Professional Documents
Culture Documents
Adminjurnal, 15-30
Adminjurnal, 15-30
Adminjurnal, 15-30
Abstract
The Emotional intelligence, spiritual intelligence and job satisfaction to be part of
the factors that influence performance. The purpose of this study was to determine
the effect of emotional intelligence and spiritual intelligence on the performance
through job satisfaction as an intervening variable partially and simultaneously.
This study also aimed to determine the effect of emotional intelligence and spiritual
intelligence on the performance through job satisfaction as an intervening variable
directly and indirectly. This study was conducted to 77 respondents employees
of PT. Madu Baru, Yogyakarta. The research method used is quantitative method
uses statistical analysis and descriptive. The results of this study are (1) there is
a significant effect of emotional intelligence on employee job satisfaction. (2)
there is a significant influence of spiritual intelligence on employee job satisfaction.
(3) There is a significant relationship between emotional intelligence and spiritual
intelligence on job satisfaction. (4) There is a significant relationship between
emotional intelligence on employee performance. (5) There is a significant
relationship between spiritual intelligence on employee performance. (6) There is
a significant relationship between emotional intelligence and spiritual intelligence
on employee performance. (7) There is a significant relationship between job
satisfaction on employee performance. (8) There is an indirect effect of emotional
intelligence on the performance of employees through job satisfaction. (9) There
is the indirect influence of spiritual intelligence on the performance of employees
through job satisfaction.
Keywords: emotional intelligence, spiritual intelligence, job satisfaction and
employee performance
PENDAHULUAN
Tenaga kerja sebagai sumberdaya yang masing-masing. Kinerja merupakan suatu
sangat penting di dalam suatu organisasi. prestasi atau tingkat keberhasilan yang
Organisasi akan lebih maju dan dicapai oleh individu atau suatu organisasi
berkembang apabila mempunyai tenaga dalam melaksanakan pekerjaan pada suatu
kerja yang handal, dan mampu dijadikan periode tertentu. Kinerja juga dapat diartikan
partner kerja oleh pimpinannya dalam sebagai suatu prestasi yang dicapai dalam
menjalankan tugas yang menjadi bagiannya melaksanakan pelayanan kepada masya-
rakat dalam suatu periode. Usaha-usaha terdapat beberapa kecerdasan pada diri
manajemen kinerja ditujukan untuk manusia, diantaranya: kecerdasan intelek-
mendorong kinerja dalam mencapai tingkat tual, kecerdasan emosional, kecerdasan
tertinggi organisasi. kinerja merupakan kreativitas, dan kecerdasan spiritual.
perwujudan kerja yang dilakukan oleh Menurut Carmichael (2005) yang
karyawan yang biasanya dipakai sebagai menyatakan kecerdasan emosi adalah
dasar penilaian terhadap karyawan atau proses spesifik dari kecerdasan informasi
organisasi. Kinerja akan menggambarkan yang meliputi kemampuan untuk
tingkat pencapaian pelaksanaan suatu memunculkan dan mengekspresikan
kegiatan, program, dan kebijaksanaan emosi diri sendiri kepada orang lain,
dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, pengaturan emosi (controlling), serta
dan visi unit kerja tersebut. PT. Madubaru penggunaan emosi untuk mencapai tujuan.
Bantul D.I Yogyakarta sebagai sebuah Selain kecerdasan emosional, Zohar dan
perusahaan memiliki perencanaan kinerja Marshall (2000) menjelaskan bahwa
guna menentukan bagaimana kinerja harus kecerdasan spiritual juga memegang
diukur, mengenali dan merencanakan cara peranan yang besar terhadap kesuksesan
mengatasi kendala, serta mencapai seseorang dalam bekerja. Seorang
pemahaman bersama tentang pekerjaan. karyawan yang memperoleh kebahagiaan
Sehubungan dengan pemaparan diatas, dalam bekerja akan berkarya lebih baik.
