un
merasa bahwa semua hasil yang didapat adalah hasil
dan ekonomi Islam jika ditinjau dari nilai keadilan
kerja keras sendiri tanpa perlu untuk berbagi. Pada
dapat dilihat dari tujuan dan peran yang ditawarkan
konteks inilah mereka yang sombong dengan menolak
pada konsep Muhammadiyah Incorporated dan
disertai hardikan adalah mereka yang ingkar terhadap
Partnership Stratejik. Keadilan yang dimaksud pada
tauhid rububiyah.
konsep tersebut adalah meratanya distribusi keadilan
Kemudian pada ayat kedua, dimana disebutkan
dan menghilangkan hak otoritas kepemilikan.
bahwa ayat tersebut terkandung sebuah makna tauhid
Keadilan yang terdistribusi mencakup dalam kegiatan
uluhiyah. Tauhid uluhiyah pada dasarnya adalah
produksi, konsumsi, dan pendapatan. Dengan
perihal mengesakan Allah dengan amal perbuatan
terciptanya pengelolaan amal usaha yang efisien dan
seperti, shalat, puasa, haji, tawakkal, bernazar, takut,
efektif ditunjang dengan kekuatan partnership, maka
berharap dan lainnya (Al-Huwaili, 1426H/2005M).
tidak menutup kemungkinan pembebasan kemiskinan
Konsekuensi logis dari tauhid ini adalah seseorang
yang disebabkan ketidakadilan dalam distribusi
dituntut hanya berdoa kepada Allah, takut kepada
pendapatan akan terwujud.
Allah dan pasrah kepada-Nya (Al-Faizin & Akbar,
Pada aspek produksi, penerepan prinsip keadilan
2018). Makna yang sejalan dengan ayat dua pada al-
dapat dilihat dari pelarangan berbuat zalim terhadap
Ma’un terdapat pada ayat 5, dimana sifat riya’ adalah
orang lain dalam mencari harta, karena Islam
sifat yang tidak mencerminkan rasa ikhlas dan niat
melegitimasi tata cara yang adil dan jujur dalam
tulus. Riya’ dan menghardik anak yatim pada
mendapatkan kekayaan (Rozalinda, 2017).
dasarnya adalah sebuah tindakan perbuatan yang jauh
Interelasinya dengan konsep transformasi doktrin al-
dari amalan shalih. Hal ini menunjukkan bahwa
Ma‘un yang utama sejalan dengan ini adalah
mereka yang riya’ dan suka menghardik anak yatim
menghilangkan hak otoritas. Hak yang otoritas
telah mengingkari dari tauhid uluhiyah.
berkenaan dengan perilaku otoriter, dan hal ini
Tauhid asma’ wa sifat secara sederhana adalah
bertentangan dengan doktrin ekonomi
mengimani seluruh sifat-sifat Allah yang telah
Muhammadiyah. Sifat dan sikap otoriter cenderung
dijelaskan dalam al-Qur’an dan as-Sunnah (Al-faizin
menghalalkan segala macam daya dan upaya untuk
& Akbar, 2018). konteks yang berkenaan dengan
memenuhi hasrat kekuasaan, tidak terkecuali dalam
uluhiyah dalam doktrin al-Ma’un adalah melakukan
hal mendapatkan kekayaan.
ibadah dengan riya’ atau sombong. Penegasan
Kemudian pada aspek konsumsi, keadilan
tersebut terdapat pada ayat 5. Hal ini menunjukkan
diterapkan atau berkaitan dengan cara penggunaan
bahwa dengan sifat sombong berarti seseorang telah
harta. Hal ini dimaksudkan untuk menggunakan harta
ingkar dengan tauhid asma’ wa sifat. hal ini
sesuai dengan ajaran Islam, dimana dianjurkan untuk
didasarkan pada sebuah hadits qudsi yang
memenuhi kebutuhan dengan sederhana. Menurut
diriwayatkan oleh Imam Ahmad, dimana Allah
Abu al-A’la al-Maududi, harta dibelanjakan melalui
berfirman “Sombong adalah selendang-Ku,
tiga cara yang terdiri dari untuk memenuhi kebutuhan
sedangkan keagungan adalah sarung-Ku. Barangsiapa
hidup, investasi pengembangan usaha, dan disimpan
yang menentang-Ku dengan salah satu dari keduanya,
(Rozalinda, 2017). Pada transformasi doktrin al-
akan Aku lemparkan dia ke neraka”. Maka jelaslah
Ma‘un, keadilan dalam konsumsi dapat dilihat dari
bahwa manusia sebagai hamba, tidak selayaknya dan
peran Muhammadiyah sebagai mediator, fasilitator
sepatutnya untuk bersikap sombong dalam berbagai
dan konsep Muhammadiyah itu sendiri. Pemenuhan
hal.
