Professional Documents
Culture Documents
3077 8432 1 PB
3077 8432 1 PB
ABSTRAK
Tujuan Penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh remunerasi
direksi dan disparitas gaji antar direksi terhadap kinerja perusahaan.
Metode Penelitian. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis regresi
berganda. Penelitian menggunakan sampel Badan Usaha Milik Negara non jasa
keuangan dan perasuransian yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode
2015-2019. Variabel kinerja perusahaan diukur dengan menggunakan skor Kesehatan
aspek keuangan yang tertuang dalam SK Menteri Badan Usaha Milik Negara No.
KEP-100/MBU/2002. Variabel remunerasi diukur dengan menggunakan toal
remunerasi, sedangkan disparitas gaji antar direksi diukur dengan menggunakan
rata-rata selisih gaji direktur utama dengan direktur lainnya dalam bentuk
persentase.
Hasil dan Temuan Penelitian. Hasil pengujian menunjukkan bahwa remunerasi
direksi memiliki pengaruh positif terhadap kinerja sedangkan disparitas gaji antar
direksi tidak berpengaruh terhadap kinerja. Hasil ini menunjukkan bahwa regulasi
mengenai ketentuan penggajian direksi BUMN yang dimiliki saat ini mampu
menekan konflik kepentingan direksi, serta mencegah dampak negatif dari kesenjangan
gaji antar direksi.
PENDAHULUAN
BUMN memiliki peran strategis sebagai serta menyediakan kebutuhan bagi masyarakat
pelaksana pelayanan publik, penyeimbang dengan harga terjangkau (Lasmana dan Windi,
kekuatan-kekuatan pada swasta besar serta turut 2018). Sampai saat ini, BUMN belum menjadi
membantu pengembangan usaha kecil maupun sektor strategis bagi pemerintah dalam
koperasi. BUMN di mayoritas negara meningkatkan pendapatan negara dalam
berkembang merupakan pelaku bisnis yang Anggaran Pendapatan Belanja Negara (Media
cukup mendominasi, termasuk di Indonesia Indonesia, 2016).
(Pranoto, 2010). Pendirian BUMN juga bertujuan Optimalisasi kinerja BUMN hingga kini
memberikan sumbangan untuk perkembangan masih merupakan isu yang menarik untuk
perekonomian nasional dan penerimaan negara didiskusikan. Kinerja perusahaan merupakan
81
REMUNERASI DIREKSI, DISPARITAS GAJI ANTAR DIREKSI DAN KINERJA PERUSAHAAN
Oleh: Kirana dan Novita
hasil dari berbagai proses yang dicapai mencakup aspek keuangan, operasionalisasi dan
perusahaan berdasarkan perencanaannya dalam administrasi.
periode tertentu (Suryani dan FoEh, 2018). Baik Berdasarkan SK Menteri BUMN tersebut,
perusahaan swasta maupun BUMN selayaknya indikator aspek keuangan yang memiliki bobot
juga dinilai dengan indikator yang tidak berbeda. terbesar adalah Return on Equity (ROE) dan Return
Selain kriteria profitabilitas, secara khusus on Investment (ROI). Kedua rasio tersebut
terdapat aturan khusus mengenai tingkat merupakan rasio utama yang menjadi perhatian
kesehatan BUMN. Indikator Kesehatan BUMN investor (Subramanyam, 2014). Rata-rata
tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Menteri perolehan ROE dan ROI pada BUMN sektor non
BUMN No: KEP-100/MBU/2002 tentang jasa keuangan dan perasuransian selama tahun
penilaian tingkat kesehatan BUMN (Nasution dan 2015 - 2019 ialah sebagai berikut:
Sari, 2016). Indikator-indikator tersebut
Gambar 1. ROA dan ROI pada BUMN Non Jasa Keuangan dan Perasuransian
Gambar 1 secara umum menunjukkan tren perusahaan adalah salah satu upaya untuk
penurunan ROE dan ROI BUMN dalam kurun meminimalkan agency cost (Haron dan
waktu 2015 hingga 2019. Meskipun terdapat tren Akhtaruddin, 2013). Paket remunerasi yang
penurunan, capaian profitabilitas BUMN non sesuai dengan besaran risiko pekerjaan maupun
keuangan tersebut masih tergolong tinggi. luasnya tanggung jawab akan mendorong agen
Namun demikian, adanya tren penuruan yang untuk menekan kepentingan pribadinya, dan
terus menerus akan memberikan sinyal negatif di lebih berani dalam mengambil risko. Sehingga
mata investor, bahwa manajemen dapat dianggap pada akhirnya dapat memberikan pengembalian
tidak mampu sumberdaya dengan efisien serta investasi yang optimum pada pemegang saham.