yang menjadi obyek penelitian ini adalah PT Sehubungan dengan uraian diatas dan
Madu Baru, Bantul. Perusahaan ini terletak masih sedikitnya penelitian tentang
di Desa Padokan, Kelurahan Tirtonirmolo, kepuasan kerja dalam hubungannya antara
Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, kecerdasan emosional dan kecerdasan
Propinsi daerah Istimewa Yogyakarta. spiritual dengan kinerja karyawan dalam
Faktor ini antara lain adalah kecerdasan lingkup Fakultas Ekonomi Universitas Islam
emosional, kecerdasan spiritual dan kepuasan Indonesia Yogyakarta, maka peneliti tertarik
kerja karyawan ketika mereka melaksanakan untuk melakukan penelitian yang berjudul
pekerjaan dalam kesehariannya. Perlu “Pengaruh Kecerdasan Emosional dan
diketahui bahwa kepuasan kerja juga Kecerdasan Spiritual pada Kepuasan Kerja
merupakan faktor penting dalam meningkat- yang Berdampak Terhadap Kinerja (Studi
kan kinerja karyawan. Kepuasan kerja pada Karyawan PT. Madu Baru Bantul,
mencerminkan perasaan seseorang Yogyakarta)”.
terhadap pekerjaannya dan sangat penting
bagi aktualisasi diri. Karyawan yang TELAAH PUSTAKA
mendapat kepuasan kerja akan melaksana- 1. Kinerja
kan pekerjaannya dengan baik sedangkan Menurut Prawirosentono (1999), kinerja
karyawan yang tidak memperoleh kepuasan atau performance adalah hasil kerja yang
kerja tidak akan pernah mencapai dapat dicapai oleh seseorang atau
kematangan psikologis dan pada gilirannya sekelompok orang dalam organisasi,
menjadi frustasi. Selain faktor kepuasan, sesuai dengan wewenang dan tanggung
faktor kecerdasan dari seorang karyawan jawab masing-masing, dalam rangka upaya
juga turut memberikan kontribusi terhadap mencapai tujuan organisasi bersangkutan
kinerja seseorang. Kemampuan seseorang secara legal, tidak melanggar hukum dan
diantaranya ditentukan oleh kecerdasan sesuai dengan moral maupun etika.
yang dimilikinya, menurut Hawari (2006)
bahwa kecerdasan emosional dan puan emosi atau kecerdasan emosi lebih
kecerdasan spiritual memiliki pengaruh banyak diperlukan. Bila seseorang dapat
yang signifikan terhadap kepuasan kerja. menyelesaikan masalahmasalah di dunia
Pada dasarnya setiap orang memiliki kerja yang berkaitan dengan emosinya
kesadaran akan emosi diri sendiri dan orang maka dia akan menghasilkan kerja yang
lain, dan menyesuaikan perilaku mereka lebih baik. Agustian (2006:36). Hal ini
berdasarkan pengetahuannya atas ditunjukan dengan hasil penelitian Rika Indra
kecerdasan emosionalnya. Selanjutnya Handayani, Sutrisno, Sugeng Iswono
dikatakan bahwa keduanya merupakan (2014) Ada pengaruh kecerdasan
ketrampilan dan kemampuan dalam emosional dan kecerdasan spiritual secara
mengelola emosionalnya (key people skill. bersama-sama terhadap kinerja karyawan
Hal ini sependapat dengan pernyataan pada Hotel Ijen View & Resort Bondowoso.
Carmeli (2003) yang menyatakan bahwa Kepuasan kerja mencerminkan
kecerdasan emosional merupakan syarat perasaan seseorang terhadap pekerjaan-
kunci kesuksesan dan keahlian seseorang. nya dan sangat penting bagi aktualisasi diri.
Penelitian Achmad Sani Supriyanto dan Eka Dan kepuasan kerja mempunyai arti penting
Afnan Troena (2012) yang menyatakan bagi karyawan ataupun karyawan dalam
bahwa kecerdasan emosional berpengaruh menciptakan kinerja yang tinggi didalam
signifikan terhadap kinerja. lingkungan kerja suatu organisasi (Handoko,
Kecerdasan spiritual, selain mem- 2005). Dapat dikatakan pula bahwa
pengaruhi kepuasan kerja seorang kepuasaan kerja adalah dipenuhinya
karyawan juga memberikan dampak pada keinginan dan kebutuhannya melalui
kinerja seorang karyawan tersebut. Hal ini kegiatan bekerja. Karyawan akan
sejalan dengan penelitian yang dilakukan termotivasi jika kebutuhannya terpenuhi,
Achmad Sani Supriyanto dan Eka Afnan dengan terpenuhinya kebutuhan maka akan
Troena (2012) membuktikan bahwa timbul kepuasaan kerja yang berdampak
kecerdasan spiritual berpengaruh signifikan positif pada kinerja karyawan pada
terhadap kinerja. Lisda Rahmasari (2012) perusahaan. Robbins (2006), yang
menyatakan kecerdasan spiritual menyatakan bahwa kepuasan kerja di
berpengaruh positif terhadap kunerja tempat kerja akan berpengaruh terhadap
karyawan. Dan Penelitian Rika Indra kinerja. Penelitian Achmad Sani Supriyanto
Handayani, Sutrisno, Sugeng Iswono dan Eka Afnan Troena (2012) menyimpulkan
(2014) yang juga menyatakan terdapat terdapat pengaruh yang signifikan antara
pengaruh kecerdasan spiritual terhadap kepuasan kerja terhadap kinerja organisasi.
