PROJECT 3RD STOREY BUILDING DATA CENTER NONGSA BATAM INCONESIA

Owner Consultant Management Main Contactor

GDS WSP
PT. ACSET INDONUSA
Nomor : 021/AI/NDP/STC Infrastructure Road Revisi No : N.A
METHOD OF STATEMENT material yang akan digunakan sesuai dengan

1. Referensi/References spesifikasi sudah dalam kondisi siap. Semua tenaga

1.1 Technical Specifications kerja sudah melakukan Induction dan memiliki id

1.2 Shop Drawing card untuk memasuki kawasan proyek, serta

1.3 Specification menggunakan APD wajib maupun APD Khusus. In

1.4 Trial Mix And Supplier Approval the preparation work, make sure that the quantity of

1.5 Pd T-05-2004-B tentang Pedoman Pelaksanaan material to be used complies with the specifications

Perkerasan Jalan Beton Semen. and is ready for use. All workers have undergone

2. Sumber Daya/Resources induction and possess an ID card to enter the

2.1 Bahan-bahan/Materials project area, and are required to use both general

2.1.1 Readymix Concrete PPE (Personal Protective Equipment) and specific

2.1.2 Reinforcement Bar (Wiremesh M8) PPE.

2.1.3 BJTP 3.1.2 Kemudian persiapkan administrasi perizinan kerja

2.1.4 Plywood berupa JSA (Job Safety Analysis) yang telah

2.1.5 Formwork System diverifikasi dan disetujui owner. Then, prepare the work

2.1.6 Base Coarse permit administration in the form of JSA (Job Safety

2.1.7 Dowel Analysis) that has been verified and approved by the

2.1.8 Bouxite owner.

2.1.9 Mix Plastic 0.6 mm 3.1.3 Lalu untuk material approval, shop drawing dan

2.2 Alat/Equipment metode kerja harus sudah disetujui oleh MK dan owner.

2.2.1 Concrete Vibrator For material approval, shop drawings, and work

2.2.2 Jidar methods, they must have been approved by the

2.2.3 Concrete Saw Construction Manager (MK) and owner.

2.2.4 Dumptruck 3.2 Pekerjaan penyiapan tanah dasar dan lapis

2.2.5 Stamper pondasi/Preparation of subgrade and foundation layer

2.2.6 Water Tank work

2.2.7 Total Station 3.2.1 Dianjurkan agar lapis pondasi bawah diperlebar paling

2.2.8 Excavator sedikit 60 cm di luar tepi perkerasan pada masing-

2.2.9 Truck mixer masing sisi memanjang hamparan untuk mengisolasi

2.3 Pekerja/Workers tanah expansif dan memberi landasan yang cukup bagi

2.3.1 Quality Control Engineer roda rantai mesin penghampar. It is recommended to

2.3.2 Supervisor widen the lower base layer by at least 60 cm beyond the

2.3.3 Formen edge of the pavement on each longitudinal side of the

2.3.4 Worker spread area to isolate expansive soil and provide an

3. Instruksi kerja/Instruction of work adequate foundation for the machine's chain wheels.

3.1 Pekerjaan Persiapan/Preparation of work 3.2.2 Pada pelaksanaan penghamparan yang menggunakan

3.1.1 Pada pekerjaan persiapan, pastikan jumlah bahan acuan tetap, pembentukan akhir dilakukan dengan
alat yang bergerak di atas acuan yang dipasang
Page 2 of 10
 PROJECT 3RD STOREY BUILDING DATA CENTER NONGSA BATAM INCONESIA
Owner Consultant Management Main Contactor