kebutuhan hidup dalam konsep Muhammadiyah
Dengan demikian, maka dapat dikatakan bahwa,
didasarkan pada pembangunan jaringan amal usaha
doktrin al-Ma’un tidak hanya sebatas memberi dan
Muhammadiyah. Tidak hanya kebutuhan hidup,
menganjurkan makan kepada kaum mustadl’afin,
konsep Muhammadiyah juga mencakup aspek
tetapi doktrin tersebut sekaligus mengajarkan kepada
investasi dan penyimpanan. Investasi yang dimaksud
kita semua hal-hal yang fundemantal dalam kehidupan
adalah dengan memberdayakan sumber daya yang ada
sebagai umat islam. Aspek fundamental tersebut

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 8(02), 2022, 2132
pada Muhammadiyah karena akan menjadi aset sumpah, setelah diikrarkan, sedang kamu telah
berharga di masa mendatang. Hal ini juga berarti menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap
menyimpan sumber daya Muhammadiyah sendiri sumpah itu). Sesungguhnya Allah mengetahui
dalam bentuk holding yang dibangun pada konsep apa yang kamu perbuat”. (QS. An-Nahl [16])
َ
ُ َّ َ ْ َ َ ْ َّ َ
َ ‫َّلل ُش َه َد‬ َ ُ ُ ُ َ َّ َ
‫اء ِبال ِق ْس ِطۖ َولا يج ِرمنك ْم‬ ِ ِ ‫َياأيُّها ال ِذين آ َمنوا كونوا قَّو ِامين‬
incorporated.

َّ ُ َّ َ ٰ َ ْ َّ ُ َ ْ َ َ ُ ُ ْ ُ ْ َ ََّ َ َ ْ َ ُ َ َ
Pada aspek kekayaan, penerapan keadilan
dimaksudkan agar terdistribusinya kekayaan di tengah َۚ‫اَّلل‬ ‫شنآن قو ٍم عل ٰى ألا تع ِدلواۚ اع ِدلوا هو أقرب ِللتقوىۖ واتقوا‬
masyarakat untuk menciptakan masyarakat yang adil َ ُ ْ َ َ ٌ َ َ َّ َّ
dan Makmur (Rozalinda, 2017). Cerminan dari aspek ‫ير ِبما تع َملون‬ ‫ِإن اَّلل خ ِب‬
ini adalah pada tujuan konsep transformasi doktrin Artinya: ”Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah
untuk mencapai visi dan misi institusi kamu sebagai penegak keadilan karena Allah
Muhammadiyah. Sebagaimana telah disebutkan (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan
sebelumnya bahwa pada anggaran dasar dinyatakan janganlah karena kebencianmu terhadap suatu
pada pokok pikiran kedua untuk hidup bermasyarakat kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil.
dan pada pokok pikiran ketiga untuk mengatur Berlaku adillah, karena (adil) itu lebih dekat
ketertiban hidup masyarakat dalam menuju hidup kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah,
bahagia dan sejahtera yang hakiki dunia dan akhirat. sungguh Allah Maha Teliti terhadap apa yang
Jika diperhatikan dengan seksama, semua kamu kerjakan”. (QS. Al-Ma’idah [5])
kandungan al-Ma‘un, terutama ayat 1-3 pada intinya Sisi sosial dalam doktrin al-M‘un mengandung
adalah keadilan sosial-ekonomi. Adil diartikan makna sebuah jaminan sosial (social security).