mencapai laba secara persisten. Kondisi tersebut Sejumlah penelitian telah membuktikan
dapat membuat saham perusahaan BUMN dampak remunerasi jajaran direksi terhadap
menjadi kurang menarik. kinerja perusahaan, namun temuan tersebut
Kinerja optimum perusahaan dapat dicapai masih inkonklusif. Seperti penelitian Aggarwal
jika sumber daya manusianya memiliki motivasi dan Ghosh (2015); Ruparelia dan Njuguna (2016)
penuh memajukan perusahaan. Pengelolaan dan Aslam, Haron, dan Tahir (2019) yang
sumberdaya perusahaan secara strategis menjadi menemukan pengaruh posotof remunerasi direksi
tanggung jawab direksi. Direksi mempunyai terhadap kinerja. Sedangkan Kirsten dan Du Toit
kuasa yang besar dalam pengelolaan sumber (2018); dan Padia dan Callaghan (2020)
daya yang dimiliki perusahaan (Probohundono, menemukan hasil yang sebaliknya. Hubungan
Perwitasari dan Putra, 2016). Direksi yang yang signifikan antara remunerasi direksi dengan
memiliki motivasi tinggi akan mengerahkan kinerja berbasis pasar ditunjukkan oleh Kirsten
seluruh jajarannya untuk mencapai target-target dan Du Toit (2018) dan Ruparelia dan Njuguna
organisasi. (2016), sebaliknya pada penelitian Aggarwal dan
Remunerasi adalah salah satu faktor yang Ghosh (2015); Aslam, Haron dan Tahir (2019)
dapat mempengaruhi tinggi atau rendahnya serta Padia dan Callaghan (2020).
motivasi kerja seseorang. Skema remunerasi yang Faktor lainnya yang diduga akan
menarik akan mendorong direksi untuk mempengaruhi motivasi pencapaian kinerja
melakukan perbaikan-perbaikan demi mencapai adalah disparitas gaji. Disparitas gaji merupakan
kinerja yang diharapkan (Ruparelia dan Njuguna, perbedaan atau selisih (gap) pada gaji karyawan
2016). Menurut teori agensi, skema remunerasi yang dapat dikategorikan menjadi disparitas
yang disesuaikan dengan capaian kinerja secara vertikal dan horizontal (Shaw, 2014).
82
JURNAL AKUNTANSI KONTEMPORER – VOL 13 NO 2 – JULI 2021 – Halaman 81-95
Disparitas gaji secara vertikal mengacu pada meskipun tanggung jawab yang mereka sama-
perbedaan gaji relatif antara eksekutif dengan sama besar. Bahkan tidak jarang jajaran direksi
karyawan (Ataay, 2019). Disparitas gaji secara dipilih dalam mekanisme pemilihan yang sama,
horizontal mengacu pada perbedaan gaji relatif dengan kata lain bukan di tunjuk oleh ditektur
antar individu dalam kelompok atau tingkatan utama. Sesuai dengan argumen Teori Ekuitas,
yang sama (Patel, Li, del Carmen, dan Park, 2018). disparitas horizontal dapat memprovokasi rasa
Besaran kesenjangan disparitas gaji baik secara ketidakadilan dan kecemburuan karena mereka
horizontal maupun vertikal akan memberikan menjadikan tingkat gaji relatif kelompoknya
dampak motivasi yang berbeda. sebagai dasar keadilannya (Ataay, 2019). Semakin
Direksi selaku menajemen puncak juga tidak lebar disparitas gaji baik antar tingkatan atau
lepas dari aspek disparitas gaji. Adanya antar kelompok pada tingkatan yang sama akan
perbedaan gaji direktur utama dengan direktur menurunkan kinerja perusahaan.