GDS WSP
PT. ACSET INDONUSA
Nomor : 021/AI/NDP/STC Infrastructure Road Revisi No : N.A
sesuai rencana alinyemen. In the implementation of dengan toleransi tinggi permukaan maksimum 2 cm.
spreading using fixed references, the final formation Penyimpangan kerataan permukaan tidak boleh lebih
is carried out with a tool moving on top of the besar dari 1 cm sepanjang 3 m. Before spreading the
installed reference according to the alignment plan. foundation layer or boxite, the slope of the subgrade
3.2.3 Bagian-bagian yang menonjol harus dikupas hingga must be formed according to the cross-section slope
elevasi sesuai dengan gambar rencana. Sedangkan of 2%, with a maximum surface height tolerance of 2
bagian yang rendah (berlubang) harus diisi dan cm. Surface evenness deviation should not exceed 1
dipadatkan sesuai dengan persyaratan pemadatan. cm over a length of 3 m.
Protruding parts must be trimmed to the elevation as b. Permukaan tanah dasar agar dijaga tetap rata dan
per the plan drawing. Meanwhile, low areas padat hingga pondasi atau beton semen sudah
(depressions) must be filled and compacted dihamparkan. Alat-alat besar dilarang beroperasi di
according to compaction requirements. atas lajur permukaan yang sudah selesai
3.2.4 Bila pengupasan dilengkapi dengan system pengatur dilaksanakan. The subgrade surface should be kept
elevasi otomatis, maka alat tersebut dapat flat and compacted until the foundation or concrete is
dioperasikan di atas permukaan yang akan dibentuk. spread. Heavy machinery is prohibited from
Pembentukan akhir permukaan lapis pondasi bawah operating on lanes where the surface work has been
stabilisasi semen harus diselesaikan sebelum bahan completed.
mengeras (biasanya berlangsung antara 4-6 jam). If c. Lembar kedap air harus dipasang pada permukaan
the trimming is equipped with an automatic yang sudah telah siap. Lembar-lembar yang
elevation control system, the equipment can be berdampingan dipasang tumpang tindih dengan lebar
operated on the surface to be formed. The final tumpangan tidak kurang dari 10 cm pada arah lebar
formation of the surface of the stabilized cement dan 30 cm pada arah memanjang. Pemasangan
lower base layer must be completed before the lembar ini harus hati-hati untuk menghindari
material sets (usually takes between 4-6 hours). kerusakan akibat proses pemasangan ataupun tertiup
angin. Waterproof sheets must be installed on the
prepared surface. Adjacent sheets should overlap
with a width of not less than 10 cm in the width
direction and 30 cm in the longitudinal direction. The
installation of these sheets must be done carefully to
avoid damage due to the installation process or wind
blowing.
Gambar galian dan pembentukan badan jalan
3.3 Pekerjaan boxite tebal 40 cm/Boxite work thick 40 cm
3.3.1 Pekerjaan boxite ini terbagi menjadi 2 lapis, masing-
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pekerjaan
masing lapis setebal 20 cm dan terbagi menjadi 2
penyiapan tanah dasar dan lapis pondasi
dari as atau tengah jalan. This boxite work is divided
a. Sebelum penghamparan lapis pondasi atau boxite,
into 2 layers, each layer 20 cm thick, and divided
kemiringan tanah dasar harus dibentuk sesuai dengan
into 2 from the centerline or middle of the road.
kemiringan pada potongan melintang sebesar 2%

Page 3 of 10
 PROJECT 3RD STOREY BUILDING DATA CENTER NONGSA BATAM INCONESIA
Owner Consultant Management Main Contactor

GDS WSP
PT. ACSET INDONUSA
Nomor : 021/AI/NDP/STC Infrastructure Road Revisi No : N.A
must be moistened beforehand before compacting
with a tandem roller.
3.3.3 Saat penghamparan baik agregat pokok dan agregat
pengunci harus tertata dengan rapi dan rata.
Pemadatan awal harus menggunakan alat pemadat 6
– 8 ton yang bergerak dengan kecepatan kurang dari
3 km/jam. During spreading, both base aggregates
and locking aggregates must be neatly and evenly
arranged. Initial compaction should be done using a
compactor weighing 6 – 8 tons, moving at a speed of
less than 3 km/h.

Gambar penghamparan boxite dari dumptruck

Gambar perataan boxite menggunakan excavator

Gambar penghamparan agregat dari dumptruck

Gambar pemadatan menggunakan tandem roller Gambar perataan agregat menggunakan excavator
3.3.2 Saat proses pemasangan permukaan harus terbebas
dari segala material yang mengganggu. Selain itu
agregat harus dibasahi terlebih dahulu sebelum
dipadatkan dengan tendem roller. During the
installation process, the surface must be free from
any interfering materials. In addition, the aggregate