sebagai pemerataan kesejahteraan yang mengandung Jaminan sosial secara harfiah diartikan sebagai
maslahah. Konsep keadilan ekonomi dalam Islam pembebasan kesulitan masyarakat atau sebuah upaya
mengharuskan untuk setiap orang mendapatkan untuk membebaskan masyarakat dari kesulitan (Al-
haknya dengan tidak mengambil hak orang lain. Faizin & Akbar, 2018). Jaminan sosial juga
Keadalian dengan tidak mengeksploitasi dengan dimaksudkan agar setiap individu mempunyai hak
tujuan melindungi hak-hak individu dalam untuk hidup dan dijamin untuk memperoleh
masyarakat (Antonio, 2011). kebutuhan pokoknya (Abdullah, 2010).
Keadilan jika ditinjau dari sisi sosial, maka Sisi jaminan sosial dalam doktrin al-Ma‘un
keadilan diartikan sebagai persamaan kemanusiaan terdapat pada ayat 2 dan 3. Pada ayat dua ditekankan
yang memperhatikan keadilan pada semua nilai yang dengan kalimat “yadu’u” yang berarti menolak
mencakup segi-segi ekonomi. Hal ini berbeda dengan memberikan kepada anak yatim. Menolak dalam ayat
konsep keadilan dalam paham komunisme, dimana ini tidak hanya tidak memberikan pertolongan kepada
keadilan diartikan sebagai persamaan imbalan tanpa mereka yang kekurangan, tapi juga berbuat kasar
ada perbedaan dalam segi-segi ekonomis sebagaimana menurut riwayat Qatadah dan adh-
(Mohammad, 1994). Kata kunci utama dalam keadilan Dhahak yang mengartikan lafadz tersebut dengan arti
adalah “’adl dan qist”. ‘Adl dalam bahasa arab tidak berbuat kasar serta semena-mena (Al-Faizin dan
hanya sebata arti keadilan, namun identik dengan Akbar, 2018). Pemaknaan dari lafadz tersebut
sawiyyat. Kata ini identik dengan penyamarataan didasarkan pada firman Allah dalam surah adh-Dhuha
(equalizing) dan kesamaan (leveling). Hal ini berbeda ayat 9:
َ َ َ َ َ ََّ َ
ۡ‫يم فلا تق َۡهر‬
dengan zulm dan jaur (kejahatan dan penindasan).
‫فأما ٱلۡي ِت‬
Adapun kata qist mengandung makna distribusi,
angsuran, jarak yang merata, keadilan, kejujuran, dan Artinya: “Maka terhadap anak yatim janganlah
kewajaran. Makna-makna tersebut mengacu pada engkau berlaku sewenang-wenang”.
surah an-Nahl ayat 91 dan surah al-Ma’idah ayat 8. Interelasi kuat antara ayat tersebut dengan konsep
َ ْ َ َ ْ َ َ َ َْ ْ ُ ُ َ َ َ ْ ُّ َ َ َ َّ ْ َ ُ َ
ِ ‫َوأ ْوفوا ِبعه ِد‬
transformasi yang ditawarkan Muhammadiyah berada
‫يدها‬
ِ ‫اَّلل ِإذا عاهدتم ولا تنقضوا الأيمان بعد تو ِك‬ pada titik temu otoriter. Dalam konsep
َ ُ َ َْ َ ْ َ َّ َّ ً َ ْ ُ ْ َ َ َ َّ ُ ُ ْ َ َ ْ َ َ
‫اَّلل َيعل ُم َما تفعلون‬ ‫وقد جعلتم اَّلل عليكم ك ِفيلاۚ ِإن‬ Muhammadiyah otoriter dihilangkan demi memenuhi
hak secara berkeadilan. Keadilan yang merata
Artinya: ”Dan tepatilah janji dengan Allah apabila
sebagaimana faktor kurangnya kesejahteraan adalah
kamu berjanji dan janganlah kamu melanggar
tidak meratanya keadilan. Merata disini dimaksudkan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 8(02), 2022, 2133
pada aspek harta dan kekayaan yang terdistribusi. Muhammadiyah dan Khittah Muhammadiyah
Tidak semata-mata hanya terdistribusi, namun sasaran yang berdasarkan al-Qur’an dan as-Sunnah.