kinerja karyawan. Hasil ini bermakna bahwa Hasil ini bermakna bahwa semakin
semakin meningkat tingkat kecerdasan meningkat kepuasan kerja, maka kinerja
spiritual, maka kinerja akan semakin akan semakin meningkat. Koefisien jalur
meningkat. Dunia kerja mempunyai bertanda positif mengindikasikan semakin
berbagai masalah dan tantangan yang meningkat kepuasan kerja, maka akan
harus dihadapi oleh karyawan, misalnya mengakibatkan semakin meningkat pula
persaingan ketat, tuntutan tugas, suasana kinerja.
kerja yang tidak nyaman dan masalah Kepuasan kerja karyawan dipengaruhi
hubungan dengan orang lain. Masalah oleh banyak faktor. Peranan pada masing-
masalah tersebut dalam dunia kerja masing faktor tersebut memberikan
bukanlah suatu hal yang hanya membutuh- kepuasan berbeda, tergantung pada pribadi
kan kemampuan intelektualnya, tetapi dalam masing-masing karyawan. Secara umum
menyelesaikan masalah tersebut kemam-
faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan D.I Yogyakarta yang berjumlah 329 orang.
kerja adalah kerja yang secara mental Pengambilan sampel penelitian berdasar-
menantang, imbalan yang pantas, kondisi kan pada pendekatan rumus Slovin (Umar,
kerja dan rekan sekerja yang mendukung 2005), yaitu sebagai berikut :
(Robbins, 2006). Kepuasan di tempat kerja
akan mempengaruhi nilai penghargaan,
dimana semakin tinggi kepuasan seseorang
terhadap pekerjaannya maka diharapkan
kinerjanya semakin baik, sehingga sesuatu Dalam hal ini :
yang diperoleh juga semakin besar. N = Populasi
Sehubungan dengan ini, maka kecerdasan n = Sampel
emosional selain berpengaruh langsung
e = Persentasi kelonggaran karena
terhadap kinerja juga berpengaruh secara
kesalahan pengambilan sampel
tidak langsung terhadap kinerja melalui
yang masih ditolerir
kepuasan kerja. Hal ini ditunjukkan dengan
hasil penelitian yang dilakukan oleh Achmad n=
Sani Supriyanto dan Eka Afnan Troena n = 76,69
(2012) yang menyimpulkan bahwa Dari perhitungan tersebut, maka besar
kecerdasan emosional berpengaruh sampel yang akan diambil dalam penelitian
terhadap kinerja melalui kepuasan kerja. ini adalah sebanyak 77 karyawan PT.