lainnya dapat mempengaruhi motivasi kerja,
Regulasi mengenai remunerasi direksi BUMN kinerja perusahaan. Sulit sekali menemukan riset
diatur dalam Peraturan Menteri BUMN PER- sejenis yang mengunakan proksi ini sebagai
01/MBU/05/2019 sebagaimana dijelaskan pada pengukuran kinerja. Proksi ini dinilai lebih
gambar di atas. Berdasarkan Peraturan Menteri integratif, karena skor yang dihasilkan tidak
BUMN tersebut dinyatakan bahwa penghasilan hanya mempertimbangkan aspek profitabilitas,
direksi, dewan komisaris dan dewan pengawas tetapi juga memasukkan aspek likuiditas, kinerja
BUMN, ditentukan dengan mempertimbangkan asset dan struktur modal. Sehingga skor
kompleksitas usaha serta kelangkaan sumber yangdihasilkan lebih komprehensif.
daya manusia. Selisih atau disparitas pada gaji
direksi jelas diungkapkan pada peraturan KAJIAN LITERATUR DAN PENGEMBANGAN
tersebut atas dasar faktor kompleksitas tugasnya. HIPOTESIS
Penelitian terkait disparitas gaji telah Kajian Literatur
dilakukan oleh sejumlah peneliti dengan hasil Teori Keagenan
yang beragam. Pengaruh negatif antara disparitas Konflik keagenan dapat terjadi ketika
dengan kinerja perusahaan terdapat pada pemilik (principal) mempekerjakan agent dan
penelitian Bao, Cheng, dan Smith (2020); Lepistö mendelegasikan sejumlah wewenang
dan Anna (2020) dan Rouen (2020). Berbanding pengambilan keputusan pada agent tersebut
terbalik dengan penelitian yang dilakukan oleh (Jensen dan Meckling, 1976). Hal ini
Patel dkk (2018) dan Ataay (2019) menyatakan dimungkinkan karena adanya asimetri informasi,
adanya pengaruh positif antar keduanya. dimana agen memiliki informasi yang lebih
Penelitian ini merupakan modifikasi dari banyak dibandingkan prinsipal. Asimetri
penelitian yang telah dilakukan oleh Aggarwal informasi inilah yang berpeluang untuk
dan Ghosh (2015) mengenai pengaruh remunerasi dimanfaatkan oleh agen untuk mengamankan
direksi terhadap kinerja perusahaan dan Lepistö posisinya. Hal ini diperkuat dengan pandangan
dan Anna (2020) mengenai pengaruh dari bahwa pada akhirnya setiap orang akan lebih
disparitas gaji antar direksi terhadap kinerja mementingkan diri sendiri (Aggarwal dan Ghosh,
perusahaan. Sampel yang digunakan pada 2015). Untuk meminimalkan konflik tersebut
penelitian ini adalah perusahaan publik Badan diaturlah mekanisme kontrak kerja yang
Usaha Milik Negara (BUMN) non jasa keuangan mengatur hak maupun kewajiban masing-masing
dan perasuransian. Kontribusi riset ini adalah pihak untuk memastikan agent melakukan
penggunaan metode scoring tingkat kesehatan kewajibannya sesuai kepentingan principal.
BUMN berdasarkan Keputusan Menteri Sejalan dengan teori keagenan yaitu
BUMN no KEP-100/MBU/2002 sebagai proksi pendesainan kontrak yang sesuai dapat
83
REMUNERASI DIREKSI, DISPARITAS GAJI ANTAR DIREKSI DAN KINERJA PERUSAHAAN
Oleh: Kirana dan Novita
84
JURNAL AKUNTANSI KONTEMPORER – VOL 13 NO 2 – JULI 2021 – Halaman 81-95
85
REMUNERASI DIREKSI, DISPARITAS GAJI ANTAR DIREKSI DAN KINERJA PERUSAHAAN
Oleh: Kirana dan Novita
………………………..(1)
Hasil skor ROI kemudian diinterpretasikan ROI, semakin sehat BUMN tersebut dan
dengan bobot penilaian kesehatan sesuai tabel semakin tinggi bobot yang diberikan.