tujuan tersebut dikuatkan dengan asnaf dalam pilar
ekonomi Muhammadiyah. 5. UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada
4. KESIMPULAN Universitas Islam Negeri Mataram, khususnya
Beradasarkan hasil analisis dan pembahasan pada segenap civitas akademika Paascasarjana Universitas
penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa Islam Negeri Mataram.
transformasi doktrin al-Ma’un terhadap penguatan
Gerakan ekonomi Muhammadiyah tertuang dalam 6. REFERENSI
dua konsep atau gagasan pemikiran besar. Konsep Abdullah, Boedi. (2010). Peradaban Pemikiran
tersebut terdiri dari Muhammadiyah Incorporated dan Ekonomi Islam. Editor oleh Dedi Supriyadi.
Partnership Stratejik. Kedua transformasi dalam Bandung: Pustaka Setia.
Adib, Mohammad. (2015). Filsafat Ilmu : Ontologi,
konsep tersebut pada dasarnya konsen pada
Epistemologi, Aksiologi dan Logika Ilmu
pemberdayaan dan pembebasan kaum mustadl’afin. Pengetahuan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Jika ditinjau dari perspektif ekonomi Islam, interelasi Al-Atsari, Abu Ihsan. 2006). terj.. Shahih Tafsir Ibnu
kuat terlihat dari nilai filosofis yang ada pada keadilan Katsir : Jilid 9. Jakarta: Pustaka Ibnu Katsir.
dan tauhid. Kedua nilai tersebut menjadi satu kesatuan Al-Faizin, Abdul Wahid dan Nash Akbar. (2018)
untuk menciptakan kesejahteraan melalui Tafsir Ekoomi Kontemporer : Menggali Teori
pemberdayaan dan pembebasan kaum mustadl’afin. Ekonomi dari Ayat-Ayat Al-Qur’an. Jakarta:
Gema Insani.
Adapun saran yang disampaikan berdasarkan
Al-Huwaili, Abdullah bin Ahmad. (1426H/2005M).
hasil kajian tersebut sebagai bagian dari ikhtiar At-Tauhid Al-Muyassar. Cet. III. Riyadh: Daar
tolong-menolong dalam kebaikan dan takwa adalah Athlas Khadra.
sebagai berikut: Alma, Buchari. (2020). Pengantar Bisnis. Bandung:
a. Kepada persyarikatan Muhammadiyah, ALFABETA.
khususnya Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan Antonio, Muhammad Syafi’i. (2011). Bank Syariah
Muhammadiyah untuk memperkuat konsep dari Teori ke Praktik. Jakarta: Gema Insani.
Arikunto, Suharsimi. (2002) Prosedur Penelitian :
Incorporated dan Partnership Stratejik dengan Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
lebih mengelaborasi sisi nilai keadilan sosial- Ghazali, Abd. Rohim, Abdul Mu’ti. (2016).
ekonomi dalam setiap amal usaha, Kosmopolitianisme Islam Berkemajuan.
operasionalisasi konsep agar mudah dipahami dan Surakarta: Muhammadiyah University Press.
sulit dilupakan, serta senantiasa menanamkan Graha, Andi Nu. (2009) “Pengembangan Masyarakat
nilai-nilai yang telah dibangun oleh Kyai Ahmad Pembangunan Melalui Pendampingan Sosial
Dalam Konsep Pemberdayaan Di Bidang
Dahlan melalui pemaknaan surah-surah dalam al-
Ekonomi.” Modernisasi, Vol. 5 No. 2.