Tram (2006), adanya hubungan yang Madubaru Bantul D.I Yogyakarta. Sedangkan
signifikan antara kecerdasan emosi, teknik pengambilan sampel yang akan
kepuasan kerja dan kinerja. digunakan dalam penelitian ini adalah
Kepuasan kerja selain memediasi Proportional Stratified Random Sampling,
pengaruh dari kecerdasan emosional dimana besar sampel dapat dicari dengan
terhadap kinerja, juga memediasi pada rumus :
pengaruh kecerdasan spiritual terhadap
kinerja karyawan. Zohar dan Marshall
(2000) menjelaskan bahwa kecerdasan
spiritual juga memegang peranan yang Dalam hal ini :
besar terhadap kesuksesan seseorang ni = Banyaknya sampel karyawan dari tiap
dalam bekerja, seorang karyawan yang departemen
memperoleh kebahagiaan dalam bekerja Ni = Banyaknya karyawan tiap departemen
akan berkarya lebih baik. Hal ini juga
No = Banyaknya sampel
ditunjukkan oleh penelitian dari Achmad
Sani Supriyanto dan Eka Afnan Troena Σ N = Banyaknya populasi
(2012) yang menyimpulkan bahwa Penarikan sampel yang dilakukan oleh
kecerdasan spiritual berpengaruh terhadap peneliti didasarkan atas departemen para
kinerja melalui kepuasan kerja. karyawan PT. Madubaru Bantul D.I
Yogyakarta, dan besar sampel pada
METODE PENELITIAN masing-masing departemen adalah :
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh karyawan di PT. Madubaru Bantul
Tabel 2
Hasil Analisis Kuantitatif
Ada pengaruh yang signifikan kecerdasan emosional
H1: terhadap kepuasan kerja Terbukti
Ada pengaruh yang signifikan kecerdasan spiritual
H2: terhadap kepuasan kerja Terbukti
Ada pengaruh yang signifikan kecerdasan emosional dan
H3: kecerdasan spiritual terhadap kepuasan kerja Terbukti
Ada pengaruh yang signifikan kecerdasan emosional
H4: terhadap kinerja karyawan Terbukti
Ada pengaruh yang signifikan kecerdasan spiritual
H5: terhadap kinerja karyawan Terbukti
Ada pengaruh yang signifikan kecerdasan emosional dan
H6: kecerdasan spiritual terhadap kinerja karyawan Terbukti
Ada pengaruh yang signifikan kepuasan kerja terhadap
H7: kinerja karyawan Terbukti
Ada pengaruh tidak langsung kecerdasan emosional
H8: terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja Terbukti
Ada pengaruh tidak langsung kecerdasan spiritual
H9: terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja Terbukti
dengan skor rata-rata sebesar 3,91 yang signifikan dari kecerdasan emosi terhadap
berada dalam interval (3,40 – 4,19) atau kepuasan kerja karyawan dengan pengaruh
dalam kategori tinggi. Hal ini menunjukkan sebesar 29,7%. Adanya pengaruh signifikan
sudah tingginya tingkat emosi karyawan PT. ini ditunjukkan oleh besarnya nilai
Madu Baru Bantul, Yogyakarta yang dilihat signifikansi dari kecerdasan emosi sebesar
dari kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi 0,008 yang berada dibawah 0,05, sehingga
diri, empati, dan ketrampilan sosialnya hipotesis yang menyatakan ada pengaruh
dalam bekerja di perusahaan. Dari beberapa kecerdasan emosional terhadap kepuasan
item, kecerdasan emosional mengenai kerja diterima atau terbukti. Dengan
mampu pulih kembali dari tekanan emosi demikian, semakin tingginya tingkat emosi
dalam pekerjaan mendapatkan penilaian karyawan menjadikan kepuasan mereka
yang terendah. Dengan demikian jika ada juga meningkat. Karyawan yang merasa
karyawan yang merasa dirinya mendapatkan dapat menunjukkan kemampuannya dalam
tekanan emosi yang tinggi dari pekerjaan- bekerja dan mampu mengekspresikan
nya, mereka akan sulit untuk bangkit emosi dirinya akan merasa puas. Kondisi
kembali dalam memulihkannya. Melihat ini sejalan dengan pendapat Thomas Sy et
kondisi demikian, pentingnya perusahaan al (2006), yang menyatakan bahwa tingkat
untuk menjaga keberadaan dari emosi para kecerdasan emosional pegawai berhubungan
karyawan agar mereka tidak mengalami positif dengan kepuasan kerja. Pegawai
tekanan. yang mempunyai kecerdasan emosional
lebih baik akan memiliki kepuasan kerja
Kemudian mengenai pengaruh dari
yang tinggi. Shaffar (2005) menyimpulkan
kecerdasan emosi terhadap kepuasan
bahwa kecerdasan emosi mempunyai
kerja, menunjukkan adanya pengaruh yang
pengaruh secara langsung terhadap
penilaian dari responden sebesar 3,83 yang dapat diungkapkan bahwa kecerdasan spiri-
berada dalam interval (3,40 – 4,19) atau tual karyawan akan mempengaruhi
dalam kategori tinggi. Hal ini menunjukkan kepuasan kerjanya. Semakin cerdas
sudah tingginya tingkat spiritual dari para karyawan maka tingkat kepuasaan terhadap
karyawan PT. Madu Baru Bantul, pekerjaan juga kan semakin meningkat.