di bawah ini. Semakin tinggi persentase skor
3. Cash Ratio
Diperoleh dengan mengunakan rumus
berikut:
………………..(2)
Hasil skor Cash Ratio`kemudian tinggi persentase skor Cash Ratio, semakin
diinterpretasikan dengan bobot penilaian sehat BUMN tersebut dan semakin tinggi
kesehatan sesuai tabel di bawah ini. Semakin bobot yang diberikan.
86
JURNAL AKUNTANSI KONTEMPORER – VOL 13 NO 2 – JULI 2021 – Halaman 81-95
4. Current Ratio
Diperoleh melalui perhitungan berikut:
………………..(3)
Hasil skor Current Ratio kemudian tinggi persentase skor Current Ratio semakin
diinterpretasikan dengan bobot penilaian sehat BUMN tersebut dan semakin tinggi
kesehatan sesuai tabel di bawah ini. Semakin bobot yang diberikan.
87
REMUNERASI DIREKSI, DISPARITAS GAJI ANTAR DIREKSI DAN KINERJA PERUSAHAAN
Oleh: Kirana dan Novita
88
JURNAL AKUNTANSI KONTEMPORER – VOL 13 NO 2 – JULI 2021 – Halaman 81-95
…….. (4)
Variabel independen pada penelitian ini antar direksi. Remunerasi direksi diukur dengan
adalah remunerasi direksi dan disparitas gaji menggunakan (Aslam, dkk.., 2019) :
Sedangkan disparitas gaji antar direksi pada gaji direksi non-CEO dengan gaji CEO dalam
penelitian ini diukur dengan rata-rata perbedaan persentase.
……..…….. (6)
Riset ini juga menggunakan dua variabel tinggi berpeluang mendapatkan kinerja yang
kontrol, yaitu: lebih tinggi pula, karena itulah tingkat
1. Pertumbuhan Perusahaan pertumbuhan perusahaan perlu dikontrol.
Pertumbuhan pada penjualan menjadi salah Pertumbuhan perusahaan diukur dengan formula
satu indikator dalam menilai kinerja perusahaan. berikut (Lepistö dan Anna, 2020):
Perusahaan dengan pertumbuhan penjualan yang
90
JURNAL AKUNTANSI KONTEMPORER – VOL 13 NO 2 – JULI 2021 – Halaman 81-95
………………..(8)
Statistik Deskriptif
Hasil pengolahan data dengan
menggunakan Eviews 9 diperoleh hasil statistik
deskriptif sebagai berikut:
Tabel 11. Statistik Deskriptif
PERF REM DISP GROWTH LEV
Mean 0 .7 5 7 5 Rp . 2 6 ,7 3 3 ,9 4 6 ,5 1 9 0 .1 1 6 8 0 .1 6 3 7 1 .4 6 7 7
Median 0 .7 3 4 0 Rp . 2 7 ,1 5 9 ,6 9 7 ,4 4 9 0 .1 0 0 0 0 .0 9 0 0 0 .8 5 3 0
Max 0 .9 7 9 0 Rp . 1 6 3 ,4 8 7 ,1 1 2 ,2 4 7 0 .1 7 2 0 0 .9 9 7 0 4 .3 4 3 0
Min 0 .5 1 4 0 Rp . 3 ,5 1 3 ,9 2 6 ,8 1 6 0 .0 6 6 0 - 0 .3 5 7 0 0 .1 0 8 0
Std 0 .1 3 9 1 Rp 3 0 .0 2 3 8 0 .2 6 3 7 1 .0 9 3 6
Dev
Obs 50 50 50 50 50
Sumber: Data diolah
Nilai rata-rata kinerja BUMN berada di atas sehat. Standar deviasi kinerja BUMN lebih kecil
nilai median. Hal ini menunjukkan bahwa secara dari rata-ratanya, dengan kata lain variasi data
umum kinerja aspek keuangan sampel tergolong kinerja perusahaan sampel tergolong rendah.