Page 4 of 10
 PROJECT 3RD STOREY BUILDING DATA CENTER NONGSA BATAM INCONESIA
Owner Consultant Management
GDS
Nomor : 021/AI/NDP/STC Infrastructure Road
3.3.6 Untuk layer kedua dan sisi kedua dilakukan dengan
Gambar pemadatan menggunakan tandem roller
3.3.4 Pemadatan dilakukan dalam arah memanjang pada
satu sisi, dimulai dari tepi luar hamparan dan
dijalankan menuju sumbu jalan. Lapisan penggilasan
harus tumpang tindih (overlap) paling sedikit
setengah lebar alat pemadat. Pemadatan harus
dilakukan sampai diperoleh permukaan yang rata
dan stabil (minimum 6 lintasan). Bagian perkerasan
yang sempit di sekitar batu tepi yang tidak tergapai
oleh alat berat, harus dipadatkan dengan mesin
compactor. Compaction is carried out longitudinally
on one side, starting from the outer edge of the
spread area and moving towards the road axis.
Rolling layers should overlap by at least half the
width of the compactor. Compaction should be
continued until a smooth and stable surface is
achieved (minimum of 6 passes). The narrow parts
of the pavement around the edge stones that cannot
be reached by heavy machinery must be compacted
with a compactor machine
3.3.5 Jika proses pemadatan sudah selesai, maka perlu
untuk mengambil melakukan uji CBR lapangan
dengan jarak 100 m pada masing-masing layer dan
untuk sisi secara zig-zag. Once the compaction
process is completed, it is necessary to conduct field
CBR tests at intervals of 100 m for each layer and
zigzagging across the sides.
Page 5 of 10
Main Contactor
WSP
PT. ACSET INDONUSA
Revisi No : N.A
langkah yang sama. The same procedure is followed
for the second layer and the second side.
3.4 Pekerjaan Base Coarse tebal 25 cm/Base coarse
work thick 25 cm
3.4.1 Pekerjaan base coarse ini terbagi menjadi 2 bagian,
sisi kiri dan kanan dari as atau tengah jalan.
Installation of lightweight bricks begins with
leveling the surface using a mortar mix as the base
for lightweight bricks, with a thickness of 10-20mm.
3.4.2 Saat proses penghamparan material lakukan secara
merata dan padatkan menggunakan mesin gilas atau
vibro roller kapasitas 8 ton. Jumlah lintasan
minimum untuk pemadatan yang baik yaitu
sebanyak 6 lintasan. Placing bricks according to the
markings/signs and using strings as a guide for the
straightness of the brickwork.
3.4.3 Jika proses pemadatan sudah selesai, maka perlu
untuk mengambil melakukan uji CBR lapangan
dengan jarak 100 m pada masing-masing layer dan
untuk sisi secara zig-zag. Untuk sisi kedua lakukan
dengan langkah yang sama. Conducting a check on
the straightness of the bricks (vertical and
horizontal) using a spirit level.
3.5 Pekerjaan lean concrete/formwork
3.5.1 Pasang bekisting sesuai dengan dimensi yang ada
dalam gambar shop drawing. Install formwork
according to the dimensions specified in the shop
drawing
3.5.2 Gunakan material dengan kondisi yang baik. Use
materials in good condition
3.5.3 Acuan dimulai dari STA : 0 hingga selesai. The
reference starts from STA: 0 to completion.
3.6 Pekerjaan pemasangan plastik cor 0.6 mm
Pada saat pemasangan plastik harus dipastikan
permukaan rata dan tidak ada batu yang menonjol
untuk mengurangi potensi rusak atau sobek. Gelar
atau pasangkan plastik ketika bekisting sudah selesai
 PROJECT 3RD STOREY BUILDING DATA CENTER NONGSA BATAM INCONESIA
Owner Consultant Management
GDS
Nomor : 021/AI/NDP/STC Infrastructure Road
terpasang. Hindari penggelaran plastik yang terlalu
panjang agar plastik tidak sobek ketika terkena angin
yang kencang. During plastic installation, ensure a
flat surface with no protruding stones to reduce the
potential for damage or tearing. Lay or attach the
plastic when the formwork is completely installed.
Avoid laying out plastic that is too long to prevent
tearing in strong winds.
3.7 Pekerjaan pembesian wiremesh dan
dowel/Installation of wire mesh and dowel
reinforcement work
3.7.1 Ruji (dowel) harus polos, tidak kasar atau memiliki
tonjolan sehingga tidak memiliki tonjolan sehingga
tidak mengurangi kebebasan pergerakan ruji dalam
beton. Dowels must be smooth, not rough or have
protrusions, to ensure they do not restrict the
movement freedom of the dowel within the concrete.
3.7.2 Batang ruji (dowel) harus ditempatkan di tengah
ketebalan plat. Bagian batang ruji yang bisa bergerak
bebas, harus dilapisi dengan bahan anti karat. Dowel
bars must be positioned in the center of the plate
thickness. The part of the dowel bar that can move
freely must be coated with anti-corrosion material.
3.7.3 Sesudah bahan pencegah karat sudah kering, maka
selanjutnya harus dilapisi atau diolesi bahan anti
lengket sebelum ruji dipasang pelindung muai. After
the rust prevention material has dried, it must then
be coated or applied with an anti-adhesive
substance before the expansion joint protector is
installed.
3.7.4 Ujung batang ruji yang dapat bergerak bebas harus
dilengkapi penutup pelindung muai. The end of the
dowel bar that can move freely must be equipped
with an expansion joint protective cover.
3.7.5 Batang pengikat atau tie bars harus terbuat dari
batang baja ulir dengan mutu minimum BJTS-24
dan diameter 16 mm. Tie bars must be made of
threaded steel rods with a minimum grade of BJTS-
Page 6 of 10
Main Contactor
WSP
PT. ACSET INDONUSA
Revisi No : N.A
24 and a diameter of 16 mm.
3.7.6 Pasang tulangan wiremesh dan dowel pada dudukan
harus sesuai gambar shop drawing. Install wire mesh
and dowels on supports according to the shop
drawing.
3.7.7 Tambahkan beton decking setebal 41 mm dan
tulangan penyangga setinggi 100 mm. Add a 41 mm
thick concrete decking and support reinforcement
100 mm high.
3.7.8 Untuk sambungan antar besi panjang besi yang
harus dipasang paling tidak 30 kali diameter nya.
For connections between long steel bars, the length
of the bars to be connected must be at least 30 times
their diameter.
3.8 Pekerjaan pengecoran/Casting work
3.8.1 Sebelum melakukan pengecoran, pastikan untuk
mengecek kelurusan, kemiringan, dan ketinggian
permukaan jalan. Hindari pengecoran saat cuaca
sedang buruk atau memungkinkan untuk terjadi
hujan. Ketebalan perkerasan rigid 25 cm dan elevasi
top finish rencana harus diperhatikan. Before
carrying out the casting, ensure to check the
straightness, slope, and height of the road surface.
Avoid casting during bad weather conditions or
when rain is possible. Pay attention to the rigid
pavement thickness of 25 cm and the planned top
finish elevation.
3.8.2
 PROJECT 3RD STOREY BUILDING DATA CENTER NONGSA BATAM INCONESIA
Owner Consultant Management Main Contactor