Yogyakarta yang dilihat dari kejujuran, Dengan kecerdasan spiritual yang tinggi,
keterbukaan, pengetahuan diri, fokus pada orang akan mampu memaknai positif pada
organisasi, dan memiliki visi dan nilai-nilai setiap peristiwa, permasalahan bahkan
dalam bekerja di perusahaan. Pada penderitaan yang dialami, maka ia akan
penilaian ini terlihat item mengenai memiliki mampu membangkitkan jiwanya dan
kualitas hidup yang diilhami oleh visi dan melakukan perbuatan-perbuatan dan
nilai-nilai mendapatkan penilaian yang tindakan nyata yang positif. Selain itu,
terendah, sehingga dalam menjalankan kecerdasan spiritual juga dapat menciptakan
hidupnya para karyawan dalam mengilhami keberanian dalam bertindak, lebih tenang
visi-visi dan nilai-nilai hidup harus dan tararah dalam menyelesaikan
mendapatkan perhatian yang lebih baik lagi. persoalan dan lebih kepada rasa
Untuk itu, perluya perusahaan melakukan kemanusiaan atau keadilan untuk memilah-
upaya-upaya dalam mendorong karyawan milah jenis reaksi. Sependapat dengan
untuk lebih bersikap baik dalam hal Moore et al. (2006), Milliman, et al. (2003)
meningkatkan kejujurannya, keterbukaan, mengatakan bahwa kecerdasan spiritual
pengetahuan diri, fokus pada organisasi, akan mempengaruhi sikap kerja, sikap kerja
dan memiliki visi dan nilai-nilai dalam ini ditunjukkan dengan indikatornya adalah
bekerja di perusahaan. kepuasan kerja.
Dan kemudian pada pengujian statistik Kemudian kecerdasan spiritual juga
menunjukkan kecerdasan spiritual terbukti memberikan pengaruh yang signifikan pada
memberikan pengaruh yang signifikan kinerja seorang karyawan dengan pengaruh
terhadap kepuasan kerja karyawan dengan sebesar 20,0%. Adanya pengaruh signifikan
pengaruh sebesar 29,8%. Adanya pengaruh ini dapat ditunjukkan dengan nilai signifikan
signifikan ini dapat ditunjukkan dengan nilai kecerdasan spiritual sebesar 0,005 yang
signifikan kecerdasan spiritual sebesar berada dibawah 0,05, sehingga hipotesis
0,001 yang berada dibawah 0,05, sehingga yang menyatakan ada pengaruh
hipotesis yang menyatakan ada pengaruh kecerdasan spiritual terhadap kinerja
kecerdasan spiritual terhadap kepuasan diterima atau terbukti. Berdasarkan hasil ini,
kerja diterima atau terbukti. Dengan makin baik kecerdasan spiritualnya mampu
demikian, makin tingginya tingkat spiritual memberikan kontribusi yang signifikan
seseorang akan menjadikan mereka puas dalam meningkatkan kinerja seseorang.
dalam bekerja. Dengan tingkat spiritualnya Orang yang mempunyai tingkat sipritual
menjadikan karyawan dapat bertindak arif tinggi mampu memaknai penderitaan hidup
di luar ego atau jiwa kesadarannya mampu dengan memberi makna positif pada setiap
memberikan kepuasan tersendiri bagi peristiwa, masalah bahkan penderitaan
mereka. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dialaminya. Dengan memberi makna
yang dilakukan Moore et al (2006), yang yang positif itu, ia mampu membangkitkan
mengatakan bahwa pada dasarnya jiwanya dan melakukan perbuatan dan
kecerdasan spiritual sangat berpengaruh tindakan yang positif. Tindakan positif ini
terhadap kepuasan kerja. Dari penelitian ini dapat ditunjukkan dengan mereka bekerja
dengan baik yang sesuai dengan keinginan kecerdasan emosional terhadap kinerja,
perusahaan, hal inilah yang menjadikan juga memediasi pada pengaruh kecerdasan
kinerja karyawan meningkat dan tujuan spiritual terhadap kinerja karyawan. Zohar
perusahaan pun dapat dicapai dengan dan Marshall (2000) menjelaskan bahwa
kecerdasan spiritual yang tinggi dari para kecerdasan spiritual juga memegang
karyawan tersebut. peranan yang besar terhadap kesuksesan
Hal ini sejalan dengan penelitian yang seseorang dalam bekerja, seorang
dilakukan Achmad Sani Supriyanto dan Eka karyawan yang memperoleh kebahagiaan
Afnan Troena (2012) membuktikan bahwa dalam bekerja akan berkarya lebih baik. Hal
kecerdasan spiritual berpengaruh signifikan ini juga ditunjukkan oleh penelitian dari
terhadap kinerja. Lisda Rahmasari (2012) Achmad Sani Supriyanto dan Eka Afnan
menyatakan kecerdasan spiritual Troena (2012) yang menyimpulkan bahwa
berpengaruh positif terhadap kunerja kecerdasan spiritual berpengaruh signifikan
karyawan. Dan Penelitian Rika Indra terhadap kinerja melalui kepuasan kerja.