91
REMUNERASI DIREKSI, DISPARITAS GAJI ANTAR DIREKSI DAN KINERJA PERUSAHAAN
Oleh: Kirana dan Novita
Nilai maksimum dimiliki oleh PT Semen sedangkan nilai minimum terdapat pada PT
Indonesia (Persero) Tbk. tahun 2015, sedangkan Semen Indonesia (Persero) Tbk. pada tahun 2016.
nilai minimum terdapat pada PT Indofarma Tbk. Tingkat pertumbuhan perusahaan sampel
tahun 2016. pada riset ini tergolong tinggi, dengan variasi
Nilai rata-rata remunerasi direksi dalam data yang juga relatif tinggi. Nilai maksimum
setahun secara umum relatif rendah karena sebesar 0.997000 terdapat pada PT Aneka
berada dibawah nilai mediannya. Variasi data Tambang (Persero) Tbk. pada tahun 2019,
remunerasi ini juga tergolong rendah. Hal ini sedangkan nilai minimum sebesar -0.357000
mungkin disebabkan karena perusahaan sampel terdapat pada PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
cenderung tidak berbeda jauh dengan Peraturan pada tahun 2019.
Menteri BUMN PER-01/MBU/05/2019. Secara umum, tingkat utang perusahaan
Meskipun dalam observasi, tidak selalu sampel tergolong tinggi dengan variasi data yang
perusahaan sampel menggunakan ketentuan relatif rendah. Sehingga dapat disimpulkan
tersebut dalam menentukan gaji direksi. Nilai bahwa perusahaan sampel secara umum berada
maksimum terdapat pada PT Telkom Indonesia pada tingkat risiko yang tinggi. Nilai maksimum
(Persero) Tbk. pada tahun 2019, sedangkan nilai terdapat pada PT Adhi Karya (Persero) Tbk. pada
minimum terdapat pada PT Indofarma Tbk. pada tahun 2019, sedangkan nilai minimum terdapat
tahun 2015. pada PT Semen Baturaja (Persero) Tbk. pada
Disparitas gaji merupakan variabel tahun 2015.
independen kedua pada penelitian ini yang
diukur dengan rata-rata % gap gaji antara direksi Hasil Pengujian Hipotesis
non direktur utama dengan direktur utama. Penelitian ini menggunakan regresi linier
Secara umum dapat disimpulkan bahwa rata-rata berganda pada data panel yang terdiri dari 10
disparitas gaji antar direksi tergolong rendah. BUMN non jasa keuangan dan perasuransian
Variasi data variabel ini juga tergolong kecil, selama 5 tahun. Model regresi data panel yang
dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data digunakan adalah random effect. Selanjutnya,
ini mewakili populasinya. Nilai maksimum berdasarkan hasil uji normalitas dan uji asumsi
dimiliki oleh PT Timah Tbk. pada tahun 2019, klasik, dapat disimpulkan bahwa model regresi
pada penelitian ini telah memenuhi persyaratan
dari keseluruhan pengujian tersebut.
92
JURNAL AKUNTANSI KONTEMPORER – VOL 13 NO 2 – JULI 2021 – Halaman 81-95
REFERENCES
Adams, J. S. (1965). Inequity In Social Exchange. Kirsten, E., dan Du Toit, E. (2018). The
Advances in Experimental Social Psychology, 2, Relationship Between Remuneration and
267-299. Financial Performance for Companies Listed
Aggarwal, R., dan Ghosh, A. (2015). Director’s on the Johannesburg Stock Exchange. South
Remuneration and Correlation on Firm’s African Journal of Economic and Management
Performance: A Study from the Indian Sciences, 21(1), 1-14.