GDS WSP
PT. ACSET INDONUSA
Nomor : 021/AI/NDP/STC Infrastructure Road Revisi No : N.A
3.8.7 Curing beton awal dilakukan dengan cara
menyemprotkan air pada permukaan beton. Initial
concrete curing is done using a curing compound on
the concrete surface.
3.8.8 Dilakukan cutting pada beton 12 jam setelah cor,
dan tidak melebihi 18 jam dari pemadatan akhir
Gambar pengecoran menggunakan truck mixer
dengan kedalaman 75 mm per jarak 5 meter. Cutting
3.8.3 Pengecoran dilakukan secara berkesinambungan
on the concrete is performed 12 hours after casting,
untuk menghindari keretakan akibat ikatan awal
and not exceeding 18 hours from the final
pada beton. Casting is done continuously to avoid
compaction, with a depth of 75 mm per 5-meter
cracks due to initial bonding in the concrete.
interval.
3.8.4 Agar beton masuk keseluruh sisi digunakan vibrator
concrete sedangkan untuk meratakan permukaan
dengan cara manual menggunakan jidar. Untuk
pemberian grooving permukaan beton/texturing
dilakukan secara manual menggunakan grooving
tool pada arah melintang dengan jarak 1,5 cm,
dengan kedalaman alur hingga 4 mm. To ensure
concrete penetrates all sides, a concrete vibrator is
used, while the surface is manually leveled using a
screed. Surface grooving or texturing is manually
done using a grooving tool across the surface with a Gambar concrete cutter

spacing of 1.5 cm and a groove depth of up to 4 mm.
Gambar perataan menggunakan jidar dan grooving
3.8.5 Selama proses pengecoran, stop cor beton rigid
harus diperhatikan supaya tidak bergeser ataupun
terlepas. During the casting process, attention must
be paid to ensure that the stoppage of rigid concrete
pouring does not cause shifting or detachment.
3.8.6 Nilai slump beton yang diisyaratkan 12 ± 2 cm. The
specified slump value for concrete is 12 ± 2 cm
3.8.9 Setelah permukaan dipotong menggunakan concrete
cutter, celah hasil cutter diisi dengan joint sealant
yang merupakan thermoplastic, untuk mencegah
masuknya kotoran dan terjadinya pumping. Lubang
harus bersih dan kering. Pekerjaan joint sealant pada
sambungan dilakukan pada saat perkerasan beton
memenuhi masa curing berumur kurang dari 1
minggu. Pada saat pembakaran sealant dipastikan
temperature penuangan sealant berada pada suhu
160°-170° C. After the surface is cut using a
concrete cutter, the cutter's resulting gaps are filled
with thermoplastic joint sealant to prevent dirt
ingress and pumping. The holes must be clean and
dry. Joint sealant work on the joints is carried out
when the concrete pavement is less than 1 week old.
During sealant application, ensure that the pouring