Handayani, Sutrisno, Sugeng Iswono
PENUTUP
(2014) yang juga menyatakan terdapat
pengaruh kecerdasan spiritual terhadap Simpulan
kinerja karyawan. Hasil ini bermakna bahwa Berdasarkan hasil analisis dan
semakin meningkat tingkat kecerdasan pembahasan tentang pengaruh kecerdasan
spiritual, maka kinerja akan semakin emosional dan kecerdasan spiritual
meningkat. terhadap kinerja melalui kepuasan kerja,
Dan selanjutnya terbukti kecerdasan maka dapat ditarik kesimpulan:
spiritual berpengaruh tidak langsung 1. Terdapat pengaruh yang signifikan
terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan antara kecerdasan emosional terhadap
kerja dengan pengaruh total sebesar kepuasan kerja karyawan yang
30,5%. Adanya pengaruh tidak langsung ini dibuktikan dengan nilai signifikansi dari
ditunjukkan dengan nilai signifikan thitung pada kecerdasan emosional sebesar 0,008
pengaruh kecerdasan spiritual terhadap yang lebih kecil dari nilai signifikan
kepuasan kerja sebesar 0,001 dan sebsar 0,05.
kemudian diperoleh nilai signifikan thitung 2. Terdapat pengaruh yang signifikan
pada pengaruh kepuasan kerja terhadap antara kecerdasan spiritual terhadap
kinerja sebesar 0,000. Dikarenakan kedua kepuasan kerja karyawan yang
jalur pengaruh tersebut signifikan atau dibuktikan dengan nilai signifikansi dari
memiliki nilai signifikan thitung lebih kecil dari kecerdasan emosional sebesar 0,001
nilai signifikan 0,05 maka dinyatakan ada yang lebih kecil dari nilai signifikan
pengaruh tidak langsung kecerdasan spiri- sebsar 0,05.
tual terhadap kinerja karyawan melalui
3. Terdapat pengaruh yang signifikan
kepuasan kerja. Hal ini menjelaskan bahwa
antara kecerdasan emosional dan
karyawan selain memiliki kecerdasan spiri-
kecerdasan spiritual terhadap kepuasan
tual yang baik dan didukung dengan
karyawan yang dibuktikan dengan nilai
kepuasan yang tinggi dipastikan kinerja
signifikansi dari kecerdasan emosional
karyawan juga makin lebih baik lagi dengan
sebesar 0,018 dan kecerdasan spiritual
adanmya kepuasan kerja karyawan
sebesar 0,001 yang lebih kecil dari nilai
tersebut. Dengan demikian, kepuasan kerja
signifikan sebsar 0,05
selain memediasi pengaruh dari
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Sani Supriyanto dan Eka Afnan asional, Kepuasan Kerja dan Kinerja
Troena (2012), Pengaruh Kecerdasan Manajer (Studi di Bank Syari’ah Kota
Emosional dan Kecerdasan Spiritual Malang), Jurnal Aplikasi Manajemen,
terhadap Kepemimpinan Transform- Volume 10, No. 4.
Agustian, Ary Ginanjar (2006), Rahasia Guritno, Bambang dan Waridin (2005),
Sukses Membangun Kecerdasan Pengaruh Persepsi Karyawan
Emosi dan Spiritual. Arga. Jakarta. Mengenai Perilaku Kepemimpinan,
Algifari (2000), Analisis Regresi, Teori, Kepuasan Kerja dan Motivasi Terhadap
Kasus & Solusi, Yogyakarta: BPFE Kinerja. Jurnal Riset Bisnis Indonesia.
UGM. Vol.1. No.1