Corporate. International Journal of Law and Lasmana, A., dan Windi, W. (2018). Analisis
Management, 57(5), 373-399. Kinerja Keuangan dalam Menilai Tingkat
Anthony, R. N., dan Govindarajan, V. (2007). Kesehatan Aspek Keuangan pada PT
Management Control Systems (Edisi ke-12). Garuda Indonesia Tbk Periode 2011-2015
New York: McGraw-Hill. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Aslam, E., Haron, R., dan Tahir, M. N. (2019). BUMN Nomor: KEP-100/MBU/2002. Jurnal
How director remuneration impacts firm AKUNIDA, 2(2), 1–13.
performance: An empirical analysis of Lepistö, S., dan Anna., R. (2020). Does Horizontal
executive director remuneration in Pakistan. Pay Dispersion Impair Firm Performance?
Borsa Istanbul Review. 19(2), 186-196. The Role of Task Complexity. Nordic Journal
Ataay, A. (2019). The Effects of Pay Dispersion of Business. 69(2), 5–26.
Between Executives and Employees of an Lipman, F. D. dan Hall, S. E. (2015). Executive
Organization on Firm Performance: Compensation Best Practices. New Jersey: John
Evidence from Turkey. Dalam Weber, Y., Wiley & Sons.
Vrontis, D., Tsoukator, E., dan Shams, S. Nasution, L. K., dan Sari, S. N. S. (2016). Penilaian
(Ed). The Cross-Disciplinary Perspectives of Tingkat Kesehatan Bumn pada PT Waskita
Management: Challenges and Opportunities (h. Karya (Persero) Tbk. Jurnal Bisnis
153-163). Bingley: Emerald Publishing Administrasi, 5(1), 60–68.
Limited. Neokleous, C. I. (2015). Executive Remuneration
Bao, M. X., Cheng, X., dan Smith, D. (2020). A as a Corporate Governance problem. Essex
path analysis investigation of the Student Research Online, 7(September), 27–41.
relationships between CEO pay ratios and Padia, N., dan Callaghan, C. W. (2020). Executive
firm performance mediated by employee Director Remuneration and Company
satisfaction. Advances in Accounting, 48, 1-14. Performance: Panel Evidence from South
BUMN Harus Jadi Sumber Pendapatan Utama Africa for the Years Following King III.
Negara. (2016, 23 Agustus). Media Indonesia. Personnel Review, 50(3), 829-844.
Didapatkan dari Patel, P. C., Li, M., Triana, M. D. C., dan Park, H.
https://mediaindonesia.com/read/detail/6 D. (2018). Pay dispersion among the top
3103-bumn-harus-jadi-sumber-pendapatan- management team and outside directors: Its
utama-negara. impact on firm risk and firm performance.
Fahmi, I. (2012). Analisa Kinerja Keuangan. Human Resource Management, 57(1), 177-192.
Bandung: Alfabeta. Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara
Haron, H., dan Akhtaruddin, M. (2013). Republik Indonesia Nomor PER-
Determinants of directors’ remuneration in 01/MBU/05/2019. Tentang Pedoman
Malaysian public listed companies. Indian Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan
Journal of Corporate Governace, 6(2), 17-41. Komisaris, dan Dewan Pengawas Badan
Jensen, M. C., dan Meckling, W. H. (1976). Theory Usaha Milik Negara. Didapatkan dari
of the Firm: Managerial Behavior, Agency https://jdih.bumn.go.id/lihat/PER-
Costs and Ownership Structure. Journal of 01/MBU/05/2019.
Financial Economics, 3(4), 305–360. Pranoto, T. (2010). Privatisasi, GCG dan Kinerja
Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara BUMN. Working Paper. Lembaga
Nomor KEP-100/MBU/2002. Tentang Management Fakultas Ekonomi Universitas
Penilaian Tingkat Kesehatan Badan Usahaka Indonesia: Jakarta.
Milik Negara. Didapatkan dari Probohundono, A. N., Perwitasari, D., dan Putra,
https://jdih.bumn.go.id/lihat/KEP- P. (2016). Faktor-Faktor yang Memengaruhi
100/MBU/2002. Renumerasi Direksi: Studi Komparasi
Perusahaan di Australia, Singapura,
Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Keuangan
Indonesia, 13(1), 52-69.
94
JURNAL AKUNTANSI KONTEMPORER – VOL 13 NO 2 – JULI 2021 – Halaman 81-95
95