Qur’an, utamanya Ali Imran 104 dalam setiap Gunawan, Andri. (2018) “Teologi Al-Ma‘un dan
gerakan dan al-Ma‘un sebagai basis gerakan Praksis Sosial Dalam Kehidupan Warga
sosial-ekonomi. Selain itu, diperlukan tata kelola Muhammadiyah.” Salam Vol. 5 No. 2.
yang terstruktur dengan pengelolaan dan Hamzah, Amir. (2020). Metode Penelitian
pemanfaat sumber daya manusia yang tersedia. Kepustakan (Library Research) : Kajian
b. Kepada para kader dan warga persyaritakan Filosofis, Aplikasi, Proses, dan Hasil Penelitian.
Malang: CV. Literasi Nusantara Abadi.
Muhammadiyah untuk turut serta berperan aktif
Immaniyati, Neni Sri. (2013). Perbankan Syariah
dalam membangun dan mengembangkan konsep Syariah dalam Perspektif Hukum Ekonomi.
gerakan ekonomi Muhammadiyah yang Bandung: CV. Mandar Maju.
berkemajuan dengan SDM World Class sebagai Kara, Muslim H. (2005). Bank Syariah di Indonesia :
insan yang memiliki karakter kosmopolitanisme Analisis Kebijakan Pemerintah Indonesia
demi tercipta dan terwujudnya visi dan misi terhadap Perbankan Syariah. Yogyakarta: UII
persyarikatan berdasarkan Anggaran Rumah Press.
Machfoedz, Mahmud. (2007). Pengantar Bisnis
Tangga Muhammadiyah, Matan Keyakinan dan
Modern. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Cita-cita Hidup Muhammadiyah, Kepribadian

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 8(02), 2022, 2134
Malik, Nazaruddin, Ihyaul Ulum dan Widayat, ed.. Prihantoro, Agung, ed.. (2009). Islam dan Teologi
(2010). Gerakan Ekonomi Muhammadiyah : Pembebasan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009
Kajian dan Pengalaman Empiris. Malang: Rozalinda. (2017). Ekonomi Islam : Teori dan
UMM-Press. Aplikasinya Pada Aktivitas Ekonomi, Edisi I Cet.
Miswanto, Agus. (2012). Seri Studi Islam : Sejarah 4. Depok: Rajawali Pers.
Islam dan Kemuhammadiyahan. Editor oleh Saebani, Beni Ahmad. (2008). Filsfat Hukum Islam.
Zuhron Arofi. Magelang: P3S UMM. Bandung: CV. Pustaka Setia.
Mohammad, Afif. (1994). terj. Keadilan Sosial Dalam Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Bisnis :
Islam, Cet. II. Bandung: Pustaka. Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi
Mu’ti, Abdul, Azaki Khoirudin, Fajar Riza Ulhaq dan dan R&D. Bandung: ALFABETA.
Ahmad Fuad Fanani, ed.. (2015). Suwanto dan Donni Juni Prihansa. (2018).
Kosmopolitianisme Islam Berkemajuan : Catatan Manajemen SDM dalam Organisasi Publik dan
Kritis Muktamar Teladan ke-47 Muhammadiyah Bisnis. Bandung: ALFABETA.
di Makassar 2015. Surakarta: Muhammadiyah Syarifuddin, Amir. (2014). Ushul Fiqh Jilid 2. Jakarta:
University Press. Kencana Prenamedia Group.
Nashir, Haedar. (2016). Muhammadiyah Gerakan Tim Penerjemah Wolrd Bank. (2012). terj.. Pedoman
Pembaharuan. Yogyakarta: Suara tentang Kemiskinan dan Ketimpangan :
Muhammadiyah. Handbook on Poverty & Inequality. Jakarta:
Pattimahu, M. Asril. (2019). “Spirit Tauhid Dalam Salemba Empat.
Membangun Gerakan Kemanusiaan.” JST :
Jurnal Studi Islam, Vol. 1 No. 2.
Pimpinan Pusat Muhammadiyah. (2019). Manhaj
Gerakan Muhammadiyah : Ideologi, Khittah dan
Langkah. Yogyakarta: Penerbit Suara
Muhammadiyah.

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534

You might also like