Page 7 of 10
 PROJECT 3RD STOREY BUILDING DATA CENTER NONGSA BATAM INCONESIA
Owner Consultant Management Main Contactor

GDS WSP
PT. ACSET INDONUSA
Nomor : 021/AI/NDP/STC Infrastructure Road Revisi No : N.A
temperature is between 160°C and 170°C. Flowchart diagram pelaksanaan pekerjaan perkerasan
jalan. Diagram Flowchart for road paving.

Mulai/Start

Pekerjaan penyiapan tanah & lapisan pondasi/

Ground Preparation & Foundation Layer Work

Pekerjaan Boxite/Boxite Work

Gambar pengisian celah menggunakan hot sealant

Pekerjaan base coarse/Base coarse
3.8.10 Pastikan kerataan di akhir segmen yang work
menggunakan sambungan TJ-3A dan TJ-3B,
kemudian pasang premoulded joint filler pada posisi
Pekerjaan bekisting/formwork
sesuai shop drawing. Ensure the smoothness at the
end of segments using TJ-3A and TJ-3B joints, then
install premolded joint filler in positions according Pemasangan plastic cor/Installation mix
plastic
to the shop drawing.

Pemasangan wiremesh dan dowel/ Installation of

wire mesh and dowel reinforcement work

Pekerjaan pengecoran/Casting work

Acian dinding/skim coat

Selesai/Finish

Page 8 of 10
 PROJECT 3RD STOREY BUILDING DATA CENTER NONGSA BATAM INCONESIA
Owner Consultant Management Main Contactor

GDS WSP
PT. ACSET INDONUSA
Nomor : 021/AI/NDP/STC Infrastructure Road Revisi No : N.A
3.9 Keselamatan Kerja/Work Safety surrounding environment.
3.9.1 Pekerjaan Persiapan/Preparation Work d. Metode Kerja/Work Methods
a. Pekerja dan Staff/Workers and Staff Dalam pelaksanaan pekerjaan semua pekerja sudah
Pastikan pekerja dan staff sudah melakukan harus memahami metode kerja aman, sehingga dalam
Induction sebelum bekerja agar dapat memahami pelaksanaan tidak terdapat human error yang dapat
prosedur keselamatan Kerja di area proyek serta menyebabkan terjadinya insiden. In the execution of
setiap pekerja diposisi tertetu sudah ahli dalam work, all workers must understand safe work methods
bidangnya masing-masing dengan bukti lisensi yang to prevent human errors that could lead to incidents.
valid. Melalukan Toolbox Meeting sebelum
pekerjaan dimulai. Ensure that workers and staff 3.10 Safety
have undergone induction before commencing work 3.10.1 Safety Kick-of Meeting
to understand the work safety procedures in the 3.10.2 PTW Cold and HOT and JSA
project area. Additionally, ensure that each worker 3.10.3 Safety Signs
in their respective positions is proficient in their 3.11 Attachments
field with valid licenses as evidence. Conduct 3.11.1 Technical Data Sheet
Toolbox Meetings before starting any work. 3.11.2 Keyplan area
b. Area Kerja/Work Environment
Dalam proses pelaksanaan pekerjaan pastikan
lingkungan pekerjaan sudah aman, semua resiko dan
bahaya sudah dilakukan mitigasi sesuai prosedur
keselamatan kerja, serta pemberian barikade pada
lokasi yang sedang dilakukan pengecoran. During
the execution of work, ensure that the work
environment is safe. Mitigate all risks and hazards
according to Work Safety procedures, and the
placement of barricades at the location where
pouring is being carried out.
c. Alat Kerja/Work Equipment
Semua alat kerja harus dilakukan cheklist kesesuaian
dan kelayakan Surat Izin Alat terkait Keselamatan
kerja sehingga dalam pelaksanaan pekerjaan tidak
berpotensi terjadinya kegagalan dalam proses yang
dapat melukai pekerja ataupun memberikan dampak
buruk pada lingkungan sekitar. All work equipment
must undergo a checklist for compliance and the
relevant Work Safety permit to ensure that the work
is carried out without the potential for failures that
could harm workers or have adverse effects on the
Page 9 of 10